Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

UNTUK ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu: Fauziah Nasution, M.Psi

Disusun Oleh:

Afifah (0308223121)

Naena Suhailah (0308222050)

Septia Putri Anggraini (0308222126)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI IV FAKULTAS ILMU


TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA

TA 2022

1
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “MANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING UNTUK
ANAK USIA DINI” ini tepat pada waktunya. Disamping itu, saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Saya menyadari bahwa tidak kesempurnaanya makalah ini, apabila ada
kesalahan dari pembaca atau apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah saya yang selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan serta
memperluas pengetahuan bagi kita semua.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................1-1

Daftar Isi...............................................................................................................1-2

BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................1-3

1.1. Latar Belakang.......................................................................................1-3

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1-4

1.3. Tujuan penulisan....................................................................................1-4

BAB 2 Tinjauan Pustaka................................................................................2-1

2.1 Manajemen Program bimbingan dan koneling untuk AUD..................2-1

2.1.1. Manajemen Bimbangan dan konseling...........................................2-1

2.1.2. Manusia sebagai Pengguna.............................................................2-1

2.2 Aspek Ketenagaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini.2-2

2.3 Prosedur (Teknik) Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia...........2-3

Dini...................................................................................................................2-3

2.4 Kerja Sama Pendidikan Anak Usia Dini dengan Orang Tua dan Ahli
Lain ................................................................................................................2-4

2.5 Aspek Daya Dukung Lingkungan terhadap Kegiatan Bimbingan dan


Konseling untuk Anak Usia Dini......................................................................2-5

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................3-7

3.1. Kesimpulan............................................................................................3-7

3.2. Saran.......................................................................................................3-7

Daftar Pustaka.......................................................................................................3-9

2
2.4.6.1 Pendahuluan

2.4.6.2 Latar Belakang


Seorang guru atau pendamping harus mempelajari tentang program
bimbingan dan konseling anak usia dini, karena dalam dunia pendidikan anak
usia dini guru atau pendamping selain berperan sebagai pengajar juga berperan
sebagai pembimbing. Dengan memahami program bimbingan dan konseling
anak usia dini, mudah bagi guru atau pendamping untuk mengetahui
karakteristik anak yang dihadapi, serta pendekatan yang akan guru atau
pendamping gunakan dalam melaksanakan layanan bimbingan.

Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling anak usia dini harus
terintegrasi dengan proses pembelajaran. Dengan ini guru atau pendamping anak
usia dini harus memahami bagaimana mengintegrasikan bimbingan
dalampembelajaran bagi anak usia dini. Guru atau pendamping diharapkan
mampu menyusun program bimbingan dan konseling untuk anak usia dini di
sekolah.

Guru atau pendamping diharapkan akan mampu menjelaskan ciri dan


lingkup bimbingan dan konseling anak usia dini, menjelaskan syarat-syarat
program bimbingan dan konseling anak usia dini, serta menyusun dan
melaksanakan program bimbingan dan konseling anak usia dini.

Agar dapat menguasai materi guru atau pendamping perlu untuk


mengetahui ciri serta persyaratan, penyusunan dan pelaksanaan program
bimbingan dan konseling anak usia dini. Ketika seseorang berada di fase kanak-
kanak, individu mengalami tahap awal dimana seseorang akan membentuk
karakternya masing-masing dan pencerminannya akan terlihat pada masa
pertumbuhannya nanti. Perubahan tersebut berdampak pada sikap dan perilaku
individu tersebut. Sikap dan perilaku anak tersebut akan sangat baik ketika ia
dipantau, diakin arahkan, dibimbing, dan diawasi perkembangannya. Pemberian
nilai mulai sejak sedini mungkin sangat baik diberikan pada masa kanak-kanak.

3
Sekolah/lembaga pendidikan (khususnya PAUD) sebagai tempat belajar dan
mengingat tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap
individu, maka masalah-masalah yang terjadi pada siswa perlu mendapat
perhatian dalam pelayanan pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan
kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan–permasalahan tersebut.
Usaha melayani peserta didik ini dapat dilaksanakan melalui program bimbingan
dan konseling.

Pada hakekatnya, tujuan manajemen lembaga pendidikan tidak dapat


terlepas dari tujuan lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi. Lembaga
pendidikan sebagai suatu organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai yang
disebut tujuan kelembagaan baik khusus maupun umum. Suatu tujuan
kelembagaan (khusus ataupun umum) akan tercapai manakala ada suatu proses
kegiatan dalam lembaga tersebut. Salah satu prosesnya adalah adanya bimbingan
dan konseling (BK) dan pelaksanaannya tentu didukung dan diselenggarakan
dengan baik oleh pihak lembaga pendidikan tersebut. Selanjutnya, akan
dipaparkan mengenai pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling pada
lembaga pendidikan anak usia dini.

2.4.6.3 Rumusan Masalah


1. Apa pentingnya manajemen program bimbingan dan konseling untuk AUD ?
2. Bagaimana aspek ketenagaan bimbingan dan konseling untuk AU?
3. Bagaimana prosedur (Teknik ) bimbingan dan konseling untuk AUD?
4. Bagaimana kerjasama pendidikan AUD dengan orang tua dan ahli lain?
5. Apa aspek daya dukung lingkungan terhadap kegiatan bimbingan dan
konseling untuk AUD?
2.4.6.4 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa pentingnya manajemen program bimbingan dan
konseling untuk AUD ?
2. Untuk mengetahui aspek ketenagaan bimbingan dan konseling untuk AUD?
3. Untuk mengetahui prosedur (Teknik ) bimbingan dan konseling untuk AUD?
4. Untuk mengetahui kerjasama pendidikan AUD dengan orang tua dan ahli

4
lain?
5. Untuk mengetahui aspek daya dukung lingkungan terhadap kegiatan
bimbingan dan konseling untuk AUD?

5
2.4.6.5 Tinjauan Pustaka

2.1 Manajemen Program bimbingan dan koneling untuk AUD


2.1.1. Manajemen Bimbangan dan konseling
Kata ‘manajemen’ berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata ‘manus’ yang
berarti tangan, dan agere’ yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi
kata kerja ‘managere’ yang artinya menangani. Manager diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.(1)
Menurut Nanang Fattah, manajemen merupakan proses merencana,
mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.(2)

Sugiyo menyatakan manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang


diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling pengorganisasian
aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling menggerakkan
sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling
memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling
mencapai tujuan. (3) Jadi yang dimaksud manajemen program layanan bimbingan
konseling adalah Pembuatan program dalam rangka bantuan psikologis dan
kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang diberikan oleh konselor kepada
klien dengan melibatkan fungsi-fungsi manajemen sehingga sasaran yang
ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.

2.1.2. Manusia sebagai Pengguna


Menurut T. Hani Handoko (1997: 5) fungsi manajemen (pengelolaan) adalah:
perencanaan, peng-organisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Koor- dinator
bimbingan dan konseling yang merupakan manajer sekaligus administrator
bimbingan dan konseling di sekolah akan menggunakan fungsi-fungsi manajemen
ini dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolahnya.

a. Fungsi perencanaan (planning). memikirkan apa yang akan dikerjakan


dengan sumber yang dimiliki. Koordinator BK di sekolah harus

1
menentukan tujuan yang hendak dicapai selama waktu tertentu dan
menentukan kegiatan untuk mencapai tujuan dan hal ini terkait dengan
program BK. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi- fungsi lainnya tak dapat berjalan.
b. Fungsi pengorganisasian (organizing), orang Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugastugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Koordinator BK akan mengelompokkan dan menentukan kegiatan penting
untuk memberikan kekuasaan kepada orang
c. Fungsi pelaksanaan (actuating). Koordinator BK harus mendorong kinerja
guru pembimbing dengan memberikan motivasi dalam merealisasikan
tujuan yang diharapkan sesuai dengan program.
d. Fungsi pengawasan (controlling). Pengawasan dilakukan oleh seorang
pengawas di bidang BK, kemudian koordinator BK juga menggunakan
administrasi, yaitu: men (sumber daya manusia/personil), material (bahan-
bahan), machines (peralatan, sarana dan prasarana),
method(metode/layanan), money (sumber dana) dan market (siswa).

2.2 Aspek Ketenagaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini
Bagi anak usia dini bimbingan dan konseling yang diberikan kepada mereka
adalah bimbingan dan konseling perkembangan yaitu sebuah upaya pemberian
bantuan kepada anak usia dini yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup bertindak secara wajar
sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga, dan masyarakat serta

2
kehidupan pada umumnya. Bimbingan membantu peserta didik yang masih sangat
belia ini untuk mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai
makhluk Tuhan, makhluk sosial dan pribadi, dan secara psikologis menavigasi
anak untuk sukses, mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset yang
dimiliki anak serta memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam kegiatan
pembelajarannya.

Terkait dengan kompetensi ketenagaan pendidik, menurut Surya (2002), seorang


guru atau pendamping anak seyogianya memiliki keterbukaan psikologis dalam
berinteraksi dengan anak, dengan (1) keterbukaan psikologis merupakan
prakondisi yang penting untuk dapat memahami pikiran dan perasaan orang lain,
dalam hal ini guru atau pendamping diharapkan mampu memahami pikiran dan
perasaan setiap anak; dan (2) keterbukaan psikologis penting untuk menciptakan
suasana antar pribadi yang dapat mendorong anak untuk mengembangkan diri.
Sebagai suatu konsep, keterbukaan psikologis menyangkut satu kontinum, mulai
dari keterbukaan psikologis hingga ketertutupan psikologis.

2.3 Prosedur (Teknik) Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia


Dini
Ernawulan Syaodih dan Mubiar Agustin (2008: 9.14) mengemukakan secara
gamblang tentang prosedur atau teknik bimbingan dan konseling untuk anak usia
dini. Dikatakan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling untuk anak usia dini
lebih berorientasi pada pengembangan, oleh karena itu sistem bimbingan dan
konseling untuk anak usia dini menghendaki keterpaduan antara pendekatan
pengajaran dengan bimbingan. Layanan bimbingan dan konseling bagi anak usia
dini tidak dialokasikan pada waktu yang berbeda, namun terpadu dengan proses
pembelajaran yang dilakukan guru atau pendamping di dalam kelas maupun di
luar kelas. Penciptaan lingkungan kondusif dalam mendukung pengembangan
perilaku sosial, pribadi maupun pengembangan keterampilan merupakan strategi
yang efektif untuk digunakan pada pendidikan anak usia dini.

Dalam konteks yang senada Suherman (2007), menambahkan bahwa kegiatan


bimbingan untuk anak usia dini memiliki arah atau orientasi untuk mencapai
target/tujuan sebagai berikut.

3
a. Membantu mengembangkan proses interaksi baik dengan dirinya juga
dengan orang lain serta lingkungan secara efektif.
b. Membantu memfasilitasi pemahaman yang bermakna bagi anak sehingga
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan selalu memiliki
pandangan yang positif baik tentang dirinya dan juga
lingkungannya.

c. Membantu anak melakukan pemaknaan diri dan lingkungan sehingga


posisi dirinya dalam lingkungan lebih baik dan bermanfaat.

d. Klarifikasi tentang tujuan dan nilai-nilai. Dalam hal ini, guru atau
pendamping membantu anak supaya tidak memiliki tujuan dan nilai yang
jelas, positif, dan bermakna.
e. Tingkah laku yang akan datang artinya guru atau pendamping membantu
anak membuat rencana pengembangan pribadi, sosial, karier, ataupun
keluarga baik jangka pendek, menengah, dan juga jangka panjang sehingga
memiliki masa depan yang lebih jelas dan terarah.

2.4 Kerja Sama Pendidikan Anak Usia Dini dengan Orang Tua dan Ahli
Lain
Orang tua adalah salah satu pihak yang berperan sangat penting dalam membantu
guru atau pendamping dalam upaya menumbuhkembangkan anak karena orang
tua pada dasarnya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak.
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Keberhasilan program bimbingan dan konseling pada anak usia dini tidak terlepas
dari kerja sama seluruh pihak yang terlibat. Dengan kata lain layanan bimbingan
dan konseling bagi anak usia dini tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru atau
pendamping, tetapi perlu adanya dukungan dari pihak lain. Guru atau pendamping
hanya bertemu dengan anak umumnya 2-2,5 jam perhari, dengan jumlah anak
yang cukup bervariasi. Adanya kerja sama ini sangat dituntut guna peningkatan
mutu layanan bimbingan dan konseling. Suatu program pelayanan bimbingan dan
konseling tidak mungkin akan terselenggara dan tercapai dengan baik bila tidak
memiliki suatu sistem kerja sama yang bermutu, yang dilaksanakan secara jelas,

4
sistematis, dan terarah. Adanya relasi antarkomponen orang tua, ahli lain, dan
guru akhirnya akan membuahkan hasil layanan bimbingan dan konseling yang
efektif.

Kerja sama yang dapat dijalin antara guru atau pendamping dan orang tua
diarahkan untuk bersama-sama membantu mengembangkan anak agar dapat
berkembang secara optimal. Langkah yang ditempuh guru atau pendamping
selama pembelajaran perlu diketahui dan dipahami oleh orang tua, termasuk
masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak. Apabila orang tua dapat
memahami perkembangan anak maka diharapkan orang tua dapat memberikan
perlakuan yang lebih tepat lagi bagi anaknya di rumah.

2.5 Aspek Daya Dukung Lingkungan terhadap Kegiatan Bimbingan dan


Konseling untuk Anak Usia Dini
Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
individu untuk mengenal dan memahami diri dan lingkungan, mengarahkan diri,
membuat alternatif pilihan dan mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
secara lebih tepat dalam rangka menuntaskan tugas-tugas perkembangan serta
mewujudkan dirinya secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling tidak
hanya berurusan dengan perilaku salah suai atau bermasalah, juga tidak sekadar
mencegah perilaku bermasalah, melainkan mengembangkan aspek-aspek
kepribadian secara menyeluruh.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan subsistem yang terpadu dalam


sistem pendidikan khususnya pendidikan untuk anak usia dini. Bimbingan dan
konseling hanya akan berjalan dengan baik jika mendapat teman yang layak di
dalam sistem tersebut sehingga layanan bimbingan dan konseling anak dirasakan
memberikan sumbangan yang berarti terhadap pencapaian tujuan pendidikan anak
usia dini.

Semiawan (2002) menyampaikan beberapa prinsip belajar sebagai dukungan


lingkungan yang dapat membantu mengembangkan potensi anak usia dini sebagai
berikut ini.

 Untuk dapat belajar dengan baik, anak membutuhkan suasana yang wajar,

5
tanpa tekanan.
 Untuk dapat belajar dengan baik, anak membutuhkan suasana yang
merangsang.
 Dalam proses pembelajaran anak membutuhkan bimbingan dan bantuan guru
atau pendamping.
 Dalam proses pembelajaran, anak memerlukan kesempatan untuk
berkomunikasi, baik dengan guru atau pendamping, dengan teman, maupun
dengan lingkungan.
 Kebutuhan anak tentang apa yang diuraikan dalam nomor 1, 2, 3, dan 4
berbeda-beda ragam dan kadarnya.
Terkait tentang kompetensi guru atau pendamping anak usia dini secara lebih
spesifik, kompentensi dan kualitas yang harus dikuasai guru atau pendamping
dalam mengelola lingkungan belajar adalah sebagai berikut.

 Kompetensi dalam membangun dan mengatur lingkungan belajar.


 Kompetensi dalam menata dan mengkreasikan lingkungan belajar.
 Kompetensi dalam memelihara keselamatan lingkungan belajar.
 Kompetensi dalam memelihara kesehatan lingkungan belajar.
 Kompetensi dalam hubungan komunikasi.
Peranan guru di sekolah adalah memfasilitasi anak serta memelihara iklim
psikologis sekolah/kelas supaya terjadi suasana gembira, bersemangat,
berkompetisi secara sehat, dan tak ada tekanan serta terpupuk keinginan untuk
maju dan berprestasi pada anak. Supriadi (2004) untuk memotivasi anak dengan
berbagai cara antara lain gampang memberikan pujian kepada anak yang
melakukan sesuatu dengan baik, meskipun hal itu tidak begitu berarti, mengurangi
kecaman atau kritik yang dapat mematikan motivasi anak, menciptakan kerja
sama antara mereka dan banyak memberikan feedback atas hasil pekerjaan anak.
Penciptaan lingkungan perkembangan oleh guru atau pendamping merupakan
aktivitas utama dalam melaksanakan layanan bimbingan perkembangan bagi anak
usia dini, sehingga dengan lingkungan yang kondusif yang diciptakan guru anak
akan lebih dapat mengembangkan semua aspek potensi yang dimilikinya.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1.Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling
mulai dari perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan evakasi untuk
mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efesien dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.

2.Aspek yang mendukung dalam kelancaran menejemen bimbingan dan konseling


diantaranya: Perencanaan program bimbingan dan konseling. Pelaksaan dan
pengarahan program bimbingan dan konseling. Evaluasi pelaksaan program
bimbingan dan konseling, dan Supervisi kegiatan bimbingan dan konseling.

3.Dalam konteks bimbingan dan konseling (BK), manajemen dapat berarti proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-aktifitas
pelayanan bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4.Kerja sama yang dapat dijalin antara guru atau pendamping dan orang tua
diarahkan untuk bersama-sama membantu mengembangkan anak agar dapat
berkembang secara optimal. Langkah yang ditempuh guru atau pendamping

7
selama pembelajaran perlu diketahui dan dipahami oleh orang tua, termasuk
masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak.

5. Program menejemen bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya tidak


mungkin bisa dilakukan sendiri oleh kepala sekolah atau petugas bimbingan dan
konseling sekolah, coordinator memegang administrasi bimbingan yaitu mengatur
kerjasama tenaga-tenaga bimbingan dan mengarahkan semua aktifitas atau
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah yang bersangkutan.

Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun bagi para pembaca terutama dosen pada mata kuliah ini agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini kedepannya agar jauh lebih baik. Atas kritik dan
sarannya, penulis ucapkan terima kasih.

8
Daftar Pustaka

El Fiah, Rifda. 2017. Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Depok: PT. Raja
Grafindo
Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan , Bandung: Rosdakarya
Nuzliah, Masbur. 2017. Manajemen Bimbingan dan Konseling, Banda Aceh:
Forum Intelektual Al-Qur’an dan Hadist Asia Tenggara
Sugiyo. 2011. “Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Semarang:
Karya Widya Semarang

Anda mungkin juga menyukai