Disusun Oleh:
Afifah (0308223121)
TA 2022
1
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “MANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING UNTUK
ANAK USIA DINI” ini tepat pada waktunya. Disamping itu, saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Saya menyadari bahwa tidak kesempurnaanya makalah ini, apabila ada
kesalahan dari pembaca atau apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah saya yang selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan serta
memperluas pengetahuan bagi kita semua.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................1-1
Daftar Isi...............................................................................................................1-2
BAB 1 Pendahuluan.......................................................................................1-3
2.2 Aspek Ketenagaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini.2-2
Dini...................................................................................................................2-3
2.4 Kerja Sama Pendidikan Anak Usia Dini dengan Orang Tua dan Ahli
Lain ................................................................................................................2-4
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................3-7
3.1. Kesimpulan............................................................................................3-7
3.2. Saran.......................................................................................................3-7
Daftar Pustaka.......................................................................................................3-9
2
2.4.6.1 Pendahuluan
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling anak usia dini harus
terintegrasi dengan proses pembelajaran. Dengan ini guru atau pendamping anak
usia dini harus memahami bagaimana mengintegrasikan bimbingan
dalampembelajaran bagi anak usia dini. Guru atau pendamping diharapkan
mampu menyusun program bimbingan dan konseling untuk anak usia dini di
sekolah.
3
Sekolah/lembaga pendidikan (khususnya PAUD) sebagai tempat belajar dan
mengingat tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap
individu, maka masalah-masalah yang terjadi pada siswa perlu mendapat
perhatian dalam pelayanan pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan
kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan–permasalahan tersebut.
Usaha melayani peserta didik ini dapat dilaksanakan melalui program bimbingan
dan konseling.
4
lain?
5. Untuk mengetahui aspek daya dukung lingkungan terhadap kegiatan
bimbingan dan konseling untuk AUD?
5
2.4.6.5 Tinjauan Pustaka
1
menentukan tujuan yang hendak dicapai selama waktu tertentu dan
menentukan kegiatan untuk mencapai tujuan dan hal ini terkait dengan
program BK. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi- fungsi lainnya tak dapat berjalan.
b. Fungsi pengorganisasian (organizing), orang Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugastugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Koordinator BK akan mengelompokkan dan menentukan kegiatan penting
untuk memberikan kekuasaan kepada orang
c. Fungsi pelaksanaan (actuating). Koordinator BK harus mendorong kinerja
guru pembimbing dengan memberikan motivasi dalam merealisasikan
tujuan yang diharapkan sesuai dengan program.
d. Fungsi pengawasan (controlling). Pengawasan dilakukan oleh seorang
pengawas di bidang BK, kemudian koordinator BK juga menggunakan
administrasi, yaitu: men (sumber daya manusia/personil), material (bahan-
bahan), machines (peralatan, sarana dan prasarana),
method(metode/layanan), money (sumber dana) dan market (siswa).
2.2 Aspek Ketenagaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini
Bagi anak usia dini bimbingan dan konseling yang diberikan kepada mereka
adalah bimbingan dan konseling perkembangan yaitu sebuah upaya pemberian
bantuan kepada anak usia dini yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup bertindak secara wajar
sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga, dan masyarakat serta
2
kehidupan pada umumnya. Bimbingan membantu peserta didik yang masih sangat
belia ini untuk mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai
makhluk Tuhan, makhluk sosial dan pribadi, dan secara psikologis menavigasi
anak untuk sukses, mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset yang
dimiliki anak serta memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam kegiatan
pembelajarannya.
3
a. Membantu mengembangkan proses interaksi baik dengan dirinya juga
dengan orang lain serta lingkungan secara efektif.
b. Membantu memfasilitasi pemahaman yang bermakna bagi anak sehingga
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan selalu memiliki
pandangan yang positif baik tentang dirinya dan juga
lingkungannya.
d. Klarifikasi tentang tujuan dan nilai-nilai. Dalam hal ini, guru atau
pendamping membantu anak supaya tidak memiliki tujuan dan nilai yang
jelas, positif, dan bermakna.
e. Tingkah laku yang akan datang artinya guru atau pendamping membantu
anak membuat rencana pengembangan pribadi, sosial, karier, ataupun
keluarga baik jangka pendek, menengah, dan juga jangka panjang sehingga
memiliki masa depan yang lebih jelas dan terarah.
2.4 Kerja Sama Pendidikan Anak Usia Dini dengan Orang Tua dan Ahli
Lain
Orang tua adalah salah satu pihak yang berperan sangat penting dalam membantu
guru atau pendamping dalam upaya menumbuhkembangkan anak karena orang
tua pada dasarnya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak.
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Keberhasilan program bimbingan dan konseling pada anak usia dini tidak terlepas
dari kerja sama seluruh pihak yang terlibat. Dengan kata lain layanan bimbingan
dan konseling bagi anak usia dini tidak dapat dilakukan sendiri oleh guru atau
pendamping, tetapi perlu adanya dukungan dari pihak lain. Guru atau pendamping
hanya bertemu dengan anak umumnya 2-2,5 jam perhari, dengan jumlah anak
yang cukup bervariasi. Adanya kerja sama ini sangat dituntut guna peningkatan
mutu layanan bimbingan dan konseling. Suatu program pelayanan bimbingan dan
konseling tidak mungkin akan terselenggara dan tercapai dengan baik bila tidak
memiliki suatu sistem kerja sama yang bermutu, yang dilaksanakan secara jelas,
4
sistematis, dan terarah. Adanya relasi antarkomponen orang tua, ahli lain, dan
guru akhirnya akan membuahkan hasil layanan bimbingan dan konseling yang
efektif.
Kerja sama yang dapat dijalin antara guru atau pendamping dan orang tua
diarahkan untuk bersama-sama membantu mengembangkan anak agar dapat
berkembang secara optimal. Langkah yang ditempuh guru atau pendamping
selama pembelajaran perlu diketahui dan dipahami oleh orang tua, termasuk
masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak. Apabila orang tua dapat
memahami perkembangan anak maka diharapkan orang tua dapat memberikan
perlakuan yang lebih tepat lagi bagi anaknya di rumah.
Untuk dapat belajar dengan baik, anak membutuhkan suasana yang wajar,
5
tanpa tekanan.
Untuk dapat belajar dengan baik, anak membutuhkan suasana yang
merangsang.
Dalam proses pembelajaran anak membutuhkan bimbingan dan bantuan guru
atau pendamping.
Dalam proses pembelajaran, anak memerlukan kesempatan untuk
berkomunikasi, baik dengan guru atau pendamping, dengan teman, maupun
dengan lingkungan.
Kebutuhan anak tentang apa yang diuraikan dalam nomor 1, 2, 3, dan 4
berbeda-beda ragam dan kadarnya.
Terkait tentang kompetensi guru atau pendamping anak usia dini secara lebih
spesifik, kompentensi dan kualitas yang harus dikuasai guru atau pendamping
dalam mengelola lingkungan belajar adalah sebagai berikut.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1.Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling
mulai dari perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan evakasi untuk
mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efesien dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.
3.Dalam konteks bimbingan dan konseling (BK), manajemen dapat berarti proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-aktifitas
pelayanan bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.Kerja sama yang dapat dijalin antara guru atau pendamping dan orang tua
diarahkan untuk bersama-sama membantu mengembangkan anak agar dapat
berkembang secara optimal. Langkah yang ditempuh guru atau pendamping
7
selama pembelajaran perlu diketahui dan dipahami oleh orang tua, termasuk
masalah-masalah yang mungkin dihadapi anak.
Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun bagi para pembaca terutama dosen pada mata kuliah ini agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini kedepannya agar jauh lebih baik. Atas kritik dan
sarannya, penulis ucapkan terima kasih.
8
Daftar Pustaka
El Fiah, Rifda. 2017. Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Depok: PT. Raja
Grafindo
Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan , Bandung: Rosdakarya
Nuzliah, Masbur. 2017. Manajemen Bimbingan dan Konseling, Banda Aceh:
Forum Intelektual Al-Qur’an dan Hadist Asia Tenggara
Sugiyo. 2011. “Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Semarang:
Karya Widya Semarang