Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN DAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN

KONSELING PADA ANAK USIA DINI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah :


Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu :
LAILATUL IZZAH, M.Psi

Disusun Oleh :
AGUSTINA SALMA LUBIS (1216.18.2011 )
AINA MASLEKHA ( 1216.18.2012 )
ELIS MUFAIQOH ( 1216.18.2014 )
WAHYU NIKEN NESTRI ( 1216.18.2008 )

PROGRAM STUDI STRATA SATU ( S1 )


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PEKANBARU
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat
dan karunia-nya pula, Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu, adapun judul makalahnya adalah “Pelaksanaan dan Program Layanan
Bimbingan Konseling pada Anak Usia Dini”. Hal yang paling mendasar yang
mendorong penulis menyusun makalah ini adalah tugas dari mata kuliah
Bimbingan Konseling, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Rasa terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada:
1. Ibu Lailatul Izzah,M.Psi selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan.
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah untuk kedepanya. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

Pekanbaru,15 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................iii
A. Latar Belakang......................................................................................iii
B. Identifikasi Masalah..............................................................................iv
C. Tujuan...................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................1
A. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Pada Anak Usia Dini.....1
1. Perencanaan......................................................................................1
2. Pengelolaan.......................................................................................2
3. Pelayanan..........................................................................................3
B. Program Layanan Bimbingan Konseling pada Anak Usia Dini.....................5
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari pendidikan
di Indonesia. Sebagai sebuah layanan professional, kegiatan layanan bimbingan
dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Namun harus
berangkat dan berpijak dari suuatu landasan yang kokoh, yang di dasarkan
pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Pendidikan anak
usia dini adalah setara dengan pendidikan dasar, sehingga anak didiknya juga
memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan penyuluhan di sekolah sangatlah di butuhkan, karena
tidak dapat di pungkiri seiring dengan derasnya informasi dan transformasi
Global yang masuk menyebabkan terjadinya berfikir dalam masyarakat,
terutama kalangan anak-anak yang berada dalam keadaan tumbuh dan
berkembang sehingga anak sangat membutuhkan segala bentuk bimbingan dan
nasehat agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah.
Bimbingan dan Konseling di lingkungan pendidikan/sekolah ini perlu
diperhatikan sejak tingkat pertama pada jenjang pendidikan dan sedini
mungkin. Tingkat pendidikan pertama sekarang ini dikenal dengan sebutan
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK (Taman Kanak-kanak)/RA
(Raudhatul Athfal).
Implementasi layanan Bimbingan dan Konseling ini menjadi sangat
penting mengingat rentang anak didik PAUD/TK/RA merupakan tahapan
perkembangan anak yang dikenal dengan sebutan golden age, yang
memudahkan kita untuk membantu serta mengarahkan agar peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin dalam melaksanakan tugas
perkembangannya. Hal tersebut jelas menjadi tujuan utama pentingnya peranan
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Pada tingkat PAUD/TK/RA bimbingan dan konseling hanya sebatas
membantu dan mengarahkan proses tumbuh kembang anak agar lebih terarah
dan terpadu. Dimana orientasi pokok dari pendidikan anak usia dini adalah

III
melatih kemampuan adaptasi belajar anak sejak awal, meningkatkan
kemampuan komunikasi verbal, mengenalkan anak pada lingkungan dunia
sekitar, seperti orang, benda, tumbuhan, dan hewan, memberikan dasar-dasar
pembelajaran berikutnya, seperti mengingat, membaca, menulis dan berhitung
sederhana. Dan lima aspek perkembangan yang terdapat dalam Permendiknas
No. 58 Tahun 2009 (orientasi khusus).
Berdasarkan hal tersebut maka bimbingan dan konselor bukan hanya
untuk anak tapi juga untuk orang tua. Perlu adanya kerjasama yang terpadu
antara orang tua dan konselor dalam hal ini guru agar apa yang menjadi tujuan
dapat tercapai secara optimal. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan
membahas tentang “Pelaksanaan dan Program Pelayanan Bimbingan
Konseling pada Anak Usia Dini”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka
dapat di identifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Pada Anak Usia Dini ?
2. Apa Saja Program Layanan Bimbingan Konseling Pada Anak Usia Dini ?

C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujaun dalam dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan konseling pada anak usia
dini.
2. Mengetahui apa saja program layanan bimbingan konseling pada anak usia
dini.

IV
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Pada Anak Usia Dini


1. Perencanaan
Dalam melakukan bimbingan dan konseling pada anak usia dini
diperlukan perencanaan yang matang. Dimana harus memahami
karakteristik dari anak usia dini terlebih dahulu. Yang mana anak usia dini
adalah anak yang unik, dan memiliki ke khasan yang berbeda antara satu
dengan lainnya. Lalu ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaa bimbingan konseling di PAUD antara lain:
a. Sistematis, yang mana maksud dari sistematis adalah terstruktur seperti
dalam penyusunan Rencana Kegiatan Harian, Rencana Kegiatan
Mingguan, Rencana Kegiatan Semester, dan Rencana Kegiatan
Tahunan yang mana didalamnya tersisip kegiatan bimbingan dan
konseling yang dilakukan baik kepada anak, dan juga orang tua.
b. Terarah, adapun terarah yang diinginkan dalam bimbingan dan
konseling disini adalah kesesuaian antara kegiatan bimbingan dan
konseling yang dilakukan dengan tujuan yang diinginkan baik oleh
orang tua, guru, dan juga tujuan pendidikan nasional.
c. Terpadu, disini keterpaduan dilakukan antara semua aspek
perkembangan dan kegiatan main yang dilakukan oleh anak usia dini.
Yang mana kegiatan bimbingan dan konseling bisa berjalan
bergandengan dan terpadu dengan kegiatan yang telah direncanakan.
Dari ketiga hal tersebut maka dapat dilakukan langkah selanjutnya
yaitu:
1) Pengumpumpulan data
2) Penyusunan program
3) Koordinasi
4) Penyediaan fasilitas
Dalam mengkoordinir semua pelaksanaan BK di PAUD seorang
pemimpin (kepala sekolah/pengelola) harus dapat menjiwai jiwa

1
kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan efektif dalam profesi PAUD
adalah kira-kira bekerja menuju terciptanya sebuah komunitas dan
memberi layanan jasa yang tinggi. Hal yang harus mampu dilakukan
pemimpin di PAUD antara lain:
1) Mempengaruhi perilaku orang-orang lain, khususnya staf dan para
orangtua, berkontribusi pada program PAUD yang kreatif;
2) Mengelola program secara efisien;
3) Mengawasi staff dan memandu para orangtua dalam cara-cara yang
akan memajukan pertumbuhan pribadi mereka dan kemajuan serta
pengembangan profesional; dan
4) Berencana demi perubahan dan mengimplementasi perkembangan
guna membenahi keefektifan organisasi dan keefektifan
profesional.

Faktor-faktor ini penting dalam menciptakan dan membentuk


lingkup kerja untuk anak-anak, para orangtua, dan staf dimana
pemimpin menetapkan nada dan iklim psikologis yang merupakan
tanda dari sebuah program kualitas. Keunikkan dari tiap-tiap penetapan
PAUD membuatnya sulit untuk secara spesifik mendefinisikan
kepemimpinan secara luas dan secara ekslusif.
2. Pengelolaan
Pengelolaan didalam pelaksanaan BK di PAUD maksudnya adalah
bagaimana cara mengelola semua aspek yang ada didalam pendidikan
anak usia dini dengan tepat, baik dan sesuai dengan karakteristik anak
yang khas. Baik itu dari manajemennya didalam structural maupun
dengan luar pihak sekolah khususnya orangtua dan instansi terkait.
Pengelolaan yang dimaksud disini juga termasuk pada pengawasan
dalam bimbingan dan konseling di PAUD yang dimaksudkan sebagai
suatu tindakan preventif/pencegahan. Adapun kasus yang memerlukan
penanganan khusus maka guru BK yang sekaligus guru kelas yang merasa
tidak mampu menyelesaikannya atau memberipertolongan sebaiknya

2
merekomendasikan anak tersebut dibawa ke psikiater yang lebih kompeten
di luar lembaga PAUD.1
Jenis pengawasan juga berarti guru dan jajaran sekolah bersama-
sama memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan juga
mengembangkan system pelayanan di sekolah dalam segala aspek yang
sesuai dengan karakter anak usia dini yang unik dan khas dan menjaga
stabilitas pertumbuhan anak. Yang mana secara teoritis terdapat lima
aspek pertumbuhan anak, yaitu aspek fisik-motorik, bahasa, kognitif,
sosio-emosional, moral-spiritual.2
Sarana dan prasarana dalam penunjang kegiatan bermain di PAUD
bukan hanya untuk meningkatkan aspek perkembangan yang ada pada
anak usia dini, tapi juga diharapkan bisa digunakan secara baik dan tepat.
Sehingga pengelolaan sarana dan prasarana sangat diperlukan bagi
pendidikan anak usia dini, ini sesuai dengan dunia anak yaitu bermain
yang membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.
Kerjasama diperlukan dalam pengelolaan bimbingan konseling di
PAUD. Kerjasama antara semua pihak diharapkan, baik dari kepala
sekolah, guru, dan juga pihak orang tua anak. Agar apa yang diinginkan
dsn direncanakan dapat dicapai secara maksimal.
3. Pelayanan
Agar pelayanan BK di PAUD tercapai, ada beberapa jenis pelayanan
yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Layanan pengumpulan data; merupakan kegiatan mengumpulkan data
dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik
dan lingkungan lainnya. Yang dapat dilakukan dengan berbagai macam
instrument, baik tes maupun no-tes. Dengan tujuan memahami peserta
didik dengan karakteristiknya dan karakteristik lingkungannya. Dan
pengumpulan data bertujuan untuk perkembangan peserta didik,
bersifat berkelanjutan, sistimatik, komprehensif, terpadu dan bersifat
tertutup. Adapun jenis data ada dua yaitu:

1
Suyadi. Bimbingan Konseling untuk PAUD. (Jogjakarta:Diva Press. 2009). hlm 171.
2
Ibid,. Hlm.174

3
b. Data pribadi, meliputi: Latar belakang keluarga dan sosial; Kesehatan
dan perkembangannya; Kemampuan dasar; Kemampuan khusus;
Kepribadian; Prestasi belajar; kegiaatan diluar rumah; Rencana masa
depan.
c. Data lingkungan, maksud dari data lingkungan disini adalah lingkungan
yang ada pada anak itu, baik adat istiadat/kebudayaan (culture), yang
mana tiap tempat memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Sedangkan
untuk sumber data dapat diambil dari siswa, orangtua, guru, kepala
sekolah, teman, tetangga dan lainnya.
d. Layanan informasi; merupakan layanan memungkinkan yang diberikan
baik pada peserta didik dan orang tua agar dapat menerima dan
memahami berbagai informasi. Tujuan layanan informasi adalah
membantu peserta didik dan orang tua agar dapat mengambil keputusan
secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, social, belajar,
bermain berdasarkan informasi yang diperoleh memadai.
Layanan ini berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Adapun
jenis-jenis layanan informasi adalah: informasi pendidikan, sosial,
media pendidikan, kesehatan, keagamaan, hukum. Sedangkan untuk
teknik yang digunakan dalam layanan informasi adalah: papan
bimbingan, brosur, lesflet, poster, ceramah, peninjauan, kliping koran,
wawancara, mendatangkan ahli dan lain-lain.
e. Layanan konseling; dimana layanan ini bisa bersifat pribadi maupun
kelompok. Dimana layanan konseling pribadi bersifat untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dan pengembangan diri, serta
bertujuan untuk pengentasan dan advokasi. Sedangkan layanan
konseling kelompok bersifat pemahaman dan pengembangan yang
bersifat social dalam mengambil keputusan/penyelesaian, dan untuk
pengembangan dan pemahaman.
Tujuan konseling yang dilakukan adalah memberi bantuan yang
intensif dalam membina kemampuan, bakat, minat anak, memecahkan
kesulitan dan kelainan khusus yang dihadapi konseling. Sasaran
konselingnya adalah orangtua atau anggota keluarga, dan anak-anak

4
yang mengalami kesulitan. Dengan prinsip untuk menciptakan
hubungan harmonis dengan anak, adanya toleransi serta menciptakan
situasi aman dan menyenangkan.
f. Layanan penempatan; yaitu layanan yang membantu peserta didik dan
orang tua dalam memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
baik didalam kelas (sekolah) maupun di rumah, baik kelompok
belajar/bermain, atau kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat bakat
anak dan karakteritik anak tersebut.
Tujuannya adalah: menempatkan anak didik dalam
keluarga/kelompok yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Melalui
saran-saran yang diberikan konselor kepada orang tua contohnya anak
akan meneruskan ke SD yang mana, seperti SD biasa, SD khusus atau
SD luar biasa.
g. Layanan tindak lanjut; layanan ini diberikan pada anak didik
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Dan layanan
tindak lanjut ini disesuaikan dengan permasalahan atau anak yang tidak
mengalami masalah. Bila anak mengalami masalah maka sebaiknya
direkomendasikan kepada pisikiater untuk penanganan selanjutnya.
Sedangkan anak yang tidak mengalami permasalahan bisa
meneruskan bimbingan dan konselingnya secara kontinyu, terus-
menerus dan berkelanjutan. Tindak lanjut sangat penting untuk
memperbaharui dan menilai profesionalisme konselor.

B. Program Layanan Bimbingan Konseling pada Anak Usia Dini


Program PAUD sudah menjadi komitmen nasional dan internasional.
Komitmen internasional untuk memperluas pelayanan PAUD tertuang dalam
Deklarasi Dakkar dengan bertekad memberikan pelayanan untuk semua anak.
Kepastian hukum pelaksanaan PAUD di Indonesia sudah sangat kuat dengan
masuknya PAUD dalam sistem pendidikan nasional dan meletakkan target
75% anak sudah mendapat pelayanan pendidikan dan perawatan anak usia
dini.

5
Program PAUD memiliki beberapa bentuk. Tipa bentuk tersebut
memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci bentuk-bentuk program
PAUD dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pendidikan Keluarga (0-2 tahun)
Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak. Karena keluarga sebagai fondasi yang sangat penting
untuk membangun struktur kepribadian anak selanjutnya.
2. Taman-Taman Pengasuh Anak (0/2 bulan – 2 bisa sampai 5 tahun)
Taman pengasuh anak merupakan suatu lembaga kesejahteraan
sosial yang memberikan pelayanan berupa perawatan, asuhan dan
pendidikan. Program ini sangat membantu para orang tua yang bekerja,
sehingga tidak sempat memberikan pendidikan kepada anak.
3. Kelompok bermain (3-4 tahun)
Kelompok bermain diperuntukkan kepada anak sebelum masuk ke
TK. Di kelompok bermain ini tidak memiliki sebuah kurikulum dan
menampung anak usia 3-4 tahun.

4. Taman Kanak-Kanak (4-6 tahun)


Taman kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah
kelompok bermain. TK menyiapkan anak untuk masuk ke sekolah dasar.
5. Bina Keluarga Balita (BKB) , Bina keluarga balita merupakan suatu
kegiatan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada orang tua mengenai bagaimana mendidik, mengasuh dan
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam hal ini anak harus di didik untuk melakukan aktifitas kecil
yang sederhana, yaitu :
a. Berawal dari yang dimiliki anak.
b. Belajar harus menantang pemahaman anak.
c. Belajar dilakukan sambil bermain.
d. Menggunakan alam sebagai sarana belajar.
e. Belajar dilakukan melalui sensorinya.

6
f. Belajar membekali keterampilan hidup.
g. Belajar sambil melakukan.
Secara garis besar orientasi pembelajaran anak usia dini meliputi
mengembangkan potensi dan kemampuan dasar, mengembangkan sikap dan
minat belajar dan membangun dasar kepribadian yang positif. Ketiga hal
tersebut dalam pendidikan tingkat satuan pra sekolah dikembangkan dikenal
dengan program pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan program
pengembangan kemampuan dasar. Lebih jelasnya seperti uraian berikut ini :
1. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan
Bidang ini meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama,
pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Dalam bidang ini
kegiatan dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari
sampai menjadi pembiasaan yang baik bagi anak.
2. Bidang pengembangan kemampuan dasar
Pengembangan kemampuan dasar meliputi kemampuan berbahasa,
kemampuan berfikir, kemampuan fisik dan kemampuan seni. Kegiatan
tersebut disiapkan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai
dengan tahap perkembangan anak.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak usia dini dari usia 0-5 tahun merupakan golden age dalam fase
perkembangan otak manusia. Hal ini terkadang tidak disadari oleh para orang
tua yang cenderung acuh terhadap perkembangan otak anak. Masalah tersebut
sangat serius jika perkembangan otak anak tidak diketahui oleh para orang tua,
karena dapat berdampak pada masa dewasa nantinya. Orang tua seharusnya
mempersiapkan untuk masa golden age tersebut. Karena pada masa golden age
anak sangat mudah mengingat hal hal baru. Sangat rugi sekali jika orang tua
hanya membiarkan anak tumbuh dan berkembang hanya semaunya saja tanpa
ada bimbingan dari orang tua sama sekali.
Secara rinci bentuk-bentuk program paud meliputi pendidikan keluarga (0-
2 tahun), taman-taman pengasuh anak (0/2 bulan – 2 bisa sampai 5 tahun),
kelompok bermain (3-4 tahun), taman kanak-kanak (4-6 tahun), bina keluarga
balita (BKB). Program PAUD ini bertujuan agar semua anak usia dini
memilikis kesempatan tumbuh dan berkembang secara obtimal sesuai dengan
potensi yang dimilikinya, sesuai dengan tahap perkembangan atau tingkat usia
mereka.

B. Saran
Kesadaran akan pentingnya pengaruh lingkungan ini tentu mesti sangat
diperhatikan terkait dengan tumbuh kembang anak. Karena anak yang sedang
tumbuh memang sangat sensitif pada stimulasi yang berasal dari lingkungan
terdekatnya. Anak terbentuk dan dibentuk dari apa yang didapat, dilakukan dan
didapat oleh lingkungannya. Sebagai orang tua seharusnya memberikan
kepedulian yang sangat aktif kepada anaknya. Kepedulian orang tua ditunjukan
dengan empati, kasih sayang dan perhatian untuk membantu, mendorong dan
dan memberi fasilitas kepada anak untuk mencapai tumbuh kembang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Suyadi, 2009. Bimbingan Konseling untuk PAUD. Jogjakarta, Diva Press.


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/jenis-layanan-bimbingan-dan-
konseling
http://amirdapir.blogspot.com/2012/07/layanan-bk-karir-di-tksd.html&#8230
http://bimbingandankonselingdotnet.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai