Anda di halaman 1dari 76

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH DASAR PADA RA YABIKA

Dosen Pengampu :

C. Masada H.T., M.Pd.

Disusun Oleh:
Nur Asrilia Yaniar Siregar : 201901579029
Wildatun Aribah : 201901579009
Mory Regina Manalu : 201901500425
Mindo Donna Clara : 201901500386
Muhamad Iqbal Hanafi : 201901500400
Kelas: X7D

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN
PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan
hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya,
makalah yang dibuat ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Layanan BK
di Pendidikan Dasar. Makalah yang berjudul “Program Bimbingan Konseling Sekolah Dasar
pada RA Yabika”.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari sisi penulisan maupun
materi yang disampaikan. Namun, penyusun berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi
semua pembaca, khususnya bagi kami selaku penyusun makalah.
Penyusun sampaikan terimakasih kepada anggota kelompok yang bekerja keras mulai
dari persiapan sampai selesainya makalah ini. Tidak lupa kepada pihak-pihak yang telah
membantu baik dari fisik maupun pemikirannya. Semoga Allah membalas dengan karunia
yang lebih besar.

Jakarta, 23 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..…….2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………….………………...2

BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar ………………………………………3
B. Tugas Perkembangan Peserta Didik di Sekolah Dasar ……………………………..7
C. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik ………………………………………………………………………………...7
D. Teknik-teknik Pemahaman Peserta Didik …………………………………………..10
E. Pemanfaatan Data Hasil Asesmen untuk Memahami Peserta Didik ……………….12

BAB III PERENCANAAN


A. Dukungan Pimpinan ………………………………………………………………..15
B. Melakukan Assesment Kebutuhan …………………………………………………15
C. Menetapkan Dasar Layanan ………………………………………………………..42

BAB IV PERANCANGAN
A. Penyusunan Program Tahunan BK ………………………………………………..43
B. Penyusunan Program Semester ……………………………………………………62

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………...67
B. Saran ……………………………………………………………………………….68
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………...69
Lampiran-lampiran ………………………………………………………………………....70

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan dan konseling di lingkungan pendidikan/sekolah bukanlah hal yang baru.
Dan bimbingan yang dilakukan biasanya untuk membantu peserta didik dalam menghadapi
permasalahan yang dihadapi baik masalah belajar ataupun masalah yang dihadapi dalam
perkembangan anak didik. Selain itu juga untuk memfasilitasi perkembangan potensi anak
dan mencapai tugas-tugas perkembangan anak. Bimbingan dan konseling juga bisa
membantu orang tua dalam menyikapi perilaku anak-anak mereka di rumah.
Bimbingan dan konseling di lingkungan pendidikan/sekolah ini perlu diperhatikan sejak
tingkat pertama pada jenjang pendidikan dan sedini mungkin. Tingkat pendidikan pertama
sekarang ini dikenal dengan sebutan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)/TK (Taman Kanak-
kanak)/RA (Raudhatul Athfal). Implementasi layanan bimbingan dan konseling ini menjadi
sangat penting mengingat rentang anak didik PAUD/TK/RA merupakan tahapan
perkembangan anak yang dikenal dengan sebutan golden age, yang memudahkan kita untuk
membantu serta mengarahkan agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang seoptimal
mungkin dalam melaksanakan tugas perkembangannya. Hal tersebut jelas menjadi tujuan
utama pentingnya peranan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Pada tingkat PAUD/TK/RA bimbingan dan konseling hanya sebatas membantu dan
mengarahkan proses tumbuh kembang anak agar lebih terarah dan terpadu. Dimana orientasi
pokok dari pendidikan anak usia dini adalah melatih kemampuan adaptasi belajar anak sejak
awal, meningkatkan kemampuan komunikasi verbal, mengenalkan anak pada lingkungan
dunia sekitar, seperti orang, benda, tumbuhan, dan hewan, memberikan dasar-dasar
pembelajaran berikutnya, seperti mengingat, membaca, menulis dan berhitung sederhana.
Dan lima aspek perkembangan yang terdapat dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009
(orientasi khusus). Berdasarkan hal tersebut maka bimbingan dan konselor bukan hanya
untuk anak tapi juga untuk orang tua. Perlu adanya kerjasama yang terpadu antara orang tua
dan konselor dalam hal ini guru, agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai secara optimal.
Untuk tercapainya tujuan tersebut maka diperlukan program pendidikan BK untuk tingkat
PAUD/TK/RA.
Pendidikan BK pada tingkat PAUD/TK/RA dilaksanakan oleh wali kelas begitu pula
pada sekolah RA Yabika. RA Yabika merupakan salah satu sekolah swasta di kabupaten
Tangerang yang dinaungi oleh Yayasan Bina Insan Kamil. Kebutuhan dan proses tumbuh
1
kembang anak usia 4-6 tahun membutuhkan perhatian yang lebih kompleks. Sehingga
dibutuhkan program-program yang dapat membantu tumbuh kembang anak-anak di sekolah
RA Yabika. Berdasarkan masalah tersebut penulis melakukan penyusunan makalah yang
berjudul “Program Bimbingan Konseling Sekolah Dasar pada RA Yabika.

B. Rumusan Masalah
Apa saja program pelaksanaan layanan BK di RA Yabika?

C. Tujuan
Untuk mengetahui program pelaksanaan layanan BK di RA Yabika.

2
BAB II
PEMAHAMAN

Peserta didik/konseli adalah subyek utama layanan bimbingan dan konseling di


sekolah. Guru bimbingan dan konseling atau konselor perlu memahami karakteristik peserta
didik/konseli sebagai dasar pertimbangan dalam merancang dan melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh karena itu, pemahaman guru bimbingan dan
konseling atau konselor, guru kelas dan guru mata pelajaran secara mendalam terhadap
karakteristik peserta didik/konseli merupakan prasyarat yang harus dipenuhi guru bimbingan
dan konseling atau konselor.

A. Karakteristik Peserta Didik/Konseli di Sekolah Dasar


Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar (SD) diartikan sebagai ciri-ciri yang
melekat pada peserta didik di sekolah dasar yang bersifat khas dan membedakannya
dengan peserta didik pada satuan pendidikan lainnya. Karakteristik peserta didik
Sekolah Dasar yang perlu dipahami meliputi aspek-aspek berikut.
1. Aspek Fisik-Motorik
Perkembangan fisik peserta didik usia Sekolah Dasar dicirikan dengan beragam
variasi dalam pola pertumbuhannya. Keberagaman ini disebabkan karena beberapa hal
seperti kecukupan gizi, kondisi lingkungan, genetika, hormon, jenis kelamin, asal etnis,
serta adanya penyakit yang diderita. Pada fase ini pertumbuhan fisik tetap berlangsung
sehingga peserta didik menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat. Seiring dengan
pertumbuhan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik peserta
didik sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya, dapat menggerakan anggota badannya dengan tujuan yang
jelas, seperti (1) menggerakan tangan untuk menulis, menggambar, mengambil
makanan, serta melempar bola; dan (2) menggerakan kaki untuk menendang bola dan
lari mengejar teman pada saat main kucing-kucingan. Fase atau usia sekolah dasar (7 –
12 tahun) ditandai dengan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu,
usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan
motorik, baik motorik halus maupun motorik kasar.
2. Aspek Kognitif
Pada usia sekolah dasar, peserta didik sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan
3
intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis, dan menghitung atau
CALISTUNG). Sebelum masa ini, yaitu masa prasekolah (usia Taman Kanak-kanak),
daya pikir anak masih bersifat imajinatif, berangan-angan atau berkhayal, sedangkan
pada usia sekolah dasar daya pikirnya sudah berkembang ke arah berpikir kongkrit dan
rasional. Dilihat dari aspek perkembangan kognitif, menurut Piaget masa ini berada
pada tahap operasi kongkrit, yang ditandai dengan kemampuan (1) mengklasifikasikan
(mengelompokkan) benda-benda berdasarkan ciri yang sama, (2) menyusun atau
mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, dan
(3) memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana. Kemampuan intelektual
pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang
dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat
diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung
(CALISTUNG). Pada usia 11 tahun tahapan perkembangan kognitif memasuki tahap
operasional formal ditandai dengan mampu berpikir abstrak, menalar secara logis dan
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Di samping itu, kepada anak juga sudah dapat diberikan dasar-dasar pengetahuan
yang terkait dengan kehidupan manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial
budaya, dan agama. Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta, atau kreativitas
anak, maka kepada anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat,
atau menilai (memberikan kritik) tentang berbagai hal yang terkait dengan pelajaran,
atau peristiwa yang terjadi di lingkungannya.
3. Aspek Sosial
Perkembangan sosial peserta didik usia SD ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, di samping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya (peer
group), sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah luas. Pada usia SD,
anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap berpusat kepada diri
sendiri (egosentris) kepada sikap bekerjasama (kooperatif) atau mau memperhatikan
kepentingan orang lain (sosiosentris). Anak mulai berminat terhadap kegiatan bersama
teman sebaya, dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota
kelompok (gang), merasa tidak senang apabila ditolak oleh kelompoknya dan dapat
menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun lingkungan masyarakat
sekitarnya. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat
dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang
membutuhkan tenaga fisik (seperti membersihkan kelas dan halaman sekolah), maupun
4
tugas yang membutuhkan pikiran (seperti merencanakan kegiatan berkemah dan
membuat laporan study tour). Tugas-tugas kelompok ini harus memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menampilkan prestasinya, dan juga
diarahkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan melaksanakan tugas kelompok,
peserta didik dapat belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling
menghormati, bertenggang rasa, dan bertanggung jawab.
4. Aspek Emosi
Pada usia Sekolah Dasar (khususnya di kelas-kelas tinggi, kelas 4, 5, dan 6), anak
mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak
disenangi oleh orang lain. Anak SD belajar untuk mengendalikan dan mengontrol
ekspresi emosinya melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan,
kemampuan orangtua atau guru dalam mengendalikan emosinya sangatlah
berpengaruh. Apabila anak dikembangkan di lingkungan keluarga yang suasana
emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak cenderung stabil atau sehat.
Sebaliknya apabila kebiasaan orangtua atau guru dalam mengekspresikan emosinya
kurang stabil atau kurang kontrol (seperti: marah-marah, mengeluh), maka
perkembangan emosi anak, cenderung kurang stabil atau tidak sehat.
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu,
dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi positif seperti: perasaan senang,
bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu
untuk mengkonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan
penjelasan guru, membaca buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan
rumah, dan disiplin dalam belajar. Sebaliknya, apabila emosi yang menyertai proses
belajar itu emosi negatif, seperti perasaan tidak senang, kecewa, maka proses belajar
tersebut akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan
perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami
kegagalan dalam belajarnya.
Mengingat hal tersebut, maka guru Sekolah Dasar seyogianya mempunyai
kepedulian untuk menciptakan suasana proses belajar-mengajar yang menyenangkan
atau kondusif.
5. Aspek Moral
Penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis. Peranan lingkungan
terutama lingkungan keluarga sangat dominan dalam perkembangan aspek moral. Pada
mulanya anak melakukan perbuatan bermoral dari meniru (mengamati) kemudian
5
menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri karena adanya kontrol atau pengawasan dari
luar, namun kemudian berkembang karena kontrol dari dalam dirinya.
Sampai usia 7 tahun, anak mulai memasukkan nilai-nilai keluarga ke dalam
dirinya. Apa yang penting bagi orang tua juga akan menjadi penting baginya. Di sinilah
orang tua dapat mengarahkan perilakunya, sehingga sesuai dengan aturan dalam
keluarga. Dalam tahap inilah seorang anak mulai memahami bahwa apa yang mereka
lakukan akan mempengaruhi orang lain.
Pada usia 7-10 tahun, campur tangan orang dewasa (orangtua, guru, dan
sebagainya) tidak lagi terlalu ‘menakutkan’ buat anak. Anak mengetahui bahwa orang
tua adalah sosok yang harus ditaati, tetapi anak juga tahu bahwa jika melanggar aturan
harus memperbaikinya. Perasaan bahwa ‘ini benar’ dan ‘itu salah’ sudah mulai
tertanam kuat dalam diri anak. Anak usia ini juga mulai memilah mana saja perilaku
yang akan mendatangkan ‘keuntungan’ buat mereka.
6. Aspek Religius
Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah keyakinan hasil
pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat dengan
kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan. Oleh karena itu dalam
mengenalkan Tuhan kepada anak, sebaiknya ditonjolkan sifat-sifat pengasih dan
penyayang. Sampai kira-kira usia 10 tahun, ingatan anak masih bersifat mekanis,
sehingga kesadaran beragamanya hanya merupakan hasil sosialisasi orang tua, guru,
dan lingkungannya. Oleh karena itu pengamalan ibadahnya masih bersifat peniruan,
belum dilandasi kesadarannya. Pada usia 10 tahun ke atas, semakin bertambah
kesadaran anak akan fungsi agama baginya, yaitu berfungsi moral dan sosial. Anak
mulai dapat menerima bahwa nilai-nilai agama lebih tinggi dari nilai-nilai pribadi atau
nilai-nilai keluarga. Anak mulai mengerti bahwa agama bukan kepercayaan pribadi atau
keluarga, tetapi kepercayaan masyarakat.
Periode usia Sekolah Dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama
sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak sangat dipengaruhi
oleh proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Oleh karena itu,
pendidikan agama di Sekolah Dasar harus menjadi perhatian semua pihak yang terkait,
bukan hanya guru agama tetapi juga kepala sekolah dan guru-guru lainnya. Apabila
pendidik telah memberikan suri tauladan kepada anak dalam mengamalkan agama
maka pada diri anak akan berkembang sikap yang positif terhadap terhadap agama, dan
pada gilirannya akan berkembang pula kesadaran beragamanya.
6
B. Tugas Perkembangan Peserta Didik/konseli Sekolah Dasar
Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta
didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan
bersumber dari kematangan fisik dan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai
serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-
tugas perkembangan fase berikutnya mengarah pada kondisi kehidupan yang damai,
berkembang, maju, sejahtera, dan bahagia dunia akherat. Sebaliknya, kegagalan peserta
didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan membuat mereka kecewa dan atau
diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.
Tugas perkembangan merupakan salah satu aspek yang harus dipahami guru bimbingan
dan konseling atau konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan sasaran
layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu
bentuk fasilitasi peserta didik/konseli mencapai tugas-tugas perkembangan. Tugas-tugas
perkembangan peserta didik/konseli Sekolah Dasar adalah:
1) Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
2) Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung;
3) Mengembangkan kata hati, moral, dan dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku;
4) Mempelajari keterampilan fisik sederhana;
5) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya;
6) Belajar menjadi pribadi yang mandiri dan dapat mengendalikan diri;
7) Membangun hidup yang sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan;
8) Mengembangkan konsep-konsep hidup yang perlu dalam kehidupan;
9) Belajar menjalani peran sosial sesuai dengan jenis kelamin;
10) Memilih sikap hidup terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial (Kartadinata
dkk., 2002).

C. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta


Didik Tugas perkembangan peserta didik/konseli yang telah teridentifikasi sebelumnya
perlu dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk standar kompetensi. Dalam layanan
bimbingan dan konseling, standar kompetensi tersebut dikenal dengan istilah
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Berbagai aspek
7
perkembangan yang terdapat dalam SKKPD pada dasarnya dirujuk dari tugas perkembangan
yang akan dicapai oleh peserta didik/konseli dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
tingkat Satuan Pendidikan SD.

Keterkaitan tugas perkembangan dan aspek perkembangan yang terdapat dalam SKKPD
dapat digambarkan pada tabel berikut.

No Tugas Perkembangan Aspek


Perkembangan
SKKPD
1 Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa Landasan Hidup Religius
kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2 Mengembangkan kata hati, moral, dan dan nilai-nilai sebagai Landasan Perilaku Etis
pedoman perilaku
3 Membangun hidup yang sehat mengenai diri sendiri dan Kematangan Emosi
lingkungan
4 Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, Kematangan Intelektual
menulis,
dan berhitung
5 Memilih sikap hidup terhadap kelompok dan lembaga- Kesadaran Tanggung Jawab Sosial
lembaga sosial
6 Belajar menjalani peran sosial sesuai dengan jenis kelamin Kesadaran Gender
7 Mempelajari keterampilan fisik sederhana Pengembangan Pribadi
8 Belajar menjadi Pribadi yang mandiri Perilaku Kewirausahaan/
Kemandirian Perilaku Ekonomis
9 Mengembangkan konsep-konsep hidup yang perlu dalam Wawasan dan Kesiapan Karir
kehidupan
10 belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya Kematangan Hubungan dengan
Teman Sebaya

Aspek-aspek perkembangan dalam SKKPD selanjutnya menjadi rumusan kompetensi


yang dirujuk oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam mempersiapkan
rancangan pelaksanaan dari berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Rumusan
kompetensi tersebut dikembangkan lebih rinci menjadi tugas-tugas perkembangan yang harus
dicapai oleh peserta didik/konseli dalam berbagai tataran internalisasi tujuan, yaitu
pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Yang dimaksud dengan tataran internalisasi tujuan,
yaitu: 1) pengenalan, untuk membangun pengetahuan dan pemahaman peserta
didik/konseli terhadap perilaku atau standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai;
2) akomodasi, untuk membangun pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan perilaku atau
kompetensi baru sebagai bagian dari kemampuan dirinya; dan 3) tindakan, yaitu mendorong
peserta didik/konseli untuk mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan
nyata sehari-hari. Rincian tugas-tugas perkembangan tersebut sebagaimana terdeskripsi
dalam tabel berikut ini.

8
Rincian Tugas Perkembangan dalam Tataran Internalisasi Tujuan
Aspek Perkembangan Pengenalan Akomodasi Tindakan

Mengembangkan
Melaksanakan ibadah
1. Landasan Hidup Religius Mempelajari hal pemikiran tentang
atas keyakinan sendiri
ihwal ibadah kehidupan
disertai sikap toleransi.
beragama.

Menghargai keragaman Berperilaku atas dasar


2. Landasan Mengenal keragaman
sumber norma sebagai keputusan
Perilaku Etis sumber norma yang
rujukan pengambilan yangmempertimbangk
berlaku di masyarakat.
keputusan. a n aspek-aspek etis.
Mengekpresikan
Mempelajari cara- Bersikap toleran perasaan dalam
3. Kematangan Emosi cara menghindari terhadap ragam cara- cara yang
konflik dengan ekspresi perasaan diri bebas, terbuka dan
orang lain. sendiri dan orang lain. tidak menimbulkan
konflik.
Mempelajaricara-cara Menyadariakankerag Mengambil keputusan
Pengambilankeputusan a manalternatif dan pemecahan
4.KematanganIntelektual dan keputusan dan masalah atas dasar
pemecahanmasalahseca konsekuensiyang informasi/data secara
ra objektif. dihadapinya. objektif
Menyadari nilai-nilai
persahabatan dan Berinteraksi dengan
Mempelajari
5. Kesadaran Tanggung keharmonisan dalam orang lain atas dasar
keragaman interaksi
Jawab Sosial konteks kesamaan
sosial.
keragaman (equality).
interaksi sosial.
Mempelajari Menghargai keragaman
Berkolaborasi secara
perilaku kolaborasi peran laki-laki atau
6. Kesadaran Gender harmonis dengan lain
antar jenis dalam perempuan sebagai aset
jenis dalam
ragam kolaborasi dan
keragaman peran.
kehidupan. keharmonisan hidup.
Menerima
Mempelajari Menampilkan
keunikan diri
7. Pengembangan Pribadi keunikan diri dalam keunikan diri secara
dengan segala
konteks kehidupan harmonis dalam
kelebihan dan
sosial. keragaman.
kekurangannya.
Mempelajari strategi
Menerima nilai-nilai
dan peluang untuk Menampilkan hidup
hidup hemat, ulet,
8. Perilaku Kewirausahaan berperilaku hemat, hemat, ulet,
sungguh-sungguh,
(Kemandirian Perilaku ulet, sungguh- sungguh- sungguh,
dan kompetettif
Ekonomis) sungguh, dan dan kompetitif atas
sebagai aset untuk
kompetitif dalam dasar kesadaran
mencapai hidup
keragaman sendiri.
mandiri.
kehidupan.
Mempelajari
kemampuan diri, Mengembangkan
Internalisasi nilai-
peluang dan ragam alternatif
nilai yang
9. Wawasan dan Kesiapan pekerjaan , perencanaan karir
melandasi
Karir pendidikan dan dengan
pertimbangan
aktifitas yang terfokus mempertimbangkan
pemilihan alternatif
pada pengembangan kemampuan peluang
karir.
alternatif karir yang dan ragam karir.
lebih terarah.

9
Menghargai nilai-
Mempelajari cara- nilai kerjasama dan
Mempererat jalinan
cara membina toleransi sebagai
10. Kematangan Hubungan persahabatan yang
kerjasama dan dasar untuk
dengan Teman Sebaya lebih akrab dengan
toleransi dalam menjalin
memperhatikan
pergaulan dengan persahabatan
norma yang berlaku.
teman sebaya. dengan teman
sebaya.
(sumber: Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, 2007)

Memperhatikan tabel tersebut dan dikaitkan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan


Layanan (RPL) Bimbingan Klasikal maka aspek perkembangan merupakan rumusan
kompetensi, tahap internalisasi berkaitan dengan perumusan tujuan, dan rincian tugas
perkembangan berkaitan dengan perumusan topik materi layanan bimbingan klasikal.

D. Teknik-teknik Pemahaman Peserta Didik/Konseli

Pemberian layanan bimbingan dan konseling harus didasari pemahaman terhadap


peserta didik. Untuk memahami peserta didik, perlu dilakukan pengumpulan data dengan
menggunakan aplikasi instrumentasi. Aplikasi instrumentasi dapat dikelompokkan menjadi
tes dan non tes.

1. Teknik tes

Teknik tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan menggunakan


instrumen tes terstandar. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang telah
memiliki lisensi melalui pelatihan sertifikasi tes (misalnya yang diselenggarakan oleh
Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan ABKIN) dapat melakukan tes
menggunakan instrumen yang telah dipelajari. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor hendaknya mampu memahami hasil tes, menginterpretasikan dan menyusun
rekomendasi berdasarkan hasil tes.

Hasil tes yang lazim digunakan untuk keperluan bimbingan dan konseling antara
lain hasil tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, tes kepribadian, tes kreativitas, dan tes
prestasi belajar. Guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya dapat
memanfaatkan hasil tes untuk keperluan bimbingan dan konseling.

2. Teknik non tes

Teknik non tes merupakan teknik untuk memahami individu dengan


menggunakan instrumen yang terstandar dan tidak standar. Guru bimbingan dan

10
konseling atau konselor dapat menggunakan instrumen non tes yang telah terstandar
misalnya ITP (Inventori Tugas Perkembangan), AUM (Alat Ungkap Masalah), DCM
(Daftar Cek Masalah), atau instrumen yang dikembangkan sendiri, seperti instrumen:
motivasi belajar, sosiometri, identifikasi masalah-masalah (pribadi-sosial-belajar-karir)
dan tingkat stress. Untuk menyusun instrumen non tes ini ditempuh langkah-langkah
sebagaimana pengkonstruksian instrumen tes. Adapun langkah-langkah pengembangan
meliputi: menetapkan tujuan pengungkapan data pribadi, menentukan aspek dan atau
dimensi yang diukur, merumuskan definisi operasional, memilih cara pengukuran yang
digunakan, merumuskan manual penggunaan instrumen, penyekoran dan pengolahan,
serta interpretasinya dan instrumen dan lembar jawaban.

Sementara itu, apabila pada satu sekolah atau gugus tidak ada guru bimbingan
dan konseling atau konselor, maka layanan bimbingan dilakukan oleh guru kelas.
Kewajiban melaksanakan program bimbingan dan konseling terhadap peserta didik di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya, guru kelas perlu memahami karakteristik
peserta didik melalui teknik-tehnik yang sederhana dan mudah digunakan. Hasil
pemahaman terhadap kondisi peserta didik dapat dianalisis sebagai dasar kebutuhan
layanan bimbingan dan konseling. Adapun data dan teknik pengumpulan data yang
dapat digunakan oleh guru kelas meliputi:

a. Hasil belajar, melalui pengumpulan hasil belajar akan diperoleh data tentang prestasi
belajar peserta didik. Hasil belajar diperoleh dari tes hasil belajar yang dilakukan
oleh guru.

b. Observasi, observasi merupakan teknik untuk mengamati suatu keadaan atau


perilaku yang tampak. Untuk melakukan observasi perlu disusun pedoman
observasi, sebagai acuan melakukan pengamatan. Data yang dapat diperoleh melalui
observasi misalnya: hubungan sosial, aktivitas belajar, kedisiplinan, dan keterlibatan
dalam memelihara kebersihan lingkungan kelas atau sekolah.

c. Wawancara, wawancara merupakan teknik mengumpulkan data melalui komunikasi


langsung dengan responden, dalam hal ini bisa peserta didik, orang tua, teman-teman
atau orang lain yang diminta keterangan tentang peserta didik. Dalam melakukan
wawancara, perlu disiapkan pedoman wawancara yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang dapat diperoleh melalui

11
wawancara misalnya: hubungan teman sebaya, kebiasaan belajar di rumah, interaksi
dan komunikasi dalam keluarga, kegemaran bermain game.

d. Angket, angket merupakan alat pengumpul data dengan cara menyebarkan


serangkaian pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula. Angket ini
berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan responden (peserta didik). Data yang diperoleh
melalui angket misalnya: motivasi belajar, kebiasaan belajar, identitas diri dan
keluarga, riwayat kesehatan.

e. Studi dokumentasi, Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui


dokumen tertulis maupun elektronik terkait dengan peserta didik. Dokumen itu
misalnya raport, catatan prestasi, buku penghubung, legger, keterangan tentang
keluarga, dan sebagainya.

f. Catatan anekdot, catatan anekdot adalah kumpulan catatan yang dilakukan secara
insidentil tentang perilaku atau peristiwa khusus yang ditunjukkan atau dilakukan
peserta didik. Peserta didik merupakan individu yang sedang berkembang sesuai
tahap perkembangan, berada dalam lingkungan pendidikan dan lingkungan
kehidupan sehingga mengalami perubahan perilaku baik akademik maupun non
akademik. Implikasinya untuk memahami peserta didik perlu mengumpulkan data
secara terus menerus sehingga data yang diperoleh selalu terbaharui.

Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai instrumen diolah sesuai


prosedur (langkah-langkah) sehingga menjadi data untuk ditafsirkan dan dimanfaatkan
untuk memahami peserta didik. Data tersebut diarsipkan dalam kelompok jenis data
sehingga menjadi himpunan data yang mudah akses. Himpunan data yang lengkap dan
selalu diperbaharui akan sangat membantu keterlaksanaan layanan bimbingan dan
konseling maupun layanan pendidikan di sekolah.

E. Pemanfaatan Data Hasil Asesmen untuk Memahami Peserta Didik/Konseli

Data hasil pemahaman terhadap karakteristik peserta didik/konseli dapat digunakan


oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk:

1. Membuat profil individual setiap peserta didik/konseli.

12
Berdasarkan data hasil asesmen maka setiap peserta didik/konseli dapat disusun
profil yang menggambarkan tentang identitas diri peserta didik, karakteristik tugas
perkembangan, klasifikasi kecerdasan, bakat, minat, motivasi belajar, kesiapan belajar,
kemampuan hubungan sosial, kematangan emosi, prestasi akademik dan non akademik
yang dimiliki, latar belakang keluarga-sekolah-masyarakat dan lain-lain, serta
gambaran tentang kelebihan dan kelemahan setiap peserta didik/konseli.

2. Membuat profil kelas.

Berdasarkan data individual peserta didik/konseli tersebut, maka dikembangkan


profil kelas, sehingga tiap kelas memiliki profilnya sendiri-sendiri. Profil sebaiknya
dituangkan ke dalam bentuk matrik, misalnya dalam format landscape excel, atau
dalam bentuk grafik sehingga semua data dapat dimasukkan. Dengan profil kelas ini
dapat diketahui kedudukan peserta didik/konseli dalam kelasnya. Profil akan
menggambarkan variasi kebutuhan layanan bimbingan dan konseling yang meliputi:
bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar, dan karir.

3. Menyusun rancangan program layanan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan profil individual dan kelas disusun rancangan program layanan


bimbingan dan konseling. Aktivitas bimbingan dan konseling dirancang untuk
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan berkolaborasi
dengan staf sekolah lainnya terutama guru kelas. Rancangan program menjadi panduan
bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling. Sementara itu, apabila guru kelas yang melakukan
pemahaman karakteristik peserta didik, maka data hasil pemahaman karakteristik
peserta didik tersebut dapat digunakan oleh guru kelas untuk:

1) Memadukan materi bimbingan dan konseling (termasuk bimbingan karir) dalam


proses pembelajaran sesuai tema.
2) Memilih metode dan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta
didik.
3) Melakukan remedial teaching berdasarkan data kesulitan belajar.
4) Memperlakukan peserta didik sesuai dengan keunikannya masing-masing
(pendidikan inklusif).
5) Membangun komunikasi yang empatik dengan peserta didik.
6) Menampilkan diri sebagai role model bagi peserta didik dalam berakhlak mulia.

13
7) Memberikan apresiasi dan penguatan kepada peserta didik yang berprestasi.
8) Mengidentifikasi, mendiagnosa, menentukan alternatif bantuan yang mungkin
dilakukan serta memberikan bantuan pada peserta didik yang memiliki masalah.
9) Melakukan referal atau alih tangan untuk penyelesaian masalah peserta didik
kepada ahli yang lebih berwenang.

14
BAB III
PERENCANAAN

A. Dukungan Pimpinan
Penelitian ini dilakukan setelah melakukan izin kepada pihak terkait, seperti kepala
sekolah RA Yabika. Dan kelompok kami mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah
terkait dengan observasi ini sejak dimulai nya penelitian pada tanggal 28 September 2022.
Ada beberapa wali murid dan anak-anak yang kemudian sangat antusias ketika kami
melakukan observasi ini. Kepala pimpinan berharap dikemudian hari akan ada tindak lanjut
dari rencana program yang akan dilakukan. Berdasarkan kegiatan yang sudah kami lakukan
kegiatan pembelajaran disana cukup menyenangkan terutama ketika di adakan nya outing
class. Siswa yang merupakan anak-anak kisaran umur 4-6 tahun merasa senang ketika
diadakan nya outing class.

Pada saat melakukan terdaopat beberapa kendala tetapi kendala tersebut di bantu untuk
diatasi oleh kepala RA YABIKA sebab kami menunjukkan etika dan kinerja yang baik serta
professional. Kami memiliki dedikasi yang tinggi terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
Selain itu, kepala sekolah RA Yabika memiliki prestasi cukup membanggakan. Kami bahkan
memiliki kontribusi besar terhadap kegiatan pembelajaran maka dari itu kami merasa senang
bisa melakukan penelitian ditempat tersebut.

B. Melakukan Assesmen Kebutuhan


1. Observasi
RA YABIKA merupakan sekolah pendidikan Dasar Swasta yang berada di
Kutruk Jambe, Kab. Tangerang terletak agak masuk terpencil tapi berada di sekitar
tempat tinggal warga. RA YAbika memiliki 3 Ruang kelas kemudian Jumlah guru di
RA YABIKA terdapat 5 orang. Untuk kelas terdiri dari 3 kelas A, B1, B2 untuk kelas A
anak 4-5 tahun, Kelas B1 dan B2 adalah anak 5-6 tahun. kemudian di kelas A terdapat
2 orang guru kelas B1 juga 2 guru dan kelas B2 hanya terdapat 1 guru. Untuk fasilitas
cukup menunjang karena terdapat tempat cuci tangan, hanya saja lapangan memang
harus menggunakan parkiran sedikit sebab di yayasan tersebut terdapat beberapa
lembaga pendidikan yang dimana terdiri dari RA-MI-Mts-MA sehingga membuat RA
sendiri harus terbagi-bagi. Kemudian ada beberapa kegiatan rutin yang di lakukan oleh
siswa/i di RA YABIKA seperti pembiasaan cinta lingkungan yaitu menanam. Berkebun

15
dan lain sebagainya lalu setiap 1 bulan sekali guru-guru dan wali murid rutin
mengadakan kegiatan pertemuan setiap 1 bulan sekali di minggu kedua guna
melaporkan sekaligus menyampaikan rencana kegiatan setiap 1 bulan sekali. Untuk hari
pembelajaran anak-anak disini belajar mulai dari Senin hingga hari Jumat, untuk
waktunya mulai dari jam 8 sampai jam 11 siang RA di YABIKA ini, di RA YABIKA
ini sangat menunjang untuk pelajaran agama karena bisa terlihat dari anak-anak di RA
ini sudah mulai dikenalkan dengan huruf serta diajak mendengarkan surat-surat pendek.
Dan melatih untuk pembiasaan membaca surat-surat pendek tersebut.
Berikut adalah hasil observasi terhadap proses Layanan Bimbingan Klasikal di
RA Yabika.

HASIL OBSERVASI

NO PERNYATAAN SKOR
2 1 0
1 Peserta didik terlibat aktif √
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan √
3 Peserta didik kreatif √
4 Peserta didik saling menghargai √
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat √
6 Peserta didik berargumentasi mempertahankan
pendapat masing-masing √
7 Layanan terselenggara dengan menyenangkan √
8 Layanan sesuai alokasi waktu √
Total Skor : 8 4

Sehingga diperoleh nilai akhir 75% dengan hasil Baik.


Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa peserta didik dapat
mengikuti kegiatan layanan dengan baik. Saat layanan diselenggarakan peserta didik
terlibat aktif, antusias, kreatif, saling menghargai, saling berpendapat, dan saling
menghormati satu sama lain.

16
2. Wawancara
Wawancara dilakukan 2 kali dengan guru/wali kelas dan juga dengan wali murid.
a. Guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru di RA Yabika pada tanggal
18 Oktober 2022 kami menyimpulkan bahwa tumbuh kembang anak-anak disana
cukup baik dikarenakan sebagian besar anak-anak disana cukup mandiri. Dan
bisa kita lihat dengan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti dibawah ini :
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada cara tersendiri Tidak ada, hanya saja ketika siswa datang kami guru semua
untuk membuat siswa menyambutnya dengan suka cita kemudian langsung mengajaknya
merasa nyaman disekolah? untuk bermain.
2. Bagaimana cara membuat Awalnya kami biarkan terlebih dahulu kemudian teman-teman
siswa focus dengan apa yang lain yang sudah focus kami ajak agar lebih seru, sehingga ia
yang dibicarakan ibu guru lebih tertarik.
nya?
3. Apakah ada anak yang Ada, tetapi hanya beberapa saja karena permainan disini banyak
mudah bosan? jenis nya sehingga anak-anak merasa senang dan bermain secara
bergantian.
4. Apakah sejauh ini ada Ada, kami mengadakannya secara rutin bahkan dalam 1 minggu
kegiatan belajar diluar kami bisa melakukannya sampai 2 atau 3 kali. Terkadang kami
secara rutin? melakukannya untuk sekedar berkebun, berenang dsb..
5. Adakah kegiatan lain yang Tentu ada, karna sekolah kami yang luas kami juga mengajarkan
dilakukan di sekolah selain anak-anak untuk berkebun dan mencintai lingkungan, seperti
bermain di dalam kelas? menyiram tanaman, bahkan menyabut rumput liar yang ada
disekitar.
6. Apa kegiatan yang paling Yang paling rutin dalam proses pembelajaran anak adalah tahsin,
rutin di lakukan oleh anak- dan Tahfidz karna ini merupakan program unggulan di yayasan
anak? kami sehingga kami harus mulai mengajarkan anak-anak untuk
pembiasaan mengenal huruf dan membaca surat-surat pendek.
7. Apakah pernah ada anak Pernah, biasa kalua sedang tantrum seperti itu kami guru-guru
yang tantrum disini? semua disini sepakat untuk tidak menawarkan apapun dan focus
pada apa yang sedang kami lakukan saat itu. Hingga sang anak
lama kelamaan diam, lalu setelah berhenti baru kami mulai
menanyakannya.
8. Bagaimana untuk Untuk makan kami membiasakan mereka agar selalu membawa
pembiasaan makan dan bekal makanan berat, atau paling minimal biasanya kami meminta
yang lainnya? mereka untuk membawa cemilan. Dikarenakan untuk makan
bersama kami selalu mengadakannya. Di saat istirahat.

17
9. Apakah guru disini semua Tidak semua, hanya beberapa tetapi sebagian. Dan rat-rata guru di
berlatar belakang RA ini jarang sekali ada yang pindah dari sini maka dari itu semua
pendidikan anak usia dini? guru sangat paham karakter sekolah RA disini.
10. Bagaimana hubungan para Kami sangat menjaga sekali hubungan baik dengan wali murid
guru dengan wali murid disini. Bahkan ada yang sudah lulus pun masih rutin mengadakan
disini? pertemuan.

Di umur kisaran 4-6 tahun anak sudah mengalami kemandirian yang cukup
pesat. Walaupun beberapa diantaranya ada saja yang sulit untuk berkonsentrasi
sehingga merasa bosan dan mengganggu teman-teman nya yang lain. Untuk
hukuman yang diberikan oleh guru-guru disana beraneka ragam ada yang disuruh
untuk bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan seperti ketika menumpahkan
air maka siswa diminta membersihkannya, ketika mengganggu teman nya yang
lain maka diberi pilihan dan bertanggung jawab dengan pilihan nya. Guru-guru
disana cukup kompak dengan pembelajaran yang dilakukan hampir setiap hari
membuat anak-anak tidak mudah bosan serta proses pembelajaran yang dilakukan
sering diluar kelas sehingga membuat siswa belajar mencintai lingkungan
disekitar nya. Kemudian dengan adanya pembelajaran diluar kelas seperti
memanen hasil kebun membuat siswa merasa tertantang dengan pembelajaran
tersebut.

18
b. Wali Murid
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa wali murid di RA Yabika
pada tanggal 19 Oktober 2022 kami menyimpulkan bahwa di pada usia 4-6 tahun
orang tua sering menemukan permasalahan seperti sulitnya mengontrol emosi.
Penyebab hal tersebut sangat bermacam-macam bisa kita simpulkan melalui
beberapa pertanyaan dibawah ini :
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang anda lakukan ketika anak Biasanya yang saya lakukan adalah dengan
tantrum? membiarkannya menangis hingga selesai. Setelah
selesai baru kami Tanya mengapa ia menangis

2. Bagaimana cara anda mengatasi anak yang Dengan mengalihkan ke buah-buah yang
sugarruush? cenderung manis serta membatasi konsumsi gula
untuk beberapa hari minggu ke depan.
3. Apakah anda memberi anak gadget pada Iya saya memberikan nya gadget ketika saya sibuk
anak? melakukan pekerjaan lain. Karena hal itu
membudahkan saya untuk membiarkan dia ketika
saya bekerja.
4. Apakah anda memberikan waktu tertentu Iya, karena biasanya anak saya selalu berlebihan
pada anak untuk bermain gadget? ketika sudah terlalu lama diberikan gadget.
5. Apakah anak dengan mudah ketika diambil Biasanya saya sampai beberapa kali memberikan
gadget nya ? peringatan sebelum akhirnya saya ambil dengan
paksa. Karen ajika belum ada peringatan sang
anak justru malah sering tantrum.
6. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan Guru-guru disini cukup professional dan aktif
guru-guru disini? ketika menangani anak-anak terutama masalah
kesabaran.
7. Apakah guru –guru disini kooperatif untuk Sangat kooperatif apapun kegiatan yang anak-
melaporkan tumbuh kembang anak-anak? anak lakukan atau ada kejadian apapun guru-guru
selalu mengabarkannya melalui grup WA yang
telah dibuat.
8. Menurut saudara bagaimana lingkungan Sangat baik dan mendukung sekali untuk

di RA YABIKA? memupuk ilmu agama sejak dini. Dimana semua


pembelajaran agamanya sambung menyambung
setiap jenjang.

19
9. Factor apa yang mendorong anda untuk Banyak factor, terutama pembelajaran agama nya
menyekolahkan anak anda di RA anak-anak sejak dini sudah diajarkan mengenal
YABIKA? surat pendek dan huruf di dalam al-quran.
10. Apakah cara di sekolah dengan cara ibu Tidak semua sama, tapi tidak jauh berbeda
mendidik, membantu anak untuk mengolah dikarenakan, ada peraturan dirumah yang tidak
perasaannya sama? bisa dipakai ketika disekolah begitu juga
sebaliknya.

Terutama ketika bermain gadget dirumah sering sekali sang anak malah
mengamuk ketika gadget tersebut di ambil serta beberapa anak juga masih
kesulitan menyalurkan emosinya ketika sedang menangis sang anak malah justru
berteriak kembali lebih kencang. Solusi atau jalan yang sering dilakukan orang
tua ketika sang anak mengalami hal tersebut maka sang orang tua hanya
membiarkan atau kembali memberi yang ia ingin kan. Sebab terkadang sang
orang tua merasa malu ketika anaknya menangis dan teriak di depan umum.
Tetapi diantara beberapa kendala tersebut ada seorang siswa yang sudah memiliki
adik kemudian mampu menjadi kaka yang dewasa yang pada akhirnya ia bukan
hanya mengayomi adiknya ketika tetapi juga ia mampu menjadi teman serta
perantara bagi teman nya yang kecil dan yang besar.

20
3. Sosiometri
Tabel Tabulasi Arah Pilih
Kelompok : Pertanyaan siswa yang aktif di kelas
Dipilih Ab Ai Al Dz Az Ra Me Ni Alf Sa Rau Ad Ala Ar Dh
Pemilih
Abqori 3 1 2
Ainayya 2 3 1
Alula 3 2 1
Dza 1 3 2
Azka 3 2 1
Radja 2 3 1
Medina 3 1 2
Niezar 3 2 1
Alif 1 3 2
Sakha 1 3 2
Ratu 1 3 2
Adeva 3 2 1
Alifa 1 3 2
Arjuna 3 2 1
Dhaniah 2 3 1
Jumlah Skor 2 7 7 3 6 7 7 6 6 8 0 8 2 10 8
Jumlah 2 3 3 1 2 3 3 3 4 4 0 3 2 8 4
Jumlah Pilihan 1 0 1 2 1 2 2 2 2 3 0 0 2 0 0 0
Jumlah Pilihan 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 4 0 1 0 2 4
Jumlah pilihan 3 2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 6 0

Data :
Siswa Ab memilih siswa Ni, Dh, Ar Siswa Alf memilih siswa Ra, Dh, Ab
Siswa Ai memilih siswa Ad, Sa, Ar Siswa Sa memilih siswa Alf, Ar, Ra
Siswa Al memilih siswa Ni, Sa, Ar Siswa Rau memilih siswa Ra, Ad, Ab
Siswa Dz memilih siswa Ad, Dh, Alf Siswa Ad memilih siswa Me, Alf, Ala
Siswa Az memilih siswa Dz, Sa, Ar Siswa Ala memilih siswa Me, Ar, Al
Siswa Ra memilih siswa Az, Ai, Ni Siswa Ar memilih siswa Al, Alf, Ala
Siswa Me memilih siswa Ai, Dh, Ar Siswa Dh memilih siswa Al, Ai, Me
Siswa Ni memilih siswa Az, Sa, Ar
Ket :
Pilihan 1 ( pilihan nama siswa yang aktif dalam belajar )
Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang aktif di kelas )
Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang aktif di kelas )

21
Pemberian Skor :
Pilihan 1 = diberi skor 3
Pilihan 2 = diberi skor 2
Pilihan 3 = diberi skor 1

Kelompok : siswa yang pendiam di kelas


Dipilih Ab Ai Al Dz Az Ra Me Ni Alf Sa Rau Ad Ala Ar Dh
Pemilih
Abqori 2 1 3
Ainayya 2 3 1
Alula 3 2 1
Dza 1 3 2
Azka 3 2 1
Radja 3 2 1
Medina 3 1 2
Niezar 3 1 2
Alif 1 3 2
Sakha 1 3 2
Ratu 1 3 2
Adeva 3 1 2
Alifa 2 1 3
Arjuna 3 2 1
Dhaniah 3 2 1
Jumlah Skor 17 2 1 16 6 0 6 11 4 6 5 10 6 0 0
Jumlah 6 2 1 7 4 0 3 4 4 2 4 5 3 0 0
Jumlah Pilihan 1 5 0 0 3 0 0 1 3 0 2 0 1 0 0 0
Jumlah Pilihan 2 1 0 0 3 2 0 1 2 0 0 1 3 3 0 0
Jumlah pilihan 3 0 2 1 1 2 0 1 0 4 0 3 1 0 0 0

Ket :
Pilihan 1 ( pilihan nama siswa yang pendiam di kelas )
Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang pendiam di kelas )
Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang pendiam di kelas )

Pemberian Skor :
Pilihan 1 = diberi skor 3
Pilihan 2 = diberi skor 2
Pilihan 3 = diberi skor 1

22
Data :
Siswa Ab memilih siswa Sa, Dz, Az Siswa Alf memilih siswa Dz, Ala, Ai
Siswa Ai memilih siswa Sa, Az, Rau Siswa Sa memilih siswa Ad, Ala, Ai
Siswa Al memilih siswa Dz, Ni, Alf Siswa Rau memilih siswa Ni, Ad, Al
Siswa Dz memilih siswa Ni, Rau, Az Siswa Ad memilih siswa Me, Ala, Rau
Siswa Az memilih siswa Ab, Dz, Me Siswa Ala memilih siswa Ni, Ab, Dz
Siswa Ra memilih siswa Ab, Me, Alf Siswa Ar memilih siswa Ab, Dz, Ad
Siswa Me memilih siswa Ab, Ad, Alf Siswa Dh memilih siswa Ab, Az, Alf
Siswa Ni memilih siswa Dz, Ad, Rau

Sosiogram Teknik Bebas


( Siswa yang aktif dalam kelas )

Ar Dh
Rau
Ni

Az

Al

Ra
Ab

Ad
Alf
Ai Dz

Sa
Me
Ala

: untuk skor 3 : untuk skor 1


: untuk skor 2 : untuk saling memilih

23
Sosiogram Teknik Bebas
( Siswa yang pendiam di kelas )

: Untuk skor 3
: Untuk skor 2
: Untuk skor 1

Me

Dh Az

Ra

Ab Ala
Sa
Ad

Rau
Ai
Ni

Ar
Dz

Alf

Al

24
Perhitungan Nilai Indeks
( Siswa Yang Aktif di Kelas )
Status Pemilihan Status Penolakan Status pemlihan &
Penolakan
CS1 = 2/14 = 0,14 RS1 = 12/14 = 0,85 CS&RS1 = 2-12/14 = - 0,71
CS2 = 3/14 = 0,21 RS2 = 11/14 = 0,78 CS&RS2 = 3-11/14 = - 0,57
CS3 = 3/14 = 0,21 RS3 = 11/14 = 0,78 CS&RS3 = 3-11/14 = - 0,57
CS4 = 1/14 = 0,07 RS4 = 13/14 = 0,92 CS&RS4 = 1-13/14 = - 0,85
CS5 = 2/14 = 0,14 RS5 = 12/14 = 0,85 CS&RS5 = 2-12/14 = - 0,71
CS6 = 3/14 = 0,21 RS6 = 11/14 = 0,78 CS&RS6 = 3-11/14 = - 0,57
CS7 = 3/14 = 0,21 RS7 = 11/14 = 0,78 CS&RS7 = 3-11/14 = - 0,57
CS8 = 3/14 = 0,21 RS8 = 11/14 = 0,78 CS&RS8 = 3-11/14 = - 0,57
CS9 = 4/14 = 0,28 RS9 = 10/14 = 0,71 CS&RS9 = 4-10/14 = - 0.42
CS10 = 4/14 = 0,28 RS10 = 10/14 = 0,71 CS&RS10 = 4-10/14 = - 0,42
CS11 = 0/14 = 0 RS11 = 14/14 = 1 CS&RS11 = 0-14/14 = - 1
CS12 = 3/14 = 0,21 RS12 = 11/14 = 0,788 CS&RS12 = 3-11/14 = - 0,57
CS13 = 2/14 = 0,14 RS13 = 12/14 = 0,85 CS&RS13 = 2-12/14 = - 0,71
CS14 = 8/14 = 0,57 RS14 = 6/14 = 0,42 CS&RS14 = 8-6/14 = 0,14
CS15 = 4/14 = 0,28 RS15 = 10/14 = 0,71 CS&RS15 = 4-10/14 = - 0,42

Kesimpulan :
Aktif : Siswa yang aktif no. 14
Terisolir : Siswa yang terisolir no. 11

Perhitungan Nilai Indeks


( Siswa Yang Pendiam di Kelas )

Status Pemilihan Status Penolakan Status pemlihan &


Penolakan
CS1 = 6/14 = 0,42 RS1 = 8/14 = 0,57 CS&RS1 = 6-8/14 = - 0,14
CS2 = 2/14 = 0,14 RS2 = 12/14 = 0,85 CS&RS2 = 2-12/14 = - 0,71
CS3 = 1/14 = 0,07 RS3 = 13/14 = 0,92 CS&RS3 = 1-13/14 = - 0,85
CS4 = 7/14 = 0,5 RS4 = 7/14 = 0,5 CS&RS4 = 7-7/14 = 0
CS5 = 4/14 = 0,28 RS5 = 10/14 = 0,71 CS&RS5 = 4-10/14 = - 0,42
CS6 = 0/14 = 0 RS6 = 14/14 = 1 CS&RS6 = 0-14/14 = - 1
CS7 = 3/14 = 0,21 RS7 = 11/14 = 0,78 CS&RS7 = 3-11/14 = - 0,57
CS8 = 4/14 = 0,28 RS8 = 10/14 = 0,71 CS&RS8 = 4-10/14 = - 0,42
CS9 = 4/14 = 0,28 RS9 = 10/14 = 0,71 CS&RS9 = 4-10/14 = - 0.42
CS10 = 2/14 = 0,14 RS10 = 12/14 = 0,85 CS&RS10 = 4-10/14 = - 0,42
CS11 = 4/14 = 0,28 RS11 = 10/14 = 0,71 CS&RS11 = 4-10/14 = - 0,42
CS12 = 5/14 = 0,35 RS12 = 9/14 = 0,64 CS&RS12 = 5-9/14 = - 0,28
CS13 = 3/14 = 0,21 RS13 = 11/14 = 0,78 CS&RS13 = 3-11/14 = - 0,57
CS14 = 0/14 = 0 RS14 = 14/14 = 1 CS&RS14 = 0-14/14 = - 1

25
CS15 = 0/14 = 0 RS15 = 14/14 = 1 CS&RS15 = 0-14/14 = - 1

Kesimpulan :
Pendiam : Siswa no.1
Terisolir : Siswa no 14 dan 15

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Arjuna (Siswa no. 14) mrupakan
siswa yang paling aktif sedangkan Abqori (siswa no 1) dan Ratu (siswa no. 11) merupakan
siswa pendiam. Jenis layanan yang dapat dilakukan adalah konseling perorangan, untuk
membantu mereka mencari dan mnemukan masalah yan sedang mereka hadapi, bisa jadi
karena malu atau kurang percaya diri. Guru kelas/guru BK membantu mereka untuk
mengatasi masalah tersebut. Kemudian layanan dilanjutkan dengan layanan bimbingan
kelompok agar Abqori dan Ratu dapat mencoba untuk berbaur dengan teman-temannya.

26
Tabel Tabulasi Arah Pilih

Kelompok : Siswa yang Tidak Aktif dalam kelas


Kelas : B1

Dipilih Ad Cn Gh Ha Ka Le Mi Ma Mh Mr Na Naf Nay Ra Sa


Pemilih
Adlan 3 2 1
Cantika 3 2 1
Ghirah 3 2 1
Hana 3 2 1
Kartika 3 2 1
Lenka 3 2 1
Miryan 3 2 1
M. Azam 3 2 1
M. Habibie 3 2 1
M. Rendra 3 2 1
Nadhifa 3 2 1
Nafis 3 2 1
Naysilla 3 2 1
Ratu 3 2 1
Safina 3 2 1
Jumlah Skor 9 4 9 10 5 9 9 5 4 9 9 3 2 2 1
Jumlah 3 2 3 4 2 4 4 3 2 5 6 3 1 2 1
Jumlah Pilihan 1 3 0 3 2 1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0
Jumlah Pilihan 2 0 2 0 2 1 3 1 0 1 2 1 0 1 0 0
Jumlah Pilihan 3 0 0 0 0 0 0 1 2 0 2 4 3 0 2 1

Pilihan 1 ( pilihan nama siswa pertama yang tidak aktif di dalam kelas )
Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang tidak aktif di dalam kelas )
Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang tidak aktif di dalam kelas )
Pemberian Skor :
Pilihan 1 = diberi skor 3
Pilihan 2 = diberi skor 2
Pilihan 3 = diberi skor 1

27
Data :

Siswa Ad Memilih Gh, Le, Ma Siswa Mh Memilih Ad, Cn, Mi

Siswa Cn Memilih Mi, Mr, Naf Siswa Mr Memilih Na, Nay, Ra

Siswa Gh Memilih Ha, Le, Na Siswa Na Memilih Ka, Le, Ra

Siswa Ha Memilih Ma, Mr, Na Siswa Naf Memilih Ad, Cn, Sa

Siswa Ka Memilih Gh, Ha, Ma Siswa Nay Memilih Mr, Na, Naf

Siswa Le Memilih Ha, Ka, Na Siswa Ra Memilih Le, Mi, Na

Siswa Mi Memilih Ad, Mh, Mr Siswa SA Memilih Mi, Mh, Mr

Siswa Ma Memilih Gh, Ha, Naf

28
Tabel Tabulasi Arah Pilih

Kelompok : Siswa yang Aktif dalam kelas


Kelas : B1

Dipilih Ad Cn Gh Ha Ka Le Mi Ma Mh Mr Na Naf Nay Ra Sa


Pemilih
Adlan 3 2 1
Cantika 3 2 1
Ghirah 3 2 1
Hana 3 2 1
Kartika 3 2 1
Lenka 3 2 1
Miryan 3 2 1
M. Azam 3 2 1
M. Habibie 3 2 1
M. Rendra 3 2 1
Nadhifa 3 2 1
Nafis 3 2 1
Naysilla 3 2 1
Ratu 3 2 1
Safina 3 2 1
Jumlah Skor 3 6 6 10 2 8 0 0 11 2 8 3 9 15 7
Jumlah 1 2 1 4 1 4 0 0 4 1 3 1 4 11 7
Jumlah Pilihan 1 1 2 2 2 0 1 0 0 3 0 2 1 1 0 0
Jumlah Pilihan 2 0 0 0 2 1 2 0 0 1 1 1 0 3 3 0
Jumlah Pilihan 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 7

Pilihan 1 ( pilihan nama siswa pertama yang aktif di dalam kelas )


Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang aktif di dalam kelas )
Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang aktif di dalam kelas )
Pemberian Skor :
Pilihan 1 = diberi skor 3
Pilihan 2 = diberi skor 2
Pilihan 3 = diberi skor 1
Data :

29
Siswa Mh Memilih Naf, Ra, Sa
Siswa Ad Memilih Nay, Ra, Sa
Siswa Mr Memilih Le, Ra, Sa
Siswa Ca Memilih Gh, Ha, Le
Siswa Na Memilih Ha, Le, Ra
Siswa Gh Memilih Ad, Nay, Ra
Siswa Naf Memilih Mh, Mr, Sa
Siswa Ha Memilih Mh, Na, Ra
Siswa Nay Memilih Cn, Ka, Ra
Siswa Ka Memilih Na, Ra, Sa
Siswa Ra Memilih Ha, Le, Sa
Siswa Le Memilih Na, Nay, Ra
Siswa SA Memilih Gh, Ha, Ra
Siswa Mi Memilih Cn, Mh, Sa

Siswa Ma Memilih Mh, Nay, Ra

30
Sosiogram
“Siswa yang pendiam di dalam kelas”

KET :

Laki-Laki

Perempuan

Arah Pilihan

Saling Memilih

Pilihan 1

Pilihan 2

Pilihan 3

31
SOSIOGRAM TEKNIK BEBAS
“Siswa yang aktif di kelas dalam belajar”

KET :

Laki-Laki

Perempuan

Arah Pilihan

Saling Memilih

Pilihan 1

Pilihan 2

Pilihan 3

32
PERHITUNGAN NILAI INDEKS
“Siswa yang pendiam di dalam kelas”

Status pemilihan Status penolakan Status pemilihan & penolakan

CS1 = 3/14 = 0,21 RS1 = 11/14 = 0,78 CS&RS1 = 3-11/14 = -0,57


CS2 = 2/14 = 0,14 RS2 = 12/14 = 0,85 CS&RS2 = 2-12/14 = -0,71
CS3 = 3/14 = 0,21 RS3 = 11/14 = 0,78 CS&RS3 = 3-11/14 = -0,57
CS4 = 4/14 = 0,28 RS4 = 10/14 = 0,71 CS&RS4 = 4-10/14 = -0,42
CS5 = 2/14 = 0,14 RS5 = 12/14 = 0,85 CS&RS5 = 2-12/14= -0,71
CS6 = 4/14 = 0,28 RS6 = 10/14 = 0,71 CS&RS6 = 4-10/14 = -0,42
CS7 = 4/14 = 0,28 RS7 = 10/14 = 0,71 CS&RS7 = 4-10/14 = -0,42
CS8 = 3/14 = 0,21 RS8 = 11/14 = 0,78 CS&RS8 = 3-11/14 = -0,57
CS9 = 2/14 = 0,14 RS9 = 12/14 = 0,85 CS&RS9 = 2-12/14 = -0,71
CS10 = 5/14 = 0,35 RS10 = 9/14 = 0,64 CS&RS10 = 5-9/14 = -0,28
CS11 = 6/14 = 0,42 RS11 = 8/14 = 0,57 CS&RS11 = 6-8/14 = -0,14
CS12 = 3/14 = 0,21 RS12 = 11/14 = 0,78 CS&RS12 = 3-11/14 = -0,57
CS13 = 1/14 = 0,07 RS13 = 13/14 = 092 CS&RS13 = 1- 13/14 = -0,85
CS14 = 2/14 = 0,14 RS14 = 12/14 = 0,85 CS&RS14 = 2-12/14 = -0,71
CS15 = 1/14 = 0,07 RS15 = 13/14 = 0,92 CS&RS15 = 1-13/14 = -0,85

Ket :
Rentang CS : 0-1
Rentang RS : 0-(-1)
Rentang CS RS : (-1)-1

Kesimpulan :
Siswa yang tidak aktif di kelas : Siswa no 6 (Le)
Siswa terisolir : Siswa no 13 (Ra)

33
PERHITUNGAN NILAI INDEKS
“Siswa yang aktif di dalam kelas”
Status pemilihan &
Status pemilihan Status penolakan
penolakan
CS1 = 1/14 = 0,07 RS1 = 13/14 = 0,92 CS&RS1 = 1-13/14 = -0,85

CS2 = 2/14 = 0,14 RS2 = 12/14 = 0,85 CS&RS2 = 2-12/14 = -0,71

CS3 = 1/14 = 0,07 RS3 = 12/14 = 0,85 CS&RS3 = 1-12/14 = -0,85

CS4 = 4/14 = 0,28 RS4 = 10/14 = 0,71 CS&RS4 = 4-10/14 = -0,42

CS5 = 1/14 = 0,07 RS5 = 13/14 = 0,92 CS&RS5 = 1-13/14 = -0,85

CS6 = 4/14 = 0,28 RS6 = 10/14 = 0,71 CS&RS6 = 4-10/14 = -0,42

CS7 = 0/14 = 0 RS7 = 14/14 = 1 CS&RS7 = 0-14/14 = -1

CS8 = 0/14 = 0 RS8 = 14/14 = 1 CS&RS8 = 0-14/14 = -1

CS9 = 4/14 = 0,28 RS9 = 10/14 = 0,71 CS&RS9 = 4-10/14 = -0,42

CS10 = 1/14 = 0,07 RS10 = 13/14 = 0,92 CS&RS10 = 1- 13/14 = -0,85

CS11 = 3/14 = 0,21 RS11 = 11/14 = 0,78 CS&RS11 = 3-11/14 = -0,57

CS12 = 1/14 = 0,07 RS12 = 13/14 = 0,92 CS&RS12 = 1-13/14 = -0,85

CS13 = 4/14 = 0,28 RS13 = 10/14 = 0,71 CS&RS13 = 4-10/14 = -0,42

CS14 = 10/14 = 0,71 RS14 = 4/14 = 0,28 CS&RS14 = 10-4/14 = 0,42

CS15 = 8/14 = 0,57 RS15 = 6/14 = 0,42 CS&RS15 = 8-6/14= 0,14

Ket : Kesimpulan :
Rentang CS : 0-1 Rentang RS : 0-(-1) Rentang Siswa yang aktif di kelas : Siswa no 14 (Nay)
CS RS : (-1)-1 Terisolir : Siswa no 7, 8 (Mi, Ma)

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa di kelas B1 Siswa no. 14 (Nay)
merupakan siswa yang paling aktif sedangkan Siswa no. 6 (Le) merupakan siswa pendiam.
Jenis layanan yang dapat dilakukan adalah konseling perorangan, untuk membantu mereka
mencari dan menemukan masalah yang sedang mereka hadapi, bisa jadi karena malu atau
kurang percaya diri. Guru kelas/guru BK membantu mereka untuk mengatasi masalah
tersebut. Kemudian layanan dilanjutkan dengan layanan bimbingan kelompok agar Siswa no.
6 dapat mencoba untuk berbaur dengan teman-temannya.

34
Tabel Tabulasi Arah Pilih

Kelompok : “Siswa yang aktif di dalam kelas”


Kelas : B2

Dipilih DA SN RM MY IH DS MZ CN AS EM SR NB MA TN SW

Pemilih

DA 2 3 1
SN 2 1 3
RM 1 3 2
MY 3 2 1
IH 1 2 3
DS 3 2 1
MZ 1 3 2
CN 2 1 3
AS 3 1 2
EM 1 2 3
SR 3 2 1
NB 3 1 2
MA 3 1 2
TN 3 1 2
SW 1 2 3
Jumlah Skor 3 1 4 12 6 1 11 0 10 7 0 0 11 3 21
Jumlah 1 1 2 5 2 1 6 0 5 3 0 0 8 1 10

Jmlh Pilihan 1 1 0 0 3 2 0 2 0 1 2 0 0 0 1 3
Jmlh Pilihan 2 0 0 2 1 0 0 1 0 3 0 0 0 3 0 5
Jmlh Pilihan 3 0 1 0 1 0 1 3 0 1 13 0 0 5 0 2

Keterangan:
Pilihan 1 ( pilihan nama siswa yang aktif dalam belajar )

Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang aktif di kelas )

Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang aktif di kelas )

35
Pemberian Skor :

Pilihan 1 = diberi skor 3

Pilihan 2 = diberi skor 2

Pilihan 3 = dibe ri skor 1

Data:
Siswa DA memilih MY, RM, MA Siswa AS memilih MZ, SW, EM
Siswa SN memilih TN, MY. MA Siswa EM memilih SW, AS, DS
Siswa RM memilih IH, MA, MY Siswa SR memilih DA, RM, MA
Siswa MY memilih IH, MA, SW Siswa NB memilih MY, SW, MA
Siswa IH memilih SW, MA, MZ Siswa MA memilih MY, SW, MZ
Siswa DS memilih MZ, AS, SW Siswa TN memilih AS, SW, TN
Siswa MZ memilih EM, SW, SN Siswa SW memilih EM, AS, MZ
Siswa CN memilih SW, MZ, AS

36
Tabel Tabulasi Arah Pilih

Kelompok : “Siswa pendiam di dalam kelas”


Kelas : B2

Dipilih DA SN RM MY IH DS MZ CN AS EM SR NB MA TN SW
Pemilih
DA 2 1 3
SN 3 1 2
RM 3 1 2
MY 2 3 1
IH 2 1 3
DS 3 2 1
MZ 1 3 2
CN 1 2 3
AS 1 3 2
EM 1 3 2
SR 2 3 1
NB 3 2 1
MA 3 1 2
TN 2 3 1
SW 2 1 3
Jumlah 7 10 6 2 9 7 4 17 3 0 4 19 0 2 0
Skor
Jumlah 4 5 2 1 5 3 2 9 1 0 2 10 0 1 0
Jumlah 1 1 2 0 1 1 1 3 1 0 1 3 0 0 0
Pilihan 1

Jumlah 1 3 0 1 2 2 0 2 0 0 0 3 0 1 0
Pilihan 2
Jumlah 2 1 0 0 1 0 1 4 0 0 1 4 0 0 0
Pilihan 3

Pilihan 1 ( pilihan nama siswa yang aktif dalam belajar )


Pilihan 2 ( pilihan nama siswa kedua yang aktif di kelas )
Pilihan 3 ( pilihan nama siswa ketiga yang aktif di kelas )

37
Pemberian Skor :
Pilihan 1 = diberi skor 3
Pilihan 2 = diberi skor 2
Pilihan 3 = diberi skor 1

Data : Siswa CN memilih NB, SN, DA


Siswa DA memilih SR, IH, CN
Siswa AS memilih DS, CN, IH
Siswa SN memilih RM, CN, MZ
Siswa EM memilih MZ, NB, SN
Siswa RM memilih CN, TN, NB
Siswa SR memilih IH, SN, NB
Siswa MY memilih CN, DA, NB
Siswa NB memilih DA, DS, CN
Siswa IH memilih NB, SN, CN
Siswa MA memilih SN, NB, CN
Siswa DS memilih RM, IH, SR
Siswa TN memilih CN, DS, NB
Siswa MZ memilih AS, NB, DA
Siswa SW memilih NB, MY, IH

SOSIOGRAM TEKNIK BEBAS


“Siswa yang aktif dalam belajar”

38
SOSIOGRAM TEKNIK BEBAS
“Siswa yang pendiam di dalam
kelas”

39
PERHITUNGAN NILAI INDEKS
Siswa yang Aktif di dalam kelas

Status Status Pemilihan &


Status Penolakan
Pemilihan Penolakan

CS 1 = 1/14 = 0,07 RS 1 = 13/14 = 0,92 CS & RS 1 = 1-13/14 = -0,85


CS 2 = 1/14 = 0,07 RS 2 = 13/14 = 0,92 CS & RS 2 = 1-13/14 = -0,85
CS 3 = 2/14 = 0,14 RS 3 = 12/14 = 0,85 CS & RS 3 = 2-12/14 = -0,71
CS 4 = 5/14 = 0,35 RS 4 = 9/14 = 0,64 CS & RS 4 = 5-9/14 = -0,28
CS 5 = 2/14 = 0,14 RS 5 = 12/14 = 0,85 CS & RS 5 = 2-12/14 = -0,71
CS 6 = 1/14 = 0,07 RS 6 = 13/14 = 0,92 RS & CS 6 = 1-13/14 = -0,85
CS 7 = 6/14 = 0,42 RS 7 = 8/14 = 0,57 RS & CS 7 = 6-8/14 = -0,14
CS 8 = 0/14 = 0 RS 8 = 14/14 = 1 RS & CS 8 = 0-14/14 = -1
CS 9 = 5/14 = 0,35 RS 9 = 9/14 = 0,64 RS & CS 9 = 5-9/14 = -0,28
CS 10 = 3/14 = 0,21 RS 10 = 11/14 = 0,78 RS & CS 10 = 3-11/14 = -0,57
CS 11 = 0/14 = 0 RS 11 = 14/14 = 1 RS & CS 11 = 0-14/14 = -1
CS 12 = 0/14 = 0 RS 12 = 14/14 = 1 RS & CS 12 = 0-14/14 = -1
CS 13 = 8/14 = 0,57 RS 13 = 6/14 = 0,42 RS & CS 13 = 8-6/14 = 0,14
CS 14 = 1/14 = 0,07 RS 14 = 13/14 = 0,92 RS & CS 14 = 1-13/14 = -0,85

CS 15 = 10/14 = 0,71 RS 15 = 4/14 = 0,28 RS & CS 15 = 10-4/14 = 0,42

KETERANGAN :
Rentang CS : 0-1
Rentang RS : 0- (-1)
Rentang CS RS : (-1)-1

Kesimpulan:
Siswa yang aktif di kelas : Siswa no. 15 (SW)
Siswa terisolir : Siswa no. 8, 11, 12 (CN, SR, NB)

40
PERHITUGAN NILAI INDEKS
Siswa yang pendiam di dalam kelas

Status pemilihan &


Status pemilihan Status penolakan
penolakan
CS 1 = 4/14 = 0,28 RS 1 = 10/14 = 0,71 CS & RS 1 = 4-10/14 = -0,42
CS 2 = 5/14 = 0,35 RS 2 = 9/14 = 0,64 CS & RS 2 = 5-9/14 = -0,28
CS 3 = 2/14 = 0,14 RS 3 = 12/14 = 0,85 CS & RS 3 = 2-12/14 = -0,71
CS 4 = 1/14 = 0,71 RS 4 = 13/14 = 0,92 CS & RS 4 = 1-13/14 = -0,85
CS 5 = 5/14 = 0,35 RS 5 = 9/14 = 0,64 CS & RS 5 = 5-9/14 = -0,28
CS 6 = 3/14 = 0,21 RS 6 = 11/14 = 0,78 CS & RS 6 = 3-11/14 = -0,57
CS 7 = 2/14 = 0,14 RS 7 = 12/14 = 0,85 CS & RS 7 = 2-12/14 = -0,71
CS 8 = 9/14 = 0,64 RS 8 = 5/14 = 0,35 CS & RS 8 = 9-5/14 = 0.28
CS 9 = 1/14 = 0,71 RS 9 = 13/14 = 0,92 CS & RS 9 = 1-13/14 = -0,85
CS 10 = 0/14 = 0 RS 10 = 14/14 = 1 CS & RS 10 = 0-14/14 = -1
CS 11 = 2/14 = 0,14 RS 11 = 12/14 = 0,85 CS & RS 11 = 2-12/14 = -0,71
CS 12 = 10/14 = 0,71 RS 12 = 4/14 = 0,28 CS & RS 12 = 10-4/14 = 0,42
CS 13 = 0/14 = 0 RS 13 = 14/14 = 1 CS & RS 13 = 0-14/14 = -1
CS 14 = 1/14 = 0,71 RS 14 = 13/14 = 0,92 CS & RS 14 = 1-13/14 = -0,85

CS 15 = 0/14 = 0 RS 15 = 14/14 = 1 CS & RS 15 = 0-14/14 = -1

KETERANGAN :

Rentang CS : 0-1

Rentang RS : 0- (-1)

Rentang CS RS : (-1)-1

Kesimpulan:
Siswa yang tidak aktif di kelas: Siswa no 12 (NB)
Siswa terisolir: Siswa no 10, 13, 15 (EM, MA, SW)

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa di kelas B2 Siswa no. 15 (SW)
merupakan siswa yang paling aktif sedangkan Siswa no. 12 (NB) merupakan siswa pendiam.
Jenis layanan yang dapat dilakukan adalah konseling perorangan, untuk membantu mereka
mencari dan menemukan masalah yang sedang mereka hadapi, bisa jadi karena malu atau
kurang percaya diri. Guru kelas/guru BK membantu mereka untuk mengatasi masalah

41
tersebut. Kemudian layanan dilanjutkan dengan layanan bimbingan kelompok agar Siswa no.
12 (NB) dapat mencoba untuk berbaur dengan teman-temannya.

C. Menetapkan Dasar Perencanaan Layanan


Berdasarkan hasil beberapa intrumen yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kendala yang dimiliki anak-anak yaitu belum mandiri, fokus yang masih terpecah atau sulit
berkonsentrasi, dan sulitnya mengontrol emosi. Dengan kendala tersebut penulis akan
melakukan beberapa layanan untuk mengatasinya, diantaranya yaitu:
1. Layanan Orientasi, pada layanan ini guru akan mengenalkan lingkungan sekolah
kepada anak-anak sehingga diharapkan anak-anak dapat terlatih mandiri masuk kelas
tanpa diantar orang tuanya.
2. Layanan Informasi, guru kelas akan memberikan informasi kepada siswa terkait
pembelajaran dengan cara yang beragam. Sehingga diharapkan siswa dapat tetap
mengikuti pembelajaran dengan fokus.
3. Layanan Bimbingan Kelompok, guru kelas akan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat mendengarkan cerita dari salah satu siswa atau guru dan membiarkan siswa
lainnya untuk memberikan respon terhadap cerita tersebut. Sehingga diharapkan siswa
dapat terlatih memiliki empati kepada orang lain dan dapat mengendalikan emosinya.
4. Layanan Konseling Perorangan, guru kelas akan membantu siswa yang terlihat selalu
sendirian dan kurang dapat bergaul serta merasa malu dengan teman-temannya.

42
BAB IV
PERANCANGAN

A. Penyusunan Program Tahunan BK


a. Rasional Latar Belakang Program BK
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dantugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orang tua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling disekolah meiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh Raudhatul
Anfal (RA) Yabika memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari
sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks.
Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian
diri dengan pergaulan social di sekolah, kurangnya rasa percaya diri dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia 4-6 tahun
dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skalaglobal.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan
dampak negative bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh,
asiknya bermain game di handphone sampai membuat peserta didik sulit untuk bergaul
dengan teman sebayanya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di
sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didikmemiliki
potensi untuk dikembangankan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat
dalam bidang seni, dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di RA

43
Yabika dapat dikatakan berlimpah. Hal ini didukung oleh fakta bahwasebagian besar orang
tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkonstribusi dengan kemampuan profesionalnyamasing-masing. Kondisi ini merupakan
modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, RA Yabika
memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat
peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstra.
Oleh karena itu,dengan berbagai keunggulan yang dimiliki sekaligus beberapa
problematika yang tengah dihadapi, layanan bimbingan dan konseling yang akan
diselenggarakan di RA Yabika berkomitmen untuk membantu penyelesaian berbagai
problematika yang dialami oleh peserta didik, termasuk pulamemfasilitasi pencapaian
optimal dari bakat dan minat yang dimiliki peserta didik. Rancangan program yang
dideskripsikan secara rinci dalam dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk
memberikan layanan bimbingan dan konseling yang professional bagi peserta didik di RA
Yabika.

b. Dasar Hukum
Dasar hukum Penyusunan Program BImbingan Konseling yang digunakan di RA
Yabika adalah sebagai berikut:
o Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
o Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 Perubahan Ke Dua Peraturan
Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
o Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
o Permendikbud nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

c. Visi dan Misi


Visi:
Mewujudkan generasi berprestasi, mandiri, cerdas, dan qur’ani.
Misi:
1. Melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar yang efektif dengan mengamalkan
aspek profesionalisme;
2. Menciptakan lingkungan sekolah bersih, nyaman sehingga terciptanya suasana
bermain sambil belajar yang kondusif;

44
3. Melaksanakan permain yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan;
4. Menumbuhkan kebiasaan yang positif dengan berlandaskan kepada nilai-nilai
Islam.
Tujuan:
Berkembangnya daya fisik siswa menjadi anak Indonesia yang bermain, cerdas, dan
kreatif.

d. Deskripsi Kebutuhan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sosiometri, permasalahan yang dialami
oleh siswa/peserta didik RA Yabika diantaranya yaitu pada bidang pribadi, sosial, dan
belajar. Serta bidang tambahan yaitu bidang karir.
Bidang Rumusan Kebutuhan dalam
Hasil Asesmen Kebutuhan
Layanan Bentuk Perilaku
Tidak ingin ditinggal oleh ibunya Peserta didik memiliki
saat sekolah kemandirian yang tinggi
Mudah menangis atau marah saat hal Peserta didik mengelola emosi
Pribadi
yang tidak diinginkan terjadi dengan baik
Melempar barang yang dipegang saat Peserta didik menyalurkan emosi
marah dengan baik
Peserta didik dapat bergaul
Tidak memiliki teman
dengan baik
Peserta didik dapat memiliki
Sosial Tidak berani berbicara dengan teman
kepercayaan diri
Senang bercanda bahkan sampai Peserta didik dapat bercanda
berlebihan sesuai porsi
Memiliki banyak distraksi saat Peserta didik dapat belajar dengan
Belajar
belajar sungguh-sungguh

e. Rumusan Tujuan

Bidang
Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan
Layanan
Peserta didik memiliki kemandirian
Kemandirian yang tinggi
yang tinggi

Peserta didik mampu mengelola


Mengelola emosi dengan baik
Pribadi emosinya dengan baik

Peserta didik mampu menyalurkan


Menyalurkan emosi dengan baik
emosi dengan baik

45
Sulitnya bergaul dengan teman Peserta didik mampu bergaul
sekelas dengan teman sekelas
Kurang percaya diri berhadapan Peserta didik memiliki kepercayaan
Sosial
dengan teman diri
Peserta didik dapat berteman
Suka mengganggu teman
dengan baik
Peserta didik dapat berkonsentrasi
Belajar Sulit berkonsentrasi dalam belajar
dalam belajar

f. Komponen Program dan Bidang Layanan


Pelaksanaan bimbingan dan konseling di RA didasarkan pada tujuan, prinsip, dan asas
bimbingan dan konseling. Keggiatan mencakup semua komponen dan bidang layanan
melalui layanan langsung, layanan melalui media, dan kegiatan administrasi. Layanan
langsung meliputi konseling individual, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, konsultasi,
kolaborasi (dengan guru, orang tua, ahli lain, dan lembaga lain), alih tangan kasus, konferensi
kasus, kunjungan rumah, dan layanan advokasi (termasuk mediasi). Layanan bimbingan dan
konseling melalui media meliputi, kotak masalah, dan pengembangan media bimbinan dan
konseling (termasuk kepustakaan/bibliotherapy). Kegiatan administrasi meliputi
melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen kebutuhan, menyusun, dan melaporkan lembar
kerja, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan manajemen bimbingan dan
konseling.
Berikut disajikan tabel hubungan antara komponen dan bidang layanan.
Cara Pemberian
Komponen Strategi/Kegiatan/Kegiatan Layanan
Layanan
Bimbingan Klasikal
Langsung Bimbingan Kelas Besar/Lintas Kelas
Bimbingan Kelompok
Layanan Dasar Kotak Masalah
Leaflet
Media
Buku Cerita dan Pustaka Lainnya
Media Inovatif
Bimbingan Klasikal
Konseling Individual
Layanan Peminatan dan
Langsung Konseling Kelompok
Perencanaan Individual
Bimbingan Kelompok
Kolaborasi
Konseling Individual
Layanan Responsif Langsung Konseling Kelompok
Konsultasi

46
Penyusunan dan Pelaporan Program
Bimbingan dan Konseling
Evaluasi Bimbingan dan Konseling

g. Rencana Operasional
Berdasarkan komponen program dan bidang layanan yang sudah disusun, berikut
adalah rencana operasional BK.

47
RENCANA OPERASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
RAUDATUL ATFAL YABIKA TAHUN AJARAN 2022/2023

EKU
BIDANG TUJUAN KOMPONEN STRATEGI
KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI IVA
LAYANAN LAYANAN LAYANAN LAYANAN
LEN
Mengajak anak untuk Siswa diperintahkan untuk
menata alat dan bahan merapihkan barang-barang yang
Peserta didik Barang-
bermain yang mudah sudah digunakan untuk
memiliki Layanan Layanan barang
A dijangkau ketika Eksperimen mengembalikan ke tempat masing- 2 Jam
kemandirian Dasar Orientasi yang ada
sudah selesai masing. Agar siswa memiliki rasa
yang tinggi dikelas
digunakan untuk tanggung jawab terhadap barang
melatih kemandirian. yang sudah digunakan
Peserta didik Pembelajaran melalui siswa diminta untuk menunjukkan
Pribadi mampu imitasi, dengan cara bagaimana perasaan marah, sedih,
Layanan Bimbingan
mengelola B1 menunjukkan rasa Sosiodrama Siswa dan bahagia. Hasil yang diharapkan 2 Jam
Dasar Kelompok
emosinya marah, sedih atau rasa adalah siswa mengetahui jenis-jenis
dengan baik bahagia. emosi pada dirinya
Peserta didik Pembelajaran metode Siswa diajak untuk melihat sebuah
mampu spontan Anak Video, film, hasil yang diharapkan adalah
Layanan Bimbingan Bercakap-
menyalurkan B2 melakukan proses Proyektor, guru mengetahui emosi spontan 1 Jam
Dasar Kelompok cakap
emosi dengan belajar melalui teknik dan laptop siswa yang ditonjolkan secara
baik spontanitas. langsung
Kolam
Peserta didik
ikan Agar siswa berkonsentrasi, fokus
mampu bergaul Layanan Bimbingan
A Menangkap ikan Eksperimen dengan melakukan hal, serta melatih 1 Jam
dengan teman Dasar Kelompok
ruangan kesabaran agar siswa lebih fokus.
sekelas
terbuka
Sosial Siswa diberikan sebuah permainan
Memberikan dalam bentuk Puzzle, kemudian
Peserta didik Kepercaya
Layanan Konseling kesempatan untuk biarkan siswa membuat apa yang ia
memiliki B1 Demonstrasi an pada 1 Jam
Responsif Individual mencoba melakukan inginkan, setelahnya biarkan sang
kepercayaan diri siswa
sesuatu. guru memberi penguatan. Hasil
yang diharapkan adalah siswa

48
mampu percaya diri dengan hasil
apapun yang telah ia lakukan

Siswa diminta untuk berbagi bekal


Peserta didik Melakukan makan
Layanan Bimbingan dengan temannya hasil yang
dapat berteman B2 bersama dan berbagi Eksperimen Bekal 1 Jam
Dasar Kelompok diharapkan adalah siswa memiliki
dengan baik bekal
rasa empati terhadap temannya.
siswa diminta untuk
Peserta didik menggambarkan bagaimana bentuk
dapat Layanan Layanan Membuat wajah Kertas, wajah ketika merasa bahagia, sedih
Belajar B2 Proyek 2 Jam
berkonsentrasi Dasar Informasi ekspresi pensil dan marah. Agar siswa tidak salah
dalam belajar ketika mengeskpresikan
perasaaannya.

Berdasarkan program tahunan yang telah dideskripsikan sebelumnya, berikut ini adalah jadwal kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akan dilaksanakan selama setahun.

49
Berdasarkan program tahunan yang telah dideskripsikan sebelumnya, berikut ini adalah
jadwal kegiatan layanan bimbingan dan konsleing yang akan dilaksanakan selama setahun.

JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH RA YABIKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
Bulan
Komponen dan 7 8 9 Dst.
Kegiatan Layanan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Melakukan asesmen

kebutuhan
Mendapatkan
dukungan kepala

sekolah dan komite
sekolah
Menetapkan dasar

perencanaan pelayanan

PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
Layanan Orientasi
Bimbingan Kelompok
Layanan Informasi

PELAKSANAAN
LAYANAN
RESPONSIF
Konseling Individual
dan Kelompok
Referal (Rujukan atau
Alih Tangan)
Konsultasi
Konferensi Kasus
Advokasi

PEMINATAN DAN
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
Bimbingan Klasikal
Konseling Individual
Konseling Kelompok
Bimbingan Kelompok
Kolaborasi

50
DUKUNGAN
SISTEM
Administrasi

AKUNTABILITAS
Evaluasi
Supervisi
Pembuat Laporan

51
a. Pengembangan Tema/Topic
Berdasarkan program tahunan yang telah dideskripsikan dan jadwal kegiatan sebelumnya,
berikut ini merupakan tema/topik layanan bimbingan dan konseling yang dituangkan dalam
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) BK.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


KONSELING FORMAT KLASIKAL

I. IDENTITAS
a. Satuan Pendidikan : RA Yabika
b. Tahun Ajaran : 2022/2023, Semester 2
c. Kelas : B2
d. Pelaksana : Guru BK / Kelas
e. Pihak Terkait :-

II. WAKTU DAN TEMPAT


a. Tanggal : 23 Januari 2023
b. Jam Pembelajaran/Pelayanan : 08.00 – 08.45 (Sesuai Jadwal)
c. Volume/alokasi waktu (JP) : 45 Menit
d. Tempat : Ruang kelas B2

III. MATERI PEMBELAJARAN


a. Tema/subtema : 1. Tema : Macam-macam jenis emosi
: 2. Sub tema : Bagaimana wajah Marah, Sedih
dan bahagia.

IV. TUJUAN/ARAH PENGEMBANGAN


a. Pengembangan KES : Agar siswa memahami apa saja jenis-jenis emosi dan
mengidentifikasi dan menumbuhkan kesadaran dalam dirinya.
b. Penanganan KES-T : Untuk mencegah siswa dari dampak emosi yang negative
c. Tujuan Layanan :
1) Siswa mampu memahami dampak dari emosi negative .
2) Siswa mampu menjelaskan emosi yang positif merupakan emosi yang baik.

52
3) Siswa mampu membandingkan mana emosi negative dan mana emosi positif
4) Siswa mampu menggambarkan perasaannya ketika sedang merasakan sebuah
emosi.

V. MODEL/PENDEKATAN : Sosiodrama

VI. FUNGSI LAYANAN : Fungsi Pemahaman dan Layanan Dasar

VII. JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG


a. Jenis Layanan : Layanan Informasi
b. Kegiatan Pendukung :-

VIII. SARANA
a. Media dan Perlengkapan : Kertas dan Pensil
b. Sumber Kepustakaan :

IX. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN/PELAYANAN


Diperolehnya hal-hal baru oleh siswa terkait KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari)
dengan unsur-unsur AKURS (Acuan, Kompetensi, Usaha, Rasa, Sungguh-sungguh).
A. KES
1. Acuan (A) : Siswa memiliki pengetahuan tentang konsep emosi.
2. Kompetensi (K) : Siswa menunjukan perilaku positif sebagai dampak dimilikinya
pengetahuan tentang konsep emosi.
3. Usaha (U) : Siswa menyusun cara menunjukan emosi yang tepat.
4. Rasa (R) : Siswa memiliki perasaan untuk menunjukan jenis emosi sesuai dengan
apa yang siswa rasakan.
5. Sungguh-sungguh (S) : Kesungguhan dan keseriusan dalam menunjukan emosi
yang tepat.
B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu,
berupa:
1. Tidak mengetahui apa yang sedang dirasakan
2. Tidak dapat menunjukan apa yang sedang dirasakan

53
C. RIDHO TUHAN , BERSYUKUR, Ikhlas dan Tabah:
Memohon Ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk suksesnya siswa dalam
mewujudkan dan mengembangkan nilai dan sikap positif

X. LANGKAH KEGIATAN
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Melakukan Penstrukturan:  Menjawab salam 10 Menit
 Ucapan salam.  Mendengarkan
 Ungkapan rasa penjelasan guru
senang.  Menjawab pertanyaan
 Penjelasan yang guru
dimaksud dengan layanan  Mengikuti kegiatan
informasi. pembelajaran dengan
 Memberikan ilustrasi semangat.
untuk menjelaskan topik  Berdoa
yang akan dibahas yaitu
“Macam-macam jenis
emosi”.
 Menjelaskan manfaat
dari mengetahui macam-
macam emosi.
 Menjelaskan asas
kegiatan, asas
terbukanya, asas
kenormatifan, dan asas
kerahasiaan.
 Menjelaskan aturan
atau tatacara kegiatan
layanan informasi yang
diberikan.
 Berdoa untuk
memasuki kegiatan inti.

54
Inti  Guru BK  Mengamati dan 25 menit
memberikan materi mencermati penjelasan
tentang macam-macam dari Guru BK.
jenis emosi.  Menanya: bertanya
 Guru BK membuka mengenai hal yang kurang
kesempatan bagi siswa dipahami tentang materi
untuk bertanya. yang dijelaskan.
 Guru BK menanggapi  Mengumpulkan
pertanyaan dan informasi: menyimak
tanggapan siswa. penjelasan guru terkait
 Guru BK membagi Mengekspresikan Emosi.
siswa ke dalam kelompok  Mengasosiasi dan
dengan metode Think mengolah informasi:
Pair and Share dimana Mengaitkan informasi
tiap anggota kelompok yang diperoleh, baik dari
saling bekerja sama untuk power point yang
memahami materi yang ditampilkan maupun
diberikan. penjelasan guru.
 Guru BK melakukan  Menyimpulkan
tanya jawab tentang
Mengekspresikan Emosi.

Penutup  Guru BK mereview  Menyimak penjelaan 10 menit


inti pembahasan (sebagai Guru BK.
resume)  Merespons
 Guru BK melakukan pertanyaan Guru BK.
laiseg berupa kesan  Mencatat topik yang
kognitif maupun kesan akan dibahas untuk
afektif dari siswa. pertemuan minggu
 Guru BK melakukan depan.
penstrukturan sebagian,
peneguhan akan
perwujudan asas
kerahasiaan.

55
 Guru BK
menjelaskan kegiatan
akan dilanjutkan minggu
depan berupa layanan
informasi.

XI. PENILAIAN
1. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/pelayanan untuk
memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan efektifitas pembelajaran/pelayanan
yang telah diselenggarakan dengan dinamika BMB3.
2. Penilaian Hasil (BMB3)
Konsep BMB3:
Berpikir, hal-hal apa yang dipikirkan siswa tentang konsep Emosi.
Merasa, bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti materi konsep Emosi.
Bersikap, bagaimana sikap siswa terkait materi konsep Emosi.
Bertindak, hal-hal apa yang dilakukan siswa terkait materi konsep Emosi.
Bertanggung jawab, hal-hal apa yang menjadi tanggung jawab setelah mengikuti
materi konsep Emosi.

XII. LAPELPROG DAN TINDAK LANJUT


Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah Laporan
Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang membuat data penilaian hasil dan
proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK

C. Masada H.T., M.Pd. KELOMPOK

56
b. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada kriteria atau
patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling yang telah
ditetapkan. Kemudian hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengambil keputusan, apakah
program sudah baik atau tidak, apakah program dapat diteruskan, perlu diperbaiki atau bahkan
diganti dengan program lain.
Pada program di RA Yabika, penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi,
wawancara, dan sosiometri. Diperoleh data yang kemudian diolah dan dianalisis sehingga
dapat disimpulkan bahwa adanya siswa yang mengalami kesulitan saat ditinggal oleh orang
tuanya di sekolah, siswa yang kesulitan mengendalikan emosinya, siswa yang senang
mangganggu teman-temannya, dan juga siswa yang sulit berkonsentrasi saat belajar. Upaya
penentuan keberhasilan program dan kegiatan program dan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling harus dilakukan dengan cara menetapkan kriteria evaluasi yang mencakup proses
maupun hasil. Berikut adalah tabel kriteria evaluasi program yang mencakup evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
Kriteria Evaluasi
Jenis
No Komponen/Aspek yang
Evaluasi Indikator Keberhasilan
Dievaluasi
I. Evaluasi Pelaksanaan Layanan a. Peserta didik/konseli terlibat
Proses secara aktif dalam kegiatan.
b. Peserta didik/konseli memiliki
antusiasme yang tinggi dalam
kegiatan.
c. Guru kelas atau guru BK
melaksanakan layanan sesuai
dengan prosedur pemberian
layanan yang berlaku.
d. Alokasi waktu pemberian
layanan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

57
II. Evaluasi 1. Pemahaman diri dalam a. Peserta didik memiliki
Hasil pengetahuan, sikap, dan pengetahuan dan pemahaman
perilaku. diri sesuai dengan layanan yang
diberikan.
b. Peserta didik memiliki
perubahan sikap sesuai dengan
layanan yang diberikan.
c. Peserta didik dapat melakukan
perubahan perilaku sesuai
dengan layanan yang diberikan.
2. Perasaan Positif a. Peserta didik merasa yakin atas
kinerja guru kelas/guru BK
dalam melaksanakan layanan.
b. Peserta didik merasa yakin atas
potensi yang dimilikinya.
c. Peserta didik merasa termotivasi
untuk mengembangkan otensi
secara optimal.
3. Pencapaian Standar a. Peserta didik dapat mencapai
Perkembangan/Kompetensi tujuan perkembangan
Kemandirian Peserta Didik kemandirian dalam aspek
pribadi-sosial.
b. Peserta didik dapat mencapai
tujuan
perkembangan/kemandirian
dalam aspek belajar.

Kriteria evaluasi yang telah ditetapkan kemudian dikembangkan menjadi instrument


evaluasi yang memuat seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan yang dapat direspon oleh
pihak-pihak yang akan dievaluasi, seperti orang tua siswa.
Berikut adalah kriteria evaluasi kepuasan orang tua akan layanan BK di sekolah.

58
SKALA KEPUASAN ORANG TUA
AKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH DASAR BAGI ANAKNYA
Lingkari kelas putra Bapak dan Ibu: (1,2,3,4,5,6).

Petunjuk: Bimbingan dan konseling di sekolah mengharapkan bantuan pandangan


Bapak dan Ibu Orangtua Siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada putra-putri Bapak dan Ibu. Silahkan Bapak dan Ibu memberikan respon terhadap
pernyataan-pernyataan berikut secara jujur melalui memberi tanda centang (V) di belakang
setiap pernyataan.

Silahkan beri tanda centang (√) angka yang tepat di belakang pernyataan sesuai keadaan
kalian.
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Saya tahu nama guru bimbingan dan konseling
2 Saya tahu ruangan guru bimbingan dan
konseling di sekolah
3 Saya faham bagaimana menghubungi guru
bimbingan dan konseling
4 Saya melakukan komunikasi dengan guru
bimbingan dan konseling
5 Guru bimbingan dan konseling menerima
kehadiran dengan baik
6 Guru bimbingan dan konseling memperhatikan
permintaan saya dengan cepat
7 Guru bimbingan dan konseling melakukan
dialog dengan penuh penghargaan
8 Layanan bimbingan dan konseling memberikan
perubahan yang lebih baik untuk anak saya
9 Guru bimbingan dan konseling membimbing
perencanaan masa depan anak saya

Silahkan melingkari penilaian Bapak dan Ibu tentang bimbingan dan konseling di sekolah kita
Sangat bagus Bagus Biasa saja Jelek Sangat Jelek
KOMENTAR: Jika Bapak dan Ibu ada pendapat dan usul atas program bimbingan dan
konseling, tuliskan pada bagian berikut untuk membantu kita merancang program BK sekolah
ke depan secara lebih baik.

TERIMA KASIH ATAS SEGALA PARTISIPASINYA

59
KEPUASAN KONSELI TERHADAP PROSES BIMBINGAN
KELOMPOK

Identitas : ……………………………………………..
Nama Konseli : ……………………………………………..
Nama Konselor : ……………………………………………..
Petunjuk:
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
No Aspek yang dinilai Sangat Memuaskan Kurang
Memuaskan Memuaskan
1. Penerimaan guru
bimbingan dan konseling
atau konselor terhadap
kehadiran anda

2. Kemudahan bimbingan
dan konseling atau
konselor untuk diajak
curhat

3. Kepercayaan Anda
terhadap guru bimbingan
dan konseling atau
konselor dalam layanan
konseling

4. Pelayanan pemecahan
masalah tercapai melalui
konseling individual

60
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi.

Nama Konseli : ……………………...............(inisial/disamarkan)

Hari, Tanggal
Pertemuan ke-
Waktu
Tempat

yang digunakan
8. Hasil yang dicapai :...................................................

Mengetahui
Kepsek, Guru BK/ Konselor

Keterangan ;

61
c. Anggaran Biaya
RINCIAN ANGGARAN
BIMBINGAN DAN KONSELING RA YABIKA
TAHUN AJARAN 2022/2023
HARGA
NO KEGIATAN SATUAN VOLUME JUMLAH
SATUAN
A LAYANAN BK
1 Home visit Orang 100.000 10 Rp 1.000.000,00
2 Pembuatan media BK Paket 1.000.000 2 Rp 2.000.000,00
Mengikuti
3 Orang 250.000 3 Rp 750.000,00
seminar/pelatihan BK

BAHAN HABIS
B
PAKAI
Kertas HVS A4 70
1 Rim 40.000 20 Rp 800.000,00
gram
Kertas HVS F4 70
2 Rim 45.000 5 Rp 225.000,00
gram
3 Stapler Buah 20.000 3 Rp 60.000,00
4 Isi Stapler Box 25.000 1 Rp 25.000,00
5 Spidol White Board Box 100.000 4 Rp 400.000,00
Penghapus White
6 Buah 15.000 2 Rp 30.000,00
Board
7 Flash disk Buah 85.000 2 Rp 170.000,00
8 CD RW Box 150.000 1 Rp 150.000,00
9 Toner Printer Buah 970.000 2 Rp 1.940.000,00
10 Refil Toner Printer Buah 350.000 4 Rp 1.400.000,00
11 Penggandaan Paket 5.000.000 1 Rp 5.000.000,00

SARANA
C
PRASARANA
1 Pengadaan Komputer Set 8.500.000 1 Rp 8.500.000,00

D TOTAL BIAYA Rp 22.450.000,00


(Dua Puluh Dua Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

B. Penyusunan Program Semester BK


Program semester merpakan perincian daripada program tahunan BK. Program semester
ini dikembangkan berbasis pada rencana operasional (action plan) yang telah disusun
sebelumnya dalam program tahunan.

62
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
RA YABIKA
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2022/2023

Bidang
WAKTU (Bulan)
Bimbingan

JENIS Pihak
No. FUNGSI BK TUJUAN
KEGIATAN/LAYANAN terkait
Pribadi

Belajar
Sosial September Oktober November

Karir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A PERSIAPAN
Memberikan informasi Untuk mengetahui
bagi guru BK maupun kebutuhan layanan
konseli sehingga guru BK konseling yang
Melakukan asesmen dapat memahami, dibutuhkan oleh A, B1,
√ √
kebutuhan memberikan tanggapan, siswa B2
membuat perencanaan
serta melakukan evaluasi
yang tepat.
Agar terjadinya
Dalam organisasi BK
kerjasama antara
tergambar dalam struktur
kepala sekolah,
Mendapatkan dukungan atau pola organisasi yang Seluruh
komite guru dan
kepala sekolah dan komite bervariasi yang tergantung Pihak √
walimurid guna
sekolah pada keadaan dan terkait
memberikan
karakteristik sekolah
dukungan terhadap
masing-masing.
siswa

63
Agar Konselor
memberikan
pelayanan yang
Menetapkan dasar sesuai dan tepat A, B1,

perencanaan pelayanan sasaran dengan B2
kebutuhan siswa
berdasarkan
Assesment
B PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
Mengajak anak untuk
Untuk membantu peserta memperkenalkan
didik agar dapat dengan dengan barang-
segera menyesuaikan diri barang yang sudah A, B1,
Layanan Orientasi √ √ √ √
dengan tuntutan-tuntutan digunakan harus B2
yang berlaku pada situasi dikembalikan di
baru. tempat-tempat yang
sudah disediakan
Peserta didik
Bimbingan Kelompok √ memiliki B1
kepercayaan diri
Layanan Informasi
C PELAKSANAAN
LAYANAN RESPONSIF
Membantu peserta didik
Peserta didik mampu
menstrukturkan kembali
bergaul dengan teman
masalahnya dan menyadari
sekelas. Serta Peserta
Konseling Individual dan pola hidup nya untuk
√ didik memiliki rasa B1, B2 √ √
Kelompok penilaian negatif terhadap
percaya diri berteman
dirinya sendiri serta
dengan teman
perasaan-perasaan
sekelasnya
inferioritasnya.
Referal (Rujukan atau Alih
Tangan)
Konsultasi
Konferensi Kasus

64
Advokasi
D PEMINATAN DAN
PERENCANAAN
INDIVIDUAL
untuk memungkinkan Membuat peserta
terjadinya komunikasi didik merasa senang
A, B1,
Bimbingan Klasikal √ langsung antara guru ketika di dalam kelas √ √ √
B2
bimbingan konseling saat bersama teman-
dengan peserta didik. teman nya
Konseling individu adalah
layanan pemberian
bantuan yang dilakukan Mencari tahu apa
secara wawancara tatap yang sedang
Konseling Individual √ B2 √
muka antara konselor dan dirasakan peserta
konseli dalam rangka didik saat itu
mencari tahu kebutuhan
pada dirinya
Konseling Kelompok
Bimbingan
kelompok adalah untuk
melatih individu bersikap
terbuka, mampu berbicara
dihadapan orang banyak,
Agar siswa mampu
melatih siswa agar dapat A, B1,
Bimbingan Kelompok √ lebih berkonsentrasi √ √ √
mengambil sikap, B2
lagi dalam belajar
bertanggungjawab,
mengambil keputusan,
siswa mampu
mengembangkan perasaan,
serta pikiran.
Kolaborasi B2 √
E DUKUNGAN SISTEM
Administrasi
F AKUNTABILITAS

65
Fungsi Agar
evaluasi kegiatan bimbinga program bimbingan
n konseling adalah dan konseling bisa
memberikan umpan balik memberikan
kepada guru pembimbing informasi kepada
(konselor) untuk pihak-pihak yang
Evaluasi √ √
memperbaiki atau berkepentingan atas
mengembangkan program perkembangan sikap,
BK perkembangan
perilaku, dan
perkembangan
potensi
Supervisi
Tujuannya agar
mengembangkan
Laporan hasil
program dengan
program BK adalah untuk
menambah atau
memperbaiki hal-hal yang
merubah beberapa hal
Pembuat Laporan masih lemah, kurang tepat √ √
yang dapat
atau kurang relevan
meningkatkan
dengan tujuan yang akan
kualitas pelayanan
dicapai.
atau efektifitas
program BK.

66
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyusunan program sebelum mengentaskan permasalahan peserta didik sangatlah
penting bagi guru BK, karena dengan adanya program ini memudahkan guru BK
melaksanakan program yang akan diberikan kepada peserta didik. Evaluasi yang digunakan
dalam mengatasi permasalahan peserta didik terkait dengan perubahan sikap dan perilaku
yaitu evaluasi proses dan hasil.Analisis hasil penting untuk dilaksanakan oleh guru BK
kepada peserta didik yang mengalami masalah agar tercapainya tujuan yang telah
direncanakan oleh guru BK dalam program bimbingan.
Tindak lanjut dalam layanan sangatlah penting untuk mengentaskan permasalahan
peserta didik yang tidak dapat dientaskan dalam satu kali pemberian layanan atau
memberikan layanan yang lainnya yang terkait dengan permasalahan yang dialami peserta
didik, hal ini juga dapat diberikannya kegiatan pendukung untuk menunjang keberhasilan
suatu layanan.
Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dalam penyelenggaraan pendidikan
memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang
dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena
itu, sebagai konsekuensi logis bahwa setiap satuan pendidikan harus terdapat bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan secara profesional. SMP sebagai salah satu satuan pendidikan
memerlukan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh tenaga profesional dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor sebagai tenaga profesional yang diberi
kewenangan menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling berkewajiban memberikan
bantuan bagi peserta didik dalam rangka memfasilitasi pencapaian kemandirian dan
perkembangan yang optimal dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.Upaya-upaya yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor pada akhirnya diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional secara
utuh.
Dengan demikian, Panduan Opersional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di
SMK ini merupakan panduan di bawah naungan Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah harus dijadikan
rujukan operasional dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di SMP-SMP di
67
Indonesia dalam upaya membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan yang optimal.
Untuk itu, panduan ini harus dipahami dengan baik kemudian dimplementasikan dengan
penuh kesungguhan dalam nuansa kolaborasi yang sinergis antar berbagai pihak (stakeholders).
Panduan ini dikembangkan secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak,
terutama pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen
GTK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pakar bimbingan dan
konseling dari berbagai perguruan tinggi penyelenggara program studi bimbingan dan
konseling, organisasi profesi dalam bidang bimbingan dan konseling, serta para praktisi
bimbingan dan konseling di SMK.

B. Saran
1. Saran yang pertama adalah lebih meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan
konseling di sekolah yang dilaksanakan secara profesional
2. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok yang lebih teratur
dan berkelanjutan untuk membantu siswa mengetahui hal yang berkaitan dengan
sikap kepercayaan diri.
3. Pengetahuan tentang berbagai karakter dalam kehidupan sehari-hari itu jarang
disampaikan oleh guru bidang studi sehingga tugas guru BK harus memberikan
pengetahuan yang baik tentang perkembangan karakter
4. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan layanan bimbingan konseling khususnya fasilitas dalam
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.
5. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan bimbingan kelompok secara
terprogram dikarenakan layanan bimbingan kelompok memberikan suasana
nyaman dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa mampu
mengembangkan dirinya secara baik.
6. Melaksanakan program BK seperti program harian, program mingguan, program
bulanan dan program tahunan.

68
Daftar Pustaka

Badrujaman, Aip, 2011, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling,
Jakarta: Indeks
Dale Edgar, 1969, Audio Visual Method in Teaching, 3rd Edition, USA : International
Thomson Publisihing
Depdibud, 2007, Rambu-Rambu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Jalur
Pendidikan Formal, Jakarta : Direktorat Jenderal PMPTK, Jakarta
Kemdikbud, 2013, Peminatan Peserta Didik SMA, Direktorat P2TK Ditjen Pendidikan
Menengah, Jakarta.
Dona A Henderson, 2011, 8 Edition, Counseling Children, USA : Brooks/ Cole
Gysberg, Norman C & Patricia Hernderson, 2006, Developing & Managing Your School
Guidance and Counseling Program, Alexandria : American Counseling Asociation
Henderson, 2011, 8 Edition, Counseling Children, USA : Brooks/ Cole
Hurlock E., 2004, Psikologi Perkembangan, 2004, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Kartadinata, S. Dkk., 2002, Pengembangan Inventori Tugas-Tugas Perkembangan Siswa
dalam Meningkatkan Mutu Manjemen dan Layanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah; Penelitian Unggulan Dikti. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung.
Muh Farozin., 2011, Model Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
bagi Siswa SMP di Kulon Progo, Yogyakarta., disertasi, UPI, Bandung.
Kemendikbud, 2016, Disain Induk Naskah Akademik Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling
Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
Permendiknas Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor
Yusuf Syamsu, 2007, Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Rosda Karya

69
Lampiran- Lampiran

Siswa Ketika sedang Lorong kelas RA YABIKA


istirahat dan bermain

70
Foto bersama guru dan Siswa RA YABIKA

71
Kondisi ruang kelas RA YABIKA

72
Kondisi ruang kelas RA YABIKA dan
beberapa media pembelajaran

73

Anda mungkin juga menyukai