Anda di halaman 1dari 13

PERANGKAT

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


KELAS VIII A B C
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi Misi
D. Deskripsi Kebutuhan
E. Tujuan
F. Analisi Hasil Angket
G. Komponen Program
H. Bidang Layanan
I. Action Plan
J. Pengembangan Tema / Topik
K. Capaian Layanan
L. Kalender Pendidikan
M. Rincian Minggu Efektif (RME)
N. Program Tahunan
O. Program Semester
P. Jadwal Tatap Muka
Q. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
R. Rencana Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut
S. Anggaran Biaya

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 PORONG
KECAMATAN PORONG
Jalan Bhayangkari 368 Porong- Sidoarjo Kode Pos 61274 Telp. (0343)851246
webside :smpn1porong.sch.id Email:smpnegeri1porong.katu@dispendiksidoarjo.net

Elok Izzun Nahdiyah, S.Pd


LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 PORONG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
KATA
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Porong merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta
didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal. Semasa
SMP, peserta didik dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu
mengambil pilihan, bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi
terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan
dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya
mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan
penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekolah Menengah Pertama Negeri


(SMPN) 1 Porong berupaya mengoptimalkan peran layanan Bimbingan dan
Konseling dengan menyusun layanan Bimbingan dan Konseling yang
mengacu pada Buku Panduan Model Inspiratif Layanan Bimbingan dan
Konseling yang telah dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaab Pusat Kurikulum dan Pembukuan pada tahun 2021.
Harapannya layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong dapat menfasilitasi peserta didik dalam
mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila seutuhnya.

Sidoarjo, 18 Juli 2022

Guru Bimbingan dan Konseling

i
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................
Lembar Pengesahan ................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
Daftar Lampiran......................................................................................
Program Bimbingan Konseling...............................................................
A. Rasional .............................................................................................
B. Dasar Hukum .....................................................................................
C. Visi Misi.............................................................................................
D. Deskripsi Kebutuhan.......................................................................................
E. Analisi Hasil Angket .......................................................................................
F. Komponen Program.........................................................................................
G. Action Plan .....................................................................................................
H. Kalender Pendidikan ......................................................................................
I. Rincian Minggu Efektif (RME) ......................................................................
J. Program Tahunan ............................................................................................
K. Program Semester ...........................................................................................
L. Jadwal Tatap Muka .........................................................................................
M. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)..............................................................
N. Rencana Evaluasi, Analisis dan Tindak Lanjut .................................................
O. Anggaran Biaya ...............................................................................................
P. Lampiran Foto Kegiatan ..................................................................................

i
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik .............................
Lampiran 2. Profil Siswa dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik .............................
Lampiran 3. Komponen Program.....................................................................................
Lampiran 4. Action Plan..................................................................................................
Lampiran 5. Kalender Pendidikan....................................................................................
Lampiran 6. Rincian Minggu Efektif (RME) ...................................................................
Lampiran 7. Program Tahunan ........................................................................................
Lampiran 8. Program Semester........................................................................................
Lampiran 9. Jadwal Tatap Muka......................................................................................
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Layanan...................................................................
Lampiran 11. Anggaran Biaya.........................................................................................
Lampiran 12. Foto Kegiatan ............................................................................................

i
PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. RASIONAL

Paradigma bimbingan dan konseling remaja saat ini berorientasi pada


pengenalan potensi, pemberian layanan pada peserta didik yang bermasalah,
mengenali kebutuhan, pengoptimalan tugas perkembangan dan pencegahan
terjadinya masalah. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
konseling pada masa pandemic saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orang tua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas
perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong memiliki banyak tantangan baik
secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami
oleh sebagian besar peserta didik pada masa penyesuaian kembali setelah
pandemic bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait
penyesuaian akademik di sekolah pada pembelajaran, penyesuaian diri dengan
pergaulan sosial di sekolah, ketidak matangan orientasi pilihan karir, dan lain-
lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang
usia anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik pada pembelajaran. Ditambah
dengan adanya penyesuaian setelah pembelajaran jarak jauh juga menambah

1
2

beberapa tantangan baru bagi guru BK. Sebagai contoh, pada saat pandemic
siswa melakukan akses yang tak terbatas dalam dunia maya sehingga
melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, mereka memerlukan
semangat dan motivasi kembali dalam melakukan kegiatan tersebut. Maraknya
pornografi, kecanduan game juga menjadi penyebab motivasi belajar siswa
menjadi rendah,
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 1 Porong. Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan
yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik.
Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan
minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni,
matematika dan ilmu pengetahuan.
Di samping itu, daya dukung yang tersedia di Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong ini dapat dikatakan baik. Hal ini didukung
oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung
keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari
segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong memiliki kecukupan fasilitas untuk
menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui
berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan


yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
3

tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan


Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan
konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
4

kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan
paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan
belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindak lanjuti layanan
bimbingan dan konseling.
5

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah


Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong
A. VISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Terwujudnya perkembangan diri dan kemandirian secara optimal
dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba tuhan yang maha
esa, sebagai makhluk sosial dalam berhubungan dengan manusia dan
alam semesta.

B. MISI BIMBINGAN DAN KONSELING


Menunjang perkembangan diri dan kemandirian peserta didik untuk
dapat menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai peserta didik
secara efektif, kreatif dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup
untuk masa depan karir dalam :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2) Pemahaman diri dan lingkungannya
3) Pengarahan diri ke arah dimensi spiritual
4) Pengambilan keputusan berdasarkan IQ, EQ dan SQ
5) Pengaktualilasian diri secara optimal

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan


asumsi teoritik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM),
Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis
Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Konseli
(IKMS) dan lain-lain. Selain itu dalam melaksanakan program pelayanan
6

konseling, masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Porong menggunakan Angket Kebutuhan
Peserta Didik yang diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya terlampir pada profil kelas dan profil siswa.

E. Tujuan

Tujuan ini merupakan tujuan khusus yang akan di bahas dan di rumuskan
pada tabel yang terdapat pada lampiran deskripsi kebutuhan.

F. Analisi Hasil Angket

Analisis hasil angket ini di dapatkan dari pemetaan yang guru BK berikan
saat pertama kali bertemu siswa, hasil pemetaan ini di isi oleh siswa perkelas
dan di analisis oleh guru BK sehingga mendapatkan hasil berupa :

a) Profil Kelas Dari Hasil Analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

Terlampir 1

b) Profil Siswa Dari Hasil Analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

Terlampir 2

G. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program ini meliputi layanan dasar, layanan peminatan dan


perencanaan individual peserta didik, layanan responsive dan dukungan sistem
yang akan dilakukan guru bimbingan dan konseling selama satu tahun. Jumlah
layanan, proporsi dan perhitungan waktu/jam juga tertera pada komponen
layan program. Terlampir 3
7

H. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Porong ini mencakup empat


bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Materi layanan bimbingan klasikal disajikan
secara proporsional sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang
layanan.

I. ACTION PLAN

Action Plan ini merupakan gambaran layanan yang akan di berikan oleh
guru bimbingan dan konseling yang mencakup bidang layanan, tujuan
layanan, komponen program, strategi layanan dan materi yang akan di
sampaikan. Terlampir 4.

J. PENGEMBANGAN TEMA/ TOPIK

Pengembangan Tema/ Topik Layanan ini di ambil berdasarkan rencana


kegiatan atau Action plan. Terlampir 5

K. CAPAIAN LAYANAN/ ANALISI TUGAS PERKEMBANGAN

Terlampir 6

L. KALENDER PENDIDIKAN

Terlampir 7

M. RINCIAN MINGGU EFEKTIF (RME)

Terlampir 8

N. PROGRAM TAHUNAN

Terlampir 9

O. PROGRAM SEMESTER

Terlampir 10
8

P. JADWAL TATAP MUKA

Terlampir 11

Q. RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

Terlampir 12

R. RENCANA EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

Evaluasi program bimbingan dan konseling ini terdiri dari 2 hal, yakni
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Sedangkan analisi dan tindak lanjut
bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan pada program bimbingan dan
konseling pada tahun berikutnya.

S. ANGGARAN B`IAYA

Terlampir 13

Anda mungkin juga menyukai