Anda di halaman 1dari 206

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KELAS X
SEMESTER 1 DAN II

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


JL. CIHAMPELAS NO. 167 BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Bandung, Juli 2019


Mengetahui
Kepala SMA Pasundan 2 Bandung Koordinator BK

Drs. Agus Setiana, M.Si Dra. Hj. Tety Rochayati


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2019/2020.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun
2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam
permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
(a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
(c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem. Sehubungan
dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun
program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului
dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan
kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Drs. Agus Setiana, M.Si. selaku kepala sekolah SMA PASUNDAN 2
BANDUNG
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling
ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami
perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan
Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada
semua pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang
diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala
yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
DAFTAR ISI

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


KELAS X
BAB I PENDAHULUAN
A.Rasional
B.Dasar Hukum
C.Visi dan Misi
1.Visi Misi SMA Pasundan 2 Bandung
2.Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMA Pasundan 2 Bandung
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
B. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik
C. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
D. Rumusan Kebutuhan
E. Komponen Program
1.Layanan Dasar
2.Layanan Responsif
3.Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
4.Dukungan Sistem
F. Bidang Layanan
1.Bidang Pribadi
2.Bidang Sosial
3.Bidang Belajar
4.Bidang Karir
G.Pengembangan Tema atau Topik
H.Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan)
I. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
J. Sarana Prasarana
K. Anggaran Biaya

PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
C. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu )
D. Jadwal Kegiatan Program Bimbingan dan Konseling
E. Program Bimbingan dan Konseling
F. Program BK Klasikal
G. Jadwal Kegiatan BK Klasikal X
H. Silabus BK Klasikal X
I. Rencana Pelaksanaan Pelayanan Satuan Layanan Klasikal
J. Rekapitulasi Pelayanan Klasikal

Lampiran
Daftar Kelas Asuhan Layanan BK
Daftar Piket Petugas BK
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan
fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan.
Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dansekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting
dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program
bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan oleh SMA PASUNDAN 2 BANDUNG memiliki banyak
tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat
kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari
sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali
melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi,
dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam
kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di
samping itu, daya dukung yang tersedia di SMA PASUNDAN 2
BANDUNG dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta
bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi
dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung
sarana dan prasarana yang dimiliki, SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan
bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan


pendidikan yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan
bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan


pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan
profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu
layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas
dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu
dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada
Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa
per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor
dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal
adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi
dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan
minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas
minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam
permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system.
Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang
layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan
sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling
SMA, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP
BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
C. VISI DAN MISI

1. Visi:

SMA Pasundan 2 Bandung mengembangkan pendidikan berkualitas unggul dalam


bidang keilmuan, moralitas, mentalitas berdasarkan keisaman dan budaya sunda
yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.

2. Misi:

A. Mendidik sumber daya manusia unggul yang menguasai, memahami,


menghayati bidang keilmuan yang ditekuni dengan dilandasi nilai keimanan dan
budaya sunda.
B. Memberi  kontribusi terhadap peningkatan kualitas  yang mampu
mengaplikasikan bidang keilmuan, nilai-nilai keislaman dan budaya sunda.
C. Mengembangkan bidang keilmuan dan tekhnologi informasi yang disertai
nilai-nilai  kehidupan masyarakat serta paham aktualisasi nilai-nilai budaya sunda
dan agama islam sebagai implementasi perwujudan ibadah pada Allah SWT.
D. Pengembangan keilmuan dan nilai budaya sunda yang dilandasi nilai-nilai
keislaman dalam implementasi perwujudan puncak budaya nasional yan berakar
pada budaya daerah
E. Memberi kontribusi dalam pembangunan nasional yang peka dan dinamis
terhadap perubahan globalisasi.
F. Melaksanakan pengembangan keislaman, budaya sunda, keilmuan dan
teknologi melalui pedekatan Silih Asah, Silih Asih, Silih, Silih Asuh.

1. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


1. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermertabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

2. Tujuan Sekolah Menengah Atas


Dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2007 telah jelas tercantum bahwa
tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

3. Tujuan SMA Pasundan 2 Bandung


1. Meningkatkan pembinaan keagamaan warga sekolah
2. Meningkatkan pembinaan jiwa nasionalis warga sekolah
3. Menumbuh kembangkan jiwa enterprenership melalui kegiatan
pengembangan diri
4. Menembuhkan jiwa gotong royong melalui kegiatan pengembangan diri
5. Menumbuhkembangkan karakter yang berintegritas
6. Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
7. Meningkatkan prestasi dalam lomba akademik
8. Meningkatkan prestasi dalam kejuaraan olahraga
9. Meningkatkan prestasi dalam lomba seni budaya
10. Menigkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
11. Meningkatkan capaian raport mutu pendidikan

4. VISI MISI BIMBINGAN KONSELING


1. Visi bimbingan dan konseling harus selaras dengan visi sekolah yaitu:

“Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang professional guna


memfasilitasi perkembangan peserta didik yang religius, cerdas, terampil,
prestasi serta mandiri berbasis karakter bangsa”.

2. Misi bimbingan dan konseling:


1. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang profesional
dalam membantu perkembangan peserta didik yang optimal

2. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang mampu


meningkatkan prestasi dan potensi siswa
3. Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling melalui kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan

3.Tujuan Bimbingan Dan Konseling


Secara umum, tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Pasundan 2
Bandung yaitu berupaya membantu siswa agar dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupan-nya di masa yang akan datang;
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin;
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat;
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
siswa agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi
aspek pribadi-sosial, belajar (akademik) dan karir.
a. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang terkait dengan aspek Pribadi
adalah sebagai berikut:
1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pegaulan dengan teman sebaya,
sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki kemampuan untuk memahami potensi diri secara
konstruktif dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik dan psikhis;
3) Mengembangkan potensi untuk mencapai kesukseskan dalam
kehidupannya;
4) Menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik,
5) Mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat
dalam kehidupannya sesuai ddengan nilai-nilai luhur.
b. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan aspek sosial
1) Memfasilitasi konseli meningkatkan kemampuan mengelola emosi
terkait dengan kepribadiannya.
2) Mampu berempati terhadap kondisi orang lain,
3) Mengembangkan hubungan sosial dengan teman sebaya baik pria
maupun wanita, yaitu mampu bekerja sama dalam kelompok,
menerima teman dari lawan jenis, dan tidak memaksakan kehendak
pada kelompok.
4) Menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku
5) Memahami keragaman latar belakang sosial
6) Bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab
7) Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
c. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan aspek belajar
1) Menyadari potensi diri dalam aspek dan memahami berbagai
hambatan belajar;
2) Memiliki sikap dan kebiasaan dan kebiasaan belajar yang positif;
3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penempatan pendidikan
selanjutnya; dan
6) Memiliki kesiapan di dalam menghadapi ujian
d. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan aspek karir
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian
yang terkait;
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir;
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja;
4) Memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang
menjadi cita-cita karirnya masa depan;
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan
mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan masa
depan, membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan,
kemampuan dan minat; memiliki kemampuan atau kematangan
untuk mengambil keputusan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan


asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan
instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan
untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah
(DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah
(AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain. Selain itu
pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan
konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA PASUNDAN 2
BANDUNG, dibuat dan disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan
konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan konseli di
sekolah yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan tujuan (4
bidang layanan). Angket diolah dengan aplikasi Angket Kebutuhan
Peserta Didik. Hasilnya sbb. :
Deskripsi hasil angket :
Berdasarkan profil kelas dan profil konseli dari hasil angket di atas,
permasalahan tertinggi terdapat pada bidang pribadi sebesar 45,88%, diikuti
oleh bidang social sebesar 22,56%, bidang belajar sebesar 21,91% & dan
bidang karier sebesar 9,65%. Adapun butir masalah yang paling tinggi
adalah tentang mengenal lingkungan sekolah baru yang dipilih oleh 29
konseli, diikuti oleh masalah belum disiplin dalam beribadah sebanyak 28
konseli, tentang kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain sebanyak 26
orang.

BIDANG ASSESMEN
RUMUSAN
LAYANA KEBUTUHAN/ ANGKET
KEBUTUHAN
N KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK
Saya merasa belum disiplin dalam Kesadaran untuk beriman dan
beribadah pada Tuhan YME bertakwa pada Tuhan YME
Saya kadang-kadang berperilaku dan
Kebiasaan bersikap jujur
bertutur kata tidak jujur
Saya kadang-kadang masih suka Kemampuan memiliki kebiasaan
menyontek pada waktu tes jujur dan tidak mencontek saat
tes
Saya merasa belum bisa
Kemampuan mengelola emosi dengan
mengendalikan emosi dengan baik
baik
Saya belum paham tentang sikap dan Komunikasi yang jujur dan tetap
perilaku asertif menjaga perasaan
Saya belum tahu cara mengenal dan
Melakukan pengenalan/pemahaman
memahami
diri
diri sendiri
Saya belum memahami potensi diri Memahami potensi diri
Saya belum tahu perubahan dan Masa perkembangan
permasalahan yang terjadi pada masa remaja dan
remaja permasalahannya
PRIBADI Saya belum mengenal tentang macam-
Mengenal kepribadian yang dimiliki
macam manusia
kepribadian
Saya kurang memiliki rasa percaya diri Memiliki kepercayaan diri
Saya kadang kurang menjaga kesehatan Kemampuan menjaga kesehatan
diri dengan baik
Saya belum tahu Memiliki ciri-ciri/sifat
ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang pribadi yang berkarakter
berkarakter
Saya merasa kurang memilki
Memiliki rasa tanggung jawab
tanggung jawab pada diri sendiri
Saya kesulitan mengatur waktu
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
belajar dan bermain
Kondisi orang tua saya sedang tidak Memiliki keluarga yang harmonis
harmonis
Saya merasa tidak betah tinggal Merasa nyaman,aman tinggal
di rumah sendiri di rumah sendiri
Saya mempunyai masalah dengan Mampu menyelesaikan
anggota keluarga di rumah masalah dengan kekeluargaan
Saya belum bisa menjadi pribadi yang Menjadi pribadi yang mandiri
mandiri
Saya sedang memiliki konflik pribadi Mampu menyelesaikan konflik pribadi
Saya belum memahami tentang Memiliki pengetahuan
norma/cara membangun tentang norma berkeluarga
berkeluarga
Saya belum banyak mengenal
Mengenal lingkungan sekolah baru
lingkungan sekolah baru
Saya belum memahami tentang Memiliki pemahaman tentang
kenakalan remaja kenakalan remaja
SOSIAL
Saya masih sedikit mengetahui tentang
Memiliki pemahaman tentang bahaya
dampak atau bahaya rokok
rokok
Saya belum banyak mengenal tentang Memiliki perilaku sosial yang
perilaku sosial yang bertanggung bertanggung jawab
jawab
Saya belum tahu tentang bullying dan Memahami tentang bullying
cara mensikapinya
Saya sukar bergaul dengan teman- Memiliki etika bergaul dengan
teman di sekolah teman sebaya
Sering saya dianggap tidak sopan Memiliki sikap sopan santun
pada orang lain pada orang lain
Saya kurang memahami dampak dari Memiliki pemahaman tentang
media sosial dampak dari media sosial
Saya jarang bermain/berteman di Kesadaran sebagai makhluk
lingkungan tempat saya tinggal sosial yang harus berinteraksi
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan
sahabat disenangi teman
Saya kurang suka berkomunikasi dengan Memiliki pemahaman tentang
teman lawan jenis hubungan komunikasi dengan
lawan jenis
Saya belum tahu cara belajar yang
Memahami belajar yang benar di
baik dan benar di SMA/MA
SMA/MA
Saya belum tahu cara meraih prestasi di Memiliki motivasi untuk berprestasi
sekolah
Saya belum paham tentang gaya Menemukan cara belajar yang sesuai
belajar dan strategi yang sesuai dengan gaya belajar
BELAJA dengannya
R Orang tua saya tidak peduli dengan
Kepedulian orang tua pada kegiatan
kegiatan belajar saya
belajar
Saya masih sering menunda- Melaksanakan Tugas Sekolah /
nunda tugas sekolah/pekerjaan PR tepat waktu
rumah (PR)
Saya merasa kesulitan dalam
Mudah memahami pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya belum tahu cara memanfaatkan
Mampu memanfaatkan sumber belajar
sumber belajar
Saya belajarnya jika akan ada tes atau Kesadaran belajar sesuai jadwal
ujian saja
Saya belum tahu tentang struktur
Memahami struktru kurikulum sekolah
kurikulum
yang ada di sekolah
Saya merasa malas belajar dan kalau
Memiliki semangat belajar
belajar sering ngantuk
Saya belum terbiasa belajar
Membentuk belajar kelompok
bersama atau belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih Mengetahui cara memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar yang bimbil yang baik
baik
Saya belum dapat memanfaatkan Pemanfaatan perkembangan
teknologi informasi untuk belajar teknologi informasi
Saya belum tahu cara memperoleh
KARIR Memperoleh informasi
bantuan pendidikan (beasiswa)
bantuan/beasiswa
Saya terpaksa harus bekerja untuk
Memperoleh penghasilan untuk biaya
mencukupi kebutuhan hidup
hidup
Saya merasa bingung memilih kegiatan Memiliki kemampuan untuk memilih
esktrakurikuler di sekolah kegiatan
ekstra kurikuler
Saya merasa belum mantap pada Memiliki kemantapan pada pilihan
pilihan peminatan yang diambil peminatan yang diambil
Saya merasa belum paham hubungan Memahami hubungan hobi, bakat,
antara hobi, bakat, minat, minat, kemampuan dan karir
kemampuan dan karir
Saya belum memiliki perencanaan
Memiliki perencanaan karir yang baik
karir masa depan
E. RUMUSAN TUJUAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan


atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan
dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
RUMUSAN TUJUAN
LAYANA
KEBUTUHAN LAYANA
N
N
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya iman
beriman dan dan taqwa pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun,
bertakwa pada damai dan saling menghormati antar umat beragama
Tuhan YME
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang
memiliki integritas diri serta dapat memancarkan
kepercayaan diri dan sikap yang tidak mementingkan
diri sendiri
Kemampuan memiliki Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang
kebiasaan jujur dan tidak memiliki sikap jujur dan tidak mencontek
mencontek saat tes
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang mampu
emosi dengan baik mengendalikan emosi
Komunikasi yang Peserta didik/konseli mampu membedakan perilaku
jujur dan tetap agresif dan asertif, menerapkan prilaku asertif dengan
menjaga perasaan teman-temannya serta mengembangkan sikap asertif
untuk menunjang prestasi
Melakukan Peserta didik/konseli dapat memahami dan menemukan
pengenalan/pemahaman unsur- unsur konsep diri serta memahami dan menerima
diri kelebihan dan kekurangan secara wajar dan penuh rasa
syukur
Memahami potensi diri Peserta didik dapat mengenal dan menggali potensi diri
serta berusaha mengoptimalkannya untuk meraih sukses
PRIBADI masa depan
Masa perkembangan Peserta didik/konseli mampu mengenal ciri-ciri
remaja dan perkembangan remaja, dapat memahami tugas
permasalahannya perkembangan, mengatasi masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Mengenal kepribadian Peserta didik/konseli mampu mengenal tipe-tipe
yang dimiliki manusia kepribadian manusia, mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang matang
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri pribadi
yang memiliki rasa percaya diri serta dapat
meningkatkan percaya diri dengan baik untuk mencapai
tujuan hidupnya
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya polah
menjaga kesehatan hidup bersih dan sehat serta dapat melakukan kebiasaan
dengan baik hidup bersih dan sehat sehari-hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat Peserta didik/konseli mampu memiliki perasaan
pribadi yang positif untuk membangun pribadi yang berkarakter
berkarakter yang akan berkontribusi pada peningkatan mutu
karakter bangsa
Memiliki rasa tanggung Konseli mampu memiliki rasa tanggung jawab pada diri
jawab sendiri
Mengatur jadwal kegiatan Konseli mampu mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
sehari-hari dengan baik
Memiliki keluarga yang Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang harmonis
harmonis
Merasa nyaman,aman Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal di rumah
tinggal di sendiri
rumah sendiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah dengan
masalah kekeluargaan
dengan kekeluargaan
Menjadi pribadi yang Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang mandiri
mandiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik pribadi
konflik pribadi
Memiliki pengetahuan Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang
tentang norma berkeluarga norma berkeluarga
Mengenal lingkungan Peserta didik dapat mengenal aspek-aspek penyesuaian
sekolah baru diri serta dapat menerapkan sikap dan kebiasaan dengan
SOSIAL lingkungannya
Memiliki Peserta didik/konseli dapat mengetahui bentuk atau jenis
pemahaman kenakalan remaja, dampak terhadap pribadi dan
tentang kenakalan lingkungan serta berusaha untuk menghindarinya
remaja
Memiliki Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
pemahaman bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan tubuh dan
tentang bahaya lingkungan serta cara untuk menolak ajakan untuk
rokok merokok dalam bentuk apapun
Memiliki perilaku Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
sosial yang berprilaku sosial yang baik, serta memiliki sikap untuk
bertanggung jawab hidup bersosial yang bertanggung jawab dalam sebuah
masyarakat
Memahami Peserta didik/konseli mampu memahami tentang
tentang bullying bullying, bahaya prilaku bullying, sebab dan dampak
bullying, serta berani cara melawan tindakan bullying
Memiliki etika Peserta didik/konseli mampu memahami norma-norma
bergaul dengan dalam masyarakat serta dapat bersosialisasidan bergaul
teman sebaya dengan teman sebaya sesuai dengan etika yang baik
Memiliki sikap Peserta didik mampu memahami nilai-nilai dan cara
sopan santun pada bertingkah laku sopan santun dlm kehidupan di luar
orang lain kelompok teman sebaya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif dan
tentang dampak negatif bermain handphone atau media sosial
dari media social
Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai makhluk
sosial yang harus sosial yang harus berinteraksi
berinteraksi
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi teman
disenangi teman

Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang norma


tentang hubungan hubungan komunikasi dengan lawan jenis
komunikasi dgn lawan jenis
Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam
benar di SMA/MA belajar serta menerapkan sikap dan kebiasaan dalam
belajar yang baik di SMA- MA hingga mencapai
prestasi yang lebih luas
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli mampu memahami pengertian
berprestasi motivasi berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara
untuk meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar yang Peserta didik/konseli dapat memahami dan mengetahui
sesuai dengan gaya belajar tentang gaya belajar serta strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar tersebut
Kepedulian orang tua pada Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian orang
kegiatan belajar tua dalam belajarnya
BELAJA Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam
R Sekolah / PR tepat waktu belajar
Mudah memahami pelajaran Peserta didik dapat memahami teknik memahami
pelajaran
Mampu memanfaatkan sumber Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber
belajar belajar dalam
kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai jadwal Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu belajarnya
Memahami struktru kurikulum Konseli dapat memahami tentang struktur kurikulum
sekolah sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam belajar
Membentuk belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok dengan
temannya
Mengetahui cara memilih Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga
lembaga bimbil yang baik bimbingan belajar yang tepat
Pemanfaatan perkembangan Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan teknologi
teknologi informasi informasi untuk belajar
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang
bantuan/beasiswa beasiswa yang
ada
Memperoleh penghasilan Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan
untuk biaya hidup antara belajar sambil bekerja
Memiliki kemampuan untuk Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan ekstra
KARIR memilih kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat dan
kurikuler kemampuannya
Memiliki kemantapan pada Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan
pilihan peminatan yang diambil yang telah diambil
Memahami hubungan hobi, Peserta didik/konseli mampu memahami peranan hobi,
bakat, minat, kemampuan bakat, minat dalam karir masa depannya
dan karir
Memiliki perencanaan karir yang Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
baik perencanaan karir, langkah-langkah dalam
merencanakan karir serta mililiki sikap positif dalam
meraih kesuksesan masa depan
F. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1)


layanan dasar, (2) layanan peminatan dan perencanaan individual, (3)
Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan
mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.
Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang
dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media
inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal
dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta
didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling
kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui
elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah
Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi
yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat
dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau
dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut
Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas
membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau
minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai
sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau
dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil
peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan
dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik
dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling
kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan
individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat
peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi
peserta didik.

4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan
program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan
tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan
konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar)
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan
moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi


waktu komponen program adalah sebagai berikut :

KOMPON JUMLAH PRO PERHITUNGAN


N NO MATERI /
EN LAYANA PORSI WAKTU/JAM
O TOPIK /
PROGRA N
KEGIATAN
M
1 Layanan 1 Implementasi Iman 26 46% 47% x 24 = 11,28
Dasar dan Taqwa dalam
kehidupan modern
2 Kejujuran dan
Integritas
3 Kebiasaan mencontek
dan akibatnya
4 Sikap dan Perilaku
Asertif
5 Konsep diri remaja
6 Potensi diri remaja
7 Psikologi remaja dan
permasalahannya
8 Kepribadian Manusia
9 Membangun Rasa
Percaya Diri
10 Pola Hidup Bersih dan
Sehat
11 Menjadi pribadi yang
berkarakter
12 Jadwal kegiatan
sehari-hari
13 Penyesuaian Diri
Remaja di Sekolah
Baru
14 Kenakalan Remaja
dan Cara
Menghindarinya
15 Bahaya rokok dan
dampaknya
16 Prilaku sosial yang
bertanggung jawab
17 Stop Bullying !
18 Etika pergaulan
dengan teman sebaya
19 Sikap sopan santun
dalam kehidupan
20 Dampak handphone
(medsos)
21 Kita sebagai makhluk
social
22 Kiat mencari teman
23 Kiat sukses belajar di
SMA-MA
24 Motivasi berprestasi
25 Strategi belajar sesuai
dengan gaya
belajar
26 Orientasi kurikulum
sekolah
2 Layanan 1 Informasi Beasiswa 6 11% 14% x 24 = 3,36
Peminatan 2 Kiat
dan Perenc. 3 belaj
Individual 4 ar
Peserta 5 samb
Didik 6 il
beker
ja
Cara
memi
lih
Eksk
ul
Mantap pada pilihan
peminatan
Hobi, bakat,
minat,
kemamapuan,
Karir Perencanaan
Karir Masa Depan
3 Layanan 1 Mengelola emosi 18 32% 24% x 24 = 5,76
Responsif 2 dengan baik
Rasa tanggung jawab
3 Keluarga yang
harmonis
4 Rumahku surgaku
5 Mengatasi masalah
dengan anggota
keluarga
6 Menjadi pribadi
mandiri
7 Kiat mengatasi konflik
pribadi
8 Norma keluarga
9 Kita sebagai makhluk
social
10 Norma hubungan
dengan lawan jenis
11 Kepedulian orang tua
12 Disiplin Mengerjakan
Tugas
13 Tips memahami
pelajaran
14 Pentingnya Disiplin
Belajar
15 Belajar sesuai jadwal
16 Motivasi belajar
17 Memilih lembaga
bimbel
18 Memanfaatkan IT
untuk meraih prestasi
4 Dukungan 1 Pengembangan 7 12% 15% x 24 = 3,6
Sistem 2 Jejaring
Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi
Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan
Pengembangan
Jumlah jam 57 100% 24
G. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat


bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh
dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli

1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik / konseli untuk memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek
pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secarabaik.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang
lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan belajar;
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan
konsep diri yang positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik
dalam membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya pencapaian
prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan
antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan
menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara
tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan
karir, (7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan
dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi


kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK (Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN TUJUAN TOPIK/TEMA
LAYANA
KEBUTUHAN LAYANAN
N
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu Implementasi
beriman dan bertakwa memahami pentingnya iman Iman dan
pada Tuhan YME dan taqwa pada Tuhan YME Taqwa dalam
serta dapat hidup rukun, kehidupan
damai dan saling modern
menghormati antar umat
beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat Kejujuran
menjadi individu yang memiliki dan
integritas diri serta dapat Integritas
memancarkan kepercayaan diri
dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Kebiasaan
memiliki kebiasaan menjadi individu yang memiliki mencontek dan
jujur dan tidak sikap jujur dan tidak mencontek akibatnya
mencontek saat tes
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat Mengelola
emosi dengan baik menjadi individu yang mampu emosi dengan
mengendalikan emosi baik
Komunikasi yang Peserta didik/konseli mampu Sikap dan
jujur dan tetap membedakan perilaku agresif Perilaku
menjaga perasaan dan asertif, menerapkan prilaku Asertif
PRIBADI asertif dengan teman-temannya
serta mengembangkan sikap
asertif untuk
menunjang prestasi
Melakukan Peserta didik/konseli dapat Konsep diri remaja
pengenalan/pemahama memahami dan menemukan
n diri unsur-unsur konsep diri serta
memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan secara
wajar dan penuh rasa
syukur
Memahami potensi diri Peserta didik/konseli dapat Potensi diri remaja
mengenal dan menggali potensi
diri serta berusaha
mengoptimalkannya untuk meraih
sukses masa depan
Masa perkembangan Peserta didik/konseli mampu Psikologi remaja
remaja dan mengenal ciri- ciri dan
permasalahannya perkembangan remaja, dapat permasalahannya
memahami tugas perkembangan,
mengatasi masalah yang
dihadapi dalam perkembangan
Mengenal kepribadian Peserta didik/konseli mampu Kepribadian
yang dimiliki manusia mengenal tipe-tipe Manusia
kepribadian manusia,
mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli dapat Membangun
memahami ciri- ciri pribadi yang Rasa Percaya
memiliki rasa percaya diri serta Diri
dapat meningkatkan percaya diri
dengan baik untuk mencapai
tujuan
hidupnya
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Pola Hidup Bersih
menjaga memahami pentingnya polah dan Sehat
kesehatan dengan hidup bersih dan sehat serta
baik dapat melakukan kebiasaan
hidup bersih dan sehat sehari-
hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat Peserta didik/konseli mampu Menjadi pribadi
pribadi yang memiliki perasaan positif yang berkarakter
berkarakter untuk membangun pribadi
yang berkarakter yang akan
berkontribusi pada peningkatan
mutu karakter bangsa
Memiliki rasa tanggung Peserta didik/konseli mampu Rasa tanggung
jawab memiliki rasa tanggung jawab jawab
pada diri sendiri dan orang lain
Mengatur jadwal Peserta didik/konseli Mengatur
kegiatan sehari-hari mampu mengatur jadwal jadwal kegiatan
kegiatan sehari-hari dengan sehari-hari
baik
Memiliki keluarga yang Peserta didik/konseli memiliki Keluarga yang
harmonis keluarga yang harmonis
harmonis
Merasa nyaman,aman Peserta didik/konseli merasa Rumahku surgaku
tinggal di nyaman,aman
rumah sendiri tinggal di rumah sendiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat Mengatasi
masalah dengan menyelesaikan masalah masalah dgn
kekeluargaan dengan kekeluargaan anggota keluarga
Menjadi pribadi yang Peserta didik/konseli Menjadi
mandiri mampu menjadi pribadi pribadi
yang mandiri mandiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengatasi
konflik pribadi menyelesaikan konflik pribadi konflik pribadi
Memiliki pengetahuan Peserta didik/konseli memiliki Norma keluarga
tentang norma pengetahuan tentang norma
berkeluarga berkeluarga
Mengenal lingkungan Peserta didik/konseli dapat Penyesuaian Diri
sekolah baru mengenal aspek-aspek Remaja di Sekolah
penyesuaian diri serta dapat Baru
menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Kenakalan Remaja
tentang kenakalan mengetahui bentuk atau jenis dan Cara
remaja kenakalan remaja, dampak Menghindarinya
terhadap pribadi dan lingkungan
serta
berusaha untuk menghindarinya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Bahaya rokok
tentang bahaya rokok pemahaman tentang bahaya dan dan
dampak rokok bagi kesehatan dampaknya
tubuh dan lingkungan serta cara
untuk menolak ajakan untuk
merokok dalam
bentuk apapun
SOSIAL Memiliki perilaku Peserta didik/konseli mampu Prilaku sosial
sosial yang memahami pentingnya yang
bertanggung jawab berprilaku sosial yang baik, bertanggung
serta memiliki sikap untuk jawab
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
sebuah
masyarakat
Memahami tentang Peserta didik/konseli mampu Stop Bullying !
bullying memahami tentang bullying,
bahaya prilaku bullying,
sebab dan dampak bullying,
serta berani cara melawan
tindakan bullying
Memiliki etika bergaul Peserta didik/konseli mampu Etika pergaulan
dengan teman sebaya memahami norma-norma dalam dengan teman
masyarakat serta dapat sebaya
bersosialisasidan bergaul dengan
teman
sebaya sesuai dengan etika yang
baik
Memiliki sikap sopan Peserta didik/konseli mampu Sikap sopan
santun pada orang lain memahami nilai-nilai dan santun dalam
cara bertingkah laku sopan kehidupan
santun dalam kehidupan di
luar kelompok
teman sebaya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Dampak
tentang dampak dari memahami dampak positif handphone
media sosial dan negatif bermain (medsos)
handphone atau media
sosial
Kesadaran sebagai Peserta didik memiliki Interaksi
makhluk sosial yang Kesadaran sebagai makhluk sebagai
harus berinteraksi sosial yang harus makhluk
berinteraksi social
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari teman
disenangi teman mencari dan
disenangi teman
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Hubungan
tentang hubungan pemahaman tentang norma komunikasi
komunikasi dengan hubungan komunikasi dengan dengan lawan
lawan jenis lawan jenis jenis
Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses
benar di SMA/MA mengenal sikap dalam belajar serta belajar di
menerapkan sikap dan kebiasaan SMA-MA
dalam belajar yang baik di SMA-
MA hingga mencapai prestasi yang
lebih luas
Memiliki Peserta didik/konseli mampu Motivasi
motivasi untuk memahami pengertian motivasi berprestasi
berprestasi berprestasi, mengetahui dan
menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar
belajar yang sesuai memahami dan mengetahui tentang sesuai dengan
dengan gaya belajar gaya belajar serta strategi gaya belajar
belajarnya untuk masing-masing
gaya belajar tersebut
Kepedulian orang Peserta didik/konseli selalu Kepedulian
BELAJA tua pada kegiatan mendapat perhatian orang tua dalam orang tua
R belajar belajarnya terhadap belajar
anak
Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki Disiplin
Sekolah / PR tepat kedisiplinan dalam belajar Mengerjakan
waktu Tugas
Mudah memahami Peserta didik/konseli dapat Tips
pelajaran memahami teknik memahami memaham
pelajaran i pelajaran
Mampu memanfaatkan Peserta didik/konseli dapat Manfaat
sumber belajar memanfaatkan sumber belajar dalam sumber
kegiatan belajarnya belajar
Kesadaran belajar sesuai Peserta didik/konseli dapat mengatur Belajar sesuai
jadwal waktu belajarnya jadwal
Memahami struktru Peserta didik/konseli dapat Srtuktur kurikulum
kurikulum sekolah memahami tentang struktur sekolah
kurikulum sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
motivasi dalam belajar
Membentuk belajar Peserta didik/konseli dapat Belajar kelompok
kelompok belajar kelompok dengan yang efektif
temannya
Mengetahui cara Peserta didik/konseli dapat Memilih
memilih lembaga memilih lembaga bimbingan lembaga
bimbil yang baik belajar yang tepat bimbel yang
tepat
Pemanfaatan Peserta didik/konseli dapat Memanfaatkan
perkembangan memanfaatkan teknologi informasi IT untuk meraih
teknologi informasi untuk belajar prestasi
Memperoleh Peserta didik/konseli dapat Strategi
informasi memanfaatkan peluang beasiswa memperoleh
bantuan/beasisw yang ada Beasiswa
a
Memperoleh penghasilan Peserta didik/ konseli mampu Kiat belajar
untuk biaya hidup mengatur kegiatan antara sambil
belajar sambil bekerja bekerja
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Cara memilih
untuk memilih memilih kegiatan ekstra kurikuler Ekskul
KARIR kegiatan ekstra yang sesuai dengan bakat, minat
kurikuler dan kemampuannya
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli mantap pada Mantap pada
pada pilihan peminatan pilihan peminatan yang telah diambil pilihan
yang diambil peminatan
Memahami hubungan Peserta didik/konseli mampu Hobi, bakat,
hobi, bakat, minat, memahami peranan hobi, bakat, minat,
kemampuan dan minat dalam karir kemamapuan dan
karir masa depannya Karir
Memiliki Peserta didik/konseli mampu Perencanaan
perencanaan karir memahami pentingnya perencanaan Karir Masa
yang baik karir, langkah- langkah dalam Depan
merencanakan karir serta mililiki
sikap positif dalam meraih
kesuksesan masa depan

H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL
(ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan


rencan yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta
didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian siswa. Rencana
kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen,
tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan
system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan
dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai
tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan
ketercapaian tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan
dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran
Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

EKUI
BIDANG TUJUAN LAYANAN KOMPONE STRATEG KE MATERI METOD MEDI EVA
VALE
LAYANA N I LA E A LUAS
N SI
N LAYANAN LAYANAN S I

Peserta didik/konseli mampu memahami


Bimbingan Implementasi Ceramah, Slide Proses dan
pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan Dasar klasikal X Iman dan Diskusi Pow Hasil 2 Jam
YME serta dapat hidup rukun, damai dan Taqwa dalam er
saling menghormati antar umat beragama kehidupan Poin
modern t
Peserta didik/konseli dapat menjadi
Dasar Bimbingan X Kejujura Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
individu yang memiliki integritas diri
klasikal n dan Diskusi Pow Hasil
serta dapat memancarkan kepercayaan Integritas er
diri dan sikap yang tidak mementingkan Poin
diri sendiri t
Kebiasaan
PRIBADI Peserta didik/konseli dapat menjadi Dasar Bimbingan X Diskusi Kartu Proses dan 2 Jam
individu yang memiliki sikap jujur dan Kelompok mencontek sikap Hasil
tidak mencontek dan
akibatnya
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menjadi Responsif Konseling X Mengelola Proses dan 2 Jam
dengan dengan
individu yang mampu mengendalikan Individual emosi Hasil
emosi dengan baik pendekatan yang pendekatan
digunakan yang
digunakan
Peserta didik mampu membedakan
perilaku agresif dan asertif, menerapkan Bimbingan Sikap dan Ceramah, Slide Proses dan
Dasar klasikal X Perilaku Diskusi Pow Hasil 2 Jam
prilaku asertif dengan teman-temannya
serta mengembangkan sikap asertif untuk Asertif er
menunjang prestasi Poin
t
Peserta didik/konseli dapat memahami dan
menemukan unsur-unsur konsep diri serta Bimbingan Ceramah, Slide Proses dan
Dasar klasikal X Konsep diri remaja Diskusi Pow Hasil 2 Jam
memahami dan menerima kelebihan dan
kekurangan secara wajar dan penuh syukur er
Poin
t
Peserta didik dapat mengenal dan
Dasar Bimbingan X Potensi diri remaja Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
menggali potensi diri serta berusaha
klasikal Diskusi Pow Hasil
mengoptimalkannya untuk meraih
er
sukses masa depan
Poin
t
Peserta didik/konseli mampu mengenal
Bimbingan Psikologi remaja Ceramah, Slide Proses dan
ciri-ciri perkembangan remaja, dapat Dasar klasikal X dan Diskusi Pow Hasil 2 Jam
memahami tugas perkembangan, permasalahannya er
mengatasi masalah yang dihadapi dalam Poin
perkembangan t
Peserta didik/konseli mampu mengenal tipe-tipe
Dasar Bimbinga X Kepribadian Manusia Ceramah Slide Proses dan 2
kepribadian manusia, mengenal kepribadian yang Jam
n , Power Hasil
dimiliki serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang klasikal Diskusi Point
matang
Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri
Dasar Bimbinga X Membangun Ceramah Slide Proses dan 2
pribadi yang memiliki rasa percaya diri serta dapat n Rasa Percaya , Power Hasil Jam
meningkatkan percaya diri dengan baik untuk klasikal Diri Diskusi Point
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu memahami
pentingnya polah hidup bersih dan sehat serta Bimbinga Pola Hidup Ceramah Slide Proses dan
Dasar n X Bersih dan Sehat , Power Hasil 2
dapat melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat Jam
sehari-hari yang dapat mempengaruhi kesehatan klasikal Diskusi Point

Peserta didik/konseli mampu memiliki perasaan


Bimbinga Menjadi pribadi Ceramah Slide Proses dan
positif untuk membangun pribadi yang berkarakter Dasar X 2
n yang berkarakter , Power Hasil
yang akan berkontribusi pada peningkatan mutu Jam
klasikal Diskusi Point
karakter bangsa

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa Konselin Proses dan
Responsi X Rasa tanggung jawab dengan dengan 2
tanggung jawab pada diri sendiri dan orang g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
lain Individua
yang digunakan yang
l
digunakan

Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal Dasar Bimbinga X Mengatur jadwal Pohon waktu Jadwal Proses dan 2
kegiatan sehari-hari dengan baik n kegiatan sehari- kegiatan Hasil Jam
Kelompok hari sehari-hari
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga Konselin Keluarga dengan dengan Proses dan
yang harmonis Responsi g X yang Hasil 2
f pendekatan pendekatan Jam
Individua harmonis yang digunakan yang
l digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal Konselin Proses dan
Responsi X Rumahku surgaku dengan dengan 2
di rumah sendiri g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua yang digunakan yang
l digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah Konselin Mengatasi Proses dan
Responsi X dengan dengan 2
dengan kekeluargaan g masalah dengan Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua anggota keluarga
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang Konselin Menjadi Proses
Responsi X dengan dengan 2
mandiri g pribadi dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua mandiri Hasil
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konselin Kiat Proses
Responsi X dengan dengan 2
pribadi g mengatasi dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua konflik Hasil
yang digunakan yang
l pribadi digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Konselin Proses
Responsi X Norma keluarga dengan dengan 2
pengetahuan tentang norma berkeluarga g dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua Hasil
yang digunakan yang
l
digunakan

Peserta didik/konseli dapat mengenal aspek-aspek Dasar Bimbinngan X Penyesuaian Diri Ceramah Slide Proses 2
penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan klasikal Remaja di , Power dan Jam
kebiasaan dengan lingkungannya Sekolah Baru Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli dapat mengetahui bentuk atau


Bimbinga Kenakalan Ceramah Slide Proses
jenis kenakalan remaja, dampak terhadap pribadi Dasar X 2
n Remaja dan Cara , Power dan
dan lingkungan serta berusaha untuk Jam
klasikal Menghindarinya Diskusi Point Hasil
menghindarinya
SOSIAL
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
Bimbinga Bahaya rokok Ceramah Slide Proses
bahaya dan dampak rokok bagi kesehatan tubuh dan Dasar X 2
n dan dampaknya , Power dan
lingkungan serta cara untuk menolak ajakan untuk Jam
klasikal Diskusi Point Hasil
merokok dalam bentuk apapun

Peserta didik/konseli mampu memahami


Bimbinga Prilaku sosial Ceramah Slide Proses
pentingnya berprilaku sosial yang baik, serta Dasar X 2
n yang bertanggung , Power dan
memiliki sikap untuk hidup bersosial yang Jam
klasikal jawab Diskusi Point Hasil
bertanggung jawab dalam sebuah masyarakat
Peserta didik/konseli mampu memahami tentang
Bimbinga Ceramah Slide Proses
bullying, bahaya prilaku bullying, sebab dan Dasar X Stop Bullying ! 2
n , Power dan
dampak bullying, serta berani cara melawan Jam
klasikal Diskusi Point Hasil
tindakan bullying

Peserta didik/konseli mampu memahami norma- Dasar X Etika pergaulan dengan Ceramah, Diskusi 2 Jam
Bimbingan Slide Power Proses dan
norma dalam masyarakat serta dapat klasikal teman sebaya Point Hasil
bersosialisasidan bergaul dengan teman sebaya
sesuai dengan etika yang baik

Peserta didik/konseli mampu memahami nilai-nilai Dasar X Sikap sopan santun 2 Jam
Bimbingan Ceramah, Diskusi Slide Power Proses dan
dan cara bertingkah laku sopan santun dalam klasikal dalam kehidupan Point Hasil
kehidupan di luar kelompok teman sebaya

Peserta didik/konseli dapat memahami dampak


Dasar Bimbingan X Dampak handphone Ceramah, Diskusi Slide Power Proses dan 2 Jam
positif dan negatif bermain handphone atau media klasikal (medsos) Point Hasil
social

Disesuaikan dengan Disesuaikan


Responsif Konseling X Interaksi sebagai pendekatan yang dengan Proses dan 2 Jam
Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai digunakan pendekatan yang Hasil
Individual makhluk social
makhluk sosial yang harus berinteraksi digunakan

Disesuaikan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi Dasar Bimbingan X Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik Proses dan 2 Jam
teman Kelompok yang digunakan Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Konselin Hubungan Proses dan
Responsi X dengan dengan 2
norma hubungan komunikasi dengan lawan jenis g komunikasi Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua dengan lawan
yang digunakan yang
l jenis
digunakan

Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam


Bimbinga Kiat sukses belajar Ceramah Slide Proses dan
belajar serta menerapkan sikap dan kebiasaan Dasar X 2
n di SMA-MA , Power Hasil
dalam belajar yang baik di SMA-MA hingga Jam
klasikal Diskusi Point
mencapai prestasi yang lebih luas
BELAJA
R Peserta didik/konseli mampu memahami
Dasar Bimbinga X Motivasi berprestasi Ceramah Slide Proses dan 2
pengertian motivasi berprestasi, mengetahui dan Jam
n , Power Hasil
menerapkan cara untuk meningkatkan motivasi klasikal Diskusi Point
berprestasi
Peserta didik/konseli dapat memahami dan
Bimbinga Strategi belajar Ceramah Slide Proses dan
mengetahui tentang gaya belajar serta strategi Dasar X 2
n sesuai dengan , Power Hasil
belajarnya untuk masing-masing gaya belajar Jam
klasikal gaya belajar Diskusi Point
tersebut

Disesuaikan dengan Disesuaikan


Konseling Kepedulian orang tua pendekatan yang dengan Proses dan
Peserta didik/konseli selalu mendapat
Responsif Individual X terhadap belajar anak digunakan pendekatan yang Hasil 2 Jam
perhatian orang tua dalam belajarnya digunakan

Disesuaikan dengan Disesuaikan


Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam Responsif Konseling X Disiplin Mengerjakan pendekatan yang dengan Proses dan 2 Jam
belajar Individual Tugas digunakan pendekatan yang Hasil
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami teknik Konselin Tips Proses dan
Responsi X dengan dengan 2
memahami pelajaran g memahami Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua pelajaran yang yang
l digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber Konselin Manfaat Proses dan
belajar dalam kegiatan belajarnya Responsi g X sumber belajar dengan dengan Hasil 2
f Individua pendekatan pendekatan Jam
l yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu Responsi Konselin X Belajar sesuai jadwal Proses dan 2
belajarnya f g dengan dengan Hasil Jam
Individua pendekatan pendekatan
l yang yang
digunakan digunakan

Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Dasar Lintas Kelas X Srtuktur kurikulum Ceramah, Slide Proses dan 2
struktur kurikulum sekolah sekolah Tanya Power Hasil Jam
jawab Point

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam Konselin Proses dan
Responsi X Motivasi belajar dengan dengan 2
belajar g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang yang
l
digunakan digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok Bimbinga Belajar Proses dan
Dasar X dengan dengan 2
dengan temannya n kelompok yang Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Kelompok efektif
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga Responsi Konselin X Memilih Proses dan 2
f dengan dengan Jam
bimbingan belajar yang tepat g lembaga bimbel Hasil
Individua yang tepat pendekatan pendekatan
l yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Konselin Memanfaatkan Proses dan
Responsif X dengan dengan 2
teknologi informasi untuk belajar g IT untuk meraih Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua prestasi
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Peren Konselin Strategi memperoleh Proses dan
X dengan dengan 2
beasiswa yang ada c Indv g Beasiswa Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang digunakan yang
l
digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan Pem&Peren Konselin Kiat belajar Proses dan
X dengan dengan 2
antara belajar sambil bekerja c Indv g sambil bekerja Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang digunakan yang
l
digunakan

KARIR Disesuaikan Disesuaikan


Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan Pem&Peren Konselin Proses dan
X Cara memilih Ekskul dengan dengan 2
ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat c Indv g Hasil
pendekatan pendekatan Jam
dan kemampuannya Individua
yang digunakan yang
l
digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan Pem&Peren Konselin X Mantap pada pilihan dengan dengan Proses dan 2
yang telah diambil c Indv g peminatan pendekatan pendekatan Hasil Jam
Individua yang digunakan yang
l digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan Pem&Peren Konselin X Hobi, bakat, Proses dan 2
minat, dengan dengan Jam
hobi, bakat, minat dalam karir masa depannya c Indv g Hasil
Individua kemamapuan dan pendekatan pendekatan
l Karir yang digunakan yang
digunakan
Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir, langkah-langkah dalam Pem&Peren Bimbinga X Perencanaan Ceramah Slide Proses dan 2
merencanakan karir serta mililiki sikap positif c Indv n Karir Masa , Power Hasil Jam
dalam meraih kesuksesan masa depan klasikal Depan Diskusi Point
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Juli Agustus September Oktober Novemver Desember


Bulan 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Komponen dan kegiatan


layanan
PERSIAPAN
Melakukan asesmen kebutuhan
Mendapatkan dukungan kepala dan
komite sekolah
Menetapkan dasar perencanaan layanan

PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan Kelompok
LAYANAN RESPONSIF
1. Konseling individual
2. Konseling kelompok
3. Referral
4. konsultasi
5. bimbingan teman sebaya (peer
guidance)
6. konferensi kasus
7. kunjungan rumah
PEMINATAN DAN
PERENCANAAN INDIVIDUAL
1. konseling individual dan
kelompok
2. konsultasi
3. career day
DUKUNGAN SISTEM
1. pengembangan jejaring
2. kegiatan manajemen
3. pengembangan staf
4. kolaborasi
5. pengembangan profesi konselor
a. in-service training
b. pendidikan lanjut
6. penelitian dan pengembangan
AKUNTABILITAS
1. evaluasi prose
2. evaluasi hasil
3. supervise
4. pembuatan laporan
5. ....................................
I. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK
LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan
dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui
analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-
unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan
konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan
dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi / topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi
sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan
menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat
memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling
yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :


a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan
bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau
pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek
yang akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang
telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN
KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan


konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur
sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang
dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan
berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu
maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan
konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan
yang mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan
konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7)
8)
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan
konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan
konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi (terlampir)
K. ANGGARAN DAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang


dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian
kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar
anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan
kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program
bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung
implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada
tahun ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN VOLUME JUMLAH

A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp. 1.000.000,-
Rp.100.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. Rp. 750.000,-
250.000,-

B BAHAN HABIS PAKAI


1 Kertas HVS A4 70 gram 20 Rim x Rp. 40.000,- Rp, 800.000,-
2 Kertas HVS F4 70 gram 5 Rim x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
3 Stapler 3 Rim x Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
4 Isi stapler 1 Box x Rp.25.000,- Rp. 25.000,-
5 Spidol white board 4 Box x Rp. 100.000,- Rp. 400.000,-
6 Penghapus white board 2 Buah x Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
7 Flash disk 2 Buah x Rp. 85.000,- Rp. 170.000,-
8 CD RW 1 Box x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
9 Toner printer 2 Buah x Rp. 970.000,- Rp. 1.970.000,-
10 Refil Toner printer 4 Buah x Rp. 350.000,- Rp. 1.400.000,-
11 Penggandaan 1 Paket x Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-

C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-

2 Pengadaan komputer 1 Set x Rp. 8.500.000,- Rp. 8.500.000,-


D Total Biaya Rp. 23.500.000,-

(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu


tahun, kemudian mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan
dalam porgam semesteran dalam bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam
komponen layanan dasar, seperti bimbingan klasikal dengan tema
yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen
layanan perencanaan individual misalnya bimbingan klasikal dengan
tema memilih sekolah / studi lanjutan ke jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen
layanan responsif, misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik
“3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti
pengembangan jejaring, kegiatan manajemen dan PKB.

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik


semester ganjil maupun semester genap :

A. PROGRAM SEMESTER GANJIL


Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :
PROGRAM SEMESTERAN
SMA PASUNDAN 2
BANDUNG
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN
2019/2020
BIDANG
N JENIS FUNG TUJ SAS WA
BIMBING
O KEGIATAN/LAYA SI UA A K
AN BK RA TU
NAN N
P S B K N
A. PERSIAPAN
Pembagian Tercapainya KL
1 tugas guru efektivitas layanan S Juli
bimbingan dan bimbingan dan X,X
konseling/konselor konseling I,
XII

2 Assesmen Terungkapnya KLS Juli


kebutuhan kebutuhan peserta X
(Angket Masalah didik/konseli
Konseli)
Layanan bimbingan dan
3 Menyusun konseling lebih terarah KLS Juli
program dan X
tetap sasaran
bimbingan dan
konseling

4 Konsultasi Mendapat dukungan dari KLS Juli


program Kepala dan Komite X
bimbingan dan Sekolah
konseling
Terpenuhinya
5 Pengadaan kebutuhan sarana yang KLS Juli
sarana / menunjang X
keberhasilan layanan BK
prasarana
BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN
. DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri V Pema penyesuaian diri serta KLS Juli
Remaja di haman dapat menerapkan sikap X
Sekolah Baru dan kebiasaan dengan
lingkungannya

Peserta didik/konseli mampu


Implementasi memahami pentingnya iman
Iman dan Taqwa V Pema dan taqwa pada Tuhan YME KLS Juli
dalam kehidupan haman serta dapat hidup rukun, X
modern damai dan saling
menghormati
antar umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang
Kejujuran dan V Pema memiliki integritas diri serta KLS Ags
Integritas haman dapat memancarkan X t
kepercayaan diri dan sikap
yang tidak mementingkan diri
sendiri
Peserta didik/konseli mampu
membedakan perilaku
Sikap dan Pema agresif dan asertif,
Perilaku V haman menerapkan prilaku asertif KLS Ags
Asertif dengan teman- temannya X t
serta mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang
prestasi
Pema Peserta didik/konseli dapat
haman memahami dan menemukan
Konsep diri remaja V unsur-unsur konsep diri serta KLS X Sept.
memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh rasa
syukur

Peserta didik/konseli dapat


Potensi diri remaja V Pema mengenal dan menggali KLS X Sept.
haman potensi diri serta berusaha
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan

Konseli mampu mengenal


Psikologi remaja dan Pema ciri- ciri perkembangan
permasalahannya V haman remaja, dapat memahami KLS X Oktb
tugas perkembangan,
mengatasi masalah yang
dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli
mampu mengenal tipe-tipe
Kepribadian Manusia V Pemah kepribadian manusia, KL Oktb.
aman mengenal kepribadian SX
yang dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi pribadi
yang matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Membangun V Pema yang memiliki rasa percaya KL Novb.
Rasa Percaya haman diri serta dapat SX
Diri meningkatkan percaya diri
dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli
mampu memahami
Pola Hidup Bersih V Pema pentingnya polah hidup KL Novb.
dan Sehat haman bersih dan sehat serta SX
dapat melakukan
kebiasaan hidup bersih dan
sehat sehari-
hari yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Menjadi pribadi V Pema membangun pribadi yang KL Desb.
yang berkarakter haman berkarakter yang akan SX
berkontribusi pd
peningkatan mutu karakter
bangsa
b. Bimbingan
Kelompok
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan V aman - KL Agt
menjadi individu yang
mencontek dan Pence SX
memiliki sikap yang tidak
akibatnya g
mencontek
ahan
Peserta didik/konseli
Jadwal kegiatan V Pemah mampu mengatur jadwal KL Sept
sehari- hari aman kegiatan sehari-hari SX
dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
Pemah
Tips dan Trik Peserta didik/konseli
V V V V aman KL Juli
Sukses dalam memperoleh informasi
- SX -
Pengembangan diri melalui media tulis
pence Des
gahan b
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. Media V V V V Pemah KL Juli
aman memperoleh informasi -
BK SX
yang bermanfaat bagi Des
dirinya b
Peserta didik/konseli
e. Leafleat V V V V Pemah memperoleh informasi KL
aman SX
melalui media cetak
2. LAYANAN
RESPONSIF
Terbantunya peserta
1. Konseling Pengen didik dalam mengatasi KL Juli
Individual tasan hambatan/memecahka SX -
n Des
masalah yang dialaminya b
Terbantunya memecahkan
2. Konseling Pengen KL Juli
masalah peserta didik
Kelompok tasan SX -
melalui
Des
kelompok b
Pema
3. Konsultasi haman- Terbantunya KL Juli
pengen memberikan informasi SX -
Tasan Des
yang dibutuhkan oleh
b
peserta didik
Diperolehnya
4. Konferensi Kasus Pengen KL Juli
kesepakatan bersama
Tasan SX -
mengenai masalah
Des
peserta didik b
Terentaskannya masalah
5. Advokasi Pengen KL Juli
konseli yang terkait dengan
Tasan SX -
pihak lain agar hak-hak Des
konseli tetap terlindungi b
Pengen Terselenggaranya layanan Juli
6. Konseling KL
Tasan Bimbingan dan Konseling -
elektronik SX
yang lebih efektif Des
b
Pema
7. Kotak masalah Haman Tertampungnya KL Juli
- masalah peserta SX -
pengen Des
didik/konseli yang
Tasan b
introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan
INVIDIVUAL tasan rencana
karir masa depan
4. DUKUNGAN
SISTEM
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data
menindaklanjut dan kebutuhan
i assesmen peserta didik
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban
program BK kinerja kepada kepala
sekolah
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan
bimbingan dan konseling

e. Bukti fisik
Melaksana pelaksanaan
kan bimbingan dan
administras konseling
i BK
f. Pengembangan
keprofesian Pengembangan diri / profesi
konselor
B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTERAN
SMA PASUNDAN 2
BANDUNG
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN
2019/2020
BIDANG
N JENIS FUNG TUJ SAS WA
BIMBING
O KEGIATAN/LAYAN SI UAN A K
AN BK RA TU
AN
P S B K N
A. PERSIAPAN
Pembagian Tercapainya
1 tugas guru efektivitas layanan Jan
bimbingan dan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
Tercapainya
Konsultasi
2 keberhasilan layanan KLS Jan
program
bimbingan dan X
bimbingan dan
konseling
konseling

3 Pengadaan Terpenuhinya KLS Jan


Sarana/Prasa- rana kebutuhan sarana dan X
dan Perangkat BK perangkat BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN
. DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
Pemah mengetahui bentuk atau jenis
Kenakalan V aman kenakalan remaja, dampak KLS Feb
Remaja dan dan terhadap pribadi dan X
Cara Pence lingkungan serta berusaha
Menghindariny g ahan
untuk menghindarinya
a
Konseli memiliki
Pemah pemahaman tentang bahaya
Bahaya V aman dan dampak rokok bagi KLS Feb
rokok dan dan kesehatan tubuh dan X
dampakny Pence lingkungan serta cara untuk
a g ahan menolak ajakan untuk
merokok dalam bentuk
apapun
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya
Prilaku V Pemah berprilaku sosial yang baik, KLS Feb
sosial yang aman serta memiliki sikap untuk X
bertanggung hidup bersosial yang
jawab bertanggung jawab dalam
sebuah masyarakat

Peserta didik/konseli mampu


Pemah memahami tentang bullying,
Stop Bullying ! V aman bahaya prilaku bullying, KLS Mar
dan sebab dan dampak bullying, X
Pence serta berani cara melawan
g ahan tindakan bullying

Peserta didik/konseli mampu


memahami norma-norma
Etika pergaulan V Pemah dalam masyarakat serta dapat KLS Mar
dengan teman aman bersosialisasidan bergaul X
sebaya dengan teman sebaya sesuai
dengan etika yang baik

Peserta didik/konseli mampu


Sikap sopan santun V Pemah memahami nilai-nilai dan KLS X Mar
dalam kehidupan aman cara bertingkah laku sopan
santun dalam kehidupan di
luar
kelompok teman sebaya

Pemah Peserta didik/konseli dapat


Dampak handphone V aman memahami dampak positif KLS X Apr
(medsos) dan dan negatif bermain
Pence handphone atau media social
g
ahan

Peserta didik/konseli dapat


mengenal sikap dalam
Kiat sukses belajar di V Pemah belajar serta menerapkan KLS X Apr
SMA-MA aman sikap dan kebiasaan dalam
belajar yang baik di SMA-
MA hingga mencapai
prestasi yang lebih
luas
Peserta didik/konseli mampu
Pemah memahami pengertian
Motivasi berprestasi V aman motivasi berprestasi, KLS X Apr
mengetahui dan menerapkan
cara untuk meningkatkan
motivasi berprestasi

Peserta didik/konseli dapat


Strategi belajar sesuai Pemah memahami dan mengetahui
dengan gaya belajar V aman tentang gaya belajar serta KLS X Mei
strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar
tersebut
Peserta didik/konseli
mampu memahami
Perencanaan Karir V Pemah pentingnya perencanaan KL Mei
Masa Depan aman karir, langkah- langkah SX
dalam merencanakan karir
serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan
masa depan
b. Bimbingan
Kelompok

Kiat mencari teman V Peserta didik/konseli KL Feb


mudah mencari dan SX
disenangi teman
Peserta didik/konseli
Belajar kelompok V dapat belajar kelompok KL Mar
yang efektif dengan temannya SX

c. Papan Bimbingan

Pemah
Tips dan Trik V V V V aman Jan
Sukses dalam dan Peserta didik/konseli KL -
Pengembangan diri pence memperoleh informasi SX Jun
g melalui media tulis
ahan
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. Media V V V V Pemah memperoleh informasi KL Jan
BK aman SX -
yang
Jun
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
e. Leafleat V V V V Pemah KL Jan
aman memperoleh informasi -
SX
melalui media cetak Jun
2. LAYANAN
RESPONSIF
Terbantunya peserta
1. Konseling Penge didik dalam mengatasi KL
Individual n hambatan/ SX
tasan memecahkan masalah
yang dialaminya
Penge Terbantunya memecahkan
2. Konseling KL
n masalah peserta didik
Kelompok SX
tasan melalui kelompok
Pema
3. Konsultasi haman Terbantunya KL
- memberikan informasi SX
pengen
yang dibutuhkan oleh
tasan
peserta didik
Penge Diperolehnya kesepakatan
4. Konferensi Kasus KL
n bersama mengenai
SX
tasan masalah peserta didik
Terentaskannya masalah
5. Advokasi Penge KL
konseli yang terkait dengan
n SX
tasan pihak lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
6. Konseling Penge KL
Bimbingan dan Konseling
elektronik n SX
yang
tasan
lebih efektif

Penge Tertampungnya masalah


7. Kotak masalah KL
n peserta didik/konseli
SX
tasan yang introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman konseli yang terkait dengan
PERENC. - pemilihan jurusan dan
INVIDIVUAL pengen rencana
tasan karir masa depan
4. DUKUNGAN
SISTEM
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data KL Jan
menindaklanju dan kebutuhan peserta SX -
ti assesmen didik Jun
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di KL Jan
lingkungan rumah SX -
Jun
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban KL Jan
program kinerja kepada kepala SX -
bimbingan sekolah Jun
dan
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan KL Jan
bimbingan dan konseling SX -
Jun

e. Bukti fisik KL Jan


SX
Melaksana pelaksanaan -
kan bimbingan dan Jun
administras konseling
i BK
f. Pengembangan Jan
keprofesian Pengembangan diri / profesi KL -
konselor SX Jun
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Implementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengimplementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan Permasalahannya
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
A. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
B. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan menyenangkan, pentingnya
topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. …………………………….
Lampiran 1. Uraian Materi
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN
MODERN
a. Realitas di Kalangan Remaja
Banyak masalah yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bidang di
Indonesia. Banyak pemuda atau remaja membuat kelompok-kelompok eksklusif yang
mengatasnamakan agama yang kadang melakukan cara-cara melawan hukum,
membuat ketegangan antar kelompok agama sehingga kerukunan dimasyarakat dan
kerukunan antar agama menjadi terganggu.
Dalam bidang politik banyak partai yang mengatasnamakan agama tapi anggota
parlemennya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, karena pragmatis dan oportunis.
Hanya berteriak-teriak berbasis agama tapi hasilnya kosong. Contohnya : Melakukan
kerusuhan di tempat umum dan ibadah dengan main hakim sendiri atau kelompok,
bentrok antar remaja berbasis agama, bentrok antar parpol berbasis agama.
Dalam bidang sosial muncul beragam karakter remaja yang negatif seperti :
A. Jiwa feodal  artinya hanya bergantung dan menurut apa kata pimpinan dengan
prinsip “asal dia aman”. Contohnya :  Seorang pembantu rumah tangga yang hanya
diam ketika mendapat pelecehan seksual dari majikannya, hanya karena takut
dipecat.
B. Artistik yang eksotik artinya pengembangan nilai-nilai budaya lebih mengarah
pada budaya westernisasi bangsa barat. Contohnya : Kasus video porno para artis
yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat.
C. Takut berbeda pendapat artinya mayoritas pemuda kurang memiliki pendirian yang
teguh dan keyakinan pada kepercayaan yang mereka yakini. Contohnya : Hanya
diam ketika dalam forum diskusi pendapatnya tidak sesuai dengan keputusan akhir.
D. Pelanggaran norma-norma contohnya penyalahgunaan narkoba, obat-obat
terlarang, kasus kriminalitas dan tidak terorisme yang sedang membuming
E. Mengutamakan hasil daripada proses artinya tidak perduli halal ataupun haram
langkah yang mereka tempuh asalkan mereka mendapat yang nmereka inginkan.
Contohnya kasus korupsi Gayus yang menjadikan pegawai negeri golongan IIIA
seorang milyader.  
F. Budaya barat teknik timur, semakin berkembang dalam diri pemuda. Mereka
cenderung mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemikiran maju. Akhirnya yang
mereka mendapat etik budaya barat tapi tetap berteknik timur. Contohnya :
mayoritas pemudi atau remaja putri banyak memakai pakaian yang mini dan gaya
hidup hedonis tapi tidak mampu menemukan temuan baru yang bermanfaat.
G. Dalam bidang ekonomi adopsi sistem kapitalisme banyak melahirkan koruptor-
koruptor kelas kakap yang menganggap dirinya merupakan pusat kepemimpinan.
Hal ini  memunculkan pemikiran untuk merovolusi dan mere-orientasi karakter
dan pandangan hidup pemuda atau remaja. Pertanyaan besar yang muncul di kalangan
muslim  saat ini bagaimana peranan iman dan taqwa dalam menyesuaikan diri dengan
tantangan kehidupan namun tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa timur.
b. Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama
dalam menghadapi arus globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :

A. Iman dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda


Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah
hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan yang dapat
menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan bencana, maka tidak
ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan yang demikian
menghilangkan sifat mendewakan manusia yang sedang berkuasa,

D. Iman dan taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar


Mayoritas orang tidak berani mengemukakan pendapat mereka tentang
kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin
sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat perlindungan dari Allah jika
mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan
menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat tidak hanya diam dan ikut
melaksanakan keputusan padahal keputusan tersebut tidak sesuai dengan hati
nuraninya.

E. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama
dalam hidupnya, mereka rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha
terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian.
Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap instan, yang
ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi
keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada
proses, sehingga tindak kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi
secara perlahan.
F. Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa
Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh
keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai
keseimbangan, dan jiwanya tenang karena Allah telah menjajikan pada umat
bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik.
Dengan ketentraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan
inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi
muda.

G. Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen


Keimanan dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa
pamrih kecuali keridhaan Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan
melaksanakan berdasarkan moral dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi
yang harus diterimanya. Hal ini mendorong sikap saling bekerjasama antar umat
agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta keseimbangan sosial
ekonomi masyarakat. Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa manfaat
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merata pada tiap individu.

H. Iman dan taqwa memberikan keberuntungan


Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah
membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian
orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini akan
menanamkan sikap optimis pemuda dalam menghadapi arus globalisasi, mereka
akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa dan mengembangkan potensi
membangun life skill, memperluas wawasan dan menumbuhkan identitas rasional
yang mereka miliki, mereka tidak akan tertinggal dengan kemajuan zaman.

Lampiran 2. Instrumen Penilian

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

1. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1) Berilah contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh


keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ?
2) Berilah contoh manfaat keimanan dan ketaqwaan bagi
a. Diri pribadi kita
b. Masyarakat
c. Bangsa dan negara.
3. Sebutkan kegiataan-kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam lingkungan sekitar
Anda ?
4. Berilah contoh perilaku yang menjadi ciri orang yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam
a. Hubungan dengan sesama manusia!
b. Hubungan dengan guru-guru!
c. Hubungan dengan alam sekitar!
5. Melalui media massa yang ada atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar
Anda, perhatikan perilaku manusia yang tidak dilandasi iman dan taqwa!
Buatlah catatan dan contoh-contohnya!

2. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda
dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai
dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi
2. Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, timbul kesadaran
saya untuk selalu beriman dan bertaqwa dalam kehidupan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi
Iman dan Taqwa pada kehidupan modern saya menyadari
4.
bahwa saya sering lupa beribadah pada Tuhan YME
kehidupan
Materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa
5. pada kehidupan modern, menyadarkan saya akan pentingnya
iman dan taqwa pada kehidupan modern saat ini
3. KETRAMPILAN (ACTION)

Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan taqwa pada
kehidupan modern, melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas
4-7 siswa. buatkah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru
Anda.
“ Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kita bergaul dengan sesama teman,
guru-guru, dan alam sekitar, misalnya memelihara tanaman, dan gedung sekolah.
sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita
harus menjaga hubungan dengan unsur-unsur tersebut. Bagaimana caranya ?

INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
I. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
J. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
K. Metode yang digunakan variatif dan menarik
L. Menggunakan media layanan BK
M. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
5) Peserta didik memperoleh pemahaman baru
6) Peserta didik mempunyai perasaan positif
7) Peserta didik berkurang masalahnya
8) Peserta didik terentaskan masalahannya
9) Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
K. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
L. Peserta didik aktif bertanya
M. Peserta didik aktif menjawab
N. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
O. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
4. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
5. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
6. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
7. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
8. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri
4. Peserta didik/konseli dapat memahami karakteristik penyesuaian diri
5. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menyesuaikan diri di sekolah
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
5. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan menyenangkan, pentingnya
topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
PENYESUAIAN DIRI REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH
BARU

a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri


Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :
• Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa
survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat
mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
• Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan
sesuatu dengan standar atau prinsip.
• Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk
membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga
bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu
memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.
• Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan
emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat
pada setiat situasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia
untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri
daam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik
atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk
mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi
keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul
konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan
perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi,
frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan
dengan beberapa bentuk respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk
dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek
realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan
semacamnya.
Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat
memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima
oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

b. Karakteristik Penyesuaian Diri


Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif
ditandai hal-hal sebagai berikut :
1.  Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
2.  Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3.  Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
4.  Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5.  Mampu dalam belajar
6.  Menghargai pengalaman
7.  Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan
dalam berbagai bentuk, antara lain :
1.  Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala
akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang
dihadapinya.
2.  Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan
memecahkan masalahnya.
3.  Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)
Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan
4.  Penyesuaian dengan substitusi
Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh
penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.
5.  Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi
Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan
kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.
6.  Penyesuaian diri dengan belajar
Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
yang dapat membantu menyesuaikan diri.

7.  Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri


Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan,
dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.
8.  Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil
berdasarkan perencanaan cermat.

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri


Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer
terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau
menimbulkan efek pada proses penyesuaian.
Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan
kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut
dikelompokkan sebagai berikut :
• Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf,
kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.
• Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral,
dan emosional
• Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi
diri, frustasi, dan konflik
• Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah
• Penentu kulutural dan agama

c. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah


Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain :
• Pelajari Situasi
Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah,
belajar untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah,
arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya.
Anda biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak
perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah
tersebut.

2. Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang
menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat
atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-
kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-
teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya.
Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan
keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun
dengan jadwal masuk sekolah.
4. Mengetahui Aturan
Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat
yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah
sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada
5. Mengikuti MOS
Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah
adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah.
Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti
kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal
sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa,
dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.
6. Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara
beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan
layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah
individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak
kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih
dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai
sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan
dan bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa
dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang
berpapasan.
7. Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu
juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain.
kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama  bisa saling menghargai dan
menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan
cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan
sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan
kehendak pada teman baru. Semakin  bisa menghargai teman baru, semakin cepat
keakraban terjalin.
8. Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya
ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah
menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan
siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian
hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru.
Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja
mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Kiat sukses belajar di SMA-MA
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
H. Peserta didik/konseli dapat memahami tujuan belajar di SMA/MA
I. Peserta didik/konseli dapat memahami struktur kurikulum SMA/MA
J. Peserta didik/konseli dapat memahami memilih peminatan/jurusan, sikap dan kebiasaan belajar
K. Peserta didik/konseli dapat memahami tips meraih sukses belajar di SMA/MA
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Kiat sukses belajar di SMA/MA
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
I. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
J. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA/MA

a. Tujuan Belajar di SMA/MA


Bagaimana sebaiknya peserta didik SMA/MA belajar? Pertanyaan ini
sangat sederhana dan tidak asing ditelinga setiap peserta didik tentang
bagaimana cara melakukan pembelajaran di SMA/MA. Sek olah Menengah
Atas (SMA) /Mandarasah Aliyah (MA) lebih ditujukan untuk mempersiapkan
peserta didik dengan memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
harapan bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan
teknologi. Selain itu, bisa menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri
di masyarakat. Dengan tujuan tersebut, Kurikulum SMA/MA memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran, lintas
mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran tertentu sesuai dengan
kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan
masing-masing siswa. Kurikulum di MA (Madrasah Aliyah) sama dengan
kurikulum sekolah menengah atas (SMA), hanya saja pada MA terdapat porsi
pendidikan agama lebih banyak.

b. Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum


dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten atau mata pelajaran dalam
kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap
siswa. Struktur kurikulum merupakan gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran
di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum
menggambarkan posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai
pilihan.
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas :
4. Kelompok mata pelajaran wajib : Kelompok A adalah mata pelajaran yang
memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif
sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada
aspek afektif dan psikomotor.
5. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (IPA), Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
(IPS), dan Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa).
6. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat
diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang
dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.

Kelompok Mata Pelajaran Wajib


Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah
sebagai berikut :
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A ( Wajib )
1. Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B ( Wajib )
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, 3 3 3
dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B


24 24 24
per minggu
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 20 20
(SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus 42 44 44
Ditempuh per minggu
Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA

Kelompok Mata Pelajaran Peminatan


Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA/MA :
Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosialogi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
II 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
I 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
Bahasa dan Sastra Asing
3 3 4 4
Lainnya
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pil Lintas Minat dan/atau Pendalaman
6 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per
66 76 76
minggu
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus
Ditempuh 42 44 44
per minggu
Sumber : Materi Diklat Guru : Implementasi Kurikulum 2013 SMA-MA
Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan dan pilihan mata pelajaran antar kelompok peminatan.

Di SMA/MA terdapat pilihan kelompok peminatan/jurusan, diantaranya :


• Kelompok Peminatan atau Jurusan Matematika dan Ilmu Alam (IPA)
• Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu-ilmu Sosial (IPS)
• Kelompok Peminatan atau Jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya (Bahasa)
Untuk mencapai hasil yang optimal, maka harus didukung juga oleh
beberapa hal, diantaranya : Minat dan bakat serta kemampuan, Lingkungan
belajar serta Sikap dan kebiasaan belajar

c. Memilih Peminatan/Jurusan, Sikap dan Kebiasaan Belajar


Dalam memilih kelompok peminatan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
A. Kenali karakteristik masing-masing kelompok peminatan Jurusan.
B. Kenali minat dan bakat !
C. Ketahui rencana kuliah dan karir di masa depan
D. Diskusikan dengan guru BK dan orang tua
E. Jangan Ikut-ikutan teman !
F. Jangan terpengaruh pada isu-isu tidak jelas tentang suatu jurusan
tertentu
Kebiasaan belajar ini meliputi kegiatan belajar di rumah, di sekolah (di
kelas, perpustakaan, di tempat praktik).
Ciri-ciri sikap dan kebiasaan belajar yang positif
10) Menyenangi pelajaran (teori dan praktik)
11) Merasa senang mengikuti kegiatan belajar yang diprogramkan
sekolah
12) Mempunyai jadwal belajar yang teratur
13) Mempunyai disiplin diri dalam belajar (bukan karena orang lain)
14) Masuk kelas tepat pada waktunya
15) Memperhatikan penjelasan dari guru
16) Mencatat pelajaran dalam buku khusus secara rapi dan lengkap
17) Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahaminya
18) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi kelas
19) Membaca pelajaran atau buku lainnya yang berguna secara teratur
20) Mengerjakan tugas-tugas atau PR dengan sebaik-baiknya
21) Ulet atau tekun dalam melaksanakan pelajaran praktik
22) Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dalam belajar

d. Tips Meraih Sukses Belajar di SMA/MA


Hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh siswa SMA/MA untuk
sukses belajarnya, diantaranya :
• Memiliki Iman dan Taqwa pada Tuhan YME
Untuk mencapai jalan kesuksesan, seorang pelajar harus memiliki iman
yang kuat serta berusaha dengan ikhlas dalam menjalani hidup sesuai
tuntunan atau petunjuk dari Tuhan yang menciptakan dunia dan isinya.
Kalau sudah memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME dengan baik dan ikhlas, maka akan mendapatkan jalan kemudahan
dalam meraih kesuksesan. Pelajar yang selalu menghadirkan Tuhan pada
setiap waktu dalam perjuangannya akan diberi kemudahan dalam proses
mencapainya
• Berbakti Pada Orang Tua
Orang tua kita adalah orang yang melahirkan kita, orang yang sangat
peduli terhadap diri kita, orang yang membiayai kita, orang yang
mendambakan kita sukses di sekolah. Berbakti pada orang tua bisa
dilakukan dengan berperilaku yang baik seperti memahami, mengerti,
menghormati, mematuhi dengan baik. Dengan menjaga perasaannya,
janganlah sampai kita melukai dan menyakiti perasaannya. Karena Do’a
orang tua itu adalah mudah terkabulkan oleh Tuhan.
• Menghormati Guru
Guru adalah gudang ilmu, inspirasi sukses, yang memiliki seni
mengajar. Tentu tidaklah seni mengajar semua guru sesuai dengan
keinginan pelajar. Walau demikian boleh jadi akan membawa kebaikan buat
pelajar tersebut. Sehingga menghormati guru dapat dilakukan dengan cara :
memahami, menghormati, mengerti akan cara-cara mengajarnya,
• Berintegritas
Merupakan s ifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan, seperti sifat-sifat jujur, disiplin, tangguh, tenang, proaktif
menyenangkan, berpikir positif dan sebagainya.
• Taat pada Tata Tertib
Sikap pelajar terhadap tata tertib sekolah hendaknya menghormati dan
mematuhinya agar bermartabat. Sebab tata tertib merupakan rambu-rambu
kehidupan bersama yang menjamin terwujudnya suasana kenyamanan,
ketenangan, ketentraman, kekompakan, kerukunan, kekuatan, kepribadian,
identitas suatu sekolah. Makanya sebagai siswa sangatlah perlu memahami
dan mengerti apa yang harus dilakukan sebagai kewajibannya.
• Miliki Kemandirian
Mandiri adalah keadaan dimana seseorang siswa dapat berdiri sendiri,
tidak bergantung pd orang lain, melakukanapa yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai pelajar atau sikap yang diambilnya terhadap penilaian
sesuatu itu baik, atau tidak baik, menyenangkan, tidak menyenangkan,
berdasar pengetahuannya terhadap sesuatu itu benar atau tidah benar.  Sejak
kecil ia sudah biasa mengetahui, menilai, mensikapi dan melakukan sesuatu
atas tanggungjawab yang harus diambilnya, sehingga bebas dari
ketergantungan pada orang lain. Contohnya pelajar yang melakukan suatu
hal atas kesadarannya sendiri, seperti ;
1. Belajar,
2. Mandi, mencuci dan merapikan pakaian
3. Berangkat dan pulang sekolah
4. Mengerjakan tugas,
5. Mengumpulkan tugas,
6. Mengerjakan tiap ulangan harian, ujian mid semester, ujian semeter,
ujian sekolah, ujian nasional
7. Membaca, merangkum, menghafal, mencoba mengerjakan soal
8. Beribadah atas kesadarannya sendiri
9. Berbakti pada orang tua

Pada akhirnya menghasilkan suatu  hal atau keadaan dapat berdiri


sendiri tanpa bergantung pada orang lain, inilah yang sering di namakan
kemandirian.
• Menyusun visi, target, dan jadwal pencapaian.
Susunlah gambaran besar yang ingin anda raih dalam di masa depan.
Buatlah sesulit mungkin, namun percayalah anda bisa mencapainya. Lalu
kembangkan ke dalam target-target jangka pendek, serta tentukan waktu
kapan anda akan meraihnya. Perjalanan sejauh ribuan kilometer dicapai
dengan selangkah demi selangkah
• Temukan kegembiraan dalam setiap langkah.
Perhatikan anak-anak kecil belajar, mereka menunjukkan
kegembiraan saat erangkat sekolah, saat di kelas, saat beristirahat, saat
pulang bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Temuka
kegembiraan yang sama di setiap langkah anda. Jika anda tak
menemukannya, mungkin anda berada di jalan yang keliru. Segera
renungkan kembali apa yang ingin anda raih.
• Hormati Kakak Kelas
Sebagai pelajar yang memiliki tingkatan kelas diatasnya, pasti akan
dijumpai kakak kelas yang merasa lebih dulu berpengalaman di sekolah
tersebut. Tidak ada salahnya jika menaruh hormat karena memang mereka
masuk lebih dulu daripada Anda, tentu lebih berpengalaman dalam
menyesuaikan diri di sekolah.
• Mengumpulkan Tiap Tugas
Pelajar yang memahami, mengerti akan tugas dan kewajibannya
sebagai siswa adalah pelajar yang mestinya mengerjakan apa yang menjadi
tugas yang diberikan guru, walaupun tidak sempurna, tetapi tetap berusaha
mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu. Bukan karena tidak bisa
mengerjakan, kemudian tidak mengumpulkan tugas. Bahkan walau
terlambat tugas tetap diselesaikan dan dikumpulkan.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Konsep diri remaja
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
9. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan komponen konsep diri
10. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri
11. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan konsep diri
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Konsep diri remaja
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
d. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
e. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
KONSEP DIRI REMAJA
a. Pengertian dan Komponen Konsep Diri
Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang konsep diri
sebagai berikut :
e. Konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan penghargaan, atau
perasaan seseorang tentang dirinya sendiri (R.H. Dj. Sinurat).
f. Konsep diri adalah  penghargaan diri, nilai diri, atau penerimaan diri. Konsep diri
meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini akan
menentukan siapa kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut
pikiran sendiri, apa yang dapat kita lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi
apa menurut pikiran sendiri (Burns).
g. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa
diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain
pada diri individu (Mulyana, 2000:7)

Komponen Konsep DIiri


Komponen konsep diri antara lain adalah :
1. Gambaran diri, adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak
sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan tentang ukuran
dan bentuk tubuh. 
2. Ideal diri, adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan
standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
3. Harga diri, adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
4. Peran diri, adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan individu
berdasarkan posisinya dimasyarakat.
5. Identitas diri, adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan
dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh.

Sehubungan dengan konsep diri, beberapa hal mulai berkembang pada masa remaja,
antara lain:
e. Pengetahuan tentang diri sendiri bertambah
f. Harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul
g. Terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi kehidupan
Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :

1. Pengetahuan tentang diri sendiri


Dalam benak pikiran seseorang telah memiliki data tentang siapa dirinya. Semakin
banyak tahu tentang deskripsi diri akan semakin baik konsep dirinya. Contoh : “Saya
Hartini kelas I SMK, pendiam, mudah tersinggung, pintar, jago matematika, hemat,
setia, kurang pede, taat beribadah”. Wawasan tentang diri ini semakin lama semakin
luas sesuai dengan dinamika konsep dirinya.
2. Pengharapan terhadap diri.
Disebut juga dengan Diri Ideal, yakni harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apa
kelak sesuai dengan idealismenya. “Diri Ideal” setiap orang berbeda-beda, ada yang
mengharap dirinya menjadi pengusaha yang sukses, akuntan yang jujur, psikolog yang
taqwa, sebaliknya ada pula orang yang ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat.
Contohnya : Politikus yang adil, pengusaha yang dermawan, dan lain-lain.
3. Penilaian terhadap diri sendiri.
Disadari atau tidak setiap saat kita selalu menilai diri sendiri. Khususnya menilai
setiap tingkah laku kita. Contoh : tingkah laku belajar saya menghasilkan nilai rapor
5,5 ini berarti gagal. Mengapa bisa terjadi ? Hasil penilaian, antara harapan yang
dibentangkan dengan fakta yang ada di dalam diri akan menghasilkan “Rasa
Harga Diri ”. Semakin lebar ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan diri
sendiri maka “semakin rendah rasa harga dirinya”. Sebaliknya orang yang hidupnya
mendekati standar harapan hidupnya, menyukai apa yang dikerjakannya maka akan
“semakin tinggi rasa harga dirinya”.
Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang, yakni:
• Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negatif (rendah). Sudut Menurut
Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif 
menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
6. Merasa mampu mengatasi masalah.
7. Merasa setara dengan orang lain.
8. Menerima pujian tanpa rasa malu.
9. Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi
diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan
karakteristik sebagai berikut :
C. Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang
lain sebagai proses refleksi diri.
D. Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan
yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat
penghargaan.
E. Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap
orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.
F. Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan
terhadap orang lain.
G. Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa
kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
1. Konsep diri fisik dan konsep diri sosial. Sudut pandang ini membedakan
pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat atas
pribadi kita.
2. Konsep diri emosional dan konsep diri akademis. Dengan sudut pandang ini kita
bisa membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh perasaan/faktor
psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan. 
3. Konsep diri riil dan konsep diri ideal. Sudut pandang ini membedakan diri kita
yang nyata/sebenarnya dan yang kita cita-citakan.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri


 Konsep diri bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil belajar. Semenjak manusia
mengenal lingkungan hidupnya, sejak itu pula ia belajar banyak hal tentang
kehidupan. Berdasarkan pengalaman hidupnya, seseorang akan menetapkan konsep
dirinya berdasarkan berbagai faktor. Menurut E.B. Hurlock, seorang psikolog, faktor-
faktor itu adalah bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, inteligensi
kecerdasan, taraf aspirasi/ cita-cita, emosi, jenis/gengsi sekolah, status sosial, ekonomi
keluarga, teman-teman, dan tokoh/orang yang berpengaruh.
Apabila berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif (bangga,
senang), maka muncullah konsep diri yang positif. Pada masa kanak-kanak, seseorang
biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan oleh orang lain. Jika
seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu akan menerima,
menghargai, dan mencintai dirinya (berkonsep diri positif). Sebaliknya, jika orang-
orang yang berpengaruh di sekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa lainnya, atau
teman-temannya) ternyata meremehkan, merendahkannya, mempermalukan, dan
menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan negatif (memunculkan
konsep diri negatif).

c. Proses Pembentukan Konsep Diri


 Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang
manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua
turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk.
Sikap atau respon orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak
untuk menilai siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan
dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang kurang
mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini disebabkan sikap
orang tua yang misalnya: suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan,
melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,
dan sebagainya—dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun
kebodohan dirinya.
Jadi anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia alami dan dapatkan dari
lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, maka anak akan
merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuhlah konsep diri yang positif.
Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari
perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, namun
ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan situasi sesaat. Misalnya, seorang
merasa dirinya pandai dan selalu berhasil mendapatkan nilai baik, namun suatu ketika
dia mendapat angka merah. Bisa saja saat itu ia jadi merasa "bodoh", namun karena
dasar keyakinannya yang positif, ia berusaha memperbaiki nilai.

Johari Window ( Jendela Johari )


Joseph Luft dan Harrington Ingham , mengembangkan konsep Johari Window
sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang
digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel,
masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang
disembunyikan. Keempat sel tersebut diantaranya :
• Daerah publik,
• Daerah buta,
• Daerah tersembunyi, dan
• Daerah yang tidak disadari. 
Disini
ada konsep
Johari
Window
atau jendela
Johari
yang

menggambarkan pengenalan diri kita, ada empat Jendela Johari


diantaranya :
1. Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya
keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
2. Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi
perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
3. Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-
hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
4. Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini
adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka
jendela tersebut selebar mungkin, karena semakin kita memuka lebar jendela itu, maka
kita akan semakin mengerti siapa diri kita. Ada beberapa cara untuk kita agar bisa
membuka jendela itu selebar mungkin :
1. Cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain, jangan menjadi orang yang
munafik..dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka
teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
2. Bersikaplah apa adanya, karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat,
maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri.
3. Mau menerima saran maupun kriktik dari orang lain. Kritikan negative akan
membuat kita semakin baik.
4. Cobalah untuk berteman dengan siapa saja, jangan hanya pada satu komunitas
saja…selama itu membawa dampak yang positif.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Potensi diri remaja
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian potensi diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami macam-macam potensi diri
3. Peserta didik/konseli dapat mengenali dan menggali potensi diri
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : CD, Power Point, Potensi diri remaja
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
POTENSI DIRI REMAJA
a. Pengertian Potensi Diri
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari
potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah
Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang
yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan
yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai
kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi
potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi,
secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu
untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui
potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap
tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat
menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga
akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi
yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup
kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat
atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan
memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan
mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu
kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas
atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu
pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih
meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu
dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi.
Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita
adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita
sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
b. Macam - macam Potensi Diri
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan
membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki
potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk
mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk
mendengar, dan mata untuk melihat.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia
(terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan
sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung
jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)


Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari
dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya
juang yang tinggi.
c. Mengenali dan Menggali Potensi Diri
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-
masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di
dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang
kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi
diri :
• Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia;
apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda;
dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur
dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan
dan kekuatan Anda.
• Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek
maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai
dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh
aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
• Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan
hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut
semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga
Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
• Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda
mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan
orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada
sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda
telah menemukan jalan yang mantap.
• Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan
menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan
membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan
kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.
Menggali Potensi Diri
Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan
Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan
potensi.
2. Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan
sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan
(seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda,
akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.
3. Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang
pintar maka Anda akan jadi pintar.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN

SMA PASUNDAN 2 BANDUNG


TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Sikap dan Perilaku Asertif
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian asertif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri prilaku asertif
3. Peserta didik/konseli dapat memahami aspek-aspek prilaku asertif

Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point , Sikap dan Prilaku Asertif
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
SIKAP DAN PERILAKU ASERTIF

a. Pengertian Perilaku Asertif


Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang
diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga
dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Dalam bersikap asertif, seseorang
dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan,
pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi,
memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007). 
Menurut Pratanti (2007) Seorang yang asertif memiliki kriteria:
1. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan.
2. Mengetahui hak mereka.
3. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi
mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi
semata.
Perilaku asertif Menurut Beberapa Ahli 
1.    Menurut Pratanti (2007) sikap atau pun perilaku agresif cenderung akan
merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan,
mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut,
mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar),
sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.
2.    Menurut Lazarus (Fensterheim, l980) dalam Iriani (2009) perilaku asertif
mengandung suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya
kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi : 
a.  Menyatakan hak-hak pribadi.
b. Berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut
c.  Melakukan hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan
emosi.

Seseorang dikatakan bersikap tidak asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan,


pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya
sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki
atau negatif (Pratanti, 2009).
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari istilah assertiveness atau assertion, yang
artinya titik tengah antara perilaku non asertif dan perilaku agresif. Orang yang
memiliki tingkah laku atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari
dalam, yaitu : 
a. Memiliki kepercayan diri yang baik.
b. Dapat mengungkapkan pendapat dan ekspresi yang sebenarnya tanpa rasa takut.
c. Berkomunikasi dengan orang lain secara lancar.

Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri a).
terlalu mudah mengalah/ lemah, b). mudah tersinggung, cemas, c). kurang yakin pada
diri sendiri, d). sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
Perilaku asertif adalah suatu tindakan yang sesuai dengan keinginan serta tetap
menjaga dan menghargai perasaan dan hak orang lain, mengekspresikan pendapat,
saran, dan perasaan secara jujur dan nyaman, serta dalam bertindak dapat memelihara
hubungan interpersonal yang harmonis dan efektif.
b. Ciri-ciri perilaku Asertif
Menurut Fensterheim dan Baer (dalam Sikone, 2006), ciri-ciri individu yang
berperilaku asertif adalah sebagai berikut :
1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun
tindakan.
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik.
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat oranglain,
atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif.
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan.
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tepat.
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk
mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun
gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self
confidence).
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa orang yang
memiliki sikap asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan
pikiran, perasaan, dan hak-hak pribadinya, serta tidak menolak permintaan-permintaan
yang tidak beralasan. Asertif bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat
sesuatu seperti yang diinginkannya, di dalam asertivitas juga terkandung berbagai
pertimbangan positif mengenai baik dan buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan
dimunculkan.
c. Aspek-aspek perilaku Asertif
Alberti & Emmons (1995) menyebutkan ada sepuluh kunci pokok yang
merupakan aspek-aspek yang harus ada pada setiap perilaku asertif yang dimunculkan
oleh seseorang. Kesepuluh kunci pokok tersebut adalah :
1. Pengungkapan diri.
2. Penghormatan terhadap orang lain.
3. Jujur.
4. Langsung.
5. Tidak membedakan, menguntungkan semua pihak.
6. Verbal, termasuk isi pesan (perasaan, hak-hak, fakta, pendapat-pendapat,
permintaan-permintaan, dan batasan-batasan).
7. Nonverbal, termasuk gaya dan pesan (kontak mata, suara, postur, ekspresii muka,
jarak, waktu, kelancaran, dan mendengarkan).
8. Bukan suatu yang universal.
9. Bertanggung jawab secara social.
10.Dipelajari, bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir.
Menurut Rakos (dalam Louk, 2005), aspek-aspek perilaku asertif dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Content (isi), yaitu: perilaku verbal atau apa yang dikatakan oleh seseorang kepada
orang lain dalam mengungkapkan hak dan kesungguhan.
2. Paralinguistic, yaitu keberagaman berbicara yang berbeda dari kata-kata aktual
atau tata kalimat, memuat banyak arti seperti nada suara, keras lembutnya, intonasi,
irama, serta sikap ragu-ragu menyampaikan informasi.
3. Perilaku non verbal.
4. Kemampuan berinteraksi.
Sungguh keliru jika kita mengira bahwa bersikap asertif sama dengan tegas
dalam menyatakan perasaan atau pikiran secara blak-blakan, tak peduli orang lain
menjadi kecewa atau sakit hati. Jadi selain mampu menyatakan keadaan apa adanya,
dalam situasi yang tepat, kita juga harus mampu memahami orang lain. Inilah ciri khas
perilaku asertif.
Situasi yang tidak sesuai dengan kebenaran yang kita yakini tentu menimbulkan
kekecewaan. Bila hal ini terlalu sering kita alami dan membuat suasana hati menjadi
negatif, kita perlu bertanya pada diri sendiri: "Mengapa aku mudah kecewa dengan
keadaan yang aku alami?" Tidakkah ini berarti kita lebih fokus pada faktor eksternal
dalam diri kita? Sementara kesehatan psikologis diketahui lebih banyak ditentukan
oleh faktor internal dalam diri sendiri, seperti konsep diri positif, berpikir positif,
kecerdasan emosi, dan sebagainya? Bila memiliki konsep diri positif, kita akan merasa
nyaman dengan diri sendiri dan cenderung dapat berpikir positif. Bila menghadapi
orang atau situasi yang secara objektif tidak sesuai dengan norma standar kebenaran
universal, lewat kecerdasan emosi kita dapat menanggapinya dengan kepala dingin
dan memahami apa yang terjadi secara menyeluruh dan memilih respon yang tepat.
Dengan demikian, hubungan dengan orang lain akan berkembang positif dan hidup
terasa lebih menyenangkan. Sebaliknya, tanpa mengembangkan modalitas internal
seperti itu kita cenderung mudah kecewa dan marah. Kita bisa menyerang orang lain
dengan kata-kata yang menyakitkan, bahkan mungkin secara fisik.
Alkisah, seorang pria pimpinan sebuah perusahaan, telah sepuluh tahun dikenal
sebagai pemimpin yang pemarah dan otoriter. Ia mudah sekali menjadi marah bila
menghadapi anak buah yang meminta penjelasan atas uraiannya (yang sebetulnya
memang sering membingungkan), yang menyanggah pandangannya, kurang
menyimak saat diajak bicara, atau dianggap tidak patuh. Ia juga mudah sekali marah
pada kolega yang memiliki pandangan berbeda dengan dirinya dan yang mencoba
mengkritisi pandangannya
Pendek kata, ia sangat sensitif terhadap sikap orang lain yang dirasa kurang
hormat dan kurang patuh. Dalam kemarahannya (seringkali tubuhnya sampai
gemetaran, raut wajah merah maron, kata-kata tidak terkontrol, dll), dengan kata-kata
ia menyerang pihak lain menuduh pihak lain menghinanya, menfitnahnya, mezalimi,
atau mau menang sendiri. Bahkan tidak tertutup kemungkinan bisa beradu fisik.
Dalam suasana demikian akhirnya ia justru menjadi bahan pembicaraan buruk,
menjadi populer dari sisi negatifnya, orang lain menjadi apatis diam semu, dan
cenderung dihindari orang lain. Untunglah dalam perjalanan selanjutnya ia memiliki
kesadaran akan pentingnya memperbaiki hubungan dengan berbagai pihak. Ia dapat
merasakan bahwa kepemimpinannya menjadi tidak efektif karena rusaknya hubungan
dengan orang lain. Dalam setengah tahun terakhir ini ia tidak lagi memaksa orang lain
untuk tunduk kepadanya, dan mulai lebih terbuka menerima masukan, terutama dari
para kolega dan anak buah yang ia percayai. Saat mengemukakan pendapat pribadinya
kepada anak buah, belakangan ia sering memulai dengan menyatakan pujian atau
persetujuan atas pandangan yang telah ia tampung sebelumnya. Akhirnya ia menjadi
pribadi yang disukai dan kepemimpinannya lebih didukung.
Kisah penyesuaian diri ini merupakan contoh konkrit efektivitas mengubah
pendekatan dari agresif menjadi asertif. Istilah asertif seringkali diartikan sebagai
"tegas". Bahkan, orang asertif juga sering digambarkan senang berbicara blak-blakan,
menyatakan pikiran dan perasaan apa adanya, tidak peduli respon orang lain. Ini
merupakan gambaran yang sungguh tidak tepat. Perilaku asertif merupakan bentuk
pengembangan hubungan interpersonal yang bersifat memberi (menyatakan
kebutuhan, perasaan, dan pikiran secara langsung, jujur, dan dalam kesempatan yang
tepat), dan juga menerima (mendengarkan secara aktif apa yang menjadi kebutuhan,
pikiran, dan perasaan orang lain). Bagaimanapun, tujuan perilaku asertif adalah :
• Membuat proses komunikasi berjalan efektif;
• Membangun hubungan yang kesetaraan, kesejajaran, dan saling
menghormati.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Motivasi Berprestasi
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami motivasi berprestasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menumbuhkan motivasi berprestasi

Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Motivasi Berprestasi
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................

Lampiran 1. Uraian Materi

MOTIVASI BERPRESTASI
a. Pengertian Motivasi
1. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri.
Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar
1. Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang baik)
adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive dissonance)
2. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
1. Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh faktor
kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
2. Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh faktor luar
diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan

1. Teori Self – Worth


Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu
dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri yang
tidak berharga
e. Teori Ekspektasi
Motivasi seseorang tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil dan
bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
1. Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan bagi
saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting.
2. Ada keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang
berprestasi itu penting.

f. Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku :
1. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara), kebutuhan ini
paling dasar sifatnya.
2. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
3. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
4. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
5. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
6. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
7. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan

g. Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi dalam bentuk Piramid


sebagai berikut :

Kebutuhan

Aktualisasi

(actuallyzation

needs)
Kebutuhan Harga Diri

(self esteem needs)

Kebutuhan Sosial (social need)

Bergaul, berteman, berkelompok

Kebutuhan Rasa Aman (savety needs)

Rasa aman, tentram, kasih saying dan cinta

Kebutuhan Dasar (biological needs)

Makan, minum, rumah, uang, materi, dan lain-lain


Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Motivasi Instrinsik, yaitu : Dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya
2. Motivasi Ekstrinsik, yaitu : Dorongan untuk berbuat sesuatu yang berasal dari
luar diri Contoh : seseorang bertingkah laku karena adanya penghargaan,
pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.

b. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-habisan
untuk mencapai sukses. Daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga
orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan
berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari
dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan
berarti tidak pernah gagal. Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih
keras lagi. Sampai akhirnya sukses (Weiner, 1980)
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :
1. Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear
motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang
buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak
belajar karena diancam tidak diberi uang saku
2. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation).
Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di
dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu
sasaran atau prestasi tertentu.
3. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari
dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:


a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor intelegensi
dan faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar diri
individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Lingkungan Keluarga
Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan gangguan-
gangguan emosional pada anggota keluarga, termasuk anak sebagai anggota
sebuah keluarga.
2) Lingkungan Sosial
Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul sehari-hari.
Lingkungan sekitar yang banyak memberikan rangsangan akan membantu
meningkatkan rasa ingin tahu individu
3) Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi pendidikan dapat
memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di sekolahnya,
Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi
Tanda-tanda orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi :
1. Lebih suka dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri
2. Sukses itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil perjuangan
3. Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih kurang
4. Mereka kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada berdiam diri,
produktif, dan penuh inisiatif
5. Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai kemampuan
nyata yang dimiliki.
6. Selalu mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih giat lagi

c. Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi


Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari,
dilatih, ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya :
•Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat berubah,
bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum
• Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam setiap
kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
• Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis misalnya
“masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir, berbicara,
berdialog, dan bertindak
• Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir, perilaku, dan
kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok
daya penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan
perasaan, fikiran, dan motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat dimanfaatkan
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2019

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut para ahli
2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya

Metode, Alat dan Media


1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point , Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Mengetahui Bandung, Juli 2019


Kepala Sekolah Guru BK

….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi

STRATEGI BELAJAR SESUAI DENGAN GAYA BELAJAR


a. Pengertian belajar menurut para ahli
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar
adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan
dan tingkah laku.
Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan
sikap (afektif).
2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat
disimpan.
3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha.
Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan
terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,
tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)

b. Tentang Gaya Belajar


Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan
preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi,
menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut.
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu
sudah bisa mengenal gaya belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan
mengolah informasi, maka Kamu akan dapat menjadikan belajar dan
berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan
indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual
banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan
telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang
auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan
praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik
lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik langsung.

c. Modalitas Belajar , Ciri-ciri serta Strategi Belajarnya


Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu.
Karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai.
Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena terkait dengan modalitas
belajar.
Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat
visual seperti poster, akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap
positif dalam belajar.
Jika Anda memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk
belajar atau suasana yang tenang tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk
membantu Anda lebih berkonsentrasi.
Jika Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan
diperlukan sebelum belajar. Bahkan, sekadar melompat-lompat di ruang belajar
dapat membantu Anda berkonsentrasi dalam belajar.
Setiap modalitas memiliki ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut
sebagai berikut :
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam
pikiran mereka
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan
seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap
waspada sebelum secara mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau
proyek
14. Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik

Strategi Belajar Efektifnya :


• Belajar dengan gambar, diagram dan peta
• Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
• Gunakan video, gambar-gambar berwarna
• Membuat pengelompokan

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial


1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
9. Lebih suka seni musik daripada seni lukis
10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang
lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

Strategi Belajar Efektifnya :


• Membaca dengan suara / cerita
• Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan
• Diskusi, berdebat, wawancara
• Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas KinestetikBerbicara dengan perlahan
1. Menanggapi perhatian fisik
2. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
3. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
4. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
5. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
6. Belajar melalui manipulasi dan praktik
7. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
8. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
9. Banyak menggunakan isyarat tubuh
10. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama

Strategi Belajar Efektifnya :


• Melakukan Praktek
• Mengamati demo / contoh konkret
• Drama, permainan, aktivitas lapangan
• Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle
• Menggunakan gerak dalam belajar
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Psikologi Remaja dan Permasalahannya
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang siapa remaja itu ?
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri atau karakteristik remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan permasalahannya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan Permasalahannya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

I. MATERI
PSIKOLOGI REMAJA DAN PERMASALAHNNYA

a. Siapa Remaja itu ?


Remaja itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika
memasuki usia 12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi remaja menjadi tiga
rentangan, yakni : Remaja Awal : 12 – 15 tahun ; Remaja Madya : 15 – 18 tahun ;
Remaja Akhir : 19 – 22 tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini sering membuat bingung baik oleh si remaja
sendiri dan orang tua. Begitu juga, orang tua sering kali tidak tahu harus berbuat apa
kepada anak remajanya yang sepertinya mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi
remaja, yaitu untuk memahami cara berpikir para remaja.

b. Ciri-ciri atau Karakteristik Remaja


1. Perkembangan Fisik
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan
fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan
kaki. Pada remaja akhir, proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam
semua bagiannya. Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting
adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks Primer
Remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang
memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini
memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”,
keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim
dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan.
Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal
menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, depresi, dan mudah
tersinggung.
2) Ciri-ciri Seks Sekunder
Seksualitas sekunder pada remaja adalah pertumbuhan yang melengkapi
kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria
mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria
berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja
wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada
ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal
memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga
menjadi wanita dewasa secara proporsional.
2. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12 – 20 tahun secara
fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan
sebagai berikut :
1) Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2) Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana,
strategi,membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
3) Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit
dengan yang abstrak
4) Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipótesis
5) Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk
mencapainya
6) Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
7) Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas,
dan identitas (jati diri)
3. Perkembangan Emosi
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat
tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu
mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang
kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat
negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu, dll
2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri,
mengkonsumsi obat, minuman keras, atau obat terlarang
4. Perkembangan Moral
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik
saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan
penilaian positif dari orang lain).
5. Perkembangan Sosial
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang
lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang
memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya
sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya. Perkembangan sikap yang
cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk
menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal
pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dll
6. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri)
yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh
dengan problem “siapa saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut remaja
juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan
kebanggaan.

Fase remaja tugas perkembangannya adalah :


1. Menerima keadaan fisik dengan segala kualitasnya
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur yang mempunyai
otoritas
3. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi antarpribadi dan belajar bergaul
dengan orang lain/teman
4. Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya
5. Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya
6. Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip, dan
falsafah hidup
7. Meninggalkan sifat kekanak-kanakan

c. Remaja dan Permasalahannya


Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga
sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa
karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja,
yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-
pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10.Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa
remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.
Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan
karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan
utama yang dialami oleh remaja.
Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika
mereka mengalami pubertas. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan
fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering
mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat
kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi,
rendahnya harga diri, merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv. Lebih lanjut,
ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan
makan seperti anoreksia atau bulimia
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis.
Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun
penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada
remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi
dan berskplorasi.
Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat
memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-
kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang
Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Kepribadian Manusia
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kepribadian
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tipe-tipe kepribadian
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kepribadian yang matang
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kepribadian Manusia
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
KEPRIBADIAN MANUSIA

1. Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat
dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai
suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan
tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah sistem
psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu
sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara
keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah
khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu
memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama,
karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari
tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

Faktor-faktor yang membentuk kepribadian


Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas
pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau
biologis, pengalaman-pengalaman sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain
corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan
dan lingkungan.
Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :
1. Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
2. Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial

b. Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
1. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh
semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi,
ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu menjadi bintang
dalam setiap pertemuan.
Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.

2. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan
penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan
kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga, taat aturan, sangat
konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar
berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.
3. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional
bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan
keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini
sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

4. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam
tenang, sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah
hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik
dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat sentimental dan
suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa
penghargaan dan penerimaan.

c. Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan
pribadi, ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
1. Mampu menerima diri sendiri apa adanya
2. Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
3. Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan
pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
4. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima
orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri
tanpa ikut arus.
5. Mempunyai perencanaan masa depan
Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak
berpikiran sempit.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Kenakalan Remaja dan Cara Menghindarinya
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kenakalan remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis dan sebab kenakalan remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kenakalan Remaja dan Cara Menghindarinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I.MATERI
KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGHINDARINYA
a. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam
perilaku menyimpang.  Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi
karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai
sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan
konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku
yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui  jalur tersebut berarti telah
menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan
adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya
karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang
menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal
yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang
melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan.
Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa tidak ada alasan
untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk
berbuat demikian.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami
dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan
orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap
normal biasanya dapat menahan diri dari penyimpangan. Masalah sosial perilaku
menyimpang dalam “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan
pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pAndangan sosialisasi.
Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial
apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi).
Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi.
Sekarang… Kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja”
dan bagaimana kita sebagai remaja bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya,
tentunya berdasarkan perspektif seorang remaja. Balik ke definisi awal kenakalan
remaja - suatu tindakan menyimpang/tidak dapat diterima sosial. Pertanyaannya:
kenapa remaja melakukan pemberontakan? Ada 3 hal yang berperan penting dalam
hal ini, yaitu: Keluarga, Pergaulan, Remaja itu sendiri
1. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan
muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja
malah akan mencari-cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan
besar menjurus ke kenakalan remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
2. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin
diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan
remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam
keluarga, remaja memberontak atau mencari perhatian yang menjurus ke tindakan
kenakalan remaja demi orang tua.
3. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik
perhatian dari orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu
sendiri. Bukankah apa pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya ‘hati
yang besar’ menyadari bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan ‘perhatian itu’, pasti
dia bisa untuk tidak terperosok ke dalam jurang kenakalan remaja.

b. Jenis-jenis dan Sebab Kenakalan Remaja


Berikut ini beberpa jenis dan sebab kenakalan remaja, diantaranya :
Jenis-jenis kenakalan remaja
 1. Berkelahi/tawuran
 2. Membolos-game
 3. Merokok-drugs
 4. Pacaran di luar batas
 5. Gank dengan kegiatan negatif
 6. Melakukan tindakan bullyying
7. Perbuatan pelanggaran etika dan sopan santun
8. Pengompasa, pencurian, perampokan dan tindak kriminal
 Lainnya

Sebab Kenakalan Remaja


Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1. Krisis identitas : Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Contohnya :
- Penanaman kaidah-kaidah agama yang kurang kuat
- Kurang kuatnya pendirian remaja (labil)
Faktor eksternal:
1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan
anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi
anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
4. Pengaruh dampak negatif perkembangan iptek
5. Terbentur oleh keadaan yang memaksa (kondisi ekonomi)

c. Akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja


Berikut dampak atau akibat yang timbulkan oleh kenakalan remaja, antara lain :
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena
gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan
remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir
tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan.

2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja
selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan
berakibat terjadinya ketidak harmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga
akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya
terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat


Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya
akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja
itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang
memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan
waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

d. Cara-cara mengatasi kenakalan Remaja


 Perlunya kasih sayang , perhatian dan pengawasan dari orang tua yang tidak
mengekang.
 Pemblokiran terhadap media komunikasi internet yg berpengaruh buruk
terhadap remaja
 Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin pendidikan agama dan
figur yang bisa dijadikan contoh
 Kemauan orangtua untuk membatasi anaknya keluar rumah dengan
membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis,
komunikatif, nyaman bagi remaja.
 Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik untuk menyalurkan
bakat dan minatnya
 Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata
teman sebaya atau komunitas yang ada.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Kesehatan Reproduksi Remaja
Kelas / Semester : 11 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kesehatan reproduksi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi manusia
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah
suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di mana manusia dapat menikmati
kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman.
Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu
organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi
tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Istilah Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan
manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.

b. Remaja dan Ciri-cirnya :


Berikut remaja dan ciri-cirinya, diantaranya :
1. Tumbuh Kembang Remaja
Masa remaja dibedakan dalam :
 Masa remaja awal, 10 – 13 tahun
 Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun
 Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun

Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :


 Mulai menstruasi
 Payudara dan pantat membesar
 Indung telur membesar
 Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
 Vagina mengeluarkan cairan
 Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
 Tubuh bertambah tinggi

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :


 Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap
 Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin
 Tumbuh kumis
 Mengalami mimpi basah
 Tumbuh jakun
 Pundak dan dada bertambah besar dan bidang
 Penis dan buah zakar membesar

Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab, yaitu :
 Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
 Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
 Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
 Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya

2. Menstruasi atau Haid


Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi
sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi. Hal ini
memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang teratur
dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita
berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
 Indung telur mengeluarkan telur kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang
akan datang
 Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
 Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap menerima hasil
pembuahan
 Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan
terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26 hari, 28 hari,
30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5 hari, namun
kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh
darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 – 80 ml

3. Mimpi Basah, Bagaimana Bisa Terjadi ?


Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma
didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas
Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat.
Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi.
Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Masturbasi adalah
memberikan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul
ereksi yang disusul dengan ejakulasi, atau disebut juga onani.

4. Kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam
berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
 Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel
telur
 Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak
masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur
 Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung
membuahi
Tanda-tanda kehamilan :
 Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness)
atau sepanjang hari
 Mengantuk, lemas, letih dan lesu
 Amenorhea (tidak mengalami haid)
 Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
 Dibuktikan melalui tes laboratorium
 Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar
Aerola Mammae (sekitar puting) membesar

c. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1. Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
a) Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran
selain itu untuk estetika
b) Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
c) Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta
merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf
d) Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan
mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual
e) Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama
f) Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina,
membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan
dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar
Genetalia Interna
a) Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid
dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu
melahirkan
b) Uterus berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam
rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang
melekat pada dinding rahim
c) Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke dalam uterus.
d) Ovarium berfungsi memproduksi ovum
e) Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi
wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan
berhubungan dengan organ sekitarnya.

2. Alat reproduksi pria dan fungsinya.


Alat-alat reprofroduksi pria yaitu :
Genetalia Eksterna
a) Penis berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b) Skrotum berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu

Genetalia Interna
a) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron
yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan
b) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya
mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika
seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang
sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang
merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan
mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan
seksual.
e) Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang
encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma
lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.

d. Sistem Reproduksi Manusia


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilalkukan dengan cara generative atau sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi
pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang
terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

Organ Reproduksi Manusia


a. Pria
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan
betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis
serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :


1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone.
2. Epidimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis.
Berfungsi untuk menyimpan, mematangkan sperma sementara
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula
seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis.

b. Wanita
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar

Organ reproduksi dalam terdiri dari :


1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar
dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah
ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan
silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada
dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan
embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang
hanya untuk satu janin.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina
dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
1. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada
vagina.
2. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering
disebut dengan klentit.

Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa
(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma
secara langsung.
2. Hormone LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh
sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses
oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar
sel ovum.
2. Hormone Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormone LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (proses
pematangan sel ovum).
4. Hormone progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

II. EVALUASI PROSES


Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Pola Hidup Bersih dan Sehat
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian pola hidup bersih dan sehat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tips dalam pola hidup bersih dan sehat
3. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya kebersihan perorangan dan di dalam
rumah
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

I. MATERI
KEJUJURAN DAN INTEGRITAS DIRI
a. Pengertian Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Pengertian pola hidup sehat adalah upaya setiap orang yang ingin selalu sehat,
yaitu dengan memperhatikan gaya hidup sehat agar tubuh selalu terhindar dari
berbagai macam penyakit. Tidak cukup hanya mengetahuinya, anda juga harus
mempraktekkannya. Dengan pola hidup sehat, tubuh anda akan selalu sehat dan
tampak segar serta bugar.
Pada era modern seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak menghiraukan
kesehatan tubuhnya. Contohnya mereka yang masih di usia muda, yang semangatnya
masih besar dan beranggapan bahwa tubuhnya masih kuat dan tidak bisa sakit.
Padahal kita semua tahu bahwa penyakit bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua. Contoh lain orang yang tidak menghiraukan kesehatannya adalah orang
yang sibuk dengan pekerjaannya. Jangankan melakukan gaya hidup sehat, bahkan
waktu untuk makan pun sering kali lupa.
Agar bisa menjalani pola hidup yang sehat, kita harus mempunyai niat yang kuat.
Bila memiliki niat yang kuat, maka yang harus dimiliki lagi adalah rasa kemauan dan
kemampuan yang kuat untuk bisa menjalani pola hidup yang sehat. Berikut ini
adalah langkah – langkah pola hidup sehat :
1. Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga ada
banyak orang yang sering mengabaikannya. Padahal olahraga ini merupakan
kegiatan yang bisa menyehatkan tubuh kita. Apabila kita berolahraga secara
teratur, maka banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh kita seperti daya
tahan tubuh meningkat, bisa menguatkan tulang - tulang, menurunkan lemak
tubuh, mengurangi stress, menambah kebugaran tubuh dam masih banyak lagi.
2. Menjaga pola makan
Menjaga pola makanan yang harus makan tersebut memenuhi standart kesehatan.
Untuk itu kita dianjurkan mengetahui tentang makanan-makanan yang penting
untuk kesehatan tubuh kita. Pada umumnya, banyak orang sering tidak
memperhatikan tentang hal ini. Banyak sekali makan yang bisa membahayakan
bagi tubuh kita. Seperti makanan yang banyak mengandung pengawet, makanan
junk food atau makanan cepat saji. Sebaiknya kita bisa mengatur pola makan kita
seperti waktu-waktu yang baik untuk kita makan dan juga makan menyehatkan.
3. Menciptakan lingkungan yang sehat
Apabila kita ingin menikmati kesehatan yang sesungguhnya maka kita juga harus
memperhatikan lingkungan kita yang harus kita jaga. Lingkungan yang perlu kita
jaga adalah, air, tanah, udara, iklim, tumbuhan dan lain sebagainya. Apabila kita
hidup dilingkungan yang tidak baik seperti berkumpul dengan orang yang
perokok, lingkungan yang penuh dengan sampah, banyak terkena asap mobil dan
lain-lain. Dengan lingkungan yang tidak baik, juga akan bisa memicu kesehatan
kita.
4. Istirahat yang cukup
Banyak sekali yang mempunyai aktivitas yang banyak yang terkadang lupa dan
tidak menghiraukan waktu istirahat kita. Bila kita mempunyai pola tidur yang
berantakan seperti tidur yang terlalu larut malam dan harus bangun pagi-pagi
untuk bekerja. Padahal apabila kurang istirahat dapat menyebabkan kurangnya
konsentrasi. Sebaiknya apabila istirahat kerja di siang hari paling tidak kita bisa
tidur sejenak selama 20 menit agar pikiran kita bisa segar kembali. Tetapi kita
harus bisa menata pola tidur kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga
kan menyehatkan tubuh kita.
Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan tetapi juga tidaklah
gampang, karena setiap mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda, ada yang
bergadang tiap hari, akan tetapi tidak mempengaruhi kesehatannya, akan tetapi ada
yang bergadang hanya 1 hari langsung mengalami demam atau meriang. Hal ini
disebabkan daya tahan seseorang yang berbeda-beda.

Pengertian Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


PHBS sadalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan
beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam
beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A Tentang kesehatan lingkungan
seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah
tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Apa Manfaat PHBS ?
 Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
 Anak tumbuh sehat dan cerdas.
 Anggota keluarga giat bekerja.
 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

b. Tips dalam Pola Hidup Sehat


Berikut beberap tips dalam pola hidup sehat, diantaranya :
1. Penuhi Konsumsi Protein
Sebagian sumber protein yang amat baik meliputi ikan, kacang-kacangan,
serta daging. tubuh memerlukan protein untuk perkembangan serta ganti
beberapa sel yang rusak.
2. Hindari Makanan Yang Mengandung Pengawet
Batasilah memakan makanan yang diolah dengan suhu tinggi, serta lama
atau dengan pengolahan spesifik yang dapat menyebabkan prokarsinogen
layaknya makanan yang diasinkan, diasap, dibakar, dan dipanggang hingga
hangus. ada baiknya Anda mengomsumsi makanan yang sudah direbus.
3. Jauhi Makanan Berlemak
Kurangi terlampau banyak mengomsumsi makanan gorengan, serta makaan
yang memiliki kandungan protein serta lemak yanng culkup tinggi seperti makan
jeroan.
4. Makan Buah buahan Fresh
Tahukah anda waktu paling baik makan buah yaitu di antara waktu makan
atau sebelum saat makan ? waktu makan buah setelah makan, daya buah cuma
dapat disimpan tubuh serta tidak dipakai.
5. Kurangi Minuman Memiliki Kandungan Gula
Ada baiknya kurangi minuman yang memiliki kandungan kadar gula yang
tinggi, karena gula dapat mempercepat dampak penuaan, obesitas yang
menyebabkan pada penimbunan lemak di lever. bisa gunakan pemanis alami
layaknya gula aren daripada gula pasir.
6. Meminum Banyak Air
Amat dianjurkan untuk konsumsi antara delapan sampi sepuluh gelas air
dalam sehari. hal ini merupakn panduan yang dapat dikerjakan yaitu dengan
minum segelas air sebelum saat makan. terkadang kita tidak betul-betul lapar
namun cuma dehidrasi.
7. Mengawali Program Olahraga Dengan Teratur
Bila anda tidak memiliki rutinitas berolahraga awalilah dengan latihan
mudah serta perlahan-lahan beranjak ke type yang lebih berat. pastikan olahraga
yang beri kesegaran, layaknya jalan-jalan saat pagi hari.
8. Jauhi Berat Badan Berlebih atau Kegemukan
Timbanglah berat badan sekali dalam 1 minggu, penelitian menbuktikan
bahwa, efek dari kegemukan sangat beresiko berlangsungnya kanker semakin
besar terutama kanker payudara, rahim, usus besar, lambung, ginjal, dan kandung
empedu., khusnya bagi kaum wanita
9. Istirahat Yang Berkualitas
Tidur saat malam hari sepanjang enam hingga delapan jam dalam sehari
amat baik untuk kesehatan. tubuh dapat bekerja mengobati dirinya sendiri waktu
anda tertidur. disamping itu juga bisa menyingkirkan stress dikarenakan orang
yang kurang tidur kandungan kortisol atau hormon stress dapat lima puluh persen
semakin banyak di aliran darah di banding mereka yang tidur cukup. istirahat
yang berkwalitas pada malam hari juga bisa menambah kekebalan tubuh dari
penyakit.
10. Hidup Sehat Dengan Berolahraga
Orang yang rajin berolahraga dapat memiliki daya tahan tubuh yang tambah
baik. disamping itu olahraga juga mempunyai banyak faedah yang lain antaralain
membuat lancar aliran darah ke beberapa sel otak, metabolisme serta pergantian
beberapa sel tubuh berlangsung lebih cepat hingga bikin awet muda, olahraga
teratur serta teratur amat pas melindungi tubuh kita dari tumpukan lemak sumber
penyakit, serta menambah rasa yakin diri.
11. Mempunyai Lingkungan Yang Sehat
Pola hidup dibentuk oleh lingkungan. jika anda pingin menukar pola hidup
mesti diawali dari lingkungan. ubahnya bermakna anda dapat mempunyai banyak
rekan untuk berkomitmen mengaplikasikan hidup sehat.
12. Berpikir Positif Serta Menghindari Diri Dari Stress
Senantiasa berpikir positif dapat bikin anda jadi bahagia serta dengan
demikian kesehatan rohani anda lebih terjaga. berpikirlah positif serta optimis
dan selalu bersyukur pada nikmat yang didapatkan tuhan. serta sambutlah hari
esok yang lebih cerah.

c. Kebersihan perorangan dan di dalam Rumah


Setelah kita mengetahui sedikit tentang pengertian pola hidup sehat dan pola
hidup bersih dan sehat, maka sekarang kita berusaha untuk menghindari
kebiasaan-kebiasaan yang buruk bagi kesehatan. Agar badan tetap sehat dan
mempunyai semangat kerja yang tinggi, marilah kita perhatikan petunjuk dasar
untuk kebersihan.
a. Kebersihan perorangan
1) Cucilah selalu tangan Anda dengan sabun setelah Anda bangun tidur,
setelah buang air besar, dan sebelum dan sesudah makan.
2) Teratur mandi. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering
mandi akan mencegah infeksi kulit, ketombe, jerawat, rasa gatal. Orang
yang sakit, termasuk bayi harus dimandikan minimal 2 kali sehari.
3) Membiasakan selalu memakai alas kaki. Bila kita tidak memakai alas
kaki bisa terserang cacing tambang yang memasuki tubuh melalui telapak
kaki, dan cacing ini dapat menyebabkan kekurangan darah.
4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan dan sebelum tidur dan hindari
makanan yang terlalu manis.
b. Kebersihan di dalam rumah
1) Jangan membiarkan hewan berkeliar di dalam rumah atau di tempat kita
bermain.
2) Teratur mandi. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering
mandi akan mencegah infeksikulit, ketombe, jerawat, rasa gatal. Orang
yang sakit, termasuk bayi harus dimandikan minimal 2 kali sehari.
3) Membiasakan selalu memakai alas kaki. Bila kita tidak memakai alas
kaki bisa terserang cacing tambang yang memasuki tubuh melalui telapak
kaki, dan cacing ini dapat menyebabkan kekurangan darah.
4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan dan sebelum tidur dan hindari
makanan yang terlalu manis.
5) Jangan membiarkan anjing menjilati bagian tubuh kita atau naik ke
tempat tidur. Anjing dapat menyebabkan penyakit rabies.
6) Jika buang air kecil maupun besar, biasakan di tempat yang telah
ditentukan seperti kamar mandi/ WC, jangan buang air kecil maupun
besar di sembarang tempat.
7) Buang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan, jangan
membuang sampah di sembarang tempat.
8) Jangan meludah di lantai, air ludah dapat menyebabkan bakteri penyakit.
Apabila Anda bersin atau batuk, tutuplah mulut dengan sapu tangan.
9) Cucilah sprei, sarung bantal minimal satu minggu sekali dan jemrulah
kasur dan bantal Anda.
10) Bersihkan dan pellah lantai Anda setiap hari, bersihkan perabot-perabot
yang ada di dalam rumah, dan bersihkan lingkungan di selalu rumah, dan
lain-lain.
Dengan makan makanan yang penuh dengan gizi, sesuai dengan kebutuhan,
badan kita akan sehat. Dengan menghindari rokok, minuman keras, sabu-
sabu, ganja, dan perkelahian atau tawuran hidup kita akan tenang, damai,
sejahtera, dan badan kita tetap punya semangat untuk bekerja dan belajar.
Dengan menjaga kebersihan diri kita sendiri dan lingkungan di sekitarnya,
kita akan hidup sehat.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Bahaya Rokok dan Dampaknya
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Bahaya Rokok dan Dampaknya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA
a. Pengertian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru, jantung
Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek dan
filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk
lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan ke
dalam pipa lalu dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya
dicampur dengan buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih,
kapur dan pinang
6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok
tradisional menjadi rokok modern.

Jenis-jenis Perokok

Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :


1.  Perokok aktif
Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri
akibatnya.
2.  Perokok pasif
Mereka sebenarnya tidak merokok namun  karena ada orang lain yang merokok
didekatnya maka  ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala
akibatnya. Dampak bagi perokok pasif
 Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung
 Asma
Mengalami kesulitan bernafas
 Iritasi akibat asap rokok antara lain
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, tenggorokan, batuk dan sesak nafas.
 Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat
beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran
darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat,
karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
1.  Perokok ringan.
Perokok yang menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per hari.
2.  Perokok sedang.
Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
3.  Perokok berat.
Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.

b. Zat yang Terkandung dalam Rokok

1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus
menghisap rokok. Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
 Menyebabkan darah cepat membeku
 Mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa
menimbulkan iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Membunuh sel dalam saluran darah
 Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
 Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
 menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh

5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia
 Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
 Menyebabkan batuk.

c. Bahaya yang Di Timbulkan Akibat Merokok


Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi
kesehatan tubuh antara lain :
1. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini
karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap
rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal.
Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal
akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang
mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil
studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun
sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara
4. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini
karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular
seksual.
5. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga
menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah
dikaitkan dengan merokok.
2. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang
tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).
3. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau
akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya
lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung,
pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari
tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal.
Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.
4. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih
besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok,
dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
5. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati
tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
6. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan
meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen
dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak.
Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa
menyebabkan serangan jantung.
7. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan
memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.
8. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa
disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan
parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
9. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit
bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini
bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada
kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang
terjadi terus menerus)
10.Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan
risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak
pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah
dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa
menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
11.Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah
tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran
napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan
secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di
gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Etika Pergaulan Dengan Teman Sebaya
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian etika
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara untuk membina persahabatan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA
a. Definisi Etika
Etika pergaulan yaitu sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai
dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik
norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Etika adalah suatu sikap seperti
sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia
yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial
dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan
kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk
mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian
perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras,
serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari
masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok
sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga
menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa
kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu
apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma
agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug
addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex
(samen leven atau kumpul kebo). Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu
dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani
(manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti :
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and
love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)

Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja,


yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut :
1. Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari adanya
kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama, hobi, tempat
tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.
2. Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional)
organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat
menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada masa ini, remaja
hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau mengarang puisi-
puisi cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan. Remaja mulai
berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk bergaul lebih akrab
dengan lawan jenisnya.
Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya,
merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau dihalang-
halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam menyalurkan fitrah cinta
kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau adat istiadat.

b. Cara untuk Membina Persahabatan


Ada beberapa cara untuk Membina hubungan persahabatan yang baik (Pergaulan)
dengan sesama teman,antara lain:
1. Belajar menghargai
Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang berpangkat
atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku
atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun
sayangnya, banyak orang dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain.
Padahal menghargai orang lain bukan berarti memberikan sesuatu yang besar
nilainya. Misalnya saja menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat penting
dilakukan dalam membina hubungan yang baik. Kalau kita tidak mau menghargai
orang lain, jangan berharap orang lain akan mau menghargai kita.
2. Belajar menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati
orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu
menghormati orang bahkan orang yang seumuran dengan kita, bila kita melihat
orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Dengan kata lain, ciptakan
suasana saling menghormati di antara kita.
3. Mempunyai sikap mau mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat
terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini
membutuhkan kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang
terdalam. Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sudah seharusnya
kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa pandang bulu. Artinya kita harus
menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap orang-orang yang ada
di sekitar kita
4. Mau menberikan pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil
keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita
tadi dengan penuh keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan
keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat, akan memberikan pengaruh positif bagi
teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam bentuk sekecil apapun.
Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan yang baik antar sesama teman,
sebaiknya kita jangan pelit memberikan pujian.
5. Mau memberikan motivasi
Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia
mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya,
sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai
teman yang mengalami demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan
memberikan motivasi (dorongan), sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa
percaya dirinya. Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sebaiknya
kita harus pandai-pandai memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang
sedang mengalami suatu masalah.
6. Tidak bercanda keterlaluan.
Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi kalau
sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
7. Hal yang dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan saling
menghormati satu sama lain.
Hormati saran teman dan dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil sisi
positifnya sebagai kritik yang membangun. Kepribadian yang berbeda antara kita
dan sahabat, akan dapat menjadi pelengkap satu sama lain. Tetapi bukan berarti
kita harus menceritakan segala hal kepada sahabat.
8. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita.
Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan
mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita sukses dan
selalu mengagumi prestasinya. Ketika ada konflik di antara persahabatan dapat
diselesaikan dengan saling terbuka satu sama lain. Memaafkan memang tidak
gampang, tapi memaklumi bahwa setiap orang dapat membuat suatu kesalahan dan
demi kebaikan dan menjaga persahabatan agar tetap utuh.

c. Etika yang Perlu Diperhatikan dalam Pergaulan


Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan
teman sebaya itu, adalah:
1. Pilihan teman yang berakhlak baik.
2. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
3. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam kelompok
anda.
4. Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara teman
kelompok.
5. Jadikanlah sikap solidaritas semua (buta) diantara teman, seperti solidaritas
terhadap teman yang melakukan tawuran.
6. Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal).
7. Jadikanlah kelompok anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti
mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oelh bersama.
II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Sikap Sopan santun Dalam Kehidupan
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya perilaku sopan santun
2. Peserta didik/konseli dapat belajar untuk berprilaku sopan dan santun
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

I. MATERI
SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

a. Pentingnya Perilaku Sopan Santun


Salah satu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikan
budi pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan
bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam
segala hal. Dengan demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang tahu
adat, tau dalam ungkapan bahasa jawa disebut” wong sing ngerti unggah-ungguh lan
tata krama’
Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan
berperilaku sopan santun. Para orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu
dalam bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya melalui berbagai cerita dongeng,
melalui pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam bentuk sindiran
atau kiasan-kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula dalam bentuk tembang, baik
itu tembang macapat atau gending. Salah satu tembang macapat di dalamnya
memberikan gambaran terhadap pribadi yang tahu adat sebagai “ wong sing ngerti
unggah-ungguh lan tata karma ” adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut
ini :
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur
sikap dan perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah :
1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan
bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian
akan disenangi oleh lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan
santun akan menjauhkan dari gunjingan orang.
4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat
dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam
hidupnya.

Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan
tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera
hidup kita. Dalam kenyataannya, banyak hal yang harus kita ketahui dan kita
laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila kita
pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk
memulainya. Oleh sebab itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku
yang baik itu dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana.

b. Belajar untuk Berperilaku Sopan Santun


Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan
karena tak mampu, tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan
malaksanakannya. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai
belajar dan berperilaku sopan santun itu.
 Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun
Hubungan sosial merupakan kunci pembuka silaturahmi. Oleh karena itu
dalam keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang lain apa
salahnya menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk
menambah keakraban, senyuman akan menambah teman dan saling
mengucapkan salam melekatkan tali persaudaraan. Sekalipun sangat sederhana
dan mudah namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.
 Iman dan Taqwa
Perilaku Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang
selalu ingat (eling) kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan, oleh
karena itu harus percaya (pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita
kita harus taat (mituhu)terhadap perintah dan larangan Tuhan. Demikianlah cara
sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa dapat mendatangkan
watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal
akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun kapada watak ikhlas.
 Patuh terhadap orang tua
Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa kedua orang tua
kita tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang tualah yang
memberikan pendidikan kepada kita untuk pertama kali, karena orang tua kita
adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat
menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh
kedua orang tua kita . Kita dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian,
dan sebagainya karena jasa kedua orang tua kita, maka sepatutnyalah kita petuhi
kedua orang tua kita itu.
 Hormat kepada guru
Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada di sekolah.
Merekalah yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu
yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita dapat membaca, menulis,
berhitung, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi , dan sebagainya berkat
jasa guru. Semua hal yang tidak kita dapatkan dari orang tua kita dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita
hormati para guru kita.
 Menghoramati saudara tua
Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua orang tua kita telah
tiada. Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta pendapat, nasehat,
pertimbangan, bahkan bantuan dalam nbnetuk apapaun . jika kita menghormatoi
mereka dengan tulus niscaya mereka juga akan tulus mebimbing dan membantu
kita.
 Menghoramti para pemimpin
Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik
formal, misalnya ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati,
Walikota, Gubernur, Menteri , Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin
yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain.
Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya
yang lainnya untuk kepentingan kehidupan masyarakat. Melaui kepemimpinan
merekalah kehidupan sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.
 Menghormati sesama
Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat tergantung
kepada sesama. Kita akan kelihatan pintar jika ada teman kita yang bodoh, kita
akan kelihatan kaya, jika ada teman kita yang miskin, kita akan kelihatan
tampan/cantik jika ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehingga karena
merekalah kita ini akan dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan orang-
orang di sekitar kita itu ternyata merupakan peluang agar kita dapat tampil lebih
daripada mereka, baik itu teman, sahabat, ‘lawan” konflik, “ lawan” kompetisi,
tetangga, dan bentuk-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan kita. Secara
sadar atau tidak, mereka ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu
kewajiban kita untuk menghormatinya.
 Menghargai kedudukan setiap insan
Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang serugi kita.
Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang harus
diterimanya , karena hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang
pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak
sempurna jasmani dan rohani. Ada orang yang terampil dan cerdas tetapi ada
pula yang malas dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang
bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya
kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang
membedakan hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.
 Memanfaatkan alam secara wajar
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia.
Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam
diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam, maka
itu merupaka awal dari bencana. Alam sebagai sumber daya hendaklah kita
pelihara untuk kita wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyediakan
sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga
kelestariannya.
 Cinta tanah air
Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan negara.
Dengan memiliki tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa akan
dihormati oleh bangsa lain didunia ini. Negaralah yang mengatur segala hal
untuk hidup dan kehidupan bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitasi
kepentingan kita dalam pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan
kewajiban setiap warga negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara
adalah kewajiban setiap warga negara , sebab dari negara kita mendapat hak-hak
kita sebagai warga negara.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN


SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Perilaku Sosial Yang Bertanggung Jawab
Kelas / Semester : 10 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami sikap respek terhadap orang lain
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kepedulian terhadap kepentingan orang lain
3. Peserta didik/konseli dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Perilaku Sosial yang Bertanggung Jawab
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.

3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

I. MATERI
PRILAKU SOSIAL YANG BERTANGGUNG JAWAB
a. Sikap respek terhadap orang lain
Sikap respek terhadap orang lain adalah sikap menghormati atau menghargai
orang lain. Sikap ini didasarkan kepada kesadaran bahwa setiap manusia memiliki
harkat dan martabat yang sama di hadapan Tuhan. Sikap saling menghormati
antarsesama, merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kehidupan bersama yang
sejahtera, dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, sikap ini sangat penting dimiliki oleh setiap warga,
apalagi mengingat bahwa masyarakat kita terdiri dari multi (keragaman) etnis, ras,
agama, dan budaya. Apabila sikap ini tidak dimiliki oleh setiap warga, maka akan
berkembang sikap saling melecehkan, merendahkan, baik perorangan maupun
kelompok. Kondisi ini akan memicu munculnya sikap permusuhan dan saling
mencurigai antara satu dengan lainnya yang akhirnya akan memporak-porandakan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Sehubungan dengan hal itulah, maka Anda sebagai siswa, atau warga
masyarakat dari negara yang memiliki keragaman suku, ras, agama, dan budaya,
dituntut untuk memiliki sikap respek ini. Dalam kehidupan Anda sehari-hari, baik di
lingkungan sekolah maupun masyarakat pada umumnya, sikap respek terhadap orang
lain itu dapat diwujudkan dalam perilaku sebagai berikut :
a. Menghormati agama yang dianut teman atau orang lain.
b. Menjalin persahabatan dengan orang lain, tanpa melihat perbedaan suku,
ras, agama, atau budaya.
c. Menghargai keadaan orang lain sebagaimana adanya.
d. Menghargai pendapat teman (orang lain).
e. Bertutur kata yang sopan.
f. Tidak mencemoohkan atau melecehkan orang lain.

b. Kepedulian terhadap kepentingan orang lain


Agama mengajarkan bahwa "Orang yang baik itu adalah orang yang
banyak memberikan manfaat kepada orang lain" atau "Tangan yang di atas lebih
baik dari tangan yang di bawah ".
Keterangan di atas, menunjukkan bahwa agama sangat memuliakan orang
yang memiliki sikap pribadi (watak) yang dermawan, sosial, memiliki kepedulian
untuk menyejahterakan orang lain yang sedang berada dalam keadaan terjepit.
Sebagai makhluk beragama, termasuk Anda wajib hukumnya memiliki sikap ini.
Dalam kehidupan atau pergaulan Anda sebagai remaja, maka sikap ini seyogyanya
terwujud dalam perilaku, seperti:
a. Mau menengok teman yang sakit.
b. Membantu teman yang memerlukan petolongan (dalam hal yang baik, bukan
membantu teman yang berkelahi).
c. Saling memberi nasihat dalam kebenaran (seperti memotivasi teman yang malas
belajar, atau memberikan saran yang baik kepada teman yang suka berbuat
menyimpang).
d. Mau menyisihkan uang, pakaian, atau harang-barang tertentu untuk diberikan
kepada fakir miskin, yatim piatu, atau yang ditimpa musibah (seperti bencana
alam). Dalam hal ini, sangatlah mulia apabila Anda lulus ujian tidak mencoret-
coret pakaian tetapi mengumpulkan pakaian itu bersama teman, kemudian
kirimkan kepada orang-orang yang sangat memerlukannya.
c. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial
Masyarakat kita terkenal dengan sikap "Gotong Royong". Sikap ini
menggambarkan kepedulian sosial warga masyarakat untuk memelihara kepentingan
bersama, menghindarkan diri dari sikap egois individualistis.
Anda sebagai warga masyarakat seyogyanya juga sudah mampu
mengembangkan sikap tersebut, yaitu memiliki kepedulian untuk memelihara
kepentingan bersama, ikut terlibat dalam aktivitas kemasyarakatan dalam kehidupan
sehari-hari, baik lingkungan sekolah atau masyarakat. Anda sebagai remaja sudah
seyogyanya menampilkan perilaku sebagai berikut :
a. Memelihara kebersihan lingkungan baik di rumah, sekolah, maupun di
masyarakat. Contohnya : Ikut terlibat dalam memelihara kebersihan rumah, ikut
aktif dalam piket kebersihan sekolah, membuang sampah pada tempatnya
b. Memelihara ketertiban dan keamanan lingkungan baik di sekolah maupun
masyarakat. Contohnya: tidak ribut di kelas, tidak membawa senjata tajam ke
sekolah, tidak menjadi biang keladi kerusuhan, baik di sekolah atau di
masyarakat.
c. Memelihara kedisiplinan berlalu lintas.
d. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan sekolah.
e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan / kepanitiaan yang diadakan di lingkungan
masyarakat.
f. Aktif dalam organisasi, baik OSIS maupun organisasi kepemudaan, seperti :
Karang Taruna, Pramuka, PMR, dan IRMA (Ikatan Remaja Masjid), dan lain-
lainnya.

II. EVALUASI PROSES

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!

SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik

6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan


klasikal mencukupi.
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

III. EVALUASI HASIL

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN


KLASIKAL

SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai


dengan materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila


bersikap sesuai dengan materi yang disampaikan.

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga
kehidupan saya menjadi lebih baik dan teratur
bermakna

Total Skor =…

Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (1)

Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (Sepuluh)


Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar Kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara bersedia mengembangkan
Tugas Perkembangan => keterampilan intelektual untuk menjadi warga masyarakat yang baik
Kompetensi Dasar => Siswa mampu mengenal sekolah secara benar, bersikap terpelajar, dan mampu beradaptasi secara bertanggungjawab,
serta menjadi warga sekolah yang baik sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia

Jenis Bidang Fungsi


Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Layanan Bimbingan Layanan
Orientasi Pribadi - Sosial Pemahaman
Sekolahku
Menyadari proses masuk sekolah di SMA sebagai lingkungan hidup
a. Sekolah di SMA yang penting bagi perkembangan diri
b. Pengenalan terhadap Mengenal sekolah sebagai sarana penyesuaian diri untuk
sekolah mengembangkan aspek intelektual, sikap, dan keterampilan
Memiliki keseriusan dalam belajar untuk berprestasi yang tinggi sesuai
c. Pentingnya keseriusan
dengan bakat, minat, dan kemampuan yang didasarkan pada iman, rasa
dalam belajar
takwa, dan akhlak mulia yang telah dikaruniakan dari Tuhan

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (2)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar kompetensi / 3. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwakepada Tuhan YME dengan bersyukur bersekolah di
Tugas Perkembagan => lembaga yang tertib dan disiplin
4. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan
intelektual sehingga menjadi warga masyarakat yang baik, yaitu masyarakat sekolah
5. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai yang tergambar dalam sosok pelajar yang melaksanakan
tatatertib sekolah

Kompetensi dasar => Siswa mampu mengenal dan bersedia melaksanakan tata tertib sekolah yang berlaku secara benar dan bertanggungjawab
sehingga tercapai keseimbangan yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai bukti
pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan memiliki kesadaran yang tinggi.

Jenis Bidang Fungsi


Layanan Bimbingan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Pribadi- Pemahaman
Orientasi Sosial Pencegahan
Tatatertib Sekolah
a. Untuk apa ada tata Menyadari arti penting tata tertib dalam kehidupan sehari-hari sehingga
tertib? terhindar dari perilaku yang tidak dikehendaki oleh aturan yang berlaku
b. Tata tertib di sekolah Melaksanakan tata tertib yang berlaku di sekolah sehingga dapat mendukung
proses pembelajaran dan berperilaku yang terpuji sebagai anggota
masyarakat sekolah
c. Hak dan kewajiban Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai siswa di sekolah sehingga terjadi
siswa keseimbangan dalam dan hubungan timbal balik yang menguntungkan
antara siswa dan sekolah

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (3)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk
Tugas Perkembangan ➔ ciptaan Tuhan mengenal diri, tahu akan tujuan hidup dan mempersiapkan masa depan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memahami diri dalam hal pengenalan diri, maksud dan tujuan hidup, serta meniti diri untuk kehidupan yang
akan datang sehingga mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, intelektual, dan ekonomi

Jenis Bidang Fungsi


Layanan Bimbingan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi
Pribadi-
Bimbingan Pemahaman
Sosial
kelompok
Pemahaman diri
Mengenal diri sehingga dapat bersikap secara tepat dalam
a. Siapakah aku ini? kehidupan sehari-hari
Mengetahui tujuan hidup dari masa kecil, remaja, dan dewasa
b. Untuk apa aku lahir dan
sehingga menyadari akan pentingnya mengisi kehidupan
hidup?
dengan hal-hal bermanfaat dan bijaksana
Mempersiapkan diri menyongsong masa depan dengan
c. Menjadi apakah aku nanti? motivasi dan langkah-langkah yang tepat sehingga mencapai
harapan yang diinginkan

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (4)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk
Tugas Perkembangan ➔ ciptaan Tuhan yang dianugerahi dengan aneka macam kelebihan dan keunggulan dalam kecerdasan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mengenal berbagai macam kecerdasan manusia dan memahami kecerdasan dirinya yang telah diberikan dari
Tuhan YME secara cuma-cuma, serta menerapkannya secara bertanggungjawab sebagai bukti manusia yang beriman ,
bertakwa, dan berakhlak mulia

Jenis Bidang
Layanan Bimbingan Fungsi Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi - Pemahaman
Pribadi-
Bimbingan - Pemeliharaan &
Sosial
kelompok Pengembangan
Mengenal 8 kecerdasan Manusia
Bersyukur atas anugerah kecerdasan secara gratis dari Tuhan,
a. Anugerah gratis memanfaatkan & mengembangkan secara seimbang dan
bertanggungjawab agar hidup menjadi lebih bermakna
Mengenal aneka macam kecerdasan manusia pada umumnya dan
b. Aneka macam
kecerdasan diri pada khusunya sehingga dapat mengembangkannya
Kecerdasan manusia
untuk membantu kehidupannya menjadi lebih baik
Menerima dan menghargai perbedaan kecerdasan antar manusia, serta
c. Mau memahami
memanfaatkan perbedaan itu untuk saling melengkapi sehingga
perbedaan kecerdasan
tercipta suasana kehidupan yang harmonis

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (5)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar kompetensi / 4. Mencapai kematangan tentang gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan
Tugas Perkembangan ➔ konomi sehiungga menjadi bekalyang baik untuk menjadi pribadi yang bermutu
5. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai dengan cara mengenal dan menggambarkan diri sebagai pribadi yang
positif
6. Bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu sebagai pribadi yang memiliki konsep diri positif
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu menggambarkan diri secara positip sehingga dapat mencapai berbagai kemandirian yang dibutuhkan dalam
hidupnya berdasarkan sietem nilai dan etika yang berlaku sehingga tingkahlakukanya dapat diterima oleh masyarakat

Jenis Bidang Fungsi


Layanan Bimbingan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi - Pemahaman
Pribadi-
Bimbingan - Pemeliharaan &
Sosial
kelompok Pengembangan
Konsep diri remaja
a. Konsep diri dan remaja Menilai diri secara positip sebagai remaja agar hidupnya menjadi
semakin bermakna
b. Pengertian dan macam- Memahami berbagai pengertian dan macam-macam konsep diri sehingga
macam konsep diri dapat bersikap dengan tepat untuk menetapkan konsep dirinya dan
mampu menerapkan dalam hidup sehari-hari
c. Faktor - faktor yang Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri sehingga dapat
mempengaruhi mengevaluasi perkembangan dirinya dan dapat memperbaiki terhadap
perkembangan konsep diri kekurang diri yang ada
d. Pengaruh konsep diri Mengetahui pengaruh konsep diri terhadap komunikasi sehingga dapat
terhadap komunikasi berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari
e. Usaha-usaha untuk Mengenal usaha-usaha untuk mengembangkan konsep diri remaja
Mengembangkan konsep sehingga berupaya untuk berkembang menuju kematangan dan
diri remaja kedewasaan diri

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (6)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil

Standar kompetensi / 2. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan
Tugas Perkembangan ➔ ekonomi dengan cara menjadi pribadi yang memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi
3. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai sehingga terdorong untuk menjadi pribadi yang sukses
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memotivasi diri untuk belajar sehingga berhasil dan berprestasi dalam hidupnya

Jenis Bidang
Layanan Bimbingan Fungsi Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi
Pribadi- Pemahaman
Konseling
Sosial Pencegahann
kelompok
Motivasi dasar prestasi
Memahami arti penting motivasi untuk melakukan sesuatu,
a. Pentingnya motivasi terutama belajar
b. Faktor - faktor yang Mengenal berbagai faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
mempengaruhi motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan
belajar peningkatan prestasi belajar
c. Cara mempertahankan Mengetahui berbagai cara untuk mempertahankan motivasi belajar
motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan upaya untuk mempelajari berbagai
hal yang sesuai dengan sistem etika dan tata nilai yang berlaku
d. Kategori motivasi belajar Mengenal kategori motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi
diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar
e. Dua pola belajar Memilih secara sadar tentang pola belajar yang akan
dilaksanakannya untuk meraih keberhasilan / prestasi belajar

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (7)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 / Ganjil
Standar kompetensi / 4. Mencapai kematangan dalam hal hubungan antar teman sebaya dan perannya sebagai pria dan wanita sehingga terjalin
Tugas Perkembangan ➔ komunikasi yang saling menguntungkan
5. Mencapai kematangan dalam bertingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara berkomunikasi dan
berhubungan dengan orang lain secara efektif dan bermakna
6. Mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sehingga dapat berperan di masyarakat yang lebih luas dengan
cara memanfaatkan sarana komunikasi yang ada secara sehat
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu berkomunikasi secara efektif kepada sesamanya dengan menggunakan kemampuan diri dan sarana
komunikasi yang berkembang di masyarakat sehingga memberi makna yang bermanfaat bagi hidupnya

Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Layanan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
kelompok
Komunikasi dan hubungan antar pribadi
Mengerti arti penting berkomunikasi bersama orang lain sebagai kebutuhan
a. Pengertian komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
b. Kepada siapa kita Mengerti tentang sasaran berkomunikasi sehingga dapat mengambil makna
berkomunikasi? yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya
Melaksanakan komunikasi antar pribadi sehingga terjalin hubungan sampai
c. Komunikasi antar pribadi pada tahap yang lebih berkualitas
Melaksanakan komunikasi yang efektif dengan menggunakan kemampuan
d. Komunikasi yang efektif diri dan sarana penunjang yang ada sehingga mendapatkan manfaat yang
diinginkan

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (8)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap
Standar kompetensi / 4. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dengan cara menjadi pribadi yang memiliki
Tugas Perkembangan ➔ akhlak mulia / mendasarkan diri pada nilai-nilai kehidupan
5. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai dengan cara menghayati hidup keseharian yang berdasarkan nilai-nilai
kehidupan
6. Mencapai kematangan agar dapat bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara menerapkan nilai-nilai
kehidupan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mengenal dan melaksanakan nilai-nilai kehidupan dalam pergaulan hidup sehari-hari

Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Layanan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Pemahaman
Informasi
Pribadi- Pemeliharaan
Bimbingan
Sosial &
Kelompok
Pengembangan
Nilai-nilai kehidupan
Memahami arti nilai kehidupan yang selayaknya dimiliki oleh
a. Pengertian nilai kehidupan manusia
Menentukan beberapa nilai kehidupan utama yang dianggap paling
b. Kategori dan aspek nilai penting dalam hidup sehari-hari
c. Beberapa contoh nilai-nilai Memahami nilai-nilai kehidupan yang ada di tengah masyarakat dan
kehidupan menghargai perbedaan pemilihan nilai kehidupan

SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (9)


Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap
Standar kompetensi / 2. Mencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan
Tugas Perkembangan ➔ ekonomi dengan cara memahami diri secara psikologis
3. Mencapai kematangan dalam hubungandan perannya antar teman sebaya baik pria maupun wanita sehingga terjalan saling
pengertian dan pemahaman dalam masa pertumbuhan /perkembangan remaja
4. Mencapai kematangan dalam bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat dengan cara mengembangkan diri
sesuai dengan tahapan-tahapan yang perlu dilewati
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memahami dan mengenal dirinya berdasarkan aspek kejiwaan yang terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan dirinya

Bidang
Jenis Bimbing Fungsi
Layanan an Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
Kelompok
Psikologi Remaja
Mengenal diri sebagai pribadi dalam masa remaja sehingga dapat
a. Masa remaja bersikap dengan tepat terhadap dirinya sendiri
b. Perubahan yang terjadi Memahami perubahan yang terjadi pada diri dalam masa remaja
pada masa remaja sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut
Memahami tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada
c. Tahap-tahap masa remaja masa remaja sehingga dapat beraktivitas sesuai dengan tahap-
tahap masa remaja
Memahami kebutuhan psikologis diri sendiri dan tugas
d. Kebutuhan psikologis dan Tugas
perkembangan yang perlu diujudkan pada masa remaja sehingga
Perkembangan Remaja
siap memasuki masa berikutnya
Bersikap dengan bijak selama masa transisi dan adaptasi dalam
e. Masa transisi dan adaptasi masa remaja sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin
terjadi
Bidang
Jenis Bimbing Fungsi
Layanan an Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
Kelompok
Mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan dan harapan
f. Ada pesan dan harapan dari berbagai pihak bagi kaum remaja demi kebaikan hidupnya
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (10)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap

Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir,
Tugas Perkembangan => dan kelanjutan studi dengan persiapan yang memadai yaitu dengan belajar yang bebas dari persoalan
2. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan
ekonomi dengan cara mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami
3. Mencapai kematangan dalam hal bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu menjadi pribadi remaja
pembelajar yang efektif memecahkan masalah belajarnya sendiri
Kompetensi dasar => Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga prestasi belajar dapat dipertahankan dan dikembangkan

Bidang
Fungsi
Jenis Layanan Bimbingan
Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
kelompok
Sulit belajar?
Mengenal gejala kesulitan belajar untuk mengantisipasi kesulitan
a. Gejala kesulitan belajar belajar yang mungkin tejadi
b. Faktor – faktor yang
Mengenal faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
menyebabkan kesulitan
sehingga dapat diantisipasi untuk mengatasinya
belajar
c. Langkah mengatasi kesulitan Melaksanakan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar bila
belajar benar-benar mengalami kesulitan belajar
Mengenal indikator pemecahan masalah dalam mengatasi
d. Indikator pemecahan
kesulitan belajar sehingga permasalahan belajar sungguh-sungguh
masalah
dapat diatasi
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (11)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap

Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum
Tugas Perkembangan ➔ dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan
cara mengenal perguruan tinggi terlebih dahulu
2. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara mengenal lebih awal perguruan tinggi yang kelak akan
dijadikan tempat kuliah
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mengenal perguruan tinggi sebagai antisipasi untuk studi lanjut dan pilihan karir yang kelak akan dipilih
untuk dimasuki setelah luluis SMA

Jenis Bidang Fungsi


Bimbingan Bimbingan Bimbingan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi
Pribadi-
Bimbingan Pemahaman
Sosial
kelompok
Mengenal Perguruan Tinggi
a. Memahami Perguruan Memahami sejak awal perguruan tinggi yang ada sebagai langkah antisipasi
Tinggi sejak awal untuk penjurusan, studi lanjut dan pilihan karir
b. Bentuk Perguruan Mengenal perguruan tinggi di Indonesia baik negeri atau swasta jika kelak
Tinggi di Indonesia akan melanjutkan kuliah di dalam negeri
c. Status kepemilikan
Memahami status kepemilikan perguruan tinggi di Indonesia sehingga sudah
Perguruan Tinggi
mulai dipertimbangkan pemilihan perguruan tinggi nanti
di
Indonesia
Mengenal nama-nama program di perguruan tinggi sehingga semakin
d. Nama program di
membantu dalam pemilihan program yang sesuai dengan cita-cita / pilihan
perguruan tinggi
karir
e. Apabila ingin kuliah di Mengenal sejak awal jika berencana kuliah di luar negeri sehingga telah
luar negeri menyiapkan diri jauh-jauh hari
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (12)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap

Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum
Tugas Perkembangan ➔ dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan
cara memilih jurusan di SMA secara tepat
2. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara memasuki jurusan yang sesuai dengan cita-cita masa depan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mempersiapkan diri untuk penjurusan di SMA

Bidang
Fungsi
Jenis Layanan Bimbingan
Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Penempatan
Sosial
& Penyaluran
Penjurusan di SMA
Memahami alasan adanya penjurusan di SMA sehingga dapat
a. Mengapa ada penjuruan? mempersiapkan diri sebaik mungkin
Mengenal kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat
b. Mengenal kurikulum menyesuaikan diri dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar
yang dilakukan
Mengenal jurusan atau program studi di SMA agar dapat
c. Jurusan atau program studi
mempersiapkan diri untuk penjurusan sesuai dengan bakat, minat,
di SMA
dan kemampuan
Mengenal struktur kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga dapat
d. Struktur kurikulum SMA mengetahui berbagai mata pelajaran yang ada di SMA
Memahami persyaratan pemilihan jurusan atau program studi di
e Persyaratan pemilihan jurusan SMA sehingga tidak salah memilih jurusan / program studi yang ada
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (13)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap

Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam pilihan karir dengan cara mengenal makna kerja sebagai panggilan hidup
Tugas Perkembangan ➔ 2. Mencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual,
dan ekonomi sehingga memahami arti penting bekerja dalam kehidupan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memahami bahwa bekerja itu adalah suatu panggilan hidup

Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Bimbingan Bimbingan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Penempatan
Sosial
& Penyaluran
Bekerja sebagai panggilan hidup
Memahami hubungan antara bekerja dan hidup sehingga bahwa untuk
a. Bekerja dan hidup bisa hidup itu perlu bekerja
Memahami makna bekerja dalam kehidupan sehingga setiap pribadi
b. Makna bekerja terpanggil untuk bekerja
Mengenal lapangan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga / masyarakat
c. Lapangan kerja sehingga mendapatkan informasi lebih awal untuk pilihan karir
d. Ke mana akan bekerja? Berani merencanakan sejak awal perihal arah pilihan lapangan pekerjaan
sehingga lebih terfokus dalam persiapannya
LAMPIRAN A.
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (Lihat lebih lengkap di CD Aplikasi Angket
Kebutuhan Peserta Didik)
TATARAN/INTERNALISASI
N BIDANG SKKPD NO. BUTIR ANGKET BIDAN
O TUJUAN ITE KONSELI G
M
Pengenalan Akomodasi Tindaka
n
1 PRIBAD Landasan Mempelajari hal ihwal Mengembangkan pemikiran Melaksanakan ibadah atas 1 Saya merasa belum P
I Hidup Religius ibadah tentang kehidupan beragama keyakinan sendiri disertai sikap disiplin dalam
toleransi beribadah pada
Tuhan YME
Landasan Mengenal keragaman Menghargai Keragaman Berperilaku atas dasar keputusan 2 Saya kadang-kadang P
Perilaku sumber norma yang sumber norma sebagai yang mempertimbangkan aspek- berperilaku dan bertutur
Etis berlaku di masyaraakat rujukan pengambilan aspek etis kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih P
suka
menyontek pada waktu tes
Kematanga Mempelajari cara-cara Bersikap toleran terhadap Mengekspresikan perasaan dalam 4 Saya merasa belum P
n Emosi menghindari konflik ragam ekspresi perasaan diri cara-cara yang bebas,terbuka dan bisa mengendalikan
dengan orang lain sendiri dan orang lain tidak menimbulkan konflik emosi dengan baik
5 Saya belum paham tentang P
sikap dan
perilaku asertif
Pengembangan Mempelajari keunikan Menerima keunikan diri Menampilkan keunikan diri secara 6 Saya belum tahu cara P
Pribadi diri dalam konteks dengan segala kelebihan dan harmonis dalam keragaman mengenal dan
kehidupan sosial kekurangannya memahami diri sendiri
7 Saya belum memahami P
potensi diri
8 Saya belum tahu P
perubahan dan
permasalahan i pada
masa remaja
9 Saya belum mengenal P
tentang macam- macam
kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa P
percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga P
kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri- P
ciri/sifat/prilaku pribadi
yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki P
tanggung
jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur P
waktu belajar dan bermain

15 Kondisi orang tua saya P


sedang tidak
harmonis
16 Saya merasa tidak betah P
tinggal di
rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah P
dengan anggota keluarga di
rumah
18 Saya belum bisa menjadi P
pribadi yang
mandiri
19 Saya sedang memiliki P
konflik pribadi
Kesiapan Diri Mengenal norma- Mengharagai norma- Mengekspresikan 2 Saya belum memahami tentang P
untuk Menikah norma pernikahan dan norma pernikahan dan keinginannya untuk 0 norma/cara membangun
dan Berkeluarga berkeluarga berkeluarga sebagai mempelajari lebih intensif berkeluarga
landasan bagi terciptanya tentang norma pernikahan dan
kehidupan masyarakat berkeluarga
yang harmonis
2 SOSIAL Kesadaran Mempelajari Menyadari nilai-nilai Berinteraksi dengan orang 2 Saya belum banyak mengenal S
Tanggung Jawab keragaman interaksi persahabatan dan lain atas dasar kesamaan 1 lingkungan sekolah baru
Sosial sosial keharmonisan dalam
2 Saya belum memahami tentang S
konteks keragaman
interaksi sosial 2 kenakalan remaja
2 Saya masih sedikit mengetahui tentang S
3 dampak atau bahaya rokok
2 Saya belum banyak mengenal tentang S
4 perilaku sosial yang bertanggung jawab
Kematangan Mempelajari cara-cara Menghargai nilai-nilai Mempererat jalinan persahabatan 2 Saya belum tahu tentang bullying S
Hubungan membina dan kerjasama kerjasama dan toleransi yang lebih akrab dengan 5 dan cara mensikapinya
dengan Teman dan toleransi dalam sebagai dasar untuk memperhatikan norma yang
Sebaya pergaulan dengan teman menjalin persahabatan berlaku 2 Saya sukar bergaul dengan teman- S
sebaya dengan teman sebaya 6 teman di sekolah
2 Sering saya dianggap tidak sopan S
7 pada orang lain
2 Saya kurang memahami dampak dari S
8 media social
2 Saya jarang bermain/berteman S
9 di lingkungan tempat saya
tinggal
3 Saya belum banyak teman atau S
0 sahabat
Kesadara Mempelajari perilaku Menghargai keragaman Berkolaborasi secara 3 Saya kurang suka S
n Gender kolaborasi antar jenis peraan laki-laki sebagai aset harmonis dengan lain jenis 1 berkomunikasi dengan teman
dalam ragam kolaborasi dan dalam keragaman peran lawan jenis
kehidupan keharmonisan
3 BELAJA Kematangan Mempelajari cara-cara Menyadari akan Mengambil keputusan dan 3 Saya belum tahu cara belajar yang B
R Intelektual pengambilan keputusan keragaman alternatif pemecahan masalah atas 2 baik dan benar di SMA/MA
dan pemecahan keputusan dan dasar informasi/data secara
3 Saya belum tahu cara meraih B
masalah secara objektif konsekuensi yang obyektif
3 prestasi di sekolah
dihadapinya
3 Saya belum paham tentang B
4 gaya belajar dan strategi yang
sesuai
dengannya
3 Orang tua saya tidak peduli B
5 dengan kegiatan belajar saya

3 Saya masih sering menunda- B


6 nunda tugas sekolah/pekerjaan
rumah (PR)
3 Saya merasa kesulitan dalam B
7 memahami pelajaran tertentu

3 Saya belum tahu cara memanfaatkan B


8 sumber belajar

3 Saya belajarnya jika akan ada tes atau B


9 ujian saja

4 Saya belum tahu tentang struktur B


0 kurikulum yang ada di sekolah

4 Saya merasa malas belajar dan kalau B


1 belajar sering ngantuk

4 Saya belum terbiasa belajar bersama B


2 atau belajar kelompok

4 Saya belum paham cara memilih B


3 lembaga bimbingan belajar yang baik

4 Saya belum dapat memanfaatkan B


4 teknologi informasi untuk belajar
4 KARIR Perilaku Mempelajari strategi Menerima nilai-nilai hidup Menampilkan hidup hemat, ulet, 4 Saya belum tahu cara K
Kewirausahaan dan peluang untuk hemat,ulet sungguh-sungguh sungguh- sungguh dan 5 memperoleh bantuan pendidikan
/ Kemandirian berperilaku dan kompetitif sebagai aset kompetitif atas dasar kesadaran (beasiswa)
Perilaku hemat,ulet, sengguh- untuk mencapai hidup sendiri
Ekonomis sungguh dan mandiri
kompetitif dalam
keragaman kehidupan

4 Saya terpaksa harus bekerja K


6 untuk mencukupi kebutuhan
hidup
Wawasan Mempelajari Internalisasi nilai- niolai Mengembangkan alternatif 4 Saya merasa bingung memilih K
dan Kesiapan kemampuan diri, yang melandasi perencanaan karir dengan 7 kegiatan esktrakurikuler di sekolah
Karir peluang dan ragam pertimbangan pemilihan mempertimbangkan kemampuan,
pekerjaan, alternatif karir peluang dan ragam karir 4 Saya merasa belum mantap K
pendidikan, dan 8 pada pilihan peminatan yang
aktifitas yang
terfokus pada diambil
pengembangan 4 Saya merasa belum paham hubungan K
alternatif karir yang 9 antara hobi, bakat, minat, kemampuan
lebih terarah dan karir
5 Saya belum memiliki perencanaan K
0 karir masa depan
REKAPITULASI KEGIATAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
(JENIS LAYANAN BK DAN KEGIATAN PENDUKUNG)
SEMESTER GANJIL DAN GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

JUMLAH SASARAN BUKTI FISIK


NO JENIS KEGIATAN KET
KLS KEL PERO NO : ………..
1 Layanan orientasi

2 Layanan informasi

3 Layanan penempatan penyaluran

4 Layanan pembelajaran

5 Layanan konseling perorangan

6 Layanan bimbingan kelompok

7 Layanan konseling kelompok

8 Aplikasi instrumentasi BK

9 Penyelenggaraan himpunan data

10 Konferensi kasus

11 Kunjungan rumah

12 Aluh fungsi kasus


LAMPIRAN 2. ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK SMA KELAS 10
ANGKET KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK ( KELAS
10 )
NAMA : , KELAS :
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah yang sering dihadapi
siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda ( √ )
pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-sungguh.
N PERNYATAAN Y TIDAK
O A
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan YME
2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan baik
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri sendiri
7 Saya belum memahami potensi diri
8 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang terjadi pada masa remaja
9 Saya belum mengenal tentang macam-macam kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di rumah
18 Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi
20 Saya belum memahami tentang norma/cara membangun berkeluarga
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial yang bertanggung jawab
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari media social
29 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat
31 Saya kurang suka berkomunikasi dengan teman lawan jenis
32 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di SMA/MA
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang sesuai dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya
36 Saya masih sering menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar kelompok
43 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
45 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa)
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
47 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di sekolah
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang diambil
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat, kemampuan dan karir
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan

Anda mungkin juga menyukai