KELAS X
SEMESTER 1 DAN II
PROGRAM SEMESTERAN
A. Program Semester Ganjil
B. Program Semester Genap
C. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu )
D. Jadwal Kegiatan Program Bimbingan dan Konseling
E. Program Bimbingan dan Konseling
F. Program BK Klasikal
G. Jadwal Kegiatan BK Klasikal X
H. Silabus BK Klasikal X
I. Rencana Pelaksanaan Pelayanan Satuan Layanan Klasikal
J. Rekapitulasi Pelayanan Klasikal
Lampiran
Daftar Kelas Asuhan Layanan BK
Daftar Piket Petugas BK
PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan
fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan.
Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dansekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting
dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program
bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan oleh SMA PASUNDAN 2 BANDUNG memiliki banyak
tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat
kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari
sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali
melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi,
dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam
kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di
samping itu, daya dukung yang tersedia di SMA PASUNDAN 2
BANDUNG dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta
bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi
dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung
sarana dan prasarana yang dimiliki, SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan
bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan
profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu
layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas
dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu
dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada
Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa
per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor
dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal
adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi
dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan
minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas
minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam
permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system.
Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang
layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan
sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling
SMA, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP
BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.
C. VISI DAN MISI
1. Visi:
2. Misi:
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
BIDANG ASSESMEN
RUMUSAN
LAYANA KEBUTUHAN/ ANGKET
KEBUTUHAN
N KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK
Saya merasa belum disiplin dalam Kesadaran untuk beriman dan
beribadah pada Tuhan YME bertakwa pada Tuhan YME
Saya kadang-kadang berperilaku dan
Kebiasaan bersikap jujur
bertutur kata tidak jujur
Saya kadang-kadang masih suka Kemampuan memiliki kebiasaan
menyontek pada waktu tes jujur dan tidak mencontek saat
tes
Saya merasa belum bisa
Kemampuan mengelola emosi dengan
mengendalikan emosi dengan baik
baik
Saya belum paham tentang sikap dan Komunikasi yang jujur dan tetap
perilaku asertif menjaga perasaan
Saya belum tahu cara mengenal dan
Melakukan pengenalan/pemahaman
memahami
diri
diri sendiri
Saya belum memahami potensi diri Memahami potensi diri
Saya belum tahu perubahan dan Masa perkembangan
permasalahan yang terjadi pada masa remaja dan
remaja permasalahannya
PRIBADI Saya belum mengenal tentang macam-
Mengenal kepribadian yang dimiliki
macam manusia
kepribadian
Saya kurang memiliki rasa percaya diri Memiliki kepercayaan diri
Saya kadang kurang menjaga kesehatan Kemampuan menjaga kesehatan
diri dengan baik
Saya belum tahu Memiliki ciri-ciri/sifat
ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang pribadi yang berkarakter
berkarakter
Saya merasa kurang memilki
Memiliki rasa tanggung jawab
tanggung jawab pada diri sendiri
Saya kesulitan mengatur waktu
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
belajar dan bermain
Kondisi orang tua saya sedang tidak Memiliki keluarga yang harmonis
harmonis
Saya merasa tidak betah tinggal Merasa nyaman,aman tinggal
di rumah sendiri di rumah sendiri
Saya mempunyai masalah dengan Mampu menyelesaikan
anggota keluarga di rumah masalah dengan kekeluargaan
Saya belum bisa menjadi pribadi yang Menjadi pribadi yang mandiri
mandiri
Saya sedang memiliki konflik pribadi Mampu menyelesaikan konflik pribadi
Saya belum memahami tentang Memiliki pengetahuan
norma/cara membangun tentang norma berkeluarga
berkeluarga
Saya belum banyak mengenal
Mengenal lingkungan sekolah baru
lingkungan sekolah baru
Saya belum memahami tentang Memiliki pemahaman tentang
kenakalan remaja kenakalan remaja
SOSIAL
Saya masih sedikit mengetahui tentang
Memiliki pemahaman tentang bahaya
dampak atau bahaya rokok
rokok
Saya belum banyak mengenal tentang Memiliki perilaku sosial yang
perilaku sosial yang bertanggung bertanggung jawab
jawab
Saya belum tahu tentang bullying dan Memahami tentang bullying
cara mensikapinya
Saya sukar bergaul dengan teman- Memiliki etika bergaul dengan
teman di sekolah teman sebaya
Sering saya dianggap tidak sopan Memiliki sikap sopan santun
pada orang lain pada orang lain
Saya kurang memahami dampak dari Memiliki pemahaman tentang
media sosial dampak dari media sosial
Saya jarang bermain/berteman di Kesadaran sebagai makhluk
lingkungan tempat saya tinggal sosial yang harus berinteraksi
Saya belum banyak teman atau Kemudahan mencari dan
sahabat disenangi teman
Saya kurang suka berkomunikasi dengan Memiliki pemahaman tentang
teman lawan jenis hubungan komunikasi dengan
lawan jenis
Saya belum tahu cara belajar yang
Memahami belajar yang benar di
baik dan benar di SMA/MA
SMA/MA
Saya belum tahu cara meraih prestasi di Memiliki motivasi untuk berprestasi
sekolah
Saya belum paham tentang gaya Menemukan cara belajar yang sesuai
belajar dan strategi yang sesuai dengan gaya belajar
BELAJA dengannya
R Orang tua saya tidak peduli dengan
Kepedulian orang tua pada kegiatan
kegiatan belajar saya
belajar
Saya masih sering menunda- Melaksanakan Tugas Sekolah /
nunda tugas sekolah/pekerjaan PR tepat waktu
rumah (PR)
Saya merasa kesulitan dalam
Mudah memahami pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya belum tahu cara memanfaatkan
Mampu memanfaatkan sumber belajar
sumber belajar
Saya belajarnya jika akan ada tes atau Kesadaran belajar sesuai jadwal
ujian saja
Saya belum tahu tentang struktur
Memahami struktru kurikulum sekolah
kurikulum
yang ada di sekolah
Saya merasa malas belajar dan kalau
Memiliki semangat belajar
belajar sering ngantuk
Saya belum terbiasa belajar
Membentuk belajar kelompok
bersama atau belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih Mengetahui cara memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar yang bimbil yang baik
baik
Saya belum dapat memanfaatkan Pemanfaatan perkembangan
teknologi informasi untuk belajar teknologi informasi
Saya belum tahu cara memperoleh
KARIR Memperoleh informasi
bantuan pendidikan (beasiswa)
bantuan/beasiswa
Saya terpaksa harus bekerja untuk
Memperoleh penghasilan untuk biaya
mencukupi kebutuhan hidup
hidup
Saya merasa bingung memilih kegiatan Memiliki kemampuan untuk memilih
esktrakurikuler di sekolah kegiatan
ekstra kurikuler
Saya merasa belum mantap pada Memiliki kemantapan pada pilihan
pilihan peminatan yang diambil peminatan yang diambil
Saya merasa belum paham hubungan Memahami hubungan hobi, bakat,
antara hobi, bakat, minat, minat, kemampuan dan karir
kemampuan dan karir
Saya belum memiliki perencanaan
Memiliki perencanaan karir yang baik
karir masa depan
E. RUMUSAN TUJUAN
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka
pendek peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta
didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling
kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara
aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui
elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah
Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi
yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status
sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar
semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan
program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan
tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan
diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan
konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar)
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan
moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik / konseli untuk memahami,
menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek
pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secarabaik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang
lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5)
berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain
secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam
mengenali potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan
belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan belajar;
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan
selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan
konsep diri yang positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik
dalam membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya pencapaian
prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan
antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan
menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara
tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan
karir, (7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan
kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan
dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
BIDANG
RUMUSAN TUJUAN TOPIK/TEMA
LAYANA
KEBUTUHAN LAYANAN
N
Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu Implementasi
beriman dan bertakwa memahami pentingnya iman Iman dan
pada Tuhan YME dan taqwa pada Tuhan YME Taqwa dalam
serta dapat hidup rukun, kehidupan
damai dan saling modern
menghormati antar umat
beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat Kejujuran
menjadi individu yang memiliki dan
integritas diri serta dapat Integritas
memancarkan kepercayaan diri
dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Kebiasaan
memiliki kebiasaan menjadi individu yang memiliki mencontek dan
jujur dan tidak sikap jujur dan tidak mencontek akibatnya
mencontek saat tes
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat Mengelola
emosi dengan baik menjadi individu yang mampu emosi dengan
mengendalikan emosi baik
Komunikasi yang Peserta didik/konseli mampu Sikap dan
jujur dan tetap membedakan perilaku agresif Perilaku
menjaga perasaan dan asertif, menerapkan prilaku Asertif
PRIBADI asertif dengan teman-temannya
serta mengembangkan sikap
asertif untuk
menunjang prestasi
Melakukan Peserta didik/konseli dapat Konsep diri remaja
pengenalan/pemahama memahami dan menemukan
n diri unsur-unsur konsep diri serta
memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan secara
wajar dan penuh rasa
syukur
Memahami potensi diri Peserta didik/konseli dapat Potensi diri remaja
mengenal dan menggali potensi
diri serta berusaha
mengoptimalkannya untuk meraih
sukses masa depan
Masa perkembangan Peserta didik/konseli mampu Psikologi remaja
remaja dan mengenal ciri- ciri dan
permasalahannya perkembangan remaja, dapat permasalahannya
memahami tugas perkembangan,
mengatasi masalah yang
dihadapi dalam perkembangan
Mengenal kepribadian Peserta didik/konseli mampu Kepribadian
yang dimiliki manusia mengenal tipe-tipe Manusia
kepribadian manusia,
mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli dapat Membangun
memahami ciri- ciri pribadi yang Rasa Percaya
memiliki rasa percaya diri serta Diri
dapat meningkatkan percaya diri
dengan baik untuk mencapai
tujuan
hidupnya
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Pola Hidup Bersih
menjaga memahami pentingnya polah dan Sehat
kesehatan dengan hidup bersih dan sehat serta
baik dapat melakukan kebiasaan
hidup bersih dan sehat sehari-
hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat Peserta didik/konseli mampu Menjadi pribadi
pribadi yang memiliki perasaan positif yang berkarakter
berkarakter untuk membangun pribadi
yang berkarakter yang akan
berkontribusi pada peningkatan
mutu karakter bangsa
Memiliki rasa tanggung Peserta didik/konseli mampu Rasa tanggung
jawab memiliki rasa tanggung jawab jawab
pada diri sendiri dan orang lain
Mengatur jadwal Peserta didik/konseli Mengatur
kegiatan sehari-hari mampu mengatur jadwal jadwal kegiatan
kegiatan sehari-hari dengan sehari-hari
baik
Memiliki keluarga yang Peserta didik/konseli memiliki Keluarga yang
harmonis keluarga yang harmonis
harmonis
Merasa nyaman,aman Peserta didik/konseli merasa Rumahku surgaku
tinggal di nyaman,aman
rumah sendiri tinggal di rumah sendiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat Mengatasi
masalah dengan menyelesaikan masalah masalah dgn
kekeluargaan dengan kekeluargaan anggota keluarga
Menjadi pribadi yang Peserta didik/konseli Menjadi
mandiri mampu menjadi pribadi pribadi
yang mandiri mandiri
Mampu menyelesaikan Peserta didik/konseli mampu Kiat mengatasi
konflik pribadi menyelesaikan konflik pribadi konflik pribadi
Memiliki pengetahuan Peserta didik/konseli memiliki Norma keluarga
tentang norma pengetahuan tentang norma
berkeluarga berkeluarga
Mengenal lingkungan Peserta didik/konseli dapat Penyesuaian Diri
sekolah baru mengenal aspek-aspek Remaja di Sekolah
penyesuaian diri serta dapat Baru
menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Kenakalan Remaja
tentang kenakalan mengetahui bentuk atau jenis dan Cara
remaja kenakalan remaja, dampak Menghindarinya
terhadap pribadi dan lingkungan
serta
berusaha untuk menghindarinya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Bahaya rokok
tentang bahaya rokok pemahaman tentang bahaya dan dan
dampak rokok bagi kesehatan dampaknya
tubuh dan lingkungan serta cara
untuk menolak ajakan untuk
merokok dalam
bentuk apapun
SOSIAL Memiliki perilaku Peserta didik/konseli mampu Prilaku sosial
sosial yang memahami pentingnya yang
bertanggung jawab berprilaku sosial yang baik, bertanggung
serta memiliki sikap untuk jawab
hidup bersosial yang
bertanggung jawab dalam
sebuah
masyarakat
Memahami tentang Peserta didik/konseli mampu Stop Bullying !
bullying memahami tentang bullying,
bahaya prilaku bullying,
sebab dan dampak bullying,
serta berani cara melawan
tindakan bullying
Memiliki etika bergaul Peserta didik/konseli mampu Etika pergaulan
dengan teman sebaya memahami norma-norma dalam dengan teman
masyarakat serta dapat sebaya
bersosialisasidan bergaul dengan
teman
sebaya sesuai dengan etika yang
baik
Memiliki sikap sopan Peserta didik/konseli mampu Sikap sopan
santun pada orang lain memahami nilai-nilai dan santun dalam
cara bertingkah laku sopan kehidupan
santun dalam kehidupan di
luar kelompok
teman sebaya
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli dapat Dampak
tentang dampak dari memahami dampak positif handphone
media sosial dan negatif bermain (medsos)
handphone atau media
sosial
Kesadaran sebagai Peserta didik memiliki Interaksi
makhluk sosial yang Kesadaran sebagai makhluk sebagai
harus berinteraksi sosial yang harus makhluk
berinteraksi social
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari teman
disenangi teman mencari dan
disenangi teman
Memiliki pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Hubungan
tentang hubungan pemahaman tentang norma komunikasi
komunikasi dengan hubungan komunikasi dengan dengan lawan
lawan jenis lawan jenis jenis
Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses
benar di SMA/MA mengenal sikap dalam belajar serta belajar di
menerapkan sikap dan kebiasaan SMA-MA
dalam belajar yang baik di SMA-
MA hingga mencapai prestasi yang
lebih luas
Memiliki Peserta didik/konseli mampu Motivasi
motivasi untuk memahami pengertian motivasi berprestasi
berprestasi berprestasi, mengetahui dan
menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar
belajar yang sesuai memahami dan mengetahui tentang sesuai dengan
dengan gaya belajar gaya belajar serta strategi gaya belajar
belajarnya untuk masing-masing
gaya belajar tersebut
Kepedulian orang Peserta didik/konseli selalu Kepedulian
BELAJA tua pada kegiatan mendapat perhatian orang tua dalam orang tua
R belajar belajarnya terhadap belajar
anak
Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki Disiplin
Sekolah / PR tepat kedisiplinan dalam belajar Mengerjakan
waktu Tugas
Mudah memahami Peserta didik/konseli dapat Tips
pelajaran memahami teknik memahami memaham
pelajaran i pelajaran
Mampu memanfaatkan Peserta didik/konseli dapat Manfaat
sumber belajar memanfaatkan sumber belajar dalam sumber
kegiatan belajarnya belajar
Kesadaran belajar sesuai Peserta didik/konseli dapat mengatur Belajar sesuai
jadwal waktu belajarnya jadwal
Memahami struktru Peserta didik/konseli dapat Srtuktur kurikulum
kurikulum sekolah memahami tentang struktur sekolah
kurikulum sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
motivasi dalam belajar
Membentuk belajar Peserta didik/konseli dapat Belajar kelompok
kelompok belajar kelompok dengan yang efektif
temannya
Mengetahui cara Peserta didik/konseli dapat Memilih
memilih lembaga memilih lembaga bimbingan lembaga
bimbil yang baik belajar yang tepat bimbel yang
tepat
Pemanfaatan Peserta didik/konseli dapat Memanfaatkan
perkembangan memanfaatkan teknologi informasi IT untuk meraih
teknologi informasi untuk belajar prestasi
Memperoleh Peserta didik/konseli dapat Strategi
informasi memanfaatkan peluang beasiswa memperoleh
bantuan/beasisw yang ada Beasiswa
a
Memperoleh penghasilan Peserta didik/ konseli mampu Kiat belajar
untuk biaya hidup mengatur kegiatan antara sambil
belajar sambil bekerja bekerja
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli mampu Cara memilih
untuk memilih memilih kegiatan ekstra kurikuler Ekskul
KARIR kegiatan ekstra yang sesuai dengan bakat, minat
kurikuler dan kemampuannya
Memiliki kemantapan Peserta didik/konseli mantap pada Mantap pada
pada pilihan peminatan pilihan peminatan yang telah diambil pilihan
yang diambil peminatan
Memahami hubungan Peserta didik/konseli mampu Hobi, bakat,
hobi, bakat, minat, memahami peranan hobi, bakat, minat,
kemampuan dan minat dalam karir kemamapuan dan
karir masa depannya Karir
Memiliki Peserta didik/konseli mampu Perencanaan
perencanaan karir memahami pentingnya perencanaan Karir Masa
yang baik karir, langkah- langkah dalam Depan
merencanakan karir serta mililiki
sikap positif dalam meraih
kesuksesan masa depan
H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL
(ACTION PLAN)
EKUI
BIDANG TUJUAN LAYANAN KOMPONE STRATEG KE MATERI METOD MEDI EVA
VALE
LAYANA N I LA E A LUAS
N SI
N LAYANAN LAYANAN S I
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memiliki rasa Konselin Proses dan
Responsi X Rasa tanggung jawab dengan dengan 2
tanggung jawab pada diri sendiri dan orang g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
lain Individua
yang digunakan yang
l
digunakan
Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal Dasar Bimbinga X Mengatur jadwal Pohon waktu Jadwal Proses dan 2
kegiatan sehari-hari dengan baik n kegiatan sehari- kegiatan Hasil Jam
Kelompok hari sehari-hari
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki keluarga Konselin Keluarga dengan dengan Proses dan
yang harmonis Responsi g X yang Hasil 2
f pendekatan pendekatan Jam
Individua harmonis yang digunakan yang
l digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal Konselin Proses dan
Responsi X Rumahku surgaku dengan dengan 2
di rumah sendiri g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua yang digunakan yang
l digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah Konselin Mengatasi Proses dan
Responsi X dengan dengan 2
dengan kekeluargaan g masalah dengan Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua anggota keluarga
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang Konselin Menjadi Proses
Responsi X dengan dengan 2
mandiri g pribadi dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua mandiri Hasil
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik Konselin Kiat Proses
Responsi X dengan dengan 2
pribadi g mengatasi dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua konflik Hasil
yang digunakan yang
l pribadi digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Konselin Proses
Responsi X Norma keluarga dengan dengan 2
pengetahuan tentang norma berkeluarga g dan
f pendekatan pendekatan Jam
Individua Hasil
yang digunakan yang
l
digunakan
Peserta didik/konseli dapat mengenal aspek-aspek Dasar Bimbinngan X Penyesuaian Diri Ceramah Slide Proses 2
penyesuaian diri serta dapat menerapkan sikap dan klasikal Remaja di , Power dan Jam
kebiasaan dengan lingkungannya Sekolah Baru Diskusi Point Hasil
Peserta didik/konseli mampu memahami norma- Dasar X Etika pergaulan dengan Ceramah, Diskusi 2 Jam
Bimbingan Slide Power Proses dan
norma dalam masyarakat serta dapat klasikal teman sebaya Point Hasil
bersosialisasidan bergaul dengan teman sebaya
sesuai dengan etika yang baik
Peserta didik/konseli mampu memahami nilai-nilai Dasar X Sikap sopan santun 2 Jam
Bimbingan Ceramah, Diskusi Slide Power Proses dan
dan cara bertingkah laku sopan santun dalam klasikal dalam kehidupan Point Hasil
kehidupan di luar kelompok teman sebaya
Disesuaikan
Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi Dasar Bimbingan X Kiat mencari teman Bermain peran dengan teknik Proses dan 2 Jam
teman Kelompok yang digunakan Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Konselin Hubungan Proses dan
Responsi X dengan dengan 2
norma hubungan komunikasi dengan lawan jenis g komunikasi Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua dengan lawan
yang digunakan yang
l jenis
digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Dasar Lintas Kelas X Srtuktur kurikulum Ceramah, Slide Proses dan 2
struktur kurikulum sekolah sekolah Tanya Power Hasil Jam
jawab Point
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam Konselin Proses dan
Responsi X Motivasi belajar dengan dengan 2
belajar g Hasil
f pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang yang
l
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok Bimbinga Belajar Proses dan
Dasar X dengan dengan 2
dengan temannya n kelompok yang Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Kelompok efektif
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga Responsi Konselin X Memilih Proses dan 2
f dengan dengan Jam
bimbingan belajar yang tepat g lembaga bimbel Hasil
Individua yang tepat pendekatan pendekatan
l yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Konselin Memanfaatkan Proses dan
Responsif X dengan dengan 2
teknologi informasi untuk belajar g IT untuk meraih Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua prestasi
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang Pem&Peren Konselin Strategi memperoleh Proses dan
X dengan dengan 2
beasiswa yang ada c Indv g Beasiswa Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan Pem&Peren Konselin Kiat belajar Proses dan
X dengan dengan 2
antara belajar sambil bekerja c Indv g sambil bekerja Hasil
pendekatan pendekatan Jam
Individua
yang digunakan yang
l
digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan Pem&Peren Konselin X Mantap pada pilihan dengan dengan Proses dan 2
yang telah diambil c Indv g peminatan pendekatan pendekatan Hasil Jam
Individua yang digunakan yang
l digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu memahami peranan Pem&Peren Konselin X Hobi, bakat, Proses dan 2
minat, dengan dengan Jam
hobi, bakat, minat dalam karir masa depannya c Indv g Hasil
Individua kemamapuan dan pendekatan pendekatan
l Karir yang digunakan yang
digunakan
Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir, langkah-langkah dalam Pem&Peren Bimbinga X Perencanaan Ceramah Slide Proses dan 2
merencanakan karir serta mililiki sikap positif c Indv n Karir Masa , Power Hasil Jam
dalam meraih kesuksesan masa depan klasikal Depan Diskusi Point
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan Kelompok
LAYANAN RESPONSIF
1. Konseling individual
2. Konseling kelompok
3. Referral
4. konsultasi
5. bimbingan teman sebaya (peer
guidance)
6. konferensi kasus
7. kunjungan rumah
PEMINATAN DAN
PERENCANAAN INDIVIDUAL
1. konseling individual dan
kelompok
2. konsultasi
3. career day
DUKUNGAN SISTEM
1. pengembangan jejaring
2. kegiatan manajemen
3. pengembangan staf
4. kolaborasi
5. pengembangan profesi konselor
a. in-service training
b. pendidikan lanjut
6. penelitian dan pengembangan
AKUNTABILITAS
1. evaluasi prose
2. evaluasi hasil
3. supervise
4. pembuatan laporan
5. ....................................
I. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK
LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan
program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan
dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui
analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-
unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan
konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan
dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian
dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan
dengan materi / topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau
meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam
rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam
pelaporan lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan evaluasi
sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan
menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat
memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling
yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah
penulisan dan kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus
dilaporkan secara akurat dan tepat waktu.
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan
dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan
bimbingan dan konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau
pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek
yang akan diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang
telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN
KONSELING
A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp. 1.000.000,-
Rp.100.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. Rp. 750.000,-
250.000,-
C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
PROGRAM SEMESTERAN
e. Bukti fisik
Melaksana pelaksanaan
kan bimbingan dan
administras konseling
i BK
f. Pengembangan
keprofesian Pengembangan diri / profesi
konselor
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
PROGRAM SEMESTERAN
SMA PASUNDAN 2
BANDUNG
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN
2019/2020
BIDANG
N JENIS FUNG TUJ SAS WA
BIMBING
O KEGIATAN/LAYAN SI UAN A K
AN BK RA TU
AN
P S B K N
A. PERSIAPAN
Pembagian Tercapainya
1 tugas guru efektivitas layanan Jan
bimbingan dan bimbingan dan
konseling/konselor konseling
Tercapainya
Konsultasi
2 keberhasilan layanan KLS Jan
program
bimbingan dan X
bimbingan dan
konseling
konseling
c. Papan Bimbingan
Pemah
Tips dan Trik V V V V aman Jan
Sukses dalam dan Peserta didik/konseli KL -
Pengembangan diri pence memperoleh informasi SX Jun
g melalui media tulis
ahan
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. Media V V V V Pemah memperoleh informasi KL Jan
BK aman SX -
yang
Jun
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
e. Leafleat V V V V Pemah KL Jan
aman memperoleh informasi -
SX
melalui media cetak Jun
2. LAYANAN
RESPONSIF
Terbantunya peserta
1. Konseling Penge didik dalam mengatasi KL
Individual n hambatan/ SX
tasan memecahkan masalah
yang dialaminya
Penge Terbantunya memecahkan
2. Konseling KL
n masalah peserta didik
Kelompok SX
tasan melalui kelompok
Pema
3. Konsultasi haman Terbantunya KL
- memberikan informasi SX
pengen
yang dibutuhkan oleh
tasan
peserta didik
Penge Diperolehnya kesepakatan
4. Konferensi Kasus KL
n bersama mengenai
SX
tasan masalah peserta didik
Terentaskannya masalah
5. Advokasi Penge KL
konseli yang terkait dengan
n SX
tasan pihak lain agar hak-hak
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
6. Konseling Penge KL
Bimbingan dan Konseling
elektronik n SX
yang
tasan
lebih efektif
1 Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami realitas di kalangan remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami pengaruh iman dan taqwa di era globalisasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengimplementasi Iman dan Taqwa dalam kehidupan modern
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan Permasalahannya
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
A. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
B. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan menyenangkan, pentingnya
topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK
….……………………. …………………………….
Lampiran 1. Uraian Materi
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN
MODERN
a. Realitas di Kalangan Remaja
Banyak masalah yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bidang di
Indonesia. Banyak pemuda atau remaja membuat kelompok-kelompok eksklusif yang
mengatasnamakan agama yang kadang melakukan cara-cara melawan hukum,
membuat ketegangan antar kelompok agama sehingga kerukunan dimasyarakat dan
kerukunan antar agama menjadi terganggu.
Dalam bidang politik banyak partai yang mengatasnamakan agama tapi anggota
parlemennya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, karena pragmatis dan oportunis.
Hanya berteriak-teriak berbasis agama tapi hasilnya kosong. Contohnya : Melakukan
kerusuhan di tempat umum dan ibadah dengan main hakim sendiri atau kelompok,
bentrok antar remaja berbasis agama, bentrok antar parpol berbasis agama.
Dalam bidang sosial muncul beragam karakter remaja yang negatif seperti :
A. Jiwa feodal artinya hanya bergantung dan menurut apa kata pimpinan dengan
prinsip “asal dia aman”. Contohnya : Seorang pembantu rumah tangga yang hanya
diam ketika mendapat pelecehan seksual dari majikannya, hanya karena takut
dipecat.
B. Artistik yang eksotik artinya pengembangan nilai-nilai budaya lebih mengarah
pada budaya westernisasi bangsa barat. Contohnya : Kasus video porno para artis
yang baru-baru ini menggemparkan masyarakat.
C. Takut berbeda pendapat artinya mayoritas pemuda kurang memiliki pendirian yang
teguh dan keyakinan pada kepercayaan yang mereka yakini. Contohnya : Hanya
diam ketika dalam forum diskusi pendapatnya tidak sesuai dengan keputusan akhir.
D. Pelanggaran norma-norma contohnya penyalahgunaan narkoba, obat-obat
terlarang, kasus kriminalitas dan tidak terorisme yang sedang membuming
E. Mengutamakan hasil daripada proses artinya tidak perduli halal ataupun haram
langkah yang mereka tempuh asalkan mereka mendapat yang nmereka inginkan.
Contohnya kasus korupsi Gayus yang menjadikan pegawai negeri golongan IIIA
seorang milyader.
F. Budaya barat teknik timur, semakin berkembang dalam diri pemuda. Mereka
cenderung mengikuti arus globalisasi tanpa adanya pemikiran maju. Akhirnya yang
mereka mendapat etik budaya barat tapi tetap berteknik timur. Contohnya :
mayoritas pemudi atau remaja putri banyak memakai pakaian yang mini dan gaya
hidup hedonis tapi tidak mampu menemukan temuan baru yang bermanfaat.
G. Dalam bidang ekonomi adopsi sistem kapitalisme banyak melahirkan koruptor-
koruptor kelas kakap yang menganggap dirinya merupakan pusat kepemimpinan.
Hal ini memunculkan pemikiran untuk merovolusi dan mere-orientasi karakter
dan pandangan hidup pemuda atau remaja. Pertanyaan besar yang muncul di kalangan
muslim saat ini bagaimana peranan iman dan taqwa dalam menyesuaikan diri dengan
tantangan kehidupan namun tetap mempertahankan jati diri sebagai bangsa timur.
b. Pengaruh Iman dan Taqwa di Era Globalisasi
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama
dalam menghadapi arus globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :
E. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama
dalam hidupnya, mereka rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha
terlebih dahulu memanfaatkan potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian.
Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau remaja) yang bersikap instan, yang
ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan prosesnya. Implementasi
keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil daripada
proses, sehingga tindak kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi
secara perlahan.
F. Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa
Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh
keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai
keseimbangan, dan jiwanya tenang karena Allah telah menjajikan pada umat
bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti akan menuai hasil yang baik.
Dengan ketentraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat menciptakan
inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi
muda.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
1. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Implementasi Iman dan Taqwa pada kehidupan modern
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi
2. Iman dan Taqwa pada kehidupan modern, timbul kesadaran
saya untuk selalu beriman dan bertaqwa dalam kehidupan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi
Iman dan Taqwa pada kehidupan modern saya menyadari
4.
bahwa saya sering lupa beribadah pada Tuhan YME
kehidupan
Materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan Taqwa
5. pada kehidupan modern, menyadarkan saya akan pentingnya
iman dan taqwa pada kehidupan modern saat ini
3. KETRAMPILAN (ACTION)
Setelah menerima materi layanan BK tentang Implementasi Iman dan taqwa pada
kehidupan modern, melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas
4-7 siswa. buatkah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru
Anda.
“ Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kita bergaul dengan sesama teman,
guru-guru, dan alam sekitar, misalnya memelihara tanaman, dan gedung sekolah.
sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita
harus menjaga hubungan dengan unsur-unsur tersebut. Bagaimana caranya ?
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
I. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
J. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
K. Metode yang digunakan variatif dan menarik
L. Menggunakan media layanan BK
M. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
5) Peserta didik memperoleh pemahaman baru
6) Peserta didik mempunyai perasaan positif
7) Peserta didik berkurang masalahnya
8) Peserta didik terentaskan masalahannya
9) Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
K. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
L. Peserta didik aktif bertanya
M. Peserta didik aktif menjawab
N. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
O. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
4. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
5. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
6. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
7. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
8. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK
….……………………. ......................
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131
1 Tujuan Layanan.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri
4. Peserta didik/konseli dapat memahami karakteristik penyesuaian diri
5. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menyesuaikan diri di sekolah
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Penyesuaian diri di lingkungan sekolah baru
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
5. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan menyenangkan, pentingnya
topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
Mengetahui Bandung, Juli 2019
Kepala Sekolah Guru BK
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
PENYESUAIAN DIRI REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH
BARU
2. Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang
menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat
atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-
kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-
teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya.
Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan
keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun
dengan jadwal masuk sekolah.
4. Mengetahui Aturan
Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat
yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah
sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada
5. Mengikuti MOS
Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah
adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah.
Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti
kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal
sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa,
dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.
6. Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara
beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan
layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah
individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak
kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih
dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai
sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan
dan bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa
dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang
berpapasan.
7. Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu
juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain.
kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling menghargai dan
menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan
cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan
sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan
kehendak pada teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru, semakin cepat
keakraban terjalin.
8. Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya
ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah
menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan
siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian
hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru.
Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja
mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131
1 Tujuan Layanan.
H. Peserta didik/konseli dapat memahami tujuan belajar di SMA/MA
I. Peserta didik/konseli dapat memahami struktur kurikulum SMA/MA
J. Peserta didik/konseli dapat memahami memilih peminatan/jurusan, sikap dan kebiasaan belajar
K. Peserta didik/konseli dapat memahami tips meraih sukses belajar di SMA/MA
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Kiat sukses belajar di SMA/MA
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
I. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
J. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
KIAT SUKSES BELAJAR DI SMA/MA
1 Tujuan Layanan.
9. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan komponen konsep diri
10. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri
11. Peserta didik/konseli dapat memahami proses pembentukan konsep diri
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point, Konsep diri remaja
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
d. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
e. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
KONSEP DIRI REMAJA
a. Pengertian dan Komponen Konsep Diri
Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang konsep diri
sebagai berikut :
e. Konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan penghargaan, atau
perasaan seseorang tentang dirinya sendiri (R.H. Dj. Sinurat).
f. Konsep diri adalah penghargaan diri, nilai diri, atau penerimaan diri. Konsep diri
meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini akan
menentukan siapa kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut
pikiran sendiri, apa yang dapat kita lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi
apa menurut pikiran sendiri (Burns).
g. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa
diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain
pada diri individu (Mulyana, 2000:7)
Sehubungan dengan konsep diri, beberapa hal mulai berkembang pada masa remaja,
antara lain:
e. Pengetahuan tentang diri sendiri bertambah
f. Harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul
g. Terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi kehidupan
Ada 3 dimensi konsep diri, yakni :
1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian potensi diri
2. Peserta didik/konseli dapat memahami macam-macam potensi diri
3. Peserta didik/konseli dapat mengenali dan menggali potensi diri
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : CD, Power Point, Potensi diri remaja
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi
hasil, setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
POTENSI DIRI REMAJA
a. Pengertian Potensi Diri
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari
potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah
Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang
yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan
yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai
kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi
potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi,
secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu
untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui
potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap
tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat
menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga
akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi
yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup
kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat
atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan
memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan
mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu
kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas
atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu
pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih
meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu
dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi.
Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita
adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita
sehari-hari yang sudah kita refleksikan.
b. Macam - macam Potensi Diri
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan
membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki
potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric )
Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk
mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk
mendengar, dan mata untuk melihat.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia
(terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan
sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini
terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung
jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri
manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk
mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.
1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian asertif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri prilaku asertif
3. Peserta didik/konseli dapat memahami aspek-aspek prilaku asertif
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
SIKAP DAN PERILAKU ASERTIF
Sebaliknya orang yang kurang asertif adalah mereka yang memiliki ciri - ciri a).
terlalu mudah mengalah/ lemah, b). mudah tersinggung, cemas, c). kurang yakin pada
diri sendiri, d). sukar mengadakan komunikasi dengan orang lain
Perilaku asertif adalah suatu tindakan yang sesuai dengan keinginan serta tetap
menjaga dan menghargai perasaan dan hak orang lain, mengekspresikan pendapat,
saran, dan perasaan secara jujur dan nyaman, serta dalam bertindak dapat memelihara
hubungan interpersonal yang harmonis dan efektif.
b. Ciri-ciri perilaku Asertif
Menurut Fensterheim dan Baer (dalam Sikone, 2006), ciri-ciri individu yang
berperilaku asertif adalah sebagai berikut :
1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun
tindakan.
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik.
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat oranglain,
atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif.
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan.
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tepat.
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan.
8. Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk
mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun
gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self
confidence).
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa orang yang
memiliki sikap asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan
pikiran, perasaan, dan hak-hak pribadinya, serta tidak menolak permintaan-permintaan
yang tidak beralasan. Asertif bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat
sesuatu seperti yang diinginkannya, di dalam asertivitas juga terkandung berbagai
pertimbangan positif mengenai baik dan buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan
dimunculkan.
c. Aspek-aspek perilaku Asertif
Alberti & Emmons (1995) menyebutkan ada sepuluh kunci pokok yang
merupakan aspek-aspek yang harus ada pada setiap perilaku asertif yang dimunculkan
oleh seseorang. Kesepuluh kunci pokok tersebut adalah :
1. Pengungkapan diri.
2. Penghormatan terhadap orang lain.
3. Jujur.
4. Langsung.
5. Tidak membedakan, menguntungkan semua pihak.
6. Verbal, termasuk isi pesan (perasaan, hak-hak, fakta, pendapat-pendapat,
permintaan-permintaan, dan batasan-batasan).
7. Nonverbal, termasuk gaya dan pesan (kontak mata, suara, postur, ekspresii muka,
jarak, waktu, kelancaran, dan mendengarkan).
8. Bukan suatu yang universal.
9. Bertanggung jawab secara social.
10.Dipelajari, bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir.
Menurut Rakos (dalam Louk, 2005), aspek-aspek perilaku asertif dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Content (isi), yaitu: perilaku verbal atau apa yang dikatakan oleh seseorang kepada
orang lain dalam mengungkapkan hak dan kesungguhan.
2. Paralinguistic, yaitu keberagaman berbicara yang berbeda dari kata-kata aktual
atau tata kalimat, memuat banyak arti seperti nada suara, keras lembutnya, intonasi,
irama, serta sikap ragu-ragu menyampaikan informasi.
3. Perilaku non verbal.
4. Kemampuan berinteraksi.
Sungguh keliru jika kita mengira bahwa bersikap asertif sama dengan tegas
dalam menyatakan perasaan atau pikiran secara blak-blakan, tak peduli orang lain
menjadi kecewa atau sakit hati. Jadi selain mampu menyatakan keadaan apa adanya,
dalam situasi yang tepat, kita juga harus mampu memahami orang lain. Inilah ciri khas
perilaku asertif.
Situasi yang tidak sesuai dengan kebenaran yang kita yakini tentu menimbulkan
kekecewaan. Bila hal ini terlalu sering kita alami dan membuat suasana hati menjadi
negatif, kita perlu bertanya pada diri sendiri: "Mengapa aku mudah kecewa dengan
keadaan yang aku alami?" Tidakkah ini berarti kita lebih fokus pada faktor eksternal
dalam diri kita? Sementara kesehatan psikologis diketahui lebih banyak ditentukan
oleh faktor internal dalam diri sendiri, seperti konsep diri positif, berpikir positif,
kecerdasan emosi, dan sebagainya? Bila memiliki konsep diri positif, kita akan merasa
nyaman dengan diri sendiri dan cenderung dapat berpikir positif. Bila menghadapi
orang atau situasi yang secara objektif tidak sesuai dengan norma standar kebenaran
universal, lewat kecerdasan emosi kita dapat menanggapinya dengan kepala dingin
dan memahami apa yang terjadi secara menyeluruh dan memilih respon yang tepat.
Dengan demikian, hubungan dengan orang lain akan berkembang positif dan hidup
terasa lebih menyenangkan. Sebaliknya, tanpa mengembangkan modalitas internal
seperti itu kita cenderung mudah kecewa dan marah. Kita bisa menyerang orang lain
dengan kata-kata yang menyakitkan, bahkan mungkin secara fisik.
Alkisah, seorang pria pimpinan sebuah perusahaan, telah sepuluh tahun dikenal
sebagai pemimpin yang pemarah dan otoriter. Ia mudah sekali menjadi marah bila
menghadapi anak buah yang meminta penjelasan atas uraiannya (yang sebetulnya
memang sering membingungkan), yang menyanggah pandangannya, kurang
menyimak saat diajak bicara, atau dianggap tidak patuh. Ia juga mudah sekali marah
pada kolega yang memiliki pandangan berbeda dengan dirinya dan yang mencoba
mengkritisi pandangannya
Pendek kata, ia sangat sensitif terhadap sikap orang lain yang dirasa kurang
hormat dan kurang patuh. Dalam kemarahannya (seringkali tubuhnya sampai
gemetaran, raut wajah merah maron, kata-kata tidak terkontrol, dll), dengan kata-kata
ia menyerang pihak lain menuduh pihak lain menghinanya, menfitnahnya, mezalimi,
atau mau menang sendiri. Bahkan tidak tertutup kemungkinan bisa beradu fisik.
Dalam suasana demikian akhirnya ia justru menjadi bahan pembicaraan buruk,
menjadi populer dari sisi negatifnya, orang lain menjadi apatis diam semu, dan
cenderung dihindari orang lain. Untunglah dalam perjalanan selanjutnya ia memiliki
kesadaran akan pentingnya memperbaiki hubungan dengan berbagai pihak. Ia dapat
merasakan bahwa kepemimpinannya menjadi tidak efektif karena rusaknya hubungan
dengan orang lain. Dalam setengah tahun terakhir ini ia tidak lagi memaksa orang lain
untuk tunduk kepadanya, dan mulai lebih terbuka menerima masukan, terutama dari
para kolega dan anak buah yang ia percayai. Saat mengemukakan pendapat pribadinya
kepada anak buah, belakangan ia sering memulai dengan menyatakan pujian atau
persetujuan atas pandangan yang telah ia tampung sebelumnya. Akhirnya ia menjadi
pribadi yang disukai dan kepemimpinannya lebih didukung.
Kisah penyesuaian diri ini merupakan contoh konkrit efektivitas mengubah
pendekatan dari agresif menjadi asertif. Istilah asertif seringkali diartikan sebagai
"tegas". Bahkan, orang asertif juga sering digambarkan senang berbicara blak-blakan,
menyatakan pikiran dan perasaan apa adanya, tidak peduli respon orang lain. Ini
merupakan gambaran yang sungguh tidak tepat. Perilaku asertif merupakan bentuk
pengembangan hubungan interpersonal yang bersifat memberi (menyatakan
kebutuhan, perasaan, dan pikiran secara langsung, jujur, dan dalam kesempatan yang
tepat), dan juga menerima (mendengarkan secara aktif apa yang menjadi kebutuhan,
pikiran, dan perasaan orang lain). Bagaimanapun, tujuan perilaku asertif adalah :
• Membuat proses komunikasi berjalan efektif;
• Membangun hubungan yang kesetaraan, kesejajaran, dan saling
menghormati.
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
TERAKREDITASI "A"
Jalan Cihampelas Nomor 167 Telepon 2030093 Bandung 40131
1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami motivasi berprestasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menumbuhkan motivasi berprestasi
….……………………. ......................
MOTIVASI BERPRESTASI
a. Pengertian Motivasi
1. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri.
Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar
1. Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang baik)
adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive dissonance)
2. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
1. Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh faktor
kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
2. Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh faktor luar
diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan
f. Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku :
1. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara), kebutuhan ini
paling dasar sifatnya.
2. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
3. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
4. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
5. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
6. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
7. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation
needs)
Kebutuhan Harga Diri
b. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-habisan
untuk mencapai sukses. Daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga
orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan
berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari
dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan
berarti tidak pernah gagal. Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih
keras lagi. Sampai akhirnya sukses (Weiner, 1980)
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :
1. Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear
motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang
buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak
belajar karena diancam tidak diberi uang saku
2. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation).
Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di
dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu
sasaran atau prestasi tertentu.
3. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari
dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
1 Tujuan Layanan.
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar menurut para ahli
2. Peserta didik/konseli dapat memahami gaya belajar
3. Peserta didik/konseli dapat memahami modalitas belaja, ciri-ciri serta strategi belajarnya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
….……………………. ......................
Lampiran 1. Uraian Materi
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan
terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,
tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang siapa remaja itu ?
2. Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri atau karakteristik remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan permasalahannya
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan Permasalahannya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
PSIKOLOGI REMAJA DAN PERMASALAHNNYA
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang
Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kepribadian
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tipe-tipe kepribadian
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kepribadian yang matang
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kepribadian Manusia
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
KEPRIBADIAN MANUSIA
1. Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat
dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai
suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan
tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah sistem
psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu
sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara
keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah
khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu
memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama,
karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari
tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari
konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
b. Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
1. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh
semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi,
ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu menjadi bintang
dalam setiap pertemuan.
Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.
2. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan
penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan
kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga, taat aturan, sangat
konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar
berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.
3. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional
bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan
keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini
sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.
4. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam
tenang, sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah
hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik
dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat sentimental dan
suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa
penghargaan dan penerimaan.
c. Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan
pribadi, ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
1. Mampu menerima diri sendiri apa adanya
2. Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
3. Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan
pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
4. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima
orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri
tanpa ikut arus.
5. Mempunyai perencanaan masa depan
Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak
berpikiran sempit.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kenakalan remaja
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis dan sebab kenakalan remaja
3. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kenakalan Remaja dan Cara Menghindarinya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I.MATERI
KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGHINDARINYA
a. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam
perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi
karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai
sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan
konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku
yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah
menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan
adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya
karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang
menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal
yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang
melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan.
Becker (dalam Soerjono Soekanto,1988,26), mengatakan bahwa tidak ada alasan
untuk mengasumsikan hanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk
berbuat demikian.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami
dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan
orang tidak menjadi kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap
normal biasanya dapat menahan diri dari penyimpangan. Masalah sosial perilaku
menyimpang dalam “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan
pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pAndangan sosialisasi.
Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial
apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi).
Silahkan perhatikan definisi kenakalan remaja yang sudah disebutkan di atas tadi.
Sekarang… Kenapa seorang remaja bisa terjun ke dunia “kenakalan remaja”
dan bagaimana kita sebagai remaja bisa menghadapinya? Berikut penjelasannya,
tentunya berdasarkan perspektif seorang remaja. Balik ke definisi awal kenakalan
remaja - suatu tindakan menyimpang/tidak dapat diterima sosial. Pertanyaannya:
kenapa remaja melakukan pemberontakan? Ada 3 hal yang berperan penting dalam
hal ini, yaitu: Keluarga, Pergaulan, Remaja itu sendiri
1. Keluarga
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai kenakalan remaja akan
muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara kalau orang tua permisif, remaja
malah akan mencari-cari perhatian dengan segala tingkah lakunya yang kemungkinan
besar menjurus ke kenakalan remaja. Bahkan orang tua yang demokratis sekalipun.
2. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang namanya rasa solidaritas, ingin
diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh untuk mencuatkan kenakalan
remaja yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Kalau di dalam
keluarga, remaja memberontak atau mencari perhatian yang menjurus ke tindakan
kenakalan remaja demi orang tua.
3. Remaja Itu Sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika mencoba menarik
perhatian dari orang tua terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan diri remaja itu
sendiri. Bukankah apa pun yang terjadi kalau memang remaja tersebut punya ‘hati
yang besar’ menyadari bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan ‘perhatian itu’, pasti
dia bisa untuk tidak terperosok ke dalam jurang kenakalan remaja.
2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja
selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan
berakibat terjadinya ketidak harmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga
akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya
terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian kesehatan reproduksi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami remaja dan ciri-cirinya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami alat reproduksi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami sistem reproduksi manusia
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah
suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya, atau suatu keadaan di mana manusia dapat menikmati
kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya
secara sehat dan aman.
Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi, yaitu
organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organ-ogran reproduksi
tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Istilah Reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali dan produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti kehidupan
manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung
jawab, yaitu :
Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya
4. Kehamilan
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam
berhubungan seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Proses kehamilan dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel
telur
Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak
masuk kedalam rahim dan selanjutnya ke saluran telur
Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung
membuahi
Tanda-tanda kehamilan :
Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness)
atau sepanjang hari
Mengantuk, lemas, letih dan lesu
Amenorhea (tidak mengalami haid)
Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu
Dibuktikan melalui tes laboratorium
Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar
Aerola Mammae (sekitar puting) membesar
c. Alat Reproduksi
Berikut alat reproduksi wanita dan pria, diantaranya :
1. Alat Reproduki Wanita dan Fungsinya
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
a) Mons Veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran
selain itu untuk estetika
b) Labia Mayora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual
c) Labia Minora berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta
merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf
d) Klitoris merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan
mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual
e) Vestibulum berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama
f) Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina,
membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan
dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar
Genetalia Interna
a) Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid
dan sekret dari dalam uterus, alat untuk bersenggama, jalan lahir bayi waktu
melahirkan
b) Uterus berfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam
rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang
melekat pada dinding rahim
c) Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke dalam uterus.
d) Ovarium berfungsi memproduksi ovum
e) Ligamentum berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi
wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan
berhubungan dengan organ sekitarnya.
Genetalia Interna
a) Testis berfungsi sebagai memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron
yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan
b) Epididimis berfungsi sebagai menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya
mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c) Vans deferens berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika
seminalis Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d) Vesika seminalis berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan yang
sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang
merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan
mudah bergerak dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan
seksual.
e) Kelenjar prostat berfungsi sebagai mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang
encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f) kelenjar bulbo uretralis berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma
lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.
b. Wanita
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar
Gametogenesis
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa
(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma
secara langsung.
2. Hormone LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh
sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses
oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormone FSH yang berfungsi merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar
sel ovum.
2. Hormone Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormone LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (proses
pematangan sel ovum).
4. Hormone progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian pola hidup bersih dan sehat
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tips dalam pola hidup bersih dan sehat
3. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya kebersihan perorangan dan di dalam
rumah
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
KEJUJURAN DAN INTEGRITAS DIRI
a. Pengertian Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Pengertian pola hidup sehat adalah upaya setiap orang yang ingin selalu sehat,
yaitu dengan memperhatikan gaya hidup sehat agar tubuh selalu terhindar dari
berbagai macam penyakit. Tidak cukup hanya mengetahuinya, anda juga harus
mempraktekkannya. Dengan pola hidup sehat, tubuh anda akan selalu sehat dan
tampak segar serta bugar.
Pada era modern seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak menghiraukan
kesehatan tubuhnya. Contohnya mereka yang masih di usia muda, yang semangatnya
masih besar dan beranggapan bahwa tubuhnya masih kuat dan tidak bisa sakit.
Padahal kita semua tahu bahwa penyakit bisa menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua. Contoh lain orang yang tidak menghiraukan kesehatannya adalah orang
yang sibuk dengan pekerjaannya. Jangankan melakukan gaya hidup sehat, bahkan
waktu untuk makan pun sering kali lupa.
Agar bisa menjalani pola hidup yang sehat, kita harus mempunyai niat yang kuat.
Bila memiliki niat yang kuat, maka yang harus dimiliki lagi adalah rasa kemauan dan
kemampuan yang kuat untuk bisa menjalani pola hidup yang sehat. Berikut ini
adalah langkah – langkah pola hidup sehat :
1. Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga ada
banyak orang yang sering mengabaikannya. Padahal olahraga ini merupakan
kegiatan yang bisa menyehatkan tubuh kita. Apabila kita berolahraga secara
teratur, maka banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh kita seperti daya
tahan tubuh meningkat, bisa menguatkan tulang - tulang, menurunkan lemak
tubuh, mengurangi stress, menambah kebugaran tubuh dam masih banyak lagi.
2. Menjaga pola makan
Menjaga pola makanan yang harus makan tersebut memenuhi standart kesehatan.
Untuk itu kita dianjurkan mengetahui tentang makanan-makanan yang penting
untuk kesehatan tubuh kita. Pada umumnya, banyak orang sering tidak
memperhatikan tentang hal ini. Banyak sekali makan yang bisa membahayakan
bagi tubuh kita. Seperti makanan yang banyak mengandung pengawet, makanan
junk food atau makanan cepat saji. Sebaiknya kita bisa mengatur pola makan kita
seperti waktu-waktu yang baik untuk kita makan dan juga makan menyehatkan.
3. Menciptakan lingkungan yang sehat
Apabila kita ingin menikmati kesehatan yang sesungguhnya maka kita juga harus
memperhatikan lingkungan kita yang harus kita jaga. Lingkungan yang perlu kita
jaga adalah, air, tanah, udara, iklim, tumbuhan dan lain sebagainya. Apabila kita
hidup dilingkungan yang tidak baik seperti berkumpul dengan orang yang
perokok, lingkungan yang penuh dengan sampah, banyak terkena asap mobil dan
lain-lain. Dengan lingkungan yang tidak baik, juga akan bisa memicu kesehatan
kita.
4. Istirahat yang cukup
Banyak sekali yang mempunyai aktivitas yang banyak yang terkadang lupa dan
tidak menghiraukan waktu istirahat kita. Bila kita mempunyai pola tidur yang
berantakan seperti tidur yang terlalu larut malam dan harus bangun pagi-pagi
untuk bekerja. Padahal apabila kurang istirahat dapat menyebabkan kurangnya
konsentrasi. Sebaiknya apabila istirahat kerja di siang hari paling tidak kita bisa
tidur sejenak selama 20 menit agar pikiran kita bisa segar kembali. Tetapi kita
harus bisa menata pola tidur kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga
kan menyehatkan tubuh kita.
Sebenarnya pola hidup yang benar tidaklah susah akan tetapi juga tidaklah
gampang, karena setiap mempunyai kondisi tubuh yang berbeda-beda, ada yang
bergadang tiap hari, akan tetapi tidak mempengaruhi kesehatannya, akan tetapi ada
yang bergadang hanya 1 hari langsung mengalami demam atau meriang. Hal ini
disebabkan daya tahan seseorang yang berbeda-beda.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Bahaya Rokok dan Dampaknya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA
a. Pengertian Rokok
Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru, jantung
Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek dan
filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk
lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan ke
dalam pipa lalu dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya
dicampur dengan buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih,
kapur dan pinang
6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok
tradisional menjadi rokok modern.
Jenis-jenis Perokok
1. Nikotin
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus
menghisap rokok. Pengaruh bagi tubuh manusia :
Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
Menyebabkan darah cepat membeku
Mengeraskan dinding arteri
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa
menimbulkan iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
Membunuh sel dalam saluran darah
Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
Menyebabkan kanker paru-paru
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
menghalangi transportasi dalam darah
4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia
Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
Menyebabkan batuk.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian etika
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara untuk membina persahabatan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA
a. Definisi Etika
Etika pergaulan yaitu sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai
dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik
norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Etika adalah suatu sikap seperti
sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia
yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial
dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan
kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk
mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian
perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras,
serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari
masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok
sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga
menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa
kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu
apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma
agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug
addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex
(samen leven atau kumpul kebo). Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu
dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani
(manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti :
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and
love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya perilaku sopan santun
2. Peserta didik/konseli dapat belajar untuk berprilaku sopan dan santun
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan
tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera
hidup kita. Dalam kenyataannya, banyak hal yang harus kita ketahui dan kita
laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila kita
pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk
memulainya. Oleh sebab itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku
yang baik itu dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami sikap respek terhadap orang lain
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kepedulian terhadap kepentingan orang lain
3. Peserta didik/konseli dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Perilaku Sosial yang Bertanggung Jawab
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
1.3.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam
hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik
dan Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan
suasana yang
menyenangkan,pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.
I. MATERI
PRILAKU SOSIAL YANG BERTANGGUNG JAWAB
a. Sikap respek terhadap orang lain
Sikap respek terhadap orang lain adalah sikap menghormati atau menghargai
orang lain. Sikap ini didasarkan kepada kesadaran bahwa setiap manusia memiliki
harkat dan martabat yang sama di hadapan Tuhan. Sikap saling menghormati
antarsesama, merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kehidupan bersama yang
sejahtera, dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, sikap ini sangat penting dimiliki oleh setiap warga,
apalagi mengingat bahwa masyarakat kita terdiri dari multi (keragaman) etnis, ras,
agama, dan budaya. Apabila sikap ini tidak dimiliki oleh setiap warga, maka akan
berkembang sikap saling melecehkan, merendahkan, baik perorangan maupun
kelompok. Kondisi ini akan memicu munculnya sikap permusuhan dan saling
mencurigai antara satu dengan lainnya yang akhirnya akan memporak-porandakan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Sehubungan dengan hal itulah, maka Anda sebagai siswa, atau warga
masyarakat dari negara yang memiliki keragaman suku, ras, agama, dan budaya,
dituntut untuk memiliki sikap respek ini. Dalam kehidupan Anda sehari-hari, baik di
lingkungan sekolah maupun masyarakat pada umumnya, sikap respek terhadap orang
lain itu dapat diwujudkan dalam perilaku sebagai berikut :
a. Menghormati agama yang dianut teman atau orang lain.
b. Menjalin persahabatan dengan orang lain, tanpa melihat perbedaan suku,
ras, agama, atau budaya.
c. Menghargai keadaan orang lain sebagaimana adanya.
d. Menghargai pendapat teman (orang lain).
e. Bertutur kata yang sopan.
f. Tidak mencemoohkan atau melecehkan orang lain.
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang
dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
diharapkan dari materi yang disampaikan
Total Skor =…
Keterangan:
4 = Sangat Setuju 3 = Setuju 2 = Cukup Setuju 1 = Kurang Setuju
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (1)
Standar Kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara bersedia mengembangkan
Tugas Perkembangan => keterampilan intelektual untuk menjadi warga masyarakat yang baik
Kompetensi Dasar => Siswa mampu mengenal sekolah secara benar, bersikap terpelajar, dan mampu beradaptasi secara bertanggungjawab,
serta menjadi warga sekolah yang baik sebagai bukti pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
Standar kompetensi / 3. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwakepada Tuhan YME dengan bersyukur bersekolah di
Tugas Perkembagan => lembaga yang tertib dan disiplin
4. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan
intelektual sehingga menjadi warga masyarakat yang baik, yaitu masyarakat sekolah
5. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai yang tergambar dalam sosok pelajar yang melaksanakan
tatatertib sekolah
Kompetensi dasar => Siswa mampu mengenal dan bersedia melaksanakan tata tertib sekolah yang berlaku secara benar dan bertanggungjawab
sehingga tercapai keseimbangan yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai bukti
pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mandiri, dan memiliki kesadaran yang tinggi.
Standar kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk
Tugas Perkembangan ➔ ciptaan Tuhan mengenal diri, tahu akan tujuan hidup dan mempersiapkan masa depan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memahami diri dalam hal pengenalan diri, maksud dan tujuan hidup, serta meniti diri untuk kehidupan yang
akan datang sehingga mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional,
sosial, intelektual, dan ekonomi
Standar kompetensi / Mencapai kematangan dalam peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia dengan cara menyadari diri sebagai makhluk
Tugas Perkembangan ➔ ciptaan Tuhan yang dianugerahi dengan aneka macam kelebihan dan keunggulan dalam kecerdasan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mengenal berbagai macam kecerdasan manusia dan memahami kecerdasan dirinya yang telah diberikan dari
Tuhan YME secara cuma-cuma, serta menerapkannya secara bertanggungjawab sebagai bukti manusia yang beriman ,
bertakwa, dan berakhlak mulia
Jenis Bidang
Layanan Bimbingan Fungsi Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi - Pemahaman
Pribadi-
Bimbingan - Pemeliharaan &
Sosial
kelompok Pengembangan
Mengenal 8 kecerdasan Manusia
Bersyukur atas anugerah kecerdasan secara gratis dari Tuhan,
a. Anugerah gratis memanfaatkan & mengembangkan secara seimbang dan
bertanggungjawab agar hidup menjadi lebih bermakna
Mengenal aneka macam kecerdasan manusia pada umumnya dan
b. Aneka macam
kecerdasan diri pada khusunya sehingga dapat mengembangkannya
Kecerdasan manusia
untuk membantu kehidupannya menjadi lebih baik
Menerima dan menghargai perbedaan kecerdasan antar manusia, serta
c. Mau memahami
memanfaatkan perbedaan itu untuk saling melengkapi sehingga
perbedaan kecerdasan
tercipta suasana kehidupan yang harmonis
Standar kompetensi / 4. Mencapai kematangan tentang gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan
Tugas Perkembangan ➔ konomi sehiungga menjadi bekalyang baik untuk menjadi pribadi yang bermutu
5. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai dengan cara mengenal dan menggambarkan diri sebagai pribadi yang
positif
6. Bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu sebagai pribadi yang memiliki konsep diri positif
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu menggambarkan diri secara positip sehingga dapat mencapai berbagai kemandirian yang dibutuhkan dalam
hidupnya berdasarkan sietem nilai dan etika yang berlaku sehingga tingkahlakukanya dapat diterima oleh masyarakat
Standar kompetensi / 2. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan
Tugas Perkembangan ➔ ekonomi dengan cara menjadi pribadi yang memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi
3. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai sehingga terdorong untuk menjadi pribadi yang sukses
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memotivasi diri untuk belajar sehingga berhasil dan berprestasi dalam hidupnya
Jenis Bidang
Layanan Bimbingan Fungsi Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Informasi
Pribadi- Pemahaman
Konseling
Sosial Pencegahann
kelompok
Motivasi dasar prestasi
Memahami arti penting motivasi untuk melakukan sesuatu,
a. Pentingnya motivasi terutama belajar
b. Faktor - faktor yang Mengenal berbagai faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
mempengaruhi motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi diri dalam hal belajar dan
belajar peningkatan prestasi belajar
c. Cara mempertahankan Mengetahui berbagai cara untuk mempertahankan motivasi belajar
motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan upaya untuk mempelajari berbagai
hal yang sesuai dengan sistem etika dan tata nilai yang berlaku
d. Kategori motivasi belajar Mengenal kategori motivasi belajar untuk dijadikan alat evaluasi
diri dalam hal belajar dan peningkatan prestasi belajar
e. Dua pola belajar Memilih secara sadar tentang pola belajar yang akan
dilaksanakannya untuk meraih keberhasilan / prestasi belajar
Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Layanan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
kelompok
Komunikasi dan hubungan antar pribadi
Mengerti arti penting berkomunikasi bersama orang lain sebagai kebutuhan
a. Pengertian komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
b. Kepada siapa kita Mengerti tentang sasaran berkomunikasi sehingga dapat mengambil makna
berkomunikasi? yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya
Melaksanakan komunikasi antar pribadi sehingga terjalin hubungan sampai
c. Komunikasi antar pribadi pada tahap yang lebih berkualitas
Melaksanakan komunikasi yang efektif dengan menggunakan kemampuan
d. Komunikasi yang efektif diri dan sarana penunjang yang ada sehingga mendapatkan manfaat yang
diinginkan
Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Layanan Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan Pemahaman
Informasi
Pribadi- Pemeliharaan
Bimbingan
Sosial &
Kelompok
Pengembangan
Nilai-nilai kehidupan
Memahami arti nilai kehidupan yang selayaknya dimiliki oleh
a. Pengertian nilai kehidupan manusia
Menentukan beberapa nilai kehidupan utama yang dianggap paling
b. Kategori dan aspek nilai penting dalam hidup sehari-hari
c. Beberapa contoh nilai-nilai Memahami nilai-nilai kehidupan yang ada di tengah masyarakat dan
kehidupan menghargai perbedaan pemilihan nilai kehidupan
Bidang
Jenis Bimbing Fungsi
Layanan an Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
Kelompok
Psikologi Remaja
Mengenal diri sebagai pribadi dalam masa remaja sehingga dapat
a. Masa remaja bersikap dengan tepat terhadap dirinya sendiri
b. Perubahan yang terjadi Memahami perubahan yang terjadi pada diri dalam masa remaja
pada masa remaja sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut
Memahami tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada
c. Tahap-tahap masa remaja masa remaja sehingga dapat beraktivitas sesuai dengan tahap-
tahap masa remaja
Memahami kebutuhan psikologis diri sendiri dan tugas
d. Kebutuhan psikologis dan Tugas
perkembangan yang perlu diujudkan pada masa remaja sehingga
Perkembangan Remaja
siap memasuki masa berikutnya
Bersikap dengan bijak selama masa transisi dan adaptasi dalam
e. Masa transisi dan adaptasi masa remaja sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin
terjadi
Bidang
Jenis Bimbing Fungsi
Layanan an Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
Kelompok
Mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan dan harapan
f. Ada pesan dan harapan dari berbagai pihak bagi kaum remaja demi kebaikan hidupnya
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (10)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap
Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir,
Tugas Perkembangan => dan kelanjutan studi dengan persiapan yang memadai yaitu dengan belajar yang bebas dari persoalan
2. Mencapai kematangan dalam gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan
ekonomi dengan cara mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami
3. Mencapai kematangan dalam hal bertingkahlaku yang dapat diterima oleh masyarakat yaitu menjadi pribadi remaja
pembelajar yang efektif memecahkan masalah belajarnya sendiri
Kompetensi dasar => Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga prestasi belajar dapat dipertahankan dan dikembangkan
Bidang
Fungsi
Jenis Layanan Bimbingan
Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Bimbingan
Sosial Pencegahan
kelompok
Sulit belajar?
Mengenal gejala kesulitan belajar untuk mengantisipasi kesulitan
a. Gejala kesulitan belajar belajar yang mungkin tejadi
b. Faktor – faktor yang
Mengenal faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
menyebabkan kesulitan
sehingga dapat diantisipasi untuk mengatasinya
belajar
c. Langkah mengatasi kesulitan Melaksanakan langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar bila
belajar benar-benar mengalami kesulitan belajar
Mengenal indikator pemecahan masalah dalam mengatasi
d. Indikator pemecahan
kesulitan belajar sehingga permasalahan belajar sungguh-sungguh
masalah
dapat diatasi
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (11)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap
Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum
Tugas Perkembangan ➔ dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan
cara mengenal perguruan tinggi terlebih dahulu
2. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara mengenal lebih awal perguruan tinggi yang kelak akan
dijadikan tempat kuliah
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mengenal perguruan tinggi sebagai antisipasi untuk studi lanjut dan pilihan karir yang kelak akan dipilih
untuk dimasuki setelah luluis SMA
Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum
Tugas Perkembangan ➔ dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas dengan
cara memilih jurusan di SMA secara tepat
2. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara memasuki jurusan yang sesuai dengan cita-cita masa depan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu mempersiapkan diri untuk penjurusan di SMA
Bidang
Fungsi
Jenis Layanan Bimbingan
Layanan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Penempatan
Sosial
& Penyaluran
Penjurusan di SMA
Memahami alasan adanya penjurusan di SMA sehingga dapat
a. Mengapa ada penjuruan? mempersiapkan diri sebaik mungkin
Mengenal kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat
b. Mengenal kurikulum menyesuaikan diri dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar
yang dilakukan
Mengenal jurusan atau program studi di SMA agar dapat
c. Jurusan atau program studi
mempersiapkan diri untuk penjurusan sesuai dengan bakat, minat,
di SMA
dan kemampuan
Mengenal struktur kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga dapat
d. Struktur kurikulum SMA mengetahui berbagai mata pelajaran yang ada di SMA
Memahami persyaratan pemilihan jurusan atau program studi di
e Persyaratan pemilihan jurusan SMA sehingga tidak salah memilih jurusan / program studi yang ada
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING (13)
Sekolah : SMA PASUNDAN 2 BANDUNG Kelas : X (sepuluh)
Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 2 / Genap
Standar kompetensi / 1. Mencapai kematangan dalam pilihan karir dengan cara mengenal makna kerja sebagai panggilan hidup
Tugas Perkembangan ➔ 2. Mencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual,
dan ekonomi sehingga memahami arti penting bekerja dalam kehidupan
Kompetensi dasar ➔ Siswa mampu memahami bahwa bekerja itu adalah suatu panggilan hidup
Bidang
Jenis Fungsi
Bimbingan
Bimbingan Bimbingan
Materi Layanan Indikator / Tujuan Layanan
Informasi
Pribadi- Pemahaman
Penempatan
Sosial
& Penyaluran
Bekerja sebagai panggilan hidup
Memahami hubungan antara bekerja dan hidup sehingga bahwa untuk
a. Bekerja dan hidup bisa hidup itu perlu bekerja
Memahami makna bekerja dalam kehidupan sehingga setiap pribadi
b. Makna bekerja terpanggil untuk bekerja
Mengenal lapangan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga / masyarakat
c. Lapangan kerja sehingga mendapatkan informasi lebih awal untuk pilihan karir
d. Ke mana akan bekerja? Berani merencanakan sejak awal perihal arah pilihan lapangan pekerjaan
sehingga lebih terfokus dalam persiapannya
LAMPIRAN A.
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK (Lihat lebih lengkap di CD Aplikasi Angket
Kebutuhan Peserta Didik)
TATARAN/INTERNALISASI
N BIDANG SKKPD NO. BUTIR ANGKET BIDAN
O TUJUAN ITE KONSELI G
M
Pengenalan Akomodasi Tindaka
n
1 PRIBAD Landasan Mempelajari hal ihwal Mengembangkan pemikiran Melaksanakan ibadah atas 1 Saya merasa belum P
I Hidup Religius ibadah tentang kehidupan beragama keyakinan sendiri disertai sikap disiplin dalam
toleransi beribadah pada
Tuhan YME
Landasan Mengenal keragaman Menghargai Keragaman Berperilaku atas dasar keputusan 2 Saya kadang-kadang P
Perilaku sumber norma yang sumber norma sebagai yang mempertimbangkan aspek- berperilaku dan bertutur
Etis berlaku di masyaraakat rujukan pengambilan aspek etis kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih P
suka
menyontek pada waktu tes
Kematanga Mempelajari cara-cara Bersikap toleran terhadap Mengekspresikan perasaan dalam 4 Saya merasa belum P
n Emosi menghindari konflik ragam ekspresi perasaan diri cara-cara yang bebas,terbuka dan bisa mengendalikan
dengan orang lain sendiri dan orang lain tidak menimbulkan konflik emosi dengan baik
5 Saya belum paham tentang P
sikap dan
perilaku asertif
Pengembangan Mempelajari keunikan Menerima keunikan diri Menampilkan keunikan diri secara 6 Saya belum tahu cara P
Pribadi diri dalam konteks dengan segala kelebihan dan harmonis dalam keragaman mengenal dan
kehidupan sosial kekurangannya memahami diri sendiri
7 Saya belum memahami P
potensi diri
8 Saya belum tahu P
perubahan dan
permasalahan i pada
masa remaja
9 Saya belum mengenal P
tentang macam- macam
kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa P
percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga P
kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri- P
ciri/sifat/prilaku pribadi
yang berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki P
tanggung
jawab pada diri sendiri
14 Saya kesulitan mengatur P
waktu belajar dan bermain
2 Layanan informasi
4 Layanan pembelajaran
8 Aplikasi instrumentasi BK
10 Konferensi kasus
11 Kunjungan rumah