Di Susun Oleh :
Nenti Nurfajri
20010145
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Alloh s.w.t karena
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
’Program Tahunan Dan Program Semester Ganjil /Genap ‘ yang penulis susun untuk
memenuhi tugas yang diberikan Dosen Pengampu Mata kuliah Bimbingan dan Konseling
Belajar .
Dalam kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis di dalam penyusunan program ini . Penulis sepenuhnya menyadari bahwa
penyusunan program ini ini tidak lepas dari banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran ataupun tanggapan dari pembaca dan
juga dosen pengampu , demi kesempurnaan program yang kami buat . semoga program tahunan
dan program semester ganjil genap ini mempunyai arti dan dapat menambah wawasan
pembaca.
Penyusun
PROGRAM TAHUNAN
A.RASIONAL
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan
Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-
undangan). Tugas kedudukan konselor diatur dengan tegas dalam UU No 20 Tahun 2003,
namun yang lebih penting adanya kesadaran atau komitmen dalam memfasilitasi siswa agar
mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial maupun moral – intelektual. Siswa adalah
seorang individu yang sedang berada ada dalam proses berkembang menuju ke arah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, siswa perlu bimbingan
karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan
lingkungannya serta pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pada masalah belajar tentang orientasi pada struktur kurikulum yang berlaku saat ini,
orientasi pada sarana multimedia yang ada di sekolah, orientasi pada program yang
diselenggarakan sekolah dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing, orientasi pada
program sekolah berkaitan dengan kemampuan TIK siswa, informasi tentang kesulitan
menumbuhkan semangat belajar yang menurun, informasi tentang cara belajar yang efektif dan
efisien, informasi tentang cara mempersiapkan diri menghadapi tes/ujian, sulit menentukan
teknik belajar yang sesuai dengan diri saya, berlatih memiliki kemampuan untuk
menghilangkan rasa takut saat mengikuti pelajaran, takut bertanya/menjawab di kelas, dampak
menyontek pada saat ulangan bagi masa depan, cara memanfaatkan secara maksimal buku-
buku yang ada di perpustakaan, cara membuat suasana belajar di kelas menjadi nyaman, serta
khawatir tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan.
Bimbingan dan konseling belajar pun bertujuan membantu konseli / peserta didik agar:
(1) menyadari potensi diri dalam aspek belajar
(2) memahami berbagai hambatan belajar
(3) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(4) memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(5) memiliki keterampilan belajar yang efektif
(6) memiliki keterampilan dalam perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya dan
(7) memiliki kesiapan menghadapi ujian.
Tema-tema yang dapat dikembangkan antara lain: pengenalan potensi diri dalam
belajar, keterampilan belajar yang efisiensi dan keefektifan, hambatan dalam belajar, kebiasaan
belajar yang positif, memilih studi lanjut, dan makna prestasi akademik dan non akademik
dalam pendidikan, persiapan menghadapi ujian, dan sebagainya.
Dengan adanya program BK dapat memudahkan dalam melaksanakan dan
mengevaluasi hasil kegiatan BK. Program BK penting untuk dibuat dan dilaksanakan agar
dalam pelaksanaannya sesuai urutan dari tingkat permasalahan paling tinggi hingga tingkat
permasalahan paling rendah. Tingkat permasalahan paling tinggi perlu dilaksanakan terlebih
dahulu karena bersifat responsif, misalnya konseling kelompok maupun individual. Sedangkan
tingkat permasalahan yang rendah dapat dilaksanakan melalui bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, menggunakan metode permainan, sosiodrama maupun psikodrama, dan lain-lain.
Dengan adanya program BK maka pelaksanaannya akan teratur dan terstruktur dan
memudahkan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program tersebut.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
BUTIR ANGKET
NO KEBUTUHAN PESERTA PROSENTASE PRIORITAS
DIDIK
Saya merasa belum disiplin dalam
1
beribadah pada Tuhan 3.83% TINGGI
YME
2 Saya kadang-kadang berperilaku
3.56% TINGGI
dan bertutur kata tidak jujur
3 Saya kadang-kadang masih suka
3.28% TINGGI
menyontek pada waktu tes
4 Saya merasa belum bisa
3.28% TINGGI
mengendalikan emosi dengan baik
Saya terkadang merasa sulit dalam
5 3.15% TINGGI
memahami pelajaran
6 Saya belum bisa mngatur jadwal
3.01% TINGGI
belajar dengan baik .
Saya belum memahami potensi
7 3.01% TINGGI
diri
8 Saya belum tahu cara meraih
3.01% TINGGI
prestasi di sekolah
9 Saya belum tahu tentang struktur
3.01% TINGGI
kurikulum yang ada di sekolah
Saya kurang memiliki rasa percaya
10 3.01% TINGGI
diri
Saya kadang memiliki semangat
11 3.01% TINGGI
belajar yang menurun .
Saya belum tahu ciri-
12 ciri/sifat/prilaku pribadi yang 3.01% TINGGI
berkarakter
Saya merasa kurang memilki
13 2.87% TINGGI
tanggung jawab pada diri sendiri
Saya kesulitan mengatur waktu
14 2.87% TINGGI
belajar dan bermain
Saya belajarnya jika akan ada tes
15 2.60% TINGGI
atau ujian saja
Saya merasa kurang mengetahui
16 dalam memilih lembaga 2.60% TINGGI
bimbingan belajar yang baik .
Saya mempunyai masalah dengan
17 2.60% TINGGI
anggota keluarga di rumah
Saya belum bisa menjadi pribadi
18 2.60% TINGGI
yang mandiri
Saya sedang memiliki konflik
19 2.46% TINGGI
pribadi
Saya kurang memahami dalam
20 membangun cara belajar 2.46% TINGGI
berkelompok .
Saya belum banyak mengenal
21 2.46% TINGGI
lingkungan sekolah baru
Saya masih sering menunda-nunda
22 tugas sekolah/pekerjaan rumah 2.33% TINGGI
(PR)
Saya masih sedikit mengetahui
23 2.33% TINGGI
tentang dampak atau bahaya rokok
Saya belum banyak mengenal
24 tentang perilaku sosial yang 2.33% TINGGI
bertanggung jawab
Saya belum tahu tentang bullying
25 2.33% TINGGI
dan cara menyikapinya
Saya sukar bergaul dengan teman-
26 2.19% TINGGI
teman di sekolah
Orang tua saya tidak peduli
27 2.05% TINGGI
dengan kegiatan belajar saya
Saya terkadang sulit dalam
28 memanfaatkan media sosial untuk 2.05% TINGGI
belajar
Saya jarang bermain/berteman di
29 2.05% TINGGI
lingkungan tempat saya tinggal
Saya belum banyak teman atau
30 2.05% TINGGI
sahabat
Saya kurang suka berkomunikasi
31 1.78% SEDANG
dengan teman lawan jenis
Saya belum tahu cara belajar yang
32 1.78% SEDANG
baik dan benar di SMA
D. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya :
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Memahami belajar yang benar di Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam belajar serta
SMA menerapkan sikap dan kebiasaan dalam belajar yang baik di
SMKMA hingga mencapai prestasi yang lebih luas
Memiliki motivasi untuk berprestasi Peserta didik/konseli mampu memahami pengertian motivasi
berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memahami dan mengetahui tentang
dengan gaya belajar gaya belajar serta strategi belajarnya untuk masing-masing gaya
belajar tersebut
BELAJAR
Kepedulian orang tua pada kegiatan Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian orang tua dalam
belajar belajarnya
Melaksanakan Tugas Sekolah / PR Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam belajar
tepat waktu
Mudah memahami pelajaran Peserta didik dapat memahami teknik memahami pelajaran
Mampu memanfaatkan sumber Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber belajar dalam
belajar kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai jadwal Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu belajarnya
Memahami struktur kurikulum sekolah Peserta didik/konseli dapat memahami tentang struktur
kurikulum sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam belajar
Membentuk belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok dengan temannya
Mengetahui cara memilih lembaga Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga bimbingan belajar
bimbingan l yang baik yang tepat
Pemanfaatan perkembangan teknologi Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan teknologi informasi
informasi untuk belajar
E. KOMPONEN PROGRAM
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta
didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi
seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta
didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah
Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta
(2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang
berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi
dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan
pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor
atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring. Alokasi waktu kegiatan dari komponen program
berdasar hasil angket adalah sebagai berikut :
JUMLAH PERHITUNG
KOMPONEN MATERI / TOPIK /
NO NO LAYANAN PROPORSI AN
PROGRAM KEGIATAN
WAKTU/JAM
1 Layanan Dasar Implementasi Iman dan 26 46% 47% x 24 =
1 Taqwa dalam kehidupan 11,28
modern
2 Kejujuran dan Integritas
Kebiasaan mencontek dan
3
akibatnya
4 Sikap dan Perilaku Asertif
5 Konsep diri remaja
6 Potensi diri remaja
Psikologi remaja dan
7
permasalahannya
8 Kepribadian Manusia
Membangun Rasa Percaya
9
Diri
Pola Hidup Bersih dan
10
Sehat
Menjadi pribadi yang
11
berkarakter
12 Jadwal kegiatan sehari-hari
Penyesuaian Diri Remaja di
13
Sekolah Baru
Kenakalan Remaja dan
14
Cara Menghindarinya
Bahaya rokok dan
15
dampaknya
Prilaku sosial yang
16
bertanggung jawab
17 Stop Bullying !
Etika pergaulan dengan
18
teman sebaya
Sikap sopan santun dalam
19
kehidupan
Dampak handphone
20
(medsos)
21 Kita sebagai makhluk social
2 Layanan
Peminatan dan 1 Informasi Beasiswa 14% x 24 =
6 11%
Perencanaan 2 Kiat belajar sambil bekerja 3,36
Individual 3 Cara memilih Ekskul
Peserta Didik
Mantap pada pilihan
4
peminatan
Hobi, bakat, minat,
5
kemamapuan dan Karir
2 Kegiatan Manajemen
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
Pengembangan
6 Profesi Konselor a.
In House Training
b. Pendidikan Lanjut
Penelitian dan
7 Pengembangan
BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
Memahami belajar yang Peserta didik/konseli dapat mengenal Kiat sukses
benar di SMK/MAK sikap dalam belajar serta menerapkan belajar di
sikap dan kebiasaan dalam belajar SMA
yang baik di SMA hingga mencapai
prestasi yang lebih luas
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/konseli mampu Motivasi
berprestasi memahami pengertian motivasi berprestasi
berprestasi, mengetahui dan
menerapkan cara untuk
meningkatkan motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Strategi belajar
yang sesuai dengan gaya memahami dan mengetahui tentang sesuai dengan
belajar gaya belajar serta strategi belajarnya gaya belajar
untuk masing-masing gaya belajar
tersebut
Kepedulian orang tua Peserta didik/konseli selalu Kepedulian
pada kegiatan belajar mendapat perhatian orang tua dalam orang tua
BELAJAR belajarnya terhadap belajar
anak
Melaksanakan Tugas Peserta didik/konseli memiliki Disiplin
Sekolah / PR tepat waktu kedisiplinan dalam belajar Mengerjakan
Tugas
Mudah memahami Peserta didik/konseli dapat Tips memahami
pelajaran memahami teknik memahami pelajaran
pelajaran
Mampu memanfaatkan Peserta didik/konseli dapat Manfaat sumber
sumber belajar memanfaatkan sumber belajar dalam belajar
kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai Peserta didik/konseli dapat mengatur Belajar sesuai
jadwal waktu belajarnya jadwal
Memahami struktru Peserta didik/konseli dapat Srtuktur
kurikulum sekolah memahami tentang struktur kurikulum
kurikulum sekolah sekolah
Memiliki semangat Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar
belajar motivasi dalam belajar
Membentuk belajar Peserta didik/konseli dapat belajar Belajar
kelompok kelompok dengan temannya kelompok yang
efektif
Mengetahui cara memilih Peserta didik/konseli dapat memilih Memilih
lembaga bimbil yang baik lembaga bimbingan belajar yang lembaga bimbel
tepat yang tepat
Pemanfaatan Peserta didik/konseli dapat Memanfaatkan
perkembangan teknologi memanfaatkan teknologi informasi IT untuk meraih
informasi untuk belajar prestasi
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam
pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling. Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi
yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan
dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling
ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin pelayanan
bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi/topik/masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah. Langkah-langkah
pelaksanaan :
Penyusunan rencana evaluasi
Pengumpulan Data
Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan. Terdapat tiga aspek pokok yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan laporan yaitu:
Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan
dan kebahasan yang telah dilakukan
Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan
secara akurat dan tepat waktu.
Langkah – langkah dalam penyusunan pelaporan :
Tahap persiapan
Pengumpulan dan penyajian data
Penulisan laporan
Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian
dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu
maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMK
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi (terlampir) .
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci. Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah atau studi
lanjutan ke jenjang yang lebih tingggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan
jejaring, kegiatan manajemen dan PKB .
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil
maupun semester genap :
: A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
BIDANG
BIMBINGAN
FUNGSI
NO JENIS KEGIATAN/LAYANAN BK TUJUAN SASA RAN WAK TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Peserta didik/konseli
dapat mengenal dan
menggali potensi diri
KLS
Potensi diri remaja V Pemah aman serta berusaha Sept.
X
mengoptimalkannya
untuk meraih sukses
masa depan
Peserta didik/konseli
mampu mengenal ciri-
ciri
Psikologi remaja perkembangan remaja,
KLS
dan V Pemah aman dapat memahami tugas Oktb
X
permasalahannya perkembangan,
mengatasi masalah yang
dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli
mampu mengenal tipe-
tipe kepribadian
Kepribadian manusia, mengenal KLS
V Pemah aman Oktb.
Manusia kepribadian yang X
dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi
pribadi yang matang
Peserta didik/konseli
dapat memahami ciri-
ciri pribadi yang
Membangun Rasa KLS
V Pemah aman memiliki rasa percaya Novb.
Percaya Diri X
diri serta dapat
meningkatkan percaya
diri dengan baik untuk
mencapai tujuan
hidupnya
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya polah hidup
bersih dan sehat serta
Pemah aman
Pola Hidup Bersih dapat melakukan KLS
V dan Penceg Novb.
dan Sehat kebiasaan hidup bersih X
ahan
dan sehat seharihari
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Konseli mampu
memiliki perasaan
positif untuk
membangun pribadi
yang berkarakter yang
Menjadi pribadi KLS
V Pemah aman akan berkontribusi pda Desb.
yang berkarakter X
peningkatan mutu
karakter bangsa
b. Bimbingan
Kelompok
Pemah Peserta didik/konseli
Kebiasaan
amanPenceg dapat menjadi individu KLS
mencontek dan V Agt
ahan yang memiliki sikap X
akibatnya
yang tidak mencontek
Peserta didik/konseli
Jadwal kegiatan mampu mengatur jadwal KLS
V Pemah aman Sept
seharihari kegiatan sehari-hari X
dengan baik
c. Papan Juli -
Bimbingan Desb
Tips dan Trik Pemah aman-
Sukses pence gahan
KLS Juli -
dalam V V V V Peserta didik/konseli
X Desb
Pengembangan memperoleh informasi
diri melalui media tulis
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. memperoleh informasi KLS Juli -
V V V V Pemah aman
Media BK yang bermanfaat bagi X Desb
dirinya
Peserta didik/konseli
KLS
e. Leafleat V V V V Pemah aman memperoleh informasi
X
melalui media cetak
2. LAYANAN
RESPONSIF
Terbantunya peserta
1. Konseling didik dalam mengatasi KLS Juli -
Pengen tasan
Individual hambatan/memecahkan X Desb
masalah yang dialaminya
Terbantunya
2. Konseling memecahkan masalah KLS Juli -
Pengen tasan
Kelompok peserta didik melalui X Desb
kelompok
Pemah aman Terbantunya
dan memberikan informasi KLS Juli -
3. Konsultasi pengen tasan yang dibutuhkan oleh X Desb
peserta didik
Diperolehnya
4. Konferensi kesepakatan bersama KLS Juli -
Pengen tasan
Kasus mengenai masalah X Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
konseli yang terkait
KLS Juli -
5. Advokasi Pengen tasan dengan pihak lain agar
X Desb
hak-hak konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
6. Konseling layanan Bimbingan dan KLS Juli -
Pengen tasan
elektronik Konseling yang X Desb
lebih efektif
Pemah aman
dan Tertampungnya masalah KLS Juli -
7. Kotak masalah pengen tasan peserta didik/konseli X Desb
yang introvert
3. PEMINATAN Pema Terentaskannya masalah
DAN hamanpengen konseli yang terkait
tasan dengan pemilihan jurusan
PERENC. dan rencana karir masa
INVIDIVUAL depan
4. DUKUNGAN
SISTEM
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung
kondisi
b. Kunjungan
peserta didik di
rumah
lingkungan
rumah
c. Menyusun dan
melaporkan Pertanggungjawaban
program kinerja kepada kepala
bimbingan dan sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat
program layanan
evaluasi
bimbingan dan konseling
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
konseling
f. Pengembangan
Pengembangan diri /
keprofesian
profesi
konselor
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
BIDANG
BIMBINGAN
JENIS FUNGSI SASA WAK
NO KEGIATAN/LAYANAN BK TUJUAN RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya
bimbingan dan efektivitas layanan
1 Jan
konseling/konselor bimbingan dan
konseling
Tercapainya
Konsultasi program keberhasilan layanan
2 Jan
bimbingan dan bimbingan dan
konseling konseling
Pengadaan sarana / Terpenuhinya
prasarana BK serta kebutuhan sarana yang
3 Perangkat BK menunjang Jan
keberhasilan layanan
BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui
Pemah bentuk atau jenis
aman kenakalan remaja,
Kenakalan Remaja dan KLS
V dan dampak terhadap Feb
Cara Menghindarinya Penceg pribadi dan 10
ahan lingkungan serta
berusaha untuk
menghindarinya
Peserta didik/konseli KLS
memiliki pemahaman 10
tentang bahaya dan
Pemah dampak rokok bagi
aman
Bahaya rokok dan kesehatan tubuh dan
V dan Feb
dampaknya Penceg lingkungan serta cara
ahan untuk menolak
ajakan untuk
merokok dalam
bentuk apapun
Peserta didik/konseli KLS
mampu memahami 10
pentingnya
berprilaku sosial yang
Prilaku sosial yang Pemah baik, serta memiliki
V Feb
bertanggung jawab aman sikap untuk hidup
bersosial yang
bertanggung jawab
dalam sebuah
masyarakat
Peserta didik/konseli KLS
mampu memahami 10
Pemah tentang bullying,
aman bahaya prilaku
Stop Bullying ! V dan bullying, sebab dan Mar
Penceg dampak bullying,
ahan serta berani cara
melawan tindakan
bullying
2. Tahap Inti
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain
:
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK/Konselor dalam
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian materi
Lembar kerja siswa
Mengetahui ,
Kepala Sekolah Guru Bk