Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS X IPS I SMA N 2 REMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu
merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua,
dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian
tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan
secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh SMA Negeri 2 Rembang memiliki banyak tantangan baik secara internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem
terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan
sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai

1
contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi
untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga,
berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung
yang tersedia di SMA Negeri 2 Rembang dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik
memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki, SMA Negeri 2 Rembang memiliki kecukupan
fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta
didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.

2
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan
konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling
banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada

3
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling.

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Depok


a. Visi
Terwujudnya sekolah unggul penghasil sumber daya manusia yang
berbudi pekerti luhur dan kompeten.
b. Misi
1) Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur, kompeten, memiliki
jiwa kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan
2) Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan
Kurikulum yang dikembangkan di SMK Negeri 2 Depok
3) Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai
dengan tuntutan kurikulum
4) Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
sarana mengembangkan bakat, minat, prestasi, dan budi pekerti
peserta didik
5) Membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi dan
komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder)
baik nasional maupun internasional

4
6) Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Depok
a. Visi
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan
unggul dalam imtak dan ipteks dan berwawasan lingkungan

b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang
humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang
tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor
melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa. Ada beberapa
contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan
siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP),
dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Negeri 2 Rembang, menggunakan
Daftar Cek Masalah (DCM) untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik . Daftar
Cek Masalah (DCM) diolah dengan aplikasi DCM Berbasis Ms.Excel. Hasilnya
sebagai berikut:

5
ASSESMEN KEBUTUHAN/
BIDANG
ANGKET KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PESERTA DIDIK
PRIBADI Sering merasa mengantuk Mampu mengelola rasa kantuk
Sering kurang/tidak dapat tidur Mampu menyadari penyebab
gangguan tidur dan cara untuk
mengatasinya
Uang saku saya tidak mencukupi Memiliki kreatifitas dan
keterampilan untuk mencari
uang saku tambahan
Terlalu banyak saudara yang Mampu terdaftar dalam program
harus dibiayai orang tua beasiswa di sekolah
Sering mengingkari janji Mampu menepati janji yang
sudah diucapkan
Merasa pesimis (tidak punya Mampu bersikap optimis
harapan)
Mudah merasa malu Mampu tampil percaya diri
Mudah tersinggung Mampu berfikir positif
Sering tidak sabar Mampu mengelola emosi
Sering merasa cemas bila ada Mampu mengatasi kecemasan
ulangan saat ulangan
Saya tidak dapat menggunakan Mampu mengelola waktu luang
waktu luang saya
Ingin mengetahui bakat dan Memahami bakat dan
kemampuan saya kemampuan
SOSIAL Saya tidak ingin orang tua terlalu
Memiliki hubungan baik dengan
mengekang orang tua
Sering bertengkar dengan saudara
Memiliki hubungan harmonis
dengan saudara
Keluarga kami kurang akrab Memiliki hubungan harmonis
dengan keluarga
Mudah merasa iba terhadap Meningkatkan rasa simpati
penderitaan orang lain terhadap orang lain
Merasa hormat dengan orang Mampu membudayakan sopan
yang lebih tua santun terhadap orang yang lebih
tua
Merasa hormat dengan lawan Membudayakan sikap saling
jenis menghormati pada semua teman
Sering merasa malu dengan Memiliki sikap percaya diri
kawan lawan jenis dalam bergaul

6
Sering merasa curiga terhadap Mampu berfikir positif
orang lain
Sukar menyesuaikan diri dengan Mampu menyesuaikan diri
orang lain
Sukar menerima kekalahan Mampu menerima kekalahan
BELAJAR Sering merasa malas untuk masuk Mampu mengatasi rasa malas
sekolah masuk sekolah
Pribadi salah seorang guru Mampu menjalin hubungan baik
menyebabkan pelajarannya tidak dengan semua guru
saya perhatikan
Sering datang terlambat Tiba di sekolah tepat waktu
Sering mendapat angka rendah Memperoleh hasil belajar yang
lebih baik
Belajar kalau ada ulangan Melaksanakan jadwal belajar
secara rutin
Sulit mengingat pelajaran yang Mampu mengingat pelajaran
telah dihafalkan dengan baik
Sering merasa malas belajar Mampu mengatasi rasa malas
belajar
Kalau belajar sering merasa Mampu mengatasi rasa kantuk
mengantuk saat belajar
Sering menyalin pekerjaan teman Mampu mengerjakan PR sendiri
KARIR Merasa pesimis (tidak ada Memiliki sikap optimis dalam
harapan) terhadap hari depan meraih cita-cita
berhubung sulitnya mencari
pekerjaan
Khawatir nanti tidak dapat berdiri Mampu mengatasi kecemasaan
sendiri terhadap masa depan
Cita-cita saya tidak sesuai dengan Mampu memilih cita-cita yang
kemampuan sesuai dengan kemampuan

Selain kebutuhan peserta didik, guru Bimbingan dan Konseling juga


mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana Bimbingan dan Konseling yang
disajikan dalam tabel berikut:

Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Kegiatan


Instrument BK yang Instrumen yang dibutuhkan guru Bimbingan dan

7
Konseling SMA Negeri 2 Rembang adalah
instrumen untuk need assessment yang terstandar
standar/baku.
dan memebuhi cakupan tugas-tugas
perkembangan siswa sekolah menengah atas

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan
atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan
dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut
rumusan tujuannya:
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Mampu mengelola rasa kantuk Peserta didik dapat mengelola
rasa kantuk sehingga dapat
belajar dengan baik
Mampu menyadari penyebab Peserta didik dapat memiliki jam
gangguan tidur dan cara untuk tidur yang baik
mengatasinya
Memiliki kreatifitas dan Peserta didik dapat memperoleh
keterampilan untuk mencari uang uang saku tambahan melalui
saku tambahan kreatifitas yang dimiliki
Mampu terdaftar dalam program Peserta didik terdaftar dalam
beasiswa di sekolah program beasiswa yang ada di
sekolah agar dapat meringankan
beban orang tua
Mampu menepati janji yang sudah Peserta didik mampu menepati
diucapkan perkataan yang telah diucapkan
Mampu bersikap optimis Peserta didik memiliki sikap
optimis terhadap kemampuan
dirinya
Mampu tampil percaya diri Peserta didik memiliki
kepercayaan diri yang tinggi
Mampu berfikir positif Peserta didik mampu
mengembangkan pikiran positif
dalam segala kondisi
Mampu mengelola emosi Peserta didik memiliki

8
kemampuan dalam mengelola
emosi dan mengembangkan
sikap sabar
Mampu mengatasi kecemasan Peserta didik dapat mengikuti
saat ulangan ulangan dengan perasaan tenang
Mampu mengelola waktu luang Peserta didik dapat mengatur
waktu luangnya dengan efektif
Memahami bakat dan kemampuan Peserta didik memahami bakat
dan kemampuan yang
dimilikinya
SOSIAL Memiliki hubungan baik dengan Peserta didik mampu terbuka
orang tua dan memiliki hubungan yang
baik dengan orang tuanya
Memiliki hubungan harmonis Peserta didik mampu memiliki
dengan saudara hubungan yang harmonis dengan
saudaranya
Memiliki hubungan harmonis Peserta didik memiliki hubungan
dengan keluarga harmonis dalam keluarga
Meningkatkan rasa simpati Peserta didik memiliki rasa
terhadap orang lain simpati yang tinggi terhadap
orang lain
Mampu membudayakan sopan Peserta didik menjadi pribadi
santun terhadap orang yang lebih yang dapat selalu menghormati
tua orang yang lebih tua
Membudayakan sikap saling Peserta didik mengembangkan
menghormati pada semua teman sikap saling menghormati
kepada semua teman
Memiliki sikap percaya diri dalam Peserta didik dapat berinteraksi
bergaul bersama teman-temannya
dengan percaya diri
Mampu berfikir positif Peserta didik dapat berfikir
secara positif dalam menilai
perilaku orang lain
Mampu menyesuaikan diri Peserta didik mampu
menyesuaikan diri dengan orang
lain
Mampu menerima kekalahan Peserta didik memiliki sikap
lapang dada sehingga dapat
menerima kekalahannya secara
sportif

9
BELAJAR Mampu mengatasi rasa malas Peserta didik lebih bersemangat
masuk sekolah masuk sekolah
Mampu menjalin hubungan baik Peserta didik memiliki hubungan
dengan semua guru baik dengan semua guru
sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar
Tiba di sekolah tepat waktu Peserta didik mampu
membiasakan diri tiba di sekolah
tepat waktu
Memperoleh hasil belajar yang Peserta didik dapat
lebih baik meningkatkan kualitas
belajarnya sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang
baik
Melaksanakan jadwal belajar Peserta didik melaksanakan
secara rutin kegiatan belajar setiap hari
Mampu mengingat pelajaran Peserta didik memiliki
dengan baik keterampilan dalam
menghafalkan pelajaran
Mampu mengatasi rasa malas Peserta didik mampu belajar
belajar dengan lebih bersemangat
Mampu mengatasi rasa kantuk Peserta didik dapat
saat belajar menghilangkan rasa kantuk saat
belajar sehingga dapat lebih
berkonsetrasi dalam belajar
Mampu mengerjakan PR sendiri Peserta didik memahami
dampak mencontek dan mampu
berusaha mengerjakan PRnya
sendiri
KARIR Memiliki sikap optimis dalam Peserta didik memiliki sikap
meraih cita-cita optimis terhadap kemampuan
yang dimilikinya untuk meraih
cita-cita
Mampu mengatasi kecemasaan Peserta didik memiliki
terhadap masa depan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap masa depannya tapa
rasa demas
Mampu memilih cita-cita yang Peserta didik dapat merumuskan
sesuai dengan kemampuan cita-cita yang sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya

10
Mampu menyusun perencanaan Peserta didik dapat menyusun
karir bersama orang tua perencanaan karirnya bersama
dengan orang tua sehingga dapat
tercipta keselarasan keinginan
peserta didik dan orang tua

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA Negeri 2
Rembang meliputi:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta
didik yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan
sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar
yang dapat dilaksanakan antara lain adalah klasikal, kelas besar/lintas kelas,
kelompok dan menggunakan media tertentu. Materi layanan dasar dapat
dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoritik yang
diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan
yang harus diketahui oleh peserta didik.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan
utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau
dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan
mulai dari pemilihan dan penetapan minat (kelompok mata pelajaran,
matapelajaran, lintas minat), pendampingan peminatan, pengembangan dan
penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut. Strategi layanan peminatan
meliputi bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
dan konseling individual serta layanan konsultasi.
Guru bimbingan dan konseling memimpin kolaborasi dengan
pendidik pada satuan pendidikan, berperan mengkoordinasikan layanan

11
peminatan dan memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang
kelanjutan studi dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan studi
lanjut.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik
yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (a) layanan intervensi terhadap
peserta didik/konseli yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang
telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik
dan (b) layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di
ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi dari layanan responsif
ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar,
pribadi, sosial, dan karir.
Berkaitan dengan tujuan program Bimbingan dan konseling di atas,
isi layanan responsif adalah sebagai berikut; (a) Masalah-masalah yang
berkaitan dengan belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan
penyusunan rencana pelajaran. (b) Masalah yang berkaitan dengan karir,
misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan penentuan kegiatan
penunjang karir, dan kesulitan penentuan kelanjutan studi. (c) Masalah yang
berkaitan dengan perkembangan sosial antara lain konflik dengan teman
sebaya dan keterampilan interaksi sosial yang rendah. (d) Masalah yang
berkaitan dengan perkembangan pribadi antara lain konflik anatara
keinginan dan kemampuan yang dimiliki, dan memiliki pemahaman yang
kurang tepat tentang potensi diri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
guru bimbingan dan konseling atau konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang

12
dilakukan dalam dukungan sistem antara laian (a) administrasi yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti kegiatan asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (b) kegiatan tambahan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan pengembangan profesi
bimbingan dan konseling.
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor menentukan
komponen layanan, lalu mempertimbangkan porsi waktu dari masing-
masing komponen layanan, apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu
tertentu atau terus menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen
program perlu dirancang dengan cermat.
Perencanaan waktu ini harus dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor didasarkan kepada isi program dan dukungan
manajemen. Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap jenjang
satuan pendidikan didasarkan pada data hasil asesmen kebutuhan peserta
didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian besaran persentase
bisa berbeda-beda antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
Berikut dikemukakan tabel alokasi waktu, sekedar perkiraan atau pedoman
relatif dalam pengalokasian waktu untuk guru bimbingan dan konseling atau
konselor:
Program Proporsi Perhitungan Waktu/Jam
Layanan Dasar 25-35% 30% X 24 = 7,2
Layanan Peminatan dan 25-35% 30% X 24 = 7,2
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 15-25% 25% X 24 = 6,0
Dukungan Sistem 10-15% 15% X 24 = 3,6
Jumlah Jam 24

G. BIDANG LAYANAN
1. Bidang Pribadi

13
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik dapat mewujudkan pemahaman diri sebagai pribadi yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mampu
mengembangkan potensi diri untuk dapat menjalani kehidupan lebih baik.
Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi adalah :
a. Agar peserta didik dapat memahami potensi diri dan memahami
kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
b. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
c. Menerima kelemahan kondisi diri dan dapat mengatasinya secara baik.
d. Mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa
e. Mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
2. Bidang Sosial
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang sosial di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab
kemasyarakatan dan kenegaraan. Sedangkan kompetensi dasar yang akan
dicapai dengan layanan Bimbingan dan Konseling bidang Sosial adalah :
a. Agar peserta didik mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan
pendapat.
b. Agar peserta didik dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata
krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat istiadat,hukum
dan kebiasaan yang berlaku.
c. Agar peserta didik dapat memahami kondisi lingkungan sekolah dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.

14
d. Agar peserta didik memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.
e. Berempati terhadap kondisi orang lain
f. Memahami keragaman latar sosial budaya
g. Menghormati dan menghargai orang lain
h. Berinteraksi sosial yang efektif
i. Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Standar kompetansi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang belajar di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar
yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan
kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang belajar adalah :
a. Peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar lainnya.
b. Peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas dan menjalani program penilaian hasil belajar.
c. Peserta didik mengetahui informasi tentang Perguruan Tinggi.
d. Peserta didik mampu bersaing dan diterima di Perguruan Tinggi sesuai
bakat dan minatnya.
e. Agar peserta didik menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan
memahami berbagai hambatan belajar
f. Agar peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
g. Peserta didik dapat memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat;
h. Peserta didik memiliki keterampilan belajar yang efektif;
i. Peserta didik memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan
pendidikan selanjutnya

15
j. Peserta didik mampu menyiapkan persiapan dalam menghadapi ujian.
4. Bidang Karir
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang karir di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar siswa
mampu merencanakan dan mengembangkan masa depan karir yang sukses.
Sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan
dan Konseling bidang Karir adalah :
a. Peserta didik dapat mengetahui bakat dan minatnya
b. Peserta didik dapat memilih jurusan dan perguruan tinggi sebagai studi
lanjutnya
c. Peserta didik mampu mengenali cita-cita dalam dirinya.
d. Peserta didik dapat memahami tentang dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan karirnya
e. Peserta didik mampu mengenali jenis pekerjaan yang akan dipilih
f. Peserta didik memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan
usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

16
H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIONAL (ACTION PLAN)
BIDANG
KOMPONE STRATEGI
LAYANA TUJUAN LAYANAN KELAS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
N LAYANAN LAYANAN
N
PRIBADI Peserta didik dapat
Power point,
mengelola rasa kantuk Layanan Bimbingan Tips Mengatasi Ceramah & Proses dan
X IPS I papan tulis,
sehingga dapat belajar Dasar Klasikal Rasa Kantuk tanya jawab Hasil
dan alat tulis
dengan baik
Peserta didik dapat
Layanan Bimbingan Power point, Proses dan
memiliki jam tidur yang X IPS I Insomia Jigsaw
Dasar Klasikal alat tulis Hasil
baik
Peserta didik dapat
Cara Memperoleh Power point,
memperoleh uang saku Layanan Bimbingan Ceramah & Proses dan
X IPS I Uang Saku papan tulis,
tambahan melalui Dasar Klasikal tanya jawab Hasil
Tambahan dan alat tulis
kreatifitas yang dimiliki
Peserta didik terdaftar
dalam program beasiswa Power point,
Layanan Bimbingan Ceramah & Proses dan
yang ada di sekolah agar X IPS I Beasiswa papan tulis,
Dasar Klasikal diskusi Hasil
dapat meringankan beban dan alat tulis
orang tua
Peserta didik mampu Power point,
Layanan Bimbingan Proses dan
menepati perkataan yang X IPS I Arti Sebuah Janji Diskusi papan tulis,
Dasar Klasikal Hasil
telah diucapkan dan alat tulis
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan X IPS I Optimis Ceramah & Power point, Proses dan

17
sikap optimis terhadap papan tulis,
Dasar Klasikal tanya jawab Hasil
kemampuan dirinya dan alat tulis
Peserta didik memiliki Disesuaikan Disesuaikan
kepercayaan diri yang dengan dengan
Layanan Konseling Meningkatkan Proses dan
tinggi X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Percaya Diri Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
mengembangkan pikiran dengan dengan
Layanan Bimbingan Proses dan
positif dalam segala X IPS I Berfikir Positif pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Hasil
kondisi yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Disesuaikan Disesuaikan
kemampuan dalam dengan dengan
Layanan Konseling Mengendalikan Proses dan
mengelola emosi dan X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Emosi Hasil
mengembangkan sikap yang yang
sabar digunakan digunakan
Peserta didik dapat Layanan Konseling X IPS I Mengatasi Disesuaikan Disesuaikan Proses dan
mengikuti ulangan Responsif Kelompok Kecemasan dengan dengan Hasil
dengan perasaan tenang Ulangan pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan

18
Peserta didik dapat Power point,
Layanan Bimbingan Proses dan
mengatur waktu luangnya X IPS I Time Management Diskusi papan tulis,
Dasar Klasikal Hasil
dengan efektif dan alat tulis
Peserta didik memahami Power point,
Layanan Bimbingan Cara Mengetahui Ceramah & Proses dan
bakat dan kemampuan X IPS I papan tulis,
Dasar Klasikal Bakat tanya jawab Hasil
yang dimilikinya dan alat tulis
SOSIAL Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
terbuka dan memiliki dengan dengan
Layanan Konseling Kebebasan dalam Proses dan
hubungan yang baik X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Keluarga Hasil
dengan orang tuanya yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
Menciptakan
memiliki hubungan yang dengan dengan
Layanan Konseling Hubungan Proses dan
harmonis dengan X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Individu Harmonis dengan Hasil
saudaranya yang yang
Saudara
digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Disesuaikan Disesuaikan
Menciptakan
hubungan harmonis dengan dengan
Layanan Konseling Hubungan Proses dan
dalam keluarga X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Individu Harmonis dalam Hasil
yang yang
Keluarga
digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan X IPS I Meningkatkan Rasa Ceramah & Power point, Proses dan
rasa simpati yang tinggi Dasar Klasikal Simpati tanya jawab papan tulis, Hasil
terhadap orang lain dan alat tulis

19
Peserta didik menjadi Disesuaikan Disesuaikan
pribadi yang dapat selalu dengan dengan
Layanan Bimbingan Mengembangkan Proses dan
menghormati orang yang X IPS I pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Tata Krama Hasil
lebih tua yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik Disesuaikan Disesuaikan
mengembangkan sikap dengan dengan
Layanan Bimbingan Tata Krama dalam Proses dan
saling menghormati X IPS I pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Bergaul Hasil
kepada semua teman yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik dapat Disesuaikan Disesuaikan
berinteraksi bersama dengan dengan
Layanan Konseling Proses dan
teman-temannya dengan X IPS I Self Confident pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Hasil
percaya diri yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik dapat
Power point,
berfikir secara positif Layanan Bimbingan Ceramah & Proses dan
X IPS I Positif Thinking papan tulis,
dalam menilai perilaku Dasar Klasikal tanya jawab Hasil
dan alat tulis
orang lain
Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
menyesuaikan diri dengan dengan
Layanan Bimbingan Proses dan
dengan orang lain X IPS I Penyesuaian Diri pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan X IPS I Bersikap Lapang Disesuaikan Disesuaikan Proses dan

20
sikap lapang dada dengan dengan
sehingga dapat menerima pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Dada Hasil
kekalahannya secara yang yang
sportif digunakan digunakan
BELAJAR Peserta didik lebih Disesuaikan Disesuaikan
bersemangat masuk dengan dengan
Layanan Konseling Mengatasi Rasa Proses dan
sekolah X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Individu Malas Sekolah Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Disesuaikan Disesuaikan
hubungan baik dengan dengan dengan
Layanan Konseling Menjalin Hubungan Proses dan
semua guru sehingga X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Baik dengan Guru Hasil
dapat meningkatkan yang yang
kualitas belajar digunakan digunakan
Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
membiasakan diri tiba di dengan dengan
Layanan Konseling Proses dan
sekolah tepat waktu X IPS I Terlambat Sekolah pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik dapat Disesuaikan Disesuaikan
meningkatkan kualitas dengan dengan
Layanan Bimbingan Meningkatkan Hasil Proses dan
belajarnya sehingga dapat X IPS I pendekatan pendekatan
Dasar Kelompok Belajar Hasil
memperoleh hasil belajar yang yang
yang baik digunakan digunakan
Peserta didik Layanan Bimbingan X IPS I Time Schedule Ceramah Power point, Proses dan

21
melaksanakan kegiatan dan tanya papan tulis,
Dasar Klasikal Hasil
belajar setiap hari jawba dan alat tulis
Peserta didik memiliki Power point,
Layanan Bimbingan Proses dan
keterampilan dalam X IPS I Mind Mapping Jigsaw papan tulis,
Dasar Klasikal Hasil
menghafalkan pelajaran dan alat tulis
Peserta didik mampu Disesuaikan Disesuaikan
belajar dengan lebih dengan dengan
Layanan Konseling Mengatasi Rasa Proses dan
bersemangat X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Malas Belajar Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik dapat
Disesuaikan Disesuaikan
menghilangkan rasa
dengan dengan
kantuk saat belajar Layanan Konseling Mengatasi Rasa Proses dan
X IPS I pendekatan pendekatan
sehingga dapat lebih Responsif Kelompok Kantuk Saat Belajar Hasil
yang yang
berkonsetrasi dalam
digunakan digunakan
belajar
Peserta didik memahami Disesuaikan Disesuaikan
dampak mencontek dan dengan dengan
Layanan Konseling Proses dan
mampu berusaha X IPS I Mencontek pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Hasil
mengerjakan PRnya yang yang
sendiri digunakan digunakan
KARIR Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan X IPS I Optimis pada Masa Disesuaikan Disesuaikan Proses dan
sikap optimis terhadap Dasar Kelompok Depan dengan dengan Hasil
kemampuan yang pendekatan pendekatan
dimilikinya untuk meraih yang yang

22
cita-cita digunakan digunakan
Peserta didik memiliki Disesuaikan Disesuaikan
Mengatasi
kepercayaan diri yang dengan dengan
Layanan Konseling Kecemasan Proses dan
tinggi terhadap masa X IPS I pendekatan pendekatan
Responsif Kelompok Terhadap Masa Hasil
depannya tapa rasa demas yang yang
Depan
digunakan digunakan
Peserta didik dapat
merumuskan cita-cita Ceramah Power point,
Layanan Bimbingan Proses dan
yang sesuai dengan X IPS I Perencanaan Karir dan tanya papan tulis,
Dasar Klasikal Hasil
kemampuan yang jawba dan alat tulis
dimilikinya
Peserta didik dapat
menyusun perencanaan Disesuaikan Disesuaikan
karirnya bersama dengan Merencanakan dengan dengan
Layanan Konseling Proses dan
orang tua sehingga dapat X IPS I Karir Bersama pendekatan pendekatan
Responsif Individu Hasil
tercipta keselarasan Orang Tua yang yang
keinginan peserta didik digunakan digunakan
dan orang tua

23
I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
BIDANG
RUMUSAN TUJUAN
LAYANA TEMA/TOPIK
KEBUTUHAN LAYANAN
N
PRIBADI Mampu mengelola Peserta didik dapat Tips Mengatasi
rasa kantuk mengelola rasa Rasa Kantuk
kantuk sehingga
dapat belajar dengan
baik
Mampu menyadari Peserta didik dapat Insomia
penyebab gangguan memiliki jam tidur
tidur dan cara untuk yang baik
mengatasinya
Memiliki kreatifitas Peserta didik dapat Cara Memperoleh
dan keterampilan memperoleh uang Uang Saku
untuk mencari uang saku tambahan Tambahan
saku tambahan melalui kreatifitas
yang dimiliki
Mampu terdaftar Peserta didik Beasiswa
dalam program terdaftar dalam
beasiswa di sekolah program beasiswa
yang ada di sekolah
agar dapat
meringankan beban
orang tua
Mampu menepati Peserta didik mampu Arti Sebuah Janji
janji yang sudah menepati perkataan
diucapkan yang telah diucapkan
Mampu bersikap Peserta didik Optimis
optimis memiliki sikap
optimis terhadap
kemampuan dirinya
Mampu tampil Peserta didik Meningkatkan
percaya diri memiliki Percaya Diri
kepercayaan diri
yang tinggi
Mampu berfikir Peserta didik mampu Berfikir Positif
positif mengembangkan
pikiran positif dalam
segala kondisi
Mampu mengelola Peserta didik Mengendalikan
emosi memiliki Emosi
kemampuan dalam

24
mengelola emosi dan
mengembangkan
sikap sabar
Mampu mengatasi Peserta didik dapat Mengatasi
kecemasan saat mengikuti ulangan Kecemasan
ulangan dengan perasaan Ulangan
tenang
Mampu mengelola Peserta didik dapat Time Management
waktu luang mengatur waktu
luangnya dengan
efektif
Memahami bakat Peserta didik Cara Mengetahui
dan kemampuan memahami bakat Bakat
dan kemampuan
yang dimilikinya
SOSIAL Memiliki hubungan Peserta didik mampu Kebebasan dalam
baik dengan orang terbuka dan Keluarga
tua memiliki hubungan
yang baik dengan
orang tuanya
Memiliki hubungan Peserta didik mampu Menciptakan
harmonis dengan memiliki hubungan Hubungan
saudara yang harmonis Harmonis dengan
dengan saudaranya Saudara
Memiliki hubungan Peserta didik Menciptakan
harmonis dengan memiliki hubungan Hubungan
keluarga harmonis dalam Harmonis dalam
keluarga Keluarga
Meningkatkan rasa Peserta didik
simpati terhadap memiliki rasa Meningkatkan
orang lain simpati yang tinggi Rasa Simpati
terhadap orang lain
Mampu Peserta didik
membudayakan menjadi pribadi yang
Mengembangkan
sopan santun dapat selalu
Tata Krama
terhadap orang yang menghormati orang
lebih tua yang lebih tua
Membudayakan Peserta didik
sikap saling mengembangkan
Tata Krama dalam
menghormati pada sikap saling
Bergaul
semua teman menghormati kepada
semua teman
Memiliki sikap Peserta didik dapat Self Confident
percaya diri dalam berinteraksi bersama
25
bergaul teman-temannya
dengan percaya diri
Mampu berfikir Peserta didik dapat Positif Thinking
positif berfikir secara
positif dalam menilai
perilaku orang lain
Mampu Peserta didik mampu Penyesuaian Diri
menyesuaikan diri menyesuaikan diri
dengan orang lain
Mampu menerima Peserta didik Bersikap Lapang
kekalahan memiliki sikap Dada
lapang dada
sehingga dapat
menerima
kekalahannya secara
sportif
BELAJAR Mampu mengatasi Peserta didik lebih Mengatasi Rasa
rasa malas masuk bersemangat masuk Malas Sekolah
sekolah sekolah
Mampu menjalin Peserta didik Menjalin
hubungan baik memiliki hubungan Hubungan Baik
dengan semua guru baik dengan semua dengan Guru
guru sehingga dapat
meningkatkan
kualitas belajar
Tiba di sekolah tepat Peserta didik mampu Terlambat Sekolah
waktu membiasakan diri
tiba di sekolah tepat
waktu
Memperoleh hasil Peserta didik dapat Meningkatkan
belajar yang lebih meningkatkan Hasil Belajar
baik kualitas belajarnya
sehingga dapat
memperoleh hasil
belajar yang baik
Melaksanakan Peserta didik Time Schedule
jadwal belajar secara melaksanakan
rutin kegiatan belajar
setiap hari
Mampu mengingat Peserta didik Mind Mapping
pelajaran dengan memiliki
baik keterampilan dalam
menghafalkan

26
pelajaran
Mampu mengatasi Peserta didik mampu Mengatasi Rasa
rasa malas belajar belajar dengan lebih Malas Belajar
bersemangat
Mampu mengatasi Peserta didik dapat Mengatasi Rasa
rasa kantuk saat menghilangkan rasa Kantuk Saat
belajar kantuk saat belajar Belajar
sehingga dapat lebih
berkonsetrasi dalam
belajar
Mampu mengerjakan Peserta didik Mencontek
PR sendiri memahami dampak
mencontek dan
mampu berusaha
mengerjakan PRnya
sendiri
KARIR Memiliki sikap Peserta didik Optimis pada Masa
optimis dalam memiliki sikap Depan
meraih cita-cita optimis terhadap
kemampuan yang
dimilikinya untuk
meraih cita-cita
Mampu mengatasi Peserta didik Mengatasi
kecemasaan terhadap memiliki Kecemasan
masa depan kepercayaan diri Terhadap Masa
yang tinggi terhadap Depan
masa depannya tapa
rasa demas
Mampu memilih Peserta didik dapat Perencanaan Karir
cita-cita yang sesuai merumuskan cita-
dengan kemampuan cita yang sesuai
dengan kemampuan
yang dimilikinya
Mampu menyusun Peserta didik dapat Merencanakan
perencanaan karir menyusun Karir Bersama
bersama orang tua perencanaan Orang Tua
karirnya bersama
dengan orang tua
sehingga dapat
tercipta keselarasan
keinginan peserta
didik dan orang tua

27
J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling. Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.
Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi
oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus
penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan

28
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA PRASARANA
Selain rumusan dalam bentuk perilaku, hasil analisis asesmen kebutuhan juga
digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur program Bimbingan dan
konseling. Rancangan kebutuhan sarana dan prasarana disesuaikan dengan dukungan
kebijakan dan dana serta kemanfaatannya.

29
Ruang kerja guru bimbingan dan konseling, meliputi:
1. Perangkat komputer sebanyak 2 buah
2. Printer sebanyak 2 buah
3. Rak untuk penyimpanan berkas 3 buah

30
L. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling
dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran
menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana
anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut:

No Uraian Kebutuhan Spesifikasi Satuan Harga Satuan Jumlah Manfaat


1. Komputer 2 buah Rp 8.500.000,- Rp 17.000.000,- Memudahkan Guru BK
untuk
mengadministrasikan
program BK dalam
perangkat komputer
2. Alat Tulis Kantor Administrasi
Kertas HVS F4 70 gr 2 RIM Rp 38.000,- Rp 76.000,-
pelaksanaan BK
Buku Besar 3 PAK Rp 20.000,- Rp 60.000,- Rekap data

Folio bergaris 3 PAK Rp 20.000,- Rp 60.000,- Rekap data

Map 15 buah Rp 3000,- Rp 45.000,- Peralatan pendukung

Bolpoin 9 buah Rp 2000,- Rp 18.000,- Peralatan tulis

31
3. Media BK Papan bimbingan 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,- Media BK
Memahami kondisi
4. Home Visit 10 kali Rp 50.000,- Rp 500.000,-
sosial peserta didik
Kelengkapan
5. Flash disk 32 GB 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
data peserta didik
6. Printer 2 buah Rp 700.000,- Rp 14.000.000,- Mencetak berkas BK

7. Catrijde buah Rp 250.000,- Rp 250.000,- Perlengkapan

8. Refill tinta printer 2 pak Rp 50.000,- Rp 100.000,- Perlengkapan


Menyimpan data/berkas
9. Rak penyimpanan data 3 buah Rp 1.300.000,- Rp 3.900.000,-
BK
10. Lainnya Rp 500.000,- Cadangan biaya

Total Ajuan Anggaran Rp 24.509.000,-

32
33

Anda mungkin juga menyukai