Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

KELAS X BAHASA SMA N 2 REMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi
pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta
pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih
memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu
merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua,
dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta
Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian
tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan
secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan
oleh SMA Negeri 2 Rembang memiliki banyak tantangan baik secara internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem
terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan
sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai

1
contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih
bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem
yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi
untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga,
berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung
yang tersedia di SMA Negeri 2 Rembang dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik
memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki, SMA Negeri 2 Rembang memiliki kecukupan
fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta
didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam penyelenggaraan pendidikan”.

2
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan
diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54
ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat
tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-
kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal
22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan
konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling
banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i)
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada

3
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas
tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling
mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA,
2016, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA
ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling.

C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Depok


a. Visi
Terwujudnya sekolah unggul penghasil sumber daya manusia yang
berbudi pekerti luhur dan kompeten.
b. Misi
1) Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur, kompeten, memiliki
jiwa kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan
2) Melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan
Kurikulum yang dikembangkan di SMK Negeri 2 Depok
3) Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sesuai
dengan tuntutan kurikulum
4) Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
sarana mengembangkan bakat, minat, prestasi, dan budi pekerti
peserta didik
5) Membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi dan
komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder)
baik nasional maupun internasional

4
6) Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
professional
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Depok
a. Visi
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan
unggul dalam imtak dan ipteks dan berwawasan lingkungan

b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang
humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang
tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor
melalui kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan
asumsi teoretik dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu
menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa. Ada beberapa
contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan
siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP),
dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA Negeri 2 Rembang, menggunakan
Daftar Cek Masalah (DCM) untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik . Daftar
Cek Masalah (DCM) diolah dengan aplikasi DCM Berbasis Ms.Excel. Hasilnya
sebagai berikut:

5
ASSESMEN KEBUTUHAN/
BIDANG
ANGKET KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PESERTA DIDIK

6
Saya adalah anak sulung
Memahami peranan anak sulung
(pertama)
Kemampuan mengelola rasa
Sering merasa mengantuk
ngantuk
Merasa lelah dan tidak
Meningkatkan pola hidup sehat
bersemangat
Pemahaman tentang
Sering menyesali diri sendiri
perencanaan diri untuk kedepan
Saya ingin lebih menarik Meningkatkan potensi diri

PRIBADI Habis waktu saya untuk Kemampuan mengelola waktu


nonton TV dengan baik
Saya mulai tertarik pada Memahami peranan pria dan
wanita / pria wanita
Saya pernah patah hati Pemahaman tentang arti
ditinggal pacar berpacaran
Meningkatkan kesadaran untuk
Malas bersembahyang beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Orang tua saya cukup mampu
Mampu memilah keinginan
dan saya ingin segala
dengan kebutuhan
keinginan saya dicukupi
Mampu meminimalisasi rasa
Mudah kaget dan gugup
takut
Saya tidak ingin orang tua Membangun kepercayaan
terlalu mengekang. dengan orang tua
Mudah merasa iba terhadap Meningkatkan rasa simpati pada
SOSIAL penderintaan orang lain orang lain
Merasa hormat dengan orang Mampu membudayakan sopan
yang lebih tua santun terhadap orang tua

Mudah merasa malu Meningkatkan kepercayaan diri

Senang menjadi pusat


Memahami arti pertemanan
perhatian
Mampu meningkatkan
Tidak berminat pada
keterampilan yang ada pada diri
organisasi
sendiri
Memiliki kemampuan berfikir
Mudah tersinggung
positif
Bingung bila berhadapan Membiasakan diri untuk
dengan orang banyak bersosialisasi
Kemampuan mengelola emosi
Mudah marah
dengan baik
Mampu menghadapi hal-hal
Sering tidak sabar
yang tidak diperkirakan
Lebih senang menjadi anggota Melatih jiwa pemimpin
daripada menjadi ketua

7
Jarang diajak bermain-main Kemampuan membina
bersama teman-teman hubungan dengan teman sebaya
Orang tua saya tidak pernah Menjalin hubungan dekat
mengajak rekreasi dengan orang tua
Lebih suka buku-buku hiburan Meningkatkan kesadaran
daripada buku pelajaran sebagai pelajar
Sering merasa cemas bila ada Mampu mempersiapkan diri
ulangan sebelum ulangan
Kemampuan menguasai
Bahan pelajaran sukar dikuasai kesulitan dalam memahami
pelajaran
Ada beberapa pelajaran yang Mendalami pelajaran yang tidak
tidak saya senangi disukai
Pribadi salah seorang guru
Menjalin hubungan yang baik
menyebabkan pelajarannya
dengan guru mata pelajaran
tidak saya perhatikan
Di dalam kelas tidak dapat Meningkatkan semangat belajar
memusatkan perhatian yang tinggi
BELAJAR
Mampu menjadi pelajar yang
Saya sering datang terlambat
bertanggungjawab
Sukar menangkap dan Membiasakan diri untuk
mengikuti pelajaran membaca
Meningkatkan semangat untuk
Pekerjaan yang bersifat
berlatih soal hitungan dan
hitungan sukar bagi saya
mengetahui gaya belajarnya
Bercinta dalam masa sekolah
Memiliki kesadaran dampak
dapat menjadi dorongan /
bercinta di usia dini
semangat untuk belajar
Kuatir nanti tidak dapat berdiri Melatih diri untuk belajar
sendiri mandiri
Ingin mengetahui bakat dan Memahami dan mengenali diri
kemampuan saya sendiri
Mampu melakukan perencanaan
Selalu berdebar jika mengingat
karir yang matang sesuai dengan
masa depan
minat dan bakat
Cita-cita saya tidak sesuai Mampu berlatih untuk
KARIR dengan kemampuan mendalami minat
Ayah / ibu keras dalam Menyusun perencanaan karir
mengarahkan cita-cita dengan orang tua
Merasa pesimis (tidak ada
harapan) terhadap hari depan Melatih diri untuk selalu optimis
berhubung sulitnya mencari dalam meraih cita-cita
pekerjaan

Selain kebutuhan peserta didik, guru Bimbingan dan Konseling juga


mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana Bimbingan dan Konseling yang
disajikan dalam tabel berikut:

8
Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk Kegiatan
Instrumen yang dibutuhkan guru Bimbingan dan
Konseling SMA Negeri 2 Rembang adalah
Instrument BK yang
instrumen untuk need assessment yang terstandar
standar/baku.
dan memebuhi cakupan tugas-tugas
perkembangan siswa sekolah menengah atas
Dibutuhkannya perangkat yang dapat membantu
Perangkat komputer dan mempermudah guru BK dalam proses
administrasi dan penyimpanan berkas
Dibutuhkannya suatu wadah untuk menyimpan
Rak atau lemari
berkas-berkas BK

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan
atau hasil deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan
dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus dikuasai peserta
didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut
rumusan tujuannya:
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Peserta didik/konseli mampu
Memahami peranan anak memahami peranan menjadi anak
sulung sulung yang dapat dijadikan contoh
untuk adik-adikya.
Kemampuan mengelola rasa Peserta didik/konseli dapat mengelola
rasa ngantuk agar segala aktivitasnya
ngantuk
dapat berjalan dengan lancar
Meningkatkan pola hidup Peserta didik/konseli dapat menjadi
individu yang memiliki pola hidup
sehat
sehat
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat
memahami tentang perencaan diri
perencanaan diri untuk
sehingga penyesalan dalam hidup
kedepan
dapat terminimalisasi
Meningkatkan potensi diri Peserta didik/konseli mampu
mengenali dan meningkatkan potensi
yang ada pada dirinya

9
Kemampuan mengelola waktu Peserta didik/konseli dapat mengelola
dengan baik waktunya dengan baik
Memahami peranan pria dan Peserta didik/konseli mampu
mengenal dan memahami perananan
wanita
pria dan wanita
Peserta didik/konseli mampu
Pemahaman tentang arti mengenal dan memahami arti
berpacaran berpacaran agar tidak menyalah
artikan pacaran
Peserta didik/konseli dapat
Meningkatkan kesadaran memahami pentingnya iman dan
untuk beriman kepada Tuhan taqwa pada Tuhan YME serta dapat
Yang Maha Esa hidup rukun, damai dan saling
menghormati antar umat beragama
Peserta didik/konseli mampu memilah
Mampu memilah keinginan keinginan dan kebutuhan, lebih
dengan kebutuhan diutamakan kebutuhan agar
mengurangi beban orang tua
SOSIAL Peserta didik/konseli mampu
Mampu meminimalisasi rasa meminimalisasi rasa takut sehingga
dapat menjadi pribadi yang
takut
berkontribusi aktif dalam setiap
kegiatan
Konseli mampu membangun
Membangun kepercayaan kepercayaan dengan orang tua
dengan orang tua sehingga tercipta keluarga yang
harmonis
Meningkatkan rasa simpati Konseli mampu meningkatkan rasa
pada orang lain simpati kepada orang lain
Mampu membudayakan sopan Peserta didik/konseli memiliki pribadi
santun terhadap orang tua yang selalu menghormati orang tua
Peserta didik/konseli mampu
Meningkatkan kepercayaan meningkatkan kepercayaan diri untuk
membangun pribadi yang berkarakter
diri
yang akan berkontribusi pada
peningkatan mutu karakter bangsa
Peserta didik/konseli dapat memahami
Memahami arti pertemanan arti pertemanan sehingga mudah
dalam bersosialisasi
Mampu meningkatkan Peserta didik/konseli mampu
mengenali bakat dan minatnya sehinga
keterampilan yang ada pada
dapat meningkatkan keterampilan
diri sendiri
yang ada pada diri sendiri
Memiliki kemampuan berfikir Peserta didik/konseli mampu berfikir
positif positif
Membiasakan diri untuk Peserta didik/konseli mampu
bersosialisasi membiasakan diri untuk bersosialisasi
Kemampuan mengelola emosi Peserta didik dapat mampu mengelola
dengan baik emosi dengan baik sehingga tidak

10
cepat marah
Peserta didik/konseli mempu
Mampu menghadapi hal-hal mengahadapi hal-hal yang tidak
diperkirakan sehingga dapat senantiasa
yang tidak diperkirakan
bersabar jika keinginan tidak segera
terpenuhi
Peserta didik/konseli memiliki
Melatih jiwa pemimpin pemahaman tentang jiwa pemimpin
Peserta didik/konseli mampu
Kemampuan membina memahami pentingnya berprilaku
sosial yang baik, serta memiliki sikap
hubungan dengan teman
untuk hidup bersosial yang
sebaya
bertanggung jawab dalam sebuah
masyarakat
Menjalin hubungan dekat Peserta didik/konseli mampu menjalin
hubungan yang dekat dengan orang
dengan orang tua
tua
Meningkatkan kesadaran Peserta didik/konseli mampu
meningkatkan kesadarannya sebagai
sebagai pelajar
pelajar
BELAJAR Mampu mempersiapkan diri Peserta didik mampu mempersiapkan
diri sebelum ulangan sehingga dapat
sebelum ulangan
meraih prestasi yang diharapkan
Kemampuan menguasai Peserta didik/konseli dapat menguasai
kesulitan dalam memahami kesulitan dalam memahami peajaran
pelajaran yang dikiranya sulit
Mendalami pelajaran yang Peserta didik/konseli mampu
mendalami pelajaran yang tidak
tidak disukai
disukai
Peserta didik/konseli mudah menjalin
Menjalin hubungan yang baik hubungan yang baik dengan guru mata
dengan guru mata pelajaran pelajaran sehingga pelajaran dapat
dicerna dengan maksimal
Meningkatkan semangat Peserta didik/konseli memiliki
belajar yang tinggi semangat belajar yang tinggi
Peserta didik/konseli dapat mengenal
Mampu menjadi pelajar yang sikap tanggungjawab sebagai pelajar
bertanggungjawab sehingga tertib dalam menjalankan
tugas sekolah
Peserta didik/konseli mampu
Membiasakan diri untuk membiasakan diri untuk membaca
membaca agar tidak mengalami kesukaran saat
belajar
Meningkatkan semangat untuk Peserta didik/konseli dapat
berlatih soal hitungan dan memahami dan mengetahui tentang
mengetahui gaya belajarnya gaya belajar serta strategi belajarnya
untuk masing-masing gaya belajar
tersebut

11
Memiliki kesadaran dampak Peserta didik/konseli selalu mendapat
bercinta di usia dini kesadaran dampak bercinta di usia dini
Melatih diri untuk belajar Peserta didik/konseli selalu melatih
mandiri diri untuk belajar mandiri
Peserta didik dapat memahami dan
Memahami dan mengenali diri mengenali diri sendiri sehingga
sendiri mengetahui kelemahan dan kelebihan
yang ada pada dirinya
Mampu melakukan Peserta didik/konseli dapat
perencanaan karir yang melakukan perencanaan karirnya
matang sesuai dengan minat dengan matang sesuai dengan minat
dan bakat dan bakatnya
Peserta didik/konseli dapat
KARIR Mampu berlatih untuk mendalami minat sehingga dapat
mendalami minat tercapai cita-citanya yang tidak sesuai
dengan bakatnya
Konseli dapat menyusun perencanaan
Menyusun perencanaan karir karir dengan orang tua sedini mungkin
dengan orang tua agar tidak ada paksaan dari orang tua
untuk mengarahkan cita-citanya
Melatih diri untuk selalu Peserta didik/konseli mampu melatih
diri untuk selalu optimis dalam meraih
optimis dalam meraih cita-cita
cita-cita

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA Negeri 2
Rembang meliputi:
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta
didik yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan
sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar
yang dapat dilaksanakan antara lain adalah klasikal, kelas besar/lintas kelas,
kelompok dan menggunakan media tertentu. Materi layanan dasar dapat
dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoritik yang
diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan
yang harus diketahui oleh peserta didik.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses
pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan

12
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan
utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau
dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan
mulai dari pemilihan dan penetapan minat (kelompok mata pelajaran,
matapelajaran, lintas minat), pendampingan peminatan, pengembangan dan
penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut. Strategi layanan peminatan
meliputi bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
dan konseling individual serta layanan konsultasi.
Guru bimbingan dan konseling memimpin kolaborasi dengan
pendidik pada satuan pendidikan, berperan mengkoordinasikan layanan
peminatan dan memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang
kelanjutan studi dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan studi
lanjut.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik
yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (a) layanan intervensi terhadap
peserta didik/konseli yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang
telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang
membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik
dan (b) layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di
ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi dari layanan responsif
ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar,
pribadi, sosial, dan karir.
Berkaitan dengan tujuan program Bimbingan dan konseling di atas,
isi layanan responsif adalah sebagai berikut; (a) Masalah-masalah yang
berkaitan dengan belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan
penyusunan rencana pelajaran. (b) Masalah yang berkaitan dengan karir,
misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan penentuan kegiatan
penunjang karir, dan kesulitan penentuan kelanjutan studi. (c) Masalah yang

13
berkaitan dengan perkembangan sosial antara lain konflik dengan teman
sebaya dan keterampilan interaksi sosial yang rendah. (d) Masalah yang
berkaitan dengan perkembangan pribadi antara lain konflik anatara
keinginan dan kemampuan yang dimiliki, dan memiliki pemahaman yang
kurang tepat tentang potensi diri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan
guru bimbingan dan konseling atau konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem antara laian (a) administrasi yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti kegiatan asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (b) kegiatan tambahan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan pengembangan profesi
bimbingan dan konseling.
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor menentukan
komponen layanan, lalu mempertimbangkan porsi waktu dari masing-
masing komponen layanan, apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu
tertentu atau terus menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen
program perlu dirancang dengan cermat.
Perencanaan waktu ini harus dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling atau konselor didasarkan kepada isi program dan dukungan
manajemen. Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap jenjang
satuan pendidikan didasarkan pada data hasil asesmen kebutuhan peserta
didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian besaran persentase
bisa berbeda-beda antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
Berikut dikemukakan tabel alokasi waktu, sekedar perkiraan atau pedoman

14
relatif dalam pengalokasian waktu untuk guru bimbingan dan konseling atau
konselor:
Program Proporsi Perhitungan Waktu/Jam
Layanan Dasar 25-35% 30% X 24 = 7,2
Layanan Peminatan dan 25-35% 30% X 24 = 7,2
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 15-25% 25% X 24 = 6,0
Dukungan Sistem 10-15% 15% X 24 = 3,6
Jumlah Jam 24

G. BIDANG LAYANAN
1. Bidang Pribadi
Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik dapat mewujudkan pemahaman diri sebagai pribadi yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta mampu
mengembangkan potensi diri untuk dapat menjalani kehidupan lebih baik.
Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi adalah :
a. Agar peserta didik dapat memahami potensi diri dan memahami
kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
b. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.
c. Menerima kelemahan kondisi diri dan dapat mengatasinya secara baik.
d. Mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa
e. Mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
2. Bidang Sosial
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang sosial di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar peserta
didik memiliki kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan
lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungjawab

15
kemasyarakatan dan kenegaraan. Sedangkan kompetensi dasar yang akan
dicapai dengan layanan Bimbingan dan Konseling bidang Sosial adalah :
a. Agar peserta didik mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan menyampaikan
pendapat.
b. Agar peserta didik dapat bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata
krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral, adat istiadat,hukum
dan kebiasaan yang berlaku.
c. Agar peserta didik dapat memahami kondisi lingkungan sekolah dan
masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.
d. Agar peserta didik memiliki orientasi hidup berkeluarga dan
bermasyarakat yang baik.
e. Berempati terhadap kondisi orang lain
f. Memahami keragaman latar sosial budaya
g. Menghormati dan menghargai orang lain
h. Berinteraksi sosial yang efektif
i. Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Standar kompetansi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang belajar di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar
peserta didik mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar
yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan
untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sedangkan
kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan dan
Konseling bidang belajar adalah :
a. Peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar lainnya.
b. Peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas dan menjalani program penilaian hasil belajar.
c. Peserta didik mengetahui informasi tentang Perguruan Tinggi.

16
d. Peserta didik mampu bersaing dan diterima di Perguruan Tinggi sesuai
bakat dan minatnya.
e. Agar peserta didik menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan
memahami berbagai hambatan belajar
f. Agar peserta didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
g. Peserta didik dapat memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat;
h. Peserta didik memiliki keterampilan belajar yang efektif;
i. Peserta didik memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan
pendidikan selanjutnya
j. Peserta didik mampu menyiapkan persiapan dalam menghadapi ujian.
4. Bidang Karir
Standar kompetensi yang akan dicapai melalui layanan Bimbingan
dan Konseling bidang karir di SMA Negeri 2 Rembang adalah agar siswa
mampu merencanakan dan mengembangkan masa depan karir yang sukses.
Sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan Bimbingan
dan Konseling bidang Karir adalah :
a. Peserta didik dapat mengetahui bakat dan minatnya
b. Peserta didik dapat memilih jurusan dan perguruan tinggi sebagai studi
lanjutnya
c. Peserta didik mampu mengenali cita-cita dalam dirinya.
d. Peserta didik dapat memahami tentang dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan karirnya
e. Peserta didik mampu mengenali jenis pekerjaan yang akan dipilih
f. Peserta didik memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan
usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

17
H. RENCANA KEGIATAN/OPERASIONAL (ACTION PLAN)

BIDANG KOMPONEN STRATEGI


TUJUAN LAYANAN KELAS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN LAYANAN LAYANAN
PRIBADI Peserta didik/konseli mampu memahami Disesuaikan Disesuaika
SOSIAL peranan menjadi anak sulung yang dapat dengan n dengan
Konseling Peranan anak Proses dan
dijadikan contoh untuk adik-adikya. Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Individual dalam keluarga Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat mengelola
rasa ngantuk agar segala aktivitasnya Bimbingan Tips menghindari Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
dapat berjalan dengan lancar Klasikal rasa kantuk Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli dapat menjadi Bimbingan Berpikir dan Ceramah, Slide Power Proses dan
individu yang memiliki pola hidup sehat Dasar XI BHS
Klasikal bersikap positif Diskusi Point Hasil
Peserta didik/konseli dapat memahami Disesuaikan Disesuaikan
Perencanaan diri
tentang perencanaan diri sehingga dengan dengan
Bimbingan untuk Proses dan
penyesalan dalam hidup dapat Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Kelompok meminimalisasi Hasil
terminimalisasi yang yang
penyesalan
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu mengenali
Mengenali dan
dan meningkatkan potensi yang ada pada Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS meningkatkan
dirinya Klasikal Diskusi Point Hasil
potensi diri
Peserta didik/konseli dapat mengelola
waktunya dengan baik Bimbingan Manajemen Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
Klasikal waktu Diskusi Point Hasil

18
Peserta didik/konseli mampu mengenali Mengenali
dan memahami perananan pria dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS peranan pria dan
wanita Klasikal Diskusi Point Hasil
wanita
Peserta didik/konseli mampu mengenal
dan memahami arti berpacaran agar tidak Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS Arti berpacaran
menyalah artikan pacaran Klasikal Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli dapat memahami


Kiat
pentingnya iman dan taqwa pada Tuhan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS meningkatkan
YME serta dapat hidup rukun, damai dan Klasikal Diskusi Point Hasil
ibadah
saling menghormati antar umat beragama
Peserta didik/konseli mampu memilah
Tips menjadi
keinginan dan kebutuhan, lebih Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS konsumen yang
diutamakan kebutuhan agar mengurangi Klasikal Diskusi Point Hasil
cerdas
beban orang tua
Peserta didik/konseli mampu Disesuaikan Disesuaikan
meminimalisasi rasa takut sehingga dapat dengan dengan
Konseling Mengatasi rasa Proses dan
menjadi pribadi yang berkontribusi aktif Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Individual takut berlebih Hasil
dalam setiap kegiatan yang yang
digunakan digunakan
Konseli mampu membangun kepercayaan Disesuaikan Disesuaikan
dengan orang tua sehingga tercipta Membangun dengan dengan
Konseling Proses dan
keluarga yang harmonis Responsif XI BHS kepercayaan pendekatan pendekatan
Individual Hasil
dengan orang tua yang yang
digunakan digunakan
Konseli mampu meningkatkan rasa
simpati kepada orang lain Bimbingan Meningkatkan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
Klasikal rasa simpati Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli memiliki pribadi Dasar Bimbingan XI BHS Membangun tata Disesuaikan Disesuaikan Proses dan

19
yang selalu menghormati orang tua dengan dengan
pendekatan pendekatan
Kelompok krama Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu Disesuaikan Disesuaikan
meningkatkan kepercayaan diri untuk dengan dengan
Bimbingan Percaya diri / Self Proses dan
membangun pribadi yang berkarakter Dasar XI BHS pendekatan pendekatan
Kelompok Confident Hasil
yang akan berkontribusi pada yang yang
peningkatan mutu karakter bangsa digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami
arti pertemanan sehingga mudah dalam Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
bersosialisasi Dasar XI BHS Etika bergaul
Klasikal Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli mampu mengenali


bakat dan minatnya sehinga dapat Bimbingan Mengenal bakat Ceramah, Slide Power Proses dan
meningkatkan keterampilan yang ada Dasar XI BHS
Klasikal dan minat Diskusi Point Hasil
pada diri sendiri
Peserta didik/konseli mampu berfikir
positif Bimbingan Bersikap dan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
Klasikal berfikir positif Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli mampu Disesuaikan Disesuaikan


membiasakan diri untuk bersosialisasi dengan dengan
Konseling Makna Proses dan
Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Kelompok bersosialisasi Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik dapat mampu mengelola Disesuaikan Disesuaikan
emosi dengan baik sehingga tidak cepat Menajemen
Konseling dengan dengan Proses dan
marah Responsif XI BHS emosi dengan
Individual pendekatan pendekatan Hasil
baik
yang yang

20
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mempu
mengahadapi hal-hal yang tidak Tips bersabar
Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
diperkirakan sehingga dapat senantiasa Dasar XI BHS mengahadapi
Klasikal Diskusi Point Hasil
bersabar jika keinginan tidak segera cobaan
terpenuhi
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang jiwa pemimpin Bimbingan Jiwa Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
Klasikal kepemimpinan Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli mampu memahami Disesuaikan Disesuaikan


pentingnya berprilaku sosial yang baik, Bergaul positif dengan dengan
Konseling Proses dan
serta memiliki sikap untuk hidup Responsif XI BHS dengan teman pendekatan pendekatan
Kelompok Hasil
bersosial yang bertanggung jawab dalam sebaya yang yang
sebuah masyarakat digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu menjalin
hubungan yang dekat dengan orang tua Cara
Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS berkomunikasi
Klasikal Diskusi Point Hasil
dengan orang tua
Peserta didik/konseli mampu
meningkatkan kesadarannya sebagai Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
pelajar Dasar XI BHS Berstatus pelajar
Klasikal Diskusi Point Hasil

BELAJAR Peserta didik mampu mempersiapkan diri Disesuaikan Disesuaikan


sebelum ulangan sehingga dapat meraih dengan dengan
Konseling Persiapan diri Proses dan
prestasi yang diharapkan Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Kelompok sebelum tes Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat menguasai Konseling Menguasai mata Disesuaikan Disesuaikan Proses dan
kesulitan dalam memahami peajaran yang Responsif XI BHS
Kelompok pelajaran yang dengan dengan Hasil

21
dikiranya sulit pendekatan pendekatan
sukar yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu mendalami Disesuaikan Disesuaikan
Tips mendalami
pelajaran yang tidak disukai dengan dengan
Konseling mata pelajaran Proses dan
Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Kelompok yang tidak Hasil
yang yang
disukai
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mudah menjalin Disesuaikan Disesuaikan
Membina
hubungan yang baik dengan guru mata dengan dengan
Konseling hubungan baik Proses dan
pelajaran sehingga pelajaran dapat Responsif XI BHS pendekatan pendekatan
Individual dengan guru mata Hasil
dicerna dengan maksimal yang yang
pelajaran
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli memiliki semangat
belajar yang tinggi Bimbingan Menumbuhkan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
Klasikal semangat belajar Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli dapat mengenal


sikap tanggungjawab sebagai pelajar Bimbingan Bersikap Ceramah, Slide Power Proses dan
sehingga tertib dalam menjalankan tugas Dasar XI BHS
Klasikal tanggungjawab Diskusi Point Hasil
sekolah
Peserta didik/konseli mampu
membiasakan diri untuk membaca agar Bimbingan Membiasakan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
tidak mengalami kesukaran saat belajar Klasikal membaca Diskusi Point Hasil

Peserta didik/konseli dapat memahami


dan mengetahui tentang gaya belajar serta Bimbingan Mengenali gaya Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS
strategi belajarnya untuk masing-masing Klasikal belajar Diskusi Point Hasil
gaya belajar tersebut
Peserta didik/konseli selalu mendapat Responsif Konseling XI BHS Dampak Disesuaikan Disesuaikan Proses dan

22
kesadaran dampak bercinta di usia dini dgn dgn
berpacaran pada pendekatan pendekatan
Individual Hasil
usia dini yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli selalu melatih diri
untuk belajar mandiri Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
Dasar XI BHS Belajar mandiri
Klasikal Diskusi Point Hasil

KARIR Peserta didik dapat memahami dan Disesuaikan Disesuaika


mengenali diri sendiri sehingga Mengenali dengan n dengan
Pem&Perenc Bimbingan Proses dan
mengetahui kelemahan dan kelebihan XI BHS kelemahan dan pendekatan pendekatan
Indv Kelompok Hasil
yang ada pada dirinya kelebihan yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat melakukan Disesuaikan Disesuaikan
perencanaan karirnya dengan matang dengan dengan
Pem&Perenc Bimbingan Perencanaan karir Proses dan
sesuai dengan minat dan bakatnya XI BHS pendekatan pendekatan
Indv Klasikal yang matang Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat mendalami Disesuaikan Disesuaikan
minat sehingga dapat tercapai cita-citanya dengan dengan
Pem&Perenc Bimbingan Proses dan
yang tidak sesuai dengan bakatnya XI BHS Memahami minat pendekatan pendekatan
Indv Kelompok Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Konseli dapat menyusun perencanaan Disesuaikan Disesuaikan
karir dengan orang tua sedini mungkin dengan dengan
Pem&Perenc Konseling Perencanaan karir Proses dan
agar tidak ada paksaan dari orang tua XI BHS pendekatan pendekatan
Indv Individual dengan orang tua Hasil
untuk mengarahkan cita-citanya yang yang
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu melatih diri Pem&Perenc Konseling Optimis meraih Disesuaikan Disesuaikan Proses dan
untuk selalu optimis dalam meraih cita- XI BHS
Indv Kelompok cita-cita dgn dgn Hasil

23
cita pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan

24
I. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
KEBUTUHAN
N
Peserta didik/konseli
Memahami peranan mampu memahami peranan
Peranan anak dalam
menjadi anak sulung yang
anak sulung keluarga
dapat dijadikan contoh
untuk adik-adikya.
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat
mengelola rasa ngantuk agar Tips menghindari rasa
mengelola rasa
segala aktivitasnya dapat kantuk
ngantuk
berjalan dengan lancar
Meningkatkan pola Peserta didik/konseli dapat
Mengimplementasikan
menjadi individu yang
hidup sehat pola hidup sehat
memiliki pola hidup sehat
Peserta didik/konseli dapat
Pemahaman tentang memahami tentang Perencanaan diri
perencanaan diri perencanaan diri sehingga untuk meminimalisasi
untuk kedepan penyesalan dalam hidup penyesalan
dapat terminimalisasi
Peserta didik/konseli
Meningkatkan potensi Mengenali dan
mampu mengenali dan
meningkatkan potensi
diri meningkatkan potensi yang
diri
ada pada dirinya
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat
PRIBADI mengelola waktu mengelola waktunya dengan Manajemen waktu
dengan baik baik
Peserta didik/konseli
Memahami peranan mampu mengenali dan Mengenali peranan
pria dan wanita memahami perananan pria pria dan wanita
dan wanita
Peserta didik/konseli
Pemahaman tentang mampu mengenal dan
memahami arti berpacaran Arti berpacaran
arti berpacaran
agar tidak menyalah artikan
pacaran
Peserta didik/konseli dapat
Meningkatkan memahami pentingnya iman
kesadaran untuk dan taqwa pada Tuhan YME
Kiat meningkatkan
beriman kepada serta dapat hidup rukun,
ibadah
Tuhan Yang Maha damai dan saling
Esa menghormati antar umat
beragama
Peserta didik/konseli
Mampu memilah mampu memilah keinginan
Tips menjadi
keinginan dengan dan kebutuhan, lebih
konsumen yang cerdas
kebutuhan diutamakan kebutuhan agar
mengurangi beban orang tua
SOSIAL Mampu Peserta didik/konseli Mengatasi rasa takut
meminimalisasi rasa mampu meminimalisasi rasa berlebih
takut takut sehingga dapat
menjadi pribadi yang

25
berkontribusi aktif dalam
setiap kegiatan
Konseli mampu
Membangun membangun kepercayaan Membangun
kepercayaan dengan dengan orang tua sehingga kepercayaan dengan
orang tua tercipta keluarga yang orang tua
harmonis
Meningkatkan rasa Konseli mampu
meningkatkan rasa simpati Meningkatkan rasa
simpati pada orang
kepada orang lain simpati
lain
Mampu Peserta didik/konseli
membudayakan sopan memiliki pribadi yang selalu Membangun tata
santun terhadap orang menghormati orang tua karma
tua
Peserta didik/konseli
mampu meningkatkan
kepercayaan diri untuk
Meningkatkan membangun pribadi yang Percaya diri/ self
kepercayaan diri berkarakter yang akan confident
berkontribusi pada
peningkatan mutu karakter
bangsa
Peserta didik/konseli dapat
Memahami arti memahami arti pertemanan
Etika bergaul
pertemanan sehingga mudah dalam
bersosialisasi
Peserta didik/konseli
Mampu meningkatkan mampu mengenali bakat
Mengenali bakat dan
keterampilan yang dan minatnya sehinga dapat
minat
ada pada diri sendiri meningkatkan keterampilan
yang ada pada diri sendiri
Memiliki kemampuan Peserta didik/konseli Berfikir dan bersikap
berfikir positif mampu berfikir positif positif
Membiasakan diri Peserta didik/konseli
mampu membiasakan diri Makna bersosialisasi
untuk bersosialisasi
untuk bersosialisasi
Kemampuan Peserta didik dapat mampu
mengelola emosi dengan Managemen emosi
mengelola emosi
baik sehingga tidak cepat dengan baik
dengan baik
marah
Peserta didik/konseli
Mampu menghadapi mempu mengahadapi hal-
hal yang tidak diperkirakan Tips bersabar
hal-hal yang tidak
sehingga dapat senantiasa menghadapi cobaan
diperkirakan
bersabar jika keinginan
tidak segera terpenuhi
Melatih jiwa Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman Jiwa kepemimpinan
pemimpin
tentang jiwa pemimpin
Kemampuan Peserta didik/konseli Bergaul positif dengan
membina hubungan mampu memahami teman sebaya
dengan teman sebaya pentingnya berprilaku sosial
yang baik, serta memiliki
sikap untuk hidup bersosial

26
yang bertanggung jawab
dalam sebuah masyarakat
Menjalin hubungan Peserta didik/konseli
mampu menjalin hubungan Cara berkomunikasi
dekat dengan orang
yang dekat dengan orang tua dengan orang tua
tua
Meningkatkan Peserta didik/konseli
mampu meningkatkan
kesadaran sebagai Berstatus pelajar
kesadarannya sebagai
pelajar
pelajar
Peserta didik mampu
Mampu mempersiapkan diri
Persiapan diri sebelum
mempersiapkan diri sebelum ulangan sehingga
tes
sebelum ulangan dapat meraih prestasi yang
diharapkan
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat
menguasai kesulitan menguasai kesulitan dalam Menguasai mata
dalam memahami memahami peajaran yang pelajaran yang sukar
pelajaran dikiranya sulit

Mendalami pelajaran Peserta didik/konseli Tips mendalami mata


mampu mendalami pelajaran yang tidak
yang tidak disukai
pelajaran yang tidak disukai disukai
Peserta didik/konseli mudah
Menjalin hubungan menjalin hubungan yang
Membina hubungan
baik dengan guru mata
yang baik dengan baik dengan guru
pelajaran sehingga pelajaran
guru mata pelajaran mapel
dapat dicerna dengan
maksimal
Meningkatkan Peserta didik/konseli
memiliki semangat belajar Menumbuhkan
semangat belajar yang
yang tinggi semangat belajar
tinggi
BELAJAR Peserta didik/konseli dapat
Mampu menjadi mengenal sikap
tanggungjawab sebagai Bersikap
pelajar yang
pelajar sehingga tertib tanggungjawab
bertanggungjawab
dalam menjalankan tugas
sekolah
Peserta didik/konseli
Membiasakan diri mampu membiasakan diri
Membiasakan
untuk membaca agar tidak
untuk membaca membaca
mengalami kesukaran saat
belajar
Meningkatkan Peserta didik/konseli dapat
semangat untuk memahami dan mengetahui
tentang gaya belajar serta Mengenali gaya
berlatih soal hitungan
strategi belajarnya untuk belajar
dan mengetahui gaya
masing-masing gaya belajar
belajarnya tersebut
Memiliki kesadaran Peserta didik/konseli selalu
mendapat kesadaran Dampak bercinta di
dampak bercinta di
dampak bercinta di usia dini usia dini
usia dini
Melatih diri untuk Peserta didik/konseli selalu
melatih diri untuk belajar Belajar mandiri
belajar mandiri
mandiri

27
Peserta didik dapat
memahami dan mengenali
Memahami dan diri sendiri sehingga Mengenali kelemahan
mengenali diri sendiri mengetahui kelemahan dan dan kelebihan
kelebihan yang ada pada
dirinya
Mampu melakukan Peserta didik/konseli dapat
perencanaan karir melakukan perencanaan
karirnya dengan matang Perencanaan karir
yang matang sesuai
sesuai dengan minat dan yang matang
dengan minat dan
bakat bakatnya
Peserta didik/konseli dapat
KARIR Mampu berlatih untuk mendalami minat sehingga
dapat tercapai cita-citanya Memahami minat
mendalami minat
yang tidak sesuai dengan
bakatnya
Konseli dapat menyusun
Menyusun perencanaan karir dengan
orang tua sedini mungkin Perencanaan karir
perencanaan karir
agar tidak ada paksaan dari dengan orang tua
dengan orang tua
orang tua untuk
mengarahkan cita-citanya
Melatih diri untuk Peserta didik/konseli
mampu melatih diri untuk Optimis meraih cita-
selalu optimis dalam
selalu optimis dalam meraih cita
meraih cita-cita
cita-cita

J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT


1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan
dan konseling. Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 jenis evaluasi, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung.
Fokus penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan
bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.
Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi
oleh peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus
penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :

28
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi /
topik / masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan
dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

29
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau
konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA PRASARANA
Selain rumusan dalam bentuk perilaku, hasil analisis asesmen kebutuhan juga
digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur program Bimbingan dan
konseling. Rancangan kebutuhan sarana dan prasarana disesuaikan dengan dukungan
kebijakan dan dana serta kemanfaatannya.
Ruang kerja guru bimbingan dan konseling, meliputi:
1. Perangkat komputer sebanyak 2 buah
2. Printer sebanyak 2 buah
3. Rak untuk penyimpanan berkas 3 buah

30
L. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling
dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran
menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana
anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut:

No Uraian Kebutuhan Spesifikasi Satuan Harga Satuan Jumlah Manfaat


1. Komputer 2 buah Rp 8.500.000,- Rp 17.000.000,- Memudahkan Guru BK
untuk
mengadministrasikan
program BK dalam
perangkat komputer
2. Alat Tulis Kantor Administrasi
Kertas HVS F4 70 gr 2 RIM Rp 38.000,- Rp 76.000,-
pelaksanaan BK
Buku Besar 3 PAK Rp 20.000,- Rp 60.000,- Rekap data

Folio bergaris 3 PAK Rp 20.000,- Rp 60.000,- Rekap data

Map 15 buah Rp 3000,- Rp 45.000,- Peralatan pendukung

Bolpoin 9 buah Rp 2000,- Rp 18.000,- Peralatan tulis

31
3. Media BK Papan bimbingan 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,- Media BK
Memahami kondisi
4. Home Visit 10 kali Rp 50.000,- Rp 500.000,-
sosial peserta didik
Kelengkapan
5. Flash disk 32 GB 1 buah Rp 100.000,- Rp 100.000,-
data peserta didik
6. Printer 2 buah Rp 700.000,- Rp 14.000.000,- Mencetak berkas BK

7. Catrijde Buah Rp 250.000,- Rp 250.000,- Perlengkapan

8. Refill tinta printer 2 pak Rp 50.000,- Rp 100.000,- Perlengkapan


Menyimpan data/berkas
9. Rak penyimpanan data 3 buah Rp 1.300.000,- Rp 3.900.000,-
BK
10. Lainnya Rp 500.000,- Cadangan biaya

Total Ajuan Anggaran Rp 24.509.000,-

32
33

Anda mungkin juga menyukai