Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


SMA KELAS
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Di Susun Oleh Kelompok 10:


1. Bunga Sukmawangi (17010014003)
2. Aini Silvi Nurrahmatin (17010014049)
3. Dinda Amalia Pusparini (17010014057)

BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN 2019/2020
PROGRAM TAHUNAN

A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling lebih berorientasi pada pengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan yang paling dibutuhkan pada awal layanan bantuan. Bimbingan
dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan di SMA memiliki banyak
tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, permasalahan yang
dialami oleh sebagian besar peserta didik yang bersifat kompleks. Beberapa diantaranya
adalah permasalahan terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan
pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Dari
sisi eksternal, peserta didik yang pada umumnya berada dalam rentang usia anak persiapan
menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam
skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan masif seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah.
Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan
dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna begitu juga peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMA dapat
dikatakan cukup baik salah satunya peran orang tua yang bersedia berkolaborasi jika
diperlukan demi ketercapaian pelaksanaan program BK. Begitu pula dari segi daya dukung
sarana dan prasarana yang dimilik SMA memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang
kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan
konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau
lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud
dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan
memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua
ratus lima puluh) orang siswa per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008


tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang
berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling.

C. VISI DAN MISI


1. Visi dan Misi SMA
a. Visi
Unggul dalam prestasi, beriman, berbudi dan berwawasan lingkungan
b. Misi
1) Mewujudkan prestasi siswa yang cerdas, trampil, cinta tanah air, beriman,
bertaqwa dan berwawasan lingkungan
2) Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien
3) Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran
4) Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan siswa
5) Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai system pendidikan yang transparan
dan akuntabel

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA


a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling
yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju
pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta
didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia
usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli diidentifikasi berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang
dilakukan. Guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan
(Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan siswa. Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas
Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP),
dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan
konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan konseli. Berikut deskripsi kebutuhan peserta didik.
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
Pribadi Kualitas ibadah saya pada Tuhan Meningkatnya kualitas Ibadah pada
YME masih belum baik Tuhan YME

Saya kadang lupa bersyukur atas Selalu bersyukur atas nikmat dan
nikmat dan karunia dari Tuhan YME karunia Tuhan YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu Memiliki pikiran positif
berfikir positif
Saya kadang-kadang masih suka Kemampuan menghindari kebiasaan
menyontek pada waktu tes /ujian mencontek saat ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan Kemampuan mengelola emosi
emosi dengan baik dengan baik
Saya belum paham tentang Pemahaman mengenai mekanisme
mekanisme pertahanan diri pertahanan diri
Saya belum tahu cara mengatur Keterampilan mengatur waktu
waktu yang baik kegiatan
Saya merasa masih sedikit Pemahaman tentang kesehatan
pemahaman tentang kesehatan repoduksi remaja
reproduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak Kemampuan menghindari obat
tentang jenis obat-obat terlarang terlarang dan narkoba
serta dampaknya
Saya merasa masih sedikit Pemahaman tentang ilmu
pengetahuhan tentang ilmu kepemimpian
kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental Kemampuan menghindari diri dari
disorder dan permasalahannya penyakit mental
Saya jenuh dan enggan masuk Kemampuan mengatasi kejenuhan
sekolah masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan Kemampuan menghilangkan
kebiasaan keluar malam kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang Memiliki kebiasaan membuang
sampah sembarangan sampah pada tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri, Memiliki budaya antri
sementara yang lain tidak mau tertib
untuk antri
Saya sedang memiliki masalah Pemahaman tentang dampak
dengan teman dekat (pacar) pacaran
Sosial Saya belum bisa memiliki kepekaan Memiliki kepekaan diri dan sosial
diri dan sosial

Saya belum tahu cara berkomunikasi Kemampuan berkomunikasi yang


yang efektif baik
Saya belum paham yang harus Pemahaman dampak pemanasan
dilakuan dengan adanya pemanasan global
global
Saya belum memahami etika dan Memiliki etika dan budaya tertib
budaya tertib berlalu lintas berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata Kemampuan mematuhi tata tertib
tertib sekolah sekolah
Saya kadang masih lupa Kebiasaan mengucapkan kata maaf,
mengucapkan kata maaf, tolong dan tolong dan terimakasih dalam
terimakasih dalam pergaulan pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan Kemampuan mengendalikan
ketergantungan pada medsos (fb, wa, ketergantungan pada medsos (fb,
dll) wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam Pemahaman tentang etika bergaul
bergaul
Saya belum tahu cara menjaga Kemampuan membina persahabatan
persahabatan agar tetap langgeng yang baik
Saya merasa saat ini belum banyak Kemampuan membina hubungan
memiliki teman dengan banyak teman
Saya masih sering terbawa arus Kemampuan untuk selektif dalam
pergaulaan yang kurang baik bergaul
Saya belum tahu tentang bentuk- Pemahaman mengenai bentuk-
bentuk kenakalan remaja saat ini dan bentuk kenakalan remaja
cara mensikapinya
Saya belum memahami tawuran Kemampuan untuk menghindari
pelajar dan akibatnya tawuran pelajar
Saya belum memahami peran sosial Pemahaman mengenai peran sosial
pria dan wanita dengan norma yang pria dan wanita dengan norma yang
ada di masyarakat ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Pemahaman tentang Sek Bebas,
Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS LGBT, HIV/AIDs
Belajar Saya merasa belum menemukan cara Keterampilan belajar efektif dan
belajar yang efektif efisien

Saya belum bisa membuat peta Keterampilan membuat mind


pikiran (mind mapping) mapping
Saya belum paham cara kerja otak Pemahaman mengenai cara kerja
kiri dan otak kanan otak kiri dan kanan
Saya belum tahu cara untuk Semangat belajar yang tinggi
membangkitkan semangat belajar
Saya masih suka menunda-nunda Kedisiplinan menyelesaikan tugas
tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR) sekolah
Kemampuan menyelesaikan
Saya merasa kesulitan dalam kesulitan dalam memahami
memahami pelajaran tertentu pelajaran tertentu
Saya semangat belajar, kalau ada tes Semangat belajar, tidak hanya kalau
atau ujian saja ada tes atau ujian saja
Saya merasa sulit untuk belajar Kemampuan untuk belajar
kelompok kelompok
Saya belum paham cara memilih Kemampuan memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar yang bimbingan belajar yang baik
baik
Saya belum dapat memanfaatkan Keterampilan untuk memanfaatkan
teknologi informasi untuk belajar teknologi informasi untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara Memiliki kebiasaan belajar secara
rutin rutin
Saya merasa takut bertanya atau Memiliki keberanian bertanya dan
menjawab di kelas menjawab di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi Kebiasaan membaca yang tinggi
perpustakaan untuk membaca
Karir Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan memperoleh
mencukupi kebutuhan hidup penghasilan untuk biaya hidup

Saya merasa belum banyak tahu Mengidentifikasi jenis-jenis


tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan
di masyakarat
Saya belum memahamai program Pemahaman mengenai program
studi yang ada di Perguruan Tinggi studi di Perguruan Tinggi
Saya belum paham hubungan antara Pemahaman mengenai hubungan
bakat, minat, pendidikan dan bakat, minat, pendidikan dan
pekerjaan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan Mengidentifkasi pilihan karir atau
dengan pilihan cita-cita/karir masa cita-cita yang sesuai dengan dirinya
depan
Saya belum mengetahui tentang Pemahaman mengenai seleksi
seleksi masuk perguruan tinggi mahasiswa di Perguruan tinggi

E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya

BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN
KEBUTUHAN
N
Pribadi Meningkatnya kualitas Peserta didik/konseli dapat meningkatkan
Ibadah pada Tuhan YME Kualitas Ibadah pada Tuhan YME

Selalu bersyukur atas Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat


nikmat dan karunia Tuhan dari pemberian-Nya serta memiliki sikap
YME bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan
oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya berpikir dan bersikap positif serta
menerapkannya dalam kehidupan hingga
menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan
kebiasaan mencontek saat kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan
ujian tidak baik (tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta mampu
untuk menghindarinya
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
emosi dengan baik kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta
pelunya mentaati norma dan peraturan yang
berlaku
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami akan
mekanisme pertahanan diri pentingnya mekanisme pertahanan diri serta
berbagai jenis atau bentuk dari mekanisme
pertahanan diri yang dapat dilakukan
Keterampilan mengatur Peserta didik/konseli dapat memahami
waktu kegiatan pentingnya manajemen waktu serta mampu
menerapkan manajemen waktu tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
kesehatan repoduksi kesehatan reproduksi , pentingnya merawat
remaja organ atau alat reproduksi yanag ada pada pria
dan wanita serta menjaga prilaku pelecehan
seksual
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
obat terlarang dan narkoba tentang jenis dan bentuk narkoba dengan benar,
dapat memahami dampak dari mengkonsumsi
narboka serta memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang
kepemimpian disebut pemimpin, dapat mengenal fungsi dan
tugas kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
diri dari penyakit mental penyakit mental (mental disorder) serta tanda-
tandanya atau gejalanya, dapat menjadi individu
yang sehat secara rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
kejenuhan masuk sekolah kejenuhanya masuk sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan
menghilangkan kebiasaan kebiasaan keluar malam (bermain,begadang)
keluar malem
(bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki budaya dan
membuang sampah pada kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan
kebiasaan untuk antri
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan
dampak pacaran pacaran dan dampak negatif dari pacaran
sehingga dapat memutuskan untuk memfokuskan
diri pada tugas pokok pelajar
Sosial Memiliki kepekaan diri Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan
dan sosial sosial, dapat memahami pentingnya hidup
bersosial serta dapat berprilaku yang
bertanggung jawab dalam masyarakat

Kemampuan Peserta didik/konseli dapat memahami


berkomunikasi yang baik pentingnya komunikasi untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Pemahaman dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
pemanasan global tentang pemanasan global (global warning) dan
akibat yang ditimbulkan, serta memiliki perasaan
positif untuk mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan Peserta didik/konseli dapat memahami
budaya tertib berlalu lintas pentingnya etika dan budaya dalam berlalu lintas,
dan mau mematuhinya
Kemampuan mematuhi Peserta didik/konseli dapat memahami
tata tertib sekolah pentingnya tata tertib sekolah, dan mau
mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata
kata maaf, tolong dan maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
terimakasih dalam
pergaulan
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan diri
mengendalikan dari ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
ketergantungan pada
medsos (fb, wa, dll)
Pemahaman tentang etika Peserta didik/konseli dapat memahami arti
bergaul pentingnya etika bergaul dan menjunjung tinggi
nilai yang diyakini oleh masyarakat, serta
mampu bergaul dengan menyesuaikan diri sesuai
etika yang ada dalam masyarakat
Kemampuan membina Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif
persahabatan yang baik untuk membina persahabatan dengan kegiatan
positif serta miliki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang positif
Kemampuan membina Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak
hubungan dengan banyak teman dalam pergaulan
teman
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
selektif dalam bergaul untuk selektif dalam bergaul sehingga terbebas
dari pergaulan yang kurang baik
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
bentuk-bentuk kenakalan tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja dan
remaja mampu menghindarinya
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
menghindari tawuran tentang tawuran pelajar dan mampu
pelajar menghindarinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami dan
peran sosial pria dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan
wanita dengan norma yang norma yang ada di masyarakat serta berprilaku
ada di masyarakat sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Pemahaman tentang Sek Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
Bebas, LGBT, HIV/AIDs tentang Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan
mampu menghindarinya
Belajar Keterampilan belajar Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat
efektif dan efisien belajar, memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar serta cara belajar
efektif dan efisien

Keterampilan membuat Peserta didik/konseli mampu memahami tentang


mind mapping mind mapping serta dapat membuat suatu peta
pikiran untuk meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
kerja otak kiri dan kanan tentang perbedaan fungsi, cara mengembangkan
serta memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak
kiri
Semangat belajar yang Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap
tinggi dan kebiasaan yang benar dalam belajar hingga
dapat membangkitkan semangat belajar untuk
berprestasi
Kedisiplinan Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan
menyelesaikan tugas dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah
sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat memahami teknik
menyelesaikan kesulitan memahami pelajaran
dalam memahami
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar
hanya kalau ada tes atau tidak hanya saat akan ada tes/ujian saja
ujian saja
Kemampuan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan
kelompok keterampilan untuk belajar kelompok secara
efektif
Kemampuan memilih Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi dan
lembaga bimbingan belajar memilih bimbingan belajar yang sesuai untuk
yang baik dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan
memanfaatkan teknologi teknologi informasi untuk sumber belajar
informasi untuk belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar
secara rutin secara rutin
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki keberanian
bertanya dan menjawab di bertanya dan menjawab di kelas
kelas
Kebiasaan membaca yang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan
tinggi budaya membaca yang tinggi
Karir Kemampuan memperoleh Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan
penghasilan untuk biaya peluang kerja sambil sekolah untuk memperoleh
hidup penghasilan untuk biaya hidup sambil sekolah

Mengidentifikasi jenis- Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis


jenis profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan untuk persiapan masa
depannya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mengenal tentang berbagai
program studi di macam program studi di perguruan tinggi, dan
Perguruan Tinggi mampu menyusun strategi untuk bisa memilih
dan masuk pada program studi yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami hubungan
hubungan bakat, minat, antara bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi
karir atau cita-cita yang dan menetapkan cita-cita karir masa depannya
sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu memahami
seleksi mahasiswa di berbagai macam bentuk seleksi masuk
Perguruan tinggi Perguruan tinggi, dan memiliki strategi untuk
bisa diterima di perguruan tinggi yang dicita-
citakan

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen.
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan
dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah
papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta
didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi
seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta
didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah
Dasar.
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan
kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan
mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan
perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di
sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk
grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan
kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar
terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat
menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling
atau konselor dapat memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir
dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.

G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik / konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami
potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun
psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3)
menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a. Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar;
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
d. Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
e. Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan
f. Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis
berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya
sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang
positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3)
Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4)
Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan
menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal,
kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran bagaimana karir
berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang
perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK


Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)

BIDANG
RUMUSAN
LAYANA TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
KEBUTUHAN
N
Pribadi Meningkatnya Peserta didik/konseli dapat Kiat meningkatkan
kualitas Ibadah pada meningkatkan Kualitas Ibadah ibadah
Tuhan YME pada Tuhan YME

Selalu bersyukur atas Peserta didik/konseli dapat Dahsyatnya


nikmat dan karunia menyadari nikmat dari keutamaan
Tuhan YME pemberian-Nya serta memiliki bersyukur
sikap bersyukur terhadap nikmat
yang telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran Peserta didik/konseli dapat Berpikir dan
positif memahami pentingnya berpikir bersikap positif
dan bersikap positif serta
menerapkannya dalam
kehidupan hingga menjadi
pribadi yang sukses
Kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Menyontek,
menghindari pemahaman dan kesadaran penyebab dan
kebiasaan mencontek bahwa menyontek adalah solusinya
saat ujian perbuatan tidak baik (tercela),
memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan
menyontek serta mampu untuk
menghindarinya
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Kecerdasan emosi
mengelola emosi memahami tentang kecerdasan dan pengendalian
dengan baik emosi dan pengendalian diri diri
serta pelunya mentaati norma
dan peraturan yang berlaku
Pemahaman Peserta didik/konseli dapat Mekanisme
mengenai memahami akan pentingnya pertahanan diri
mekanisme mekanisme pertahanan diri serta
pertahanan diri berbagai jenis atau bentuk dari
mekanisme pertahanan diri yang
dapat dilakukan
Keterampilan Peserta didik/konseli dapat Manajemen waktu
mengatur waktu memahami pentingnya
kegiatan manajemen waktu serta mampu
menerapkan manajemen waktu
tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat Kesehatan
kesehatan repoduksi memahami tentang kesehatan reproduksi remaja
remaja reproduksi , pentingnya merawat
organ atau alat reproduksi yanag
ada pada pria dan wanita serta
menjaga prilaku pelecehan
seksual
Kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Bahaya narkoba
menghindari obat pemahaman tentang jenis dan dan dampaknya
terlarang dan bentuk narkoba dengan benar,
narkoba dapat memahami dampak dari
mengkonsumsi narboka serta
memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif
narboka
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat Jiwa
ilmu kepemimpian memahami apa yang disebut Kepemimpinan
pemimpin, dapat mengenal
fungsi dan tugas kepemimpinan
serta gaya kepemimpinan
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Mental disorder
menghindari diri dari memahami tentang penyakit dan
penyakit mental mental (mental disorder) serta permasalahannya
tanda-tandanya atau gejalanya,
dapat menjadi individu yang
sehat secara rohani dan jasmani
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Mengatasi
mengatasi kejenuhan menghilangkan kejenuhanya kejenuhan masuk
masuk sekolah masuk sekolah sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan
menghilangkan menghilangkan kebiasaan keluar keluar malam
kebiasaan keluar malam (bermain,begadang) (bermain,begadang)
malem
(bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Budaya membuang
membuang sampah budaya dan kebiasaan sampah pada
pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya
tempatnya
Memiliki budaya Peserta didik/konseli memiliki Budaya antri
antri budaya dan kebiasaan untuk
antri
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran di
dampak pacaran pemahaman akan pacaran dan kalangan remaja
dampak negatif dari pacaran
sehingga dapat memutuskan
untuk memfokuskan diri pada
tugas pokok pelajar
Sosial Memiliki kepekaan Peserta didik/konseli memiliki Kepekaan diri dan
diri dan sosial kepekaan diri dan sosial, dapat sosial
memahami pentingnya hidup
bersosial serta dapat berprilaku
yang bertanggung jawab dalam
masyarakat

Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Komunikasi efektif


berkomunikasi yang memahami pentingnya
baik komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup
bermasyarakat
Pemahaman dampak Peserta didik/konseli memiliki Pemanasan Global
pemanasan global pemahaman tentang pemanasan dan dampaknya
global (global warning) dan
akibat yang ditimbulkan, serta
memiliki perasaan positif untuk
mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan Peserta didik/konseli dapat Etika dan budaya
budaya tertib berlalu memahami pentingnya etika dan tertib berlalu lintas
lintas budaya dalam berlalu lintas, dan
mau mematuhinya
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Tata tertib sekolah
mematuhi tata tertib memahami pentingnya tata tertib
sekolah sekolah, dan mau mematuhinya
dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan Peserta didik/konseli dapat Hebatnya pengaruh
mengucapkan kata mengucapkan kata maaf, tolong kata maaf, tolong
maaf, tolong dan dan terimakasih dalam dan terima kasih
terimakasih dalam pergaulan dalam pergaulan
pergaulan
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Dampak
mengendalikan mengendalikan diri dari ketergantungan
ketergantungan pada ketergantungan pada medsos pada medsos (fb,
medsos (fb, wa, dll) (fb, wa, dll) wa, dll)
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat Etika bergaul
etika bergaul memahami arti pentingnya etika
bergaul dan menjunjung tinggi
nilai yang diyakini oleh
masyarakat, serta mampu
bergaul dengan menyesuaikan
diri sesuai etika yang ada dalam
masyarakat
Kemampuan Peserta didik/konseli memiliki Membina
membina perasaan positif untuk membina persahabatan sejati
persahabatan yang persahabatan dengan kegiatan
baik positif serta miliki rencana
kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Kiat memiliki
membina hubungan memiliki banyak teman dalam banyak teman
dengan banyak pergaulan
teman
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki Selektif dalam
selektif dalam kemampuan untuk selektif bergaul
bergaul dalam bergaul sehingga terbebas
dari pergaulan yang kurang baik
Pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Bentuk-bentuk
mengenai bentuk- pemahaman tentang bentuk- kenakalan remaja
bentuk kenakalan bentuk kenakalan remaja dan
remaja mampu menghindarinya
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki Tawuran pelajar
menghindari tawuran pemahaman tentang tawuran dan akibatnya
pelajar pelajar dan mampu
menghindarinya
Pemahaman Peserta didik/konseli dapat Peran sosial pria
mengenai peran memahami dan menerima peran dan wanita
sosial pria dan sosial pria dan wanita dengan
wanita dengan norma norma yang ada di masyarakat
yang ada di serta berprilaku sebagai pria dan
masyarakat wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli memiliki Dampak dari Sek
Sek Bebas, LGBT, pemahaman tentang Sek Bebas, Bebas, LGBT,
HIV/AIDs LGBT, HIV/AIDs dan mampu HIV/AIDs
menghindarinya
Belajar Keterampilan belajar Peserta didik/konseli dapat Cara belajar efektif
efektif dan efisien mengenal hakekat belajar, dan efisien
memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar
serta cara belajar efektif dan
efisien

Keterampilan Peserta didik/konseli mampu Mind mapping


membuat mind memahami tentang mind untuk prestasi
mapping mapping serta dapat membuat belajar
suatu peta pikiran untuk
meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman Peserta didik/konseli memiliki Cara kerja otak kiri
mengenai cara kerja pemahaman tentang perbedaan dan otak kanan
otak kiri dan kanan fungsi, cara mengembangkan
serta memanfaatkan fungsi otak
kanan dan otak kiri
Semangat belajar Peserta didik/konseli dapat Membangkitkan
yang tinggi menerapkan sikap dan kebiasaan semangat belajar
yang benar dalam belajar hingga
dapat membangkitkan semangat
belajar untuk berprestasi
Kedisiplinan Peserta didik/konseli memiliki Disiplin
menyelesaikan tugas kedisiplinan dalam mengerjakan mengerjakan tugas
sekolah tugas-tugas sekolah sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Tips memahami
menyelesaikan memahami teknik memahami pelajaran
kesulitan dalam pelajaran
memahami pelajaran
tertentu
Semangat belajar, Peserta didik/konseli memiliki Semangat belajar
tidak hanya kalau semangat belajar tidak hanya tidak hanya saat
ada tes atau ujian saat akan ada tes/ujian saja ujian
saja
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki Belajar kelompok
belajar kelompok kebiasaan dan keterampilan yang efektif
untuk belajar kelompok secara
efektif
Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Memilih lembaga
memilih lembaga mengidentifikasi dan memilih bimbel yang tepat
bimbingan belajar bimbingan belajar yang sesuai
yang baik untuk dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu Memanfaatkan IT
memanfaatkan memanfaatkan teknologi untuk meraih
teknologi informasi informasi untuk sumber belajar prestasi
untuk belajar
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki Kebiasaan belajar
belajar secara rutin kebiasaan belajar secara rutin rutin
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki Berani bertanya
bertanya dankeberanian bertanya dan dan menjawab di
menjawab di kelas menjawab di kelas kelas
Kebiasaan membaca Peserta didik/konseli memiliki Kiat
yang tinggi kebiasaan dan budaya membaca menumbuhkan
yang tinggi minat baca
Karir Kemampuan Peserta didik/konseli dapat Kiat belajar sambil
memperoleh memanfaatkan peluang kerja bekerja
penghasilan untuk sambil sekolah untuk
biaya hidup memperoleh penghasilan untuk
biaya hidup sambil sekolah

Mengidentifikasi Peserta didik/ konseli mengenal Jenis-jenis


jenis-jenis jenis-jenis profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan
profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya
Pemahaman Peserta didik/konseli mengenal Program studi di
mengenai program tentang berbagai macam Perguruan Tinggi
studi di Perguruan program studi di perguruan
Tinggi tinggi, dan mampu menyusun
strategi untuk bisa memilih dan
masuk pada program studi yang
sesuai dengan dirinya
Pemahaman Peserta didik/konseli Hubungan bakat,
mengenai hubungan memahami hubungan antara minat, pendidikan
bakat, minat, bakat, minat, pendidikan dan dan pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
pekerjaan
Mengidentifkasi Peserta didik/konseli mampu Identifkasi pilihan
pilihan karir atau mengidentifikasi dan karir atau cita-cita
cita-cita yang sesuai menetapkan cita-cita karir masa yang sesuai
dengan dirinya depannya
Pemahaman Peserta didik/konseli mampu Informasi tentang
mengenai seleksi memahami berbagai macam seleksi masuk
mahasiswa di bentuk seleksi masuk perguruan tinggi
Perguruan tinggi Perguruan tinggi, dan memiliki
strategi untuk bisa diterima di
perguruan tinggi yang dicita-
citakan

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
2. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
3. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
4. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen
layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan
5. Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
6. Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
7. Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
8. Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
9. Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
10. Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)

EKU
BIDANG KOMPON
STRATEGI KE EVA IVA
LAYANA TUJUAN LAYANAN EN MATERI METODE MEDIA
LAYANAN LAS LUASI LEN
N LAYANAN
SI
Pribadi Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Proses
Konseling Kiat meningkatkan dengan dengan
meningkatkan Kualitas Ibadah pada Responsif XI dan 2 Jam
Individual ibadah pendekatan pendekatan
Tuhan YME Hasil
yang digunakan yang digunakan

Peserta didik/konseli dapat menyadari


Dahsyatnya Proses
nikmat dari pemberian-Nya serta Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar XI keutamaan dan 2 Jam
memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat klasikal Diskusi Point
bersyukur Hasil
yang telah diberikan oleh-Nya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Proses
pentingnya berpikir dan bersikap positif Bimbingan Berpikir dan Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
serta menerapkannya dalam kehidupan klasikal bersikap positif Diskusi Point
Hasil
hingga menjadi pribadi yang sukses
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran bahwa Disesuaikan Disesuaikan
Menyontek, Proses
menyontek adalah perbuatan tidak baik Bimbingan dengan dengan
Dasar XI penyebab dan dan 2 Jam
(tercela), memahami penyebab dan Kelompok pendekatan pendekatan
solusinya Hasil
dampak dari perbuatan menyontek serta yang digunakan yang digunakan
mampu untuk menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Kecerdasan emosi Proses
tentang kecerdasan emosi dan Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan pengendalian dan 2 Jam
pengendalian diri serta pelunya mentaati klasikal Diskusi Point
diri Hasil
norma dan peraturan yang berlaku
Peserta didik/konseli dapat memahami
akan pentingnya mekanisme pertahanan Proses
Bimbingan Mekanisme Ceramah, Slide Power
diri serta berbagai jenis atau bentuk dari Dasar XI dan 2 Jam
klasikal pertahanan diri Diskusi Point
mekanisme pertahanan diri yang dapat Hasil
dilakukan
Peserta didik/konseli dapat memahami Dasar Bimbingan XI Manajemen waktu Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
pentingnya manajemen waktu serta klasikal Diskusi Point dan
mampu menerapkan manajemen waktu Hasil
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang kesehatan reproduksi , pentingnya Proses
Bimbingan Kesehatan Ceramah, Slide Power
merawat organ atau alat reproduksi yanag Dasar XI dan 2 Jam
klasikal reproduksi remaja Diskusi Point
ada pada pria dan wanita serta menjaga Hasil
prilaku pelecehan seksual
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang jenis dan bentuk
Proses
narkoba dengan benar, dapat memahami Bimbingan Bahaya narkoba Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
dampak dari mengkonsumsi narboka serta klasikal dan dampaknya Diskusi Point
Hasil
memiliki perasaan positif untuk
mencegah dampak negatif narboka
Peserta didik/konseli dapat memahami
Proses
apa yang disebut pemimpin, dapat Bimbingan Jiwa Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
mengenal fungsi dan tugas kepemimpinan klasikal Kepemimpinan Diskusi Point
Hasil
serta gaya kepemimpinan
Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang penyakit mental (mental disorder) Proses
Bimbingan Mental disorder dan Ceramah, Slide Power
serta tanda-tandanya atau gejalanya, dapat Dasar XI dan 2 Jam
klasikal permasalahannya Diskusi Point
menjadi individu yang sehat secara rohani Hasil
dan jasmani
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Mengatasi Proses
Konseling dengan dengan
menghilangkan kejenuhanya masuk Responsif XI kejenuhan masuk dan 2 Jam
Individual pendekatan pendekatan
sekolah sekolah Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan Proses
Konseling dengan dengan
menghilangkan kebiasaan keluar malam Responsif XI keluar malam dan 2 Jam
Individual pendekatan pendekatan
(bermain,begadang) (bermain,begadang) Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki budaya Budaya membuang Proses
Bimbingan dengan dengan
dan kebiasaan membuang sampah pada Dasar XI sampah pada dan 2 Jam
Kelompok pendekatan pendekatan
tempatnya tempatnya Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Proses
Peserta didik/konseli memiliki budaya Bimbingan dengan dengan
Dasar XI Budaya antri dan 2 Jam
dan kebiasaan untuk antri Kelompok pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli memiliki Dasar Bimbingan XI Dampak pacaran di Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
pemahaman akan pacaran dan dampak klasikal kalangan remaja Diskusi Point dan
negatif dari pacaran sehingga dapat Hasil
memutuskan untuk memfokuskan diri
pada tugas pokok pelajar
Sosial Peserta didik/konseli memiliki
kepekaan diri dan sosial, dapat Proses
Bimbingan Kepekaan diri dan Ceramah, Slide Power
memahami pentingnya hidup bersosial Dasar XI dan 2 Jam
klasikal sosial Diskusi Point
serta dapat berprilaku yang bertanggung Hasil
jawab dalam masyarakat

Peserta didik/konseli dapat memahami Bimbingan Ceramah, Slide Power


Proses
pentingnya komunikasi untuk klasikal Diskusi Point
Dasar XI Komunikasi efektif dan 2 Jam
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
Hasil
dalam hidup bermasyarakat
Peserta didik/konseli memiliki Proses
pemahaman tentang pemanasan global dan
Bimbingan Pemanasan Global Ceramah, Slide Power
(global warning) dan akibat yang Dasar XI Hasil 2 Jam
klasikal dan dampaknya Diskusi Point
ditimbulkan, serta memiliki perasaan
positif untuk mengurangi dampaknya
Bimbingan Etika dan budaya Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat memahami Proses
Kelompok tertib berlalu lintas dengan dengan
pentingnya etika dan budaya dalam Dasar XI dan 2 Jam
pendekatan pendekatan
berlalu lintas, dan mau mematuhinya Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami Ceramah, Slide Power
Proses
pentingnya tata tertib sekolah, dan mau Diskusi Point
Dasar Lintas Kelas XI Tata tertib sekolah dan 2 Jam
mematuhinya dalam kehidupan sehari-
Hasil
hari
Konseling Hebatnya pengaruh Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengucapkan Proses
Individual kata maaf, tolong dengan dengan
kata maaf, tolong dan terimakasih dalam Responsif XI dan 2 Jam
dan terima kasih pendekatan pendekatan
pergaulan Hasil
dalam pergaulan yang digunakan yang digunakan
Konseling Dampak Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Proses
Individual ketergantungan dengan dengan
mengendalikan diri dari ketergantungan Responsif XI dan 2 Jam
pada medsos (fb, pendekatan pendekatan
pada medsos (fb, wa, dll) Hasil
wa, dll) yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli dapat memahami Dasar Bimbingan XI Etika bergaul Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
arti pentingnya etika bergaul dan klasikal Diskusi Point dan
menjunjung tinggi nilai yang diyakini Hasil
oleh masyarakat, serta mampu bergaul
dengan menyesuaikan diri sesuai etika
yang ada dalam masyarakat
Peserta didik/konseli memiliki perasaan
positif untuk membina persahabatan Proses
Bimbingan Membina Ceramah, Slide Power
dengan kegiatan positif serta miliki Dasar XI dan 2 Jam
klasikal persahabatan sejati Diskusi Point
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan Hasil
persahabatan yang positif
Disesuaikan Disesuaikan
Proses
Peserta didik/konseli dapat memiliki Konseling Kiat memiliki dengan dengan
Responsif XI dan 2 Jam
banyak teman dalam pergaulan Individual banyak teman pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli memiliki Disesuaikan Disesuaikan
Proses
kemampuan untuk selektif dalam bergaul Konseling Selektif dalam dengan dengan
Responsif XI dan 2 Jam
sehingga terbebas dari pergaulan yang Individual bergaul pendekatan pendekatan
Hasil
kurang baik yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli memiliki
Proses
pemahaman tentang bentuk-bentuk Bimbingan Bentuk-bentuk Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
kenakalan remaja dan mampu klasikal kenakalan remaja Diskusi Point
Hasil
menghindarinya
Peserta didik/konseli memiliki Proses
Bimbingan Tawuran pelajar Ceramah, Slide Power
pemahaman tentang tawuran pelajar dan Dasar XI dan 2 Jam
klasikal dan akibatnya Diskusi Point
mampu menghindarinya Hasil
Peserta didik/konseli dapat memahami
dan menerima peran sosial pria dan Disesuaikan Disesuaikan
Proses
wanita dengan norma yang ada di Bimbingan Peran sosial pria dengan dengan
Dasar XI dan 2 Jam
masyarakat serta berprilaku sebagai pria Kelompok dan wanita pendekatan pendekatan
Hasil
dan wanita sesuai dengan norma yang digunakan yang digunakan
masyarakat
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Dampak dari Sek Proses
Bimbingan dengan dengan
pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, Dasar XI Bebas, LGBT, dan 2 Jam
Kelompok pendekatan pendekatan
HIV/AIDs dan mampu menghindarinya HIV/AIDs Hasil
yang digunakan yang digunakan
Belajar Peserta didik/konseli dapat mengenal
Proses
hakekat belajar, memahami faktor-faktor Bimbingan Cara belajar efektif Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
yang mempengaruhi hasil belajar serta klasikal dan efisien Diskusi Point
Hasil
cara belajar efektif dan efisien

Peserta didik/konseli mampu memahami Dasar Bimbingan XI Mind mapping Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
tentang mind mapping serta dapat klasikal untuk prestasi Diskusi Point dan
membuat suatu peta pikiran untuk belajar Hasil
meningkatkan prestasi belajar
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman tentang perbedaan fungsi, Proses
Bimbingan Cara kerja otak kiri Ceramah, Slide Power
cara mengembangkan serta Dasar XI dan 2 Jam
klasikal dan otak kanan Diskusi Point
memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak Hasil
kiri
Peserta didik/konseli dapat menerapkan
Proses
sikap dan kebiasaan yang benar dalam Bimbingan Membangkitkan Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
belajar hingga dapat membangkitkan klasikal semangat belajar Diskusi Point
Hasil
semangat belajar untuk berprestasi
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki Disiplin Proses
Konseling dengan dengan
kedisiplinan dalam mengerjakan tugas- Responsif XI mengerjakan tugas dan 2 Jam
Individual pendekatan pendekatan
tugas sekolah sekolah Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Proses
Peserta didik/konseli dapat memahami Konseling Tips memahami dengan dengan
Responsif XI dan 2 Jam
teknik memahami pelajaran Individual pelajaran pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki semangat Semangat belajar Proses
Konseling dengan dengan
belajar tidak hanya saat akan ada tes/ujian Responsif XI tidak hanya saat dan 2 Jam
Individual pendekatan pendekatan
saja ujian Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Proses
Konseling Belajar kelompok dengan dengan
dan keterampilan untuk belajar kelompok Responsif XI dan 2 Jam
Individual yang efektif pendekatan pendekatan
secara efektif Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat Proses
Konseling Memilih lembaga dengan dengan
mengidentifikasi dan memilih bimbingan Responsif XI dan 2 Jam
Individual bimbel yang tepat pendekatan pendekatan
belajar yang sesuai untuk dirinya Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Memanfaatkan IT Proses
Konseling dengan dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk Responsif XI untuk meraih dan 2 Jam
Individual pendekatan pendekatan
sumber belajar prestasi Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Proses
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling Kebiasaan belajar dengan dengan
Responsif XI dan 2 Jam
belajar secara rutin Individu rutin pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli memiliki keberanian Responsif Konseling XI Berani bertanya dan Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
dengan dengan
dan
bertanya dan menjawab di kelas Individu menjawab di kelas pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Kiat Proses
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Konseling dengan dengan
Responsif XI menumbuhkan dan 2 Jam
dan budaya membaca yang tinggi Individual pendekatan pendekatan
minat baca Hasil
yang digunakan yang digunakan
Karir Peserta didik/konseli dapat Disesuaikan Disesuaikan
Proses
memanfaatkan peluang kerja sambil Pem&Peren Konseling Kiat belajar sambil dengan dengan
XI dan 2 Jam
sekolah untuk memperoleh penghasilan c Indv Individual bekerja pendekatan pendekatan
Hasil
untuk biaya hidup sambil sekolah yang digunakan yang digunakan

Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/ konseli mengenal jenis- Proses
Pem&Peren Bimbingan Jenis-jenis dengan dengan
jenis profesi/pekerjaan untuk persiapan XI dan 2 Jam
c Indv Kelompok profesi/pekerjaan pendekatan pendekatan
masa depannya Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli mengenal tentang
berbagai macam program studi di Disesuaikan Disesuaikan
Proses
perguruan tinggi, dan mampu menyusun Pem&Peren Bimbingan Program studi di dengan dengan
XI dan 2 Jam
strategi untuk bisa memilih dan masuk c Indv Kelompok Perguruan Tinggi pendekatan pendekatan
Hasil
pada program studi yang sesuai dengan yang digunakan yang digunakan
dirinya
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memahami Hubungan bakat, Proses
Pem&Peren Konseling dengan dengan
hubungan antara bakat, minat, XI minat, pendidikan dan 2 Jam
c Indv Individual pendekatan pendekatan
pendidikan dan pekerjaan dimasa depan dan pekerjaan Hasil
yang digunakan yang digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli mampu Identifkasi pilihan Proses
Pem&Peren Konseling dengan dengan
mengidentifikasi dan menetapkan cita-cita XI karir atau cita-cita dan 2 Jam
c Indv Individual pendekatan pendekatan
karir masa depannya yang sesuai Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli mampu memahami
berbagai macam bentuk seleksi masuk Informasi tentang Proses
Pem&Peren Ceramah, Slide Power
Perguruan tinggi, dan memiliki strategi Lintas Kelas XI seleksi masuk dan 2 Jam
c Indv Diskusi Point
untuk bisa diterima di perguruan tinggi perguruan tinggi Hasil
yang dicita-citakan
J. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil
penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus
penilaian adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya.
Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh
peserta didik yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat
diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan
dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :


a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING


Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
1. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
a. Angket Kebutuhan Peserta Didik / Aplikasi AKPD
b. Sosiometri
c. Alat Ungkap Pemahaman Diri
d. Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
e. Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
f. Inventori Tugas Perkembangan
g. Catatan Anekdot
2. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
a. Cummulative Record
b. Basis Data Prestasi Akademik
c. Daftar Peserta Didik Asuh
3. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
a. Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
b. Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
c. Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
4. Perlengkapan administrasi, yaitu :
a. Alat tulis
b. Format rencana kegiatan
c. Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan yaitu ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang
dokumentasi.

L. ANGGARAN DAN BIAYA


Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan.
Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk
mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik. Adapun rencana
anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut :

JUMLAH
KEBUTUHAN
NO JENIS BARANG
VOLUME (Rp.) JUMLAH (Rp.)

1. Media BK Poster, Leaflet 20 x 10.000,- 200.000,-


2. Kertas HVS A4 a. Angket Siswa 2 plano x 250.000,- 500.000,-
b. Program
c. B. BK
3. Stapler 2 x 20.000,- 40.000,-
4. Isi stapler 3 x 3.000,- 6.000,-
5. Spidol white board 2 x 7.000,- 14.000,-
6. Penghapus white board 2 x 2.500,- 5.000,-
7. Flash disk 2 x 85.000,- 170.000,-
8. CD RW 1 box x 150.000,- 160.000,-
9. Toner printer 2.170.000,-
10. Refil Toner printer 1.500.000,-

Total Biaya 4.765.000,-


(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Anda mungkin juga menyukai