e-ISSN: 2527-6891
Riskiyah
SMA Negeri 2 Sumenep
E-mail: upbk.smadasumenep@yahoo.com
Abstrak
Artikel ini berisi ulasan mengenai seperangkat tugas guru BK dalam implementasi program bimbingan dan
konseling berdasarkan Permen Dikbud No 111 Tahun 2014, untuk melakukan tugas-tugas tersebut ada
seperangkat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK. Ulasan tugas dan syarat kompetensi berikut
merupakan hasil dari pengkajian literatur tentang program bimbingan dan konseling komprehensif.
Disajikan pula sistematika dalam mengimplementasikan keempat komponen program beserta konten dan
strategi layanan yang telah digunakan selama dua tahun di SMA Negeri 2 Sumenep. Gagasan ini dapat
menjadi alternatif model dalam mengembangkan program BK seperti yang diamanatkan dalam Permen
Dikbud No 111 Tahun 2014.
Kata Kunci: Permendikbud No. 111 2014, Program BK komprehensif, kompetensi konselor.
Abstract
This article describes about a set of school counselor duty regard to implementation of school counseling
program according to Permen Dikbud No 111 Tahun 2014, in order to conduct the duties there is a set of
competencies which is every counselor should have. The following job description and competencies is
yield of many literature review about comprehensive school counseling program. Additionally there is an
example of how to implement the four component of counseling program with some content and
techniques that have been applied since last two years ago in SMA Negeri 2 Sumenep, this concept can be
an alternate model in order to develop school counseling program according to Permen Dikbud No 111
Tahun 2014.
Keywords: Permendikbud No. 111 Tahun 2014, comprehensive school counseling program, school
counselor competencies.
33
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Riskiyah
34
Jurnal Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman: 33-43
e-ISSN: 2527-6891
membuat rencana-rencana serta mengambil langkah yang elemen dalam Washington’s Navigation 101 program
sesuai untuk pencapaian tujuannya itu (Gysbers, 2006). (Washington State Office of Superintendent of Public
Tujuan dari komponen perencanaan individual dalam Instruction, 2007). Elemen itu meliputi:
program BK komprehensif adalah menyediakan kegiatan- 1. Personalisasi (personalizing), materi kurikulum
kegiatan untuk seluruh siswa dalam membantu mereka bimbingan merupakan elemen pertama, kurikulum
menilai, merencanakan dan kemudian memantau serta memberikan siswa tentang dasar dalam melakukan
mengelolah pribadi sosial, akademik dan pengembangan perencanaan;
karir. Kegiatan-kegiatan itu bertujuan agar siswa terfokus 2. Perencanaan (planning), pengembangan dan
pada tujuan-tujuan jangka pendek dan tujuan masa depan penggunaan portofolio;
mereka melalui pengembangan perencanaan diri dalam 3. Pelaksanaan (demonstrating), siswa melakukan
belajar yang telah tergambar dalam materi layanan dasar konferensi dengan orang tua, guru dan konselor,
(kurikulum bimbingan). untuk memberikan kesempatan siswa menggunakan
Layanan responsif adalah komponen dimana kemampuan dalam perencanaan;
beberapa siswa dibantu dalam mengatasi masalah- 4. Menguasakan (empowering), menguasakan siswa
masalah yang tengah dihadapi, yang berhubungan dengan untuk memilih alternatif kegiatan dalam pencapaian
kesehatan pribadi, sosial, karir dan belajarnya. Tujuan tujuannya;
dari layanan responsif adalah menangani sejumlah siswa 5. Evaluasi (evaluation), membantu siswa dalam
yang tengah mengalami persoalan atau masalah yang memahami dan menilai apa yang telah mereka capai.
dapat beresiko terhadap perkembangan pribadi, sosial,
akademik dan kariernya, serta untuk merespon kebutuhan
siswa, orang tua dan guru akan informasi-informasi Uraian Tugas Guru Bimbingan & Konseling
tertentu (Gysbers, 2006). Untuk melaksanakan komponen
ini diperlukan penggunaan perencanaan dan kebijakan- Panduan-panduan pelaksanaan bimbingan dan
kebijakan secara tegas mengenai kerahasiaan, agar konseling sejak kurikulum 1975 hingga pola 17 telah
konselor dapat merespon terhadap permintaan informasi memberikan uraian tentang tugas guru BK, walaupun
dengan tepat dan membantu konselor dalam bekerja kenyataannya di sekolah tugas-tugas tersebut belum
dengan para siswa, para orang tua, guru dan kepala terlaksana dengan semestinya. Banyak guru BK belum
sekolah (Gysbers, 2011). memahami dengan baik tentang beberapa aktifitas yang
Komponen dukungan sistem merupakan layanan- harus dilakukan dalam program BK Pola 17 yang
layanan dan kegiatan-kegiatan pengelolaan yang secara menguraikan tentang 17 aktifitas layanan dan kegiatan
tidak langsung menunjang terhadap para siswa. pendukung.
Komponen bertujuan untuk mendukung pemenuhan Mengutip dari Gysbers & Henderson (1981)
kebutuhan-kebutuhan dalam sistem pendidikan dalam “Struktur baru dalam bimbingan di sekolah telah
menjamin efektifitas pelaksanaan dari ketiga komponen dibutuhkan, formula tradisional bimbingan yang
serta untuk memfasilitasi pelaksanaan dari keseluruhan mencakup sembilan layanan (orientasi, informasi,
program dalam sistem pendidikan. Administrasi dan asesmen, konseling, penempatan dan follow-up) dan tiga
pengelolaan program BK memerlukan dukungan yang aspek bimbingan (belajar, pribadi sosial dan karir)
berkelanjutan sehingga dukungan sistem merupakan walaupun mungkin cukup akan tetapi tidak lagi menjadi
komponen penting, tanpa adanya dukungan berkelanjutan cara yang memadai dalam mengorganisasikan program
ketiga komponen yang lain tidak akan dapat efektif. bimbingan di sekolah saat ini”. Bila dibandingkan dengan
Layanan dasar dilakukan untuk memberikan pola 17/17+ program BK komprehensif lebih
pengetahuan dasar bagi setiap siswa dalam memberikan kejelasan tentang apa saja fungsi dari
mengembangkan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. program BK dan bagaimana fungsi-fungsi itu dijalankan.
Selanjutnya setiap siswa akan melakukan perencanaan Program BK diklasifikasikan ke dalam 4 komponen
dalam mengembangkan pribadi, keterampilan sosial, yang masing-masing memiliki spesifikasi tujuan yang
belajar dan karier melalui komponen perencanaan berbeda tetapi saling berkaitan dan saling mendukung
individual siswa diajarkan cara dalam menilai, membuat satu sama lain.
rencana, memonitor serta mengelolah pribadi sosial, Program BK komprehensif didasarkan pada
belajar dan perencanaan karirnya. Masalah yang ditemui kerangka kerja utuh konselor, artinya seorang
dalam proses pengembangan ditangani melalui layanan konselor/guru BK idealnya harus melakukan tugas-tugas
responsif. Dalam pemberian ketiga layanan tersebut yaitu: (1) Melakukan asesmen, program dirancang
membutuhkan dukungan ketersediaan dan pengelolaan berdasarkan data hasil asesmen lingkungan dan
sumber-sumber daya yang meliputi: tenaga, materi perkembangan konseli, asesmen lingkungan dilakukan
bimbingan, media, sarana prasarana dan administrasi. untuk mengetahui tentang harapan-harapan orang tua,
Seluruh kegiatan untuk pemenuhan faktor pendukung itu sekolah serta masyarakat terhadap peserta didik, dan
merupakan dukungan system. Seluruh komponen untuk mengetahui kondisi lingkungan peserta didik.
program dirancang untuk pencapaian visi dan misi Asesmen terhadap perkembangan konseli menghasilkan
bimbingan dan konseling yang selaras dengan visi dan tentang harapan-harapan dan kondisi konseli; (2)
misi sekolah. mengembangkan program, pada tahap pengembangan
Kaitan antara kurikulum bimbingan dengan program yang dilakukan adalah: (a) Analisis hasil
perencanaan individual secara jelas tergambar dalam lima asesmen; (b) merumuskan kompetensi-kompetensi
35
33
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Riskiyah
tertentu yang diharapkan untuk dicapai oleh peserta perencananaan belajar dan karier untuk setiap
didik; (c) memilih atau mengklasifikasi kompetensi- siswa yang direvisi dan diperbaharui secara
kompetensi ke dalam domain pengembangan, periodik.
pengembangan pribadi sosial, pengembangan belajar atau b. Mengembangkan tujuan perencanaan individual
pengembangan karir; (3) melaksanakan program, secara tertulis dalam setiap jenjang kelas dan
program bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam melaksanakan bimbingan.
setiap komponennya melalui pendekatan (klasikal, c. Membantu peserta didik dalam memasuki studi
kelompok dan individual) dan strategi-strategi layanan lanjut.
tertentu (Dirjen PMPTK, 2007). d. Memberikan informasi kepada peserta didik dan
Perbandingan tugas guru bk selama ini dengan orang tua tentang hasil asesmen dan
tugas dalam program BK komprehensif. implikasinya untuk perencanaan belajar dan
karier.
Gambar.3 Perbandingan tugas guru bk dalam program 3. Uraian tugas guru BK dalam layanan responsif
BK komprehensif dan diluar program BK komprehensif meliputi:
Tugas-tugas di luar Tugas-tugas dalam a. Melakukan layanan yang berorientasi kepada
program BK program BK tujuan konseling dan terhadap pemenuhan
komprehensif komprehensif kebutuhan-kebutuhan.
Mengurus pendaftaran Meningkatkan prestasi b. Melakukan alih tangan kepada ahli dan
dan penjadwalan siswa siswa melalui program lembaga lain.
baru perencanaan belajar, c. Melakukan konseling individual dan
karier dan pribadi kelompok dalam masalah pribadi sosial,
sosial personal/social belajar dan karier.
program planning. d. Melakukan penanganan atau memberi
Bertanggungjawab Mengkonseling siswa dukungan dalam situasi-situasi krisis..
dalam pemberian izin yang sering tidak e. Membantu para orang tua menghadapi
untuk siswa yang tidak masuk masalah yang berhubungan dengan masalah
masuk siswa atau masalah siswa di sekolah.
Melakukan tindakan Mengkonseling siswa f. Memberikan informasi kepada guru, orang tua
pemberian sanksi yang melanggar tata untuk membantu perkembangan peserta didik.
tertib g. Mentaati kode etik bimbingan dan konseling.
Mengurus kelengkapan Menginterpretasi data- 4. Uraian tugas guru BK dalam dukungan system
data siswa. data siswa. adalah:
Memberi sanksi kepada Memberikan guru saran a. Berkonsultasi dengan teman sejawat, guru dan
siswa yang bertengkar dalam menyelesaian orang tua mengenai peserta didik.
konflik dan masalah b. Menjelaskan tentang tugas-tugas
dalam pengelolaan konselor/guru BK kepada sekolah dan
kelas. masyarakat.
State of Arizona Department of Education. 2007. c. Mendukung perluasan akses terhadap program
The Arizona Model:A Framework for School dan layanan untuk seluruh peserta didik.
Counseling Programs. d. Merencanakan dan mengkoordinasikan
program yang lebih luas seperti college fair,
Dalam model program BK komprehensif Texas bantuan keuangan dll.
(2004) menguraikan tugas-tugas konselor berdasarkan e. Mengkaji ulang program setiap tahun.
aktifitas-aktifitas dalam setiap komponen program, f. Melakukan pengembangan profesionalisme.
yaitu: g. Berkoordinasi dengan para orang tua dalam
1. Uraian tugas konselor dalam kurikulum bimbingan persiapan studi lanjut dan perencanaan
meliputi: belajar.
a. Menyusun, melaksanakan dan merevisi rencana h. Menyusun kalender kegiatan.
bimbingan yang mencakup bidang i. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
pengembangan pribadi sosial, belajar dan karier. sekolah.
b. Menyampaikan kurikulum bimbingan kepada j. Menunjukkan pengetahuan tentang kebijakan-
seluruh siswa secara sistematik. kebijakan dan dasar hukum mengenai
c. Melakukan kolaborasi dengan sejawat di bimbingan dan konseling.
sekolah dan berbagai sumber di masyarakat k. Menggunakan teknologi untuk peningkatan
dalam memfasilitasi proses bimbingan. program.
2. Uraian tugas guru BK dalam perencanaan Selanjutnya Asosiasi Konselor Sekolah
individual meliputi: Amerika (ASCA, 2005) menguraikan tentang
a. Memberikan bimbingan dalam pengembangan, tugas-tugas konselor yang lebih luas lagi, yaitu
pelaksanaan dan evaluasi perencanaan siswa, meliputi aktifitas layanan secara langsung dan
yang hasilnya berupa rencana tertulis tentang tidak langsung, yang meliputi:
3436
Jurnal Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman: 33-43
e-ISSN: 2527-6891
37
33
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Riskiyah
34
38
Jurnal Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman: 33-43
e-ISSN: 2527-6891
33
39
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Riskiyah
Peran Konselor Program Komponen strategi layanan dalam setiap komponen dalam
pihak lain untuk program tahunan.
memperoleh bantuan
atau layanan khusus Program Bimbingan & Konseling
yang dibutuhkan. SMA Negeri 2 Sumenep
6. Asesmen Tahun 2015-2016
Ikut serta dalam Dukungan system I. Layanan Dasar
perencanaan dan Perencanaan
evaluasi program individual Dukungan
Konten Strategi
dalam Layanan responsif sistem
menstandarisasikan Mengembangkan Ceramah, Konsultasi,
tes sekolah konsep diri menonton kolaborasi
Menginterpretasi tes positif film, diskusi dan
dan hasil pemahaman (klasikal) koordinasi dg
individu lain yang Perilaku Ceramah, kepala
sesuai. bertanggung diskusi sekolah, guru
Menggunakan jawab (klasikal) dan orang tua
sumber data siswa Remaja yang Menonton
dlm
lain yang sesuai sukses dalam film,
perancangan
untuk kebutuhan pergaulan ceramah
(klasikal) program
asesmen
South Carolina Department of Education. 2008. South Gaya belajar & Penggunaan Penyusunan
Carolina Comprehensive School Counseling Program strategi belajar inventori materi
Guide. efektif efisien gaya belajar;
ceramah Penyiapan
(klasikal) media
MODEL PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING KOMPREHENSIF Pengenalan Penggunaan Penyusunan
tentang inventori instrument
Setiap komponen dalam program BK komprehensif kecerdasan kecerdasan penilaian
terintegrasi satu sama lain sehingga tidak dapat majemuk;
terpisahkan, dan dalam eksekusinya menggunakan tata ceramah Proses
urutan logis, seperti digambarkan dalam gambar 6. penilaian
Gambar 6. Urutan Logis Implementasi Komponen Nilai-nilai Menonton
Program Bimbingan dan Konseling. kehidupan dan film; diskusi Perencanaan
pemilihan karier (klasikal) tindak lanjut
Kewirausahaan Ceramah
(klasikal);
karya wisata Penyusunan
Remaja anti Menonton laporan
korupsi film; diskusi
(klasikal)
Persiapan Ujian Ceramah
Nasional (klasikal)
Dukungan
Konten Strategi
sistem
Pemahaman Pemberian
hasil informasi,
asesmen interpretasi hasil
Program BK komprehensif dikembangkan
psikologis tes
berdasarkan data kebutuhan, sehingga setiap sekolah Penyusunan
(kelompok/perora
dapat memiliki keunikan satu sama lain, walaupun materi
ngan)
konten dalam kurikulum bimbingan harus disesuaikan
Perencanaan Penetapan tujuan Penyiapan
dengan standar kompetensi/tugas perkembangan
belajar belajar media
peserta didik. Berikut disajikan contoh konten beserta
(kelompok/perora
ngan)
34
40
Jurnal Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman: 33-43
e-ISSN: 2527-6891
Dukungan Dukungan
Konten Strategi Konten Strategi
sistem sistem
Perencanaan Pemberian Penyusunan orang tua (kelompok/perora Berkolaborasi
karier & informasi tentang instrument /kematian/keh ngan) dengan guru
studi lanjut perguruan tinggi penilaian ilangan dan orang tua
& bidang karier anggota dlm penilaian
(kelompok/perora Pelatihan guru keluarga/ hasil layanan;
ngan); BK pemula orang-orang
dekat Perencanaan
Penetapan tujuan Proses penilaian tindak lanjut;
karier & studi dan Penyusunan
Perencanaan
lanjut Konferensi laporan
bersama orang tua tindak lanjut
dan siswa Penyusunan Tujuan bimbingan klasikal dengan topik
Pemantauan Menilai hasil kecerdasan manusia adalah: siswa dapat memahami
laporan
hasil belajar pencapaian target hakikat kecerdasan; memahami kaitan antara
dan rencana kecerdasan dengan pengembangan keterampilan
tindak lanjut; belajar dan pengembangan potensi dalam pencapaian
tujuan karir. Melalui penyampaian kurikulum
Pemantauan bimbingan siswa-siswa yang membutuhkan layanan
persiapan rencana responsif akan teridentifikasi, dari hasil penilaian
studi lanjut kegiatan baik penilaian proses maupun hasilnya akan
(kelompok/perora diperoleh siswa-siswa mana yang belum memperoleh
ngan); pemahaman dan atau menunjukkan sikap-sikap tertentu
sebagai kompetensi yang diharapkan dalam layanan
Menilai hasil dasar. Dari lembar refleksi yang siswa tulis beberapa
pencapaian target diantaranya menyatakan tentang pikiran apatis mereka
dan Perencanaan bahwa kecerdasan tidak berbanding lurus dengan
tindak lanjut kesuksesan karier seseorang, mereka mempercayai
(kelompok/perora bahwa faktor keberuntungan lebih dominan dalam
ngan) menentukan kesuksesan. Sebagai tindak lanjut dari
hasil penilaian tersebut konselor merencanakan
III. Layanan Responsif kegiatan layananan responsif dapat berupa bimbingan /
konseling kelompok atau konseling individual, yang
Dukungan bertujuan untuk memberikan siswa pandangan positif
Konten Strategi
sistem mengenai potensi mereka dan rencana pencapaian cita-
Penanganan Konferensi Konsultasi, citanya.
siswa yang bersama orang kolaborasi dan Melalui kegiatan perencanaan individual berupa
tidak tua, wali kelas dan koordinasi dg bimbingan penyampaian informasi hasil asesmen
mencapai guru mapel kepala sekolah, psikotes, siswa-siswa yang membutuhkan layanan
KKM guru dan orang responsif akan teridentifikasi, dari hasil penilaian
Mengatasi Konseling kognitif tua dlm kegiatan akan diperoleh siswa-siswa mana yang belum
stress behavioral dapat mencapai kompetensi dalam layanan
perancangan
(kelompok/ perencanaan individual. kegiatan bimbingan topik:
program Penetapan tujuan dan penyusunan rencana untuk
perorangan)
Mengatasi Bimbingan Penyusunan pengembangan keterampilan belajar bertujuan agar
kejenuhan kelompok siswa dapat: merumuskan tujuan belajar kedalam
materi;
belajar tujuan jangka panjang dan jangka pendek; dan
Penyiapan
Pengendalian Bimbingan menyusun rencana kegiatan-kegiatan untuk mencapai
media; tujuan belajarnya. Dari hasil penilaian diketahui ada
diri dan kelompok
pengelolaan Penyusunan siswa yang belum dapat menemukan kegiatan-kegiatan
emosi untuk pencapaian prestasinya, siswa tersebut perlu
instrument
Mengatasi Konseling resolusi diberi tindak lanjut khusus yang berbeda dari yang lain,
penilaian;
konflik konflik wawancara khusus dapat dilakukan agar diperoleh
(kelompok/ Seleksi pemahaman lebih mendalam tentang kesulitan siswa,
perorangan); anggota; selanjutnya ditawarkan konseling individual.
Mediasi Kegiatan dalam dukungan system dilakukan
Proses penilaian antara lain untuk : (1) mempersiapkan pelaksanaan
Menghadapi Konseling kognitif hasil; layanan, yaitu penyusunan: rencana layanan, materi,
perceraian behavioral media, teknik dan instrument penilaian; konsultasi,
33
41
Implementasi Permendikbud No. 111 Tahun 2014 dan Implikasinya terhadap Kompetensi dan Uraian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Riskiyah
koordinasi dan kolaborasi dengan guru mapel, wali terhadap tugas pokok BK, selain itu koordinator harus
kelas, kepala sekolah dan orang tua untuk persiapan dapat memfasilitasi peningkatan kompetensi staf
layanan; (2) dan penilaian hasil layanan konsultasi, dalam implementasi program.
koordinasi dan kolaborasi dengan guru mapel, wali Gysbers (2011) memberikan saran-saran dalam
kelas, kepala sekolah dan orang tua untuk proses upaya mengimplementasikan program BK
penilaian; (3) termasuk pelatihan bagi guru BK pemula komprehensi secara utuh, terdapat beberapa langkah
yang akan bertugas, atau yang belum menguasai yang harus dilakukan, yaitu:
terhadap konten-konten atau strategi layanan tertentu 1. Pertama yang paling penting dilakukan adalah
yang akan ditugaskan; (4) pelaporan dan rencana merencanakan pengalihan kegiatan-kegiatan
tindak lanjut. diluar tugas-tugas bimbingan dan konseling
kepada pihak lain yang lebih sesuai, sehingga
TANTANGAN DALAM MEREALISASIKAN konselor dapat mengembangkan kalender
PROGRAM BK KOMPREHENSIF kegiatan sendiri sesuai dengan ketersediaan
waktu untuk melaksanakan keempat komponen
Dalam merealisasikan program BK komprehensif program;
mungkin akan menghadapi beberapa tantangan, 2. Meminta persetujuan dari para pemangku
tantangan itu dapat meliputi: kebijakan pendidikan di daerah, pihak tersebut
1. Diperlukannya pengetahuan dan keterampilan untuk harus mengetahui tentang program sehingga
melakukan beberapa kegiatan dalam komponen mereka dapat merencanakan pemberian
program yang sebelumnya belum dimiliki oleh guru dukungan;
BK, contoh: dalam komponen perencanaan 3. Terakhir adalah penting dilakukannya upaya-
individual, untuk membantu setiap siswa dalam upaya penginformasian untuk menyampaikan
merencanakan pengembangan pribadi sosial, belajar kepada para personel sekolah, para orang tua/wali
dan karier, guru BK perlu memiliki pengetahuan dan murid dan masyarakat tentang kemanfaatan dari
keterampilan dalam menginterpretasi dan program BK komprehensif.
menginformasikan hasil tes (student Appraisal)
kepada siswa, orang tua dan guru, serta pengetahuan
dan keterampilan dalam mengajarkan kepada setiap PENUTUP
siswa untuk menetapkan tujuan; guru BK dalam Simpulan
program komprehensif dituntut untuk menjadi Permendikbud No 111 tahun 2014 telah memberikan
akuntabel, seluruh layanan yang dilakukan harus
ketetapan untuk reorganisasi program bimbingan dan
dinilai bukan saja prosesnya, akan tetapi hasil dari
layanan harus terukur, untuk memberikan bukti konseling. Bagian penting yang berbeda dari program
bahwa program BK mampu memberi dampak selama ini yaitu empat komponen program yang harus
terhadap prestasi siswa, mengingat lemahnya diimplementasikan, yang satu sama lain tidak dapat
penilaian guru BK terhadap layanan selama ini, maka terpisahkan. Pengorganisasian program dengan empat
diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam komponen tersebut dapat memberikan ruang lebih luas
penilaian terhadap hasil layanan. dalam bekerja bukan saja untuk menangani siswa
2. Sikap resisten dari beberapa pihak terhadap program,
bermasalah, akan tetapi juga untuk upaya pencegahan dan
pihak lain diluar personel BK mungkin belum dapat
menerima perubahan, yang mereka tahu bahwa tugas pengembangan.
guru BK adalah pekerjaan-pekerjaan yang selama ini Selain berimplikasi terhadap tugas-tugas dan
dilakukan, seperti petugas piket yang memberikan ijin kompetensi tertentu dalam pelaksanaan program, Program
siswa untuk meninggalkan sekolah atau masuk kelas, BK komprehensif juga mengamanatkan dipenuhinya
penerima surat, petugas absensi, pemberi sanksi pada tuntutan akuntabilitas dalam program yang dilakukan
siswa yang terlambat, penerima tamu dll. Tentunya
guru BK, karena konselor/guru BK merupakan pendidik
pekerjaan-pekerjaan itu harus ada yang
menggantikan, bila dalam program telah seperti umumnya guru yang melakukan penilaian terhadap
dideskripsikan secara rinci tugas-tugas konselor yang hasil pembelajaran. Guru BK harus dapat membuktikan
dilengkapi dengan jadwal kegiatan semesteran, bahwa program bimbingan dan konseling memberikan
bulanan, mingguan dan harian, maka kepala sekolah dampak terhadap prestasi peserta didik.
akan mengambil kebijakan untuk menugaskan
personel lain yang lebih sesuai dengan tugas-tugas Saran
tersebut.
1. Operasionalisasi program BK komprehensif secara
3. Dari pihak konselor sendiri banyak yang memiliki
utuh di sekolah bukanlah pekerjaan sederhana,
sikap enggan untuk melakukan perubahan, karena
diperlukan tenaga, waktu, sarana prasarana yang
dalam merealisasikan program BK tenaga dan waktu
memadai. Untuk itu amat penting diperolehnya
yang harus digunakan akan lebih banyak, dalam hal
dukungan dari kepala sekolah dan seluruh personel
ini koordinator BK harus mampu mendorong para staf
di sekolah, orang tua serta pihak-pihak di
untuk memiliki kesadaran akan tanggungjawab
masyarakat.
34
42
Jurnal Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Tahun 2017 Halaman: 33-43
e-ISSN: 2527-6891
Badrujaman, A. et al. 2013. Kontribusi Layanan Dasar Utah State Office of Education. 2008. Utah Model for
terhadap Pencapaian Hasil Belajar Siswa: Studi Comprehensive Counseling and Guidance: K-12
evaluasi terhadap dampak layanan dasar. Programs. Salt Lake City: Utah State Office of
Disampaikan dalam kongres XII ABKIN. Education.
Connecticut School Counselor Association. 2001. Best Washington State Office of Superintendent of Public
Practices for School Counseling in Connecticut: Instruction. 2007. Washington’s Navigation 101
Counselor Competencies, Model Job Description program. http://Washington’s.navigation101.com
and Evaluation Guidelines.
33
43