BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan fase kehidupan yang sangat penting dalam siklus
perkembangan individu. Masa ini menunjukkan dengan jelas sifat, serta masa
transisi dari status kanak-kanak menuju dewasa. Usia remaja pada masa SMA/MA
adalah 15-18 tahun dimana pada usia tersebut rentan sekali timbulnya masalah
seorang individu pada masa SMA berada pada tahap perkembangan masa remaja
Berikut ada empat macam masalah yang sering dialami oleh siswa yang
Yusuf 2009:65) :
Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa apabila tugas perkembangan itu dapat
masa depan karier merupakan salah satu dari tugas perkembangan terpenting
remaja. Hal tersebut sesuai dengan tugas perkembangan siswa SMA untuk
(2006) menyatakan, salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai oleh siswa
SMA adalah mencapai kematangan dalam pilihan karir yang akan dikembangkan
lebih lanjut. Tentu saja pada tahap perkembangan ini akan menjadi tahap
perkembangan yang sangat berat bagi siswa, karena siswa di tuntut untuk
menentukan masa depannya, dengan kata lain siswa diharuskan untuk mengambil
keputusan untuk masa depannya. Salah satu keputusan yang harus diambil yaitu
keputusan mengenai arah pilihan karirnya setelah tamat dari SMA/MA. Dalam
diantaranya faktor eksternal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang
barasal dari diri individu sendiri, yang meliputi intelegensi, bakat, minat,
faktor sosial atau faktor yang berasal dari luar diri individu seperti lingkungan
Seorang individu tidak memilih untuk berkarir secara tiba-tiba, tetapi di dasari
dengan munculnya minat yang biasanya dimulai dari lingkungan keluarga dan
keputusan arah pilihan karir yang pada akhirnya menimbulkan motivasi atau
dorongan untuk sukses. Keputusan arah pilihan karir siswa yang terjadi pada
mengarah pada pemilihan jenis pekerjaan dimasa depan, permasalahan ini sangat
dialami remaja dalam menentukan arah pilihan karir yang pada akhirnya
menentukan arah karirnya. Selain itu fenomena yang sering muncul sampai saat
ini bahwa dalam menentukan arah pilihan karir siswa SMA/MA masih sering
mengikuti teman atau orang tua, bahkan hingga terdapat unsur paksaan.
Keputusan arah pilihan karir yang tepat dan sesuai dengan bakat, minat, siswa
membangun manusia seutuhnya, yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
keluarga, lingkungan kedua yaitu sekolah dan lingkungan ketiga yaitu masyarakat
Pendidikan di sekolah yang diterima siswa telah disusun dan dirancang secara
terjadi secara non-formal. Keluarga memiliki fungsi psikologi dan sosial dalam
proses perkembangan anak, setiap fungsi yang ada akan membentuk kepribadian
anak sejak awal kehidupan. Keluarga membawa pengaruh besar terhadap karakter
anak untuk dapat berinteraksi dalam masyarakat. Keberhasilan anak tidak bisa
ditentukan oleh pendidikan formal semata, tetapi juga ditentukan oleh pendidikan
4
informal atau pendidikan dalam keluarga, komunikasi yang baik antara anak dan
orang tua menjadi kunci dalam membangun keluarga. Bagi anak, orang tua adalah
model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model, orang tua seharusnya
memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku
orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Menurut Sukardi (1984: 332)
mengemukakan bahwa “orang tua harus dapat memegang peranan yang paling
(2009) menuliskan keberhasilan belajar anak dipengaruhi oleh faktor yang cukup
besar yaitu orang tua. Latar belakang pendidikan orang tua, keadaan keuangan,
perhatian orang tua kepada anak, kerukunan antar orang tua, kerukunan orang tua
merupakan focus utama karya Ann Roe dalam Dewa Ketut (1993). Roe
peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang dipilih seseorang.
frustasi dan kepuasan pada awal masa kanak-kanak. Misalnya, individu yang
menginginkan pekerjaan yang menuntut kontak dengan orang adalah mereka yang
didorong oleh kebutuhan yang kuat untuk memperoleh kasih sayang dan
pekerjaan non-orang akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman pada tingkat yang
lebih rendah. Roe berhipotesis bahwa individu yang senang bekerja dengan orang
adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang penuh kehangatan dan
5
penerimaan, dan mereka yang menghindari kontak dengan orang adalah yang
dibesarkan oleh orang tua yang dingin dan/atau menolak kehadiran anaknya. Roe
didasarkan atas struktur kebutuhan individu tetapi tingkat pencapaian dalam suatu
sosioekonomi individu. Iklim hubungan antara anak dan orang tua merupakan
kekuatan utama yang membangkitkan kebutuhan, minat, dan sikap yang kemudian
melihat history keluarga secara turun temurun. Kuehl (dalam Jurnal Magnuson
dapat mengamati regenerasi pada sebuah keluarga sebagai bagian dari pilihan
karir generasinya. Di dalam perencanaan karier terdapat pengaruh dari orang lain
yang berarti (significant-other influences). Orang yang sangat berarti itu terutama
mengidentifikasi dan menentukan pilihan karier dipengaruhi oleh orang lain yang
sangat berarti bagi dirinya. Orang lain yang dimaksud, diindikasikan berdasarkan
6
teman sebaya dan orang tua berpengaruh secara berarti bagi perkembangan dan
orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk pengembangan karir klien. Itsar
terhadap isu-isu masalah yang dialami oleh klien. Data yang tersimpan dalam
atau karir dan jabatan anggota keluarga, kesuksesan dan keberhasilan anggota
mengekplorasi kekuatan dan kelemahan yang dialami oleh klien pada saat sesi
konseling berlangsung.
Menurut Super, (Itsar, 2015) dalam konteks konseling karir, konseli dalam
upaya mengambil keputusan mengenai arah karir yang akan ia geluti akan belajar
pengalaman hidup dan hubungan antar anggota keluarga yang diajarkan dan
dilihatnya dari kedua orang tuanya dan/atau anggota keluarga lainnya. Kondisi
keluarga yang “carut-marut” karena disfungsi sikap dan peran anggota keluarga,
terciptanya iklim kondusif sehingga klien/konseli memiliki konsep diri yang baik.
peserta didik yang (1) kurang memahami cara memilih jurusan yang sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuan; (2) memilih jurusan mengikuti teman atau
model yang sudah ada; (3) kurang memiliki informasi tentang dunia kerja; (4)
masih mengikuti keinginan orang tua dalam memilih jurusan yang diambil dan
lain sebagainya (Nurlela, 2015). Oleh sebab itu calon peneliti tertarik untuk
sekolah.
bingung dalam hal pengambilan keputusan arah pilihan karir, jurusan apa dan ke
perguruan tinggi apa, hal ini terkait dengan hasil observasi yang telah dilakukan
Hasilnya sama dengan hasil observasi mereka pada umumnya masih bingung
antara mengikuti keinginan, bakat, minatnya sendiri atau mengikuti saran teman,
serta mengikuti kemauan orang tua. Oleh karena itulah calon peneliti tertarik
untuk mengangkat ide penelitian ini yang berjudul “ pengaruh penggunaan teknik
8
B. Rumusan Masalah
dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini, yaitu
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
keputusan arah pilihan karir siswa, secara khusus tujuan penelitian ini adalah
yaitu :
MAN 2 Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
konseling karir.
Manfaat Praktis
1. Bagi Konselor
2. Bagi Sekolah
Bimbingan karier adalah salah satu bidang dari layanan bimbingan dan konseling
jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya
sifat individu, salah satunya yaitu kurangnya pengambilan keputusan karir, atau
mempengaruhi pengambilan keputusan karir antara lain yaitu (a) lifestyle yang
meliputi sex role orientation and life expectations (peran orientasi jenis kelamin
dan harapan hidup), (b) social economic status yang meliputi occupational status,
income, and education parents, dan (c) social learning theory experiencing life as
the child of working parents would teach behaviors appropriate to that particular
pilihan karir maka paling baik dilihat dari perspektif relasional yang dibangun
dalam Keller & Whiston, 2008). Argumentasi tersebut dapat dengan mudah
peran penting dalam perkembangan karir serta memiliki potensi besar untuk
Herr & Lear, 1984, dalam Hartung, et al., 2002). Pada dasarnya kegiatan
pengambilan keputusan karir itu sangat dipengaruhi oleh orang lain yang berarti
(significant-other influences). Orang yang sangat berarti itu salah satunya berasal
dipandang sebagai suatu metode yang cocok untuk melukiskan pengaruh keluarga
dan orang tua, dalam suatu model gambar tiga generasi tentang asal usul keluarga.
karir klien/konseli dewasa kini telah memasuki babak baru yaitu dengan semakin
(Chope, 2005; Mensinga, 2009). Ragam strategi intervensi dalam konseling yang
alat/media seperti life line, card sorts, life roles circles, the goal map, dan
genogram (E. Brott, 2004; Barner, 2011). Secara umum penggunaan jenis media
13
dalam intervensi tersebut memiliki prinsip kerja yang mirip, namun genogram
sebagai media dianggap lebih memiliki kekuatan dari yang lainnya (Perry, 2010).
semua masalah yang terjadi pada diri seseorang disebabkan karena seseorang
cerita negatif didalam dirinya. Selain itu, konseling naratif merupakan teknik yang
berfokus pada pembentukan cerita hidup seseorang menjadi lebih positif sehingga
mampu membangun persepsi diri yang positif. Hal ini seperti yang dikatakan
penerapan konseling naratif sangat bermanfaat dan memiliki tujuan agar individu
salah satu cara untuk membantu siswa dalam melanjutkan ke studi lanjutan dapat
Makassar khususnya siswa kelas XII (12) umumnya siswa masih bingung untuk
melanjutkan studinya jurusan apa dan ke perguruan tinggi apa, hal ini terkait
dengan hasil observasi yang telah dilakukan pada tgl 1 Maret 2018 yang
informasi atau keterangan lebih lanjut. Hasilnya sama dengan hasil observasi
minatnya sendiri atau mengikuti kemauan orang tua. Oleh karena itulah calon
14
peneliti tertarik untuk mengangkat ide penelitian ini yang berjudul “ efektifitas
Makassar.
E. Rumusan Masalah
masalah yaitu :
teknik genogram ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Genogram
1. Definisi
B. Studi Lanjutan
16
Daftar Pustaka
Bardick,A.D, Bernes, KB Magnuson, K.C., & Witko, K.D. 2004. Junior Hight
104-107)
17
suatu realitas itu akurat dan rasional atau tidak. Pendekatan postmodern sangat
Konseling naratif biasa juga disebut narrative therapy yang menekankan pada
usaha untuk membangun pendekatan kolaboratif dengan minat khusus pada klien
Menurut Ross dan Saphiro (2002) konseling naratif dapat digunakan pada
skenario positif dari masalah yang dialami sekarang yang penuh dengan cerita dan
yang lebih mereka sukai sebagai suatu petunjuk dalam kehidupan mereka.
yang berada pada cerita dari kehidupan manusia yang berbeda dengan yang
didasarkan pada konteks sosial, pendekatan ini sangat relevan untuk konseling
beragam budaya klien. Terapis narasi beroperasi pada premis bahwa masalah yang
diidentifikasi dalam konteks sosial, budaya, pekerjaan, politik, relasional dari pada
istilah yang lebih inklusi yang digunakan untuk menggambarkan proses besar
pembuatan laporan/cerita yang berkenaan dengan apa yang terjadi. Sebuah narasi
terdiri dari beberapa cerita yang terpisah dan berbeda dari satu dengan yang lain,
diceritakan oleh konseli dalam proses konseling dapat dipandang sebagai narasi
19
miliknya yang mungkin terdiri dari tiga atau empat cerita yang berbeda dan
memandang bahwa manusia sebagai suatu sistem yang terdiri dari banyak
merupakan hal-hal yang dapat mereka gunakan untuk mengurangi masalah yang
terjadi dalam dirinya, masalah yang berasal dari konstruksi sosial budaya dan
hidupnya.
dengan cara membuat klien “menyatu dengan teks”, misalnya dengan jalan
memberi perhatian yang lebih besar kepada sinyal sensoris seperti visual,
keputusan karir klien berfokus pada kondisi klien dalam kaitannya dengan
B. Pengertian Genogram
tentang asal usul keluarga. Genogram dipandang sebagai suatu alat yang mudah
untuk menggambarkan pengaruh orang tua dan keluarga (Magnuson & Shaw,
2011 :635). Kesimpulannya, genogram adalah suatu model gambar tiga generasi
tentang asal usul keluarga, yang dapat digunakan sebagai alat untuk
dianalisis berbagai pengaruh orang tua dan keluarga tersebut selama tiga generasi
terhadap berbagai aspek tertentu. Pada konseling, genogram dapat dijadikan alat
21
intervensi yang beragam. Keragaman ini disesuaikan dengan kondisi konseli yang
ditangani, salah satunya dapat digunakan dalam konseling karir (Magnuson &
terdiri dari tiga tahapan (Okiishi, 1 987:139-140), yaitu: (a) Tahap konstruksi
klien. (b) Tahap identifikasi jabatan. Konselor bersama klien mencatat pekerjaan-
pekerjaan atau karir seseorang dikemudian hari. Jenis-jenis interaksi orang tua
pekerjaan atau karir. Lopez dan Andrews (1987) dalam Chope (2005: 396)
membantu arah pilihan karir siswa melewati tiga tahapan utama, yaitu tahap pra-
22
dasarnya yaitu mengumpulkan informasi faktual atas kumulasi fakta yang terjadi
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
langsung pengaruh suatu variabel yang lain dan menguji hipotesis tentang
perbedaan tingkat pemahaman terhadap studi lanjut antara kelompok kontrol dan
Control Grup Design yang akan mengkaji tentang efektifitas konseling karir
2. Desain Penelitian
Ekspeimen (E) O1 X O3
Kontrol (K) O2 X1 O4
(Noor, 2013:117)
Dimana:
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok Kontrol
Gambaran disain penelitian ini adalah kedua kelompok diberi angket awal
perlakuan maka kedua kelompok tersebut diberi angket lagi sebagai angket
terakhir (post test). Adapun prosedur pelaksanaan penelitian mulai dari tahap
kemudian Post-Test.
Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam bentuk diagram dibawah ini :
Treatment
Efektifitas Konseling Karir Tanpa Treatment
Teknik Genogram
Post-Test
Post-Test
25