Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bimbingan dan Konseling Karir

Dosen Pengampu : Cucu Arumsari, M.Pd

DILAPORKAN OLEH :

MUHAMMAD RAMDANI ALFAIN (C1986201075)

BK4A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan rahmatnya lah saya bisa menyelesaikan sebuah laporan ini secara tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan akhir zaman. Semoga
Allah SWT melimpahkan rahmat kepada beliau, keluarga, sahabat, dan orang – orang yang mengikuti
sunnahnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberi
masukan serta mendukung dalam penulisan laporan ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga
dibalas oleh Allah SWT, dengan ganjaran yang berlimpah.

Dalam penulisan laporan ini, masih banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan
laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih, seomoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmatnya kepada kita semua Amin.

Jumat, 25 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

LAPORAN KONSELING INDIVIDU.....................................................................................1

LAPORAN KONSELING KELOMPOK.................................................................................3

RPL BIMBINGAN KELOMPOK..........................................................................................16

RPL BIMBINGAN KLASIKAL.............................................................................................17


LAPORAN KONSELING INDIVIDU

KONSELING COGNITIF BEHAVIOR THERAPY

Dengan teknik Disentisasi Sistematik

Identitas konselor

Nama : Muhammad Ramdani Alfain

Identitas konseli

Nama : SOP

Jenis kelamin : Perempuan

Deskripsi :

SOP adalah mahasiswa semester 4. Ia adalah anak ke 2 dari 2 sodara kandung dan anak
pertama dari 3 sodara tiri nya. Setiap kali ia ditanyakan tentang pernikahan dia selalu takut,
cemas dan trauma. Hal ini terjadi karena dia melihat dulu ketika ibu bapak kandungnya bersama
suka ada masalah di keluarga nya sehingga bapak nya selalu berbuat kasar kepada Ibu nya.
Darisitu lah rasa takut, khawatir dan trauma nya muncul.
Konseli : “Assalamualaikum”
Konselor : “Waalaikumsalam, oh iya Teh sok Silakan duduk.”
Konseli : “Terimakasih Pak”
Konsrlor : “Gimana kabarnya?”
Konseli : “Alhamdulillah baik pak”
Konselor : “Syukurlah, tadi diperjalanan apakah ada kendala macet atau ada kendala yang
lain?”
Konseli : “Alhamdulillah engga pak, macet paling dilampu merah aja pak.”
Konselor : “Nampaknya teteh Lagi ada masalah ya?”
Konseli : “Iya Pak tujuan saya ke sini mau konseling.”
Konselor : “senang sekali dengan kedatangan teteh ke sini Apakah Teteh sudah pernah
mengikuti konseling sebelumnya?”
Konseli : “mungkin waktu masih zaman sekolah paling konseling biasa aja sih kalau mau mau
masuk ke perguruan tinggi aja kalau konseling masalah pribadi sih belum pernah”
Konselor :”mungkin seperti konsultasi ya”
Konseli :”Oh iya konsultasi”
Konselor :”sebelum kita langsung ke proses konselingnya kita saling berkenalan terlebih dahulu
nya biar enak kan saya juga izin untuk take video untuk dokumentasi tugas di kampus saya,
Perkenalkan nama saya Muhammad Ramdani Alfain Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya program studi bimbingan konseling silakan perkenalkan nama Teteh dan asal”
Konseli :”Nama saya Salsabila Oktariani Putri saya berasal dari Tasikmalaya”
Konselor :”Baik ya saya jelaskan terlebih dahulu tentang konseling konseling adalah bantuan
profesional yang diberikan yang diberikan konselor kepada konseli yaitu tetehnya agar konseling
memecahkan masalah atau problem yang sedang dialami konseling itu dilandasi oleh azas seperti asal
kerahasiaan asas kesukarelaan keahlian kegiatan kemandirian dan masih banyak yang lain akan
menjamin semua data-data atau informasi yang Teteh kasih kepada saya masalah masalahnya itu
rahasia bersifat hanya kita atau misalkan misalkan Teteh mengizinkan ini batasannya misalkan nggak
papa kok orang tua Jadi bagaimana sudah paham dibatasi oleh waktu kita akan melakukan pertemuan
dan pergunakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit dengan adanya waktu yang singkat ini maka
kita sebaiknya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada nah jika pada pertemuan pertama ini
masalah kamu belum terselesaikan maka kita adakan perjanjian untuk mengadakan pertemuan
berikutnya setuju?”
Konseli :”Setuju”
Konselor :”Coba ceritakan kepada saya apa yang sedang mengganjal di hati dan pikiran Teteh
saat ini”
Konseli :”Saya punya ketakutan dan kekhawatiran tersendiri pak terhadap pernikahan.”
Konselor :”Maksudnya teh?”
Konseli :”Jadi gini Pak, karena hubungan kedua orang tua saya kurang baik setiap kedua belah
pihak juga dari keluarganya masing-masing antara keluarga Bapak saya dan keluarga ibu saya juga
kan karena kurang baik jadi ada kepikiran di pikiran saya tuh kayak takut buat ngejalanin pernikahan
kan kalau misalnya kita sudah menikah kan pasti otomatis berumah tangga masa itu takut takut karena
hal itu akan rumah tangganya karena dulu juga sempat juga kan kayak tahu sesuatu antara keluarga
apa orang tua saya itu mama saya itu kayak disiksa sama bapak kandung saya gitu Dan saya juga Tahu
betul sikap Bapak saya itu seperti apa Bapak saya itu kayak suka mabok, judi gitu kayak udah nggak
bener aja gitu makanya sering banget nih nyiksain ya Ibu saya dan juga Ibu saya juga sering banget
dimarahin dari pihak keluarga Bapak saya karena Ibu saya ya Berbicara jujur bahwa anaknya yaitu
Bapak saya bersikap seperti itu suka mabuk Sukajudi nyiksain tapi keluarga dari sananya enggak
terima jadi disangkanya dari keluarga ibu saya itu menjelekkan Bapak saya”
Konselor :”Apakah saya boleh tahu teteh sekarang tinggal bersama siapa?”
Konseli :”Kalau untuk ini sama-sama orang tua tapi ibu ibu kandung sama bapak sambung,
Soalnya orang tua saya Udah cerai sih dari kecil dari umur saya 3 tahun”
Konselor :”Bagaimana rasa kecemasan Teteh akan hal pernikahan itu terjadi dan dari kapan hal
itu bisa terjadi kepada Teteh gitu?”
Konseli :”Rasa takutnya kalau misalkan SD SMP tuh masih belum ada kepikiran buat
pernikahan rumah tangga kali apa ya Nah pas kerasa kerasanya dan mulai ada kepikiran pernikahan
rumah tangga karena kan kalau SMA kan udah mau mulai tahap masa depan kita ada gitu kepikiran
untuk membuat rumah tangga dan dalam pernikahan nikah juga gitu maksudnya jadinya Kayaknya
waktu saya masih kelas yang mau lulus aja”
Konselor :”Saya memahami perasaan Teteh Bagaimana nampaknya sangat terganggu sekali
dengan keadaan ini kalau begitu Jadi sekarang sedang mengalami trauma atau misalkan cemas akan
pernikahan karena tadi melihat ibu bapak kandung Teteh itu yang kurang baik lah di pernikahan jadi
Teteh juga takut mengalami hal tersebut itu kamu sudah merasakan bahwa kamu saat ini mengalami
masalah trauma dan cemas atau khawatir Saya ingin menyelesaikan masalah ini gimana sih caranya
biar saya nggak ada rasa ketakutan lagi untuk menikah dan rumah tangga gitu nantinya biar nggak ada
kepikiran lagi bahwa aku tuh berumah tangga nggak bakal juga ngerasain apa yang saya rasakan itu
yang saya inginkan Oleh karena itu saat ini sangat tepat bila kita mendeskripsikan tujuan yang ingin
kita capai dan konseling ini gimana kamu juga mungkin ingin merasakan kalau misalkan ingin
merasakan dan memikirkan hal itu belum terjadi kepada saya itu kan kita kali ini adalah meningkatkan
kemampuan kamu dalam reduksi atau menurunkan intensitas intensitas ketegangan yang kamu
rasakan maksud saya adalah hasil konseling ini berupa bantuan agar kamu mampu menurunkan
ketegangan akibat cemas yang kamu rasakan Saya ingin memilih beberapa teknik atau cara yang harus
Teteh pelajari bersama saya kita akan menggunakan teknik desensitisasi sistematik yaitu teknik di
mana teteh akan membayangkan keadaan atau kondisi yang membuat teteh cemas mulai dari yang
terendah sedang sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya jadi Teteh juga harus menyadari
bahwa tidak ada kehidupan tanpa masalah sehingga manusia harus berikhtiar untuk mencari solusinya
dengan teknik”
Konselor :”ya sekarang kita mulai Pejamkan mata teteh kemudian tetap melakukan relaksasi
sekarang Saya akan menyebutkan keadaan atau situasi yang teringan sedang hingga yang terberat Jika
kamu membayangkannya dan kamu tidak sanggup atau tidak kuat angkat tangan kamu lagi berada di
ruang tengah kalau kamu lagi nonton TV sambil makan dari situ ibu kamu menghampiri kamu
awalnya ibu kamu hanya iklan tentang TV terlalu lama kelamaan itu juga meminta makan kamu
sambil ngobrol lah misalkan Tentang keseharian kamu di asrama mungkin bisa kan di luar Bagaimana
dengan teman-teman kamu baik-baik aja kata Bagaimana Lalu setelah itu ibu kamu juga menanyakan
tentang pendidikan kamu itu Bagaimana perkembangan kamu di kuliahan apakah baik apa tidak
setelah ibu kamu menanyakan hal tentang kamu sudah punya calon belum kalau misalkan udah punya
calon datangin ke rumah kita tahu perkenalan ke ibu setelah itu kalau misalkan Ibu merasa cocok dan
kamu suka kenalin juga e orang tua dia kamu itu tentang kamu itu Lalu setelah itu setelah kedua pihak
itu masa cocok Mari kita ngerencanain itu kapan pernikahannya”
Konseli :”saya tidak kuat pak”
Konselor :”oke baik buka mata kamu sudah merasa tidak sanggup kita harus melakukan ini lagi
ketika kamu sudah siap dan melewati tahap akhir yaitu tahap yang bagaimana kita bagaimana?”
Konseli :”Baik pak”
Konselor :”Bagaimana keadaan kamu sekarang?”
Konseli :”Rasanya sih masih takut pak.”
Konselor :”Oke mari kita lanjutkan ya, coba tutup mata kamu bayangkan kamu lagi berada di
waktu yang di mana kamu yang seharusnya usia kamu waktu itu itu udah nikah kamu merasa cemas
takut lalu khawatir karena kamu merasa kalau misalkan kamu itu seharusnya sudah menikah di usia
itu dan kamu sedang berada di posisi itu sekarang harus tahu itu kamu juga memikirkan kalau
misalkan teman-temanku sudah menikah Kenapa saya belum kenapa saya masih takut kenapa saya
setelah itu ada lagi dari orang tua Kapan nih kamu nikah dengan ada yang ini Kapan kamu nikah
Kapan ibu dibeli Ibu pengen punya keturunan dari kamu”
Konseli :”Saya tidak kuat pak”
Konselor :”Bagaimana perasaan kamu saat ini?”
Konseli :”Saya merasa lebih baik sendiri aja sih pak. Karena dipikiran saya tu sendiri juga
gapapa makanya keputusan saya adalah menjadi wanita karir itu seperti itu pak.”
Konselor :”Oke baik jika seperti itu. Bagaimana Apakah masih ada yang dibicarakan lagi?”
Konseli :”Udah cukup pak”
Konselor :”Baik jika sudah cukup. Tapi menurut saya ini masih belum selesai Masih belum
tertuntaskan secara semuanya gitu Mungkin kita bisa diskusikan lagi Kapan kita akan melakukan sesi
ke-2 di dalam masalah ini kita akan bertukar pikiran lagi nanti ketika kita bicarakan di belakangnya
kita akhiri saja”
Konselor :”Terimakasih sudah mempercayakan saya sebagai konselor sebagai orang yang
dipercaya oleh kamu “
Konseli :”Sama sama terimakasih juga sudah menyempatkan waktu untuk saya gitu mau
menanggapi tentang saya Karena mungkin yang Bapak konselor juga”
Konselor :”ya kalau begitu nanti mungkin dijadwalkan lagi.”
Konselor :”Baik terimakasih yaa”
Konseli :”Iya pak Assalamualaikum”
Konselor :”Waalaikumsalam”
LAPORAN KONSELING KELOMPOK

TRANSKRIP WAWANCARA KONSELING KELOMPOK

Konselor : “Assalamualaikum wr.wb.”


Konseli :”Waalaikumsalam wr.wb.”
Konselor :”Sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada rekan-rekan yang sudah menghadiri
kegiatan hari ini yaitu konseling kelompok. Sebelumnya alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu,
berdoa dalam hati mulai.Sebelum ke acara inti alangkah baiknya kita saling mengenal terlebih dahulu,
dimulai dari saya Perkenalkan nam a saya Muhammad Ramdani Alfain Saya mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya program studi bimbingan konseling. untuk selanjutnya mereka akan
memperkenalkan dirinya masing-masing dari nama asal hobi dan cita-cita”
Konseli 1 :”Nama Saya Fazri Muhammad Faz, saya berasal dari Turki dan cita-cita saya ingin
menjadi mafia.”
Konseli 2 :”Perkenalkan nama saya Muhammad Fauzi Rosyad, saya berasal dari Cigalontang.
dan hobi saya yaitu olahraga silat dan cita-cita saya mempunyai hobi yang dibayar.”
Konseli 3 :”Perkenalkan nama saya zamzam dari Tasikmalaya hobi saya menulis dan cita-cita
saya menjadi pengusaha.”
Konseli 4 :”baik selanjutnya saya Rivan Aprilian Saya dari Kota Tasikmalaya hobi saya menulis
dan cita-cita saya ingin menjadi pembalap.”
Konselor :”selanjutnya Apakah kalian sudah mengetahui pengertian dari konseling Kelompok
itu sendiri?”
Konseli 1,2,3,4 :”Belum.”
Konselor :”Baik jika belum tahu, saya akan kasih tau terlebih dahulu. Konseling kelompok
adalah suatu kegiatan bimbingan konseling yang membahas masalah pribadi didalam kelompok.
Adapun tujuan dari kegiatan dari konseling kelompok ini yaitu kalian bisa mendengarkan Bagaimana
suatu pandang orang lain yang sedang mengalami permasalahan dalam dirinya kemudian melatih
wawasan kalian tentang sesuatu kemudian melatih juga kalian komunikasi antar perorangan atau
pribadi dan yang terakhir tentunya membereskan permasalahan atau mencari solusi dan konseling
Kelompok ini ada asas yang dianut yaitu asas kerahasiaan kesukarelawanan Bahwa datang di kegiatan
konseling kelompok ini tidak adanya paksaan namun dengan keinginan diri sendiri kemudian ada asas
keterbukaan yang mana Di antara teman-teman Jika ada yang memberikan pendapat atau ide suatu
solusi itu bebas terbuka ya asas kenormatikaan yang mana pada kegiatan kali ini tertentu tentu sesuai
dengan norma-norma yang dianut.”
Konselor :” baik silakan jika ada yang ingin memaparkan masalahnya dari rekan-rekan.”
Konseli 4 :”Mungkin dari saya terlebih dahulu ya, sebenarnya saya mempunyai masalah dengan
kepercayaan diri. Saya kan sekarang kuliah biasalah kalau mahasiswa mencari materi untuk
perkuliahan itu sendiri gitu dan juga dipaparkan oleh diri kita sendiri gitu untuk mencari materi
tersebut itu tidak sulit sebenarnya cuma untuk menyampaikannya gitu Jadi itu mempunyai kesulitan
untuk memaparkan materi tersebut merasa kurang percaya diri didepan banyak orang itu tapi kalau
misalkan sebelum waktunya saya tuh latihan dulu kan sebelum masuk kelas dulu sendiri saya percaya
diri itu bisa menyampaikan materi dengan lancar tetapi waktu di kelas untuk presentasi mulai lah
gemeter gitu jadi kayak gugup aku kurang lah rasa kepercayaan diri nya gitu mungkin yang saat ini
saya alami yang paling berat menurut saya di dunia karir saya utamanya Pendidikan gitu mungkin
kurang percaya diri.”
Konselor :”Jadi Rivan mengalami permasalahan yaitu kurangnya percaya diri didepan ketika
rivan mau memaparkan suatu materi dihadapan anak kelas itu mahasiswa yang lain meskipun
meskipun sebelumnya jika sedang ngobrol di tentang materi materi tersebut bisa menjawabnya gitu
Tapi ketika berlangsung mulai ada rasa gemetar saat seperti itu. Mungkin dari rekan-rekan ada yang
ingin memberi solusi atau saran.”
Konseli 2 :”Mungkin dari saya ya, yang dialami oleh mungkin dan kurangnya percaya diri
ketika tampil di hadapan rekan-rekannya di kelas ketika kuliah sedikit saran untuk itu terhadap mental
seperti mental kan ketika kita olahraga atau yang lainnya itu dengan cara pembiasaannya untuk rivan
juga berbicara di muka umum lebih di biasa kan lagi misalnya kalau kita untuk di kelas ya kita di
rumah Gitu belajarnya di rumah ada keluarga kan ada bapak ibu dan adik atau kakak jadi kita belajar
itu orangnya terdekat dulu mulai dari keluarga kalau kita berani itu kita bawa rekan-rekan kita atau
teman-teman kita di di lingkungan itu di kampung jadi kita terbiasa ternyata ketika di kelas pun kita
sudah sesuai gitu terhadap penyampaian gitu.”
Konselor :”Silahkan ada yang mau ngasih tambahan?”
Konseli 3 :”Izin menambahkan, kalau saya itu melakukan pembiasaannya dengan latihan
berbicara didepan cermin dan memaparkan semua materi yang akan di presentasikan didepan kelas.”
Konaelor :”Apakah rivan sudah cukup lega dengan saran dan solusi yang rekan-rekan
bicarakan?”
Konseli 4 :”Ya cukup membantu. Meskipun memang ada beberapa yang sudah saya coba dan
ada juga yang belum saya coba, mungkin kedepannya saya akan mencoba melakukan apa yang telah
disarankan oleh rekan-rekan.”
Konselor :”Baik, apakah ada lagi yang ingin memaparkan masalahnya?”
Konseli 1 :”Saya kak, jadi begini. Saya itu kurang bisa mengontrol emosional saya,meskipun
misalkan saya tau mereka itu becanda tapi tetap saja yang saya rasakan itu emosi. Mudah marah dan
suka terbawa suasana. Misalnya ada orang yang ga sengaja, iya saya tau orang itu ga sengaja tapi tetap
saja saya itu emosi.sulit mengontrol emosi.”
Konselor :”Rivan mengalami permasalahan sulitnya mengontrol emosi, baik dari teman-teman
apa ada yang ingin memberi saran atau solusi?”
Konseli 4 :”Kalau dari saya ya, mungkin untuk masalah mengontrol emosi saya juga sempat
mengalami. Yang saya lakukan itu paling mencolok itu yang saya lakukan itu paling lebih memikirkan
hal-hal yang positif itu meskipun ya pikiran-pikiran negatif pasti ada cuma kita berusaha melawan lagi
itu ada kok banyak caranya untuk menghilangkan pikiran pikiran negatif misalkan kita keluar bermain
dengan teman tapi mainnya tuh main yang santai-santai aja gitu tidak perlu yang gimana-gimana
banget kalau misalkan mau jalan-jalan ke mana gitu muter-muter kan malah mungkin ada
kemungkinan kita bersenggolan dengan orang lain juga nanti kita ke pancing lagi pancing lagi tapi
bisa lah dengan diskusi dengan teman-teman Nah itu tuh emang ada kemungkinan memancing emosi
juga Tetapi kalau yang namanya diskusi kita itu harus juga belajar menerima gitu mungkin salah
satunya dengan itu karena saya juga dulu berlatihnya dengan diskusi jadi Saya berusaha untuk
menerima masukan dari orang lain juga.”
Konselor :”Ya selanjutnya, apa ada yang ingin menambahkan?”
Konseli 2 :”saya ya, saya juga dulu ketika masih remaja masih remaja ketika duduk di bangku
SMP SMA gitukan. saya juga bisa jalan tempramen ketika punya masalah sedikit ya solusi terbaiknya
itu cara kekerasan dari pengalaman saya kita melatih diri kita gitu Sama halnya dengan yang
disampaikan saya kepada rivan juga jadi kalau kita terbiasa untuk menahan menahan diri terhadap
senggolan dikit kita awalnya memang berat inginnya melawan. yang berarti gitu kita awalnya memang
berat itu pengennya melawan itu meronta-ronta gitu Tapi kalau udah biasa kalau kita udah biarin juga
kita Berpikir positif gitu jadi Terus yang bantu gitu jadi kita nggak perlulah melawan terus dengan hal
seperti itu saya juga yang awalnya tempramen emosi saya tidak terkendali gitu sekarang Ya lumayan
lumayan agak bisa dilawan kan saya juga senang olahraga futsal kan ketika suka berbenturan dengan
rekan ini dengan cara bermain seperti itu dan ketika kita berbenturan dengan rekan dan kita berusaha
melawan melawan maksudnya melawan hawa nafsu kita ya kita perlahan tempramen kita itu mulai
surut mulai bisa diredam dan sedikit pengalaman saya dengan yang lain cukup.”
Konselor :”Apakah saudara sudah merasa cukup dengan solusi dan saran yang telah diberikan
oleh rekan-rekan yang lain?”
Konseli 1 :”Iya cukup, mungkin ini hanya masalah penerimaan nya saja.”
Konselor :”Baik, apa ada yang ingin menjelaskan masalahnya lagi?”
Konseli 2 :“Saya ya. Mungkin saya kan baru lulus sekolah ya. Dan sekarang itu bingung kan
mau gimana soalnya banyak kan pilihan setelah lulus SMA. Intiya saya ingin mengasah soft skill saya
tapi bingung.”
Konselor :”Baik dari rekan-rekan ada yang ingin memberi saran atau solusi?”
Konseli 4 :”Mungkin saya ada sedikit. bingung untuk lulus SMA jadi bingung kedepannya
gimana gitu menurut saya saya kan konsultasi dengan guru-guru dan wali kelas kelas di kasih saran
kamu ikutin saja apa yang menjadi fashion kamu gitu apa yang diri kamu banget kalau misalkan kamu
tuh diri kamu tuh mendorong kamu ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang selanjutnya ikuti
Terus kalau misalkan kamu ingin mengikuti hobi kamu bisa kan futsal kan tadi pemain ikuti atau
misalkan mau langsung mencari pekerjaan atau ke karir yang lebih serius itu dulu akan tuh cocoknya
di karir yang seperti apa kalau sudah menemukan cocoknya di mana coba ikuti berusaha.”
Konselor :”Mungkin ada yang ingin menambahkan?”
Konseli 3 :”Izin menambahkan ya, kalau dari saya harus berkonsultasi dulu dengan orang tua
karena merupakan atau bisa dibilang seperti kuncinya kesuksesan doa restu mungkin kalau menurut
saya harus konsultasi dengan orangtua Bagaimana baiknya di pertimbangkan dulu kemungkinan
kemungkinan yang akan terjadi.”
Konselor :”Apakah fauzi sudah cukup dengan solusi dari rekan-rekan?”
Konseli 2 :”Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah memebri
saran dan solusi. Saya sudah cukup merasa ringan akan beban yag sedang saya alami.”
Konselor :”Apakah saudara Zamzam ingin memaparkan masalahnya?”
Konseli 3 :”Mungkin dari saya sedikit ya, permaslahan yag sedang saya rasakan yaitu saya
sedang merasa bingung, saya baru saja lulus dari SMA. Jurusan yang saya ambil ketika melanjutkan
kuliah adalah IT. Tetapi keinginan saya ketika beres SMA itu langsung bekerja. Tetapi orang tua
menyuruh saya untuk kuliah terlebih dahulu. Saya bingung harus menuruti keinginan saya atau
keinginan orang tua?”
Konselor :”Baik dari teman-teman apa ada yang ingin memberi saran atau solusi?”
Konseli 2 :”Dari saya mungkin ya, bisa juga mengikuti keinginan kita. Karena kita yang
menjalani cukup dengan cara perjalanan ketika Bulian begitu karena ya emang kita tidak sepenuh hati
gitu makanya saya sarankan untuk pilihan zamzam sendiri.”
Konseli 4 :”Saya menambahkan dari emang ya Kalau menurut saya keinginan diri sendiri itu
menjadi hal yang paling kuat ya untuk ke kelangsungan hidup kita kedepannya gitu namun
permasalahannya dan pisahkan dengan keinginan orang tua ya kang Tadi kata kamu lebih baik
menjadi diri sendiri itu Tapi kan alangkah baiknya diskusikan kembali dengan orang tua tetapi
memang sih Saya juga lebih mendukung kalau bisa mengikuti keinginan sendiri soalnya ini menurut
saya di dalam meniti karir itu kenyamanan nomor satu kalau misalkan keinginan sendiri kan Kerjanya
juga bisa lebih nyaman bisa kan sekarang kang zamzam kan bekerja kalau misalkan emang itu
keinginan sendiri untuk bekerja Mungkin kamu jam juga bisa lebih nyaman lagi itu kerjanya dan kalau
misalkan kerja nyaman itu lebih enak lagi kita ngejalaninnya gitu mungkin seperti itu.”
Konselor :”Baik jika sudah sukup. semua masalah dan saran dan seterusnya sudah tersampaikan
nya mungkin kegiatan konseling kelompok hari ini kita akhirnya sebelum akhirnya kita bacakan
Hamdalah terlebih dahulu. Terimakasih sudah menghadiri kegiatan kelompok kali ini.
Wassalamualalikum wr.wb.”
Konseli 1,2,3,4 :”Waalaikumsalamwr.wb.”
RENCANA PELAKSANAAN (RPL)

BIMBINGAN KELOMPOK

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2020/2021

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Bidang Pribadi dan Karir

C Fungsi Layanan Pemahaman

D Tujuan Agar peserta didik memiliki wawasan dan dapat memahami


tentang meningkatkan rasa percaya diri
E Topik Meningkatkan rasa percaya diri

F Sasaran Layanan Siswa

G Metode dan Teknik Diskusi kelompok

H Waktu 20 menit

I Media/Alat Laptop dan Kamera HP

J Tanggal Pelaksanaan 15 Juni 2021

K Sumber Bacaan Internet dan Artikel

L Uraian Kegiatan

1. Tahap Awal

a. Persyaratan Tujuan  Pertama, guru bimbingan dan konseling


membuka acara/kegiatan dengan salam dan
menyapa peserta didik dengan mimik wajah
yang ceria dan bersahabat serta dengan kata-kata
yang lembut
 Kedua, guru bimbingan dan konseling
mempersilahkan para anggota untuk perkenalan
terlebih dahulu sebelum dimulainya kegiatan
 Ketiga, guru bimbingan dan konseling
menyampaikan tujuan bimbingan kelompok ini
agar siswa dapat memahami tentang pengertian
dari percaya diri
b. Penjelasan tentang  Guru bimbingan dan konseling menjelaskan
langkah-lagkah Langkah-langkah dalam pelaksanaan bimbingan
kegiatan kelompok
( Pembentukan ini menggunakan teknik diskusi kelompok dan
kelompok) guru pun menjelaskan apa yang harus dilakukan
siswa dalam diskusi ini seperti bersikap aktif,
jujur, dll.
c. Menagarahkan  Guru bimbingan dan konseling memberikan
kegiatan (Konsolidasi)
penjelasan tentang kegiatan bimbingan ini yang
akan dilakukan dan menanyakan kepada siswa
tentang kegiatan bimbingan ini.
2. Tahap Peralihan (Transisi)
Guru bimbingan dan  Guru bimbingan dan konseling menanyakan
konseling menanyakan
kepada siswa apa ada yang kepada siswa akan kesiapan dirinya dan
belum difahami dan kelompok dalam melaksanankan bimbingan ini.
memberikan penjelasan
sampai siswa memahami  Guru bimbingan dan konseling memberikan
(Storming )
kesempatan bertanya kepada individu – individu
dalam kelompok tersebut jika ada yang belum
terfahami.
 Guru bimbingan dan konseling menjelaskan
kembali secara singkat tentang bimbingan ini
dan apa yang harus siswa lakukan pada kegiatan
ini.

Guru bimbingan dan  Guru bimbingan dan konseling menanyakan


konseling menyiapkan
siswa untuk melakukan kesiapan para peserta untuk melaksanakan
komitmen tentang kegiatan bimbingan dan bagaimana harus
kegiatan bimbingan yang
akan dilakukannya bersikap.
(Norming )
 Setelah semua peserta menyatakan siap,
kemudian guru bimbingan dan konseling mulai
masuk ke tahap kerja.
3. Tahap Inti/Kerja

Proses/kegiatan yang Guru bimbingan dan konseling memastikan keselarasan


dialami peserta didik antara tujuan yang akan dicapai dengan materi yang
dalam suatu kegiatan
bimbingan berdasarkan telah disiapkan dan diberikan.
teknisk tertentu
(Eksperientasi)
1. Refleksi Identifikasi.
Guru bimbingan dan konseling menjelaskan materi
tentang “meningkatkan rasa percaya diri“ dan setelah
dijelaskan kemudian bertanya kepada peserta didik :
a. Apa yang sudah anda pahami dari materi tersebut
coba jelaskan kembali dengan bahasa mu sendiri?
Pengungkapan perasaan,
pemikiran dan pengalaman Guna mengidentifikasi pemahaman atau pencapaian
tentang apa yang terjadi dalam
kegiatan bimbingan hasil dari penjelasan materi barusan.
(refleksi)
2. Refleksi Analisis
Guru bimbingan dan konseling mengajak peserta didik
untuk bersama-sama memikirkan dan menganalisi “dari
pemaparan materi yang telah disampaikan tadi, apakah
ada salah satu yang pernah anda lakukan dan
pengalaman seperti apa yang terjadi? “.

3. Refleksi Generalisasi
Selanjutnya guru bimbingan dan konseling
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
apa yang sudah dia dapat dari materi ini serta tindak
lanjut peserta didik setelah memahami materi ini .

Pertanyaan:
a. Rencana apa yang akan dilakukan setelah mendapat
bimbingan ini?
b. Kapan akan dimulainya?
c. Bagaimana cara melakukannya?

3. Tahap Pengakhiran
(Terminasi)
Menutup kegiatan dan tindak  Guru bimbingan dan konseling memberikan
lanjut
penguatan terhadap rencana-rencana serta hasil
pemikiran dari bimbingan ini yang ditemukan
oleh peserta dalam bimbingan kelompok kali ini.
 Guru bimbingan dan konseling merencanakan
tindak lanjut, yaitu mengembangkan
pemahaman dan kerja sama peserta didik.
 Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan
layanan secara simpatik (Framming)
M Evaluasi

1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan


konseling dengan melihat proses yang terjadi dalam
kegiatan bimbingan kelompok, meliputi:
 Guru bimbingan dan konseling terlibat
dalam menumbuhkan antusiasme serta
semangat peserta dalam mengikuti
kegiatan.
 Guru bimbingan dan konseling
membangun dinamika kelompok yang
aktif dan tanggap.
 Guru bimbingan dan konseling
memberikan penguatan kepada peserta
didik dalam membuat langkah-langkah
yang akan dilakukannya selanjutnya.
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti bimbingan kelompok antara
lain :

 Guru bimbingan dan konseling mengajukan


pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan kelompok
 Guru bimbingan dan konseling mengamati
perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Mahasiswa


Cucu Arumsari, M.Pd Muhammad Ramdani Alfain

NIK : 110 493 NIM : C1986201075


Lampiran Materi

A. Pengertian Percaya diri


Suatu keadaan dimana seseorang merasa percaya dan mengakui akan kemampuan
pribadinya dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu. Rasa percaya diri tersebut dinilai
berdasarkan pendapat pribadi dan oleh diri sendiri.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya
untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Anthony, pengertian kepercayaan diri adalah sikap diri seseorang yang dapat
menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki
kemandirian, mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang di
inginkan.
Menurut Lauster, pengertian kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin
akan kemampuan diri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam Tindakan-
tindakannya.

B. Ciri-Ciri Percaya Diri


Terdapat 7 ciri orang yang memiliki rasa percaya diri:
1. Yakin pada kemampuan diri
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri selalu yakin pada kemampuan dirinya sendiri.
Dalam setiap tantangan yang dihadapi, orang tersebut selalu yakin bahwa dirinya dapat
melewati setiap tantangan dengan baik, walaupun orang tersebut belum pernah melewati
tantangan itu sebelumnya. Kemampuan diri tersebut berbeda dengan sifat “sok bisa”.
Seseorang yang yakin pada kemampuan diri dapat menyelesaikan masalah dengan baik,
berbeda dengan orang yang “sok bisa” yang umumnya hanya pintar bicara tetapi tidak
bisa menyelesaikan masalah. Dengan yakin pada kemampuan diri sendiri, Anda akan
merasa yakin bahwa Anda bisa menyelesaikan setiap tantangan dengan baik.
2. Memiliki inisiatif yang tinggi
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri umumnya memiliki inisiatif yang tinggi.
Sebuah sikap inisiatif biasanya didorong dari keyakinan seseorang dalam kemampuannya
dalam menyelesaikan masalah dengan cepat.
3. Mampu mencari solusi
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri umumnya memiliki inisiatif yang tinggi.
Sebuah sikap inisiatif biasanya didorong dari keyakinan seseorang dalam
kemampuannya dalam menyelesaikan masalah dengan cepat. 
4. Aktif bertanya
Kepercayaan diri dalam dilihat dari keaktifan seseorang dalam mengambil tindakan,
termasuk dalam hal bertanya. Orang yang mempunyai kepercayaan diri didalam forum
belajar lebih siap untuk melakukan sesi tanya jawab beserta pendidik.
5. Tutur kata yang jelas
seseorang yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi biasanya memiliki wawasan
yang luas akan berbagai hal. Wawasan yang luas tersebut membuat seseorang lebih berani
dalam berpendapat.
6. Menunjukan sikap sportif
Sebagai manusia tentu pernah melakukan kesalahan. Orang yang percaya diri seharusnya
memiliki sikap yang sportif. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf jika salah
membutuhkan kepercayaan diri yang luar biasa. Rasa kepercayaan diri akan membuat
seseorang menjadi lebih sportif. Dengan begitu, pandangan orang lain kepada diri Anda
akan lebih positif.
7. Memberikan perhatian yang sama pada komunikan
Rasa percaya diri membuat seseorang berani memberikan perhatian pada komunikan.
Merupakan hal yang wajib apabila Anda menatap mata lawan bicara sebagai tanda Anda
respect pada lawan bicara Anda. Tidak semua orang memiliki rasa percaya diri untuk
menatap mata lawan bicaranya. Hal ini akan lebih sulit dilakukan apabila Anda berbicara
di depan dimana semua orang menatap Anda. Rasa minder akan menghantui Anda. Jika
Anda bisa memberikan perhatian yang sama pada semua audience Anda, maka Anda
merupakan orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

C. Cara Agar Percaya Diri


1. Berfikir positif tentang diri kita
Salah satu cara agar Anda memupuk rasa percaya diri adalah dengan selalu berpikir positif.
Fokuslah pada kelebihan Anda. Cari tahu beberapa hal positif yang ada pada diri Anda.
Dengan berfokus pada kelebihan diri akan membuat Anda semakin yakin pada diri sendiri.

2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain


Penyebab utama seseorang menjadi tidak percaya diri adalah sering membandingkan diri
sendiri dengan kesuksesan orang lain. Perlu Anda ketahui bahwa kesuksesan orang
tersebut juga diawali dengan kegagalan demi kegagalan sama seperti Anda. Namun,
orang tersebut tetap yakin bahwa dirinya bisa. Rasa percaya diri tersebut juga diiringi
oleh ketekunan dan kegigihan orang tersebut hingga akhirnya memperoleh kesuksesan.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan cenderung membuat diri Anda
“down” apalagi jika menurut penilaian Anda bahwa orang tersebut lebih baik dari Anda.
Sebaiknya Anda berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada
kelebihan yang ada pada diri Anda. Lakukan hal itu setiap kali Anda merasa minder. Hal
itu akan menimbulkan rasa percaya diri Anda
3. Berteman dengan orang yang memberikan pengaruh positif
lingkungan pertemanan Anda adalah orang-orang yang tidak memiliki rasa percaya diri,
maka segera keluar dari lingkungan pertemanan tersebut. Berteman dengan orang negatif,
tidak akan pernah membuat Anda berpikir positif. Jangankan membuat Anda berpikir
positif, karena membuat dirinya sendiri untuk berpikir positif saja sulit untuk dilakukan.
Akan sangat sulit membuat Anda percaya diri jika Anda berteman dengan lingkungan
yang “toxic”.
4. Jangan dengarkan komentar negative dari orang lain
disaat Anda sudah mulai mengubah diri Anda ke arah lebih baik, ada saja orang-orang
yang suka pada niat baik Anda. Mereka akan berusaha membuat Anda semakin minder
pada diri sendiri. Jangan hiraukan orang-orang yang berusaha menjatuhkan Anda.
Tetaplah fokus pada tujuan Anda dan tetap fokus berkarya dalam membangun rasa
kepercayaan diri Anda.
5. Terbuka pada kritik membangun
Apabila ada orang yang memberikan kritik, lakukan introspeksi diri, apakah kritik
tersebut membangun. Jika kritik tersebut membangun dan baik buat perubahan diri Anda
ke arah yang lebih baik, maka tidak ada salahnya jika Anda mendengar kritik tersebut
untuk memotivasi Anda. Seorang yang mengkritik Anda belum tentu orang tersebut
“toxic”, tetapi bisa saja orang tersebut justru memberikan dampak positif bagi kemajuan
Anda. Tetaplah berpikir positif dan percaya pada diri Anda.

D. Manfaat Percaya Diri


Memiliki rasa percaya diri memiliki banyak manfaatnya. Seseorang yang kurang percaya
diri akan sulit untuk melangkah maju. Rasa minder dalam diri Anda akan menghambat
kesuksesan Anda. Semua orang, terutama wanita karir, membutuhkan rasa percaya diri
agar bisa menentukan langkah dalam mengambil keputusan. Rasa percaya diri juga
menyebabkan seseorang bisa bertindak di khalayak ramai dimana banyak orang yang
akan mendengarkan atau memperhatikan Anda. 
Rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam lingkungan bisnis dan pekerjaan.
Kepercayaan diri dalam menyampaikan pendapat kepada atasan serta kemampuan
presentasi dengan klien akan membuat karir Anda semakin cemerlang. Jika Anda
memiliki kreatifitas dan bakat seni, rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam
mengekspresikan karya-karya Anda ke publik. Memiliki kepercayaan diri sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari. 
Rasa percaya diri dapat ditumbuhkan dengan selalu berpikir positif bahwa Anda bisa
melakukannya. Terdapat beberapa tips untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda,
sehingga membentuk karakter pribadi yang lebih tangguh
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Bidang Pribadi
C Topik Layanan Meningkatkan rasa percaya diri
D Fungsi Layanan Pemahaman dengan membantu peserta didik/konseli agar
memiliki pemahaman yang baik dan tepat terhadap dirinya
terkait pentingnya meningkatkan rasa percaya diri.
E Tujuan Umum 1. Peserta didik / konseli dapat memahami definisi
percaya diri.
2. Peserta didik / konseli dapat memahami ciri-ciri
percaya diri.
3. Peserta didik / konseli dapat memahami cara agar
percaya diri.
4. Peserta didik/ konseli dapat memahami manfaat
percaya diri.
F Tujuan Khusus Peserta didik mampu meningkatkan pemahaman terkait
percaya diri yang ada pada dirinya dan juga membantu dalam
pemilihan karir yang diharapkan kedepannya.
G Sasaran Layanan Siswa
H Materi Layanan 1. Pengertian Percaya diri
2. Ciri-ciri orang percaya diri
3. Cara agar percaya diri
4. Manfaat percaya diri
I Waktu 1x20 menit
J Sumber Internet dan Artikel
K Metode/Teknik Ceramah
L Media/Alat Power Point Membangun rasa percaya diri
M Pelaksanaan
1. Tahap awal/Pendahuluan 1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, ice breaking)
1.3. Menyampaikan tujuan layanan Bimbingan dan
Konseling
1.4. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti 1.1. Guru BK memaparkan materi yang berhubungan dengan
materi layanan
1.2. Peserta didik memperhatikan materi yang berhubungan
dengan materi layanan
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3. Tahap Penutup 3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
N Evauasi
1. Evaluasi Proses 1.1. Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
1.2. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan layanan
1.3. Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
1.4. Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan
klasikal yang dilakukan
1.5. Kegiatan bimbingan klasikal memberikan manfaat bagi
peserta didik
1.6. Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan klasikal
mencukup.
2. Evaluasi Hasil 1. Peserta didik merasakan suasana pertemuan
yang menyenangkan.
2. Topik yang dibahasa sangat penting
3. Guru BK / Konselor menyampaikan materi
dengan mudah dipahami
Kegiatan yang diikuti oleh peserta didik menarik untuk
diikuti.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Mahasiswa

Cucu Arumsari, M.Pd Muhammad Ramdani Alfain

NIK : 110 493 NIM : C1986201075


Lampiran Materi

E. Pengertian Percaya diri


Suatu keadaan dimana seseorang merasa percaya dan mengakui akan kemampuan
pribadinya dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu. Rasa percaya diri tersebut dinilai
berdasarkan pendapat pribadi dan oleh diri sendiri.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya
untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Anthony, pengertian kepercayaan diri adalah sikap diri seseorang yang dapat
menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki
kemandirian, mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang di
inginkan.
Menurut Lauster, pengertian kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin
akan kemampuan diri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam Tindakan-
tindakannya.

F. Ciri-Ciri Percaya Diri


Terdapat 7 ciri orang yang memiliki rasa percaya diri:
8. Yakin pada kemampuan diri
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri selalu yakin pada kemampuan dirinya sendiri.
Dalam setiap tantangan yang dihadapi, orang tersebut selalu yakin bahwa dirinya dapat
melewati setiap tantangan dengan baik, walaupun orang tersebut belum pernah melewati
tantangan itu sebelumnya. Kemampuan diri tersebut berbeda dengan sifat “sok bisa”.
Seseorang yang yakin pada kemampuan diri dapat menyelesaikan masalah dengan baik,
berbeda dengan orang yang “sok bisa” yang umumnya hanya pintar bicara tetapi tidak
bisa menyelesaikan masalah. Dengan yakin pada kemampuan diri sendiri, Anda akan
merasa yakin bahwa Anda bisa menyelesaikan setiap tantangan dengan baik.
9. Memiliki inisiatif yang tinggi
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri umumnya memiliki inisiatif yang tinggi.
Sebuah sikap inisiatif biasanya didorong dari keyakinan seseorang dalam kemampuannya
dalam menyelesaikan masalah dengan cepat.
10. Mampu mencari solusi
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri umumnya memiliki inisiatif yang tinggi.
Sebuah sikap inisiatif biasanya didorong dari keyakinan seseorang dalam
kemampuannya dalam menyelesaikan masalah dengan cepat. 
11. Aktif bertanya
Kepercayaan diri dalam dilihat dari keaktifan seseorang dalam mengambil tindakan,
termasuk dalam hal bertanya. Orang yang mempunyai kepercayaan diri didalam forum
belajar lebih siap untuk melakukan sesi tanya jawab beserta pendidik.
12. Tutur kata yang jelas
seseorang yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi biasanya memiliki wawasan
yang luas akan berbagai hal. Wawasan yang luas tersebut membuat seseorang lebih berani
dalam berpendapat.
13. Menunjukan sikap sportif
Sebagai manusia tentu pernah melakukan kesalahan. Orang yang percaya diri seharusnya
memiliki sikap yang sportif. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf jika salah
membutuhkan kepercayaan diri yang luar biasa. Rasa kepercayaan diri akan membuat
seseorang menjadi lebih sportif. Dengan begitu, pandangan orang lain kepada diri Anda
akan lebih positif.
14. Memberikan perhatian yang sama pada komunikan
Rasa percaya diri membuat seseorang berani memberikan perhatian pada komunikan.
Merupakan hal yang wajib apabila Anda menatap mata lawan bicara sebagai tanda Anda
respect pada lawan bicara Anda. Tidak semua orang memiliki rasa percaya diri untuk
menatap mata lawan bicaranya. Hal ini akan lebih sulit dilakukan apabila Anda berbicara
di depan dimana semua orang menatap Anda. Rasa minder akan menghantui Anda. Jika
Anda bisa memberikan perhatian yang sama pada semua audience Anda, maka Anda
merupakan orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

G. Cara Agar Percaya Diri


6. Berfikir positif tentang diri kita
Salah satu cara agar Anda memupuk rasa percaya diri adalah dengan selalu berpikir positif.
Fokuslah pada kelebihan Anda. Cari tahu beberapa hal positif yang ada pada diri Anda.
Dengan berfokus pada kelebihan diri akan membuat Anda semakin yakin pada diri sendiri.

7. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain


Penyebab utama seseorang menjadi tidak percaya diri adalah sering membandingkan diri
sendiri dengan kesuksesan orang lain. Perlu Anda ketahui bahwa kesuksesan orang
tersebut juga diawali dengan kegagalan demi kegagalan sama seperti Anda. Namun,
orang tersebut tetap yakin bahwa dirinya bisa. Rasa percaya diri tersebut juga diiringi
oleh ketekunan dan kegigihan orang tersebut hingga akhirnya memperoleh kesuksesan.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan cenderung membuat diri Anda
“down” apalagi jika menurut penilaian Anda bahwa orang tersebut lebih baik dari Anda.
Sebaiknya Anda berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada
kelebihan yang ada pada diri Anda. Lakukan hal itu setiap kali Anda merasa minder. Hal
itu akan menimbulkan rasa percaya diri Anda
8. Berteman dengan orang yang memberikan pengaruh positif
lingkungan pertemanan Anda adalah orang-orang yang tidak memiliki rasa percaya diri,
maka segera keluar dari lingkungan pertemanan tersebut. Berteman dengan orang negatif,
tidak akan pernah membuat Anda berpikir positif. Jangankan membuat Anda berpikir
positif, karena membuat dirinya sendiri untuk berpikir positif saja sulit untuk dilakukan.
Akan sangat sulit membuat Anda percaya diri jika Anda berteman dengan lingkungan
yang “toxic”.
9. Jangan dengarkan komentar negative dari orang lain
disaat Anda sudah mulai mengubah diri Anda ke arah lebih baik, ada saja orang-orang
yang suka pada niat baik Anda. Mereka akan berusaha membuat Anda semakin minder
pada diri sendiri. Jangan hiraukan orang-orang yang berusaha menjatuhkan Anda.
Tetaplah fokus pada tujuan Anda dan tetap fokus berkarya dalam membangun rasa
kepercayaan diri Anda.
10. Terbuka pada kritik membangun
Apabila ada orang yang memberikan kritik, lakukan introspeksi diri, apakah kritik
tersebut membangun. Jika kritik tersebut membangun dan baik buat perubahan diri Anda
ke arah yang lebih baik, maka tidak ada salahnya jika Anda mendengar kritik tersebut
untuk memotivasi Anda. Seorang yang mengkritik Anda belum tentu orang tersebut
“toxic”, tetapi bisa saja orang tersebut justru memberikan dampak positif bagi kemajuan
Anda. Tetaplah berpikir positif dan percaya pada diri Anda.

H. Manfaat Percaya Diri


Memiliki rasa percaya diri memiliki banyak manfaatnya. Seseorang yang kurang percaya
diri akan sulit untuk melangkah maju. Rasa minder dalam diri Anda akan menghambat
kesuksesan Anda. Semua orang, terutama wanita karir, membutuhkan rasa percaya diri
agar bisa menentukan langkah dalam mengambil keputusan. Rasa percaya diri juga
menyebabkan seseorang bisa bertindak di khalayak ramai dimana banyak orang yang
akan mendengarkan atau memperhatikan Anda. 
Rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam lingkungan bisnis dan pekerjaan.
Kepercayaan diri dalam menyampaikan pendapat kepada atasan serta kemampuan
presentasi dengan klien akan membuat karir Anda semakin cemerlang. Jika Anda
memiliki kreatifitas dan bakat seni, rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam
mengekspresikan karya-karya Anda ke publik. Memiliki kepercayaan diri sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari. 
Rasa percaya diri dapat ditumbuhkan dengan selalu berpikir positif bahwa Anda bisa
melakukannya. Terdapat beberapa tips untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda,
sehingga membentuk karakter pribadi yang lebih tangguh.

Anda mungkin juga menyukai