DESKRIPSI MASALAH
PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
IDENTITAS KLIEN
Nama : N.R.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status Perkawinan : Bercerai
MASALAH :
Kecemasan dan depresi setelah bercerai
GAMBARAN MASALAH :
Klien N.R.H berusia 23 tahun menjelaskan bahwa dirinya dihantui dengan rasa cemas dan
putus asa dengan hidupnya. Klien menceritakan awal mula rasa cemas dan putus asa
setelah dua minggu bercerai. Klien menjelaskan bahwa kehidupan berkeluarganya berusia
1,5 tahun. Ia merasa malu dan takut dengan status janda akibat perceraiannya. Klien
membayangkan dirinya akan menjadi cemoohan orang lain dan dirinya menjadi aib bagi
keluarganya. Setelah itu, klien merasakan rasa takut dan cemas yang membuatnya
kesulitan untuk konsentrasi dalam beraktivitas. Ia merasa gagal dan cenderung mengindari
diri dari aktivitas bersosialisasi dengan orang. Setelah kejadian itu, klien juga menceritakan
hampir setiap malam seringkali kesulitan untuk tidur dan membuatnya mengalami
insomnia. Ia menjelaskan seolah-olah terjaga setiap malam dan tidak merasakan istirahat
yang akhirnya membuatnya letih dan merasa tidak semangat dalam beraktivitas. Untuk itu,
klien mendatangi psikiater dan mulai mengkonsumsi obat Benzodiazepine minimal 3-4
tablet setiap hari untuk menghilangkan rasa cemasnya. Klien menjadi ketergantungan
terhadap obat setiap kali ingin tidur. Setiap kali klien mengingat momen dengan suaminya
ketika berada di rumah seperti kamar atau ruangan tamu seringkali membuat klien
merasakan sesak nafas dan berkeringat dingin sehingga untuk menghilangkannya dengan
cara minum obat penenang. Klien menginginkan hidupnya menjadi lebih terarah, mampu
bangkit dari kegagalan setelah pernikahannya dan tidak bergantung lagi dengan obat-
obatan penghilang rasa cemas.
HUBUNGAN AWAL :
Klien adalah alumni mahasiswa di tempat konselor bekerja. Klien datang secara sukarela
ke pusat konseling dan meminta konselor membantunya untuk memecahkan
permasalahannya. Konselor meminta konseli untuk terlebih dahulu mengisi “Intake
Inform” sebagai bagian awal informasi bagi konselor dalam mempelajari kasus yang
RAHASIA
DESKRIPSI MASALAH
PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
konseli keluhkan. Selain itu, konselor meminta konseli untuk mengisi asesmen
“Depression Anxiety Stress Scale (DASS)” dan Quality of Life Inventory (QoLI) sebagai
dasar untuk mengetahui tingkat stress, kecemasan, depresi dan tingkat kepuasan hidup.
DESKRIPSI MASALAH
PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
TUJUAN PERUBAHAN:
1. Klien memahami bahwa keyakinan inti yang terdistorsi sebagai sumber dari
gangguan emosi yang dialaminya
2. Klien memiliki keterampilan dalam mengubah self-talk negatif yang menjatuhkan
dirinya menjadi lebih adaptif terhadap situasi
3. Klien mampu mengakses kondisi positif yang memberdayakan diri
4. Klien mampu mengaplikasikan latihan relaksasi dan afirmasi positif sebagai teknik
bantuan diri untuk mengelola kecemasan
PELAKSANAAN USAHA:
Setelah melakukan tahapan pengantaran, penjajakan, dan penafsiran, maka konselor
melakukan tahap pembinaan dengan menerapkan prosedur konseling kognitif dan
penggunan teknik rational emotive imagery.
1. Tahapan pertama, penerapan konseling kognitif. Terdapat beberapa Langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Meminta klien untuk mengingat pengalaman atau peristiwa terakhir rasa
cemas yang akhrinya mengkonsumsi obat terakhir dialami atau dirasakan.
RAHASIA
DESKRIPSI MASALAH
PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
Ditemukan bahwa peristiwa yang terakhir adalah seminggu yang lalu. Klien
menceritakan situasinya “Saat berada di rumah sendirian”
b. Bertanya kepada klien “Apa yang ada dalam pikiran klien saat itu ?”. Klien
menjelaskan “Saya gagal dan merasa bodoh”.
c. Bertanya kepada klie mengenai perasaan apa yang muncul Ketika berpikir itu.
Dan klien menjawab “Merasa cemas dan putus asa”.
d. Bertanya kepada klien, tindakan yang dilakukan ketika perasaan itu muncul.
Klien melaporkan “Meminum obat untuk menghilangkan rasa cemas”
e. Tahapan selanjutnya konselor menggunakan metode “Socratic Method” untuk
menantang keyakinan inti negatif dan mengubah menjadi positif. Secara
umum, proses konseling kognitif dijabarkan dalam lembar berikut :
DESKRIPSI MASALAH
PRAKTIK LAYANAN KONSELING
PERORANGAN
2. Melatih latihan pernafasan perut (Deep Breathing) sebagai strategi koping dalam
menangani kecemasan
a. Konselor melatih secara bertahap mengenai latihan pernafasan perut
b. Konselor memandu konseli untuk fokus pada perut dan menarik nafas secara
perlahan-lahan dan bertahap
c. Latihan pernafasan perut dilakukan dengan melakukan hitungan 1 sampai 3
sambil menarik nafas dan mengeluarkannya
3. Tahapan pemberian tugas (Homework Assignment)
a. Konselor berdiskusi dengan klien mengenai tugas rumah yang akan dilakukan
oleh konseli
b. Konselor memberikan lembar tugas rumah berupa latihan “Rational Self Talk”
dalam kehidupan sehari-hari dan setiap kali rasa cemas itu muncul
PENILAIAN :
Laiseg
Acuan : Klien memiliki pandangan positif bahwa dirinya “Saya merasa
berharga dan layak bahagia”
Kompetensi : Klien mampu mempraktikan pengubahan self talk negative
menjadi positif ketika berada dalam situasi cemas
Usaha : Klien melakukan self-talk positif sebagai upaya bantuan diri
dalam situasi cemas
Rasa : Klien merasa lebih tenang dan mampu mengendalikan diri
dalam situasi yang memunculkan rasa cemas
Kesungguhan : Klien akan berkomitmen untuk mengaplikasikan upaya
bantuan diri dalam kehidupan sehari-hari
TINDAK LANJUT :
Sesi kedua fokus pada evaluasi pekerjaan rumah yang dilakukan (homework assignment).
Konselor fokus pada pengubahan keyakinan rasional (irrational beliefe) dengan
menggunakan teknik kognitif.