Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

S DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI; HARGA DIRI RENDAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARBARU UTARA

Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2017

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status perkawinan : Kawin
Informan : Klien
Alamat : Jl. Mentaos Timur RT. 004 RW. 003
Kelurahan Mentaos Kecamatan
Banjarbaru Utara

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Apakah klien pernah dibawa ke rumah sakit jiwa? Jika ( ) Iya,
kapan?
Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

2. Apakah ada tanda-tanda yang menunjukkan klien mengalami


masalah psikososial? Jika ada, bagaimana tandanya?
Klien merupakan seorang suami dari Ny. N. Klien mengatakan
bahwa sudah 6 bulan menganggur dan tidak bekerja, karena
pasien mengatakan sudah tidak kuat untuk bekerja lagi karena
usia yang sudah lanjut. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
berguna, dan hanya bergantung pada penghasilan Ny. N yang
hanya sebagai penjual sayur keliling.
MK : Gangguan konsep diri; harga diri rendah

C. FAKTOR PRESIPITASI (FAKTOR PENCETUS)


1. Sejak kapan klien menunjukkan tanda-tanda masalah psikososial?
Bagaimana tandanya?

1
Klien mempunyai masalah bahwa sejak 6 bulan yang lalu pasien
tidak bekerja, dan pasien hanya bergantung pada istrinya.

2. Apa yang menyebabkan klien mengalami masalah psikososial?


Tidak memiliki pekerjaan.

3. Pada saat pengkajian, bagaiamana keadaan klien?


Pada saat pengkajian, tidak ada kontak mata, klien sering
mangatakan bahwa dirinya tidak berguna.
MK : Gangguan konsep diri; harga diri rendah

D. FAKTOR PREDISPOSISI (FAKTOR PENDUKUNG)


1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa berat di masa
lalu?
( ) Pernah ( √ ) Tidak pernah

2. Apakah klien pernah melakukan pengobatan sebelumnya? Dan


apakah berhasil?
Klien tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya.

3. Trauma
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan Dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Penjelasan :
Apakah klien pernah menjadi korban, pelaku, maupun saksi
terhadap kekerasan fisik, seksual, dan tindakan kriminal?
Klien tidak pernah mengalami trauma apapun.
MK : Tidak ada

4. Apakah ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan


jiwa? Apakah anggota keluarga klien pernah menjalani perawatan
atau program di RSJ? Jika iya, karena apa?

2
Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa,
dan tidak ada anggota keluarga yang klien yang pernah di rawat di
RSJ.
MK : Tidak ada

5. Apakah klien pernah memiliki pengalaman yang tidak


menyenangkan?
Klien tidak pernah memiliki pengalaman yang tidak
menyenangkan.

E. PEMERIKSAAN FISIK (Senin, 22 Mei 2017)


1. Tanda-tanda vital
TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/menit
R : 18 x/menit
T : 36,6 oC
2. Ukuran
BB : 52 Kg
TB : 160 cm

3. Keluhan fisik
Klien mengatakan kadang-kadang kepala pusing dan badan sakit
sakitan.
MK : hipertensi.

F. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

60

Keterangan :

: Laki-laki

3
: Perempuan

: Meninggal

6 : Klien
0

: Tinggal serumah

: Anak kandung

Penjelasan :
Klien mengatakan tinggal berdua bersama istri. Anak dan
Saudara saudara mereka sudah bekeluarga dan tinggal bersama
keluarga masing masing.
MK : Tidak ada

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak
disukai?
Klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari
rambut sampai ujung kaki. Tidak terdapat perubahan pada
tubuh atau fisik klien (tidak cacat), klien mengatakan tidak
ada masalah terhadap bagian tubuh yang dapat membuat diri
klien malu, sehingga klien dapat menerima gambaran diri
sepenuhnya dengan baik.
b. Identitas diri
Saat di wawancara, klien menyebutkan namanya atau nama
orang lain?
Saat di wawancara klien menyebutkan namanya. Klien
mengetahui bahwa setiap orang berdeda-beda, klien

4
mengetahui bahwa dirinya adalah seorang suami. Namun
klien tidak bekerja.
c. Peran
Bagaimana peran klien dalam keluarga?
Klien berperan sebagai suami bagi istrinya.
d. Ideal diri
Saat di wawancara, apakah klien mempunyai keinginan atau
cita-cita?
Klien mengatakan sangat ingin bekerja lagi.

e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, namun
jarang berkomunikasi dengan tetangga, klien mengatakan
kadang-kadang merasa tidak percaya diri.
MK : Gangguan konsep diri; harga diri rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang sangat berarti adalah istrinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat :
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan apapun di
masyarakat. Klien mengatakan lebih senang berdiam di
rumahnya sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
MK : Tidak ada

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam.
Apakah klien pernah shalat? Jika pernah, kaan terakhir kali
shalat?
Saat ditanya, apakah klien melakanakan sholat 5 waktu, klien
menjawab iya.
b. Kegiatan ibadah
Apakah klien melakukan shalat 5 waktu? (Jika beragama
islam).
Klien melakukan kegiatan sholat 5 waktu.
MK : Tidak ada
G. STATUS MENTAL
1. Penampilan

5
Klien berpenampilan cukup baik, berpakaian rapi, memakai
pakaian yang sesuai, warna rambut hitam beruban. Kuku pendek,
dan gigi nampak bersih.
MK : Tidak ada

2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian memulai pembicaraan, klien tampak
kooperatif, ucapan klien cukup jelas, pembicaraan klien
berhubungan dengan topik pembicaraan.
MK : Tidak ada

3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, klien dapat berkomunikasi, tampak tenang
dalam berbicara, tidak ada gerakan yang diulang-ulang ataupun
gemetar. Namun saat membicarakan tentang pekerjaan dan
penghasilan klien tampak kehilangan kontak mata.
MK : Tidak ada

4. Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih
maupun gembira. Klien terlihat senang saat menceritakan
pengalamannya yang menyenangkan.
MK : Tidak ada

5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan
stimulus yang diberikan.
MK : Tidak ada

6. Interaksi selama wawancara


Selama proses wawancara, interaksi klien kooperatif dan mau
menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang secukupkanya.
Kontak mata klien kurang baik dan kurang mau menatap lawan
bicara. Saat klien berbicara suaranya cukup jelas.
MK : Tidak ada

7. Persepsi – sensorik

6
Selama wawancara dengan klien, klien mengatakan tidak pernah
mendengar bisikan-bisikan dan melihat sesuatu yang mengganggu
klien.
MK : Tidak ada

8. Proses pikir
Selama wawancara, klien menjawab pertanyaan hanya dengan
kata-kata yang secukupnya, singkat dan tidak berbelit-belit, tidak
diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya dalam satu topik.
MK : Tidak ada

9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti ketakutan
terhadap sesuatu dan obsesi. Saat pengkajian, saat ditanya siapa
nama klien, klien menjawab dengan sebutan namanya.
MK : Tidak ada

10. Tingkat kesadaran


Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien
juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan
lingkungannya. Tingkat kesadaran klien terhadap waktu, orang
dan tempat jelas. Klien mengatakan sekarang masih sore.
Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6.
MK : Tidak ada.

11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di
masa lalu maupun saat ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan
apakah tadi klien sudah makan atau belum. Klien tidak pernah
mengalami gangguan daya ingat baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
MK : Tidak ada.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa
yang ditanyakan. Klien bersekolah hanya sampai tingkat SD,
klien mampu untuk menjawab hitungan sederhana.
MK : Tidak ada

7
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan
kegiatan merapikan tempat tidur atau menyapu. Klien memilih
merapikan tempat tidur terlebih dahulu karena kata klien itu juga
lebih mendesak.
MK : Tidak ada

14. Daya tilik diri


Klien mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Klien menyadari bahwa dirinya bermasalah.
MK : Tidak ada

H. MEKANISME KOPING
ADAFTIF MALADAFTIF
√ Bicara dengan orang lain - Minum alkohol
- Mempu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan
- Teknik relaksasi - Bekerja berlebihan
- Aktivitas kostruktif - Menghindar
- Olahraga - Mencederai diri
- Memendam masalahnya

Penjelasan :
Saat diwawancara reaksi klien terkadang lambat untuk mejawab
pertanyaan, klien dapat berbicara dengan orang lain tanpa ada
gangguan, klien tidak pernah melukai dirinya sendiri dan klien
terkadang tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada di keluarga
klien.
MK : Ketidakefektifan koping individu

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, sebab klien dapat
berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga.

8
2. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya klien belum lulus
sekolah menengah.

3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya klien tidak


bekerja, klien hanya menganggur sejak 6 bulan yang lalu.

4. Ada masalah dengan ekonomi, spesifiknya istri klien hanya


berpenghasilan ± 1 juta per bulan sebagai tukang sayur keliling.

5. Ada masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya klien tidak


mempunyai jaminan kesehatan seperti BPJS.
6. Ada masalah dengan perumahan, spesifiknya klien tinggal di
rumah sendiri.

7. Ada masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien


kurang berinteraksi dengan orang lain.
MK : Gangguan psikososial

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Saat di wawancara, apakah klien tahu bahwa klien sedang sakit, klien
menjawab merasa ada masalah.

K. ASPEK MEDIS
Klien mengatakan mengonsumsi obat dari warung.

L. POHON MASALAH
Gangguan konsep diri; harga diri rendah

Ketidakefektifan koping

9
II. ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1 DS :
- Mengungkapkan ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan keluarga.
- Mengungkapkan malu ketika di tanya pekerjaan.
- Mengungkapkan tidak berdaya dan hanya bergantung
pada istrinya.
- Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi
Ketiakefektifan
masalah.
koping individu
- Klien mengungkapkan bahwa tidak mampu membuat
dirinya tenang.
DO :
- Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang
seharusnya dapat dilakukan.
- Wajah tampak murung

2 DS : Gangguan
- Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya. konsep diri;
- Mengungkapkan tidak bisa apa-apa. harga diri
- Mengungkapkan dirinya tidak berguna. rendah
- Mengkritik diri sendiri.
- Perasaan tidak mampu.
- Klien mengatakan kadang-kadang merasa tidak
percaya diri.
- Klien mengatakan bahwa sudah 6 bulan menganggur
tidak dapat bekerja,dan hanya bergantung pada istri.

DO :

10
- Klien nampak gelisah.
- Ekspresi malu.
- Pada saat pengkajian, tidak ada kontak mata.
- Klien sering mangatakan bahwa dirinya tidak
berguna.

III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan koping individu.
2. Gangguan alam perasaan; harga diri rendah.

11
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Ketidakefektifan koping Tujuan Umum :
Klien dapat melakukan keputusan
individu
yang efektif untuk
mengendalikan situasi kehidupan
yang demikian menurunkan
perasaan rendah diri

Tujuan Khusus 1 : 1. Lakukan pendekatan dengan Hubungan saling percaya


Klien dapat menbina hubungan
baik, menerima klien apa merupakan dasar untuk
terapeutik dengan perawat dengan
adanya dan bersikap empati. kelancaran hubungan interaksi
kriteria hasil : 2. Cepat mengendalikan
selanjutnya
- Klien mampu duduk
perasaan dan reaksi perawatan
berdampingan dengan
diri sendiri misalnya rasa
perawat.
marah ,empati.
- Klien mampu berbincang -
3. Sediakan waktu untuk
bincang dengan perawat.
berdiskusi dan bina hubungan
- Klien mampu merespon
yang sopan.
tindakan perawat.
4. Berikan kesempatan kepada
klien untuk merespon.

12
Tujuan Khusus 2 : 1. Tunjukan emosional yang Mengungkapkan perasaannya
Klien dapat mengenali dan
sesuai. klien mampu mengenali
mengekspresikan emosinya 2. Gunakan teknik komunikasi
emosinya dan dapat
dengan kriteria hasil : terapeutik terbuka.
mengekspresikannya.
- Klien dapat 3. Bantu klien mengekspresikan
mengungkapkan perasaannya.
4. Bantu klien
perasaannya.
- Klien mampu mengenali mengidentifikasikan situasi
emosinya dan dapat kehidupan yang tidak berada
mengekspresikannya. dalam kemampuan dan
mengontrolnya.
5. Dorong untuk menyatakan
secara verbal perasaan –
perasaan yang berhubungan
dengan ketidak mampuannya.

13
Tujuan Khusus 3 : 1. Diskusikan masalah yang Mengidentifikasi pemikiran
Klien dapat memodifikasi pola
dihadapi klien dengan yang negatif dapat
kognitif yang negatif dengan
memintanya untuk menurunkan penilaian yang
kriteria hasil :
menyimpulkannya. negative pada dirinya.
- Klien dapat
2. Identifikasi pemikiran negatif
mengidentifikasi
klien dan bantu untuk
pemikiran yang negatif.
menurunkan melalui interupsi
- Klien dapat menurunkan
dan substitusi.
penilaian yang negatif
3. Evaluasi ketetapan persepsi
pada dirinya.
logika dan kesimpulan yang
dibuat klien.
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya.
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
perilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya.

2. Gangguan alam perasaan; Tujuan umum :


harga diri rendah. Klien dapat berhubungan dengan
orang lain secara optimal.

14
Tujuan khusus 1 : Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
Klien dapat membina hubungan dengan mengungkapkan prinsip merupakan dasar untuk
saling percaya dengan kriteria komunikasi terapeutik: kelancaran hubungan interaksi
hasil : 1. Sapa klien dengan ramah selanjutnya
- Ekspresi wajah bersahabat. baik verbal maupun non
- Menunjukan rasa senang. verbal
- Ada kontak mata. 2. Perkenalakan diri dengan
- Mau berjabat tangan. sopan
- Meu menyebut nama. 3. Tanyakan nama lengkap
- Mau manjawab salam. klien dan nama penggilan
- Klien mau duduk yang disukai klien
berdampingan dengan 4. Jelaskan tujuan pertemuan
perawat. 5. Jujur dan menepati janji
- Mau mengutarakan 6. Tunjukan sikap empati dan
masalah yang dihadapi. menerima klien apa
adanya
7. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.

15
Tujuan Khusus 2 : 1. Diskusikan kemampuan dan 1. Mendiskusikan tingkat
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki kemampuan klien seperti
kemampuan dan aspek positif klien. menilai realitas, kontrol
yang dimiliki dengan kriteria 2. Setiap bertemu klien diri atau integritas ego
hasil: hindarkan dari memberi diperlukan sebagai dasar
Klien mengidentifikasi penilaian negatif. asuhan keperawatannya.
keamampuan aspek positif yang 3. Utamakan memberi pujian 2. Reinforcement positif
dimiliki : yang realistik. akan meningkatkan harga
- Kemampuan yang dimilki diri.
klien. 3. Pujian yang realistik tidak
- Aspek positif keluarga. menyebabkan klien
- Aspek positif. melakukan kegiatan
- Lingkungan hanya karena ingin
mendapatkan pujian.

16
Tujuan Khusus 3 : 1. Diskusikan dengan klien 1. Keterbukaan dan
Klien dapat menilai kemampuan kemampuan yang masih pengertian tentang
yang digunakan dengan kriteria dapat digunakan selama kemampuan yang dimiliki
hasil : sakit. adalah prasarat untuk
- Klien dapat menilai 2. Diskusikan kemampuan yang berubah.
kemampuan yang dapat dapat dilanjutkan 2. Pengertian tentang
digunakan. penggunaannya kemampuan yang dimiliki
diri, motivasi untuk tetap
mempertahankan
penggunaannya.

17
Tujuan Khusus 4 : 1. Rencanakan bersama klien 1. Pengertian tentang
Klien dapat (menetapkan) aktivitas yang dapat kemampuan yang dimiliki
merencanakan kegiatan sesuai dilakukan setiap hari sesuai diri, motivasi untuk tetap
dengan kemampuan yang dimiliki kemampuan. mempertahankan
dengan kriteria hasil : 2. Tingkatkan kegiatan sesuai penggunaannya.
- Klien membuat rencana dengan toleransi kondisi 2. Klien perlu bertindakan
kegiatan harian klien. secara realitas dalam
3. Beri contoh cara pelaksanaan kehidupannya.
kegiatan yang boleh klien 3. Contoh peran yang dilihat
lakukan. klien akan memotivasi
klien untuk melaksanakan
kegiatan

18
Tujuan Khusus 5 : 1. Beri kesempatan pada klien 1. Memberikan kesempatan
Klien dapat melakukan kegiatan untuk mencoba kegiatan pada klien mandiri dapat
sesuai kondisi sakit dan yang telah direncanakan. meningkatkan motivasi
kemampuannya dengan kriteria 2. Beri pujian atas keberhasilan dan haga diri klien.
hasil : klien. 2. Memberikan kesempatan
- Klien dapat melakukan 3. Diskusikan kemungkinan kepada klien untuk tetap
kegiatan sesuai kondisi pelaksanaan di rumah. melakukan kegiatan yang
sakit dan kemampuannya bisa dilakukan.
3. Mendorong keluarga
untuk mampu merawat
klien mandiri dirumah.

19
Tujuan Khusus 6 : 1. Beri pendidikan kesehatan 1. Reinforcement positif
Klien dapat memanfaatkan sistem pada keluarga tentang cara dapat meningkatkan harga
pendukung yang ada dengan merawat klien dengan harga diri klien.
kriteria hasil : diri rendah. 2. Suport sistem keluarga
- Klien memanfaatkan 2. Bantu keluarga memberikan akan sangat berpengaruh
sistem pendukung yang dukungan selama klien dalam mempercepat
ada di keluarga dirawat. proses penyembuhan
3. Bantu keluarga menyiapkan klien.
lingkungan rumah 3. Meningkatkan peran serta
keluarga dalam merawat
klien dirumah.

20
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan pukul
1. Ketidakefektifan 23 Mei 1. Membina hubungan S:
koping individu. 2017 saling percaya dengan Klien mengatakan
16.15 wita mengungkapkan prinsip bahwa dirinya tidak
komunikasi terapeutik : mampu untuk
- Menyapa klien mengatasi masalah.
dengan ramah baik
verbal maupun non O :
verbal. - Ekspresi wajah
- Memperkenalakan murung
diri dengan sopan. - Kontak mata
- Menanyakan nama kurang baik.
lengkap klien dan - Mau bejabat
nama penggilan yang tangan.
disukai klien. - Mau menyebut
- Menjelaskan tujuan nama.
pertemuan. - Mau manjawab
- Menunjukan sikap salam.
empati dan menerima - Klien mau duduk
klien apa adanya. berdampingan
2. Mendrong klien untuk dengan perawat.
menyatakan secara verbal - Mau
perasaan – perasaan yang mengutarakan
berhubungan dengan masalah yang
ketidak mampuannya. dihadapi.
3. Mendiskusikan masalah - Klien tidak dapat
yang dihadapi klien mengidentifikasi
dengan memintanya untuk pemikiran yang
menyimpulkannya. negatif.

A:

21
Ketidakefektifan
koping individu.

P:
Masalah teratasi
sebagian, lanjutkan
intervensi :
1) Evaluasi ketetapan
persepsi logika
dan kesimpulan
yang dibuat klien.
2) Kurangi penilaian
klien yang negatif
terhadap dirinya.
3) Bantu klien
menerima nilai
yang dimilikinya
atau perilakunya
atau perubahan
yang terjadi pada
dirinya.

2. Gangguan konsep 23 Mei 1. Mendiskusikan S:


diri; harga diri 2017 kemampuan dan aspek Klien mengatakan
rendah. 16.30 wita positif yang dimiliki klien. bahwa sudah 6 bulan
2. Merencanakan bersama menganggur tidak
klien aktivitas yang dapat dapat bekerja,dan
dilakukan setiap hari hanya bergantung
sesuai kemampuan. pada istri.

22
3. Memberi kesempatan
pada klien untuk mencoba O :
kegiatan yang telah - Klien tidak
direncanakan. mampu
mengidentifikasi
keamampuan
aspek positif
yang dimiliki.
- Klien akan
membuat rencana
kegiatan harian.
- Klien tidak dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi dan
kemampuannya.

A:
Gangguan konsep
diri; harga diri
rendah.

P:
Masalah teratasi
sebagian, intervensi
dilanjutkan :
1) Diskusikan
dengan klien
kemampuan yang
masih dapat
digunakan saat
ini.

23
2) Beri pujian atas
keberhasilan
klien.

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


No. Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan pukul
1. Ketidakefektifan 24 Mei 1. Mengevaluasi S:
koping individu. 2017 ketetapan persepsi Klien mengatakan
10.00 wita logika dan kesimpulan bahwa dirinya
yang dibuat klien. mampu untuk
2. Mengurangi penilaian
mengatasi masalah.
klien yang negatif
O:
terhadap dirinya.
- Ekspresi wajah
3. Membantu klien
bersahabat
menerima nilai yang
- Kontak mata
dimilikinya atau
baik.
perilakunya atau
- Mau berjabat
perubahan yang terjadi
tangan.
pada dirinya.
- Mau menyebut
nama.
- Mau manjawab
salam.
- Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat.
- Mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapi.
- Klien dapat

24
mengidentifikasi
pemikiran yang
negatif.

A:
Ketidakefektifan
koping individu.

P:
Masalah teratasi,
intervensi
dihentikan.

2. Gangguan konsep 24 Mei 1. Mendiskusikan dengan S :


diri; harga diri 2017 klien kemampuan yang Klien mengatakan
rendah. 10.15 wita masih dapat digunakan akan berusaha tidak
saat ini. selalu begantung
2. Memberi pujian atas pada istrinya.
keberhasilan klien.
O:
- Klien mampu
mengidentifikasi
keamampuan
aspek positif
yang dimiliki.
- Klien sudah
membuat
rencana kegiatan
harian.
- Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi dan

25
kemampuannya.

A:
Gangguan konsep
diri; harga diri
rendah.

P:
Masalah teratasi,
intervensi
dihentikan.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dengan Kecemasan

Nama pasien : Tn. S


Hari, tanggal : Selasa, 23 Mei 2017
SP : 1 dan 2 (interaksi 1)

26
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data subjektif :
- Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya.
- Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli.
- Mengungkapkan tidak bisa apa-apa.
- Mengungkapkan dirinya tidak berguna.
- Mengkritik diri sendiri.
- Perasaan tidak mampu.
- Klien mengatakan kadang-kadang merasa tidak percaya diri.
- Klien mengatakan bahwa sudah 6 bulan menganggur tidak dapat
bekerja,dan hanya bergantung pada istri.
- Klien sudah mencoba memeriksakan diri ke sarana pelayanan
kesehatan namun kondisi klien tidak ada perubahan yang dirasakan
b. Data objektif :
- Klien nampak gelisah.
- Ekspresi malu.
- Pada saat pengkajian, tidak ada kontak mata.
- Klien sering mangatakan bahwa dirinya tidak berguna.

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan konsep diri; harga diri rendah.

3. Tujuannya yaitu, pasien mampu :


a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
c. Menilai kemampuan yang dapat digunakan.
d. Menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
e. Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan.
f. Merencanakan kegiatan yang telah dilatih.

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan cara :
- Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.
- Perkenalkan diri dengan pasien.

27
- Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
- Buat kontrak selanjutnya.
- Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi.
- Tunjukkan sikap empati terhadap klien.
- Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien :
- Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
(buat daftar kegiatan).
- Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang
negatif setiap kali bertemu dengan pasien.
c. Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan :
- Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini ( pilih
dari daftar kegiatan ) : buat daftra kegiatan yang dapat dilakuakn saat
ini.
- Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
d. Membantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan berdasarkan
daftar kegiatan yang dilakukan :
- Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat pertemuan.
- Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.
e. Melatih kegiatan yang telah dipilih pasien sesuai kemampuan :
- Latih kegiatan yang dipilih (alat atau cara melakukannya).
- Bantu pasien memasukkan pada jadwal kegiatn untuk latihan dua kali
per hari.
- Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang
diperlihatkan pasien.
f. Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya
dan menyusun rencana kegiatan :
- Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
- Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap aktifitas.
- Susun daftar aktifitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan
keluarga.
- Beri kesempatan klien untuk mengungkapakan perasaanya setelah
pelaksanaan kegiatan

B. Strategi Komunikasi

28
TRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-I (satu)

Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu


pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien
memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian.
1. Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. S, hari ini? Tn. terlihat segar”
- Kontrak :
Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti
setelah itu kita lakukan bersama.”
Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?

2. Kerja :
“Ny. A, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn. S.? Bagus, apa
lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan?
Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan
alamat……..dst.”. “Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina
hubungan saling percaya yang Ny. lakukan.”
“Ny. A, dari lima cara ini, yang mana yang Ny. bisa lakukan di rumah? Coba
kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang kelima
(misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada
tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah.
“Sekarang, coba T. S pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah”. “O, ya
nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita

29
berlatih berjabat tangan Ny.”. Mari kita lakukan dengan saya Ny. A. coba,
sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Ny.
ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk
berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.”
“Tn. S sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Ny. mengenalinya? Bagus!”

3. Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Tn. S setelah bercakap-cakap dan berjabat
tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat
dilakukan di rumah. Salah satunya memperkenalkan diri, yang sudah Tn..
praktekan.
- Evaluasi Objektif
“Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, dan menyebutkan
nama.”
- Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita
buat jadwalnya saja ya Tn? biar Tn. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek
positif yang Tn. miliki.
Tempat : “Tn. mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn..?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“
sampai jumpa ya”

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-2 (Dua)

30
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.

1. Orientasi :
- Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
- Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. S pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa
yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!
- Kontrak :
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
Tn ?”
“Ya benar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang
Tn. miliki.”
Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”

2. Kerja :
“Tn. S, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn.. lakukan?, masih ada
yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan
disini.”.

3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
“Bagaimana perasaan Tn. S setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat
Tn. lakukan disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
“Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
“Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan.”
- Kontrak :
Topik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan
istri bapak.”

31
Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
Waktu :“Biasanya istri Tn. Pulang jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya.
Sampai jumpa.”

32

Anda mungkin juga menyukai