Anda di halaman 1dari 9

Asuhan Keperawatan pada Pasien Kanker Paru

1. Pengkajian
Identitas diri pasien
Nama : Tn. M
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaaan : Buruh
Pendidikan : SMA
Alamat : Jalan Bintang No.10
Sumber Biaya : BPJS

Riwayat kesehatan
Keluhan utama : Pasien mengeluh mual muntah pasca menjalankan
kemoterapi.
Riwayat kesehatan sekarang : Pasien datang ke rumah sakit dan dirawat dengan
penyakit kanker paru. Pasien mendapatkan
kemoterapi dan radiasi. Pasien mengalami mual
muntah pasca kemoterapi dan mengalami
penurunan berat badan. Pasien diindikasikan
dilakukan pemasangan CVP untuk pemberian
nutrisi secara parenteral.
Riwayat kesehatan terdahulu : Pasien mengatakan bahwa dahulu tidak mengidap
pernah mengidap penyakit kronis.
Riwayat kesehatan keluarga : Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota
keluarga yang mengidap penyakit yang sama yang
dialaminya.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 60x/menit
S : 36℃
RR : 20x/menit
TB : 170 cm
BB sebelum masuk RS : 53 kg
BB saat di RS : 48 kg
BMI : 16,6

a. Kepala : tidak ada benjolan


b. Rambut : Rambut pasien tampak bersih, tidak ada ketombe, tekstur
rambut kasar, dan mengalami kerontokan karena
kemoterapi.
c. Mata : Mata simetris kanan kiri, keadaan bersih, konjungtiva
anemis, penglihatan normal, tidak menggunakan
alat
bantu penglihatan.
d. Telinga : Telinga simetris kanan kiri, tidak ada serumen, tidak ada
pembengkakan, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
e. Hidung : Simetris kanan kiri, tidak ada serumen, penciuman
normal.
f. Mulut dan gigi : Mukosa bibir kering, keadaan mulut tidak bersih, gigi
tidak lengkap.
g. Leher : Tidak ada pembengkakan pada leher, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
h. Thoraks
 Paru-paru
I : Dada simetris kiri kanan, gerakan dinding dada terlihat tidak beraturan.
Pp : Tidak ada nyeri, tidak ada pembengkakan atau benjolan, taktil fremitus
kanan dan kiri bergetar kuat.
Pk : Kiri kanan terdengar sonor.
Ak : Pada daerah bronkus kanan dan kiri terdengar ronchi.
 Jantung
I : Simetris kanan kiri, iktus kordis tidak terlihat, CRT < 3 detik.
Pp : Iktus kordis teraba di ICS ke V, tidak ada nyeri tekan.
Pk :
 Batas jantung kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra.
 Batas jantung kanan bawah : ICS IV linea parasternalis dextra
 Batas jantung kiri atas : ICS II linea para sternalis sinistra.
 Batas jantung kiri bawah : ICS IV linea medio clavicularis sinistra.
Ak : Bunyi jantung 1 dan irama teratur, tidak terdengar suara tambahan.
i. Abdomen
I : Abdomen simetris kanan kiri, bentuk abdomen flat (datar), tidak ada
bekas luka.
Pp : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembengkakan.
Pk : Timpani.
Ak : Bising usus (+) 12x/menit, irama regular.
j. Punggung : Tidak terlihat adanya luka, tidak terdapat nyeri
tekan, dan tidak terdapat fraktur pada tulang
belakang.
k. Genetalia : Klien tidak terpasang kateter, tidak ada kelainan,
BAK dan BAB dibantu keluarga.
l. Integumen : Keadaan kulit kering, warna kulit sawo matang.

Data Biologis
1) Makan dan Minum
Pola makan
Frekuensi makan : 1x/sehari, sekitar 2-4 sendok.
Jenis makan : MB
Makanan disukai : -
Alergi makanan :-
Pola minum
Frekuensi minum : < 2 liter/ hari
Minuman disukai : -
2) Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x2/hari
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Khas
Konsistensi: Lembek
Kesulitan : Tidak ada
BAK
Frekuensi : Kurang lebih 5x/hari
Warna : Kuning tua
Bau : Pesing
Konsistensi: Cair
Kesulitan : Tidak ada
3) Istirahat Tidur
Waktu : Siang malam
Lama : Kurang lebih 6 jam
Waktu bangun : Pagi
Kesulitan : Tidak ada
4) Personal Hygiene
Mandi : 1x/hari
Gosok gigi : 1x/hari
Cuci rambut : 1x/hari
Potong kuku : Tidak ada
5) Ketergantungan
Merokok : Iya
Minum alkohol : Tidak
Obat-obatan : Tidak
Data Psikologis
Pasien mengatakan jika ia merasa lelah dengan rasa sakit yang dideritanya dan tidak
yakin terhadap tindakan yang diberikan oleh petugas kesehatan, tetapi ingin berkeinginan
untuk sembuh atau tidak ingin sakit kembali.

Data Sosial
Pasien mendapatkan dukungan dari keluarga dan selalu didampingi selama masa
perawatan di rumah sakit.

2. Analisis Data
No. Data Masalah Etiologi
1. Ds : Pasien mengatakan mengalami Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
penurunan berat badan terus menerus, mencerna makanan
tidak dapat makan, dan mengeluh mual
muntah.
Do :
 BB awal 53 kg turun menjadi 48
kg
 BMI : 16.6 (kategori kurus)
 Mukosa pucat
 Bising usus meningkat 12x/menit
 Rambut rontok berlebihan karena
kemoterapi.
 Feses lembek
2. Ds : Pasien mengatakan bahwa dia sangat Ketidakpatuhan Efek samping
lelah dengan penyakitnya, dan pasien program
tidak yakin terhadap tindakan pengobatan perawatan/pengobatan
tersebut akan membantunya.
Do :
 Tampak masalah kesehatan masih
ada yaitu pasien mengalami
penurunan berat badan terus
menerus
 Tampak komplikasi dari penyakit
pasien yakni mual muntah setelah
kemoterapi

3. Diagnosis Keperawatan
 Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan ditandai
dengan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal, membran mukosa
pucat, dan bising usus meningkat, rambut rontok berlebihan.
 Ketidakpatuhan berhubungan dengan efek samping program perawatan/pengobatan
ditandai dengan menolak mengikuti anjuran, masalah kesehatan masih ada.

4. Perencanaan
No. Diagnosis SLKI SIKI
1. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam  Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan maka Status Nutrisi Membaik  Sajikan makanan secara
mencerna makanan dengan kriteria hasil : menarik dan suhu yang
ditandai dengan berat  Berat badan membaik sesuai
badan menurun  Bising usus membaik  Berikan makanan tinggi
minimal 10%  Membran mukosa kalori dan tinggi protein
dibawah rentang membaik Manajemen kemoterapi
ideal, membran  Rambut rontok menurun  Monitor mual dan muntah
mukosa pucat, dan Setelah dilakukan intervensi akibat kemoterapi
bising usus selama 2x24 jam maka Fungsi  Lakukan tindakan
meningkat, rambut Gastrointestinal Membaik dengan perawatan rambut
rontok berlebihan. kriteria hasil :  Berikan obat kemoterapi
 Mual menurun sesuai program
 Muntah menurun  Ajarkan teknik relaksasi
 Konsistensi feses dan distraksi
membaik  Kolaborasi pemberian
 Peristaltik usus membaik obat untuk mengendalikan
efek samping
2. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan intervensi Dukungan Kepatuhan Program
berhubungan dengan selama 2x24 jam maka Tingkat Pengobatan
efek samping Kepatuhan Meningkat dengan  Informasikan program
program kriteria hasil : pengobatan yang harus
perawatan/pengobatan  Verbalisasi mengikuti dijalani
ditandai dengan anjuran meningkat  Buat komitmen menjalani
menolak mengikuti  Tanda dan gejala penyakit program pengobatan dengan
anjuran, masalah membaik baik
kesehatan masih ada. Setelah dilakukan intervensi  Libatkan keluarga untuk
selama 2x24 jam maka Tingkat mendukung program
Pengetahuan membaik dengan pengobatan yang dijalani
kriteria hasil : Promosi Kepatuhan Pengobatan
 Persepsi yang keliru  Jelaskan pentingnya
terhadap masalah menurun mengikuti pengobatan sesuai
dengan program
 Jelaskan akibat yang mungkin
terjadi jika tidak mematuhi
pengobatan

Evidence Base Practice


Judul Efektivitas Perbandingan Pemberian Minuman Dingin Terhadap
Penurunan Sensasi Mual dan Muntah Setelah Kemoterapi Pada
Klien Kanker Payudara di RS Umum DR. H. Abdul Moeloek
Propinsi Lampung
Penulis Dimas Ning Pangesti, Yani Sofiani
Tahun 2016
Jurnal Jurnal Kesehatan
Metode Quasi Experiment pre and post test
Tujuan Untuk mengetahui efektifitas perbandingan pemberian minuman
dingin terhadap penurunan sensasi mual muntah setelah kemoterapi
pada penelitian kuantitatif, menggunakan quasy experiment pre and
post test design.
Hasil Hasil uji statistik mual muntah sebelum dan sesudah pemberian
minuman es teh manis, jus melon dan es susu nutrican dingin 10º-15℃
menunjukkan hasil uji p-value=0.000.
Kesimpulan Terdapat pengaruh pemberian minuman dingin 10º-15℃ terhadap
penurunan sensasi mual muntah setelah kemoterapi pada klien kanker
payudara di RSU Dr.H.Abdul Moeloek, Lampung.

Judul Nutrimat Bar Menurunkan Sisa Makanan Pasien Kemoterapi di


RSUP Sanglah Denpasar
Penulis Ida Ayu Nyoman Triwini, Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum, Ni
Ketut Wiradnyani
Tahun 2017
Jurnal Journal of The Indonesian Nutrition Association
Metode Non-Randomized pre and post test with control group design
Tujuan Nutrimat Bar merupakan makanan khusus yang dirancang untuk
pasien kemoterapi dengan ukuran kecil namun memiliki kandungan
tinggi energi, protein, antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pemberian nutrimat bar dalam menurunkan sisa makanan
pasien kemoterapi di RSUP Sanglah Denpasar.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata sisa makanan pasien
kemoterapi pada kelompok kasus sebesar 28,94% (±8,50), sedangkan
pada kelompok kontrol sebesar 46,00% (±4,70). Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sisa
makan pasien pada kelompok kasus dan kelopok kontrol dengan nilai
p<0.05.
Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa nutrimat bar dapat menurunkan sisa
makanan pasien kemoterapi di RSUP Sanglah Denpasar

Judul Efektifitas Latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)


Terhadap Mual Muntah Kemoterapi Pasien Kanker Ovarium
Penulis Sri Utami
Tahun 2019
Jurnal Jurnal Keperawatan Jiwa
Metode Quasy Experiment
Tujuan PMR (Progressive Muscle Relaxation) suatu prosedur untuk
mendapatkan relaksasi pada otot melalui dua langkah. Langkah
pertama dengan memberikan tegangan pada suatu kelompok otot, dan
kedua menghentikan tegangan kemudian memusatkan perhatian
terhadap bagaimana otot tersebut menjadi relaks, merasakan sensai
relaks secara fisik dan tegangnya menghilang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektifitas latihan Progressive Muscle
Relaxation terhadap mual muntah kemoterapi kanker ovarium.
Hasil Hasil penelitian dengan melibatkan 30 responden sebagai eksperimen
dan kontrol yang mengalami mual muntah kemoterapi kanker ovarium
memperlihatkan bahwa rata-rata mual muntah pasien kemoterap
sesudah diberikan intervensi latihan Progressive Muscle Relaxation
(PMR) pada kelompok eksperimen mengalami penurunan. Hasil
analisa diperoleh p value 0,000 < 0,05, maka Ho dan Ha diterima
Kesimpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terbukti dapat
mengurangi mual muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Anda mungkin juga menyukai