SIFILIS
GONORRHEA
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
SIFILIS DINI
b. Sifilis Sekunder (S II), timbul setelah 6-8 miggu sejak S1.Pada beberapa kasus keadaan S II ini sering
masih disertai S I. Pada S II dimulai dengan hejala konsistensi seperti anoreksia, demam, athralgia,
angina. Pada stasium ini kelainan pada kulit , rambut, selaput lendir mulut dan genetalia, kelenjar getah
bening dan alat dalam
c. Sifilis Laten, gejala klinis tidak tampak, tetapi hasil pemeriksaan tes serolofi untuk sifilis positif.Tes yang
dialnjutkan adalah VDRL dan THPA
a. Sifilis Tersier (S III), lesi pertama timbul 3-10 tahun setelah S I berua gumma yang sirkumskrip.Gumma
sering perlunakan dan mengeluarkan cairan seropurulen dan kadang-kadang disertai jaringan nekrotik
SIFILIS LANJUT sehingga terbentuk ulkus.Gumma ditemukan pada kulit, mukosa mulut, dan organ dalam terutama hati
b. Sifilis Kardiovaskuler, timbul 10-40 tahun setelah infeksi primer dan terdapat pada sekita 10% kasus
lanjut dan 40% dapat bersama neurosifilis. Sifilis kardiovaskuler dapat dibagi menjadi 3 tipe : Sifilis
pada jantung, pada pembuluh darah, pada pembuluh darah sedang
c. Sifilis Kongenital Dini, gambaran klinis sifilis congenital dini sangat bervariasi, dan menyerupai sifilis
stadium II.Karena infeksi pada janin melalui aliran darah maka tidak dijumpai kelainan sifilis
primer.Pada saat bayi lahir dapat tampak sehat dan kelainan timbul setelah beberapa minggu, tetapi dapat
pula kelainan sejak lahir
GONORRHEA
Gonorrhea merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh kuman Neiserria gonorrhoeae
yang sering menyerang membran mukosa uretra pada pria dan endoservik pada wanita.Kuman ini hanya
mempunyai satu host, yaitu manusia dan dapat menginfeksi pria maupun wanita.Penularannya melalui
kontak seksual antar manusia (vaginal, anal, atau oral).
Manifestasi klinis infeksi gonore dibagi
menjadi infeksi asimtomatis dan infeksi
lokal simtomatis, infeksi lokal dengan
PATOFISIOLOGI komplikasi, dan infeksi sistemik. MANIFESTASI KLINIS
Pria : epididimitis
IDENTITAS KLIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
a. Nama : Tn Z
Nyeri pada area genetalia sejak 2 bulan terakhir. Nyerinya
b. Jenis kelmain : Laki-laki
bertambah ketika beraktivitas, demam,pegal-pegal, serta
c. Usia : 40 tahun
kemerahan pada kaki dan tangan. Pemeriksaan tanda-tanda
d. Alamat : Jl.Ir Soekarno no 10 Surabaya
vital : TD = 120/90 mmHg, Nadi = 90x/menit, RR =
e. Pekerjaan : Sales 21x/menit, Suhu =38,5°C.
f. Status perkawinan : Kawin
Riwayat Penyakit Dahulu : Infeksi Genetalia
g. Agama : Islam
Riwayat Penyakit Keluarga : -
h. Suku bangsa: Jawa
Riwayat Kebiasaan : memenuhi kebutuhan seks
Keluhan utama : Nyeri pada area
dengan pekerja seks komersial dan tidak memakai kondom
genetalia sejak 2 bulan terakhir. Nyerinya
bertambah ketika beraktivitas.
PENGKAJIAN
KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
• Oksigenasi: tidak mengalami gangguan dalam bernapas, • Gerak dan aktivitas : sebelum sakit Tn Z dapat
menggunakan alat bantu napas, RR 21x/menit beraktivitas dengan baik, saat pengkajian Tn Z
mengatakan aktivitasnya terbatas karena rasa nyeri yang
• Eliminasi : BAB lunak agak encer
di derita. Hanya bisa berbaring di tempat tidur.
• Makan dan minum : sebelum sakit Tn Z makan teratur
• Personal Hygiene : sebelum sakit Tn Z biasa mandi
3 kali sehari, minum 8-10 gelas sehari. Saat pengkajian
2 kali sehari, saat pengkajian Tn Z jarang mandi.
Tn Z mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya ½
porsi dan minum hanya 4 gelas • Berpakaian : Tn Z jarang mengganti pakaian dalam
b. Suhu : 38,5°C
c. Nadi: 90 x/menit
d. TD :120/90 mmHg
e. RR : 21 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut normal, warna rambut 7. Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada,
hitam, tidak ada lesi atau benjolan, klien tampak gelisah, ekspresi wajah terdengar suara redup pada area jantung, sonor pada area paru, suara paru
tegang. vesikuler.
2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera 8. Abdomen : Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan empat tahap
unikterik, pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Inspeksi didapat abdomen klien
bersih. Auskultasi abdomen klien didapat bising usus klien aktif di empat
3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
kuadran dengan frekuensi 12 kali/ menit. Palpasi yang dilakukan yaitu
lumen, penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada pernafasan cuping
pemeriksaan pada area bawah dekat genetalia terdapat nyeri tekan dan nyeri
hidung.
setiap gerak. Perkusi yang dilakukan terdapat bunyi timpani. Klien sering
4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih, dan memegangi perutnya yang sakit. Kulit teraba panas.
lidah bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.
9. Genitalia : daerah genitalia keadaannya tidak bersihterdapat luka
5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan kemerahan dan terdapat bintik bintik di daerah inguinal dan ditemukanadanya
pendengaran baik. ulkus kemerahan pada penis
6. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan . 10. Ekstremitas Atas : Tangan kanan terpasang IVFD RL 20 tpm. Dan
bawah : Tidak terdapat luka, edema, ataupun sianosis pada kuku. Tampak
kemerahan.
PEMERIKSAAN
MPV 8.5 fl 7.2-11.1
PENUNJANG
Eosinofil 0,4 % 2-4
Batang 3.2 % 2-5
2021
Kreatinin Darah 0.82 mg/dl -
Hemoglobin 14.8 g/dl 12-16
GDS 101 mg/dl -
Urin Lengkap
Leukosit 15000 u/L 4.000-
Fisis Warna Kuning - Kuning muda-
10.800 tua
Hematokrit 43 % 37-47
b. Hipertermi b.d proses penyakit infeksi d.d suhu diatas nilai normal, kulit
merah dan kulit terasa panas.
c. Gangguan integritas kulit b.d peradangan pada lapisan kulit d.d kerusakan
lapisan kulit, nyeri, dan kemerahan
d. Pola seksual tidak efektif b.d hambatan hubungan dengan pasangan d.d
mengeluh sulit melakukan aktifitas seksual
e. Harga diri rendah situasional b.d perilaku tidak konsisten dengan nilai d.d
Merasa bersalah, Melebih-lebihkan nilai negatif dari diri sendiri
No Hari, Diagnosis Keperawatan Rencana Keperawatan
Tanggal, Tujuan Intervensi
Jam
1 Nyeri akut b.d cidera biologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
d.d mengeluh nyeri, tampak selama 1x24 jam diharapkan tingkat
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
meringis, dan gelisah. nyeri berkurang/hilang dengan kriteria
intensitas nyeri
hasil:
2. Identifikasi faktor yang memperberat dan meperingan nyeri
a. Keluhan nyeri menurun 3. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
b. Meringis menurun diberikan
c. Gelisah menurun 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
3. Menyusun
Edukasi
batasan sesuai
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
kelamin membaik
4. Pencarian 2. Jelaskan perkembangan sesualitas sepanjang siklus kehidupan
dukungan sosial
3. Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
meningkat
5. Verbalisasi 4. Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual
hubungan 5. Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis. kemiskinan,
harmonis kehilangan karir dan pendidikan)
membaik
6. Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks babas
6. Verbalisasi
hubungan seksual 7. Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya
INTERVENSI KEPERAWATAN
membaik
8. Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
penilaian positif
5. Batasi jumlah pengunjung
diri meningkat
6. Bicara dengan nada rendah dan tenang
4. Minat memcoba
hal baru meningkat 7. Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
5. Poatur tubuh
8. Cegah perilaku pasif dan agresif
menampakkan
wajah meningkat 9. Beri penguatan posistif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
8. Meremehkan
13. Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
kemampuan
mengatasi masalah Edukasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
menurun 1. Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosis Tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Jam
1 5
Nyeri akut b.d Evaluasi 5 Maret
Maret
cidera biologis 2021 2021 jam 13.00
d.d mengeluh 09.00 1. mengidentifikasi faktor penyebab
S: Klien
nyeri bertambah dan berkurang
nyeri, tampak 09.10 2. mengidentifikasi letak, durasi, mengatakan skala
meringis, dan frekuensi, dan kualitas nyeri
nyeri 4
gelisah. 09.15 3. memonitor keberhasilan terapi yang
sudah diberikan O : Ekspresi wajah
4. memonitor efek samping dari terapi nampak meringis
09.25
5. memberi kompres hangat dan pijatan
09.27 dan gelisah
untuk mengurangi nyeri (teknik
nonfarmakologis
A : Masalah belum
6. mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri teratasi
7. memberi penjelasan strategi untuk
P : Intervensi
meredakan nyerI
8. memberi informasi tentang monitor dilanjutkan
nyeri secara mandirI
2 Hipertermi b.d
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5 Maret Evaluasi 5 Maret 2021 jam 17.00
proses penyakit
infeksi d.d suhu 2021
S :Klien mengatakan badannya gerah
diatas nilai normal, 1. mengukur suhu tubuh
kulit merah dan 13.00
O : suhu tubuh 36.7
2. memonitor kadar elektrolit
kulit terasa panas
13.10
3. memonitor keluaran urin A :Masalah teratasi
13.13 4. melonggarkan pakaian pasien P : Intervensi dihentikan
5. mengompres menggunakan air
hangat
13.17
3 6. menganjurkan tirah baring
Gangguan integritas 6 Maret 2021 Evaluasi 6 Maret 2021 jam
1. mengidentifikasi penyebab gangguan
kulit b.d peradangan 11.00
07.00
integritas kulit
pada lapisan kulit d.d
S :Klien mengatakan prih
2. membersihkan daerah perineal dengan air
kerusakan lapisan kulit,
pada daerah genetalia dan
hangat dan hindari produk berbahan
nyeri, dan kemerahan 07.03
inguinal
dasar alcohol
3. menganjurkan konsumsi air yang cukup O :kulit teraba hangat dan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
efektif b.d hambatan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan 11.00
15.00
hubungan dengan kemampuan pasien untuk menerima
15.03
pasangan d.d informasi
S:integritas orientasi
mengeluh sulit 2. Menyampaikan materi menggunakan
seksual membaik
melakukan aktifitas media sesuai jadwal pendidikan
15.15
seksua kesehatan O: -
15.20 3. Memberikan kesempatan pasien untuk
A:Masalah belum teratasi
bertanya
P:Intervensi dilanjutkan
4. Memberi penjelasan terkait risiko tertular
❤️