Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA INFEKSI ORGAN


REPRODUKSI
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
KELOMPOK 2 A3 2019
MATERI YANG DIPAPARKAN

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

SIFILIS

GONORRHEA

ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Penyakit Menular Seksual (PMS) Penyakit Menular Seksual bisa


adalah penyakit yang disebabkan ditularkan melalui hubungan seksual
karena adanya invasi organisme yang tidak terlindungi, baik pervaginal,
virus, bakteri, parasit dan kutu anal, maupun oral. Cara penularan
kelamin yang sebagian besar lainnya secara perinatal, yaitu dari ibu
menular melalui hubungan seksual. ke bayinya, baik selama kehamilan, saat
baik yang berlainan jenis ataupun kelahiran ataupun setelah lahir
sesama jenis.
SIFILIS
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang bersifat akut dan kronis ditandai
dengan lesi primer diikuti dengan erupsi sekunder pada kulit dan selaput lender kemudian masuk ke dalam periode
laten diikuti dengan lesi pada kulit, lesi pada tulang, saluran pencernaan, sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskuler

PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLINIS PEMERIKSAAN PENUNJANG


Treponema palidum masuk melalui selaput lendir yang
utuh, atau kulit yang mengalami abrasi, menuju kelenjar Pemeriksaan T. Pallidum
limfe, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah, dan • Dark-Field microscopy
diedarkan ke seluruh tubuh. Setelah beredar beberapa jam • Benjolan kecil atau gumma • Direct Fluorescence Antibody
infeksi menjadi sistemik walaupun tanda-tanda klinis dan • Infeksi HIV Test
serolois belum jelas Kisaran satu minggu setelah terinfeksi • Gangguan saraf Tes Serologik Sifilis (TSS)
Treponema pallidum, ditempat masuk timbul lesi primer • Gangguan jantung • Tes nontreponemal (reaginic
berupa ulkus Ulkus akan muncul selama satu hingga lima • Komplikasi kehamilan tests)
minggu, kemudian menghilang Enam minggu kemudian, • Tes Treponemal
timbul erupsi seluruh tubuh pada sebagian kasus sifilis • Pemeriksaan histopatologis.
sekunder
MANIFESTASI KLINIS
a. Sifilis Primer (S I), timbul 10-90 hari setelah terjadi infeksi.Lesi peratam berupa macula ata papula
merah yang kemudian menjadi ulkus (chancre), dengan pinggir keras, dasar ulkus biasanya merah dan
tidak sakit bila dipalpasi

SIFILIS DINI
b. Sifilis Sekunder (S II), timbul setelah 6-8 miggu sejak S1.Pada beberapa kasus keadaan S II ini sering
masih disertai S I. Pada S II dimulai dengan hejala konsistensi seperti anoreksia, demam, athralgia,
angina. Pada stasium ini kelainan pada kulit , rambut, selaput lendir mulut dan genetalia, kelenjar getah
bening dan alat dalam

c. Sifilis Laten, gejala klinis tidak tampak, tetapi hasil pemeriksaan tes serolofi untuk sifilis positif.Tes yang
dialnjutkan adalah VDRL dan THPA

a. Sifilis Tersier (S III), lesi pertama timbul 3-10 tahun setelah S I berua gumma yang sirkumskrip.Gumma
sering perlunakan dan mengeluarkan cairan seropurulen dan kadang-kadang disertai jaringan nekrotik
SIFILIS LANJUT sehingga terbentuk ulkus.Gumma ditemukan pada kulit, mukosa mulut, dan organ dalam terutama hati

b. Sifilis Kardiovaskuler, timbul 10-40 tahun setelah infeksi primer dan terdapat pada sekita 10% kasus
lanjut dan 40% dapat bersama neurosifilis. Sifilis kardiovaskuler dapat dibagi menjadi 3 tipe : Sifilis
pada jantung, pada pembuluh darah, pada pembuluh darah sedang

c. Sifilis Kongenital Dini, gambaran klinis sifilis congenital dini sangat bervariasi, dan menyerupai sifilis
stadium II.Karena infeksi pada janin melalui aliran darah maka tidak dijumpai kelainan sifilis
primer.Pada saat bayi lahir dapat tampak sehat dan kelainan timbul setelah beberapa minggu, tetapi dapat
pula kelainan sejak lahir
GONORRHEA
Gonorrhea merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh kuman Neiserria gonorrhoeae
yang sering menyerang membran mukosa uretra pada pria dan endoservik pada wanita.Kuman ini hanya
mempunyai satu host, yaitu manusia dan dapat menginfeksi pria maupun wanita.Penularannya melalui
kontak seksual antar manusia (vaginal, anal, atau oral).
Manifestasi klinis infeksi gonore dibagi
menjadi infeksi asimtomatis dan infeksi
lokal simtomatis, infeksi lokal dengan
PATOFISIOLOGI komplikasi, dan infeksi sistemik. MANIFESTASI KLINIS

Bakteri Neisseria gonorrheae merupakan bakteri


diplokokus gram negatif yang bersifat intraseluler yang
mempengaruhi epitel kuboid atau kolumner pada
hostnya. Virulensi dan patogenitas bakteri ini tergantung
pada banyak hal, misalnya protein opacity-associated
yang dapat meningkatkan perlekatan antara gonokokus
(bentuk koloni pada kultur media) dan juga
meningkatkan perlekatannya dengan fagosit
KOMPLIKASI
A. Local

Pria : epididimitis

Wanita : penyakit radang panggul (PID) PEMERIKSAAN PENUNJANG


B. Sistemik a. Pengecatan Gram
Komplikasi sistemik biasanya berasal dari infeksi b. Kultur
asimptomatik pada faring, uretra, atau c. Tes Definitif
serviks.Penyebaran komplikasi sistemik terjadi melalui
- Tes Oksidase
aliran darah yang menyebabkan demam, rasa nyeri,
- Tes Fermentasi
artritis purulen, dan pustula pada kulit. Perluasan infeksi
dapat terjadi pada wanita maupun pria, tapi lebih sering
dijumpai pada wanita selama kehamilan atau menstruasi.
KASUS
Tuan Z usia 40 tahun, mengatakan nyeri pada genetalia sejak 2 bulan terakhir. Nyerinya bertambah
ketika beraktivitas. Tuan Z juga mengeluhkan demam,pegal-pegal, serta kemerahan pada kaki dan
tangan. Tuan Z adalah seorang sales yang sering pergi keluar kota, berpisah dengan anak istri.
Terkadang tuan Z memenuhi kebutuhan seksnya dengan pekerja seks komersial dan tidak
menggunakan kondom. Tuan Z sebelumnya sudah pernah mengidap infeksi genetalia, tetapi tidak
rutin meminum obat.Ia takut dirinya mengidap sifilis.Tuan Z merasa sangat bersalah pada istrinya, ia
takut menularkan penyakit pada istrinya karena ia juga melakukan hubungan seks ketika pulang.
Pada pemeriksaan genitalia, pada daerah genitalia keadaannya tidak bersihterdapat luka kemerahan
dan terdapat bintik bintik di daerah inguinal dan ditemukanadanya ulkus kemerahan pada
penis.Tanda-tanda vital : TD = 120/90 mmHg, Nadi = 90x/menit, RR = 21x/menit, Suhu =38,5°C.
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN

IDENTITAS KLIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
a. Nama : Tn Z
Nyeri pada area genetalia sejak 2 bulan terakhir. Nyerinya
b. Jenis kelmain : Laki-laki
bertambah ketika beraktivitas, demam,pegal-pegal, serta
c. Usia : 40 tahun
kemerahan pada kaki dan tangan. Pemeriksaan tanda-tanda
d. Alamat : Jl.Ir Soekarno no 10 Surabaya
vital : TD = 120/90 mmHg, Nadi = 90x/menit, RR =
e. Pekerjaan : Sales 21x/menit, Suhu =38,5°C.
f. Status perkawinan : Kawin
Riwayat Penyakit Dahulu : Infeksi Genetalia
g. Agama : Islam
Riwayat Penyakit Keluarga : -
h. Suku bangsa: Jawa
Riwayat Kebiasaan : memenuhi kebutuhan seks
Keluhan utama : Nyeri pada area
dengan pekerja seks komersial dan tidak memakai kondom
genetalia sejak 2 bulan terakhir. Nyerinya
bertambah ketika beraktivitas.
PENGKAJIAN
KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL

• Oksigenasi: tidak mengalami gangguan dalam bernapas, • Gerak dan aktivitas : sebelum sakit Tn Z dapat
menggunakan alat bantu napas, RR 21x/menit beraktivitas dengan baik, saat pengkajian Tn Z
mengatakan aktivitasnya terbatas karena rasa nyeri yang
• Eliminasi : BAB lunak agak encer
di derita. Hanya bisa berbaring di tempat tidur.
• Makan dan minum : sebelum sakit Tn Z makan teratur
• Personal Hygiene : sebelum sakit Tn Z biasa mandi
3 kali sehari, minum 8-10 gelas sehari. Saat pengkajian
2 kali sehari, saat pengkajian Tn Z jarang mandi.
Tn Z mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya ½
porsi dan minum hanya 4 gelas • Berpakaian : Tn Z jarang mengganti pakaian dalam

• Istirahat dan tidur : sebelum sakit biasanya tidur dari


jam 00.00-05.00 WIB, saat pengkajian Tn Z mengatakan
mengalami gangguan tidur karena rasa nyeri dan pegal-
pegal yang terkadang muncul. Tampak lingkaran hitam
pada mata.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran : Compos mentis

b. Suhu : 38,5°C

c. Nadi: 90 x/menit

d. TD :120/90 mmHg

e. RR : 21 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala : kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut normal, warna rambut 7. Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada,
hitam, tidak ada lesi atau benjolan, klien tampak gelisah, ekspresi wajah terdengar suara redup pada area jantung, sonor pada area paru, suara paru
tegang. vesikuler.

2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera 8. Abdomen : Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan empat tahap
unikterik, pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Inspeksi didapat abdomen klien
bersih. Auskultasi abdomen klien didapat bising usus klien aktif di empat
3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
kuadran dengan frekuensi 12 kali/ menit. Palpasi yang dilakukan yaitu
lumen, penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada pernafasan cuping
pemeriksaan pada area bawah dekat genetalia terdapat nyeri tekan dan nyeri
hidung.
setiap gerak. Perkusi yang dilakukan terdapat bunyi timpani. Klien sering
4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih, dan memegangi perutnya yang sakit. Kulit teraba panas.
lidah bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.
9. Genitalia : daerah genitalia keadaannya tidak bersihterdapat luka
5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan kemerahan dan terdapat bintik bintik di daerah inguinal dan ditemukanadanya
pendengaran baik. ulkus kemerahan pada penis

6. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan . 10. Ekstremitas Atas : Tangan kanan terpasang IVFD RL 20 tpm. Dan
bawah : Tidak terdapat luka, edema, ataupun sianosis pada kuku. Tampak
kemerahan.
PEMERIKSAAN
MPV 8.5 fl 7.2-11.1

Basofil 0.1 % 0-1

PENUNJANG
Eosinofil 0,4 % 2-4
Batang 3.2 % 2-5

Segmen 86.6 % 40-70

Limfosit 5.1 % 25-40

Nama Hasil Satuan Nilai


Monosit 4.6 % 2.0-8.0

Pemeriksaan 5 Maret Normal


Ureum Darah 20.9 mg/dl -

2021
Kreatinin Darah 0.82 mg/dl -
Hemoglobin 14.8 g/dl 12-16
GDS 101 mg/dl -

Urin Lengkap
Leukosit 15000 u/L 4.000-
Fisis Warna Kuning - Kuning muda-
10.800 tua

Hematokrit 43 % 37-47

Kejernihan Jernih - Jernih


Eritrosit 4.8 10^6/uL 4.2-5.2
Bau Khas - Khas
Trombosit 304000 /uL 150000-
Kimia
450000 Berat Jenis 1.015 - 1.010-1.030

MCV 90.4 fl 79-99


PH 8.0 - 4.6-7.8
MCH 27.3 pg 27-31
Leukosit 500 - Negative
MCHC 30.2 % 33-37
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d cidera biologis d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, dan
gelisah.

b. Hipertermi b.d proses penyakit infeksi d.d suhu diatas nilai normal, kulit
merah dan kulit terasa panas.

c. Gangguan integritas kulit b.d peradangan pada lapisan kulit d.d kerusakan
lapisan kulit, nyeri, dan kemerahan

d. Pola seksual tidak efektif b.d hambatan hubungan dengan pasangan d.d
mengeluh sulit melakukan aktifitas seksual

e. Harga diri rendah situasional b.d perilaku tidak konsisten dengan nilai d.d
Merasa bersalah, Melebih-lebihkan nilai negatif dari diri sendiri
No Hari, Diagnosis Keperawatan Rencana Keperawatan
Tanggal, Tujuan Intervensi
Jam

1   Nyeri akut b.d cidera biologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi:
d.d mengeluh nyeri, tampak selama 1x24 jam diharapkan tingkat
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
meringis, dan gelisah. nyeri berkurang/hilang dengan kriteria
intensitas nyeri
hasil:
  2. Identifikasi faktor yang memperberat dan meperingan nyeri
a. Keluhan nyeri menurun 3. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
b. Meringis menurun diberikan
c. Gelisah menurun 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik:

5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (

biofeedback, terapi pijat, kompres air hangat/dingin, teknik


imajinasi terbimbing)
6. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri (suhu,
pencahayaan, kebisingan)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi :

7. Jelaskan strategi meredakan nyeri


8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3   Gangguan Setelah dilakukan Observasi :
integritas tindakan
1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
kulit b.d keperawatan
(mis. Perubahan sirkulasi perubahan status
peradanga selama 5x24 jam
nutrisi, penurunan, kelembapan, suhu lingkungan
n pada integritas kulit dan
ekstrem, penurunan mobilitas)
lapisan jaringan dengan
INTERVENSI KEPERAWATAN kulit d.d kriteria: Terapeutik:

kerusakan 2. Bersihkan parineal dengan air hangat, terutama


a. Kerusakan
lapisan selama periode diare
2   Hiperter Setelah dilakukan Observasi: lapisan kulit
kulit, nyeri, 3. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
mi b.d tindakan keperawatan menurun
1. Monitor suhu tubuh dan hipoalergik pada kulit sensitif
b. Nyeri
proses selama 2x24 jam kemerahan
2. Monitor kadar elektrolit menurun 4. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
penyakit termoregulasi membaik kering
3. Monitor keluaran urin   c. Kemerahan
infeksi dengan kriteria hasil: menurun Edukasi:
Terapeutik:
d.d suhu d. Suhu kulit
a. Suhu tubuh
5. Anjurkan minum air yang cukup
diatas 4. Sediakan lingkungan yang membaik
membaik 6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
nilai dingin  
b. Suhu kulit 7. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 
normal, 5. Longgarkan atau lepaskan 8. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
membaik
 
kulit pakaian 9. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
  secukupnya
merah 6. Basahi dan kipasi
 
dan kulit permukaan tubuh
 
terasa
Edukasi:  
panas
7. Anjurkan tirah baring
4.   Pola seksual tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi
b.d hambatan hubungan keperawatan selama 2x24 jam
- Identifikasi kesiapan dankemampuan menerima informasi
dengan pasangan d.d identitas seksual dengan kriteria :
mengeluh sulit melakukan Terapeutik
1. Menunjukan
aktifitas seksual
pendirian yang - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

  jelas membaik - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan


2. Integritas
- Berikan kesempatan untuk bertanya
orientasi seksual
membaik - Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media

3. Menyusun
Edukasi
batasan sesuai
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
kelamin membaik
4. Pencarian 2. Jelaskan perkembangan sesualitas sepanjang siklus kehidupan
dukungan sosial
3. Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
meningkat
5. Verbalisasi 4. Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual

hubungan 5. Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis. kemiskinan,
harmonis kehilangan karir dan pendidikan)
membaik
6. Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks babas
6. Verbalisasi
hubungan seksual 7. Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya
INTERVENSI KEPERAWATAN
membaik
8. Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah

9. Ajarkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman


5.   Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan Observasi
situasionalb.d keperawatan selama 2x24 jam harga
1. Identifikasi harapan untuk menendalikan perilaku
perilaku tidak diri meningkat dengan kriteria :
konsisten dengan Terapeutik
1. Penilaian diri
nilai d.d Merasa 1. Diskusikan tanggungjawab terhadap perilaku
positif meningkat
bersalah,
2. Perasaan memiliki 2. Jadwalkan kegiatan terstruktur
Melebih-lebihkan
kemampuan positif
nilai negatif dari 3. Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap dinas
meningkat
diri sendiri
3. Penerimaan 4. Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan

  penilaian positif
5. Batasi jumlah pengunjung
diri meningkat
6. Bicara dengan nada rendah dan tenang
4. Minat memcoba
hal baru meningkat 7. Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
5. Poatur tubuh
8. Cegah perilaku pasif dan agresif
menampakkan
wajah meningkat 9. Beri penguatan posistif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku

6. Perasaan malu 10. Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi


menurun
11. Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan pembicaraan
7. Perasaan bersalah
menurun 12. Hindari sikap mengancam dan berdebat

8. Meremehkan
13. Hindari berdebat atau menawar batas perilaku yang telah ditetapkan
kemampuan
mengatasi masalah Edukasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
menurun 1. Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosis Tanggal, Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Jam
1 5  
Nyeri akut b.d Evaluasi 5 Maret
Maret
cidera biologis 2021 2021 jam 13.00
d.d mengeluh 09.00 1. mengidentifikasi faktor penyebab
S: Klien
nyeri bertambah dan berkurang
nyeri, tampak 09.10 2. mengidentifikasi letak, durasi, mengatakan skala
meringis, dan frekuensi, dan kualitas nyeri
nyeri 4
gelisah. 09.15 3. memonitor keberhasilan terapi yang
sudah diberikan O : Ekspresi wajah
 
4. memonitor efek samping dari terapi nampak meringis
09.25
5. memberi kompres hangat dan pijatan
09.27 dan gelisah
untuk mengurangi nyeri (teknik
nonfarmakologis
A : Masalah belum
6. mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri teratasi
7. memberi penjelasan strategi untuk
P : Intervensi
meredakan nyerI
8. memberi informasi tentang monitor dilanjutkan
nyeri secara mandirI
2 Hipertermi b.d  

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5 Maret   Evaluasi 5 Maret 2021 jam 17.00
proses penyakit
infeksi d.d suhu 2021  
S :Klien mengatakan badannya gerah
diatas nilai normal, 1. mengukur suhu tubuh
kulit merah dan 13.00
O : suhu tubuh 36.7
2. memonitor kadar elektrolit
kulit terasa panas
13.10
3. memonitor keluaran urin A :Masalah teratasi
13.13 4. melonggarkan pakaian pasien P : Intervensi dihentikan
5. mengompres menggunakan air
 
hangat
13.17
3 6. menganjurkan tirah baring  
Gangguan integritas 6 Maret 2021 Evaluasi 6 Maret 2021 jam
1. mengidentifikasi penyebab gangguan
kulit b.d peradangan 11.00
07.00
integritas kulit
pada lapisan kulit d.d
S :Klien mengatakan prih
  2. membersihkan daerah perineal dengan air
kerusakan lapisan kulit,
pada daerah genetalia dan
hangat dan hindari produk berbahan
nyeri, dan kemerahan 07.03
inguinal
dasar alcohol
 
  3. menganjurkan konsumsi air yang cukup O :kulit teraba hangat dan

  4. menganjurkan meningkatkan asupan masih ada luka, area


nutrisi genetalia tampak
07.10
5. menganjurkan meningkatkan asupan buah kemerahan
dan sayur
A :Masalah belum teratasi
6. menganjurkan menghindari terpapar suhu
P:Intervensi dilanjutkan
ekstrem
7. menganjurkan mandi dan menggunakan
4.  
Pola seksual tidak 6 Maret 2021    Evaluasi 8 Maret 2021 jam

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
efektif b.d hambatan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan 11.00
15.00
hubungan dengan kemampuan pasien untuk menerima
15.03
pasangan d.d informasi
S:integritas orientasi
mengeluh sulit 2. Menyampaikan materi menggunakan
seksual membaik
melakukan aktifitas media sesuai jadwal pendidikan
15.15
seksua kesehatan O: -
15.20 3. Memberikan kesempatan pasien untuk
A:Masalah belum teratasi
bertanya
P:Intervensi dilanjutkan
4. Memberi penjelasan terkait risiko tertular

penyakit menular seksual dan AIDS


5.  
Harga diri rendah 7 Maret 2021   akibat seks babas Evaluasi 9 Maret 2021 jam
situasionalb.d perilaku 15.00
07.00 1.
  Mendiskusikan tanggungjawab terhadap
tidak konsisten dengan
perilaku, berbicara dengan nada rendah dan  
nilai d.d Merasa
tenang
S:klien mengatakan lebih
bersalah, Melebih- 07.03
2. Melakukan kegiatan yang bisa mengalihkan percaya diri
lebihkan nilai negatif
 
dari sumber agitasi
dari diri sendiri O:klien mampu mencoba hal
07.15
3. Memberi penguatan posistif terhadap baru
 
  keberhasilan mengendalikan perilaku
A :Masalah teratasi

07.23 4. Menginformasikan kepada keluarga bahwa sebagian


keluarga sebagai dasar pembentukan
P:Intervensi dilanjutkan
THANK YOU

❤️

Anda mungkin juga menyukai