Anda di halaman 1dari 65

INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN HIV/AIDS

DR. ABDUL RACHMAN, SPOG, MM

PENGERTIAN IMS
Infeksi menular seksual (IMS)
adalah infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, virus, parasit atau
jamur,
yang
penularannya
terutama
melalui
hubungan
seksual
dari
seseorang
yang
terinfeksi kepada mitra seksualnya.
Infeksi menular seksual merupakan
salah
satu
penyebab
infeksi
saluran reproduksi (ISR)

INFEKSI SALURAN REPRODUKSI


(ISR)

Berdasarkan penyebabnya, ISR dapat


dibedakan menjadi 3,yaitu:
Infeksi menular seksual, misalnya gonore,
sifilis, trikomoniasis, ulkus mole, herpes
genitalis, kondiloma akuminata, dan infeksi
HIV.
Infeksi endogen oleh flora normal komensal
yang tumbuh berlebihan, misalnya kandidosis
vaginalis dan vaginosis bakterial.
Infeksi iatrogenik yang disebabkan bakteri atau
mikroorganisme yang masuk ke saluran
reproduksi akibat prosedur medik atau
intervensi selama kehamilan, pada waktu
partus atau pascapartus dan dapat juga oleh
karena kontaminasi instrumen.

GONORE
Definisi :
Infeksi bakteri diplokokus Gram negatif ; Neisseria gonorrhoeae
Gambaran klinis
Pada pria
Masa tunas 2-5 hari. uretritis
Keluhan subyektif : gatal dan panas di distal uretra, disuria,
polakisuria, duh tubuh uretra, nyeri ereksi
Pemeriksaan fisik :
Oue : eritem, edema dan ektropion
duh tubuh mukopurulen
pembesaran KGB inguinal medial

Pada wanita
Masa tunas sulit ditentukan: >> asimtomatis
Infeksi awal terjadi di serviks uteri: servisitis
Infeksi selain genitogenital : Orofaringitis, proktitis,
konjungtivitis
Pemeriksaan laboratoris
Pulasan Gram: diplokokus Gram negatif intra dan
ekstraselular
Diplokokus Gram negatif
Biakan : media agar Thayer Martin, agar coklat
Tes Thomson ( tes 2 gelas ) menentukan lokasi
infeksi
uretritis

Diagnosis banding : uretritis non gonokokus

Penatalaksanaan

Rekomendasi
- Tiamfenikol 3,5 g, per oral, dosis
tunggal atau
- Ofloksasin 400 mg per oral, dosis
tunggal atau
- Kanamisin 2 g IM, dosis tunggal
atau
- Spektinomisin 2 g IM, dosis
tunggal

Prognosis

Alternatif
- Siprofloksasin 500 mg
per oral, dosis tunggal
atau
- Seftriakson 250 mg IM,
dosis tunggal atau
- Sefiksim 400 mg per
oral, dosis tunggal

Dengan terapi adekuat prognosis baik

SIFILIS
Definisi : penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema pallidum kronis bersifat sistemik,
dapat menyerang seluruh organ tubuh, ada
masa laten, dapat ditularkan pada bayi dalam
kandungan
Etiologi : Treponema pallidum, berbentuk spiral,
Gram negatif, tidak dapat dibiakkan invitro

STADIUM SIFILIS

Manifestasi klinis
SIFILIS PRIMER
ulkus durum / tukak lokasi di
genital, dapat pada ekstra genital
Ulkus umumnya soliter, indurasi, tepi
ulkus meninggi, keras
Ulkus tidak nyeri
Disertai pembesaran KGB bilateral
Sembuh spontan dalam 4 -6 minggu
Ulkus durum pada sifilis primer

SIFILIS SEKUNDER
Stadium sistemik
3-6 minggu setelah terbentuk chancre
Gejala prodromal, ruam kulit, limfadenopati generalisata, dan
ulserasi mukosa.
Ruam kulit : papul karakteristik mengenai telapak dan kaki, lesi
polimorfi dan noniritasi
Kondilomata lata : papul besar dan datar di daerah hangat dan
lembab, misalnya anus, skrotum, vulva.
Pustula, patchy alopesia, penipisan rambut difus, ulkus mukosa
Keterlibatan sistim organ :
artritis, bursitis, osteitis, hepatitis, glomerulonefritis sifilitika,
uveitis anterior dan koroiditis akut.
Gangguan neurologis
Sembuh dengan atau tanpa pengobatan

Sifilis
sekunder

Sifilis sekunder:
kondiloma lata

Soft, flat-topped,
moist, pink-tan papules and
nodules on the
perineum and perianal area.

Manifestasi sifilis sekunder pada


mukosa mulut

SIFILIS LATEN

Tanpa gejala klinis, pemeriksaan serologis positif.


Bertahun-tahun atau seumur hidup
Dapat berkembang menjadi stadium lanjut
Jarang menular, kecuali wanita hamil

SIFILIS LANJUT
Gumma : endartritis obliterans di bagian ujung arteriole
nekrosis, bersifat kronis dan destruktif.
Neurosifilis : Asimtomatis, meningo-ensefalitis, paresis
tabes dorsalis
Sifilis kardiovaskular
Sifilis benigna lanjut gumma, sakit, jarang menimbulkan
kematian kecuali bila menyerang otak

Sifilis tersier:
Asymptomatic,
red-brown, translucent,
crusted, ulcerated plaque
with serpiginous borders.

SIFILIS KONGENITAL

Sifilis Kongenital dini :


- timbul sebelum usia 2 tahun
- Lesi kulit, selaput lendir, tulang,
anemia hemolitik, hepatosplenomegali,
kelainan sistem saraf pusat
Sifilis kongenital lanjut :
- timbul setelah usia 2 tahun, tidak menular

Sifilis Kongenital Lanjut

Timbul setelah usia 2 tahun, tidak menular


Keratitis interstitialis
GIGI HUTCHINSON gangguan perkembangan gigi,
insisor tengah menyerupai tong, disertai takik kecil
GIGI MULLBERRY gangguan pertumbuhan pada
mahkota gigi molar pertama
Tuli sensoris gangguan Nervus VII
Neurosifilis
Kelainan tulang tulang kering menyerupai pedang,
sklerosis
Fisura pada mulut dan hidung
Lesi kardiovaskuler
Cluttons joint

GIGI HUTCHINSON

Large perforation
Fisura pada palatum

PEMERIKSAAN LABORATORIK
Pemeriksaan dengan mikroskop lapangan gelap
- Sensitif dan spesifik untuk diagnosis sifilis primer
- Karakteristik: gerakan rotasi, fleksi & maju-mundur

Uji serologis :
Uji nontreponema :
- mengukur antibodi antilipid IgG dan IgM
- skrining sifilis dan menilai aktivitas penyakit
- jenis tes : Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
rapid plasma reagin (RPR)
- Titer positif > 1: 8. konfirmasi dengan uji treponema

Uji treponema:
- Konfirmasi infeksi masa lalu / baru terjadi.
- jenis tes :
fluorescent antibody absorption test (FTA-ABS)
microhemagglutination assay for Ab to TP (MHA- TP)
Treponema Pallidum Haemagglutination assay ( TPHA )
Enzyme linked immuno sorbent assay ( ELISA )
PENGOBATAN
Antibiotika pilihan :
Penisilin G benzatin
Penisilin G prokain
Tetrasiklin
Eritromisin

VAGINOSIS BAKTERIAL

Definisi: sindrom klinik akibat pergantian


Lactobacillus spp. penghasil H2O2 dengan
bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi.
Etiologi: 4 kategori
Gardnerella vaginalis (95%)
Bakteri anaerob: Bacteroides spp (76%), Peptostreptococcus
(36%)
Mobiluncus spp.
Mycoplasma hominis

Gambaran Klinis

Asimtomatis
Bau vagina amis, tu. saat berhubungan seksual
Pemeriksaan: sekret homogen, tipis & cair, warna putih atau
keabuan. Tidak ada inflamasi vagina & vulva.

DIAGNOSIS
Kriteria Amsel (3 dari 4):
1. Cairan vagina homogen, putih
atau keabuan, melekat pada
dinding vagina
2. PH vagina > 4,5
3. Sekret vagina bau amis sebelum
atau setelah penambahan KOH
10% (Whiff test)
4. Clue
cells
pada
pemrk.
mikroskopis

KOMPLIKASI

Komplikasi obstetrik dan ginekologik:


Korioamnionitis
Infeksi masa nifas
PID
Kelahiran prematur
His prematur

PENATALAKSANAAN
Rejimen yang dianjurkan:
Metronidazol 500 mg 2 x sehari, 7
hari
Rejimen alternatif:
Klindamisin 300 mg 2 x sehari, 7 hari
Sefaleksin 500 mg 4 x sehari, 7 hari
Prognosis: mudah disembuhkan,
mudah terjadi kekambuhan

tapi

HERPES GENITALIS
Definisi : infeksi pada genital yang disebabkan
oleh HERPES SIMPLEX VIRUS dengan gejala
khas vesikel berkelompok dengan dasar
eritem, bersifat rekuren
ETIOLOGI : HSV tipe 1 dan 2

GAMBARAN
KLINIS
Masa inkubasi 3-7 hari
Predileksi
: prepusium, glans penis, batang penis, uretra, anal,
dan skrotum.
: labia mayor/minor, klitoris, introitus vagina,
serviks,
perianal, bokong, dan mons pubis.
Dapat asimtomatis, Ektra genital Mukosa mulut
Gejala pada penderita simtomatis :
Gatal & terbakar beberapa jam sebelum timbul lesi
Gejala konstitusi : demam, malaise, nyeri otot
Gejala lokal : nyeri, gatal, disuria, duh tubuh vagina
atau uretra, adenopati inguinal
Lesi : vesikel berkelompok dengan dasar eritem,
mudah pecah menjadi erosi multipel.
Infeksi berat dapat terjadi ulkus multipel

Manifestasi infeksi HSV


pada mukosa mulut

Infeksi rekuren

Infeksi primer disertai


ginggivitis

30

Genital herpes:
infeksi vulva

Penis dan
skrotum

31

Vulva

Penis

Herpes genital, reccurent

Anus

PEMERIKSAAN
LABORATORIK

Tes Tzank pulasan Giemsa


Pem. Langsung dengan mikroskop elektron
Kultur jaringan baku emas
Prosedur lain :
- Imunofluoresen
- Immunoperoxidase (IP) staining
- Enzyme immunoassay (EIA)
- Hibridisasi DNA
- Pemeriksaan serologis antibodi

PENGOBATAN
Rekomendasi : asiklovir 5 x 200 mg,
peroral, 7-10 hr
Penyakit berat atau komplikasi :
asiklovir 5 mg/kgBB IV tiap 8 jam,
5-7 hari
Obat lain :
Valasiklovir 2 x 500 mg per oral, 7 hari
Famsiklovir 3 x 250 mg per oral, 7 hari
Foskarnet 600 mg/hari, intravena
resisten asiklovir

KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI :
Penyakit IMS disebabkan Human Papillomavirus
(HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa
fibroepitelioma di kulit dan mukosa
SINONIM : kutil kelamin, jengger ayam, genital warts
ETIOLOGI :
- HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan genital warts
- HPV tipe 16, 18, 31 displasia genital berat dan
karsinoma

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi : 1 -8 bulan


HPV masuk melalui mikrolesi
Dapat mengenai ekstragenital
Terdapat 3 bentuk :
akuminata, papul, datar

PENGOBATAN
Kemoterapi :
Tingtur podofilin 10 25%, 2 x seminggu sampai lesi hilang.
Kontraindikasi pada wanita hamil.
Podofilitoksin 0,5 %. Dioleskan 2 x sehari, 3 hari
Asam trikloroasetat (TCA) 50 %, seminggu sekali. Boleh untuk
wanita hamil.
Krim 5-fluorourasil 1-5 %, setiap hari sampai lesi hilang. Untuk lesi di
meatus uretra.
Tindakan bedah :
Bedah skalpel
Bedah listrik : elektrodesikasi/elektrokauterisasi
Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
Bedah laser CO2
Interferon : intramuskular, intra lesi atau krim
Imunomodulator : lesi luas dan resisten pengobatan

KANDIDIASIS
VULVOVAGINALIS
Definisi: infeksi vagina dan/atau vulva oleh kandida
Etiologi:
C. albicans (81%),
C. glabrata (16%)
C. tropicalis
C. stellatoidea
C. pseudotropicalis
C. krusei

Jarang (3%)

Manifestasi klinis
keluhan panas atau iritasi pada vulva,
keputihan tidak bau
Pada pemeriksaan: vulvitis, dengan eritema dan
edem vulva, fisura perineal, pseudomembran, lesi
satelit papulopustular disekitarnya, vaginitis dan
eksoservisitis.
Dapat terjadi koinfeksi dengan
trikomoniasis
maupun
vaginosis bakterialis.

Komplikasi

Imunokompeten jarang
menimbulkan komplikasi
KVV gestational:
risiko bagi neonatus
Insiden kandidiasis oral (bayi):
meningkat 2-35 kali
Dermatitis kandida

Kandidiasis vulvovaginalis: vulvitis

PENATALAKSANAAN
Rejimen yang direkomendasikan:

Mikonazol/klotrimazol 200 mg intravagina/hari, 3


hari atau
Klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal atau
Nistatin 100.000 IU intravaginal/hari, 14 hari
Topikal (vulva): krim klotrimazol 1% atau mikonazol
2% selama 7-14 hari.

Rejimen alternatif:

Flukonazol 150 mg/oral dosis tunggal atau


Itrakonazol 200 mg/oral 2 x sehari dosis tunggal

TRIKOMONIASIS
Penyakit
infeksi
protozoa
disebabkan
oleh
Trichomonas vaginalis
Biasanya ditularkan melalui hubungan seksual
Sering menyerang traktus urogenitalis bag. bawah
Wanita
Masa tunas: 3-28 hari
Sering asimtomatik
Discharge vaginal (50-75%) banyak dan berbau. Klasik:
warna kehijauan, berbusa (10-30%), gatal dan perih
pada vulva dan sekitarnya.
Vaginitis akut, edem, eritem pada labium.
Serviks: strawberry cervix

PENGOBATAN

Rejimen yang dianjurkan:


Metronidazol 2 gram oral dosis
tunggal, atau
5-nitroimidazol 2 gram oral dosis
tunggal

Rejimen alternatif:
Metronidazol 2 x 0,5 gram oral
selama 7 hari

ULKUS MOLE
Definisi: penyakit infeksi genital akut,
setempat, dapat inokulasi sendiri,
disebabkan oleh Haemophilus ducreyi.
Gejala klinis khas: ulkus pada tempat
masuk dan sering disertai supurasi
kelenjar getah bening regional.
Sinonim: Chancroid

Gambaran Klinis
Masa inkubasi: 2-35 hari, rata-rata 7 hari (pria). Wanita:
sukar ditentukan (asimtomatik).
Sering pada heteroseksual.
Tempat masuk: abrasi, erosi, ekskoriasi
G/ prodromal , g/ sistemik
Ulkus: multipel, sangat nyeri, tepi tidak rata dan bergaung,
batas tegas, dikelilingi eritema, dasar ulkus rapuh, kotor,
mudah berdarah, nekrotik. Tidak ada indurasi
Predileksi:
Pria: preputium, meatus uretra eksternum
Wanita: fourchette, sekitar meatus uretra, bag dalam labia minora.

Pria tidak sunat risiko >

46

Chancroid

PENATALAKSANAAN
Sistemik
Seftriakson 250 mg IM dosis tunggal
Eritromisin 4 x 500 mg oral, 7 hari
Amoksisilin 500 mg + asam klavulanat 125 mg 3 x
sehari, 7 hari
Siprofloksasin 2 x 500 mg, 3 hari KI/ hamil,
menyusui, anak < 12 tahun.
Azitromisin 1 gram oral dosis tunggal

Topikal
Kompres, irigasi, atau rendam larutan salin.
Antiseptik lokal KI/ !!
Bubo > 5 cm aspirasi

INFEKSI HIV & AIDS


Sindrom penyakit yang
disebabkan oleh Human
Immunodeficiency Virus (HIV)
Terjadi defisiensi imunitas selular
Gejala penyakit infeksi
oportunistik

ETIOLOGI
Human immunodeficiency Virus (HIV)
Retrovirus
Terdiri dari 2 jenis : HIV-1 dan HIV-2
Struktur terdiri dari :
- Envelope
- Capsid
- Core

Bagaimana HIV menular ????


HIV dapat menular melalui cairan tubuh tertentu,
yaitu :
Darah
Air mani
Cairan vagina
Air susu ibu (ASI)
Kegiatan yang dapat menularkan HIV :
Hubungan seksual tanpa kondom
Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan
dipakai
bergantian
Peralatan medis yang tidak steril alat periksa gigi
Mendapat transfusi darah yang mengandung HIV
Ibu HIV positif ke bayinya ( dalam kandungan, saat
melahirkan, atau melalui ASI )

HIV dan Sistem Kekebalan Tubuh


(CD4)
Sel CD4
Tipe sel darah putih yang mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh untuk melawan penyakit
Sel yang membawa reseptor CD4 pada permukaan
Hubungan dengan HIV :
Menggunakan sel CD4 untuk replikasi
Reseptor CD4 digunakan oleh HIV untuk berikatan
pada sel
HIV merusak sel CD4
Sistem kekebalan tubuh semakin lemah

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : kurus, sakit akut /
kronis
Rongga mulut : oral kandidosis, VHS
Kelenjar getah bening : lokasi, uk/,
simetris, nyeri
Kulit
: dermatofitosis, derm. seboroik
Paru
: ronki
SSP
: gangguan neurologis fokal
Mata
: kelainan funduskopi
Abdomen : organomegali

KLASIFIKASI KLINIS
KATEGORI KLINIS

CD4
TOTAL

A
Asimtomatis
(infeksi akut)

B
Simtomatis

C
AIDS

500/ml

29%

A1

B1

C1

200-499

14-28%

A2

B2

C2

<14%

A3

B3

C3

<200

KATEGORI A

- Infeksi asimtomatik

- Persisten generalised lymphadenopathy (PGL)


KATEGORI B

- Penurunan berat badan kronik

- Demam 38,5C atau diare > 1 bulan

- Kandidiasis oral

- Kandidiasis vulvovaginal

- Hairy leucoplakia

- Infeksi herpes zoster rekuren

- Angioma basiler

- Displasia serviks

- Penyakit radang panggul

- Neuropati perifer

- Idiopathic thrombocytopenia purpura (ITP)

KATEGORI C
- Kandidiasis orofaring
- Meningitis kriptokokus
- Diare kriptokokus kronik
- Renitis CMV
- Herpes simpleks mukokutan kronik
- Mikobakterium avium intrasel diseminata
- Tb ekstrapulmonal atau miliar
- Pneumonia pneumosistis karinii
- Leukoencepalopati multifokal progresif
- Septisemia Salmonella non-thypi
- Toksoplasmosis serebral
- Sarkoma kapossi
- Limfoma Non-Hodgkin
- Limfoma serebral primer

Klasifikasi infeksi HIV pada orang


dewasa (CDC, 1986)

Kelompok I: Infeksi akut


Kelompok II: Infeksi asimtomatis
Kelompok III: Limfadenopati Generalisata Persisten (LGP)
Kelompok IV: Penyakit lain
IVa: Penyakit konstitusi (panas, diare, kehilangan BB)
IVb: penyakit neurologis (ensefalitis, demensia)
IVc: Penyakit infeksi sekunder (Cytomegalovirus)
IVd: Kanker sekunder (sarkoma Kaposi)
IVd: Keadaan lain

Diagnosis AIDS

Stadium akhir infeksi HIV.


AIDS: infeksi-infeksi dan kanker
oportunistik mengancam jiwa.
Ensefalopati, sindrom kelelahan
berkaitan dengan AIDS, jumlah
CD4 < 200/ml

PENATALAKSANAAN
Konseling

Voluntary Counselling and


Testing (VCT)
Obat-obatan
Terapi Antiretroviral (ART)

Manifestasi kelainan mukosa pada


penderita HIV AIDS

KARSINOMA KAPOSI
PADA MUKOSA MULUT

ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA

KONDILOMA AKUMINATA
PADA BIBIR

ACUT NECROTIZING
ULCERATING
GINGIVITIS (ANUG)

SEVERE ANUG

Kandidosis Oral Pada Penderita HIV

Infeksi HSV pada


penderita HIV

Pencegahan
Vaksin/obat yang efektif menyembuhkan
belum ada
Cara yang utama untuk menghindari
terinfeksi HIV: perubahan perilaku.
Pencegahan penularan ditujukan terhadap
kontak perorangan melalui hubungan
seksual, penularan melalui darah,
penularan perinatal, dan jarum suntik
terkontaminasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai