PENGERTIAN IMS
Infeksi menular seksual (IMS)
adalah infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, virus, parasit atau
jamur,
yang
penularannya
terutama
melalui
hubungan
seksual
dari
seseorang
yang
terinfeksi kepada mitra seksualnya.
Infeksi menular seksual merupakan
salah
satu
penyebab
infeksi
saluran reproduksi (ISR)
GONORE
Definisi :
Infeksi bakteri diplokokus Gram negatif ; Neisseria gonorrhoeae
Gambaran klinis
Pada pria
Masa tunas 2-5 hari. uretritis
Keluhan subyektif : gatal dan panas di distal uretra, disuria,
polakisuria, duh tubuh uretra, nyeri ereksi
Pemeriksaan fisik :
Oue : eritem, edema dan ektropion
duh tubuh mukopurulen
pembesaran KGB inguinal medial
Pada wanita
Masa tunas sulit ditentukan: >> asimtomatis
Infeksi awal terjadi di serviks uteri: servisitis
Infeksi selain genitogenital : Orofaringitis, proktitis,
konjungtivitis
Pemeriksaan laboratoris
Pulasan Gram: diplokokus Gram negatif intra dan
ekstraselular
Diplokokus Gram negatif
Biakan : media agar Thayer Martin, agar coklat
Tes Thomson ( tes 2 gelas ) menentukan lokasi
infeksi
uretritis
Penatalaksanaan
Rekomendasi
- Tiamfenikol 3,5 g, per oral, dosis
tunggal atau
- Ofloksasin 400 mg per oral, dosis
tunggal atau
- Kanamisin 2 g IM, dosis tunggal
atau
- Spektinomisin 2 g IM, dosis
tunggal
Prognosis
Alternatif
- Siprofloksasin 500 mg
per oral, dosis tunggal
atau
- Seftriakson 250 mg IM,
dosis tunggal atau
- Sefiksim 400 mg per
oral, dosis tunggal
SIFILIS
Definisi : penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema pallidum kronis bersifat sistemik,
dapat menyerang seluruh organ tubuh, ada
masa laten, dapat ditularkan pada bayi dalam
kandungan
Etiologi : Treponema pallidum, berbentuk spiral,
Gram negatif, tidak dapat dibiakkan invitro
STADIUM SIFILIS
Manifestasi klinis
SIFILIS PRIMER
ulkus durum / tukak lokasi di
genital, dapat pada ekstra genital
Ulkus umumnya soliter, indurasi, tepi
ulkus meninggi, keras
Ulkus tidak nyeri
Disertai pembesaran KGB bilateral
Sembuh spontan dalam 4 -6 minggu
Ulkus durum pada sifilis primer
SIFILIS SEKUNDER
Stadium sistemik
3-6 minggu setelah terbentuk chancre
Gejala prodromal, ruam kulit, limfadenopati generalisata, dan
ulserasi mukosa.
Ruam kulit : papul karakteristik mengenai telapak dan kaki, lesi
polimorfi dan noniritasi
Kondilomata lata : papul besar dan datar di daerah hangat dan
lembab, misalnya anus, skrotum, vulva.
Pustula, patchy alopesia, penipisan rambut difus, ulkus mukosa
Keterlibatan sistim organ :
artritis, bursitis, osteitis, hepatitis, glomerulonefritis sifilitika,
uveitis anterior dan koroiditis akut.
Gangguan neurologis
Sembuh dengan atau tanpa pengobatan
Sifilis
sekunder
Sifilis sekunder:
kondiloma lata
Soft, flat-topped,
moist, pink-tan papules and
nodules on the
perineum and perianal area.
SIFILIS LATEN
SIFILIS LANJUT
Gumma : endartritis obliterans di bagian ujung arteriole
nekrosis, bersifat kronis dan destruktif.
Neurosifilis : Asimtomatis, meningo-ensefalitis, paresis
tabes dorsalis
Sifilis kardiovaskular
Sifilis benigna lanjut gumma, sakit, jarang menimbulkan
kematian kecuali bila menyerang otak
Sifilis tersier:
Asymptomatic,
red-brown, translucent,
crusted, ulcerated plaque
with serpiginous borders.
SIFILIS KONGENITAL
GIGI HUTCHINSON
Large perforation
Fisura pada palatum
PEMERIKSAAN LABORATORIK
Pemeriksaan dengan mikroskop lapangan gelap
- Sensitif dan spesifik untuk diagnosis sifilis primer
- Karakteristik: gerakan rotasi, fleksi & maju-mundur
Uji serologis :
Uji nontreponema :
- mengukur antibodi antilipid IgG dan IgM
- skrining sifilis dan menilai aktivitas penyakit
- jenis tes : Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
rapid plasma reagin (RPR)
- Titer positif > 1: 8. konfirmasi dengan uji treponema
Uji treponema:
- Konfirmasi infeksi masa lalu / baru terjadi.
- jenis tes :
fluorescent antibody absorption test (FTA-ABS)
microhemagglutination assay for Ab to TP (MHA- TP)
Treponema Pallidum Haemagglutination assay ( TPHA )
Enzyme linked immuno sorbent assay ( ELISA )
PENGOBATAN
Antibiotika pilihan :
Penisilin G benzatin
Penisilin G prokain
Tetrasiklin
Eritromisin
VAGINOSIS BAKTERIAL
Gambaran Klinis
Asimtomatis
Bau vagina amis, tu. saat berhubungan seksual
Pemeriksaan: sekret homogen, tipis & cair, warna putih atau
keabuan. Tidak ada inflamasi vagina & vulva.
DIAGNOSIS
Kriteria Amsel (3 dari 4):
1. Cairan vagina homogen, putih
atau keabuan, melekat pada
dinding vagina
2. PH vagina > 4,5
3. Sekret vagina bau amis sebelum
atau setelah penambahan KOH
10% (Whiff test)
4. Clue
cells
pada
pemrk.
mikroskopis
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Rejimen yang dianjurkan:
Metronidazol 500 mg 2 x sehari, 7
hari
Rejimen alternatif:
Klindamisin 300 mg 2 x sehari, 7 hari
Sefaleksin 500 mg 4 x sehari, 7 hari
Prognosis: mudah disembuhkan,
mudah terjadi kekambuhan
tapi
HERPES GENITALIS
Definisi : infeksi pada genital yang disebabkan
oleh HERPES SIMPLEX VIRUS dengan gejala
khas vesikel berkelompok dengan dasar
eritem, bersifat rekuren
ETIOLOGI : HSV tipe 1 dan 2
GAMBARAN
KLINIS
Masa inkubasi 3-7 hari
Predileksi
: prepusium, glans penis, batang penis, uretra, anal,
dan skrotum.
: labia mayor/minor, klitoris, introitus vagina,
serviks,
perianal, bokong, dan mons pubis.
Dapat asimtomatis, Ektra genital Mukosa mulut
Gejala pada penderita simtomatis :
Gatal & terbakar beberapa jam sebelum timbul lesi
Gejala konstitusi : demam, malaise, nyeri otot
Gejala lokal : nyeri, gatal, disuria, duh tubuh vagina
atau uretra, adenopati inguinal
Lesi : vesikel berkelompok dengan dasar eritem,
mudah pecah menjadi erosi multipel.
Infeksi berat dapat terjadi ulkus multipel
Infeksi rekuren
30
Genital herpes:
infeksi vulva
Penis dan
skrotum
31
Vulva
Penis
Anus
PEMERIKSAAN
LABORATORIK
PENGOBATAN
Rekomendasi : asiklovir 5 x 200 mg,
peroral, 7-10 hr
Penyakit berat atau komplikasi :
asiklovir 5 mg/kgBB IV tiap 8 jam,
5-7 hari
Obat lain :
Valasiklovir 2 x 500 mg per oral, 7 hari
Famsiklovir 3 x 250 mg per oral, 7 hari
Foskarnet 600 mg/hari, intravena
resisten asiklovir
KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI :
Penyakit IMS disebabkan Human Papillomavirus
(HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa
fibroepitelioma di kulit dan mukosa
SINONIM : kutil kelamin, jengger ayam, genital warts
ETIOLOGI :
- HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan genital warts
- HPV tipe 16, 18, 31 displasia genital berat dan
karsinoma
MANIFESTASI KLINIS
PENGOBATAN
Kemoterapi :
Tingtur podofilin 10 25%, 2 x seminggu sampai lesi hilang.
Kontraindikasi pada wanita hamil.
Podofilitoksin 0,5 %. Dioleskan 2 x sehari, 3 hari
Asam trikloroasetat (TCA) 50 %, seminggu sekali. Boleh untuk
wanita hamil.
Krim 5-fluorourasil 1-5 %, setiap hari sampai lesi hilang. Untuk lesi di
meatus uretra.
Tindakan bedah :
Bedah skalpel
Bedah listrik : elektrodesikasi/elektrokauterisasi
Bedah beku (N2 cair, N2O cair)
Bedah laser CO2
Interferon : intramuskular, intra lesi atau krim
Imunomodulator : lesi luas dan resisten pengobatan
KANDIDIASIS
VULVOVAGINALIS
Definisi: infeksi vagina dan/atau vulva oleh kandida
Etiologi:
C. albicans (81%),
C. glabrata (16%)
C. tropicalis
C. stellatoidea
C. pseudotropicalis
C. krusei
Jarang (3%)
Manifestasi klinis
keluhan panas atau iritasi pada vulva,
keputihan tidak bau
Pada pemeriksaan: vulvitis, dengan eritema dan
edem vulva, fisura perineal, pseudomembran, lesi
satelit papulopustular disekitarnya, vaginitis dan
eksoservisitis.
Dapat terjadi koinfeksi dengan
trikomoniasis
maupun
vaginosis bakterialis.
Komplikasi
Imunokompeten jarang
menimbulkan komplikasi
KVV gestational:
risiko bagi neonatus
Insiden kandidiasis oral (bayi):
meningkat 2-35 kali
Dermatitis kandida
PENATALAKSANAAN
Rejimen yang direkomendasikan:
Rejimen alternatif:
TRIKOMONIASIS
Penyakit
infeksi
protozoa
disebabkan
oleh
Trichomonas vaginalis
Biasanya ditularkan melalui hubungan seksual
Sering menyerang traktus urogenitalis bag. bawah
Wanita
Masa tunas: 3-28 hari
Sering asimtomatik
Discharge vaginal (50-75%) banyak dan berbau. Klasik:
warna kehijauan, berbusa (10-30%), gatal dan perih
pada vulva dan sekitarnya.
Vaginitis akut, edem, eritem pada labium.
Serviks: strawberry cervix
PENGOBATAN
Rejimen alternatif:
Metronidazol 2 x 0,5 gram oral
selama 7 hari
ULKUS MOLE
Definisi: penyakit infeksi genital akut,
setempat, dapat inokulasi sendiri,
disebabkan oleh Haemophilus ducreyi.
Gejala klinis khas: ulkus pada tempat
masuk dan sering disertai supurasi
kelenjar getah bening regional.
Sinonim: Chancroid
Gambaran Klinis
Masa inkubasi: 2-35 hari, rata-rata 7 hari (pria). Wanita:
sukar ditentukan (asimtomatik).
Sering pada heteroseksual.
Tempat masuk: abrasi, erosi, ekskoriasi
G/ prodromal , g/ sistemik
Ulkus: multipel, sangat nyeri, tepi tidak rata dan bergaung,
batas tegas, dikelilingi eritema, dasar ulkus rapuh, kotor,
mudah berdarah, nekrotik. Tidak ada indurasi
Predileksi:
Pria: preputium, meatus uretra eksternum
Wanita: fourchette, sekitar meatus uretra, bag dalam labia minora.
46
Chancroid
PENATALAKSANAAN
Sistemik
Seftriakson 250 mg IM dosis tunggal
Eritromisin 4 x 500 mg oral, 7 hari
Amoksisilin 500 mg + asam klavulanat 125 mg 3 x
sehari, 7 hari
Siprofloksasin 2 x 500 mg, 3 hari KI/ hamil,
menyusui, anak < 12 tahun.
Azitromisin 1 gram oral dosis tunggal
Topikal
Kompres, irigasi, atau rendam larutan salin.
Antiseptik lokal KI/ !!
Bubo > 5 cm aspirasi
ETIOLOGI
Human immunodeficiency Virus (HIV)
Retrovirus
Terdiri dari 2 jenis : HIV-1 dan HIV-2
Struktur terdiri dari :
- Envelope
- Capsid
- Core
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : kurus, sakit akut /
kronis
Rongga mulut : oral kandidosis, VHS
Kelenjar getah bening : lokasi, uk/,
simetris, nyeri
Kulit
: dermatofitosis, derm. seboroik
Paru
: ronki
SSP
: gangguan neurologis fokal
Mata
: kelainan funduskopi
Abdomen : organomegali
KLASIFIKASI KLINIS
KATEGORI KLINIS
CD4
TOTAL
A
Asimtomatis
(infeksi akut)
B
Simtomatis
C
AIDS
500/ml
29%
A1
B1
C1
200-499
14-28%
A2
B2
C2
<14%
A3
B3
C3
<200
KATEGORI A
- Infeksi asimtomatik
- Kandidiasis oral
- Kandidiasis vulvovaginal
- Hairy leucoplakia
- Angioma basiler
- Displasia serviks
- Neuropati perifer
KATEGORI C
- Kandidiasis orofaring
- Meningitis kriptokokus
- Diare kriptokokus kronik
- Renitis CMV
- Herpes simpleks mukokutan kronik
- Mikobakterium avium intrasel diseminata
- Tb ekstrapulmonal atau miliar
- Pneumonia pneumosistis karinii
- Leukoencepalopati multifokal progresif
- Septisemia Salmonella non-thypi
- Toksoplasmosis serebral
- Sarkoma kapossi
- Limfoma Non-Hodgkin
- Limfoma serebral primer
Diagnosis AIDS
PENATALAKSANAAN
Konseling
KARSINOMA KAPOSI
PADA MUKOSA MULUT
KONDILOMA AKUMINATA
PADA BIBIR
ACUT NECROTIZING
ULCERATING
GINGIVITIS (ANUG)
SEVERE ANUG
Pencegahan
Vaksin/obat yang efektif menyembuhkan
belum ada
Cara yang utama untuk menghindari
terinfeksi HIV: perubahan perilaku.
Pencegahan penularan ditujukan terhadap
kontak perorangan melalui hubungan
seksual, penularan melalui darah,
penularan perinatal, dan jarum suntik
terkontaminasi.
TERIMA KASIH