Anda di halaman 1dari 49

PENYAKIT MENULAR

SEKSUAL
D R . A R I S A RYA D I T. O E D I ,
SPKK
PENDAHULUAN

• Penyakit menular seksual (PMS)/ infeksi menular


seksual (IMS) terutama ditularkan melalui hubungan
seksual
• Penularan dapat juga terjadi dari ibu kepada janin dalam
kandungan
• Saat kelahiran, melalui produk darah atau transfer
jaringan yang telah tercemar
Penyebab Penyakit yang di timbulkan
Infeksi bakteri:
Neisseria gonorrhoeae Gonore
Chlamydia trachomatis Nongonore
Treponema pallidum Sifilis
Infeksi virus:
H. simplex virus (HSV) Herpes genitalis
tipe2 dan tipe 1
Human papillomavirus Kutil kelamin
(HPV)

Infeksi Protozoa: Trikomoniasis


Trichomonas vaginalis
Infeksi Jamur: Kandidiasis
Candida albicans
GONORE
• Gonore: merupakan salah satu IMS yg disebabkan oleh N.
gonorrhoeae
• >> menyerang uretra ♂ & insiden cukup tinggi
• WHO: 25 juta kasus baru diseluruh dunia
• Merupakan IMS terbanyak dewasa ini
• Tidak ada imunitas bawaan maupun setelah menderita penyakit
• Tidak ada perbedaan antara berbagai suku bangsa/jenis
kelamin atau umur
Gambaran klinis:
• ♂: masa tunas sangat singkat antara 2-5 hari
• Infeksi N. gonorrhoeae bersifat akut yg dahului rasa
panas dibagian distal uretra dan nyeri pada penis
• Terdapat duh tubuh yg purulen/seropurulen
• ♀: masa tunas sulit ditentukan
• Gejala utama: duh tubuh berasal dari endoservik, tipis
dan agak berbau
• Nyeri perut bagian bawah
• Sekret mukopurulen dari servik atau perdarahan dari
vagina
DIAGNOSIS
• Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium:
1. Pemeriksaan gram
2. Pembiakan Thayer Marthin
3. Enzyme immunoassay
4. Polymerase Chain Reaction
PENGOBATAN
• Pengobatan yang benar meliputi pemilihan obat yang
tepat dan dosis yang adekuat untuk menghidari resistensi
kuman
• Sebelum penyakitnya benar – benar sembuh dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual
• Pasangan seksual harus diperiksa dan diobati agar tidak
terjadi “fenomena pingpong”
Uretritis gonore tanpa komplikasi:
 Ceftriaxone 250 mg IM dosis tunggal dan juga
Azithromycin 1,0 g per oral dosis tunggal atau
Doxycycline 100 mg per oral 2x sehari selama 7 hari

Alternatif lain jk tdk diberikan Ceftriaxone


 Cefixime 400mg per oral dosis tunggal dan
Azithromycin atau Doxycycline
EDUKASI
• Penjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat
berpengaruh pada keberhasilan pengobatan dan
pencegahan
• Menghindari kontak seksual dengan pasangan yang
beresiko
• Penggunaan kondom
• Pendidikan moral, agama, dan seks perlu diperhatikan.
NONGONORE
• Chlamydia trachomatispenyebab >> IMS
• Insidensi C. trachomatis lebih sulit diperkirakan pada ♀
daripada ♂
• Hal ini disebabkan infeksinya tdk menghasilkan gejala
yang spesifik, jarang di periksa lab dan jarang di
laporkan
• Masa tunas antara 7-21 hari
GAMBARAN KLINIS
Pria:
• Nyeri dan sering BAK
• Duh tubuh jernih sampai keruh dan ada bercak di celana
• Infeksi C. trachomatis lebih ringan dibandingkan gonore
Wanita:
• Serviks: tempat infeksi C. Trachomatis tersering
• Sering tanpa gejala/ nyeri saat BAK
• >30% ditandai dengan mucopurulent cervicitis pada
pemeriksaan dalam
DIAGNOSIS
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan
pemeriksaan laboratorium.
• Bila tidak ada gejala klinis tetapi ada faktor risiko, perlu
dicurigai adanya infeksi C.trachomatis dan sebaiknya
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Kriteria risiko yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
 Pasangan seksual > 1 dalam 1 bulan terakhir
 Berhubungan seksual dengan pekerja seks wanita/pria
dalam 1 bulan terakhir
 Mengalami 1 atau lebih episode penyakit menular seksual
dalam 1 tahun terakhir
 Pekerjaan pasangan seksual berisiko tinggi
LABORATORIUM
• Pemeriksaan gram: sekret uretra, leukosit >4 tanpa
diplokokus gram negatif
PENGOBATAN

Regimen yang direkomendasikan :


 Azitromisin 1 gram oral, dosis tunggal, atau
 Doksisiklin 100mg oral, 2 kali sehari selama 7 hari
Regimen alternatif:
 Eritromisin 500mg oral 4 kali sehari selama 7 hari, atau
 Ofloksasin 200mg oral 2 kali sehari selama 7 hari, atau
 Levofloxacin 500 mg 1kali sehari selama 7 hari
SIFILIS
• Sifilis: IMS yang disebabkan oleh Treponema pallidum
• Dapat mengenai seluruh organ tubuh serta dapat menembus
plasenta
• Perjalanan klinis melalui bbrp stadium
• Gejala klinis:
• Stadium 1/sifilis primer
• Stadium II/sifilis sekunder
• Sifilis laten
• Stadium III/sifilis tersier
Stadium I:
• Ulkus tidak nyeri, teraba keras
• Dasar ulkus bersih
• Soliter/lebih
Stadium II:
• Timbul 4-10 setelah timbul lesi primer
• Roseolae syphilitica mrpkan makula yg pertama muncul
• Korona veneris gerombolan papul di dahi /muka
Sifilis laten:
• Tidak ada gejala klinis, px serologisnya +

Stadium III:
• Berupa gumma( granuloma di jaringan otot)
• KV: miocarditis, ggn katup jantung
LABORATORIUM
• Mikroskop lapangan gelap
• Penentuan antibodi dalam serum
• Test VDRL/TPHA
• Test wasserman
• Test Kahn
• Test RPR
PENGOBATAN
• Benzatin penicilin G 2,4 juta unit im single dose
• Doksisiklin 2x100 mg/hr selama 4 minggu
• Tetrasiklin 4x500 mg/hr selama 4 minggu
HERPES GENITAL
• Infeksi genital yang disebabkan oleh Herpes simplex virus
(HSV)
• Gejala khas : vesikel berkelompok dengan dasar eritema,
bersifat primer / rekurens
• Dibedakan atas :HSV tipe 1 (HSV-1) dan HSV tipe 2 (HSV-2)
• Infeksi berlangsung dalam 3 tingkat:
• Infeksi primer
• Rekuren
• Laten
Infeksi Primer:
• Inkubasi 3 – 7 hari (dpt lebih lama)
• Rasa terbakar & gatal di daerah lesi bbrp jam sebelum
timbul lesi; stlh lesi timbul , dpt disertai gejala konstitusi
(malaise, demam & nyeri otot
• Lokasi di genital :
• ♂: preputium, glands penis, batang penis, uretra, anal
• ♀: labia major/minor, klitoris, introitus vagina, serviks
Infeksi rekuren:
• HSV dlm keadaan tdk aktif di ggl dorsalis
• Faktor pencetus : demam, infeksi, kurang tidur,
hubungan seksual, trauma psikis / ggn emosional,
menstruasi, makanan & minuman yg merangsang
• Gejala klinis lbh ringan & berlangsung ± 7-10 hari
• Gejala prodormal lokal : rasa panas, gatal, & nyeri
• Lesi dpt timbul di tempat yg sama atau tempat lain /
sekitarnya
Fase laten:
• Gejala klinis (-)
• HSV (+) dlm keadaan tdk aktif berdiam di ggl dorsalis
Herpes genitalis pada kehamilan:
• Perlu perhatian serius
• Virus via plasenta  sirkulasi fetal  kerusakan /
kematian janin
• Infeksi neonatal : angka mortalitas 60 %, separuh yg
hidup terdpt cacat neurologik / kelainan mata
PENGOBATAN
• Belum ada terapi yg mberikan penyembuhan radikal (tdk
dpt mencegah episode rekurens secara tuntas)
• HG Primer:
 Asiklovir 5 x 200 mg/hari, per oral selama 5 hari
 Valasiklovir 2 x 500 mg, selama 7 hari atau
 Famsiklovir 3 x 250 mg, selama 7 hari
Anjuran:
• Bila ada lesi  abstinensia seksual / pemakaian kondom
• Penyuluhan pasien perorangan
• Konseling
• Bila mungkin, pemeriksaan terhadap pasangan seksual
tetapnya
Herpes genital pd wanita hamil
 Beberapa ahli kandungan mengambil sikap partus
secara seksio Caesaria, bila pada saat melahirkan sang
ibu menderita infeksi ini
 Tindakan ini sebaiknya dilakukan sebelum ketuban
pecah / paling lambat 6 jam setelah ketuban pecah
KUTIL KELAMIN
• Penyakit yg t’utama ditularkan lwt hubungan seksual,
disebabkan oleh Virus Papilloma Humanus (VPH) tipe
tertentu
• KA terutama disebabkan oleh VPH tipe 6, 11, 42-44,54
• Masa inkubasi 3 mg – 8 bulan
• VPH masuk kedalam tubuh melalui mikrolesi pada
kulitKA sering timbul di daerah yg mudah mengalami
trauma pada saat berhubungan seksual
Pria:
• Tempat tersering adalah glans penis,sulkus koronarius,
frenulum dan batang penis
Wanita:
• Fourchette posterior, labia, vulva, perinium dan perianal
• Manifestasi klinik:
• Kondiloma Akuminata (KA)
• Kutil Papular
• Kondiloma Datar/keratotik.
Pemeriksaan penunjang:
• Tes asam asetat
• Kolposkopi bagian kebidanan
• Pemeriksaan histopatologi
PENGOBATAN

Prinsip :
• Menghilangkan kutil eksofitik
• Terapi infeksi subklinis belum ada
• Terapi inf. IMS lain bersamaan.
• Terapi pasangan
• Podofilin 10 – 25%
• Podofiloks 0,5%  bisa digunakan sendiri
• TCA 80 – 90%
• 5 FU
• Interferon
• Bedah  eksisi, elektrokauter, krioterapi, laser CO2
• Imiquimod krem  bisa digunakan sendiri
TRIKOMONIASIS
• Infeksi yg disebabkan oleh protozoa yaitu Trichomonas
vaginalis
• >> karena hubungan seksual
• Menyerang saluran urogenitalis bagian bawah ♂ & ♀
Gambaran klinis:
• Wanita:
• Masa inkubasi 3-28 hari
• Duh tubuh vagina seropurulen, berbusa, kuning
kehijauan dan berbau tdk enak
• Gatal pada vagina
• Nyeri abdomen bawah
Pria:
• Tanpa gejala
• Uretritis ringan-berat
• Sulit dibedakan dengan uretritis nongonore
LABORATORIUM
• Sedian basah terlihat T. Vaginalis
• Pewarnaan giemsa
• Pembiakan
• Serologi
PENGOBATAN
• Metronidazole: 2 gram dosis tunggal
• Metronidazole :3x250 mg/hari selama 7
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai