Anda di halaman 1dari 52

Adalah

berbagai infeksi
yang dapat menular
dari satu orang
ke orang lain
melalui kontak seksual
Menurut data CDC
(Centers of Desease Control)

• Lebih dari 15 juta kasus IMS dilaporkan per tahun


• Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun):
Kelompok usia yang memiliki risiko tertinggi untuk
teertular IMS
• Pada usia ini : 3 juta kasus baru per tahun
Jenis IMS yang disebabkan karena Bakteri

• Gonore
• Sifilis
Jenis IMS yang disebabkan karena Virus

Herpes, Kutil Kelamin , AIDS, Hepatitis


Beberapa IMS berlanjut
• PRP (Penyakit
Radang Panggul)
• Kanker serviks
• Komplikasi
kehamilan
Kontak seksual

• Tidak hanya berhubungan seksual


• Meliputi ciuman, kontak oral-genital, & Mainan seks
(sex toys)
• Tidak ada kontak seksual yang benar-benar aman
• Hanya Abstinensia dan Monogamy
Kondom
• Berguna mencegah HIV dan Gonore
• Proteksi yang rendah terhadap HPV penyebab Kutil
kelamin
Gejala secara umum IMS pada perempuan
• Cairan yang tidak biasa keluar dari alat
kelamin perempuan, biasanya berwarna
kuning kehijauan dan berbau tidak
seperti biasanya, serta gatal
• Keluarnya darah bukan pada masa haid
(infeksi vagina)
• Rasa sakit pada vagina, perut bagian
bawah, dan saat melakukan hubungan
seksual
• Muncul bintil-bintil kecil pada alat
kelamin
• Luka / lecet pada alat kelamin dan
sekitarnya
Gejala-gejala IMS pada laki-laki
• Rasa sakit saat kencing, jika diurut keluar cairan
nanah dari alat kelamin
• Pembengkakan pada buah pelir dan terasa sakit/
panas
• Muncul bintil-bintil kecil pada alat kelamin
• Luka atau lecet pada alat kelamin dan sekitarnya
Penyebab remaja rentan terhadap IMS
• Ketidaktahuan
• Tidak ada perlindungan seksual
• Aktif secara seksual pada usia muda
• Lapisan mukosa mulut rahim lebih rentan
• Perilaku mencari pengobatan yang buruk
• Remaja wanita berhubungan seksual
dengan pria beda usia jauh lebih tua
Cara penularan IMS
• Cairan darah
• Cairan vagina
• Cairan sperma
• ASI dan atau Proses menyusui
Antara ASI yang mengandung virus,
Dan atau proses menyusui karena ada
luka (lecet pada puting saat menyusui)
IMS tidak menular melalui
• Duduk di samping orang yang terkena IMS
• Menggunakan WC umum
• Bekerja terlalu keras
• Menggunakan kolam renang umum
• Memegang gagang pintu
• Salaman dan pelukan
• Melalui peralatan makanan
• Melalui bersin/ batuk
• Melalui keringat
Perempuan lebih rentan terkena IMS

• Perempuan menampung air mani/ sperma jika berhubungan seks


• Lapisan dinding vagina sangat halus dan mudah terluka meskipun
dalam hubungan seks biasa
• Perempuan sulit menunjukkan tanda dan gejala IMS
• Perempuan sering tidak berani meminta pasangannya memakai
kondom
• Perempuan sering tidak tahu pasangannya sering berganti-ganti
pasangan
Apakah alkohol & NAPZA meningkatkan risiko IMS

• Ya, karena alkohol dan NAPZA membuat seseorang tidak


berfikir panjang dan membuat seseorang mengikuti
perasaan sesaat tanpa pertimbangan yang matang.
Apa hubungan IMS dan HIV&AIDS
• Jika terkena IMS maka akan meningkatkan risiko menjadi
lebih mudah terkena HIV dan AIDS. (meningkat 2x sampai
dengan 18x lipat)
Jika terkena IMS Risiko terkena HIV dan
AIDS
Sipilis 2-10 kali lebih besar
Herpes 2-9 kali lebih besar
Kutil Kelamin 3-10 kali lebih besar
Trikomonas 3 kali lebih besar
Gonorhoe 2-9 kali lebih besar
Clamidia 3-6 kali lebih besar
Chancroid 2-18 kali lebih besar
Klamidia
Tipe : bakterial
Cara penularan: hubungan seks per vaginal dan anal
Gejala : 75% kasus pada perempuan, 25% kasus pada pria
tidak menunjukkan gejala.
- Keputihan abnormal,
- Rasa nyeri saat kencing (laki-laki & perempuan)
- Nyeri pada perut bawah, nyeri saat berhubungan
seksual (perempuan)
- Nyeri atau pembengkakan pada testis (laki-laki)
Pengobatan: Antibiotik
Jika tidak diobati:
- 30% perempuan akan mengalami PRP, kehamilan
ektopik, kemandulan, nyeri panggul kronis
- Laki-laki  epididymitis (peradangan pada testis),
kemandulan, berisiko HIV
• Penyakit infeksi menular seksual ini
disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis. Pada wanita,  menyerang leher
rahim. Sedangkan pada pria, menyerang
saluran keluar urine di penis. Penularan dapat
terjadi dari luka pada area kelamin.
Gonore
Tipe : bakterial
Cara penularan: hubungan seks per vaginal, anal, dan oral
Gejala :
Laki-laki:
- Gejala timbul dalam waktu 1 minggu setelah terinfeksi,
- Rasa sakit saat kencing/ ereksi
- Keluar nanah pada saluran kencing terutama pagi hari
GO stadium dini sering tidak bergejala
Perempuan:
- Sulit dilihat kasat mata
- Nyeri di perut bawah, kadang keputihan tidak sedap
- Alat kelamin sakit/ gatal
- Rasa sakit/ panas saat kencing
- Perdarahan setelah berhubungan seksual

Pengobatan: Antibiotik
Gonorhe, yang dikenal juga dengan kencing
nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan keluarnya
cairan dari penis atau vagina dan rasa nyeri ketika
buang air kecil. Bakteri penyebab gonore juga
dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain,
jika terjadi kontak dengan sperma atau cairan
vagina
Gonore
Tipe: Bakterial
Gonore
Menular pada Bayi
• Tipe : Viral
• Cara penularan : kontak seksual antar kulit baik vaginal, anal
maupun oral
• Gejala :
– pada perempuan terdapat luka lecet disekitar kelamin, dinding liang
kemaluan dan anus.
– Pada laki-laki terdapat luka lecet dibatang maupun kepala penis atau
anus.
• Masa inkubasi: 1-26 hari atau 6-7 hari
• Pengobatan: obat antivirus (achiclovir)
• Akibat: peningkatan risiko terinfeksi HIV, kelahiran prematur pada
wanita hamil
• Pencegahan: tidak melakukan hubungan seks anal, vaginal
maupun oral dengan orang yang terinfeksi. Pemakaian kondom
Herpes Genital (HSV-2)
• Penyebab : virus Herpes simplex (virus
herpes hominis) tipe I atau tipe II, masa
tenggang 4-7 hari setelah infeksi virus
melalui hubungan seksual
• Obat antivirus efektif mengurangi frekuensi
& durasi / lama gejala
• Orang yg terinfeksi HSV-2 & luka ->
meningkatkan risiko terinfeksi HIV jika
terpapar (luka : jalan masuk HIV)
GEJALA
• Ada vesikel berkelompok di atas kulit yg
eritematosa di daerah mkokutan
• Gejala ringan : gatal atau terbakar, nyeri
di kaki, pantat, daerah kelamin, atau
keputihan
• Bintil2 berair atau luka terbuka yg nyeri di
daerah kelamin, pantat, anus, paha.
Sembuh dalam beberapa minggu lalu
muncul lagi
• Wanita hamil dengan penyakit ini : risiko
permature. Kejadian akut saat
persalinan : indikasi persalinan operasi
cesar -> jika infeksi mengenai bayi yg baru
lahir : menyebabkan kematian atau
kerusakan otak yg serius
• Pencegahan : tidak berhubungan seksual
secara vaginal, anal, oral dengan
penderita. Kondom hanya mengurangi
risiko
Herpes Genital
Human Papilloma Virus (HPV)
• Tipe: Viral
• Cara penularan: hubungan seksual vaginal, oral, anal
• Gejala: tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol
tumbuh pada atau didalam alat kelamin, anus dan tenggorokan
• Pengobatan: tidak ada pengobatan, kutil dapat dihilangkan
menggunakan operasi, laser
• Konsekuensi yang mungkin terjadi: HPV merupakan virus yang
dapat menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strain berhubungan
dengan terjadinya kanker serviks, vulva, vagina, anus dan penis.
• Konsekuensi: pada bayi dapat menyebabkan timbulnya kutil pada
tenggorokan yang menyumbat jalan nafas sehingga harus di
keluarkan.
• Pencegahan: tidak melakukan seks
HPV
Sifilis
• Tipe: bakterial
• Cara penularan: hubungan seks vaginal, anal atau oral. Kontak dengan bagian
yang terinfeksi
• Gejala:
– TAHAP 1(sifilis primer): Terjadi 9-90 hari setelah terinfeksi, timbul luka yang tidak nyeri dipenis
– TAHAP 2 (sifilis sekunder): terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama, bercak merah tidak
gatal ditangan dan kaki, pembesaran kelenjar limfa, kutil disekitar alat kelamin dan anus.
– TAHAP 3(sifilis laten): tidak ada keluhan namun infeksi menyerang oragn tubuh lain. Diketahui
hanya lewat pemeriksaan darah
– TAHAP 4 (sifilis tersier): timbul 5-50 tahun setelah sifilis sekunder. Kerusakan menetap pada
otak, pembuluh darah, jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.
– TAHAP 5 (sifilis congenital): ibu hamil terkena sifili dan melahirkan anak menyebabkan
kelainan bentuk muka, kelainan tulang, kebutaan, ketulian,kelainan bentuk gigi, kelainan kulit,
lahir mati
• Pengobatan: penisilin, namun kerusakan orgamn tubuh tidak dapat diperbaiki
• Konsekuensi: memperbesar resiko tertular HIV,
• Pencegahan: tidak melakukan hubungan seks, hindari kontak luka dengan
penderita sifilis
• Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Penyakit yang juga dikenal dengan
sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka
pada alat kelamin atau mulut. Melalui luka
inilah penularan akan terjadi
Sifilis
Trikomoniasis
• Tipe: disebabkan oleh protozoa Trichomonas Vaginalis
• Prevalensi: terjadi paling banyak pada perempuan muda dan aktif seksual,
diperkirakan 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.
• Cara penularan: kontak seksual, pemakaian baju penderita
• Gejala:
– Pada Perempuan terjadi keputihan, berbusa dan berwarna kehijauan, rasa sakit saat buang
air kecil dan saat berhubungan seksual, nyeri vagina, gatal atau tidak ada gejala sama
sekali.
– Laki-laki: terjadi radang saluran kencing, luka pada penis, namun pada umumnya tanpa
gejala.
• pengobatan: dapat disembuhkan dengan kombinasi obat
• Konsekuensi: pada ibu hamil menyebabkan ketuba pecah dini dan kelahiran bayi
prematur
• Pencegahan: tidak melakukan hubungan seksual, kondom dapat mengurangi
resiko tertular.
Trikomonas
AIDS
PENGERTIAN
• Aquired Immune Deficiency Syndrome
• Kumpulan gejala akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) ->
penyebab!!!
• HIV terdapat di seluruh cairan tubuh
manusia tapi yg dapat menularkan hanya
pada sperma / air mani, darah, & cairan
vagina
CARA PENULARAN
• Berganti2 pasangan seksual & berhubungan
seksual dengan orang yg positif HIV
• Pemakaian jarum suntik bekas orang yg
terinfeksi HIV
• Menerima transfusi darah yg tercemar HIV
• Ibu hamil yg terinfeksi HIV menularkan ke
janin yg dikandungnya
GEJALA
• Gejala awal tidak ada
• Setelah beberapa minggu : mudah
terinfeksi / menderita penyakit ringan
(flu, diare, dll)
• 3-4 tahun tidak menunjukkan gejala khas,
terlihat sehat
• Tahun ke-5 / 6 timbul diare berulang,
penurunan berat badan mendadak,
mulut sering sariawan, pembengkakan
daerah kelenjar getah bening
• Untuk hasil tes yang akurat, tes HIV
sebaiknya dilakukan menunggu mak-
simal sampai 6 bulan terhitung sejak
pertama kali merasa kemungkinan
terinfeksi
• Selama rentang waktu tersebut, hindari
hubungan seks tanpa pelindung untuk
mencegah transmisi virus ke tubuh orang
lain
TES UNTUK MENDETEKSI HIV DALAM DARAH

Tes melalui Sampling Darah


• Paling mudah dilakukan
• Darah diambil sedikit dari lengan dengan
jarum -> diperiksa di laboratorium (ada
antubodi untuk melawan virus atau tidak)
-> hasil : 1-2 minggu untuk memastikan
HIV (+) atau (-)
Tes melalui Spesimen Saliva / Ludah (Tes
Oral)
• Untuk memeriksa apakah ada antibodi
HIV di ludah
• Buka mulut, seka lidah & rongga dalam
pipi dengan kapas
• Hasil : 1-2 minggu
TAHAPAN PENYAKIT
Fase 1
• Dimulai tepat setelah infeksi sampai
beberapa minggu
• Gajala : tidak enak badan
• 20% penderita : flu parah
• Tes HIV : negatif
Fase 2
• Tahap terpanjang, bisa 10 tahun
• Tidak ada gejala, sehat2 saja
• Virus sedang berkembang,
menghancurkan sel2 CD4 dalam darah
(yang berfungsi melawan penyakit) ->
kekebalan tubuh melemah -> sering /
mudah sakit
Fase 3
• Sel CD4 dalam tubuh sudah dikuasai
virus. Virus banyak sekali dalam darah -
>Terjadi kegagalan sistem kekebalan
tubuh
• Gejala2 penyakit mulai muncul & tambah
parah (lelah, diare, infeksi jamur, demam,
berat badan turun, keringat malam hari,
pembengkakan kelenjar limpa, infeksi
sekitar area mulut, batuk terus menerus
Fase 4
• Gejala penyakit (misal : tuberculosis atau
cancer) makin parah
• Penderita didiagnosis menderita AIDS
• Obat antivirus hanya bisa memperlambat
perkembangan virus
PENCEGAHAN
• Tidak berganti2 pasangan seks
• Pencegahan kontak darah dengan tidak
menggunakan jarum suntik berulang-
ulang
• Pengidap AIDS tidak boleh donor darah
• Tidak melakukan hubungan seks pra
nikah (Abstensia), Setia / hanya
berhubungan dengan satu pasangan
nikah (Be faithful), Condom
• Konferensi Internasional AIDS bulan Juli
1996 : 3 obat kombinasi dapat
menurunkan viral load hingga jumlah
minimal & memberi harapan
penyembuhan -> mahal
Mitos-mitos seputar IMS
• Minum antibiotik sebelum berhubungan seks menurunkan risiko terkena
IMS
• Mencuci alat kelamin dengan sabun dapat menurunkan risiko tertular IMS
• Pasangan yang menawan dan bersih pasti bebas IMS
• Pasangan usia muda tidak mungkin kena IMS
• IMS dapat dilihat langsung
• IMS bisa sembuh dengan minum alkohol
• IMS menular melalui pemakaian toilet umum
• Hubungan seks pada waktu tertentu
• Mencuci liang senggama dengan odol, betadine untuk cegah IMS
• Naik ke tempat tidur dari sisi tertentu
• Hubungan seks dengan perawan tidak akan terkena IMS
Thanks

Anda mungkin juga menyukai