MEKANISME PERSALINAN
Nama Pembimbing:
Suryaningsih,S.SiT., M.Keb
Disusun Oleh :
Shelvy Rizky (P27824319029)
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan pada
manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat
terjadi pada setiap tahap tersebut.
Mengingat ibu merupakan satu kesatuan dari Bio Psiko sosial spiritual
perlu mendapatkan perhatian khusus dari bidan dalam menyiapkan fisik dan
mental guna meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga dari team pelayanan kesehatan yang
keberadaanya paling dekat dengan ibu mempunyai peran penting dalam
mengatasi masalah melalui proses kebidanan. Dalam melaksanakan asuhan
kebidanan, bidan dituntut memiliki wawasan yang luas trampil dan sikap
profesional. Tindakan yang kurang tepat dapat menimbulkan komplikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari mekanisme persalinan ?
2. Berapa diameter janin ?
3. Bagaimana fase dalam persalinan ?
4. Bagaimana gerakan – gerakan utama dalam mekanisme persalinan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari mekanisme persalinan
2. Mengetahui diameter janin
3. Mengetahui fase dalam persalinan
4. Mengetahui gerakan – gerakan utama dalam mekanisme persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Diameter Janin
1. Diameter biparietal, yang merupakan diameter melintang terbesar dari
kepala janin, dipakai di dalam definisi penguncian (enggagment).
2. Diameter suboksipitobregmantika ialah jarak antara batas leher dengan
oksiput ke anterior fontanel; ini adalah diameter yang berpengaruh
membentuk presentasi kepala.
3. Diameter oksipitomental, yang merupakan diameter terbesar dari kepala
janin; ini adalah diameter yang berpengaruh membentuk presentasi dahi.
C. Fase dalam Persalinan
1. Kala I Persalinan
Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus
yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri,
disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah
haid.
a) Fase Laten
Pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
b) Fase Aktif
Pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6
jam. Fase akttif terbagi atas :
a) Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak
lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring /
membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior /
posterior).
b) Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat :
1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong,
2) tekanan dari cairan amnion,
3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan),
4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
c) Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala
berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi
diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
4. Kala IV Persalinan
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam
setelahnya.
Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala satu dan k ala dua
persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi
dari segmen atas rahim, yang menyebabkan tekanan langsung pada
fundus pada bokong janin. Dalam waktu yang bersamaan terjadi
relaksasi dari segmen bawah rahim,sehingga terjadi penipisan dan
dilatasi serviks. Keaadaan ini menyebabkan bayi terdorong kejalan
lahir.
b) Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada
multipara sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam
rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan
dengan gerakan-gerakan yang lain yaitu : fleksi, putaran paksi dalam,
dan ekstensi.
c) kekuatan mengejan
2. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga ubun-
ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari
bertambah fleksi ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan
lahir: diameter suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboksipito frontalis (11 cm).
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding
panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini adalah terjadinya
fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment
yang menimbulkan defleksi.
3. Desensus
Pada nulipara, engagemen terjadi sebelum inpartu dan tidak berlanjut
sampai awal kala II; pada multipara desensus berlangsung bersamaan
dengan dilatasi servik.
Penyebab terjadinya desensus :
7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan
menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu
depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan
paksi jalan lahir.
Dengan konrtaksi yang efektif pleksi kepala yang adekuat dan janin
dengan ukuran yang rata rata, sebagian besar oksiput yang posisinya
posterior berputar cepat segera setelah menvapai dasar panggul sehingga
pesalinan tidak begitu bertambah pajang. Akan tetapi, pada kira-kira 5-
10% kasus, keadaan yang menguntukan ini tidak terjadi. Sebagai contoh
kontraksi yang buruk atau fleksi kepala yang salah atau keduanya,rotasi
mungkin tidak sempurna atau mungkin tidak terjadi sama sekali,
khususnya kalau janin besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin yang mengakomodasikan
diri terhadap panggul ibu. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui
vagina oleh karena janin itu harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang
tersedia di dalam panggul. Diameter-diameter yang besar dari janin harus
menyesuaikan dengan diameter yang paling besar dari panggul ibu agar janin
bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan.
a) Turunnya kepala
b) Fleksi
d) Ekstensi Putaran
e) paksi luar
f) Ekspulsi
B. Saran
Semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis dalam meningkatkan
wawasan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dalam praktik di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Widyastuti yani, Sumarah & Wiyati Nining, (2008) Perawatan Ibu Bersalin
(Asuhan Kebidanan pada ibu Bersalin), Yogyakarta