Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 4

Tutor : Dra.Dian Pertiwi,MS


Ketua :Adinda Permata Sari (1710332002)
Sekretaris papan : Monica Lailatul Murarah (1710333001)
Sekretaris meja : Jasnidar Ariva (1710331013)
Anggota :
 Miftahul Jannah (1710331004)
Adinda Permata Sari (1710332002)
Annisa Karima Harda (1710331009)
Nadia Shabira Amima (1710332009)
Prilisa Melenia (1710332010)
Jasnidar Ariva (1710331013)
Fira Rahmaditha (1710333013)
Fannysia Halim (1710333014)
Suci Meysun Baddriyah (1710332004)
Meitiya Fariyanti (141033
MODUL III
SKENARIO III : BIDAN IDOLA
Bidan Narti sudah bekerja di Puskesmas Desa Sukamaju selama delapan
tahun. Bidan Narti dikenal sebagai pribadi yang ramah, sopan dan profesional dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Kinerja Bidan Narti yang baik ini sudah pernah
mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai bidan teladan. Masyarakat di
wilayah kerja puskesmas tersebut juga sangat menyukai pelayanan yang diberikan
oleh Bidan Narti. Masyarakat juga merasakan adanya perubahan perilaku hidup
sehat sejak bidan tersebut ditempatkan di desa mereka. Bidan ini dikenal oleh
masyarakat dari mulut ke mulut karena layanannya yang menyenangkan.
Selain itu Bidan Narti juga rajin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
kompetensinya dan aktif dalam organisasi IBI. Suatu hari ia mengikuti sebuah
seminar tentang perkembangan karir bidan. Pada acara tersebut, ia mendapatkan
informasi tentang metode baru dalam pelayanan kebidanan dan berdasarkan
penelitian metode baru tersebut lebih baik dan lebih efisien dari metode lama.
Bidan Narti berfikir bahwa ternyata ilmu kebidanan selalu berkembang. Ia
ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun Bidan Narti
sudah pernah mempelajari kode etik dan standar profesi Bidan, tapi ia yakin akan
selalu ada perubahan.
Bagaimana anda menjelaskan praktik kebidanan yang dilakukan oleh Bidan Narti ?
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa Mampu Menjelaskan :
1. Perkembangan karir bidan.
2. Konsep bidan sebagai Agent Of Change.
3. Pemasaran sosial dalam pelayanan kebidanan.
4. Kode Etik kebidanan.
5. Standar profesi dari kebidanan.
6. Sistem penghargaan bidan & sanksi pada pelayanan kebidanan.
7. Metode baru dalam pelayanan kebidanan.
SKEMA
skema

Seminar,
Bidan sebagai agent of Perkembangan
Kode Etik pendidikan,
change karir bidan
pelatihan

Standar Profesi Penghargaan dan sanksi


dalam pelayanan
kebidanan

Pemasaran sosial Metode baru


PEMBAHASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. PERKEMBANGAN KARIR BIDAN
1.pegertian dan prinsip
Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan
berakhir pada saat tidak lagi bekerja di organisasi tersebut. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan
karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap
hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting
daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang
dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle
manager.
c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan
tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang
telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru. Pengembangan karir bidan
memiliki beberapa tujuan, diantaranya : a. Mendapatkan persyaratan menempati posisi / jabatan tertentu. b.
Mengusahakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai, tergantung pada lowongan / jabatan,
keputusan, dan tergantung presensi pimpinan
2.Peraturan, ketentuan, dan cara pengembangan karir terdapat pada :
a. Permen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No: 01/PER/M.PAN/1/2008
b. Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional bidan dalam angka kredit.
3.Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural.
a. Karir Fungsional Karir fungsional adalah karir yang dimilki oleh bidan berdasarkan peran fungsinya, dan
sifatnya melekat pada sorang bidan. Karir fungsional meliputi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik,
koordinator, dan bidan penyelia.
b. Karir Struktural Karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah di rumah
sakit, puskesmas, bidan desa atau bidan di institusi swasta. Karir tesebut dapat dicapai oleh bidan tiap tatanan
pelayanan kebidanan / kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan dan kebijakan yang ada.
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. KOSEP BIDAN SEBAGAI AGENT OF CHANGE
2. Konsep Bidan sebagai Agent Of Change
Agent of change (agen perubahan) adalag seseorang yang bertugas
mempengaruhi target (sasaran perubahan) agar mereka mengambil keputusan
sesuai dengan arah yang dikehendaki. Agent perubahan memimpin masyarakat
dalam mengubah sistem sosial.
Peran agen perubahan :
• Mengembangkan kesadaran bahwa masyarakat memerlukan prubahan
• Mengembangkan hubungan dengan saling bertukar informasi
• Melakukan identifikasi masalah
• Mendorong niat untuk berubah
• Mentransformasikan sekedar niat menjadi tindakan nyata
• Pencapaian hubungan agen perubahan dan komunitas target perubahan
Kunci keberhasilan Agent of change :
• Etos kerja agen perubahan ( change agent effort)
• Orientasi komunitas sosial target perubahan
• Rasa empati terhadap klien
3. PEMASARAN SOSIAL DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
 PEMASARAN SOSIAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
A. Defenisi
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran
sosial jasa asuhan kebidana secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan
mengaitkan pada kebutuhan atau minat masyarakat.
Pamasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk
pelayanan maupun asuhan kebidanan.
Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang /
jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial.
Sasaran khusus dalam pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas, Bayi, Balita,
Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia menopause dan lanjut usia.
Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
2. WY. Stanton (1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah
perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses
tukar menuikar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta
serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.
B.Tujuan
Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang
mantap ( dalam memberikan pelayanan kepada klien ).
3. Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5. Menghemat biaya pemasaran.
6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
7. Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan produk,
peningkatan frekuensi pembelian.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempangaruhi pemasaran yaitu:
1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.
2. Produk
3. Transaksi
4. Pertukaran
5. Pasar.
E. Komponen
Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 konponen yang terkenal dengan istilah 4P 1C
yaitu:
1. Product .
2. Price
3. Place
4. Promotion
5. Consumer

F. Proses
Proses pemasaran terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran,dan mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Proses pemasaran dapat dijelaskan lebih rinci dalam langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah ke-1 adalah analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan
mencari institusi yang dapat membantu dan bekerjasama.
Langkah ke-2 adalah melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama
kelompok terhadap produk atau jasa pelayanan yang akan diberikan.
Langkah ke-3 adalah menyusun strategi pemasaran. strategi yang digunakan merupakan
serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Langkah ke-4 adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring adalah proses untuk
menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan.
Langkah ke-5 adalah pelaksanaan proses pemasaran. Kegiatan ini menggunakan media
yang telah dipersiapkan untuk menunjang progran melalui pesan-pesan sehingga akan
mudah di ingat oleh masyarakat luas ataupun khususnya bagi konsumen
4.KODE ETIK KEBIDANAN
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu daupakan pernyataan komprehensif suatu tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
2. Kode Etik Bidan Indonesia
a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan ya memelihara citra bidan
3.) setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
.
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat
2) Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam
mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien
c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang
serasi.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun
tenaga kesehatan lainnya.

d. Kewajiban bidan terhadap profesinya


1) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan
kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya.

e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri


1) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik
2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
3) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air


1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah
dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan
Kesehatan Keluarga.
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga
5. STANDAR PROFESI DARI KEBIDANAN
Standar profesi bidan merupakan penampilan atau keadaan ideal atau tingkat
pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal yang
dilakukan oleh seorang bidan. Standar profesi bidan ini diatur dalam permenkes nomor 369
tahun 2007. Standar profesi bidan ini mengatur tentang standar kompetensi bidan, standar
pendidikan bidan, standar pendidikan bidan berkelanjutan, standar pelayanan kebidanan, dan
standar praktik kebidanan.
Tujuan dibuatnya standar profesi bidan ini adalah untuk menjamin pelayanan yang
aman dan berkualitas, dan sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi
bidan.
Standar Pendidikan Bidan
Standar profesi bidan yang kedua membahas tentang standar pendidikan bidan. Standar ini
berisikan :
Standar I : Lembaga Pendidikan
 Standar II : Falsafah
 Standar III : Organisasi
 Standar IV : Sumber Daya Pendidikan
 Standar V : Pola Pendidikan Kebidanan
 Standar VI : Kurikulum
 Standar VII : Tujuan Pendidikan
 Standar VIII : Evaluasi Pendidikan
 Standar IX : Lulusan.
LANJUTAN NO 5
Standar Pendidikan Berkelanjutan
Standar profesi bidan yang ketiga membahas tentang standar pendidikan berkelanjutan. Standar
tersebut berisikan :
Standar I : Organisasi
Standar II : Falsafah
Standar III : Sumber Daya Pendidikan
Standar IV : Program Pendidikan
Standar V : Fasilitas
Standar VI : Dokumen Penyelenggaraan Pendidikan
Standar VII : Pengendalian Mutu
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar profesi bidan yang keempat membahas tentang standar pelayanan kebidanan.
Standar tersebut berisikan :
Standar I : Falsafah dan Tujuan
Standar II : Administrasi dan Pengelolaan
Standar III : Staf dan Pimpinan
Standar IV : Fasilitas dan Peralatan
Standar V : Kebijakan dan Prosedur
Standar VI : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Standar VII : Standar Asuhan
Standar VIII : Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Standar Praktik Kebidanan
Standar profesi bidan yang kelima membahas tentang standar praktik kebidanan.
Standar tersebut berisikan :
Standar I : Metode Asuhan
Standar II : Pengkajian
Standar III : Diagnosa Kebidanan
Standar IV : Rencana Asuhan
Standar V : Tindakan
Standar VI : Partisipasi Klien
Standar VII : Pengawasan
Standar VIII : Evaluasi
Standar IX : Dokumentasi
6.SISTEM PENGHARGAANBIDAN DAN SANKSI PDA
PELAYANAN KEBIDANAN
 Penghargaan adalah “sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi
tertentu yang diberikan baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga” .
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan
atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.

Dalam sistem penghargaan bidan ada reward dan sanksi


1. Reward
Pemberian reward ini bertujuan untuk :
-meningkatkan citra bidan dan IBI di masyarakat
-memberikan penghargaan pada bidan atas darma baktinya kepada KIA
khususnya dan pada masyarakat umumnya
-meningkatkan motivasi bidan dalam berkarya dalam meningkatkan
kualitas di pelayanan kebidanan
-meningkatkan motivasi agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 kriteria seorang bidan berhak mendapatkan reward:
-ikut mensukseskan progam-program kesehatan
-ikut aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan penyuluhan di
lingkungan sekitar
- menerapkan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen yang
baik
Contoh reward dalam profesi bidan:
Bidan delima dan bidan bintang
2. Sanksi
Sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau
penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.Sanksi
berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak / kewajiban bidan
yang telah diatur oleh organisasi profesi,karena kode etik bidan
merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan
praktek profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.

Tujuan sanksi sendiri yaitu untuk diberikan pada bidan yang menjalankan
tugasnya tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
contoh sanksi yang dapat diberlakukan
1. Sanksi etik : sanksi teguran dan sanksi moral
2. Sanksi kepegawaian : pengurangan gaji dan pemberhentian kerja
3. Sanksi yang berhubungan dengan malpraktik
7.METODE BARU DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
 Metode LEA ( lumbar epidural analgesia)
Jenis anestesi lokal yang diberikan kepada otot otot yang digunakan
untuk melahirkan
 Metode silent birth
Persalinan yang mengutamakan ketenangan sehingga suara bidan dalam
memberi komando untuk mengejan kurang disarankan dalam metode
ini
 Metode water birth
Persalinan yang berlangsung di dalam air yang bertujuan agar sang ibu
akan rileks dan lebih mudah bergerak
 Lotus birth
Pada proses ini plasenta yang dilahirkan tidak langsung dipotong dali
tali pusat pada perut bayi karena plasenta banyak mengandung nutrisi
untuk bayi
 Hypno birth
Proses lahiran dengan menggunakan self hypnosis yang akan membuat
sang ibu lebih tenang saat melahirkan
TERIMA KASIH
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai