Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MODEL ASUHAN KEBIDANAN DI INDONESIA DAN LUAR

“Teori Jean Ball”

Dosen Pengampu

Rizki Amelia, S.Keb.,Bd

Di susun oleh:

1. Amidia Mawadda (P07224220003)


2. Aura Ayu Atramadani (P07224220009)
3. Cindy Ayu Dyah Larasati (P07224220010)
4. Dea Nanda Wahyu Safitri (P07224220011)
5. Dhea Lestari (P07224220012)
6. Helmalia Safwanah (P07224220020)
7. Siti Nurul Jannah (P07224220035)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SAMARINDA TINGKAT 1


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
2020/2021

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas terselesaikan nya
makalah dengan judul “Teori Jean Ball”, dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
mereka yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini dan juga kepada sumber–
sumber yang telah membantu saya dalam penyusunan isi makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Dosen
Ibu Rizki Amelia, S.Keb.,Bd. Pada mata kuliah Agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sangatta,24 September 2020

Penyusun (Kelompok 6)

3
DAFTAR ISI

COVER……………………..…………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR…………………..............................................…………………..2

DAFTAR ISI...........................................................................................…………………3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................…………………4

A. Latar Belakang..............................................................................……………………..4

B. Rumusan Masalah.........................................................................……………………..4

C. Tujuan Penulisan...........................................................................……………………..4

D. Manfaat Penulisan……………………………………………….…………………….4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................………………..5

A. Pengertian Teori Jean Ball…………………………………………………………….5

B. Tujuan Teori Jean Ball………………………………………………………………..5

C. Hipotesa Jean Ball…………………………………………………………………….5

D. Pembagian Teori Jean Ball……………………………………………………………6

E. Elemen Pembentukan Teori Kursi Goyang……………………………………………7

F. Konsep Teori Jean Ball………………………………………………………………..7

BAB III PENUTUP..................................................................................………………10

A. Kesimpulan....................................................................................…………………….10

B. Saran……………………..............................................................…………………….10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................…………………11

4
5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta


kebutuhan masyarakat. Model dalam kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya dan
berdasarkan teori yang sudah ada yaitu diantaranya teori Reva Rubin, sehingga tercipta
sebuah model kebidanan yang sesuai dengan filosofi kebidanan baik dari segi bidan sebagai
profesi maupun wanita dan keluarga sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan.

Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partner ship dalam asuhan kebidanan.
Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan
upaya-upaya promotif dan preventif.

Ada lima teori yang mempengaruhi model kebidanan, yaitu teori reva rubin, teori ramona
marcer, teori jean ball, teori ernestine wiedenbach, dan teori ernestine wiedenbach. Dalam
makalah ini akan lebih dibahas mengenai teori jean ball.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teori Jean Ball?

2. Apa saja elemen yang termasuk dalam tori Jean Ball?

3. Apa saja konsep pada teori Jean Ball?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui teori Jean Ball.

2. Mengetahui elemen-elemen yang termasuk dalam teori Jean Ball.

3. Mengetahui konsep pada teori Jean Ball.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teori
Jean Ball (teori kursi goyang).

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Jean Ball

Teori Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama Jean Ball,
yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset 9penelitian) dan menunjukkan hasil
yang nyata. Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional itu, yang diibaratkan
pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut teori kursi goyang karna tingkat emosional
seorang ibu harus berada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang
dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak kursi akan condong kearah
yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang, jika
seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut
memiliki tingkat emosional yang rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita
lihat dalam berbagai keunikan tindakan yang diambil ibu dalam mendidik dan membesarkan
anak-anaknya.

B. Tujuan Teori Jean Ball

Tujuan asuhan maternis agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagai
ibu, baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional
tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua
terpenuhi. Kehamilan persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru,
sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan
bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-
tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini
dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang ibu.

C. Hipotesa Jean Ball

Menurut Jean Ball respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi
bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dukungan
yang berarti, mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Ibu sebagai penerus keturunan
sekaligus pendidik utama dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak.

7
Seorang anak yang dibesarkan dalam asuhan keluarga yang baik, ketika ia berinteraksi di
lingkungan masyarakat maka ia akan terbiasa dengan perilaku yang baik pula.

Persiapan yang sudah di antisipasi oleh bidan dalam masa post natal atau sesudah
melahirkan anak akan mempengaruhi respon emosional wanita dalam perubahan yang
dialaminya pada proses kelahiran anak. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus diberikan
kepada seluruh individu kelompok dan masyarakat secara professional baik pelayanan
tersebut secara mandiri, kolaborasi (kerjasama melebihi dari beberapa orang) maupun
merujuk kesistem yang lebih tinggi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wanita
yang boleh dikatakan sejahtera setelah melahirkan sangat tergantung pada personality
(kepribadiannya), sistem dukungan pribadi dan dukungan yang dipersiapkan pelayanan
maternis.

D. Pembagian Teori Jean Ball

Teori Jean Ball mencakup 3 katagori :

1. Teori perubahan

Perubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam
kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis si ibu. Secara fisik dapat kita lihat pada
perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan anak. Sedangkan secara psikologis misalnya
dalam pematangan mental (pendewasaan sikap) setelah melahirkan (post partum) ibu tidak
hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.

2. Teori stress, coping dan support

Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu, oleh karena itu dukungan atau
support dan motifasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama
perubahan yang bersifat positif, support dari orang-orang terdekat si ibu sangat di perlukan
menghindar stress, depresi, post partum dan dampak-dampak negatif lainnya.

3. Teori Dasar

Konsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek di antaranya:

• Butuh persiapan jasmani dan rohani

• Dukungan dari pihak keluarga.

8
E. Elemen Pembentukan Teori Kursi Goyang

Teori kursi goyang dibentuk dalam 3 (tiga) elemen yaitu :

1. Pelayanan Maternitas

Bidan berkewajiban memberikan pelatanan kesehatan kepada remaja putrid, ibu masa
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan
asuhan kebidanan bidan harus mempertanggung jawabkan semua tindakan klinis yang
diambil dan harus melaksanakan tanggung jawab tersebut yang meliputi tugas bidan
sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.

2. Pandangan Masyarakat Terhadap Keluarga

Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga sangat mempengaruhi perkembangan


dan tingkat harga diri anggota keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap
keluarga maka secara otomatis penerus keluarga juga akan mendapatkan nama baik dalam
pandangan masyarakat, selama si anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam
masyarakat.

3. Sisi Penyanggah / Support Terhadap Kepribadian Wanita

Dukungan terhadap perubahan kepribadian / kebiasaan hidup wanita sangat


diperlukan, agar wanita tersebut tidak merasa down terhadap tingkat perubahan diri yang
tidak disadarinya. Kesejahteraan keibuan seseorang wanita sangat bergantung terhadap
efektifitas ke 3 elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak bisa ditegakkan, maka tidak
nyaman untuk diduduki.

F. Konsep Teori Jean Ball

• Ibu

Kerja yang dilakukan Ball berfokus kepada ibu secara individual dan keberhasilan
perkembangan emosional, sosial, dan psikologisnya selama proses persalinan.

• Kesehatan

9
Kesehatan adalah pusat perhatian ini, dalam definisi tentang tujuan asuhan passcanatal
“memudahkan wanita agar berhasil menjadi seorang ibu” (Ball. 1987:127)

• Lingkungan

Lingkungan sosial dan organisasional dalam bentuk sistem pendukung dan layanan
asuhan pascanatal (dan masyarakat yang lebih luas) merupakan elemen penting dalam model
ini, dukungan dari pandangan krusial bagi kesejahteraan ibu.

• Kebidanan

Riset mengenai asuhan pascanatal didorong oleh adanya perhatian terhadap kurangnya
informasi mengenai efek asuhaan kebidanan pada kesejahteraan emosional. Model ini
memberikan pedoman pada banyak area intervensi oleh bidan yang dibahas Ball meliputi
pola asuhan dukungan dalam membuat keputusan tentang metode memberi makan,
membantu memberi makan, dan perencanaan asuhan individual.

• Diri

Teori ini secara jelas dimulai dari pandangan bahwa peran bidan adalah untuk
mendukung dan membantu ibu agar yakin dalam menjalankan peran sebagi ibu. Ball (1987)
berpendapat bahwa layanan dan pola asuhan harus berubah dalam berespon terhadap
kebutuhan ibu, biarpun mungkin menyakitkan bagi professional kesehatan. Jadi, pendirian-
pendirian ini berdasarkan pada asuhan, contohnya mendengarkan, pembelajaran , dan
perubahan.

Semua individu pasti ingin mendapatkan kebahagiaan baik di batinnya maupun di


lingkungan. Kebahagiaan seorang ibu melahirkan dapat tercapai dengan:

• Persepsi dukungan keluarga pada saat postpartum maupun setelah postpartum.

Sebagian dari ibu merasa rendah diri sehubungan pandangan negatif akibat menyusui
sehingga memerlukan dukungan kelurga terutama suami. Keluarga juga harus membantu si
ibu untuk merawat bayinya/pada saat terjadi konflik antara suami dan istri.

• Keadaan tujuh hari pertama masa postnatal.

• Tingkat perkembangan bayi.

• Ibu memerlukan rasa percaya diri.

10
• Kepuasaan menjadi seorang ibu, dikarenakan dia memberikan ASI kepada bayi 1 jam
setelah bayi tersebut lahir dan si ibu merasa bahagia karena bayinya lahir dengan selamat.

• Keadaan-keadaan yang dialami ibu baik dari tempat tinggalnya, status pernikahan dan
pekerjaannya.

• Rencana asuhan ibu.

• Fleksibilitas lingkungan yang mendukung.

Hubungan dengan suami dan keluarga atas dasar kepercayaan, asuhan terkoordinasi,
wanita memiliki keunikan sehingga memungkinkan untuk berinteraksi secara fleksibel.

• Mendukung pemberian ASI

• Tingkat kecemasan, yaitu pemilihan dan kelas sosial mimicry

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau


kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.

2. Persiapan yang dilakukan bidan pada masa puerpurium akan mempengaruhi respon
emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tubuh.

3. Dalam teori Jean Ball mengemukakan tentang keseimbangan emosional ibu yang
diibaratkan kursi goyang. Dimana teori tersebut dibentuk dalam tiga elemen, yaitu :
pelayanan maternitas, pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan sisi penyangga
kepribadian wanita.

4. Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat bergantung pada efektivitas ketiga elemen
tersebut, jika kursi goyang tidak bisa ditegakkan, kursi tidak dapat diduduki.

B. Saran

Kehamilan persalinan dan masa post partum adalah masa mengadopsi peran baru,
sehingga bagi wanita yang baru menjadi ibu sangat membutuhkan arahan-arahan dan
bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-
tindakan yang harus dihindari demi keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini
dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang
ibu.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, AsriDKK 2009 : Buku Catatan Konsep

2. Kebidanan,Yogyakarta: Mitra Cendikia press

3. Soepardan, Suryani 2005: Buku Konsep Kebidanan .Bandung: Kedokteran

4. https://rhennynouvizani.wordpress.com/2012/11/25/makalah-teori-jean-ball/

13

Anda mungkin juga menyukai