KASUS
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : warna rambut : hitam
Distribusi : merata
Kebersihan : bersih
Kekuatan : kuat dan tidak rontok
Kulit kepala : bersih
Muka : wajah : pucat / oedem
Chloasma gravidarum : ada / tidak ada
Mata : Conjungtiva : pucat / merah muda
Sklera : putih / kuning
Pupil : isokor / anisiokor / miosis / midriasis
Reaksi cahaya : positif / negatif
b. Palpasi
Leher : Pembesaran Vena jugularis : [ ]ada [ v ]tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : [ ]ada [ v ]tidak ada
Pembesaran KGB : [ ]ada [ v ]tidak ada
Dada : Benjolan /tumor : [ ]ada [ v ]tidak ada
Keluaran kolostrum :ada
Abdoment : TFU : 30 cm
Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (30 cm), teraba bulat, lunak tidak
melenting dibagian fundus.
Leopold II : teraba keras memanjang seperti papan dibagian kanan
dan
dibagian kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : bagian bawah janin teraba bulat, keras melenting (kepala)
kepala sudah masuk PAP (divergen).
Leopold IV : Penurunan 2/5
1. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan: Ny. A G2P10001 UK 39 Minggu Aterm, tunggal, Hidup
S : 36,8
RR : 24x/ menit
VT :
Vagina : mengeluarkan darah bercampur lendir
Pembukaan : 8 cm bagian terkecil : tidak ada
Ketuban : utuh bagian terendah: kepala
Effecemen : 75% hodge : III
Bagian terdahulu: UUK depan
DJJ : 138x/menit
TBBJ : (TFU-11) x 155= (30- 11 ) x 155 = 2935 gr
Leopold I : TFU = 3 jari bawah px (30cm), teraba bulat, lunak tidak
melenting (bokong)
Leopold II : Teraba keras memanjang seperti papan di bagian kanan,
dan
dibagian kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah, janin teraba bulat, keras melenting(kepala),
kepala sudah masuk PAP(divergen).
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (2/5)
d. Masalah : ibu merasa cemas dalam proses persalinan nanti, karena
kelahiran
anak kedua ini sangat dinanti-nantikan.
e. Kebutuhan : - pendekatan dan dukungan emosional
- posisi nyaman
- observasi TVV
- cairan dan nutrisi
- pencegahan infeksi
- eliminasi
5) Membimbing ibu bagaimana mengejan yang baik dan benar yaitu dagu
ditempatkan di dada, mulut terbuka tanpa suara, mengejan saat ada his/
perut kenceng.
6) memberikan makan dan minuman selama dan akan menghadapi proses
persalinan, dengan memberikan air putih pada pasien, makanan ringan,
susu dan teh manis.
7) melakukan segala tindakan dengan mengunakan technik anti septic,
seperti mencuci tangan 13 langkah. Serta memakai hanscoon bila aka
melakukan pemeriksaan dalam dan akan menolong persalinan.
8) memantau sudahkan ibu BAB dan BAK dengan memeriksa kandung
kemihnya.
BAB = tidak
BAK = ya, sebanyak 250 cc
C (contonen): 138x/menit
P (penurunan) : 1/5
VT:
pembukaan : 10 cm
ketuban : jernih
effacement : 100%
hodge: IV
6. Evaluasi
Tanggal: 28 Nov 2011 Jam: 05.20 wib
S : ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
O : K/U: baik, kesadaran : composmentis
Ada tanda gejala kala II:
a. ada dorongan kuat untuk meneran
b. ada tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
c. perineum tampak menonjol
d. vulva dan sfingter ani membuka
VT:
vulva : mengeluarkan lendir bercampur darah
pembukaan : 10 cm
ketuban : jernih
effacement : 100%
bag. Terdahulu: UUK
bag terkecil: tidak ada
bag terendah: kepala
hodge: IV
A : Ny N G2P10001 UK 39 minggu janin tunggal hidup intra uteri letak kepala,
inpartu
kala II dengan keadaan ibu dan janin baik
P : berikan dukungan emosional pada ibu
Beri ibu nutrisi (minum/makan) sedikit demi sedikit
Asuhan persalinan normal
KALA II
Tanggal: 28 Nov 2011 Jam: 05.20 wib
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II (doran, teknus, perjol,
vulka)
2. Memeriksa kelengkapan alat dan mematahkan ampul oksitosin serta
memasukan
spuit kedalam partus set.
3. Memakai clemek plastic
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan
sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau
handuk pribadi.
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam.
6. Masukan oksitosin kedalam tabung suntik.
7. Membersihkan vulva dan perineum dari depan kebelakang dengan kapas.
8. Melakukan pemeriksaan dalam, untuk memastikan pembukaan lengkap.
9. Dekontaminasi sarung tangan dan cairan clorin 0,5 %
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi atau saat relaksasi
uterus =
DJJ= 11, 12,11= 138x/ menit
Menyiapkan Ibu Dan Keluarkan Untuk Membantu Proses Persalinan.
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan lengakap keadaan
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran
13. Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
untuk
meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman jika ibu merasa belum ada dorongan kuat untuk meneran
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
15. Meletakkan handuk bersih di perut ibu jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perineum dengan 1 tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering.
Tangan lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu
lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat
dan
dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
jika itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22. Setelah melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal, tarik cunam
bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik cunam atas untuk melahirkan
bahu belakang.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung,
bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki.
Penanganan Bayi Baru Lahir
25. Lakukan penilaian (selintas). Bayi lahir spontan belakang kepala. Tanggal 28
Nov 2011, Jam 05.30 wib. Jenis kelamin perempuan A-S: 8-9.
Criteria 1 menit 5 menit
Frekuensi
2 2
jantung/nadi
Berusaha nafas 1 2
Tonus otot 1 1
Menangis kuat 2 2
Kulit 2 2
Jumlah 8 9
26. Keringkan tubuh bayi. Mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk atau kain yang kering, biarkan bayi diatas perut ibu.
S : ibu mengatakan lega atas bayi yang baru saja dilahirkan meskipun ada
sedikit hambatan pada bayi.
O : K/U baik, kesadaran composmentis
Ada tanda-tanda lepasnya plasenta:
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus
(uterus berkontraksi, letak uterus bertambah tinggi)
- Tali pusat semakin memanjang
- Semburan darah mendadak 75 cc
A : Ny N P20002 dengan kala III
P : penatalaksanaan aktif persalinan kala III
Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
(hamiltunggal)
28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 IU IM, di
1/3
paha bagian atas bagian distal lateral
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit
kembali
tali pusat pada 2 cm dari klem pertama
31. Dengan 1 tangan pegang tali pusat yang telah di klem, lakukan
pengguntingan tali pusat diantara kedua klem. Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau steril pada satu sisi, lepaskan klem dan masukkan pada
wadah yang disediakan
32. Letakkan bayi gar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
tengkurap
di dada ibu. Usahakan kepala bayi diantara kedua payaudara ibu.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala.
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Letakkan 1 tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas sympisis untuk
mendeteksi,tangan lain menegang tali pusat
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat diarah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas (dorso-kranial)
secara hati-hati. Jika plasenta tidak lahir dalam 30-40 menit. Hentikan
peregangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
ulangi prosedur diatas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi, mintalah ibu, suami, atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu.
37. Lakukan penegangan dorso cranial hingga plasenta terlepas, mintalah ibu
meneran sambil menolong menarik tali pusar dengan arah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan dua
tangan pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin,
kemudian lahirkan dan tempatkan pada wadah yang telah disediakan.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir. Lakukan masase
uterus. Letakan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi.
Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan, tanggal 28 Nov 2011, Jam: 05.45 wib
CATATAN PERKEMBANGAN