Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOVA ARYANTI

RESTY MARDHATILLAH RINYANI


KELAS : 2A KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI


PADA NY G KALA 3 PERSALINAN
DENGAN MANUAL PLASENTA

Tanggal pengkajian : 12 April 2009


Waktu pengkajian : 10.00 WIB
Tempat pengkajian : Klinik BPM Putri
Pengkaji : Bidan Juni

IDENTITAS DIRI
Nama Ibu :Ny G Nama suami : Tn H
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Minang/Indonesia
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jl.Kinibali 4 Alamat : Jl. Kinibali 4

S
Ibu mengatakan :
1. Bayi telah lahir 30 menit yang lalu
2. Merasa lega atas kelahiran bayinya
3. Plasenta belum lahir setelah 30 menit kelahiran anaknya
4. Perdarahan banyak dan mengalir
5. Merasa lemah dan berkeringat dingin

O
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : menurun
TTV :
TD : 90/80 mmHg
Temp : 36,2 C
Pulse : 88x/menit
RR : 20 x/menit

2. Pemeriksaan fisik
Muka : pucat, tidak ada oedema
Mata : conjuntiva anemis, sklera an ikterik
Mulut : bibir pucat , tidak ada sariawan , tidak ada caries gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar lmfe dan tidak ada
pembesaran vena jugularis
Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara : simetris, tidak ada massa , ada colostrum
Abdomen : TFU : sepusat, bentuk uterus discoid dan Kontraksi uterus kurang
baik
Genetalia : tidak ada oedem, tidak varises, lokhea alba, tidak bau busuk,
perdarahan mengalir 400cc
Ekstremitas : tidak ada oedem, tidak ada varises

3. Pemeriksaan penunjang
HB : 9 gr%

A
Ny G umur 23 tahun kala 3 persalinan dengan retensio plasenta

P
Pukul 10.30 WIB
1. Jelaskan pada ibu bahwa ia memasuki kala III persalinan
a. menjelaskan pada ibu tindakan yang mungkin dilakukan, yaitu plasenta
dapat lahir secara alami dan dilakukan segera dilakukan pengeluaran,
tetapi jika tidak dapat dilakukan manual plasenta untuk mengeluarkan
plasenta
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
b. menjelaskan pada ibu bahwa pengeluaran plasenta tidak seperti
pengeluaran bayi, yaitu ibu dapat mengedan seperti batuk-batuk kecil
untuk mengeluarkan plasenta
Evaluasi : ibu dapat melakukan anjuran bidan
c. melakukan observasi vital sign, kontraksi uterus dan perdarahan
evaluasi : ibu mengalami retensio plasenta

pukul 10.40 WIB


2. Melakukan manajemen aktif kala III, meliputi
a. Pemotongan tali pusat dengan memperlihatkan teknik steril
b. Pemberian suntikan oksitosin 10 unit dalam 1 menit pertama setelah bayi
lahir
c. Penegangan tali pusat terkendali, dengan cara memindahkan klem pada tali
pusat sekitar 5-20 cm dari vulva dan tangan kiri pada abdomen ibu tepat
diatas simfisis pubis dan beri sedikit tekanan secara kranial .
d. Masase fundus uteri dengan lembut dan gerakan tangan dengan arah
memutar pada fundus uteri selama 15 detik
e. Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin
yang ke 2 tunggu 30 menit .
f. Apabila plasenta belum lahir dan ada tanda terjadi perdarahan segera
keluarkan plasenta.
Evaluasi : plasenta belum lahir setelah 30 menit bayi lahir dan ibu
mengalami perdarahan

Pukul 10.55 WIB


3. melakukan manual plasenta yaitu : ibu berada pada posisi litotomi. Keadaan
umum penderita diperbaiki sebesar mungkin, atau diinfus NaCl atau Ringer
Laktat. Anestesi diperlukan kalau ada constriction ring dengan memberikan
suntikan diazepam 10 mg intramuskular. Anestesi ini berguna untuk mengatasi
rasa nyeri. Bidan berdiri atau duduk dihadapan vulva dengan salah satu tangannya
(tangan kiri) meregang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) dengan jari-jari
dikuncupkan membentuk kerucut (obstetric) masuk ke vagina. Dengan ujung jari
menelusuri tali pusat sampai plasenta. Jika pada waktu melewati serviks dijumpai
tahanan dari lingkaran kekejangan (constrition ring), ini dapat diatasi dengan
mengembangkan secara perlahan-lahan jari tangan yang membentuk kerucut tadi.
Sementara itu, tangan kiri diletakkan di atas fundus uteri dari luar dinding perut
ibu sambil menahan atau mendorong fundus itu ke bawah. Setelah tangan yang di
dalam sampai ke plasenta, telusurilah permukaan fetalnya ke arah pinggir
plasenta. Pada perdarahan kala tiga, biasanya telah ada bagian pinggir plasenta
yang terlepas. Ujung jari menelusuri tali pusat, tangan kiri diletakkan di atas
fundus. Melalui celah tersebut, selipkan bagian ulnar dari tangan yang berada di
dalam antara dinding uterus dengan bagian plasenta yang telah terlepas itu.
Dengan gerakan tangan seperti mengikis air, plasenta dapat dilepaskan seluruhnya
(kalau mungkin), sementara tangan yang di luar tetap menahan fundus uteri
supaya jangan ikut terdorong ke atas. Dengan demikian, kejadian robekan uterus
(perforasi) dapat dihindarkan. Setelah plasenta berhasil dikeluarkan, lakukan
eksplorasi untuk mengetahui kalau ada bagian dinding uterus yang sobek atau
bagian plasenta yang tersisa. Pada waktu ekplorasi sebaiknya sarung tangan
diganti yang baru. Setelah plasenta keluar, gunakan kedua tangan untuk
memeriksanya, segera berikan uterotonik (oksitosin) satu ampul intramuskular,
dan lakukan masase uterus. Lakukan inspeksi dengan spekulum untuk mengetahui
ada tidaknya laserasi pada vagina atau serviks dan apabila ditemukan segera di
jahit.
Evaluasi : plasenta berhasil dikeluarkan

Pukul 11. 15 WIB


4. mengobservasi keadaan ibu
a. mengobservasi kontraksi uterus dan perdarahan
evaluasi : kontraksi uterus baik, dan perdarahan berhenti
b. memeriksa placenta yang sudah dikeluarkan, selaput dan kotiledonnya
Evaluasi : plasenta lahir lengkap
c. mengontrol luka yang terjadi pada vagina dan perineum tidak ada robekan,
perineum utuh
Evaluasi : tidak ada robekan pada vagina, dan perineum
d. melakukan Masase fundus 15 detik
Evaluasi : kontraksi membaik
e. memandikan/bersihkan ibu dan lakukan vulva hygiene setelah plasenta dilahirkan
Evauasi : ibu telah bersih
f. mengganti pakaian ibu dengan yang bersih
Evaluasi : pakaian ibu sudah diganti
g. memberikan minuman dan anjurkan ibu untuk istirahat
Evaluasi : ibu telah mendapat makan dan minum

Anda mungkin juga menyukai