Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2

1. Desliana cassanova
2. Iluh Meta Indrayani
3. Linda Laksamana Sari
4. Meilita
5. Natali Alvi Sakti
6. Nyak Poppy Oktavia
7. Rina LIndawati
PENGELOLAAN OBAT

Merupakan suatu
proses yang

Pengertian dimaksudkan untuk


mencapai suatu
tujuan tertentu yang
dilakukan secara
efektif dan efisien.
TUJUAN PENGELOLAAN OBAT

Tersedianya obat dengan


mutu yang baik, tersedia
dalam jenis dan jumlah
Tujuan
yang sesuai kebutuhan
pelayanan kefarmasian
bagi masyarakat yang
membutuhkan.
SECARA KHUSUS PENGELOLAAN OBAT HARUS
DAPAT MENJAMIN :

Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis


dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kefarmasian di Apotek

Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan


efisien

Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu


yang baik

Terjaminnya pendistribusian / pelayanan obat


yang efektif
LANJUTAN
Terpenuhinya kebutuhan obat untuk
mendukung pelayanan kefarmasian sesuai jenis,
jumlah dan waktu yang dibutuhkan

Tersedianya sumber daya manusia dengan


jumlah dan kualifikasi yang tepat

Digunakannya obat secara rasional


PENGELOLAAN OBAT MEMPUNYAI
EMPAT KEGIATAN YAITU :
Perumusan kebutuhan (selection)
KEEMPAT KEGIATAN PENGELOLAAN OBAT TERSEBUT
DIDUKUNG OLEH SISTEM MANAJEMEN PENUNJANG
PENGELOLAAN YANG TERDIRI DARI :

Pengelolaan dan
Organisasi
Keuangan
informasi
pengembangan
untuk menjamin
sumber daya
pembiayaan dan kesinambungan
manusia
PENGELOLAAN OBAT MENYANGKUT
BEBERAPA ASPEK, ANTARA LAIN:

Seleksi
LANJUTAN..

Distribusi
A.SELEKSI KEBUTUHAN OBAT

Proses seleksi merupakan awal yang amat


menentukan dalam perencanaan obat, karena
melalui seleksi obat ini akan tercermin berapa
banyak item obat yang akan dikonsumsi.

Prinsip dasar seleksi adalah harus menjamin


bahwa obat yang diseleksi atau dipilih
benarbenar memiliki manfaat terapi yang jauh
lebih besar dibandingkan risikonya, serta
merupakan obat terbaik diantara kompetitornya.
KRITERIA UNTUK MELAKUKAN
SELEKSI OBAT ADALAH :
Obat yang dipilih adalah obat yang dibutuhkan oleh
sebagian besar populasi
Memperhatikan pola prevalensi penyakit, fasilitas
pelayanan kesehatan, kemampuan sumber daya
manusia, faktor genetika, demografi dan lingkungan
Obat yang dipilih terbukti aman dan manjur yang
didukung dengan bukti ilmiah
Mempunyai manfaat yang maksimal dengan risiko
yang minimal
LANJUTAN..
Mutu terjamin baik stabilitas maupun
bioavailabilitasnya
Dalam segi total biaya pengobatan mempunyai
rasio manfaat-biaya yang baik
Bila pilihan lebih dari satu maka dipilih yang
paling banyak diketahui, mempunyai
farmakokinetika yang paling menguntungkan,
mudah diperoleh serta dengan harga terjangkau
B.PENGADAAN OBAT
Merupakan kegiatan yang meliputi
estimasi kebutuhan obat untuk
populasi, perencanaan pengadaan,
pemilihan cara pengadaan,

Pengertian pelaksanaan pembelian,


penerimaan dan pemeriksaan
serta jaminan mutu obat.
MODEL PENGADAAN/PEMBELIAN
OBAT YAITU :
Pembelian tahunan (annual purchasing) merupakan
pembelian dengan selang waktu satu tahun. Model
ini biasanya digunakan untuk obat publik.
Pembelian terjadwal (scheduled purchasing)
merupakan pembelian dengan selang waktu tertentu
misal : satu minggu, satu bulan, tiga bulan, enam
bulan
Pembelian tiap waktu (perpectual purchasing)
merupakan pembelian yang dilakukan setiap saat
pada keadaan obat mengalami kekurangan
C. DISTRIBUSI OBAT

Pengendalia
n Penyimpana

persediaan n

obat Obat
PENGENDALIAN
PERSEDIAAN OBAT
menjaga keseimbangan
antara penyimpanan
Konsep
Dasar persediaan dengan
biaya yang dibutuhkan
untuk menyimpan
persediaan tersebut.
Tujuan

Untuk membantu
pengelolaan
perbekalan (supply)
obat agar mempunyai
persediaan dalam
jenis dan jumlah yang
cukup sekaligus
TINGKAT PERSEDIAAN
Stok yang tersedia terdiri dari dua komponen yaitu :
Stok kerja (Q) bervariasi dari nol sampai jumlah
dengan pesanan dan merupakan stok yang
diperlukan selama pelayanan kebutuhan di antara
dua pengiriman.
Stok pengaman (S) juga disebut stok penyangga, stok
cadangan atau stok fluktuasi, dimaksudkan untuk
menghindari kekosongan atau sebagai persediaan
apabila permintaan obat meningkat dengan cepat
atau bila terjadi keterlambatan pengiriman.
PENCATATAN DAN PELAPORAN PEMAKAIAN
OBAT

Kegiatan pencatatan dan pelaporan


pemakaian
Pencatatan obat yang dilakukan
meliputi :
Pencatatan
Pencatatan Berkala

Pencatatan berkala ini dilakukan


menyangkut laporan penerimaan
bulanan dan rekapitulasi
pemakaian harian obat pada buku
penerimaan dan pemakaian obat
bulanan atau dikenal dengan Buku
Rekapan
Pelaporan bulanan dilakukan
untuk laporan pemakaian
obat setiap bulan dengan
menggunakan format LPLPO.
Laporan ini digunakan
sebagai sarana pertanggung
jawaban oleh puskesmas
kepada Dinas Kesehatan
kabupaten melalui Gudang
Pelaporan tahunan
Terdapat tiga macam
laporan, yakni
laporan tahunan
LPLPO yang berisi
jumlah penerimaan,
persediaan dan
pemakaian obat yang
ada di puskesmas
selama setahun.
^ ^
A
I M
ER I H
T S
K A

Anda mungkin juga menyukai