Anda di halaman 1dari 3

Mamograf

adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara) dengan menggunakan sinar x-ray dosis
rendah.

Dipakai untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang
disertai keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yang tidak normal
keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada payudara (sebelum atau sesudah
menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeri yang ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma
pre menstrual).

Skrining mamograf biasanya direkomendasi untuk setiap wanita diatas 40 tahun atau dibawah
usia 40 tahun jika mempunyai faktor resiko terkena kanker payudara.

Beberapa faktor resiko kanker payudara adalah :

1. Usia lebih dari 30 tahun

2. Tidak / belum menikah lebih dari 30 tahun

3. Tidak mempunyai anak

4. Tidak menyusui anak selama 2 tahun (ASI eksklusif)

5. Menstruasi pertama pada usia yang lebih lambat dari normal

6. Menopause pada usia lebih awal dari normal

7. Pernah ada riwayat memakai obat hormonal

8. Mempunyai keluarga yang pernah mengalami kanker payudara atau kanker di bagian tubuh
yang lain

9. Pernah operasi payudara atau tumor didaerah kandungan

10. Pernah mendapat pengobatan dengan jalan radiasi di daerah dada

Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan mamograf tidak selamanya tepat dan akurat seringkali
justru pemeriksaan fsik yang dilakukan oleh dokter Bedah atau pasien sendiri (SADARI =
perikSA payuDAra sendiRI) hasilnya lebih tepat.

Pada waktu melakukan mamograf :

1. Jangan memakai deodorant pada ketiak, talk / bedak pada ketiak atau payudara dan
sekitarnya.

Karena dapat mengaburkan hasil pemeriksaan, berupa spots / bintik Kalsium

2. Beritahu semua keluhan / gejala yang dirasakan pada ahli yang melakukan mamograf

3. Tanyakan dengan jelas apa yang didapat dari hasil pemeriksaan mamograf

4. Jangan memakai perhiasan atau baju diatas pinggang, Pasien akan mengenakan pakaian
khusus yang telah disediakan
Keuntungan Mamograf :

1. Pemeriksaan mamograf tergantung pada operator / ahli yang melakukan pemeriksaan.


Apakah bisa mendeteksi tumor payudara yang kecil tergantung dari kemampuan operator.
Idealnya yang melakukan pemeriksaan mamograf adalah dokter yang sebelumnya telah
melakukan pemeriksaan terhadap payudara pasien sehingga hasilnya lebih akurat.

2. Jika pemeriksaan mamograf di lakukan oleh yang benar-benar ahli, maka mamograf dapat
mendeteksi adanya jenis tumor ductal carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak
membahayakan , yang pada pemeriksaan fsik tidak akan bisa terdeteksi.

Kerugian Mamograf :

1. Tidak boleh dilakukan jika hamil

2. Banyak yang mengalami false positive, artinya pada pemeriksaan mamograf hasilnya positif
(berarti pasien yang bersangkutan mengidap kanker), ternyata pada pemeriksaan lanjutan
yaitu biopsi (pemeriksaan dengan mengambil sedikit jaringan tersangka kanker untuk diperiksa
di Lab.Patologi Anatomi) hasilnya negatif (pasien yang bersangkutan tadi tidak mengidap
kanker payudara). Biopsi ini adalah pemeriksaan invasif yang termasuk gold standard untuk
pemeriksaan tumor payudara (dilakukan dengan jalan melakukan tindakan / operasi)

Kejadian false positif (hasil mamograf positif kanker tapi ternyata pada akhirnya tidak terbukti
ganas), pada usia 40 - 49 tahun sebesar 30 % , sedangkan diatas usia 50 tahun, sebanyak 25
% . (sumber : American College of Radiology)

3. Tidak semua kanker payudara dapat tervisualisasi dengan baik lewat pemeriksaan
Mamograf

4. Pemeriksaan mamograf dilakukan dengan cara menekan payudara. Untuk sebagian pasien,
penekanan payudara dirasa sesuatu yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan terutama
bagi mereka yang sebelumnya mempunyai gejala nyeri pada payudara.

5. Hati-hati bagi pengguna payudara implant.

Bagi wanita yang telah menjalani operasi implant payudara terbuat dari silikon atau salin, maka
jaringan payudara yang abnormal bisa tidak terdeteksi kalau jaringan implant tadi di letakkan
diatas / di permukaan jaringan payudara tersangka kanker.

Bahkan dengan metode menekan payudara pada pemeriksaan mamograf ini dapat
mengakibatkan ruptur / pecahnya implant payudara yang terbuat dari silikon atau salin.

Sehingga bagi wanita pemakai implant, harap memberitahu sebelumnya kepada operator yang
melakukan mamograf.

Akhirnya, mengingat keterbatasan dari pemeriksaan mamograf ini maka tidak setiap wanita
wajib melakukan mamograf.

MAMOGRAFI DILAKUKAN BILA ADA INDIKASI, sebagai berikut :


1. Skrining pada wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk mendapat kanker payudara
(ada 10 faktor resiko, lihat pembahasan diatas)

2. Jika massa / benjolan yang teraba pada payudara tidak jelas.

3. Jika dokter meraba adanya benjolan pada kelenjar getah bening aksila (ketiak) dan supra
klavikula (diatas tulang klavikula / leher) walaupun tidak disertai terabanya massa / benjolan
pada payudara

4. Untuk usia 40 - 50 tahun dilakukan 2 tahun sekali, sedangkan lebih dai 50 tahun dilakukan
setahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai