Anda di halaman 1dari 14

Pemeriksaan

Penunjang &
Prosedur
diagnostic pada
Ca Mammae

NOVITA NURHIDAYATI, SST., M.KES


INTRODUCTION

▪ Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara.


Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara
tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat
dan sekitarnya.
▪ Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus)
atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting
payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di
dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga
bisa menyerang pria.
Gambaran Penyebaran Ca Mammae
1. Mammografi

▪ Mammografi atau mammogram adalah tes


pemindaian untuk menangkap gambar jaringan
payudara dengan sinar-X. Pemeriksaan medis ini
digunakan untuk mendeteksi lebih dalam kelainan
pada payudara.
▪ Lewat mammografi, dokter bisa mengetahui ada
tidaknya tumor, kanker, kista, atau penumpukkan
kalsium pada jaringan payudara.
▪ Seseorang disarankan untuk melakukan mamografi
setahun sekali jika berusia lebih dari 40 tahun atau
ada riwayat kanker payudara di keluarga.
Ada tiga kemajuan terbaru dalam mammografi, yaitu:
▪ Mammografi digital, sistem mamografi di mana film sinar X digantikan oleh
elektronik yang mengubah sinar-X menjadi gambar mammografi payudara.
Sistem ini mirip dengan yang ditemukan di kamera digital dan memungkinkan
gambar yang lebih baik dengan dosis radiasi yang lebih rendah. Hasil gambar
payudara kemudian akan dipindahkan ke komputer untuk ditinjau oleh ahli
radiologi.
▪ Sistem Computer-aided Detection (CAD), sistem ini mencari gambar
mammografi digital untuk area kepadatan, massa atau klasifikasi abnormal
yang mungkin mengindikasikan adanya kanker.
▪ Tomosintesis payudara atau disebut juga mamografi tiga dimensi, adalah
bentuk lanjutan dari pencitraan payudara di mana beberapa gambar payudara
dari sudut yang berbeda ditangkap dan direkonstruksi menjadi tiga set gambar
-dimensi.
Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Mammografi?
▪ Sebelum menjalani pemeriksaan mammografi, pasien perlu memberi tahu
dokter mengenai kondisi kesehatannya. Misalnya obat-obatan yang sedang
dikonsumsi, riwayat implan payudara, dan kehamilan sebelum melakukan
mammografi. Pasalnya, pancaran radiasi sinar-X saat pemeriksaan bisa
berdampak negatif pada tubuh.
▪ Di samping itu, seorang wanita juga tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan
mammografi ketika sedang hingga satu minggu sebelum menstruasi.
Alasannya, di kondisi ini bentuk payudara cenderung mengencang.
▪ Ibu hamil yang ingin menjalani mammografi juga perlu menggunakan pakaian
khusus. Pakaian ini berbahan timah untuk menghindari komplikasi atau efek
negatif pada janin di dalam kandungan.
▪ Sementara itu, jika pasien pernah melakukan implan payudara, kompresor
berpotensi merusak dan memecahkan implantasi tersebut. Tindakan operasi
lanjutan perlu dilakukan untuk mengganti implan payudara yang rusak.
2. SADARI

▪ Deteksi dini ini dapat Anda lakukan dengan


pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Cara ini
dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya benjolan
atau keanehan fisik pada payudara sebagai gejala
kanker payudara.
▪ SADARI sebaiknya dilakukan setiap sebulan sekali
supaya Anda dapat mengetahui perubahan yang
terjadi.
3. SADANIS (Px PAYUDARA KLINIS)

▪ Sebelum memeriksa kondisi Anda dengan bantuan alat medis, dokter akan memeriksa
payudara dengan tangan kosong. Tes ini dinamakan pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS).
▪ SADANIS bertujuan untuk mengetahui bentuk, ukuran, warna, dan tekstur payudara
guna mendeteksi kemungkinan kanker.
▪ Dokter atau perawat akan memeriksa payudara dengan gerakan melingkar guna
mendeteksi letak benjolan atau tumor pada payudara.
▪ Selain di sekitar payudara, dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening pada
ketiak dan bagian atas tulang selangka.
▪ Jika ada pembengkakan atau benjolan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan
yang lebih spesifik.
4. USG PAYUDARA

▪ USG (ultrasonografi) payudara atau USG mammae merupakan tes


kanker payudara dengan bantuan gelombang suara yang menampilkan
gambar di layar komputer.
▪ Pemeriksaan ini bisa mendeteksi perubahan pada payudara, seperti
benjolan atau perubahan jaringan.
▪ Selain itu, USG payudara juga bisa membedakan apakah benjolan
tersebut berisikan cairan yang berarti kista payudara atau benjolan
padat yang mungkin menjadi cikal-bakal kanker.
5. MRI PAYUDARA

▪ Magnetic resonance imaging atau MRI Payudara merupakan tes kanker


payudara dengan magnet dan gelombang radio.
▪ Kombinasi keduanya akan menghasilkan gambar seluruh bagian
payudara dan menunjukkan jaringan lunak dengan sangat jelas.
▪ Pemeriksaan MRI merupakan pemeriksaan lanjutan saat seseorang
didiagnosis kanker payudara dengan tujuan mengetahui ukuran kanker
dan mencari kemungkinan tumor lain pada payudara.
▪ Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, misalnya karena
memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, juga disarankan
melakukan MRI lengkap dengan mamografi tahunan.
6. BIOPSI

❖Biopsi payudara dilakukan ketika pemeriksaan fisik, mamografi, atau tes pencitraan kanker
payudara lain menunjukkan adanya sel kanker.
❖Prosedur tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang dicurigai terdapat sel
kanker di dalamnya. Sampel jaringan ini lantas diperiksa di laboratorium dengan
mikroskop.
❖Dalam ilmu kedokteran, ada empat jenis biopsi yang biasa dilakukan untuk memeriksa
kemungkinan adanya kanker. Berikut empat macam pemeriksaan biopsy untuk kanker
payudara.
✓ Fine-needle aspiration biopsy.
✓ Core needle biopsy.
✓ Surgical biopsy.
✓ Lymph nodes biopsy.
7. BONE SCANNING

▪ Bone scanning merupakan pemeriksaan yang


menggunakan bahan radioaktif.
▪ Pada kanker payudara pemeriksaan ini menentukan
ada atau tidaknya metastasis kanker, serta
keparahannya. Namun sudah tidak direkomendasikan
karena sulit dan memiliki efektifitas yang kurang
Bone scan dapat memperlihatkan masalah tulang akibat kondisi medis
seperti:
▪ arthritis,
▪ nekrosis avaskular (matinya jaringan tulang akibat kekurangan suplai
darah),
▪ Kanker tulang,
▪ kanker yang menyebar ke tulang dari bagian tubuh lain,
▪ fibrous dysplasia (pertumbuhan jaringan bekas luka yang abnormal
di bagian tulang yang sehat),
▪ Patah tulang,
▪ infeksi yang mengenai tulang, dan
▪ Paget’s disease (penyakit yang menyebabkan tulang menjadi lemah
dan berubah bentuk).

Anda mungkin juga menyukai