D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Fine Needle Aspiration Biopsi (FNAB)
Prosedur pemeriksaan ini dengan cara menyuntikkan jarum berukuran 22–25
gauge melewati kulit atau secara percutaneous untuk mengambil contoh cairan
dari kista payudara atau mengambil sekelompok sel dari massa yang solid pada
payudara.
2. Pemeriksaan Histopatologi
Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik dengan menggunakan jarum yang sangat
halus maupun dengan jarum yang cukup besar untuk mengambil jaringan.
Kemudian jaringan yang diperoleh menggunakan metode insisi maupun eksisi
dilakukan pewarnaan dengan Hematoxylin dan
3. Mammografi dan ultrasonografi
Berperan dalam membantu diagnosis lesi payudara yang padat palpable maupun
impalpable serta bermanfaat untuk membedakan tumor solid, kistik dan ganas.
Teknik ini merupakan dasar untuk program skrinning sebagai alat bantu dokter
untuk mengetahui lokasi lesi dan sebagai penuntun FNAB.
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CT-SCAN
MRI dapat dipertimbangkan pada wanita muda dengan payudara yang padat atau
pada payudara dengan implant, dipertimbangkan pasien dengan resiko tinggi
untuk menderita Ca Mamae.
5. USG payudara
USG payudara dapat memberi gambaran jelas mengenai kondisi jaringan
kelenjar susu , tepi, ada tidaknya benjolan, ukuran, bentuk, sifat tumor, dan
lainnya. Ketepatan USG dalam mendiagnosa sekitar 80-85%
6. Pemeriksaan Immunohistokimia
Pemeriksaan Imunohistokimia (IHK) adalah metode pemeriksaan menggunakan
antibody sebagai probe untuk mendeteksi antigen dalam potongan jaringan
(tissue sections) ataupun bentuk preparasi sel lainnya. IHK merupakan standar
dalam menentukan subtipe kanker payudara. Pemeriksaan IHK pada karsinoma
payudara berperan dalam membantu menentukan prediksi respons terapi
sistemik dan prognosis. Pemeriksaan imunohistokimia yang standar dikerjakan
untuk karsinoma payudara adalah
a. Reseptor hormonal yaitu reseptor esterogen (ER) dan reseptor progesterone
(PR)
b. HER2
c. Ki-67
E. Penatalaksanaan Medis
a) Pembedahan
a. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis
mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis
minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastektomi total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot
pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot
dinding dada tidak diangkat.
c. Lumpektomi/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dari payudara tidak turut
diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara
normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
d. Wide excision / mastektomi parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal, Pengangkatan
dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan ototpectoralis mayor.
b) Radioterapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis,
radang tenggorokan.
c) Kemoterapi
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat,
mudah terserang penyakit.
d) Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga
digabung dengan therapi endokrin lainnya.
F. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan mammae, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak
dan nyeri.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat tumor mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap
penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klien
mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit
kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: Normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
b. Rambut: Biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu
berminyak.
c. Mata: Biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis,
tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga: Normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda
infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
e. Hidung: Bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
f. Mulut: Mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
g. Leher: Biasanya terjadi pembesaran KGB.
h. Dada: Adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi atau
tanda-tanda radang.
i. Hepar: Biasanya tidak ada pembesaran hepar.
j. Ekstremitas: Biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.
5. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Bernapas
b. Pola makan-minum
c. Pola Eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola istirahat dan tidur
f. Pola Berpakaian
g. Pola rasa nyaman
h. Pola Aman
i. Pola Kebersihan Diri
j. Pola Komunikasi
k. Pola Beribadah
l. Pola Produktifitas
m. Pola Rekreasi
n. Pola Kebutuhan Belajar
6. Pemeriksaan Penunjang
G. Diagnosa keperawatan (SDKI)
1. Nyeri kronis berhubungan dengan adanya penekanan saraf (D.0078).
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prubahan sirkulasi (D.0129).
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun (D.0005).
4. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (D.0142).
5. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme
(D.0019).
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0111).
7. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080).
8. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi tubuh
(D.0083).
9. Harga diri rendah kronis berhubungan dengan terpapar situasi traumatis
(D.0086).
H. Rencana Keperawatan (SLKI, SIKI)
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil SLKI Intervensi Keperawatan SIKI
h) Penyiapan dam penyimpanan minuman 4) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
yang aman meningkat 5) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
i) Sikap terhadap makanan/minuman sesuai 6) Berikan suplemen makanan, jika perlu
dengan tujuan kesehatan meningkat 7) Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika
j) Perasaan cepat kenyang menurun asupan oral dapat ditoleransi
k) Nyeri abdomen menurun Edukasi
l) Sariawan menurun 1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
m) Rambut rontok menurun 2) Anjurkan diet yang diprogramkan
n) Diare menurun Kolaborasi
o) Berat badan membaik 1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda
p) Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik nyeri, antiemetik), jika perlu
q) Frekuensi makan membaik 2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
r) Nafsu makan membaik dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
s) Bising usus membaik
t) Tebal lipatan kulit trisep membaik
u) Membran mukosa membaik
6. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Intervensi Utama
berhubungan dengan selama ...x... jam maka
Edukasi Kesehatan (I.12383)
kurang terpapar informasi Luaran Utama
Observasi
(D.0111) Tingkat Pengetahuan (Label L.12111)
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Meningkat, dengan kriteria hasil :
2) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
a) perilaku sesuai anjuran meningkat menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
b) verbalisasi minat dalam belajar Terapeutik
meningkat 1) Sediakan materi dan medla pendidikan kesehatan
c) kemampuan menjelaskan pengetahuan 2) Jadwalkan pendidikan kesehatan sosial kesepakatan
tentang suatu topik meningkat 3) Berikan kesempatan untuk bertanya
d) kemampuan menggambarkan pengalaman Edukasi
sebelumnya yang sesuai dengan topik 1) Jekaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
meningkat 2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
e) perilaku sesuai dengan pengetahuan 3) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
meningkat perilaku hidup bersih dan sehat
f) pertanyaan tentang masalah yang
dihadapi menurun
g) persepsi yang keliru terhadap masalah
menurun
h) menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
menurun
i) perilaku membaik
7. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Intervensi Utama
dengan kurang terpapar selama ...x... jam maka
Reduksi Ansietas (I. 09314)
informasi (D.0080) Luaran Utama
Observasi
Tingkat Ansietas (Label L.09093) Menurun,
1) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu,
dengan kriteria hasil :
stresor)
a) verbalisasi kebingungan menurun 2) Identifikasi kermampuan mengambili.keputusan
b) verbalisasi khawatir akibat kondisi yang 3) Monitor tande-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
dihadapi menurun Terapeutik
c) perilaku gelisah menurun 1) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
d) perilaku tegang menurun 2) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
e) keluhan pusing menurun memungkinkan
f) anoreksia menurun 3) Pahami situasi yang mernbuat ansietas
g) palpitasi menurun 4) Dengarkan dengan penuh perhatian
h) frekuensi pernapasan menurun 5) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
i) frekuensi nadi menurun 6) Tempalkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
j) tekanan darah menurun 7) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
k) diaforesis menurun 8) Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
l) tremor menurun datang
m) pucat menurun Edukasi
n) konsentrasi membaik 1) Jelaskan prosedur, temasuk sensasi yang mungkin dialami
o) pola tidur membaik 2) Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pangobatan,
p) perasaan keberdayaan membaik dan prognosis
q) kontak mata membaik 3) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jlka perlu
r) pola berkemih membaik 4) Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitir, sasual
s) orientasi membaik kebutuhan
5) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
J. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan
(Bararah & Jauhar, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. 2015. Breast cancer facts and figure 2015-2016. Atlanta:
American Cancer Society
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Situasi Penyakit Kanker. Kesehatan RI: Jakarta
Sjamsuhidayat, R dan De Jong W. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
Ny.NM DI POLIKLINIK KANKER RSUD BALI MANDARA
I. PENGKAJIAN
A. Indentitas Pasien
Nama (Inisial) : Ny. NM
Umur : 45th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pekerjaan : IRT
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Br. Pande Gubug Tabanan
Tgl pengkajian : 20 Nopember 2023
Sumber biaya : BPJS
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama (Inisial) : An. NJ
Umur : 33 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan Terakhir : SMA
Status : belum menikah
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Pande Gubug Tabanan
Hubungan dengan pasien : Anak
C. Data Kesehatan
1. Keluhan Utama/Alasan ke RS
Sebelumnya di tgl 2 nopember 2023 pasien mendapatkan kemoterapi I di ruang ranap
kemo. Di hari ini tgl 20 nopember 2023 klien datang ke poliklinik kanker RSUD Bali
Mandara untuk cek DL sebagai persiapan untuk kemoterapi yang ke-II yang akan
dilakukan di tgl 23 nopember 2023.
2. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan merasa mual kurang nafasu makan dari 2hari belakangan badan
terasa agak lemas.
3. Riwayat Penyakit
a. Klien :
Pasien memiliki Riwayat Ca.Mamae (S)
b. Keluarga :
Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki Riwayat,hipertensi,jantung,DM ,tumor
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
Tanda – tanda vital:
TD : 110/78 mmHg
N : 87 x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 36,7 C
BB sebelum sakit: 47 Kg
BB sekarang : 44 Kg
TB : 154cm
GCS : E4 V:5 M:6
Head toe toe :
1. Kepala : mecochepal
Wajah : Simetris, benjolan (-)
Mata : Simetris, pupil isokor
Hidung : Simetris, polip (-)
Mulut : Oral Mucositis (-)
Telinga : Normal, lubang telinga (ada), benda asing (-)
Pembengkakan kelenjar limphe : (-)
Pembesaran kelenjar tiroid : (-)
Bendungan Vena Jugularis : (-)
2. Dada : Simetris
3. Abdomen : Bising usus normal
4. Genetalia dan perineum : Baik
Kebersihan : bersih
Keputihan : (-) Karakteristik : (-)
Hemoroid : (-)
Ekstremitas
Atas : Oedema : (-)
Varises : (-)
CRT : <2 detik
Bawah : Oedema : (-)
Varises : (-)
CRT : <2 detik
Refleks : baik
E. DATA PENUNJANG
1. Dari hasil pemeriksaan USG (24 Agustus 2023)
- mammae sinistra : bentuk ukuran dan echo selain lesi kesan normal, tampak lesi bulat
hypoechoic,batas tegas ,tepi regular,pada jam 4,4cm dari papil uk 2,13cmx3,36cm,yang
pada CDUS/dopler tampak neovascularisasi,tak tampak dilatasi ductal.
- mammae dextra : bentuk,ukuran dan echo kesan normal,tak tampak lesi solid/kistik,yang
pada CDUS/dopler tampak neovascularisasi,tak tampak dilatasi ductal.
- Axilla dextra – sinistra : tak tampak pembesaran KGB saat ini
2. Hasil pemeriksaan Thorax PA (13 oktober 2023)
Cor : besar dan bentuk normal. Pulmo: tak tampak infiltrate/nodul corakan
bronkhovaskuler normal,hilus kanan kiri normal. Sinus phrenicocostalis kanan kiri
tajam.Diafragma kanan kiri normal. tulang-tulang : tak tampak proses
osteolitik/osteoblastic.
3. Pemeriksaan darah lengkap (20 nopember 2023)
EOS%: L 0.3% ,HGB: L 11.8 g/dL, HCT: L 32.0% , IG% : H 3.2% ,MONO# : H 0.95
10^3/uL ,MCHC: H 36.9 g/dL, MONO% : H 15.9 % PDW: L 8.6 fL, RBC: L 3.84
10^6/uL, RDW-SD: L 33.3 fL
II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Data Fokus
Data subjektif
Pasien mengatakan merasa cemas dengan hasil cek darah yang sudah dilakukan pasien
mengtakan merasa khawatir dengan penyakit yang dialami saat ini , pasien mengatakan merasa
sedikit mual
Data objektif
Klien tampak tegang frekunensi nafas,nadi meningkat
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas b.d krisis situasional d.d pasien merasa gelisah,khawatir dengan kondisi yang dihadapi
kien tampak gelisah,tegang frekunensi nafas,nadi meningkat
C. Rencana Keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan Tindakan Intervensi utama Reduksi 1. Untuk mengetahui
keperawatan 1x40 menit Ansietas : apakah tingkat ansietas
diharapkan tingkat ansietas 1. Identifikasi saat tingkat berubah
menurun dengan kriteria hasil: ansietas berubah ( kondisi, 2. Untuk mengetahui
1. Verbalisasi kebingungan waktu, stresor) tanda ansietas yang
menurun 2. Monitor tanda – tanda ditunjukkan klien
2. Perilaku gelisah menurun ansietas ( verbal dan non 3. Untuk memberikan
3. Frekuensi nadi menurun verbal ) rasa nyaman ke klien
(60-80x/mnt) 3. Ciptakan suasana 4. Untuk meringankan
4. Tekanan darah menurun (D: terapeutik untuk kecemasan yang dialami
110-130 S: 90-100 mmHg) menumbuhkan klien
kepercayaan 5. Untuk memberikan
4. Temani pasien untuk rasa nyaman ke klien
mengurangi kecemasan
5. Latih teknik relaksasi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
DX
1 Senin20/11/2023 1. Mengidentifikasi saat tingkat DS : klien mengatakan cemasnya
18.30 ansietas berubah ( kondisi, waktu, bertambah pada saat memikirkan Krisna
stresor) kondisinya saat ini.
DO : klien tampak tegang dan
gelisah
DS : - Krisna
2. Memonitor tanda – tanda ansietas DO : TD : 130/78 mmHg N : 87
x/mnt RR : 22x/mnt S : 36,7 C
DS : klien mengatakan
3. Menciptakan suasana terapeutik menyerahkan semua tindakan Krisna
untuk menumbuhkan kepercayaan yang terbaik
untuk dirinya kepada perawat.
DO : klien tampak lebih rileks,
C. Pohon masalah
Hipertensi
GFR menurun
Proteinuri
Retensi natrium
Intoleransi Perubahan dalam tulang –
aktivitas penyakit tulang
Edema
D. Klasifikasi
Pada pasien dengan penyakit GGK, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai
LFG, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai LFG yang lebih rendah.
Klasiikasi tersebut membagi penyakit ginjal kronik dalam lima stadium. Stadium satu
adalah kerusakan ginjal dengan fungsi ginjal yang masih normal, stadium dua adalah
kerusakan ginjal dengan penurunan fungsi ginjal yang ringan, stadium tiga adalah
kerusakan ginjal dengan penurunan yang sedang fungsi ginjal, stadium empat adalah
kerusakan ginjal dengan penurunan berat fungsi ginjal dan stadium lima adalah gagal
ginjal. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Stadium Deskripsi
LFG
0 Resiko meningkat
≥ 90 dengan faktor resiko
Tabel. Laju filtrasi glomerulus ( LFG ) dan stadium penyakit ginjal kronik
E. Gejala klinis
(Kardiyudiani & Brigitta 2019) Tanda dan gejala penyakit ginjal kronis berkembang
seiring waktu jika kerusakan ginjal berlangsung lambat. Tanda dan gejala penyakit
ginjal mungkin termasuk :
a. Mual
b. Muntah
c. Kehilangan nafsu makan
d. Kelelahan dan kelemahan
e. Masalah tidur
f. Perubahan volume dan frekuensi buang air kecil
g. Otot berkedut dan kram
h. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
i. Gatal terus menerus
j. Nyeri dada jika cairan menumpuk di dalam selaput jantung
k. Sesak napas jika cairan menumpuk di paru-paru
l. Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan
G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
1. Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
2. Dialysis
- Peritoneal dialysis biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di
vena dengan menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan
melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
- Double lumen : langsung pada daerah jantung (vaskularisasi ke jantung)
3. Operasi
- Pengambilan batu
- Transplantasi ginjal
H. Komplikasi
Komplikasi dari gangguan ginjal kronis adalah gangguan cairan dan elektrolit,
anemia dan penyakit tulang metabolit. Komplikasi penyakit ginjal yang sesuai dengan
derajat fungsi ginjal dapat dilihat pada tabel.
Tabel. Komplikasi penyakit ginjal sesuai dengan derajat fungsi ginjal
Derajat Penjelasan GFR (ml/menit/1,73 m² ) Komplikasi
1 Kerusakan ginjal ≥ 90 -
dengan GFR normal
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit gagal ginjal kronis adalah
(Prabowo, 2014)) :
1. Penyakit Tulang.
Penurunan kadar kalsium secara langsung akan mengakibatkan
dekalsifikasimatriks tulang, sehingga tulang akan menjadi rapuh dan jika
berlangsung lama akan menyebabkan fraktur pathologis.
2. Penyakit Kardiovaskuler.
Ginjal sebagai kontrol sirkulasi sistemik akan berdampak secara sistemik
berupa hipertensi, kelainan lifid, intoleransi glukosa, dan kelainan
hemodinamik (sering terjadi hipertrofi ventrikel kiri).
3. Anemia.
Selain berfungsi dalam sirkulasi, ginjal juga berfungsi dalam rangkaian
hormonal (endokrin). Sekresi eritropoeitin yang mengalami defiensi di ginjal
akan mengakibatkan penurunan hemoglobin.
4. Disfungsi seksual.
Dengan gangguan sirkulasi pada ginjal, maka libido sering mengalami
penurunan dan terjadi impoten pada pria. Pada wanita dapat terjadi
hiperprolaktinemia.
mukosa
membaik 6. Monitor tanda
peningkatan 6. Memantau tanda
13. Mata cekung
tekanan onkotik peningkatan
membaik
plasma (mis. kadar tekanan onkotik
meningkat)
7. Monitor kecepatan 7. Memantau agar
infus secara ketat tidak terjadi
kelebihan cairan
8. Monitor efek yang masuk
samping diuretic 8. Memantau efek
(mis. hipotensi samping
ortortostatik, diuretik
hipovolemia,
hypokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik
replacement hipertensi
therapy (CRRT),
jika perlu
Pemantauan Cairan
(L.03121) Pemantauan Cairan
(L.03121)
Observasi
Observasi
1. Monitor frekuensi
dan kekuatan nadi 1. Memantau
frekuensi dan
kekuatan nadi
2. Montior frekuensi
2. Memantau
napas
frekuensi napas
3. Monitor takanan
3. Memantau
darah
takanan darah
4. Monitor berat
4. Memantau berat
badan badan
5. Monitor waktu 5. Memantau
pengisian kapiler waktu pengisian
kapiler
6. Monitor elastisitas 6. Memantau
atau turgor kulit elastisitas atau
turgor kulit
7. Memantau
7. Montor jumlah,
jumlah, warna
warna dan berat
dan berat jenis
jenis urine
urine
8. Memantau
8. Monitor kadar
kadar albumin
albumin dan
dan protein total
protein total
9. Memantau hasil
9. Monitor hasil
pemeriksaan
pemeriksaan serum
serum (mis
(mis hematokrit
hematokrit
serum. Hematokit,
serum.
natrium, kolium
Hematokit,
BUN)
natrium, kolium
BUN)
10. Memantau
10. Monitor intake dan
intake dan
output cairan
output cairan
11. Memantau
11. Identifikasi tanda-
tanda-tanda
tanda hipovolermia
hipovolermia
(mis frekuensi nadi
(mis frekuensi
meningkat, nadi
nadi meningkat,
teraba lemah,
nadi teraba
tekanan darah
lemah, tekanan
menurun, tekanan
darah menurun,
nadi menyempit,
turgor kulit tekanan nadi
menurun, membran menyempit,
mukosa kering, turgor kulit
volume urin menurun,
menurun, membran
hematokrit mukosa kering,
meningkat. haus volume urin
lemah, konsentras menurun,
urine meningkat hematokrit
berat badan meningkat. haus
menurun dalam lemah,
waktu singkat) konsentras urine
meningkat berat
badan menurun
dalam waktu
singkat)
hepatojugular refeks
ketidakseimbangan ketidakseimban
cairan( mis gan cairan( mis
prosedur prosedur
pembedahan pembedahan
mayor, mayor,
trauma/pendarahan trauma/pendarah
,luka bakar, an,luka bakar,
afreksia obstruksi, afreksia
peradangan obstruksi,
pancreas, penyakit peradangan
gagal/ginjal, pancreas,
disfungsi, penyakit
infestinal) gagal/ginjal,
disfungsi,
infestinal)
Terapetik Terapeutik
Intervensi pendukung
Intervensi pendukung Manajemen
Cairan(I.03098)
Manajemen
Cairan(I.03098) Observasi
Observasi 1. Memantau
status hidrasi
1. Monitor status
(mis.
hidrasi (mis.
frekuensinadi,
Frekuensi nadi,
kekuatan nadi,
kekuatan nadi, akral,
akral, pengisian
pengisian kapiler,
kapiler,
kelembapan
kelembapan
mukosa, turgor kulit,
mukosa, turgor
tekanan darah)
kulit, tekanan
darah)
2. Memantau berat
badan harian
2. Monitor berat badan
3. Memantau berat
harian
badan sebelum
3. Monitor berat badan
dan sesudah
sebelum dan
dialisis
sesudah dialysis
4. Memantau hasil
pemeriksaan
4. Monitor hasil
laboratorium
pemeriksaan
(mis.
laboratorium (mis.
hematokrit, Na,
hematokrit, Na, K,
K, Cl, berat
Cl, beratjenisunine,
jenis urine,
BUN)
BUN)
5. Memantau
status
5. Monitor status
hemodinamik
hemodinamik (mis.
(mis. MAP,
MAP, CVP, PAP,
PCWP jikat ersedia) CVP, PAP,
PCWP jika
tersedia)
Terapeutik
Terapeutik
6. Mencatat
6. Catat intake-output intake-output
dan hitung balans dan hitung
cairan 24 jam balans cairan 24
jam
7. Memberikan
7. Berikan asupan asupan cairan,
cairan, sesuaikan sesuaikan
kebuutuhan kebutuhan
8. Memberikan
Kolaborasi 9. Kolaborasi
pemberian
9. Kolaborasi
diuretik, jika
pemberian diuretik,
perlu
jika perlu
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
berhubungan dengan asuhan keperawatan
Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
ketidakmampuan ..x.. jam diharapkan
(I.03119) (I.03119)
mencerna makanan Status Nutrisi
dibuktikan dengan (L.03030) membaik Observasi Observasi
Anita, Diyah Candra. 2020. Penilaian Status Gizi Pasien Gagal Ginjal Kronis Melalui Biokimia
Darah. Jogjakarta : Unisa
Black, M. Joyce&Hawks J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Buku 2. Elsevier :
Singapore.
Kardiyudiani & Brigitta.2019. Keperawatan Medikal Bedah.yogyakara : Pustaka Baru Purwanto,
Hadi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Prabowo E & Pranata E, 2019 Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan, Yogyakarta.
Nuha Medika Nuari, Nian Afrian. 2019. Gangguan Pada Sistem Perkemihan dan
Penatalaksanaan Keperawatan. Jogjakarta : Deepublish Nurarif
Tim Pokja DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI PPNI,
Tim Pokja DPP. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI PPNI,
Tim Pokja DPP. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI
WebMD.(2019). Chronic Kidney Disease – Cause.http://webmd.com/a-to zguides/tc/chronic-
kidney-disease-cause. Diakses tanggal 27 November 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.MA DENGAN CHRONIC KIDNEY
DISEASE( CKD ) DI RUANG SANDAT RSUD BALI MANDARA
PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Pasien
Nama : Ny. MA
Tanggal Masuk RS : 27/11/2023
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 22-07-1980
Sumber Informasi : Pasien , RM
Umur : 43 th Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA Suku : Bali
Pekerjaan : IRT
Lama Bekerja : -
Alamat : Link. Banjar pojok serangan,Denpasar
Keluhan Utama: pasien mengatakan badannya lemas,merasa pusing
Riwayat Penyakit: Dx medis : CKD STV 5 dengan HD reguler, anemia,hipertensi pasin
dipasang av shunt di TA kiri
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (suami)
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Link. Banjar pojok serangan,Denpasar
2. Alergi :
Tipe Reaksi Tindakan
Golongan penisilin gatal -
3. Kebiasaan
Merokok / kopi / obat / alkohol / lain-lain
Jika ya, jelaskan ........................................................................................................
4. Obat-obatan
Lamanya : sampai saat ini
Sendiri :.-
Orang lain (resep) : candesartan 2x16mg amplodipin 1x10mg, clonidine 3x0,15 mg
5. Pola nutrisi :
Frekuensi/porsi makan :3x sehari
Berat Badan : .46 kg Tinggi Badan: 155 cm
Jenis makanan : nasi beserta lauk dan sayur
Makanan yang disukai : makanan yang berkuah
Makanan tidak disukai : makanan yang lembek
Makanan pantangan : udang (karena gatal)
Nafsu makan : [ √ ] baik
[ ] sedang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
[ ] kurang, alasan : mual/muntah/sariawan/dll
Perubahan BB 3 bulan terakhir :
[ ] bertambah ........................... kg
[ ] tetap
[ √ ] berkurang 3,5 kg
6. Pola eliminasi:
a. Buang air besar
Frekuensi : 1x Waktu : pagi/siang/sore/malam
Warna : feses pada umumnya Konsistensi : padat
Penggunaan Pencahar : -
b. Buang air kecil
Frekuensi : 9x Warna : kuning keruh
Bau : urin pada umunya
7. Pola tidur dan istirahat :
Waktu tidur (jam) :. 12 jam
Lama tidur/hari :.16 jam
Kebiasaan pengantar tidur: berdoa
Kebiasaan saat tidur :-
Kesulitan dalam hal tidur : [ ] menjelang tidur
[ √ ] sering/mudah terbangun
[ ] merasa tidak puas setelah bangun tidur
8. Pola aktivitas dan latihan :
a. Kegiatan dalam pekerjaan : mengurus rumah
b. Olah raga :-
c. Kegiatan di waktu luang : menonton tv
d. Kesulitan/keluhan dalam hal ini :
[ ] pergerakan tubuh [ ] bersolek
[ ] mandi, berhajat [ √ ] mudah merasa kelelahan
[ ] mengenakan pakaian [ ] sesak nafas setelah mengadakan aktivitas
9. Pola kerja :
Jenis pekerjaan : tidak bekerja
Jumlah jam kerja : -
Jadwal kerja : -
Lain-lain (sebutkan) : -
Riwayat Keluarga
Genogram :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Pasien
: Garis keturunan
: Garis Perkawinan
Riwayat Lingkungan
Kebersihan Lingkungan : lingkungan lumayan padat dan kumuh
Bahaya : -
Polusi : -
II. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : -
[ ] kaca mata [ ] alat bantu pendengaran
b. Kesulitan yang dialami :
[ √ ] sering pusing
[ ] menurunnya sensitifitas terhadap panas dingin
[ ] membaca/menulis
2. Persepsi diri
Hal yang dipikirkan saat ini : .bisa sembuh dari sakit yang dialami sekarang
Harapan setelah menjalani perawatan : dapat beraktivitas layaknya seperti normal
Perubahan yang dirasa setelah sakit : merasa lemas saat beraktifitas secara mandiri
3. Suasana hati : kurang baik
4. Hubungan/komunikasi:
a. Bicara
[ √ ] jelas bahasa utama : Bahasa bali
[ ] relevan bahasa daerah : Bahasa bali
[ √] mampu mengekspresikan
[ √ ] mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
[ √] sendiri
[ ] bersama orang lain, yaitu ............................................................................
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut : adat bali
Pembuatan keputusan dalam keluarga : .suami
Pola komunikasi :
Keuangan : [ √ ] memadai [ ] kurang
d. Kesulitan dalam keluarga
[ ] hubungan dengan orang tua
[ ] hubungan dengan sanak keluarga
[ ] hubungan dengan suami/istri
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
[ ] fertilitas [ ] menstruasi
[ ] libido [ ] kehamilan
[ ] ereksi [ ] alat kontrasepsi
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : ..-
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
[ ] sendiri
[ √] dibantu orang lain; sebutkan : suami,anak
b. Yang disukai tentang diri sendiri : mengikuti pengobatan scr teratur
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : -
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
[ ] pemecahan masalah [ ] cari pertolongan
[ ] makan [ ] makan obat
[ √] tidur
[ ] lain-lain (misalnya marah, diam dll) sebutkan ..........................................
7. Sistem nilai – kepercayaan
a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan : Tuhan,suami,anak
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
[ √] ya [ ] tidak
c. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Sebutkan : sembahyang rutin di sore hari sewaktu di rumah
d. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
Sebutkan : melantunkan mantram gayatri
III. Pengkajian Fisik
A. Vital Sign
Tekanan darah : 143/73 mmHg
Suhu : 36,3 C
Nadi : 62 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
B. Kesadaran ; Compos mentis GCS : 15
Eye : ……....4....................................................................................................
Motorik : ……......5.................................................................................................
Verbal : ……........6...............................................................................................
C. Keadaan umum :
Sakit/ nyeri : 1. ringan 2. sedang 3. berat
Skala nyeri : 3
Nyeri di daerah : abdomen
Status gizi : 1. gemuk 2. normal 3. kurus
BB : 46 kg .TB 155cm
ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
Ds: Penyakit Intoleransi aktivitas
vascular/hipertensi
Klien mengatakan
badannya terasa lemas
dan mudah Lelah Vasokonstrinksi
klien mengatakan sesak GFR turun
napas klien meras tidak
nyaman
GGK
DO:
TD: 170/143mmHg
Produksi Hb Turun
N: 62x/mnt
S: 360C Suplay O2 turun
RR: 25x/mnt
Edema pada kedua kaki Intoleransi
aktivitas
DS: GGK Hipervolemia
Klien mengatakan
merasa sesak
Penurunan GFR
Klien mengatakan
merasa kembung di
perutnya Ketidakmampuan
ginjal
DO: mengekresikan urin
Klien tampak merasa
tidak nyaman retensi cairan
Perut klien tampak
kembung
cairan tubuh
Bibir tampak kering meningkat,edema di
ekstremitas bawah
Tampak edema pada
kedua kaki klien
Hipervolemia
2. Menanyakan ke klien fungsi tubuh Ds: Klien mengatakan semua tubuhnya terasa lemas
1 10.15 dan meras cepat pusing Ketika bangun dari tempat Krisna
bagaian mana yang mengalami kelelahan
tidur
DO: Klien tampak berbaring di tempat tidur
DS:-
3.Delegatif pemberian obat asam folat Krisna
DO: Klien tampak minum obat dengan air 60cc
1mg,Candesartan 16mg, Clonidin 0,15 mg.
DS:-
6. Menghitung kebutuhan cairan
1,2 DO: CM : infus :96ml, air 100ml= 196ml/8jam
CK : BAK 100ml Krisna
Kebutuhan cairan ssuai BB; 277,5ml/8jam
7. Mengajarkan cara membatasi cairan DS: Klien mengatakan merasa sering haus, mengerti Krisna
dengan yang dijelaskan
dengan memberikan anjuran untuk minum
DO: Klien tampak menyimak informasi dengan baik
sedikit demi sedikit kira-kira 50-80 ml setiap
2 jam sekali
2. Membantu melatih ROM pasif DS: klien mengatakan masih merasa lemas
10.30
DO: Klien duduk di tempat tidur sambil mencoba
mengangkat tangan dan kaki sedikit demi sedikit Krisna
sesuai kemampuan klien
10.45 3. Meninggikan kepala tempat tidur 30-400 DS: -
DO: klien tampak nyaman Krisna
15.00 3. Mengobservasi adanya pembatasan klien DS: Klien mengatakan merasa lemas saat beraktivitas
dalam melakukan aktivitas merasa pusing
DO: Klien tampak berbaring di tempat tidur, Krisna
ekstremitas kaki masih edema