Anda di halaman 1dari 52

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA NY. Z DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP CA MAMAE

Oleh :
Tri Utami
190300700

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA NY. Z DENGAN DIAGNOSA MEDIS CA MAMAE

Disusun Oleh:
Tri Utami
(190300700)

Telah Mendapatkan Persetujuan dan Pengesahan


pada Tanggal.......................................

Pembimbing Akademik Perceptor

( ) ( )
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di
Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur
40-50 tahun, tapi saat ini sudah mulai ditemukan pada usia 18 tahun (American
Cancer Society, 2011). Kematian akibat kanker terus meningkat, dengan 9 juta orang
diperkirakan meninggal karena kanker pada tahun 2015 dan 11,4 juta meninggal pada
tahun 2030 (Parkway Cancer Centre, 2011).
Ca mamae merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, kanker payudara
menempati urutan pertama dengan frekuensi relative sebesar 18,6 % (Data Kanker di
Indonesia, 2010). Menurut hasil Riskesdas 2013 bahwa estimasi jumlah kasus Ca
Mamae di Indonesia sebesar 61.682. Kasus terbanyak ada di Jawa Tengah yaitu
sebesar 11.511. diperkirakan angka kejadian di Indonesia sebesar 12/100.000 wanita,
sedangkan di Amerika sebesar 92/100.000 wanita dengan mortalitas yang cukup
tinggi yaitu 27/100.000 atau 18% dari kasus yang ditemukan pada stadium lanjut
dimana dalam upaya pengobatan sudah sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu perlu
adanya pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan kuratif
maupun paliatif, serta upaya rehabilitasi yang baik agar pelayanan untuk penderita
dapat dilakukan secara optimal (Kemenkes, 2017)
Oleh sebab itu perawat pada kasus ini memiliki peran penting dalam
memberikan perawatan preventif mapun paliatif secara komprehensif guna
meningkatkan angka harapan hidup pada penderita ca mamae.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari ca mamae,
2. Untuk mengetahui etiologi dan factor resiko ca mamae
3. Untuk mengetahui etiologi dan factor resiko ca mamae,
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis ca mamae.
5. Untuk mengetahui patofisiologi ca mamae
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan ca mamae
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definis Ca Mammae
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit
payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak
maupun jaringan ikat pada payudara. (Anonim, 2011)
Ca mammae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
areola dan papilla mammae (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010).Tumor mammae adalah
gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae di mana sel abnormal timbul dari
sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh
darah. (Kusuma, 2015)
B. Etiologi
Ada beberapa penyebab Ca Mamae antara lain:
1. Usia: sekitar 60% terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan
pada wanita berusia 75 tahun
2. Perna Ca Mamae
Wanita yang pernah menderita kanker invasive memiliki resiko tinggi menderita
Ca Mamae. Seta=elah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya
karsinoma pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3. Riwayat keluarga menderita kanker payudara
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki
resiko 3 kali lebih besar untuk menderita Ca Mamae
4. Menarke dini: semakin dini menarche sebelum usia 12 tahun besar resiko
terserang Ca Mamae.
5. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
6. Menopous pada usia lanjut
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30
tahun beresiko hamper 2 kali lipat
8. Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopouse
Beberapa peneliti menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko Ca Mamae
kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita obes
9. Kontrasepsi oral
10. Terapi pergantian hormone
11. Faktor resiko lainnya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, kanker ovarium dan
kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan
resiko terjadinya Ca Mamae (Buku Saku Dokter, 2014)
C. Manifestasi Klinik
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi tumor mammae masih sulit
ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya
oleh wanita itu sendiri.
1. Terdapat massa utuh (kenyal)Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di
bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)
2. Nyeri pada daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area
mammae.Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi
ligamentum cooper. Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu
jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa lalu didekatkan untuk menimbulkan
dimpling.
4. Edema dengan Peaut d’orange skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit
jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan
secara spontan kadang disertai darah.
7. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi (Parkway Cancer Centre.
2011).
D. Pathway Ca Mamae
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Fine Needle Aspiration Biopsi (FNAB)
Prosedur pemeriksaan ini dengan cara menyuntikkan jarum berukukuran 22-25
gauge melewati kulit atau secara percutaneous untuk mengambil contoh cairan
dari kista payudara ata mengambil sekelompok sel dari massa yang solid pada
payudara. Kemudian diperiksa dibawah mikroskop.
2. Mammografi dan ultrasonografi
Pemeriksaan ini berperan dalam membantu diagnosis lesi payudara yang padat
palpable maupun impalpable serta bermanfaat untuk membedakan tumor solid,
kistik, dan ganas.
3. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi
sekitar sisi tumor
4. USG Payudara
USG Payudara dapat memebri gambaran jelas mengenai kondisi jaringan kelenjar
susu, tepi, ada tidaknya benjolan, ukuran, bentuk, sifat tumor (purwoastuti, 2010)
F. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini terjadi jika saluran
limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak berfungsi dengan
adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat, maka sistem kolateral dan
aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila mereka diinstruksikan dengan
cermat dan didorong untuk meninggikan, memasase dan melatih lengan yang sakit
selama 3-4 bulan. Dengan melakukan hal ini akan membantu mencegah perubahan
bentuk tubuh dan mencegah kemungkinan terbukanya pembengkakan yang
menyulitkan (Brunner, 2012).
G. Asuhan Keperawatan Ca Mamae
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan


yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu: Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau
ada kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah
mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan
penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya,
seperti kanker ovarium atau kanker serviks.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada


kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.

4) Pemeriksaan Fisik

a) Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat


dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian
posterior.

b) Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu


berminyak.

c) Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata.


Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

d) Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-


tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.

e) Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.

f) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g) Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h) Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling,


ulserasi atau tanda-tanda radang.

i) Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j) Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.


5) Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

a. Persepsi dan Manajemen

Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada


payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan
biasa.

b. Nutrisi – Metabolik

Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah


dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi
makanan mengandung MSG.

c. Eliminasi

Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami


melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

6) Aktivitas dan Latihan

Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien
terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.

a) Kognitif dan Persepsi


Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.
b) Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
c) Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan
akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
kehilangan haknya sebagai wanita normal.
d) Peran dan Hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam
melakukan perannya dalam berinteraksi social.
e) Reproduksi dan Seksual
Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada
tingkat kepuasan.
f) Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan
keputus asaan.
g) Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya
dengan lapang dada.

2. Diagnosa
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan
b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
c. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .
d. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan
kurang pemajanan informasi
e. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi
tubuh (Nurarif, 2015)
3. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Nyeri akut Tujuan:Nyeri teratasi 1. Kaji karakteristik nyeri,
berhubungan Kriteria : skala nyeri, sifat nyeri,
dengan proses - Klien mengatakan lokasi dan penyebaran.
pembedahan nyeri berkurang atau 2. Beri posisi yang
hilang menyenangkan.
- Nyeri tekan tidak ada 3. Anjurkan teknik relaksasi
Ekspresi wajah tenang napas dalam.
- Luka sembuh dengan 4. Ukur tanda-tanda vital
baik 5. Penatalaksanaan pemberian
analgetik

Kerusakan Tujuan: Tissue Integrity : 1. Anjurkan pasien untuk


integritas kulit Skin and Mucous menggunakan pakaian yang
berhubungan Membranes longgar
dengan Kriteria Hasil : 2. Hindari kerutan padaa tempat
pengangkatan - Integritas kulit yang tidur
bedah jaringa baik bisa 3. Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan tetap bersih dan kering
(sensasi, elastisitas, 4. Mobilisasi pasien (ubah
temperatur, hidrasi, posisi pasien) setiap dua jam
pigmentasi) sekali
- Tidak ada luka/lesi 5. Monitor kulit akan adanya
pada kulit kemerahan
- Perfusi jaringan baik 6. Oleskan lotion atau
- Menunjukkan minyak/baby oil pada derah
pemahaman dalam yang tertekan
proses perbaikan kulit 7. Monitor aktivitas dan
dan mencegah mobilisasi pasien
terjadinya sedera 8. Monitor status nutrisi pasien
berulang
- Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
TujuanL Pressure Management
Tissue Integrity : Skin and 1. Anjurkan pasien untuk
Mucous Membranes menggunakan pakaian yang
Kriteria Hasil : longgar
- Integritas kulit yang 2. Hindari kerutan padaa tempat
baik bisa dipertahankan tidur
(sensasi, elastisitas, 3. Jaga kebersihan kulit agar
temperatur, hidrasi, tetap bersih dan kerin
pigmentasi) 4. Mobilisasi pasien (ubah
- Tidak ada luka/lesi posisi pasien) setiap dua jam
pada kulit sekali
- Perfusi jaringan baik 5. Monitor kulit akan adanya
- Menunjukkan kemerahan
pemahaman dalam 6. Oleskan lotion atau
proses perbaikan kulit minyak/baby oil pada derah
dan mencegah yang tertekan
terjadinya sedera 7. Monitor aktivitas dan
berulang mobilisasi pasien
- Mampu melindungi 8. Monitor status nutrisi pasien
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
Ansietas Tujuan : Kecemasan dapat 1. Dorong klien untuk
berhubungan berkurang mengekspresikan
dengan perubahan Kriteria : perasaannya
gambaran tubuh - Klien tampak tenang 2. Diskusikan tanda dan gejala
- Mau berpartisipasi depresi.
dalam program terap 3. Diskusikan tanda dan gejala
depresi
4. Diskusikan kemungkinan
untuk bedah rekonstruksi atau
pemakaian prostetik.
Kurang Tujuan: Teaching : Dissease Process
pengetahuan - Kowlwdge : disease 1. Kaji tingkat pengetahuan
tentang Kanker process klien dan keluarga tentang
mammae - Kowledge : health proses penyakit
berhubungan Behavior 2. Jelaskan tentang patofisiologi
dengan kurang Kriteria Hasil : penyakit, tanda dan gejala
pemajanan - Pasien dan keluarga serta penyebabnya
informasi menyatakan 3. Sediakan informasi tentang
pemahaman tentang kondisi klien
penyakit, kondisi, 4. Berikan informasi tentang
prognosis dan program perkembangan klien
pengobatan 5. Diskusikan perubahan gaya
- Pasien dan keluarga hidup yang mungkin
mampu melaksanakan diperlukan untuk mencegah
prosedur yang komplikasi di masa yang
dijelaskan secara benar akan datang dan atau kontrol
- Pasien dan keluarga proses penyakit
mampu menjelaskan -Jelaskan alasan
kembali apa yang dilaksanakannya tindakan
dijelaskan perawat/tim atau terapi
kesehatan lainnya 6. Gambarkan komplikasi yang
mungkin terjadi
7. Anjurkan klien untuk
mencegah efek samping dari
penyakit
8. Gali sumber-sumber atau
dukungan yang ada
9. Anjurkan klien untuk
melaporkan tanda dan gejala
yang muncul pada petugas
kesehatan
Gangguan body Tujuan: 1. Diskusikan dengan klien atau
image berhubungan - Klien tidak malu orang terdekat respon klien
dengan kehilangan dengan keadaan terhadap penyakitnya.
bagian dan fungsi dirinya. 2. Tinjau ulang efek
tubuh - Klien dapat menerima pembedahan
efek pembedahan. 3. Berikan dukungan emosi
klien.
4. Anjurkan keluarga klien
untuk selalu mendampingi
klien..

DAFTAR PUSTAKA
1. American Cancer Society. 2011. Kanker Payudara Fakta & Angka 2009 - 2010.
Atlanta: American Cancer Society, Inc.
2. Parkway Cancer Centre. 2011. Cancer facts and figures.
http://www.parkwaycancercentre.com/about-cancer/cancer-facts-andfigures.
3. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
4. Kemenkes RI http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
5. Abdulah, R. (2014). Ca Mamae Buku Saku Dokter.
6. Purwoastuti E. 2010. Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta:
Kanisius
7. Brunner & suddath.2012. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Penerbit Buku
Kedokteran. EGC: Jakarta
8. Carpenito, Lynda Juall, 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC : Jakarta
9. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KMB
PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa : Tri Utami (190300700)
I. Identitas Diri Klien
Nama : Ny “Z”
Umur : 35 Tahun
enis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Post Op Ca Mamae
Sumber informasi : Pasien

II. Keluhan Utama


Pasien mengeluh nyeri dibagian payudara bagian kanan post operasi.kangker payudara.
skala nyeri 3, terasa ditusuk jarum dan terbakar, nyeri terasa jika tangan akan digerakan.

III. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien memilki penyakit kanker payudara dengan stadium II, dan menjalani operasi
pengangkatan payudara di RS X pada tanggal 21 Juli 2020, pasien awalnya mengira
benjolan yang ada di payudara adalah wajar karena dirinya sedang menyusui namun
semakin lama terasa nyeri dan payudara terasa berat dan kaku sehingga ketika diperiksa
oleh dokter hasilnya kanker payudara stadium II

IV. Riwayat Kesehatan yang lalu


Pasien memilki penyakit kanker payudara dengan stadium II

V. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit atau memiliki riwayat
penyakit

VI. Pola Kesehatan Klien Saat Ini


1. Pemeliharaan dan Persepsi Kesehatan
- Pasien awalnya mengira benjolan yang ada di payudara adalah wajar karena
dirinya sedang menyusui namun semakin lama terasa nyeri dan payudara terasa
berat dan kaku sehingga ketika diperiksa oleh dokter hasilnya kanker payudara
stadium II.
- Pasien mengatakan kesehatan itu penting dan mencegah dari pada mengobati itu
sangat perlu dilakukan. Namun setelah terdiagnosa kanker payudara pasien
hanya berusaha melalui pengobatan dari dokter dan berharap sakitnya segera
pulih.
2. Nutrisi dan Cairan
 Nutrisi
a. Frekuensi makan : 3 kali sehari
b. Berat Badan / Tinggi Badan : 55 Kg/ 160 cm
c. BB dalam 1 bulan terakhir : Tetap
d. Program diet RS : bubur nasi dan lauk tinggi protein
e. Makanan pantang : Tidak ada Alergi : tidak ada
f. Nafsu makan : pasien mampu menghabiskan setengah porsi
dan hanya mau makan bubur nasi saja
g. Masalah pencernaan : Tidak ada
h. Riwayat operasi/trauma gastrointestinal: tidak ada riwayat operasi
 Cairan, elektrolit dan asam basa
a. Frekuensi minum : pasien hanya mampu minum 5 gelas/hari
b. Turgor kulit : Baik
3. Aktivitas dan latihan
Aktivitas
a. Pekerjaan : IRT
b. Olah raga rutin : Jarang
c. Alat Bantu : pasien tidak menggunakan alat
d. Terapi : tidak ada terapi yang digunakan sperti traksi maupun
gips
e. Kemampuan melakukan ROM : Pasif / Aktif
Jenis kegiatan 0 1 2 3
Makan dan minum √
BAB/BAK √
Mandi √
Ambulasi √
Berubah posisi √
Keterangan : 0  mandiri
1  dengan alat
2  dengan bantuan
3  dengan alat dan bantua
Pasien mengatakan aktivitas mampu mandiri terkadang dibantu
3. Oksigenasi
a. Sesak nafas saat aktivitas : Tidak
b. Frekuensi :-
c. Kapan terjadinya : tidak
d. Faktor yang memperberat : tidak ada
e. Faktor yang meringankan :-
4. Tidur dan istirahat
a. Lama tidur : 5 jam Tidur siang: Ya 1 jam
b. Kesulitan tidur : ya. Pasien mengatakan jika tidurnya susah karena terkadang
merasakan nyeri, jika sudah terbangun pada malam hari maka akan bisa tidur
jika shubuh
5. Eliminasi
 Eliminasi fekal/bowel
a. Frekuensi : 1 kali/hari Penggunaan pencahar: tidak
b. Waktu : pagi
c. Warna :Kuning Darah: tidak ada konsistensi: lembek
d. Ggn. Eliminasi bowel : tidak ada
 Eliminasi urin
a. Frekuensi : 3-4 kali/hari Penggunaan pencahar: tidak
b. Warna : kuning jernih Darah: tidak ada
c. Ggn. Eliminasi bladder : tidak ada gangguan eliminasi bladder
d. Riwayat dahulu : tidak ada riwayat penyakit eliminasi bladder
e. Penggunaan kateter : Tidak
6. Pola Hubungan dan Komunikasi
Interaksi dalam keluarga baik, pola hubungan dengan teman dan masyarakat baik,
cara komunikasi baik, dukungan sosial baik
7. Kognitif dan persepsi
 Kognitif:
Pasien mengatakan tidak tahu gejala dan penyebab dari penyakitnya. pasien
awalnya mengira benjolan yang ada di payudara adalah wajar karena dirinya
sedang menyusui namun semakin lama terasa nyeri dan payudara terasa berat
dan kaku sehingga ketika diperiksa oleh dokter hasilnya kanker payudara
stadium II.
 Sensori, persepsi dan kognitif
a. Ggn. Penglihatan : Tidak
b. Ggn. Pendengaran : Tidak
c. Ggn. Penciuman : Tidak
d. Ggn. Sensasi taktil : Tidak
e. Ggn. Pengecapan : Tidak
f. Riwayat penyakit : Tidak ada eye surgery, otitis mediadan tidak
ada luka sulit sembuh
 Kenyamanan dan nyeri
a. Nyeri : Ya. Skala Nyeri : 3
b.Paliatif/provokatif : Post operasi Ca Mamae
c. Qualitas : seperti ditusuk tusuk dan terbakar
d.Region : payudara bagian kanan
e. Severity :3
f. Time : nyeri terasa saat tangan akan digerakkan
g.Ambulasi di tempat tidur : mandiri dan terkadang dibantu
8. Konsep Diri
Identitas, gambaran, harga diri
saat ini pasien merasa tidak percaya diri dan cemas dengan penampilan tubuhnya
karena takut jika suaminya tidak mencintainya.
9. Seksual
Identitas seksual, menstruasi, kontrasepsi, dll
Pasien sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. siklus menstruasi pasien teratur
satu bulan sekali, pasien menggunakan alat kontrsepsi pil
10. Koping dan Toleransi Stress
Saat ini pasien merasa tidak percaya diri dan cemas dengan penampilan tubuhnya
karena takut jika suaminya tidak mencintainya selain itu pasien memikirkan
anaknya yang berusia satu tahun karena tidak dapat memberikan ASI lagi
11. Nilai dan Kepercayaan
Keterlibatan dalam aktivitas keagamaan, ritual agama, pantangan dalam kesehatan
Pasien mengatakan sebelum sakit sering mengikuti pengajian setiap hari jumat.
Pasien mengatakan tidak ada pantangan dalam agama tentang perawatan
penyakitnya. Pasien masih belum percaya tentang penyakit yang menimpanya.

VII. Pengkajian Fisik


a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : CM
c. Antropometri :
Tinggi Badan : 160 cm Lingkar Kepala : 57 cm
Berat Badan : 55 Kg
Lingkar Lengan Atas : 24 cm
d. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmhg Suhu : 37ºC
Nadi : 100 kali/menit Respirasi : 20 kali/menit
Kepala :
Tidak mesocephal, rambut lepek, muka simetris
e. Mata :
Mata simetris, tidak ada juling, konjungtiva tidak pucat
f. Hidung :
Hidung simetris, tidak terdapat benjolan .
g. Mulut :
Tidak ada stomatitis, tidak perot, dan tidak ada gangguan bicara
h. Telinga :
Simetris, terdapat serumen dilubang telinga, tidak ada gangguan penengaran
i. Leher :
Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
j. Tengkuk :
Tidak ada kaku kuduk
k. Dada :
Inspeksi : Bentuk dada simetris , tidak ada otot bantu nafas,
Palpasi : bentuk dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketertinggalan gerak,
Perkusi : hipersonor
Auskultasi : tidak ada bunyi nafas tambahan
l. Payudara:
Inspeksi: Terlihat adanya luka post op pada dada sebelah kanan (payudara), luka
bekas operasi panjangnya 7 cm, tampak ada rembesan cairan di balutan kassa ,
kulit sekitar luka kemerahan
Palpasi: terdapat puss jika ditekan pada luka jahit post op
m. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada asietas
Auskultasi : bising usus terdengan 8x/menit
Perkusi : tidak terdengar adanya kembung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
n. Urogenetalia
Pasien tidak memiliki gangguan terkait urogenitalia
o. Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
Akral teraba hangat.
Ekstremitas Bawah :
Tidak ada edema, tidak ada luka, akral teraba hangat
Kulit : tidak ada kemerahan
Kekuatan otot 5 5
5 5
p. Genitalia = tidak dikaji
q. Anus dan rektum (hemoroid, fistula, dll)
Tidak ada hemoroid dan fistula di anus
r. Neurologi (kesadaran, nervus I-XII)
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum: Lemah
Nervus I-XII normal tidak ada gangguan
VIII. Data Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal Interpretasi
Trigleserida 550 200-499 Tinggi
Natrium 136 136-145 Normal
Kalium 3,67 3,50-5,10 Normal
Klorida 104 90-107 Normal
hematokrit 33,4 35,0-49,0 Normal
hemoglobin 10,7 12,0-15,0 Normal
Eritrosit 4,36 4,00-5,40 Normal
Leukosit 10,97 4,50-11,50 Normal

IX. Hasil Pemeriksaan diagnostik lain :


Tidak ada

X. Pengobatan :
Terapi yg diberikan:
Nama obat Dosis Kegunaan
MST 10 mg Mengurangi nyeri
Vitamin C 100 mg/24 jam Kekebalan tubuh
Curcuma 1 Tablet Menambah nafsu makan
XII. ANALISA DATA

No HARI/TGL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI TTD


DP /JAM
1 Jumat, DS: Nyeri akut Agen Tri
07/08/2020 - Pasien merasakan nyeri dibagian cederafisik Utami
Jam 08:00 payudara bagian kanan setelah (post op Ca
WIB dilakukan operasi kanker payudara Mamae)
pada tanggal 21 juli 2020 di RS X
P: Post Ca Mamae
Q: tertusuk-tusuk dan kebakar
R: payudara bagian kanan
S: 3
T: nyeri terasa jika tangan akan
digerakan
- Pasien mengatakan jika malam
sulit tidur karena nyeri

DO:
- Terdapat luka post op dibagian
payudara kanan.
- Pasien tampak berekspresi
kesakitan
- wajah pasien terlihat mengerinyit
tidak nyaman saat nyeri
- TD: 120/80 mmHg
- N: 100 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu: 37 °C
2 Jumat, DS: Resiko Asupan diet Tri
07/08/2020 - Pasien mengatakan nafsu makan Ketidakstabila kukrang utami
Jam 08:00 berkurang, n nutrisi
WIB - Pasien mengatakan hanya mampu kurang dari
menghabiskan setengah porsi dari kebutuhan
diit RS tubuh
- Pasien mengatakan hanya mau
makan bubur nasi saja
- Pasien mengatakan badan lemas
DO:
- Diit RS hanya dimakan setengah
porsi
- Terdapt bubur nasi yang tersisia di
piring pasien
- Lauk pauk dari RS tidak dimakan
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak tidak nyaman
Dan kurang bersemangat
TD: 120/80 mmHg
N: 100 x/menit
RR: 20 x/menit

3 Jumat, DS: Kerusakan tindakan Tri


07/08/2020 - Pasien mengatakan menderita integritas prosedur Utami
Jam 08:00 kanker payudara stadium II dan jaringan operasi
WIB pada tanggal 21 Juli 2020
dilakukan operasi.

DO:
- Terdapat luka post operasi
dibagian payudara sebelah kanan
- Luka bekas operasi panjangnya 7
cm,
- Tampak ada rembesan cairan di
balutan kassa,
- Terdapat puss jika ditekan, kulit
sekitar luka kemerahan
- Akral teraba hangat

4 Jumat, DS: Gangguan Penyakit Tri


07/08/2020 - Pasien merasa tidak percaya diri Body Image (perubahan Utami
Jam 08:00 dengan penampilan tubuhnya pasca Post Op
WIB karena takut jika suaminya tidak Ca Mamae)
mencintainya
- Pasien mengatakan merasa cemas
dengan penampilan tubuhnya
- Pasien mengatakan merasa tidak
bisa menjadi ibu yang baik karena
tidak bisa memberi ASI lagi
kepada anaknya yang berusia 1
tahun
DO:
- Pasien post operasi ca Mamae
- Pasien tampak tidak nyaman
dengan perubahan anggota
tubuhnya yang sekarang
- Pasien tampak gelisah dan takut
- TD: 120/80 mmHg
- N: 100 x/menit
- RR: 20 x/menit
- Suhu: 37 °C

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (post op Ca Mamae)
2. Resiko Ketidakstabilan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Asupan diet
kukrang
3. Kerusakan integritas kulit b/d tindakan prosedur operasi
4. Gangguan Body imageb/d penyakit (perubahan pasca Post Op Ca Mamae)
XIV. RENCANA KEPERAWATAN

NO HARI/TGL/JAM DX PERENCANAAN TTD


DP KEPERAWATAN Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1 Jumat, 07/08/2020 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Manajemen nyeri (1400) Tri
Jam 08:00 WIB cedera fisik (Post selama 3x6 jam dihararapkan masalah 1. Monitor ttv Utami
operasi Ca Mamae) nyeri akut dapat teratasi sesuai kriteria 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
hasil: komperhensif yang meliputi
 Tingkat nyeri (2102) lokasi, karakteristik, durasi,
No Indikator Awal Akhir intensitas, dan faktor pencetus.
1 Nyeri yang 2 4 3. Ajarkan manajemen nyeri seperti
dilaporkan relaksasi, napas dalam
2 Ekspresi 2 4 4. Anjurkan pasien untuk menambah
nyeri wajah waktu tirah baring/istirahat untuk
3 Mengeringit 2 4 mengurangi nyeri
4 Intensitas 2 4 5. Kolaborasi dengan dokter dalam
nyeri peresepan obat analgetik

Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
2 Jumat, 07/08/2020 Resiko Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Menejemen Nutrisi(1100) Tri
Jam 08:00 WIB Ketidakstabilan selama 3x6 jam diharapkan masalah 1. Anjurkan pasien untuk makan Utami
nutrisi kurang dari Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari sedikit demi sedikit dengan porsi
kebutuhan tubuh b/d
kebutuhan tubuh dapat teratasi sesuai kecil namun sering.
Asupan diet kurang
kriteria hasil: 2. Berikan makanan yang lunak dan
 Nutrional status: Adequacy of makanan yang di sukai pasien/di
nutrient (0410) gemari.
No Indicator Awal Akhir 3. Beri obat-obatan sebelum makan
1 Gangguan 2 4 (misalnya, penghilang rasa sakit,
Nafsu makan antimetik) jika diperlukan
2 Asupan 2 4 4. kolaborasi dengan dokter
nutrisi pemberian obat penambah nafsu
adekuat makan
4 Keadaan 2 4 5. kolaborasi dengan ahli gizi terkait
umum diit yang tepat untuk pasien
Keterangan:
1.Sangat berat .
2. Berat
3. Cukup
4. Ringan
5. Tidak ada
3 Jumat, 07/08/2020 Kerusakan integritas Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Perawatan daerah (area) sayatan Tri
Jam 08:00 WIB jaringan b/d Kondisi selama 3x6 jam dihararapkan masalah (3440) Utami
terkait prosedur kerusakan integritas jaringan dapat 1. Jelaskan prosedur perawatan luka
operasi teratasi sesuai kriteria hasil: pada pasien
 Penyembuhan luka: primer 2. Lakukan pemeriksaan daerah luka
(1102) jahitan meliputi karakteristik luka
Indikator Awal Akhir warna luka, luas luka, kedalaman
Memperkirakan 2 4 luka, bau luka, adakah kemerahan,
(kondisi) tepi luka bengkak, gangrene, push pada luka
Eritema 2 4 3. Pantau luka adanya tanda dan
(kemerahan pada gejala infeksi
sekitar luka) 4. Pantau proses penyembuhan luka
Periwound edema 2 4 5. Bersihkan daerah luka dengan
Peningkatan suhu 2 4 pembersihan yang tepat
kulit 6. Bersihkan mulai dari area yang
keterangan : bersih ke area yang kotor
keterangan 7. Tutup luka menggunakan kasa
1 = berat steril dan berikan fiksasi (plester)
2 = cukup berat 8. Kolaborasi dengan dokter dan
3 = sedang tenaga medis lainnya
4 = ringan
5 = tidak ada

4 Jumat, 07/08/2020 Gangguan Body Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Peningkatan Citra Tubuh Tri
Jam 08:00 WIB imageb/d penyakit selama 3x6 jam, diharapkan gangguan (5220) utami
(perubahan pasca body image dapat diatasi dengan 1. Kaji secara verbal dan non verbal
Post Op Ca Mamae) kriteria hasil: respon klien terhadap tubuhnya
 Harga Diri (1205) 2. Gunakan komunikasi terapeutik
No Indikator Awal Akhir untuk kenyaman pasien.
3. Monitor frekuensi pasien
1 Body image 2 4 mengkritik dirinya
positif 4. Bantu pasien untuk
2 Verbalisasi 2 4 mengidentifikasi tindakan-
penerimaan tindakan yang akan meningkatkan
diri penampilan.
3 Tingkat 2 4 5. Jelaskan tentang pengobatan,
kepercayaan perawatan, kemajuan dan
diri prognosis penyakit
Keterangan: 6. Beri reinforcement positif
1. Tidak pernah positif terhadap kegiatan atau perilaku
2. Jarang positif positif pasien
3. Kadang-kadang positif
4. Sering positif
5. Konsisten positif
XV. IMPLEMENTASI & EVALUASI HARI KE-1

No DIAGNOSA HARI/TGL/ IMPLEMENTASI Evaluasi TTD


DP JAM
1 Nyeri akut b.d Jumat, Jumat, 07 Agustus 2020 Jam 15:00 WIB Tri
agen cedera 07/08/2020 S: Utami
fisik (Post  Manajemen nyeri (1400) Pasien merasakan nyeri dibagian payudara bagian
operasi Ca 08:15 WIB 1. Melakukan pemeriksaan ttv kanan setelah dilakukan operasi kanker payudara pada
Mamae) 08:20 WIB (TD, Nadi, RR) tanggal 21 juli 2020 di RS X
2. Melakukan pengkajian nyeri P: Post Ca Mamae
secara komperhensif yang Q: tertusuk-tusuk dan kebakar
08:25 WIB meliputi lokasi, R: payudara bagian kanan
karakteristik, durasi, S: 3
08:30 WIB intensitas, dan faktor T: nyeri terasa jika tangan akan digerakan
pencetus.
3. Mengajarkan manajemen O:
nyeri seperti relaksasi, napas - Terdapat luka post op dibagian payudara kanan.
dalam - Pasien tampak ingin memegang bagian nyeri
4. Menganjurkan pasien untuk - wajah pasien terlihat mengerinyit tidak nyaman
menambah waktu tirah saat nyeri
baring/istirahat - TD: 120/80 mmHg
5. Berkolaborasi dengan dokter - N: 95 x/menit
dalam peresepan obat - RR: 22 x/menit
analgetik: - Suhu: 36,8 °C
- MST 10 mg - Pasien mengikuti intruksi pada saat diajarkan
teknik relaksasi
- Pada saat pasien melakukan relaksasi nafas dalam
pasien tampak rileks
-
A: Masalah nyeri akut b/d agen cidera fisik (post op
Ca Mamae) belum teratasi. Dengan indikator yang
belum tercapai
 Tingkat nyeri (2102)
No Indikator Awal Akhir Target
1 Nyeri yang 2 2 4
dilaporkan
2 Ekspresi 2 2 4
nyeri wajah
3 Mengeringit 2 2 4
4 Intensitas 2 2 4
nyeri
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

P: Lanjutkan Intervensi
 Manajemen nyeri (1400)
1. Lakukan pemeriksaan ttv (TD, Nadi, RR)
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif
yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
intensitas, dan faktor pencetus.
3. Aajarkan manajemen nyeri seperti relaksasi, napas
dalam
4. Anjurkan pasien untuk menambah waktu tirah
baring/istirahat untuk mengurangi nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter dalam peresepan obat
analgetik
2 Resiko Jumat,  Menejemen Nutrisi(1100) Jumat, 07 Agustus 2020 Jam 15:00 WIB Tri
Ketidakstabilan 07-08-2020 S: Utami
nutrisi kurang 08:35 WIB 1. Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan nafsu makan berkurang,
dari kebutuhan
makan sedikit demi sedikit - Pasien mengatakan siang ini hanya mampu
tubuh b/d
Asupan diet dengan porsi kecil namun menghabiskan setengah porsi dari diit RS
kurang sering. - Pasien mengatakan hanya mau makan bubur nasi
08:40 WIB 2. Memberikan makanan yang saja
lunak dan makanan yang di - Pasien mengatakan badan masih lemas
sukai pasien/di gemari. O:
08:45 WIB 3. Berkolaborasi dengan dokter - Diit RS hanya dimakan setengah porsi
pemberian obat penambah - Terdapat bubur nasi yang tersisia di piring pasien
nafsu makan: - Lauk pauk dari RS tidak dimakan
- Curcuma 1 tablet - Pasien masih tampak pucat
- Vitamin C 100 - Pasien masih tampak lemas dan kurang
mg/24 jam bersemangat
08:50 WIB 4. Berkolaborasi dengan ahli TD: 120/80 mmHg
gizi terkait diit yang tepat N: 95 x/menit
untu pasien yaitu bubur nasi RR: 22 x/menit
dan lauk tinggi protein
A: Masalah Resiko Ketidakstabilan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d Asupan diet kurang belum
teratasi dengan indikator yang belum tercapai:
 Nutrional status: Adequacy of nutrient
(0410)
No Indicator Awal Akhir Target
1 Gangguan 2 2 4
Nafsu makan
2 Asupan 2 2 4
nutrisi
adekuat
4 Keadaan 2 2 4
umum
Keterangan:
1.Sangat berat
2. Berat
3. Cukup
4. Ringan
5. Tidak ada

P: Lanjutkan intervensi
 Menejemen Nutrisi (1100)
1. Anjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit
dengan porsi kecil namun sering.
2. Berikan makanan yang lunak dan makanan yang
di sukai pasien/di gemari.
3. Anjurkan pasien untuk menghabiskan diitdari RS
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
penambah nafsu makan:
- Curcuma 1 tablet
- Vitamin C 100 mg/24 jam
5. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diit yang tepat
untuk pasien yaitu bubur nasi dan lauk tinggi
protein
3 kerusakan Jumat,  Perawatan daerah (area) Jumat, 07 Agustus 2020 Jam 15:00 WIB Tri
integritas 07-08-2020 sayatan (3440) S: Utami
jaringan b/d 08:55 WIB 1. Menjelaskan prosedur - Pasien mengatakan bagian luka jahit terasa sakit
Kondisi terkait perawatan luka post op pada saat dilakukan perawatan luka
prosedur pasien - Pasien mengatakan sudah lega karena balutan
operasi 09:00 WIB 2. Melakukan pemeriksaan lukanya sudah diganti
daerah luka post op meliputi - Pasien mengatakan akan mencoba melakukan
karakteristik luka warna perawatan luka secara mandiri dirumah.
luka, luas luka, panjang luka - Pasien mengatakan sudah sefikit paham terkait
jahitan, bau luka, adakah tanda gejala infeksi pada luka jahitan dan
kemerahan, bengkak, penyebabnya.
gangrene, push pada luka.
09:05 WIB 3. Memantau luka jahitan O:
adanya tanda dan gejala - Terdapat luka post operasi dibagian payudara
infeksi atau tidak sebelah kanan
09:10 WIB 4. Memantau proses - Luka bekas operasi panjangnya 7 cm,
- Terdapat puss jika ditekan,
penyembuhan luka post op
- kulit sekitar luka kemerahan
09:15 WIB 5. Membersihkan daerah luka - Luka jahit masih belum menutup sempurna
dengan pembersihan yang - Luka belum kering
tepat - Perban luka sudah diganti, bersih
09:20 WIB 6. Membersihkan mulai dari
area yang bersih ke area A: Masalah kerusakan integritas kulit b/d Kondisi
yang kotor terkait prosedur bedah belum teratasi dengan indikator
09:25 WIB 7. Memberikan sufratur pada yang belum tercapai:
luka  Penyembuhan luka: primer (1102)
09:35 WIB 8. Menutup luka jahitan dengan
Indikator Awal Akhir Target
kasa steril dan plester
Memperkirakan 2 2 4
09:40 WIB 9. Berkolaborasi dengan dokter
(kondisi) tepi luka
dalam pemberian obat
penyembuhan luka Eritema (kemerahan 2 2 4
10. Berkolaborasi dengan ahli pada sekitar luka)
gizi terkait diit yang tepat Periwound edema 2 2 4
untuk pasien Eksudat pada luka 2 3 4
keterangan :
1 = berat
2 = cukup berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada

P: Lanjutkan intervensi
 Perawatan daerah (area) sayatan (3440)
1. Jelaskan prosedur perawatan luka pada pasien
2. Lakukan pemeriksaan daerah luka jahitan meliputi
karakteristik luka warna luka, luas luka,
kedalaman luka, bau luka, adakah kemerahan,
bengkak, gangrene, push pada luka
3. Pantau luka adanya tanda dan gejala infeksi
4. Pantau proses penyembuhan luka
5. Bersihkan daerah luka dengan pembersihan yang
tepat
6. Bersihkan mulai dari area yang bersih ke area
yang kotor
7. Tutup luka menggunakan kasa steril dan berikan
fiksasi (plester)
8. Kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis
lainnya
4 Gangguan Jumat,  Peningkatan Citra Tubuh Jumat, 07 Agustus 2020 Jam 15:00 WIB Tri
Body imageb/d 07-08-2020 (5220) S: Utami
penyakit - Pasien mengatakan sudah tidak takut lagi akan
(perubahan 09:45 WIB 1. Mengidentifikasi secara
respon suaminya terhadap penampilan dirinya
pasca Post Op verbal dan non verbal
Ca Mamae) respon klien terhadap karena suami pasien mau menerima kondisi yang
tubuhnya dialami pasien sekarang
09:50 wib 2. Menggunakan komunikasi - Pasien mengatakan masih teringat dengan anaknya
terapeutik untuk kenyaman - Pasien mengatakan untuk mencoba meningkatkan
pasien. rasa percaya dirinya
09:55 WIB 3. Memonitor frekuensi pasien O:
mengkritik dirinya
- Pasien post operasi ca Mamae
10:00 WIB 4. Membantu pasien untuk
mengidentifikasi tindakan- - Pasien masih tampak tidak nyaman dengan
tindakan yang akan perubahan anggota tubuhnya yang sekarang
meningkatkan penampilan. - Pasien masih memikirkan anaknya
10:05 WIB 5. Menjelaskan tentang - TD: 120/80 mmHg
pengobatan, perawatan, - N: 95 x/menit
kemajuan dan prognosis - RR: 22 x/menit
penyakit
- Suhu: 36,8 °C
10:10 WIB 6. Memberikan reinforcement
positif terhadap kegiatan A: Masalah ganguan body image b/d penyakit teratasi
atau perilaku positif pasien sebagian dengan kriteria hasil yaitu:
 Harga Diri (1205)
No Indikator Awal Akhir Target

1 Body image 2 3 4
positif
2 Verbalisasi 2 3 4
penerimaan
diri
3 Tingkat 2 3 4
kepercayaan
diri
Keterangan:
1. Tidak pernah positif
2. Jarang positif
3. Kadang-kadang positif
4. Sering positif
5. Konsisten positif

P: Lanjutkan Intervensi
 Peningkatan Citra Tubuh (5220)
1. Identifikasi secara verbal dan non verbal respon
klien terhadap tubuhnya
2. Gunakan komunikasi terapeutik untuk kenyaman
pasien.
3. Monitor frekuensi pasien mengkritik dirinya
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-
tindakan yang akan meningkatkan penampilan.
5. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,
kemajuan dan prognosis penyakit
6. Berikan reinforcement positif terhadap kegiatan
atau perilaku positif pasien
XVI. IMPLEMENTASI & EVALUASI HARI KE-2

No DIAGNOSA HARI/TGL/ IMPLEMENTASI Evaluasi TTD


DP JAM
1 Nyeri akut b.d Sabtu, Sabtu, 08 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
agen cedera 08/08/2020  Manajemen nyeri (1400) S: Utami
fisik (Post 08:15 WIB 1. Melakukan pemeriksaan ttv - Pasien merasakan nyeri dibagian payudara bagian
08:20 WIB
operasi Ca (TD, Nadi, RR) kanan sedikit berkurang
Mamae) 2. Melakukan pengkajian nyeri P: Post Ca Mamae
secara komperhensif yang Q: tertusuk-tusuk
08:25 WIB meliputi lokasi, R: payudara bagian kanan
karakteristik, durasi, S: 2
08:30 WIB intensitas, dan faktor T: nyeri terasa jika tangan akan digerakan
pencetus. - Pasien mengatakan semalam ketika akan tidur
3. Mengajarkan manajemen mata masih sulit terlelap karena masih nyeri,
nyeri seperti relaksasi, namun setelah tidur pasien tidak terbangun lagi
napas dalam sampai subuh
4. Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan ingin nyeri segera hilang dan
menambah waktu tirah bisa tidur nyeyak dan aktivitas seperti biasa tanpa
baring/istirahat pada siang ada batasan.
hari
5. Berkolaborasi dengan O:
dokter dalam peresepan - Terdapat luka post op dibagian payudara kanan.
obat analgetik: - Pasien tampak ingin memegang bagian nyeri
- MST 10 mg - wajah pasien terlihat mengerinyit tidak nyaman
saat nyeri
- pasien jarang menunjukkan eksperesi nyeri ketika
istirahat atau tanpa bergerak.
- TD: 120/80 mmHg
- N: 90 x/menit
- RR: 22 x/menit
- Suhu: 36,5 °C
- Pasien tampak menerapkan teknik relaksasi yang
sudah diajarkan ketika nyeri muncul
- Pada saat pasien melakukan relaksasi nafas dalam
pasien tampak rileks
-
A: Masalah nyeri akut b/d agen cidera fisik (post op
Ca Mamae) teratasi sebagian dengan kriteria hasil:
 Tingkat nyeri (2102)
No Indikator Awal Akhir Target
1 Nyeri yang 2 3 4
dilaporkan
2 Ekspresi 2 3 4
nyeri wajah
3 Mengeringit 2 3 4
4 Intensitas 2 3 4
nyeri
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

P: Lanjutkan Intervensi
 Manajemen nyeri (1400)
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif
yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
intensitas, dan faktor pencetus.
2. Anjurkan pasien untuk menerapkan manajemen
nyeri yang lain seperti relaksasi napas dalam atau
mendengearkan music.
3. Evaluasi bersama pasien dan keluarga mengenai
efektifitas tindakan pengontrol nyari yang sudah
dilakukan
4. Kolaborasi dengan dokter dalam peresepan obat
analgetik
2 Resiiko Sabtu, Sabtu, 08 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
Ketidakstabilan 08/08/2020  Menejemen Nutrisi(1100) S: Utami
nutrisi kurang 1. Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakaan pagi tadi makan hanya
dari kebutuhan 08:35 WIB
makan sedikit demi sedikit menghabiskan setengah porsi dan lauknya juga
tubuh b/d
Asupan diet dengan porsi kecil namun dihabiskan setengah,
kurang sering. - Pasien mengatakan makan siang menyisakan
08:40 WIB
2. Memberikan makanan yang sedikit dari porsi makan
lunak dan makanan yang di - Pasien mengeatakan lauk pauk dari RS juga
sukai pasien/di gemari. dimakan
08:45 WIB
3. Berkolaborasi dengan - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu lemas
dokter pemberian obat O:
penambah nafsu makan: - Diit RS siang ini pasien belum menghabiskan porsi
- Curcuma 1 tablet makanannya masih tersisa sedikit
- Vitamin C 100 mg/24 - Ada kemajuan nafsu makan
jam - Pasien masih tampak pucat
08:50 WIB
4. Berkolaborasi dengan ahli TD: 120/80 mmHg
gizi terkait diit yang tepat N: 90 x/menit
untu pasien yaitu bubur nasi RR: 22 x/menit
dan lauk tinggi protein
A: Masalah Resiko Ketidakstabilan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d Asupan diet kurang teratasi
sebagian dengan kriteria hasil:
 Nutrional status: Adequacy of nutrient
(0410)
No Indicator Awal Akhir Target
1 Gangguan 2 3 4
Nafsu makan
2 Asupan 2 3 4
nutrisi
adekuat
4 Keadaan 2 3 4
umum
Keterangan:
1.Sangat berat
2. Berat
3. Cukup
4. Ringan
5. Tidak ada

P: Lanjutkan intervensi
 Menejemen Nutrisi (1100)
1. Anjurkan pasien untuk makan sedikit demi sedikit
dengan porsi kecil namun sering.
2. Berikan makanan yang lunak dan makanan yang
di sukai pasien/di gemari.
3. Anjurkan pasien untuk menghabiskan diit dari RS
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
penambah nafsu makan:
- Curcuma 1 tablet
- Vitamin C 100 mg/24 jam
5. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait diit yang tepat
untuk pasien yaitu bubur nasi dan lauk tinggi
protein
3 Kerusakan Sabtu,  Perawatan daerah (area) Sabtu, 08 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
integritas 08/08/2020 sayatan (3440) S: Utami
jaringan b/d 08:55 WIB 1. Menjelaskan prosedur - Pasien mengatakan bagian luka jahit masih terasa
Kondisi terkait perawatan luka post op pada sakit saat dilakukan perawatan luka
prosedur pasien - Pasien mengatakan sudah lega karena balutan
operasi 09:00 WIB 2. Melakukan pemeriksaan lukanya sudah diganti
daerah luka post op meliputi - Pasien mengatakan sudah sefikit paham terkait
karakteristik luka warna tanda gejala infeksi pada luka jahitan dan
luka, luas luka, panjang luka penyebabnya.
jahitan, bau luka, adakah
kemerahan, bengkak, O:
gangrene, push pada luka. - Terdapat luka post operasi dibagian payudara
09:05 WIB 3. Memantau luka jahitan sebelah kanan
adanya tanda dan gejala - Luka bekas operasi panjangnya 7 cm,
- Masih tampak terdapat push meski sedikit tidak
infeksi atau tidak
09:10 WIB banyak jika ditekan,
4. Memantau proses - kulit sekitar luka masih sedikit kemerahan
penyembuhan luka post op - Luka jahit masih belum menutup sempurna
09:15 WIB 5. Membersihkan daerah luka - Luka belum kering
dengan pembersihan yang - Perban luka sudah diganti, bersih
tepat - TD: 120/80 mmHg
09:20 WIB 6. Membersihkan mulai dari - N: 90 x/menit
area yang bersih ke area - RR: 22 x/menit
yang kotor - Suhu: 36,5 °C
09:25 WIB 7. Memberikan sufratur pada
luka A: Masalah kerusakan integritas kulit b/d Kondisi
09:35 WIB 8. Menutup luka jahitan terkait prosedur bedah belum teratasi dengan indikator
dengan kasa steril dan yang belum tercapai:
09:40 WIB plester  Penyembuhan luka: primer (1102)
9. Berkolaborasi dengan dokter Indikator Awal Akhir Target
dalam pemberian obat Memperkirakan 2 2 4
09:45 WIB penyembuhan luka (kondisi) tepi luka
10. Berkolaborasi dengan ahli Eritema (kemerahan 2 3 4
gizi terkait diit yang tepat pada sekitar luka)
untuk pasien Periwound edema 2 2 4
Eksudat pada luka 3 3 4
keterangan :
1 = berat
2 = cukup berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada

P: Lanjutkan intervensi
 Perawatan daerah (area) sayatan (3440)
1. Lakukan pemeriksaan daerah luka jahitan meliputi
karakteristik luka warna luka, luas luka,
kedalaman luka, bau luka, adakah kemerahan,
bengkak, gangrene, push pada luka
2. Pantau luka adanya tanda dan gejala infeksi
3. Pantau proses penyembuhan luka
4. Bersihkan daerah luka dengan pembersihan yang
tepat
5. Bersihkan mulai dari area yang bersih ke area
yang kotor
6. Tutup luka menggunakan kasa steril dan berikan
fiksasi (plester)
7. Kolaborasi dengan dokter dan tenaga medis
lainnya
4 Gangguan Sabtu,  Peningkatan Citra Tubuh Sabtu, 08 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
Body image 08-08-2020 (5220) S: Utami
b/d penyakit 09:45 WIB 1. Mengidentifikasi secara - Pasien mengatakan sudah tidak takut lagi akan
(perubahan verbal dan non verbal
respon suaminya terhadap penampilan dirinya
pasca Post Op 09:50 wib respon klien terhadap
Ca Mamae) tubuhnya karena suami pasien mau menerima kondisi yang
09:55 WIB 2. Menggunakan komunikasi dialami pasien sekarang
terapeutik untuk kenyaman - Pasien mengatakan untuk mencoba meningkatkan
pasien. rasa percaya dirinya terkait kondisi nya saat ini
10:00 WIB 3. Memonitor frekuensi pasien terhadap orang lain
mengkritik dirinya - Pasien mengatakan merasa bersyukur suami dan
10:05 WIB 4. Membantu pasien untuk
keluarga selalu memberi support positif terhadap
mengidentifikasi tindakan-
tindakan yang akan pasien
meningkatkan penampilan. - Pasien mengatakan masih merasa bahwa anggota
10:10 WIB 5. Menjelaskan tentang tubuhnya sudah tidak sempurna lagi
pengobatan, perawatan, O:
kemajuan dan prognosis - Pasien post operasi ca Mamae
penyakit - Suami dan keluarga pasien tampak selalu
6. Memberikan reinforcement
menghibur dan memperhatikan pasien
positif terhadap kegiatan
atau perilaku positif pasien - Pasien terkadang masih menunjukkan rasa ketidak
percayaannya dengan perubahan anggota tubuhnya
- TD: 120/80 mmHg
- N: 90 x/menit
- RR: 22 x/menit
- Suhu: 36,5 °C
A: Masalah ganguan body image b/d penyakit teratasi
sebagian dengan kriteria hasil yaitu:
 Harga Diri (1205)
No Indikator Awal Akhir Target

1 Body image 3 3 4
positif
2 Verbalisasi 3 3 4
penerimaan
diri
3 Tingkat 3 4 4
kepercayaan
diri
Keterangan:
1. Tidak pernah positif
2. Jarang positif
3. Kadang-kadang positif
4. Sering positif
5. Konsisten positif

P: Lanjutkan Intervensi
 Peningkatan Citra Tubuh (5220)
1. Identifikasi secara verbal dan non verbal respon
klien terhadap tubuhnya
2. Gunakan komunikasi terapeutik untuk kenyaman
pasien.
3. Monitor frekuensi pasien mengkritik dirinya
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-
tindakan yang akan meningkatkan penampilan.
5. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,
kemajuan dan prognosis penyakit
6. Berikan reinforcement positif terhadap kegiatan
atau perilaku positif pasien
XVII. IMPLEMENTASI & EVALUASI HARI KE-3

No DIAGNOSA HARI/TGL/ IMPLEMENTASI Evaluasi TTD


DP JAM
1 Nyeri akut b.d Minggu, Minggu, 09 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
agen cedera 09/08/2020  Manajemen nyeri (1400) S: Utami
fisik (Post 08:15 WIB 1. Melakukan pemeriksaan ttv - Pasien mengatakan nyeri dibagian payudara
08:20 WIB
operasi Ca (TD, Nadi, RR) bagian kanan berkurang saat tangan digerakan
Mamae) 2. Melakukan pengkajian nyeri P: Post Ca Mamae
secara komperhensif yang Q: tertusuk-tusuk
08:25 WIB meliputi lokasi, R: payudara bagian kanan
karakteristik, durasi, S: 1
08:30 WIB intensitas, dan faktor T: nyeri terasa jika tangan akan digerakan
pencetus. - Pasien mengatakan semalam sudah bisa tidur
3. Mengajarkan manajemen nyenyak
nyeri seperti relaksasi,
napas dalam O:
4. Menganjurkan pasien untuk - Terdapat luka post op dibagian payudara kanan.
menambah waktu tirah - pasien jarang menunjukkan eksperesi nyeri ketika
baring/istirahat pada siang istirahat atau tanpa bergerak.
hari - Saat bergerak pasien mulai jarang menunjukkan
5. Berkolaborasi dengan wajah mengerinyit kesakitan
dokter dalam peresepan - TD: 120/80 mmHg
obat analgetik: - N: 88 x/menit
- MST 10 mg - RR: 22 x/menit
- Suhu: 36,5 °C
- Pasien tampak menerapkan teknik relaksasi yang
sudah diajarkan ketika nyeri muncul
- Pada saat pasien melakukan relaksasi nafas dalam
pasien tampak rileks

A: Masalah nyeri akut b/d agen cidera fisik (post op


Ca Mamae) teratasi dengan kriteria hasil:
 Tingkat nyeri (2102)
No Indikator Awal Akhir Target
1 Nyeri yang 3 4 4
dilaporkan
2 Ekspresi 3 4 4
nyeri wajah
3 Mengeringit 3 4 4
4 Intensitas 3 4 4
nyeri
Keterangan:
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

P: Hentikan intervensi
2 Resiiko Minggu, Minggu, 09 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
Ketidakstabilan 09/08/2020  Menejemen Nutrisi(1100) S: Utami
nutrisi kurang 1. Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan pagi dan siang mampu
dari kebutuhan 08:35 WIB
makan sedikit demi sedikit mengahbiskan diit dari rumah sakit,
tubuh b/d
Asupan diet dengan porsi kecil namun - Pasien mengatakan sudah tidak lemas
kurang sering. - Pasien mengatakan nafsu makan sudah membaik
08:40 WIB
2. Memberikan makanan yang dari sebelumnya
lunak dan makanan yang di O:
sukai pasien/di gemari. - Keadaan umum membaik
08:45 WIB 3. Berkolaborasi dengan - Pasien mampu mengabiskan Diit RS pagi dan
dokter pemberian obat siang
penambah nafsu makan: - Ada kemajuan nafsu makan
- Curcuma 1 tablet - Pasien tampak bugar
- Vitamin C 100 mg/24 TD: 120/80 mmHg
jam N: 88 x/menit
08:50 WIB 4. Berkolaborasi dengan ahli RR: 22 x/menit
gizi terkait diit yang tepat A: Masalah Resiko Ketidakstabilan nutrisi kurang
untu pasien yaitu bubur nasi dari kebutuhan tubuh b/d Asupan diet kurang teratasi
dan lauk tinggi protein dengan kriteria hasil:
 Nutrional status: Adequacy of nutrient
(0410)
No Indicator Awal Akhir Target
1 Gangguan 3 4 4
Nafsu makan
2 Asupan 3 4 4
nutrisi
adekuat
4 Keadaan 3 4 4
umum
Keterangan:
1.Sangat berat
2. Berat
3. Cukup
4. Ringan
5. Tidak ada
P: Hentikan intervensi
3 Kerusakan Minggu,  Perawatan daerah (area) Minggu, 09 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
integritas 09/08/2020 sayatan (3440) S: Utami
jaringan b/d 08:55 WIB 1. Melakukan pemeriksaan - Pasien mengatakan saat dilakukan perawatan luka
Kondisi terkait daerah luka post op meliputi rasa nyeri berkurang
prosedur karakteristik luka warna - Pasien mengatakan sudah lega karena balutan
operasi 09:00 WIB luka, luas luka, panjang luka lukanya sudah diganti
jahitan, bau luka, adakah - Pasien mengatakan akan menjaga kebersihan diri
kemerahan, bengkak, dan pola makan yang sehat supaya luka segera
gangrene, push pada luka. kering dan sembuh
2. Memantau luka jahitan - Pasien mengatakan akan melakukan perawatan
adanya tanda dan gejala luka secara mandiri saat sudah dirumah
infeksi atau tidak
09:05 WIB 3. Memantau proses O:
penyembuhan luka post op - Terdapat luka post operasi dibagian payudara
4. Membersihkan daerah luka sebelah kanan
09:10 WIB dengan pembersihan yang - Luka bekas operasi panjangnya 7 cm,
- Luka tidak terdapat push jika ditekan,
tepat
09:15 WIB - Kemerahan pada ltepi luka memudar
5. Membersihkan mulai dari - Luka jahit masih belum menutup sempurna
area yang bersih ke area - Luka tampak mulai mengering
yang kotor - Perban luka sudah diganti, bersih
09:20 WIB 6. Memberikan sufratur pada - TD: 120/80 mmHg
luka - N: 88x/menit
7. Menutup luka jahitan - RR: 22 x/menit
09:25 WIB dengan kasa steril dan - Suhu: 36,5 °C
plester
09:35 WIB 8. Berkolaborasi dengan dokter A: Masalah kerusakan integritas kulit b/d Kondisi
dalam pemberian obat terkait prosedur bedah teratasi sebagian dengan
09:40 WIB penyembuhan luka kriteria hasil:
Mengajarkan pada pasien  Penyembuhan luka: primer (1102)
dan keluarga cara merawat Indikator Awal Akhir Target
09:45 WIB lukasecara mandiri Memperkirakan 2 3 4
9. Berkolaborasi dengan ahli (kondisi) tepi luka
gizi terkait diit yang tepat Eritema (kemerahan 3 4 4
untuk pasien pada sekitar luka)
Periwound edema 2 3 4
Eksudat pada luka 3 4 4
keterangan :
1 = berat
2 = cukup berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada

P: Lanjutkan intervensi
 Perawatan daerah (area) sayatan (3440)
1. Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan luka
secara mandiri saat dirumah
2. Anjurkan pasien untuk mengganti balutan
maksimal 2 hari sekali atau ketka balutan sduah
mulai kotor sebelum 2 hari.
3. Anjurkan pasien untuk mngonsumsi makanan yang
sehat dan mengonsumsi obat secara teratur
4. Anjurkan pasien untuk berprilaku hidup bersih dan
sehat
4 Gangguan Minggu,  Peningkatan Citra Tubuh Minggu, 09 Agustus 2020 Jam 13:00 WIB Tri
Body image 09-08-2020 (5220) S: Utami
b/d penyakit 09:45 WIB 1. Mengidentifikasi secara - Pasien mengatakan merasa bersyukur suami dan
(perubahan verbal dan non verbal respon
keluarga selalu memberi support positif terhadap
pasca Post Op 09:50 wib klien terhadap tubuhnya pasien
Ca Mamae) 2. Menggunakan komunikasi - Pasien mengatakan bersyukur karena penyakitnya
09:55 WIB terapeutik untuk kenyaman bisa segera dioperasi sebelum semakin parah.
pasien.
- Pasien mengatakan sudah mulai menerima dengan
3. Memonitor frekuensi pasien
10:00 WIB mengkritik dirinya kondisinya
4. Membantu pasien untuk O:
10:05 WIB mengidentifikasi tindakan- - Pasien post operasi ca Mamae
tindakan yang akan - Suami dan keluarga pasien tampak selalu
meningkatkan penampilan. menghibur dan memperhatikan pasien
5. Menjelaskan tentang - Suami dan keluarga passion tampak selalu
10:10 WIB pengobatan, perawatan,
menguatkan dan memberi pemikiran yang postif
kemajuan dan prognosis
penyakit terhadap pasien
6. Memberikan reinforcement - Pasien mulai menerima peruabahan fisiknya
positif terhadap kegiatan - TD: 120/80 mmHg
atau perilaku positif pasien - N: 88 x/menit
- RR: 22 x/menit
- Suhu: 36,5 °C
A: Masalah ganguan body image b/d penyakit
(perubahan pasca Post Op Ca Mamae) teratasi kriteria
hasil yaitu:
 Harga Diri (1205)
No Indikator Awal Akhir Target

1 Body image 3 4 4
positif
2 Verbalisasi 3 4 4
penerimaan
diri
3 Tingkat 3 4 4
kepercayaan
diri
Keterangan:
1. Tidak pernah positif
2. Jarang positif
3. Kadang-kadang positif
4. Sering positif
5. Konsisten positif

P: Hentikan Intervensi
Lampiran Kasus:

Pasien Ny Z 35 tahun mengeluh merasakan nyeri dibagian payudara bagian kanan setelah
dilakukan operasi kanker payudara pada tanggal 21 juli 2020 di RS X,skala nyeri 3, terasa
ditusuk jarum dan terbakar, nyeri terasa jika tangan akan digerakan, pasien ingin nyerinya
hilang karena sangat mengnaggu, saat ini pasien merasa tidak percaya diri dan cemas dengan
penampilan tubuhnya karena takut jika suaminya tidak mencintainya selain itu pasien
memikirkan anaknya yang berusia satu tahun karena tidak dapat memberikan ASI lagi, saat ini
luka bekas operasi panjangnya 7 cm, tampak ada rembesan cairan di balutan kassa,terdapat puss
jika ditekan, kulit sekitar luka kemerahan.
Pasien memilki penyakit kanker payudara dengan stadium II, dan menjalani operasi
pengangkatan payudara di RS X, pasien awalnya mengira benjolan yang ada di payudara adalah
wajar karena dirinya sedang menyusui namun semakin lama terasa nyeri dan payudara terasa
berat dan kaku sehingga ketika diperiksa oleh dokter hasilnya kanker payudara stadium II.
Program diet RS bubur nasi dan lauk tinggi protein
Intake makanan pasien mampu menhabiskan setengah porsi dan hanya mau makan bubur
nasi saja
Intake cairan pasien hanya mampu minum 5 gelas/hari
Aktivitas mampu mandiri terkadang dibantu.
Pasien mengatakan jika tidurnya susah karena terkadang merasakan nyeri, jika sudah
terbangun pada malam hari maka akan bisa tidur jika shubuh
Pasien merasakan nyeri dibagian payudara bagian kanan setelah dilakukan operasi kanker
payudara pada tanggal 21 juli 2020 di RS X,skala nyeri 3, terasa ditusuk jarum dan terbakar,
nyeri terasa jika tangan akan digerakan, pasien ingin nyerinya hilang karena sangat mengnaggu,
saat ini pasien merasa tidak percaya diri dengan penampilan tubuhnya karena takut jika
suaminya tidak mencintainya selain itu pasien memikirkan anaknya yang berusia satu tahun
karena tidak dapat memberikan ASI lagi, saat ini luka bekas operasi panjangnya 7 cm, tampak
ada rembesan cairan di balutan kassa,terdapat puss jika ditekan, kulit sekitar lukakemerahan.
TD : 120/80 mmhg
N :100 kali/menit
S :37ºC
RR :20 kali/menit
Bb/tb :55 kg/160 cm
terdapat bekas luka operasi di payudara kanan 7 cm
PROGRAM TERAPI
Nama obat Dosis Kegunaan
MST 10 mg Mengurangi nyeri
Vitamin C 100 mg/24 jam Kekbalan tubuh
Curcuma 1 Tablet Menambah nafsu makan

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN LABORATURIUM


Jenis Hasil Nilai normal Interpretasi
pemeriksaan pemeriksaan
Trigleserida 550 200-499 Tinggi
natrium 136 136-145 Normal
kalium 3,67 3,50-5,10 Normal
klorida 104 90-107 Normal
hematokrit 33,4 35,0-49,0 Normal
hemoglobin 10,7 12,0-15,0 Normal
eritrosit 4,36 4,00-5,40 Normal
leukosit 10,97 4,50-11,50 Normal

Anda mungkin juga menyukai