BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah suatu kondisi ketika sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
Mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parencgyma.
Kanker payudara ini merupakan salah satu jenis tumor ganas yang telah tumbuh dalam
jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak,
dari seluruh kanker pada wanita. Angka kejadian kanker payudara pada wanita sebesar 126
per 100.000 penduduk, sedangkan pada laki-laki 0,6 per 100.000 penduduk (Bass et al.,
2003).
tahunnya, di Amerika Serikat 44.000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di
Eropa lebih dari 165.000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami
kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 – 30 bulan. Statistik terakhir
menunjukkan bahwa risiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker payudara adalah 1 dari
8 wanita. Risiko ini tidak sama untuk semua kelompok usia. Sebagai contoh, risiko untuk
mengalami kanker payudara sampai 35 tahun adalah 1 dalam 622 ; risiko mengalami kanker
payudara sampai usia 60 adalah 1 dalam 24. Berdasarkan The American Cancer Society,
183.400 kasus baru kanker payudara didiagnosa pada tahun 1995, dengan perkiraan 46.240
kematian. Wanita yang di diagnosa dengan kanker payudara tahap awal mempunyai angka
bertahan 5 tahun 93%. Sampai tahun 2000, hampir 2 juta wanita di Amerika Serikat akan
terkena kanker payudara, dengan lebih dari 460.000 kematian akibat penyakit ini pada tahun
Insidensi kanker payudara terbanyak terjadi di Asia pada etnik India di Singapore
(34%), disusul Hongkong (32,3%), sedangkan yang paling rendah pada ras India di Madras
Menurut data dari IARC (International Agency Research of Cancer) tahun 2001 oleh
Ferlay et al. cit Hisham and Yip (2004) mendapatkan insidensi kanker payudara di Amerika
Serikat 130, Inggris 116, Spanyol 74, Singapore 54, Jepang 48, Malaysia 35, Indonesia 22,
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007, kejadian kanker
payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di
Indonesia 8.227 kasus (16,85%), disusul kanker leher rahim 5.786 kasus (11,78%).
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara; sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan, kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya
kanker ini. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para
peneliti telah mengidentifikasikan sekelompok faktor risiko. Hal yang harus selalu diingat
adalah, bahwa hampir 60% wanita yang didiagnosa kanker payudara tidak mempunyai faktor
risiko yang teridentifikasi kecuali hanya lingkungan hormonal mereka. Dengan demikian,
semua wanita dianggap berisiko untuk mengalami kanker payudara selama masa kehidupan
mereka. Faktor-faktor risiko mencakup : 1) riwayat pribadi tentang kanker payudara. 2) adik
perempuan atau anak perempuan yang mengalami kanker payudara. 3) menarke dini–
sebelum usia 12 tahun. 4) tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama setelah usia
30 tahun. 5) menopause yang terjadi setelah usia 50 tahun. 6) riwayat penyakit payudara
jinak. 7) pemajanan terhadap radiasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun. 8)
obesitas. 9) kontraseptif oral. 10) terapi penggantian hormone. 11) masukkan alkohol setiap
Menurut Brunner & Suddarth (2002) kanker payudara dapat terjadi di bagian mana
saja dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar
jaringan payudara terdapat. Kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri.
Umumnya, lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi, dan keras dengan batas yang tidak teratur.
Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi
biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun, nyeri yang jelas pada bagian
yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus yang lebih lanjut.
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat
bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis. Sehingga, di anjurkan agar para
wanita melakukan “SADARI” (pemeriksaan payudara sendiri) saat menstruasi – pada hari ke
7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid, secara rutin untuk mendeteksi benjolan
pada payudara.
Sadari merupakan salah satu cara pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan
sendiri untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara secara rutin. Dengan cara berdiri di
depan cermin dan melihat apakah ada tanda-tanda kelainan pada payudara, seperti terdapat
keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Selain itu, sadari juga dapat dilakukan
dalam posisi berbaring, dengan meraba bagian payudara menggunakan jari-jari tangan secara
memutar searah jarum jam. Periksalah dan raba puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya
jika payudara diraba dengan menggunakan telapak tangan, akan terasa kenyal dan mudah
untuk digerakkan. Bila dalam payudara terdapat tumor, akan terasa keras dan tidak dapat
beragumentasi bahwa sebagian besar lesi dapat terdeteksi secara mandiri, sehingga membuat
sadari penting untuk mendeteksi kanker secara dini. Sadari dapat diajarkan kepada dan
dipraktekkan oleh semua wanita. Perawat berperan dalam menginformasikan dan member
pengajaran pada semua wanita tentang keuntungan sadari secara teratur dan pentingnya
tentang efektifitas penyuluhan kesehatan tentang kanker payudara dengan sadari terhadap
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masih tingginya jumlah angka kematian akibat
kanker payudara dan jumlah penderita kanker payudara yang tidak melakukan upaya
pencegahan kanker payudara dengan sadari. Berdasarkan survey awal diketahui 95% wanita
yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima
tahun setelah dilakukannya sadari. Maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
terhadap peningkatan pengetahuan pada siswi SMA Negeri 12 Padang tahun 2011.
2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya tingkat pengetahuan siswi SMA Negeri 12 Padang sebelum dilakukan
3. Diketahuinya perbedaan tingkat pengetahuan siswi SMA Negeri 12 Padang sebelum dan
D. Manfaat Penelitian
1. Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pembelajaran lebih rinci mengenai
teori-teori dari penyakit kanker payudara khususnya dalam mata kuliah Keperawatan
2. Responden
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai motivasi, agar responden secara rutin
melakukan sadari sedini mungkin untuk mencegah terjadinya kanker payudara dan memberi
pengajaran tentang keuntungan sadari secara teratur serta pentingnya mencari bantuan medis
3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan untuk bahan penelitian selanjutnya
dalam program upaya pencegahan kanker payudara khususnya sadari di masa yang akan
datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Payudara
1. Definisi
Kanker adalah suatu kondisi ketika sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
Mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parencgyma.
Kanker payudara ini merupakan salah satu jenis tumor ganas yang telah tumbuh dalam
jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak,
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika
benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase)
pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe)
ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-
2. Etiologi
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara; sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan, kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya
kanker ini. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para
peneliti telah mengidentifikasikan sekelompok faktor risiko. Hal yang harus selalu diingat
adalah, bahwa hampir 60% wanita yang didiagnosa kanker payudara tidak mempunyai faktor
risiko yang teridentifikasi kecuali hanya lingkungan hormonal mereka. Dengan demikian,
semua wanita dianggap berisiko untuk mengalami kanker payudara selama masa kehidupan
1) Riwayat pribadi tentang kanker payudara. Risiko mengalami kanker payudara pada payudara
2) Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari wanita dengan
kanker payudara. Risikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker sebelum berusia
60 tahun; risiko meningkat 4 sampai 6 kali jika kanker payudara terjadi pada dua orang
saudara langsung.
3) Menarke dini. Risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi
4) Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang mempunyai
anak pertama setelah usia 30 tahun mempunyai risiko dua kali lipat untuk mengalami kanker
payudara dibanding dengan wanita yang mempunyai anak pertama mereka pada usia sebelum
20 tahun.
5) Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan risiko untuk
mengalami kanker payudara. Dalam perbandingan, wanita yang telah menjalani ooforektomi
6) Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai
perubahan epitel proliferatif mempunyai risiko dua kali lipat untuk mengalami kanker
payudara; wanita dengan hiperplasia tipikal mempunyai risiko empat kali lipat untuk
7) Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
yang didiagnosa penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi, yang paling sering
9) Kontraseptif oral. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral berisiko tinggi untuk
mengalami kanker payudara. Bagaimanapun, risiko tinggi ini menurun lebih cepat setelah
penghentian medikasi.
10) Terapi penggantian hormon. Wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen
suplemen dan menggunakannya untuk jangka panjang (lebih dari 10 sampai 15 tahun) dapat
esterogen meningkatkan insidens kanker endometrium, hal ini tidak menurunkan risiko
kanker payudara.
11) Masukkan alkohol. Sedikit peningkatan risiko ditemukan pada wanita yang mengkonsumsi
alkohol bahkan hanya dengan sekali minum dalam sehari. Risikonya dua kali lipat di antara
wanita yang minum alkohol tiga kali sehari. Beberapa temuan riset menunjukkan bahwa
wanita muda yang minum alkohol lebih rentan untuk mengalami kanker payudara pada
3. Anatomi Fisiologi
Payudara adalah dua kelnjar yang menyekresi susu dan merupakan organ tambahan
pada system reproduksi wanita. Pada laki-laki, bentuk payudara tidak sempurna. Payudara
terletak di bagian depan torak dan ukurannya bervariasi, berbentuk melingkar dan cembung
ke depan. Pada bagian tengah permukaannya terdapat puting, yang dalam kondisi normal,
warnanya sama dengan warna kulit. Puting berwarna merah muda pada anak gadis, namun
puting dan bermuara pada permukaan dalam jumlah besar. Jaringan kelenjarnya sama dengan
jaringan kelenjar sebasea, tetapi jauh lebih berkembang dan menghasilkan susu dari sebum.
Kelenjar dibagi menjadi lobus yang dipisahkan oleh jaringan fibrosa, yang menyebabkan
pengeluaran abses di payudara menjadi sulit. Lobus dibagi lagi menjadi lobulus.
selanjutnya terjadi selama masa hamil sebagai hasil dari hormon kenjar hipofisis dan
ovarium. Cairan, yang dikenal sebagai kolostrum, disekresi dalam jumlah kecil oleh kelenjar
selama masa hamil dan saat bayi lahir, tetapi susu yang sebenarnya belum disekresi sampai
hari ketiga masa nifas atau sampai periode istirahat (lying-in) (Watson, 2002).
4. Patofisiologi
yang terkena, ketergantungan estrogennya, dan usia permulaannya. Penyakit payudara ganas
sebelum menopause berbeda dari penyakit payudara ganas sesudah masa menopause
berbahaya lainnya. Beberapa tumor yang dikenal sebagai “estrogen dependent” mengandung
reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe ekstrogen, dan pertumbuhannya dirangsang oleh
estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jaringan payudara normal atau dalam jaringan
dengan dysplasia. Kehadiran tumor “Estrogen Receptor Assay (ERA)” pada jaringan lebih
5. Manifestasi Klinis
Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar dan sebagian besar pada jaringan payudara terdapat. Kanker
payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya, lesi tidak terasa nyeri,
terfiksasi dan keras dengan batas tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara
dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara
jinak. Namun, nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker
payudara ada kasus yang lebih lanjut (Brunner & Suddarth, 2002).
Sedangkan menurut Smart (2010) untuk mendeteksi gejala dan tanda-tanda kanker
1. Terdapat sebuah benjolan yang biasanya diarasakan berbeda dari jaringan yang ada pada
payudara dan sekitarnya. Benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan biasanya juga
2. Pada penderita kanker payudara yang masih pada tahap awal, benjolan yang ada bisa
digerakan dan juga dapat didorong dengan jari tangan. Namun, pada stadium lanjut, biasanya
melekat pada dinding dada atau pada kulit sekitarnya. Untuk stadium lanjut ini, benjolan
yang ada bisa membengkak dan juga terdapat borok pada kulit.
3. Gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah adanya benjolan atau massa di ketiak
penderita, perubahan bentuk dan ukuran penderita, serta keluarnya cairan yang abnormal dari
puting susu (berdarah, atau berwarna kuning, hijau atau mungkin bernanah).
kanker payudara berdasarkan pada keluasan penyakit. Pentahapan patologi didasarkan pada
histologi memberikan prognosis yang lebih akurat. Berikut adalah tahap-tahap yang penting :
a. Tahap I
Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi
adanya metastatis.
b. Tahap II
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe
tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastatis.
c. Tahap III
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm, atau tumor dengan sembarang ukuran yang
menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular,
d. Tahap IV
Terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran, dengan nodus limfe normal atau kankerosa, dan
Kanker payudara non-invasif adalah kanker yang tejadi pada kantung susu (penghubung
antara alveolus [kelenjer yang memproduksi air susu] dan pada puting payudara). Kanker
payudara jenis ini dalam istilah kedokteran disebut dengan “ductal carcinoma insitu“
(DCIS). Jika penderita masih dalam tahap ini, itu berarti kanker tersebut belum tersebar
Kanker payudara invasif adalah suatu kanker yang sudah mulai menyebar keluar bagian
kantung susu dan sudah menyerang ke bagian sekitarnya, bahkan dapat menyebabkan
penyebaran (metastase) ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjer limpa dan lainnya melalui
Sedangkan menurut Brunner & Suddarth (2002), tipe kanker payudara sebagai berikut
Adalah kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi. Kanker jenis ini biasanya
bermetastase ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk dibandingkan dengan tipe lainnya.
Karsinoma ini jarang terjadi, merupakan 5% - 10% kanker payudara. Tumor ini biasanya
terjadi pada suatu area penebalan yang tidak baik pada payudara bila dibandingkan dengan
tipe duktal menginfiltrasi. Tipe ini lebih multisentris, dengan demikian, dapat terjadi
penebalan beberapa area pada salah satu atau kedua payudara. Karsinoma duktal
menginfiltrasi dan lobular menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksilar yang serupa,
meskipun tempat metastatisnya berbeda. Karsinoma duktal biasanya menyebar ke tulang,
paru, hepar atau otak, sementara karsinoma lobular biasanya bermetastatis ke permukaan
c) Karsinoma Medular
Karsinoma ini menempati sekitar 6 % dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul duktus.
Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga prognosisnya
d) Kanker Musinus
Kanker ini menempati sekitar 3% dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh
dengan lambat; sehingga kanker ini mempunyai prognosis lebih baik dari lainnya.
Kanker ini jarang terjadi, menempati hanya sekitar 2% dari kanker. Karena metastase
f) Karsinoma Inflamatori
Adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% - 2%) dan kemudian menimbulkan gejala-
gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat
nyeri; payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan agak
8. Pencegahan
Menurut Brunner & Suddarth (2002) pencegahan kanker payudara dapat dilakukan
dengan sadari :
1. Langkah I
Dua tahap berikut ini dilakukan untuk memeriksa segala perubahan dalam kontur
payudara anda. Ketika anda melakukannya, anda harus mampu untuk merasakan otot-otot
2. Langkah II
a. Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika anda melipat tangan anda di belakang kepala
3. Langkah III
a. Selanjutnya tekan tangan anda dengan kuat pada pinggang anda dan agak membungkuk
kearah cermin sambil menarik bahu anda dan siku anda kearah depan.
Beberapa wanita melakukan bagian pemeriksaan berikut ketika sedang mandi dengan
shower. Jari-jari anda akan meluncur dengan mudah diatas kulit yang bersabun, sehingga
anda dapat berkonsentrasi dan merasakan terhadap setiap perubahan di dalam payudara.
4. Langkah IV
b. Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan anda untuk meraba payudara kiri anda dengan kuat, hati-
c. Mulailah pada tepi terluar, tekan bagian datar dari jari tangan anda dalam lingkaran kecil,
f. Beri perhatihan khusus pada area diantara payudara dan dibawah lengan, termasuk bagian
5. Langkah V
a. Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan terhadap adanya rabas.
b. Jika anda mengeluarkan rabas dari puting susu selama sebulan yang terjadi ketika anda
6. Langkah VI
b. Berbaringlah mendatar telentang dengan tangan kiri anda dibawah kepala anda dan sebuah
batal atau handuk yang dilipat dibawah bahu kiri anda (posisi ini akan mendatarkan payudara
9. Pengobatan
Menurut Smart (2010) penanganan dan pengobatan kanker payudara tergantung pada
tipe dan stadium dari kanker tersebut. Umumnya, seseorang akan diketahui jika dirinya telah
terkena kanker payudara setelah menginjak stadium lanjut dan sudah cukup parah. Ada
beberapa cara untuk mengatasi dan mengobati diri dari kanker payudara, antara lain :
1. Pemeriksaan Mamograf
rongten dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya
memerlukan waktu sekitar 5-10 menit saja. Saat yang dianjurkan untuk melakukan tes
mamograf ini adalah saat sesudah anda mengalami menstruasi, yaitu sekitar seminggu setelah
anda mengalami menstruasi. Wanita yang wajib melakukan tes mamograf adalah :
a. Wanita yang telah berumur lebih dari 50 tahun.
b. Wanita yang ibu atau saudara perempuanya pernah menderita kanker payudara.
c. Wanita yang pernah menjalani pengangkatan pada salah satu payudaranya. Wanita yang
dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat dari dokter.
d. Wanita yang belum pernah mengalami anak. Ternyata, pada golongan ini sering dijuimpai
2. Operasi (Lumpectomy)
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengobati atau menangani kanker payudara ini adalah
dengan melakukan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi) dari benjolan
patologi anatomi. Bila sudah diketahui dan dipastikan bahwa benjolan tersebut adalah kanker
payudara, payudara anda harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran kebagian
tubuh yang lain. Istilah lain dari ini adalah Lumpectomy atau pengangkatan benjolan.
Biasanya, pengangkatan ini disertai dengan sedikit (sangat minimal) jaringan yang sehat.
Dengan cara ini, diharapkan jaringan yang tersisa dan masih sehat akan dapat membentuk
3. Masektomi Radikal
tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan yang berada pada sekitar ketiak.
Pengangkatan ini dilakukan pada sebagian atau seluruh payudara, termasuk otot dada
dibawah payudara untuk mencegah penyebaran kanker payudara ini agar tidak menjalar ke
4. Kemoterapi
Kemoterapi adalah suatu terapi yang diberikan dengan obat-obatan tertentu yang sangat kuat
efeknya (antikanker).terapi ini bisa diberikan melalui mulut atau berupa suntikan pada
pembuluh darah. Pengobatan ini harus diberikan secara berulang-ulang dengan siklus yang
berlangsung antara tiga sampai enam bulan. Sistem ini diharapkan mencapai target pada
pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke tubuh lainnya. Dampak kemoterapi
ini pasien akan mengalami mual dan muntah serta akan mengalami kerontokan pada rambut
5. Terapi Hormon
Terapi hormon, juga bisa disebut dengan “theraphy anti-estrogen” adalah suatu sistem yang
perkembangan kanker payudara. Metode ini juga berfungsi untuk menghambat laju
Terapi radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sunar X dan sinar gamma. Pengobatan ini biasanya diberikan kepada pasien
bersamaan dengan lumpectomy dan masektomi. Fungsi terapi ini adalah untuk
menghancurkan sel-sel kanker agar tidak merambat ke bagian tubuh yang tidak terinfeksi.
Proses penyinaran atau radioterapi memiliki efek yang tidak baik untuk tubuh, seperti nafsu
makan yang berkurang, badan menjadi lemah, warna sekitar payudara menjadi hitam, serta
7. Pengobatan Herciptin
Pengobatan ini adalah terapi biologis yang dikenal efektif melawan HR2-positif pada wanita
yang mengalami kanker payudara stadium II, III, dan IV dengan penyebarannya.
8. Masektomi total
Masektomi total adalah operasi dengan mengangkat seluruh payudara saja dan bukan kelenjar
ketiak.
B. Pengetahuan
I. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng pada perilaku yang tidak
Perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan tidak akan berlangsung lama begitupun
sebaliknya, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan berlangsung lama. Sikap yang utuh
seseorang sebelum mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri seseorang
a. Kesadaran (awareness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus
c. Menimbang-nimbang (evaluation) baik dan tindakannya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal
d. Mencoba (trial), dimana subjek atau orang mulai mencoba melakukan sesuatu perilaku baru.
menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden.
a. Tinggi
materi yang lain serta kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek.
b. Sedang
Pengetahuan sedang diartikan apabila individu kurang mampu untuk mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisa, menghubungkan antara suatu materi dengan materi yang lain,
serta kurangnya melakukan penilaian terhadap suatu objek. Pengetahuan sedang apabila nilai
60-70%.
c. Rendah
Pengetahuan rendah diartikan apabila individu tidak mampu untuk mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisa, mensintesis dan mengevaluasi suatu materi atau objek lain.
III. Pubertas
Pubertas adalah awal masa remaja, yaitu masa yang dapat dikenal dari perubahan-
perubahan pada tubuh seseorang yang mencolok, seperti bertambah tinggi badan yang
berlansung relatif cepat dan mulai tumbuh bulu diberbagai tempat tubuh misalnya : disekitar
tapi anak mulai aktif mencapai kegiatan dalam, rangka menemukan dirinya (akunya), serta
mencari pedoman hidup, untuk bekal kehidupannya mendatang (Abu Ahmidi, 1991).
Dalam berbagai literatur, anak pubertas adalah sekelompok anak yang masuk pada
usia remaja dan pubertas berada dalam usia remaja. Pubertas adalah masa yang khusus
dimana seseorang anak merasakan adanya kebutuhan yang sangat kuat pada lawan jenis atau
Tanda-tanda fisik pubertas. Perubahan fisik yang dapat dilihat pada tubuh remaja itu
adalah akibat dari mulai aktifnya kelenjar-kelenjar kelamin pada diri remaja dan dimulainya
diproduksi zat-zat hormon seks. Tanda-tanda fisik pubertas pada remaja dijelaskan
1) Pada wanita
a. Pada seorang wanita kelenjer kelamin adalah indung telur atau ovarium yang terdapat dua
buah dan berada dalam rongga perut disekitar kanan kiri dari rahim (uterus).
c. Penumpukan jaringan lemak pada daerah tertentu seperti pada dada dan panggul.
C. Penyuluhan Kesehatan
I. Definisi
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya
seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka
kesehatan adalah :
1. Tingkat pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
2. Tingkat sosial ekonomi. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah
3. Adat istiadat. Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan
orang–orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi.
penyuluhan.
1. Metode ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh
2. Metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan
4. Metode panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta
tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
5. Metode bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan
tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan
6. Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur
tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana
cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini
7. Metode simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang
8. Metode seminar adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas
V. Media Penyuluhan
pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan
dikelompokkan menjadi :
1. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak
terdiri dari :
a. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik
b. Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat. Isi
c. Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi.
d. Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar
balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut.
e. Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.
f. Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tempat
umum.
g. Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi dan
menghibur.
2. Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam
menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Adapun macam media elektronik :
a. Televisi
b. Radio
c. Video
d. Slide
e. Film
3. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum
a. Pameran
b. Banner
c. TV layar lebar
d. Spanduk
e. Papan reklame
yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan
masyarakat.
a) Menetapkan tujuan.
b) Penentuan sasaran.
g) Pelaksanaan penyuluhan.