Anda di halaman 1dari 50

Pencukuran Daerah Operasi

( Hair Removal)
PP HIPKABI

Tujuan
Tujuan pembelajaran umum:
Pada akhir sesi para peserta mampu memahami
Pencukuran Daerah Operasi
Tujuan pembelajaran khusus
Pada akhir sesi peserta latih mampu :
1. Menjelaskan Latar Belakang Pencukuran Daerah
Operasi
2. Menjelaskan tentang Tata Cara Pencukuran Daerah
Operasi

Fakta Tentang Infeksi Luka Operasi/


Surgical Site Infections:

Angka ILO/SSI 14 % to 16% dari total prosentase Infeksi nosokomial di


RS

Estimasi Biaya SSI:


Rata-rata biaya terhadap kejadian infeksi: $3,152
7.3 tambahan hari perawatan

Angka kematian : ~10,000 atas kejadian SSI

Infeksi Luka Operasi/ Surgical site infections:

Meningkatnya hari perawatan pasien


Meningkatkan kebutuhan Antibiotik-spektrum
Menurunnya kualitas pembedahan

Tambahan biaya harus ditanggung oleh RS

*CDC Guideline for the Prevention of SSI, 1999

CDC SSI Classifications

Topics : Risk Faktor SSI


Antibiotics
Preoperative Hair
Removal
Preoperative Skin
Antisepsis
OR sterilization
Wound Closure
Surgical Dressing and
Wound Care

Upaya mengurangi dan mengendalikan


mikrooreganisme di permukaan kulit pasien
Pre-operative showering / mandi
Mengurangi mikroorganisme di permukaan kulit pasien
Clipping / pencukuran
Mengangkat rambut yang mungkin terkontaminasi
mikroorganisme
Pre-operative antisepsis
Mengurangi mikroorganisme di area yang akan dioperasi
Draping - Duk
mencegah perpindahan dan pertumbuhan mikroorganisme
selamapembedahan

Pra operasi untuk pasien operasi:


Mandi Antiseptik
Dapat menurunkan jumlah koloni mikro-organisme di
permukaan kulit pasien.Dari studi >700 pasien yang
dilakukan mandi antiseptik sebanyak 2 kali sebelum
operasi dengan menggunakan tients who received two
preoperative antiseptic showers, chlorhexidine reduced
bacterial colony counts ninefold (2.83102 to 0.3)

Garibaldi RA. Prevention of intraoperative wound contamination with chlorhexidine shower and scrub. J Hosp
Infect 1988;11(Suppl B):5-9.
Paulson DS. Efficacy evaluation of a 4% chlorhexidine gluconate as a full-body shower wash. Am J Infect
Control 1993;21(4):205-9.
Hayek LJ, Emerson JM, Gardner AM. A placebo-controlled trial of the effect of two preoperative baths or
showers with chlorhexidine detergent on postoperative wound infection rates. J Hosp Infect 1987;10:
165-72.

Apakah Semua Pasien Harus


Dicukur!!!!

Optimalisasi tindakan pembersihan permukaan


daerah sekitar sayatan.( rambut media yang baik
tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme)
Optimalisasi kemampuan merekat plastik penutup
daerah sekitar sayatan
Optimalisasi daya rekat dressing ( transparent
dressing, plester) dipermukaan kulit
Optimalisasi secura Patient plate pada permukaan
kulit
Optimalisasi dokter dalam mem-visualisasikan
daerah sayatan selama prosedur pembedahan

Wesley Alexander J, Fischer JE, Boyajian M, Palmquist J, Morris MJ. (1983) The influence of hairremoval methods on wound infections. Archives of Surgery 118:347-352 (70-2008-1465-8)
Conclusion: Pre-operative shaving is deleterious and the practice should be abandoned.

Options for Hair Removal


Razor Shave by technician/nurse prior to
OR, either night before or AM of surgery.
Electrical Clippers either night before or
AM of surgery.
Depilatory Creams
Nothing Perform no hair removal at all

Hasil Penelitian Seropian & Reynolds :


Infeksi luka adalah yang tertinggi pada pasien
yang mencukur dengan pisau cukur (5,6%) vs obat
menghilangkanrambut (0,6%)
Infeksi luka operasi pada pasien yang tidak dicukur 0,6%
Interval waktu antara pencukuran dengan pisau cukur yang
berhubungan langsung dengan risiko infeksi:
3,1% terinfeksi jika dilakukan segera sebelum ATAU
7,1% terinfeksi jika dilakukan <24h sebelum ATAU
20% terinfeksi jika dilakukan> 24h sebelum

Clinical Study
Studies done by Seropian & Reynolds
Time of shaving vs Infection rate
The longer the time between the shave & the
operation, the greater the infection rate

Seropian & Reynolds: Wound infection after preoperative depilatory


vs razor preparation, American Journal of Surgery 121 (March 1971) 251-254

Sejumlah penelitian telah menunjukkan


bahwa pisau cukur dikaitkan dengan
gangguan integritas kulit, akibat torehan
dan luka yang terjadi pada permukaan
kulit.
Pencukuran membebaskan kulit dari
mikroorganisme
Semakin panjang waktu antara
mencukur dan operasi semakin besar
perkalian dari terjadinya infeksi luka

Literature and Study


AORN:
Jika diperlukan pencukuran, pilihan
terbaik dengan menggunakan clipper
secepatnya sebelum prosedur
pembedahan berlangsung. If hair is to be
removed, the best option is clipping immediately before the
procedure using a electric or battery-powered clipper.

Recommended Practices for Skin preparation of


patients, AORN 2004

Literature dan
Study

Faktor Risiko

Metode

Rata-Rata
Kejadian Infeksi

Clipper

2%

Razor

10%

JBI Pre-operative hair removal to reduce surgical site infection Best Practice 11(4) 2007 | 1

Dengan perkembangan teknologi, saat


ini teknik pencukuran berubah dari
konvensional :
Cukur silet ( razor & shaver )
menjadi klipper elektrik.
Dengan klipper elektrik kerusakan kulit
dapat dicegah sehingga pertumbuhan
koloni dapat diminimalisir mikroorganisme

Contoh kerusakan

( Epidermal Micro
injury ) Kulit Setelah

2 Minggu
Pencukuran dengan
Razor /
Shaving/Pisau
cukur
disekitar pori - pori
kulit yang
dberdampak
terhadap masuknya
mikroorganisme
disekitar luka
operasi
Bashore TM, Bates ER, Berger PB, et al.American College of Cardiology. TaskForce on Clinical Expert ConsensusDocuments. American College of Cardiology/
Society for Cardiac Angiographyand Interventions clinical expert consensus document on cardiac catheterization laboratory standards. A report of the
American College of Cardiology Task Force on Clinical Expert Consensus Documents. J Am Coll Cardiol 2001;37:21702214.

Tata cara Pencukuran


Ketika mencukur pasien, petugas di kamar bedah
sebaiknya memperhatikan petunjuk-petunjuk berikut :

1. Waktu yang tepat untuk mencukur pasien adalah segera sebelum


operasi dimulai.
2. Pasien harus menandatangani persetujuan operasi.
3. Dokter harus menulis/ menyampaikan perintah untuk mencukur.
4. Daerah yang dicukur dibuat sekecil mungkin, tetapi harus berupa
daerah persegi dengan batas luarnya kira-kira 2 sampai 3 inci dari
daerah insisi yang sebenarnya. Daerah ini juga memungkinkan
tersedianya ruangan yang cukup untuk memasukkan pipa drainase
melalui luka tusukan dan memudahkan kita untuk melakukan
penutupan luka paska tindakan.

5. Semua pencukuran dilakukan setelah kulit pasien


dibasahi.
6. Biasanya digunakan povidone iodin.
Pastikan bahwa pasien tidak alergi terhadap
cairan antiseptik ini.
7. Rahasia pribadi pasien (patients privacy) dijaga
dengan membatasi dengan tirai dan hanya daerah
yang akan dicukur yang diperlihatkan.
8. Gunakan sarung tangan dan persiapkan spon/
kassa yang basah dengan sabun untuk membentuk
busa.

9. Dengan cliper, cukurlah rambut pada kulit,


dengan gerakan yang tegas ke arah
tumbuhnya rambut.
10. Setelah pencukuran selesai, keringkan daerah
tersebut, angkat semua rambut yang lepas
(menggunakan plester agar lebih mudah dan
bersih), dan tinggalkan pasien dalam keadaan
yang menyenangkan.
11. Paraflah perintah pada status pasien setelah
selesai pencukuran.
12. Buanglah alat-alat yang telah digunakan dan
bersihkan baki persiapan prabedah.

Catatan :

Semua pencukuran di daerah kepala dilakukan oleh


dokter bedah.
Semua pencukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan
persiapan operasi (holding area/preparation room).
Setiap luka atau goresan pada pasien perlu dilaporkan
kepada dokter bedah dan dibuat laporan kejadian.
Waktu melakukan inspeksi awal pada kulit pasien,
laporkan setiap ruam yang ditemukan sebelum memulai
persiapan prabedah pada pasien.
Pencukuran tidak boleh dilakukan tanpa perintah tertulis.

TEKNIK ASEPTIK AREA OPERASI

PENDAHULUAN
Kulit adalah pertahanan pertama melawan
infeksi
Sehingga harus ada cara untuk menurunkan
jumlah mikroba seminimal mungkin pada kulit
Menurut guide line CDC, sumber kuman
pathogen adalah flora endogen yang terdapat
pada kulit pasien, membran mukosa, dan
lubang viscera
Bila terjadi sayatan pada kulit/ membran
mukosa, maka luka yang terekspos akan
menjadi tempat masuk flora endogen tersebut

Skin Preparation
( Pencucian Daerah Incise )
Definisi :

Adalah prosedur pra-operasi melakukan


persiapan kulit diarea sayatan (incise ) dengan
menggunakan cairan antimikrobial dengan tujuan
untuk mengurangi jumlah mikroorganisme secara
signifikan dipermukaan kulit.

Rekomendasi AORN sehubungan


dengan skin preparation
Kaji daerah sekitar insisi, sebelum dilakukan tindakan
pembedahan, identifikasi adanya tahi lalat, kutil,
kemerahan atau kondisi abnormal pada kulit disekitar
sayatan dilakukan dokumentasi. Ketidakadekuatan
kondisi kulit /lesi, taruma disekitar daerah sayatan
berisiko terhadap terjadinya rekolonisasi
mikroorganise.
AORN 2008,..

Surgical Drapes

CDC:
Use surgical gowns and drapes that are effective barriers when wet
(i.e., materials that resist liquid penetration). Category IB
Guidelines for Prevention of SSI, 1999
AORN:
Materials used for surgical gowns and drapes:
Should be resistant to penetration by blood and other body
fluids as necessitated by their intended use
Should be resistant to tears, punctures, and abrasions
Should be low-linting
Should resist combustion
Should be drapable
Should have a favourable cost-benefit ratio
Recommended Practices for Selection and Use of Surgical Gowns
and Drapes, AORN Guidelines 2004

Rekomendasi AORN untuk


melakukan preparasi kulit
Bersihkan kulit dari kotoran dan
organisme transient
Turunkan jumlah mikroba resident
Cegah pertumbuhan kembali
mikroorganisme

Rekomendasi AORN Sehubungan


Pemilihan Cairan Skin Preparation
Pemilihan cairan antiseptik harus sesuai dengan
rekomendasi AORN dimana penggunaannya disesuaikan
dengan ketentuan manufaktur:
- Memiliki kemampuan membunuh kuman
secara luas( broad spektrum luas.
- Waktu kerja lama-long lasting
- Mudah dalam penggunaan.- easy to use
Pemilihan dan kondisi pasien. Identifikasi reaksi hipersensitive
dari cairan antiseptik yang yang dgunakan, beberapa cairan
antiseptik dapt diserap oleh kulit atau membran mukosa dan
dapat menyebabkan efek neurotoxic. Penggunaan cairan skin
preparation harus secara hati-hati dan disesuaikan dengan
atau ototoxic.

AORN 2008,..

Cairan antiseptik yang dipergunakan harus dapat


dipertahankan sterilitasnya dengan menggunakan alat
yang terjamin sterilitasnya.Infeksi dapat terjadi dengan
meningkatnya jumlah kolonisasi mikroorganisme di
daerah sayatan:oleh karena itu skin preparation harus
dilakukan mulai dari daerah yang akan diinsice kearah
sekitar incise dengan menggunakan sponge/applikator,

Ciri-Ciri Cairan Antiseptic


Yang sering dipergunakan untuk cairan
Skin
Prep
Kriteria
Alkohol 70%
Iodine/Iodopore
Chorhexidine
Kriteria

Alkohol 70%

Iodine/Iodopore

Chorhexidine

Kecepatan
Membunuh
Kuman

Sangat cepat

Sedang

Sedang

Bakteri
Gram +

Sangat bagus

Sangat bagus

Sangat Bagus

Bakteri
Gram -

Sangat bagus

Bagus

Bagus

Mycobacteri
um TB

Bagus

Bagus

Kurang Bagus

Jamur

Bagus

Bagus

Sedang

Virus

Bagus

Bagus

Bagus

Aktivitas
Residu

Tidak ada

Minimal

Sangat Bagus

Source: Guideline for Prevention of SSI (1999)

Cairan Skin Preparation Yang Ideal


1.Cepat dalam menurunkan jumla
mikroorganisme.
2.Cepat dalam mengaplikasikan.
3.Fungsi antimikrobial masih efektif selama
prosedur operasi berlangsung.
4.Aman, kerja cepat dan Spektrum luas.
5.Tidak mudah hilang oleh darah dan salin.
6.Cepat kering.
7.Menyediakan permukaan/site operasi yang
aman.
8.Simpel, cepat dalam mengaplikasikan dan
tergantung tekhnik.

Cara Melakukan Antiseptik


Daerah Pembedahan
Bukalah peralatan steril untuk antiseptik
kulit diatas meja steril, yang terdiri dari :

1 mangkok tempat cairan antiseptik


1 piala ginjal
Forcep antiseptik
Deper/kasa steril untuk antiseptik kulit

Cairan antiseptik dituangkan ke dalam


mangkok
Pencucian daerah pembedahan dimulai dari
tengah menuju ke perifer harus dibuang ke
tempat sampah yang telah disiapkan

Gambar Cara Melakukan


Antiseptik di Daerah Operasi

Persiapan Abdomen
Persiapan abdomen wilayahnya
meliputi garis buah dada sampai 1/3
bagian atas paha, dari batas area
yang menyentuh meja ( table line) ke
batas area yang menyentuh meja
(table line) dengan posisi pasien
melintang. Area bayangan
menunjukan area anatan dari
pencukuran. Tanda panah dalam area
itu menunjukkan arah gerakan
persiapan kulit pada meja operasi
Persiapan Operasi
Daerah Abdomen

Persiapan Torakoabdomen
Lateral
Persiapan
Torakoabdomen Lateral.
Wilayah meliputi aksila,
dada dan abdomen dari
leher ke pundak iliaka,
dan diteruskan sampai
melewati garis tengah
pada bagian anterior
dan posterior

Persiapan Dada dan


Payudara
Wilayahnya meliputi bahu,
lengan atas, ke bawah
siku ketiak dan dinding
dada sampai batas are
yang menyentuh meja
(table line) dan melewati
sternum sampai di bahu
yang lainnya. Bila pasien
dalam posisi lateral,
punggung juga
dipersiapkan

Persiapan Rektoperineum &


Vagina
Wilayahnya meliputi
pubis, vulva, labia,
perineum, anus,
dan area di
dekatnya termasuk
bagian-bagian
dalam dari 1/3
bagian atas paha

Persiapan Pinggul
Wilayahnya meliputi
bagian abdomen dari
pinggul yang akan
dilakukan tindakan ,
paha smpai ke lutut,
bokong, sampai batas
area yang menyentuh
meja (table line),
selangkangan dan pubis

Persiapan Lutut & Tungkai


Bawah
Wilayahnya meliputi
seluruh lingkaran kaki
yang terkena dan
diteruskan dari kaki
sampai bagian atas paha

Persiapan Rektoperineum
dan Daerah Vagina

Area for Skin Preparations in


Typical Surgical Procedures
Gastrectomy
Splenectomy
Cholecystect
omy

Gynecological
Operations,
Laparotomy,
Abdominoperineal
Resection

Area for Skin Preparations in


Typical Surgical Procedures

Appendectomy
Herniorrhaphy
Retropubic and
Suprapubic
Prostatectomy

Perineal Operations

Area for Skin Preparations in


Typical Surgical Procedures
Thoracic Operations

Area for Skin Preparations in


Typical Surgical Procedures

Arm
Operations

Hand
Operations

Knee Operations

Area for Skin Preparations in


Typical Surgical Procedures

Leg
Operations
Laminectomy

Most Frequent Abdominal


Incisions and Applications

1. Right Subcostal
gallbladder, biliary
system

2. Left Subcostal
spleen

3. Median Upper
Abdominal stomach,
duodenum, pancreas

Most Frequent Abdominal


Incisions and Applications

4. Right Upper
Paramedian stomach,
duodenum, pancreas

5. Left Lower
Paramedian pelvic
structures, colon

6. Median Lower
Abdominal uterus and
adnexa, bladder

kesimpulan
1. Pencukuran area operasi harus dihindari
2. Jika rambt harus dicukur lakukan dengan
cara yang tidak membuat gangguan
integritas kulit
3. Pencukuran dilakukan segera sebelum
operasi
4. Penggunaan klipper elektrik lebih baik dari
penggunaan pisau cukur

Evidence Based Practice Information Sheets for Health Professionals


Volume 7, Issue 2, 2003 ISSN 1329 - 1874

kesimpulan
1.
2.
3.

Penggunaan Antiseptik area operasi tidak boleh mengurangi


daya rekat drapes
Anti septik tidak boleh larut dan menurun fungsinya saat
Terkena darah
Mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme

Evidence Based Practice Information Sheets for Health Professionals


Volume 7, Issue 2, 2003 ISSN 1329 - 1874

Terima Kasih

pp hipkabi

Anda mungkin juga menyukai