Anda di halaman 1dari 80

Disampaikan Oleh :

Suwarti Wasugai, S.Si, M.Si, Apt


Anggota PD PIPSI Propinsi Sulsel

Disampaikan dalam rangka


PELATIHAN CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTEMENT (CSSD)
Makassar, 14 – 16 Juni 2017
CURICULUM VITAE

 Nama : Suwarti Wasugai, S.Si, M.Si, Apt.


 Tempat / Tgl Lahir : Ujung Pandang, 18 September 1965
 Alamat : Jl. Wijaya Kusuma I Blok K5 No.14 Makassar
 Status : Menikah, 1 orang Anak
 Pangkat / Gol : Apoteker Madya / Gol. IVb
 Riwayat Pekerjaan :
 Pernah Bekerja di Apotik Swasta : Apotek “Rexa Farma”, “Farida Farma,
Mattoangin Farma.
 Penanggung Jawab Apotik Putra Farma - Sekarang

 Penanggungjawab Depo Palem, Depo ICU, COT, Depo Lontara IV Obgin RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar
 Kepala Seksi Penunjang Medik Direktorat Medik & Keperawatan. 2010 - 2012

 Kepala Instalasi Farmasi 2012 – 2015

 Kepala Instalasi CSSD & Laundry – 2015 - Sekarang


PENDAHULUAN

 HeaIth Care Associated Infections ( HAI” s ), infeksi yang


didapat di Rumah Sakit dapat dicegah / dikendalikan dengan
beberapa strategi pencegahan infeksi

 Pasien dan tenaga kesehatan berisiko mendapatkan infeksi


jika tidak melaksanakan tindakan pencegahan infeksi

 Salah satu strategi pencegahan infeksi adalah ,melakukan


pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi
Tujuan cleaning and disinfection

Memutus mata rantai penularan infeksi dari


peralatan medis kepada pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah
sakit
Pengertian

 Dekontaminasi:
Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran
yang melekat pada peralatan medis/objek,
sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya.
Pembersihan ( Cleaning ):
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran
yang terlihat atau tidak terlihat pada peralatan
medis / objek dengan menggunakan air
mengalir, sikat, detergen enzimatik sehingga
kotoran / bahan organik hilang dari permukaan
Disinfeksi ( Disinfection ) :
Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme virus, bakteri,
parasit, dan fungi kecuali endospora pada
peralatan medis / objek dengan menggunakan
cairan kimia ( disinfektan ) atau panas ( thermal )
Sterilisasi:
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan
semua bentuk mikroorganisme pada peralatan
medis / objek termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan
menggunakan alat sterilisator
Klasifikasi alat-alat medis menurut
Dr.Earl Spaulding
 Peralatan kritis
 Peralatan semi kritis
 Peralatan non kritis
Peralatan Kritis

Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan


tubuh steril atau sistem pembuluh darah.
Pengelolaan peralatan dengan cara sterilisasi
Contoh: instrumen bedah, kateter intravena,
kateter jantung, dll
PERALATAN MEDIS

 Flexible Endoscope

 Rigid Endoscope
ALAT OPERASI
PERALATAN KRITIS (DENTIST)

© 3M 2010. All Rights Reserved.


ALAT KEDOKTERAN GIGI YANG HARUS
DISTERILKAN

TERMASUK ALAT PENGISAP / SUCTION DAN SELANGNYA


UNTUK MENGISAP CAIRAN DARI MULUT PASIEN

PENGGUNAAN 1 Pasien / 1 Alat


Peralatan Semi Kritis

Peralatan yang masuk / kontak dengan


membran mukosa tubuh. Pengelolaan peralatan
medis dengan disinfeksi tingkat tinggi.
Contoh: endotracheal tube, endoscopi,
nasogastric tube
PERALATAN MEDIS

 Flexible Endoscope


LARINGOSKOP

HANDLE BLADE

SEMI KRITIKAL KRITIKAL


SET LARYNGOSKOP + MAGILL FORCEP
Peralatan Non Kritis

Peralatan medis yang kontak dengan


permukaan kulit yang utuh. Pengelolaan
peralatan medis dengan cara disinfeksi tingkat
intermediate / tingkat rendah
Contoh: Tensimeter, stetoscope, bedpan, urinal,
linen, apron.
AAAA ALA
AAA
Pemrosesan alat medis habis pakai

Pre Cleaning.
Pembersihan
Disinfeksi
Sterilisasi
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas
Pakai
Pre Cleaning

Pembersihan
( Manual atau Mekanikal )

Sterilisasi Disinfeksi tingkat Disinfeksi tingkat


(peralatan kritis)
tinggi rendah

Masuk dalam (peralatan semi (peralatan non kritikal)


pembuluh kritikal)
Hanya pada
darah/jaringan tubuh Masuk dalam mucosa permukaan tubuh yang
Instrumen bedah tubuh utuh
Endotracheal tube, Tensi meter,
NGT termometer
Proses Dekontaminasi

Langkah – langkah dekontaminasi ,


 Penggunaan APD ,sarung tangan ,gogle, masker , celemek
,sepatu tertutup
 Dimulai dengan pre cleaning / perendaman dengan
enzymatik
 Pencucian alat / cleaning
 Diikuti dengan inaktif / pembunuhan mikroba dengan
prosedur :
 - Disinfeksi
- Sterilisasi
PROSES PENCUCIAN / CLEANING
• Pencucian alat adalah langkah awal dari proses
dekontaminasi.
• Pencucian sangat penting sebelum proses disinfeksi
atau sterilisasi.

“ You can clean without disinfecting, but you
• cannot disinfect without cleaning “
- Earl H. Spaulding -
STANDAR TERKINI PROSES PENCUCIAN
• Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi Di Rumah Sakit ,
Departemen Kesehatan ,RI ,2009

• The Asean Guidelines For Disinfections And


Sterilization Of Instruments In Health Care Facilities

• AORN ,AAMI, ISO Standard


ST 79 section 7.2.1 – 7.5.4 Cleaning And
Decontamination Processes

• AORN ,AAMI, ISO Standard


ST 79 section 6.2. – 6.5.6 Handling , Collection
and Transport of Contaminated Instruments
STANDAR PENILAIAN AKREDITASI

KARS Versi 2012


Standar PPI 7.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan
menjamin pembersihan peralatan dan
sterilisasi yang memadai serta manajemen
laundry dan linen yang benar
MAKSUD DAN TUJUAN PPI 7.1
Risiko infeksi dapat diminimalisasi dengan proses –proses
pembersihan ,disinfeksi,dan sterilisasi yang benar , misalnya
pembersihan dan disinfeksi dari alat endoskopi dan sterilisasi
perbekalan operasi serta peralatan invasif atau non- invasif untuk
pelayanan pasien .
Pembersihan ,disinfeksi dan sterilisasi dilakukan pada area
sterilisasi sentral atau area lainnya dalam rumah sakit dengan
pengawasan yang tepat diklinik endoskopi. Metode pembersihan
,disinfeksi dan sterilisasi menjaga standar yang sama dimanapun
dilaksanakan dirumah sakit.
Juga manajemen laundry dan linen yang tepat dapat menghasilkan
penurunan kontaminasi dari linen bersih dan risiko infeksi bagi staf
akibat laundry dan linen yang kotor.
ELEMEN PENILAIAN PPI 7.1
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi dipelayanan
sterilisasi sentral sesuai dengan tipe peralatan
2. Metode pembersihan peralatan ,disinfeksi dan sterilisasi
dilaksanakan diluar pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai
dengan tipe peralatan
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk
meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien
4. Ada proses kordinasi pengawasan yang menjamin bahwa
semua metode pembersihan ,disinfeksi dan sterilisasi sama
diseluruh rumah sakit
STANDAR PENILAIAN AKREDITASI
JCI , Edisi Kelima ( April 2014 )
Standar PCI . 7.1
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan
memastikan pembersihan dan sterilisasi teknologi
medis yang memadai peralatan dan serta
pengelolaan binatu dan linen yang tepat
MAKSUD DAN TUJUAN PCI 7.1 ( JCI )
Risiko infeksi diminimalkan melalui proses pembersihan
,disinfeksi,dan sterilisasi yang tepat , seperti pembersihan dan
disinfeksi endoskop serta sterilisasi alat bedah dan teknologi
medis invasif maupun non- invasif lainnya yang digunakan
untuk perawatan pasien .
Pembersihan ,disinfeksi dan sterilisasi dapat dilaksanakan
disuatu area sterilisasi terpusat atau , diarea-area lain dirumah
sakit ,seperti diklinik endoskopi. Metode pembersihan ,disinfeksi
dan sterilisasi menggunakan standar yang sama dimanapun
proses tersebut dilakukan didalam rumah sakit. Selain itu
pengelolaan binatu dan linen yang tepat dapat menyebabkan
berkurangnya kontaminasi linen bersih dan risiko infeksi
terhadap staf dari binatu dan linen yang kotor.
ELEMEN PENILAIAN PCI 7.1 ( JCI )
1. Metode untuk pembersihan ,disinfeksi peralatan dan
sterilisasi teknologi medis menggunakan prinsip – prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi .
2. Metode untuk pembersihan ,disinfeksi dan sterilisasi
teknologi medis dikordinasikan dan diterapkan secara
seragam diseluruh bagian rumah sakit .
3. Prinsip – prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi .
Diterapkan pada pengelolaan binatu , termasuk
transportasi, pembersihan dan penyimpanan .
Proses Pencucian / cleaning

 Pencucian alat medis / instrumet adalah prosedur


yang penting dalam proses dekontaminasi.
 Darah , cairan tubuh pasien dan kotoran lain yang
tertinggal karena proses pencucian yang tidak
benar akan menimbulkan dampak yang serius .
 Partikel asing yang tertinggal pada alat dapat
menimbulkan infeksi bila masuk kedalam luka .
PROSES PENCUCIAN / CLEANING
• Kotoran pada alat terdiri dari, karbohydrat , protein
dan lemak yang harus dihilangkan sebelum sterilisasi
.
• Protein sebaiknya dicuci dengan air pada temperatur
< 50 dgr C , karena protein dapat menggumpal pada
suhu tinggi sehingga sulit dilepaskan.
• Pada sisi lain , untuk membersihkan lemak
dibutuhkan temperatur air yang tinggi .
• Pada mesin cuci otomatis dapat mengatasi kendala
tersebut diatas.
Tahapan Proses Pencucian

Pengumpulan Disambling Inspeksi

Kritikal
Pengeringan Pencucian
Sterilisasi

Semi Kritikal
Penyimpanan DISINFEKSI
TINGKAT TINGGI
Tahap Pencucian

• Pengumpulan
• Pengumpulan dilakukan langsung ditempat penggunaan alat
• Disambling
• Peralatan yang bisa dobangkar atau diurai dilakukan
pembongkaran dahulu untuk memaksimalkan proses pencucian
• Inspeksi
• Lakukan pemeriksaan terhadap kelayakan fungsi peralatan, alat
yang tidak layak pakai sebaiknya dibuang.
• Pencucian
• Pencucian dilakukan menggunakan larutan enzymatic untuk
melepaskan semua jenis karbohidrat, protein dan lemak serta
dilakukan penyikatan apabila diperlukan.
PEMANTAUAN SECARA RUTIN :

• Mesin cuci otomatis


• Pencucian secara manual
• Air
• Diterjen enzymatik
• Proteksi terhadap alat
SIKLUS PENCUCIAN
• Air
Zat yang melepaskan kotoran dari alat
• Proses mekanis
Menyikat, menyemprotkan air dengan tekanan
atau menggunakan gelombang ultrasonik.
• Proses kimia
• Deterjen dan air digunakan untuk merendam dan
melepaskan kotoran . Bahan pencuci ditambahkan
bahan kimia yang akan membunuh mikroba.
• Energi panas
Meningkatkan kekuatan air melepaskan kotoran
dari permukaan alat .
SIKLUS DASAR PENCUCIAN
• Pre wash
• Melepaskan kotoran dari alat

• Wash
• Mencuci dengan zat/agent pencuci untuk melepaskan kotoran

• Rinse / membilas
• Melepaskan zat kimia / agent pencuci .

• Disinfect / disinfeksi
• Inaktif mikroba dari alat dengan menggunakan panas dan bahan kimia

• Rinse / membilas
• Hanya pada prosedur disinfeksi dengan cairan kimia

• Drying / pengeringan
• Melepaskan air dari alat
LANGKAH LANGKAH PROSES DEKONTAMINASI DI
POINT OF USE

• Dimulai dari tempat pemakaian alat


• Sorting
• Reuseable dipisahkan dari sampah
• Buang Alat Disposable yang sudah terkontaminasi
• Sharps / Benda tajam
• Persiapan untuk transpot, mempertahankan peralatan tetap
lembab sampai proses pencucian, dapat menggunakan jeli
pelembab atau enzimatik foam / spray
• Pada peralatan yang rumit , penting dilakukan prosedur
dekontaminasi segera , setelah peralatan digunakan dokter
bedah .
PROSEDUR DEKONTAMINASI DI POINT OF USE

• Catatan penting :
• Tidak diperbolehkan meletakan handuk basah diatas peralatan /
instrument dengan tujuan mempertahankan kotoran tidak kering .
• Ketika kotoran organik seperti darah , jaringan tubuhmenjadi
kering , sangat sulit melepaskannya dari alat
• Hal – hal yang harus dilakukan :
• Lepaskan segera kotoran yang melekat
• Lakukan flushing / penyemprotan pada peralatan yang
mempunyai lumen atau saluran .
• Pertahankan alat-alat yang kotor tetap lembab dengan
menggunakan jelly pelembab atau enzimatik spray /
foam .
TRANSPORT PERALATAN DENGAN HATI-HATI
 Gunakan box tertutup untuk membawa instrument
dari Ruang Operasi ke Ruang Dekontaminasi /
CSSD

 Peralatan tidak boleh direndam dalam air saja ,


karena air akan meningkatkan pembentukan biofilm.
PROSEDUR PENCUCIAN

• Secara manual
• Secara mekanis / otomatis:
• Membersihkan secara mekanis dengan mesin ultrasonik,
• Membersihkan secara mekanis dengan washer disinfector
PENCUCIAN SECARA MANUAL

 Gunakan APD , sarung tangan sampai siku , celemek


plastik, google ,masker , sepatu tertutup

 Pre cleaning / perendaman


 Merendam alat dalam deterjen enzimatik
 Lama perendaman ,suhu dan pengenceran sesuai rekomendasi pabrik
 Mencegah kotoran dan protein menjadi kering
PENCUCIAN SECARA MANUAL

 Penyikatan alat didalam cairan enzimatik


 Pencucian /pembilasan dibawah air mengalir
 Peralatan medis yang rumit / halus/mahal dicuci secara manual

 Menggunakan 3 sink
 Sink pertama untuk merendam
 Sink kedua untuk proses pencucian /pembilasan
 Sink ketiga untuk membilas terakhir
 Bilasan terakhir menggunakan air suling / distiled
water ( deionized , softened water, RO )
PENCUCIAN SECARA MANUAL

• Hindari penggunaan :
• Sabun rumah tangga
• Sabun laundry
• Antiseptik untuk cuci tangan
• Sabun yang berbahan dasar yodium/iodine

• Bahaya yang dapat terjadi pada staf


• Airborne
• Cipratan
• Luka tertusuk benda tajam
PENGGUNAAN SIKAT

• Berbagai ukuran disesuaikan dengan kebutuhan


• Ganti ketika rusak
• Harus dicuci dan dilakukan disinfeksi
Tahapan disinfeksi &
pencucian secara
manual
MEMBERSIHKAN DAN MENCUCI SECARA
OTOMATIS / MEKANIS
1. Membersihkan secara mekanis dengan mesin
ultrasonik,
Bekerja dengan prinsip cavitasi
• Gelembung – gelembung menciptakan vacuum
• Digunakan untuk peralatan delicate / fine
• Digunakan untuk peralatan berlumen

2. Mencuci secara mekanis


• Menggunakan mesin washer disinfector
MEMBERSIHKAN DAN MENCUCI SECARA
OTOMATIS / MEKANIS
1. Membersihkan secara mekanis dengan mesin
ultrasonik,
• Pertama melepaskan kotoran
• Sedikit busa
• Pisahkan peralatan metal dengan logam
• Bila dibersihkan bersama dapat terjadi korosif
• Sebelum digunakan harus dilakukan degassed
• Cairan diganti apabila dibutuhkan

Cleaning
- Ultrasonic Cleaner
Cleaning
-Ultrasonic Cleaner

Degassing Sweep
MENCUCI SECARA MEKANIS

2. MENGGUNAKAN MESIN WASHER DISINFECTOR


Teknik pencucian
PRINSIP PENCUCIAN SECARA MEKANIS

• Instrumen dalam keadaan terbuka


• Peralatan yang bersambungan harus dilepaskan
• Peletakan instrumen jangan terlalu padat, kondisi
tersebut mengakibatkan proses pencucian tidak
sempurna
• Instrument tidak disusun berlapis , karena akan
menghambat kontak alat dengan air dan diterjen
• Setelah pencucian ,lakukan inspeksi pada peralatan
yang memiliki layer , pada tempat sambungan (
gunting , needle holder ,dll )
Cleaning
- Instrument Washer
PENCUCIAN DENGAN WASHER DISINFECTOR
• Pencucian pertama menggunakan alkaline atau
enzymatic diterjen, dilanjutkan dengan pembilasan.
Pencucian kedua menggunakan diterjen yang bersifat
netral
• Pencucian pertama melepaskan kotoran yang
besar.
• Pencucian kedua , mencuci ulang bila
diperlukan , dan pembilasan dari sisa alkaline
pada langkah pertama.
• Proses ketiga , proses lubrikasi instrument pada
akhir pencucian
FAKTOR- FAKTOR KRITIKAL PADA
PENCUCIAN OTOMATIS
• Jenis kotoran
• Pemilihan diterjen
• Temperatur air
• Water hardness
• Petunjuk penggunaan mesin
• Lamanya siklus pencucian
• Konfigurasi muatan alat
KONTROL MUTU (VALIDASI ) PROSES
PENCUCIAN

1. Uji visual , menggunakan loop


2. Uji mekanik
3. Uji Proses
• Protein Tes
• ATP ( Adenosin Tri Phosfate )
• Indikator Kimia
Validasi
Protein PROTEIN Test
Validasi – ATP Test
ATP
Validasi
Indikator INDIKATOR Kimia
Validasi
Indikator Kimia
DISINFEKSI
Tahapan Proses Disinfeksi

Pengumpulan Disambling Inspeksi

Pengeringan Disinfeksi Pencucian

Reasembling Penyimpanan
Tahap Disinfeksi
• Pengumpulan
• Pengumpulan dilakukan langsung ditempat penggunaan alat
• Disambling
• Peralatan yang bisa dobangkar atau diurai dilakukan pembongkaran
dahulu untuk memaksimalkan proses pencucian
• Inspeksi
• Lakukan pemeriksaan terhadap kelayakan fungsi peralatan, alat yang
tidak layak pakai sebaiknya dibuang.
• Pencucian
• Pencucian dilakukan menggunakan larutan enzymatic untuk
melepaskan semua jenis karbohidrat, protein dan lemak serta dilakukan
penyikatan apabila diperlukan.
Tahap Disinfeksi
• Disinfeksi
• Menggunakan disinfektan yang direkomendasikan, instruksi tentang cara
pembuatan larutan, lama perendaman dan suhu larutan.
• Pembilasan dengan aquadest bidestilata steril
• Memastikan larutan desinfektan masih memenuhi persyaratan untuk
digunakan.
• Pengeringan
• Manual dengan bahan pengering yang bebas debu atau lemari pengering.
• Reasembling
• Lakukan pemasangan kembali.
• Penyimpanan
• Tempat bersih dan kering serta sertakan label penanda bahwa peralatan
telah dilakukan proses disinfeksi dan tuliskan tanggal kadaluarsa.
DISINFEKSI
• Disinfeksi Tingkat Rendah
• Menggunakan disinfektans tingkat rendah
• Peralatan non kritikal
• Membersihkan lantai dengan disinfectans
• Membersihkan thermometer dengan sabun
• Disinfeksi Tingkat Tinggi
• Menggunakan disinfektans tingkat tinggi
• Peralatan semi kritikal ( Perlakuan minimum yang direkomendasikan
CDC )
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
• Menggunakan panas / thermal
• Menggunakan cairan kimia
• Filtrasi ,
• Menggunakan panas / secara thermal
• Merebus peralatan dalam air mendidih selama 20
menit, tidak dianjurkan dirumahsakit (spora belum
mati )
• Pasteurisasi dengan menggunakan alat ,tanpa
menggunakan zat kimia / diterjen, temperatur
proses 60 – 70 derajat C selama 30 menit
• Washer disinfector , mencuci dan mendisinfeksi ,
menggunakan panas dan zat kimia ( diterjen ),
temperatur proses mencapai 90 - 95 derajat C
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI

• Menggunakan Cairan Kimia


• Menggunakan disinfektan tingkat tinggi
• Peralatan medis direndam dalam larutan disinfektan dengan
konsentrasi tertentu dan waktu tertentu
• Perhatikan petunjuk penggunaan dari produsen
• Lakukan pembilasan dengan sterile distiled water
• ( aquabidest steril ), sebelum alat digunakan kepasien .
• Contoh cairan kimia : Hydrogen peroxida , glutaral dehyde.
Cleaning
- Endoscope Reprocessing : Dryer
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI

• Filtrasi
• Hepa filter , filtrasi udara di Ruang Operasi dan Pabrik
/ Ruang Farmasi
MONITORING DAN AUDIT DISINF TINGKAT TINGGI

1. Test Strip Dengan Indikator Kimia

2. Dokumentasi

3. Cairan disinfectan yang sudah digunakan tidak boleh


dituang lagi dengan yang baru
4. Jika dengan manual kontainer , wadah harus selalu ditutup
5. Pembilasan dilakukan 3 X dengan aquabidestilata steril
cairan steril .
Kesalahan-kesalahan pengelolaan alat-
alat medis

 Pembersihan tidak adekuat


 Konsentrasi larutan disinfektan tidak tepat
 Penyimpanan tidak benar
 Penyimpanan basah setelah disinfeksi
ALAT PENGUKUR TEKANAN POSITIF / NEGATIF
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai