Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN

PERAWATAN KAMAR JENAZAH

Jl. Merdeka No.10 Palembang


(0711) 352010

1
TOR (TERM OF REFERENCE)
KEGIATAN PELATIHAN PERAWATAN KAMAR JENAZAH
DAN PEMULASARAN JENAZAH
TANGGAL 15 APRIL 2019
RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Organisasi Perangkat Daerah : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.


Satker : UPTD Rumah Sakit Khusus Provinsi Sumatera Selatan.
Program : pemberlakuan pelayanan unit kamar jenazah.
Hasil : Pemahaman tentang pemulasaran jenazah.
Kegiatan : Pelatihan perawatan jenazah .
Indikator Kinerja Keluaran : Peserta dapat memahami cara perawatan dan penanganan
jenazah.

1. Latar Belakang

Perawatan jenazah dimulai sejak dari ruang perawatan, pengangkutan ke


ruang jenazah dan pengelolaan di ruang jenazah hingga penyiapan
pemakamannya.Untuk kasus-kasus tertentu yang dikhawatirkan potensi penularan
masih berlanjut ke masyarakat maka, keluarga pasien atau pengelola jenazah di luar
sarana kesehatan perlu diberikan penyuluhan secukupnya tentang bagaimana
penanganan jenazah yang aman tanpa mengabaikan budaya dan kebiasaan
masyarakat.
Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga
jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak
menambah resiko penularan penyakit seperti halnya hepatitis – B, AIDS, kolera dan
sebagainya.
Perlu diingat bahwa pada saat pasien meninggal maka setelah beberapa hari
virus HIV pun akan mati, karena virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang di
dalam tubuh manusia hidup.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa bagian tubuh jenazah tetap merupakan
sumber infeksi yang potensial, oleh karena itu kewaspadaan universal harus tetap

2
dilakukan pada proses pemulasaran jenazah dengan prinsip sesuai kaidah
kewaspadaan universal.
Prinsip kewaspadaan universal adalah memperlakukan setiap cairan tubuh,
darah, dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
Dengan menerapkan cara pemulasaran yang memperhatikan kewaspadaan
universal diharapkan dapat memberikan keamanan bagi petugas dan keluarga dari
infeksi nosokomial / HAIs.

2. Maksud dan Tujuan

2.1. Maksud dari kegiatan Pelatihan perawatan kamar jenazah dan pemulasaran jenazah
adalah :
a. Tersedianya panduan pemulasaran jenazah di RS husus Paru Prov. Sumsel.

b. Untuk memberikan pelayanan pemulasaran jenazah yang lebih baik dalam rangka
mencegah terjadinya penularan penyakit pada pasien yang meninggal dunia.

3. Sasaran
Seluruh karyawan yang ada di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.
Tujuan akhir Kesiap siagaan RS Khusus Paru terhadap adanya pasien yg meninggal dunia
di Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Selatan.

4. Dasar Hukum

Pemulasaran jenazah adalah kegiatan perawatan jenazah meliputi merawat pada saat
setelah pasien meninggal di ruangan dan atau memandikan dan mengkafani baik
pasien infeksius maupun non infeksius sesuai dengan syariat islam dan standar
Rumah Sakit yang dilakukan di RS husus Paru Prov. Sumsel. Instalasi pemulasaran
jenazah adalah merupakan salah satu bagian dari rumah sakit, oleh karena itu infeksi
nosokomial juga dapat terjadi pada saat proses penanganan jenazah.

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

3
3. Keputusan menteri kesehatan RI nomor 106/MENKES/SK/1/2004 tentang System
Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
4. Permenkes No. 986/Menkes/Per/Xl/ 1992 tentang penyehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No.983/Menkes/SK/X/1992 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit.
6. Buku Pedoman Infeksi Nosokomial tahun 2001
7. Standart Pelayanan Rumah Sakit tahun 1999

5. Lingkup Kegiatan.
Pelaksanaan Pelatihan Penggunaan dilakukan selama satu hari dengan materi mengenai
pemberlakuan pelayanan unit kamar jenazah beserta simulasi pemulasaran jenazah di Rumah
Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.

6. Output
1) Peserta dapat memahami cara perawatan dan penanganan jenazah
2) Peserta dapat menangani pemulasaran jenazah yang maeninggal dunia terjadi di RS
Khusus Paru

7. Cara Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan olehPOKJA MFK dan K3 Rumah Sakit Khusus Paru
Provinsi Sumatera Selatan, sesuai dengan persyaratan Akreditasi Rumah Sakit Khusus Paru
Provinsi Sumatera Selatan.

8. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan disertai Hands on dan masker. Praktek langsung di Rumah Sakit
Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan secara langsung oleh Instruktur
yang bersertifikat

9. Tahapan Kegiatan

Kegiatan Pelatihan perawatan kamar jenazah dan pemusalaran jenazah di Rumah Sakit
Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sbb :
1) Penjelasan Materi.
2) Praktek pemusalaran jenazah.
3) Simulasi pasien meninggal dunia.

4
10. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan di Aula dan Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan
Jalan Merdeka Nomor 10 Provinsi Sumatera Selatan 30115.

11. Pelaksanaan dan Penanggungjawab Kegiatan

Pelaksanaan 15 April 2019 penangung jawab kegiatan POKJA MFK dan Kepala
Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.

12. Penerima Manfaat

Seluruh pegawai,Pasien RSK Paru Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan

13. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal : Senin / 15 April 2019


Pukul : 08:00 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang Rapat

14. Biaya

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp.1.354.000,-


(satu juta tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah ).

Mengetahui, Palembang,11 April 2019

Kepala Ketua POKJA MFK,


Rumah Sakit Khusus Paru Rumah Sakit Khusus Paru
Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan

dr. Asep Zainuddin, Sp.PK dr. Ani Nurlela

Anda mungkin juga menyukai