Anda di halaman 1dari 12

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI

RS ZAHIRAH
NO : 053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014

TENTANG

PEDOMAN CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTEMENT (CSSD)


RS ZAHIRAH

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Zahirah, maka


diperlukan pengelolaan CSSD rumah sakit yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pengelolaan CSSD di RS Zahirah dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya panduan Direktur Utama RS Zahirah sebagai landasan bagi
penyelenggaraan CSSD di RS Zahirah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RS Zahirah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
3. Keputusan Direktur PT RS Zahirah Nomor 02/SK/DIR.PT.RSZ/VIII/2013
tentang Struktur Organisasi RS Zahirah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS ZAHIRAH TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN CSSD RS ZAHIRAH
Kedua : Memberlakukan Pedoman CSSD RS Zahirah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur Utama ini, maka apabila terdapat
peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur Utamaini maka
peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan dalam
Peraturan Direktur Utamaini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Di Jakarta
Pada tanggal : 12 Februari 2014
RS ZAHIRAH

dr. Yulkanti Ruadewi, MARS


Direktur Utama
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR UTAMARS ZAHIRAH
NOMOR : 130/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014
TANGGAL :12 FEBRUARI 2014
TENTANG : PEDOMAN CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTEMENT
(CSSD)
1. PEN DAHULUAN
1.1 CSSD (Central Sterile Supply Departement) mempunyai fungsi utama adalah melaksanakan
proses sterilisasi, penerimaan dan pendistribusian semua alat yang membutuhkan kondisi steril
untuk pembedahan dan lain – lain
1.2 Sterilisasi adalah proses penghancuran semua microorganisme termasuk spora yang dapat
dilakukan secara kimia atau fisika oleh karena itu CSSD memiliki peran yang sangat strategis dan
mendukung pelayanan medik dalam penyembuhan / pengobatan pada pasien dengan
menggunakan peralatan bersih / steril dapat menunjang dalam Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit.

2. PENGERTIAN ISTILAH
2.1 Aerasi adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan gas Etilen oksida pada sirkulasi udara
untuk menghilangkan sisa gas Etilen oksida
2.2 Antiseptik adalah disinfektan yang digunakan pada permukaan kulit dan membrane mukosa
untuk menurunkan jumlah mikroorganisme
2.3 Autoclave adalah suatu alat / mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap
bertekanan tinggi
2.4 Bacillus stearothermophilus adalah mikroorganisme yang dapat membentuk spora serta resisten
terhadap panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi
2.5 Bacillus Subtilis adalah mikroorganisme yang dapat membentuk spora dan digunakan untuk uji
efektifitas sterilisasi Etilen oksida
2.6 Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasi
2.7 Bowie-Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada mesin sterilisasi uap berpompa vakum
2.8 Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumah pencemar mikroorganisme atau subtansi
lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut
2.9 Disinfeksi adalah proses inaktivaksi mikroorganisme melalui proses / sistim termal ( panas ) atau
kimia
2.10 Goggle adalah alat proteksi mata
2.11 Inkubator adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan suhu tertentu secara kontinyu untuk
menumbuhkan kultur bakteri
2.12 Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah mikroorganisme spesifik dalam bentuk spora
yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukan
efektifitas sterilisasi
2.13 Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai terjadinya pemaparan
sterilan pada alat yang distrilkan , yang ditandai dengan perubahan warna
2.14 Indikator mekanik adalah suatu alat petunjuk : suhu, tekanan, waktu dll pada mesin sterilisasi
untuk mengetahui mesin berjalan normal atau tidak
2.15 Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dirumah sakit dimana pada saat masuk rumah
sakit tidak ada tanda / gejala atau tidak dalam inkubasi
2.16 Lumen adalah lubang kecil dan panjang seperti pada chateter, jarum suntik, maupun pembuluh
darah
2.17 Point of use : Menunjukan tempat pemakaian alat
2.18 Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora / endospora
2.19 Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora /
endospora melalui cara kimia atau fisika
2.20 Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 2 dari 12
2.21 Termokopel adalah sepasang kabel termo – elektrik untuk mengukur perbedaan suhu dan
digunakan untuk mengkalibrasi suhu pada mesin sterilisasi

3. STRUKTUR ORGANISASI

Nursing Manager

Pelaksana CSSD

Kepala Unit OT dan CSSD

3.1 Uraian tugas


3.1.1 Tugas Pelaksana
Tugas dari pelaksana CSSD adalah melaksanakan tugas – tugas operasional dari pelayanan
CSSD mulai dari penerimaan instrumen kotor, pencucian instrumen kotor, packing, sterilisasi
instrumen, pendistribusian sampai dengan pendokumentasian.
Adapun tugas – tugas Pelaksana secara rinci :
3.1.1.1 Menerima instrumen kotor dan instrumen yang terinfeksi dari tiap – tiap unit dan dicatat
dibuku expedisi.
3.1.1.2 Mengetahui fungsi serah terima instrumen sehingga tidak terjadi kesalahan waktu
penerimaan instrumen kotor.
3.1.1.3 Mengerti menggunakan cairan detergent dan desinfektan sesuai dengan petunjuk
penggunaannya.
3.1.1.4 Dapat melaksanakan pencucian instrumen secara manual dan mecanikal secara benar
sehingga instrumen menjadi bersih.
3.1.1.5 Melakukan setting / paking instrumen dengan baik dan benar sesuai prosedur.
3.1.1.6 Mengetahui isi set instrumen yang akan di buat.
3.1.1.7 Memahami jenis – jenis pembungkus instrumen yang akan diseterilkan.
3.1.1.8 Dapat menjalankan mesin Autoclave, Decomat Washer, pengering dan Sealing secara
baik & benar.
3.1.1.9 Melakukan monitoring dari proses sterilisasi dengan mengunakan Bowidick dan attest.
3.1.1.10 Dapat melakukan perbaikan kecil terhadap instrumen ataupun mesin.
3.1.1.11 Menyerahkan alat instrumen steril sesuai serah terima instrumen kotor yang disterilkan.
3.1.1.12 Melakukan pencatatan instrumen di buku expedisi.
3.1.1.13 Mencatat permintaan instrumen baru di buku Inventori Instrumen.
3.1.1.14 Membuat laporan serah terima.
3.1.1.15 Mengerti dan mampu melaksanakan pedokumentasian
3.1.1.16 Membuat laporan serah terima penerimaan instrumen baru dari tiap Unit.
3.1.1.17 Membuat laporan bulanan pemakaian instrumen tiap- tiap unit.
3.1.1.18 Dapat memberikan pelatihan tentang sterilisasi

3.1.2 Kualifikasi tenaga


3.1.2.1 D3 di bidang kesehatan, minimal lulusan SMU / SMK / SPK.
3.1.2.2 Berpengalaman kerja di Kamar Operasi / Sterilisasi minimal 3 tahun.
3.1.2.3 Telah mengikuti pelatihan CSSD.
3.1.2.4 Dapat melakukan pengetikan dan menggunakan computer secara baik.

4. ALUR KERJA CSSD


Serah terima / Pencatatan

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 3 dari 12
Pencucian / Pembersihan

Pengeringan Instrumen

Sortir Instrumen

Packing Instrumen

Pemberian Label / Indikator Tape

Sterilisasi

Penyimpanan Instrumen Steril

Distribusi Instrumen Steril

5. PERAN CENTRAL STERILE SUPLLYDEPARTMENT (CSSD)


5.1 Peran CSSD
Peran dari CSSD di RS Zahirah (RSZ) adalah :
5.1.1 Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien.
5.1.2 Mendistribusikan alat- alat yang dibutuhkan oleh ruangan perawatan, Kamar Operasi maupun
ruangan lainnya.
5.1.3 Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan yang aman dan efektif.
5.1.4 Mempertahankan stock inventori yang memadai untuk keperluan perawatan pasien.
5.1.5 Mempertahankan standar yang telah di tetapkan.
5.1.6 Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, disinfeksi maupun sterilisasi sebagai
bagian dari program upaya pegendalian mutu.

5.2 Aktivitas fungsional CSSD


Alur aktifitas fungsional CSSD secara umum dapat di gambarkan sbb :
5.2.1 Serah terima instrumen kotor : menerima instrumen medik, baik terkontaminasi maupun tidak
terkontaminasi yang akan dicuci dari unit terkait.
5.2.2 Pencucian instrumen : pencucian instrumen dilakukan dengan cara manual maupun dengan
menggunakan mesin pencuci instrument (Decomat Washer)
5.2.3 Pengeringan : pengeringan dilakukan dengan cara manual maupun dengan menggunakan
mesin pengering.
5.2.4 Penyortiran : menyortir instrumen yang layak pakai maupun tidak layak pakai.
5.2.5 Packing instrumen : membungkus instrumen / peralatan medik dengan linen atau wipak
medical roll yang akan disterilkan dengan mesin Sterrad maupun mesin Autoclave Steam.
5.2.6 Pemberian etiket / Indikator tape : setiap kemasan harus mempunyai etiket yang menjelaskan
nama set & isi set instrumen tersebut , tanggal steril, tanggal kadaluarsa dan di sertai dengan
tanda tangan 2 orang petugas CSSD, kecuali yang bertugas 1 orang di CSSD maka
ditandatanggani oleh 1orang petugas.
5.2.7 Pensterilan instrumen / peralatan medik :

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 4 dari 12
5.2.7.1 Pensterilan instrumen dengan cara manual : mensterilkan instrumen / peralatan medik
dengan cara mendesinfeksi tingkat tinggi yang menggunakan cairan kimia (Sterizyme,
Steri Cide & Sterald 30).
5.2.7.2 Pensterilan dengan cara high temperature (Autoclave)
5.2.7.3 Pensterilan dengan cara low temperature (Sterrad)

5.2.8 Penyimpanan instrument


5.2.8.1 Penyimpanan instrumen harus diperhatikan kondisi ruangannya dengan suhu 18ºc - 22ºc.
5.2.8.2 Ruangan penyimpanan kering dan tidak lembab ( 35 % - 75 % ).
5.2.8.3 Ruangan penyimpanan bebas debu.
5.2.8.4 Penyimpanan bebas dari serangga.
5.2.8.5 Penerangan memadai
5.2.8.6 Ventilasi dengan sistem tekanan positif
5.2.8.7 Dinding dan lantai terbuat dari bahan halus dan kuat sehingga mudah di bersihkan.
5.2.8.8 Jarak lemari penyimpanan dari lantai 15 – 25 cm dan dari langit – langit 45 cm serta dari
dinding 5 cm.
5.2.8.9 Alat steril tidak disimpan dekat wastafel atau saluran pipa lainnya.

5.2.9 Distribusi
5.2.9.1 Instrumen yang akan dikirim dicatat di buku expedisi tanggal dan paraf petugas CSSD
dan unit terkait.
5.2.9.2 Instrumen yang dikirim melalui lift bersih, dicatat dalam buku expedisi dan ditindak lanjuti
melalui telpon (khusus untuk Kamar Bedah).

6. TATA LAKSANA PENANGANANINSTRUMEN / PERALATAN MEDIS DI CSSD


6.1 Tatalaksana
6.1.1 Penerimaan dan pencatatan instrumen yang akan disterilkan di CSSD
6.1.1.1 Semua instrumen / peralatan medik yang akan disterilkan di CSSD harus diserah terima
antara petugas pengantar dan penerima.
6.1.1.2 Instrumen yang turun harus dihitung sesuai dengan nama dan jumlah instrumen oleh
kedua belah pihak
6.1.1.3 Semua instrumen yang dikirim ke CSSD harus dicatat dibuku ekspedisi dan ditanda
tangani oleh petugas CSSD dan Unit lain.
6.1.1.4 Jika menurunkan instrumen set , isinya harus sesuai dengan isi set yang tertera di dalam
etiket / label.

6.1.2 Penanganan Instrumen/peralatan medik di CSSD


6.1.2.1 Instrumen kotor terkontaminasi yang ada di kantong plastik kuning langsung
didekotaminasi.
6.1.2.2 Instrumen/peralatan medik kotor biasa dikantong plastik putih langsung dimasukkan
dalam rendaman enzymatic detergent.
6.1.2.3 Instrumen/peralatan medik dicuci baik secara manual maupun dengan mesin pencuci
(Decomat Washer)
6.1.2.4 Instrumen/peralatan medik dikeringkan dengan mesin pengering.
6.1.2.5 Instrumen/peralatan medik di sortir dan di pilah sesuai set yang akan dibuat .
6.1.2.6 Instrumen/peralatan medik diberi label dan dimonitoring (indicator eksternal, steri record,
indicator internal).
6.1.2.7 Instrumen/peralatan medik disterilkan sesuai prosedur.
6.1.3 Pendistribusian instrumen / peralatan medik steril ke unit yangmembutuhkan
6.1.3.1 Pendistribusian instrumen / peralatan medik diambil langsung oleh petugas dan dicatat
didalam buku ekspedisi serta ditandatangani oleh kedua belah pihak.
6.1.3.2 Pendistribusian instrumen / peralatan medik melalui lift harustercatat dibuku ekspedisi
dan di follow up melalui telepon (khusus Kamar Bedah)
6.1.3.3 Instrumen / barang inventarisasi CSSD di masukkan kedalamlemari Distribusi

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 5 dari 12
6.1.3.4 Instrumen / peralatan medik steril di masukkan kedalam lemari penyimpanan instrument
steril CSSD.

6.1.4 Dekontaminasi
6.1.4.1 Dekontaminasi adalah proses fisika atau kimia untuk membersihkan benda – benda yang
mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi kehidupan, sehingga aman
untuk proses selanjutnya .
6.1.4.2 Tujuan dari proses dekontaminasi ini adalah untuk melindungi pekerja yang bersentuhan
langsung dengan alat-alat kesehatan yang sudah melalui proses dekontaminasi tersebut,
dari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada alat- alat
kesehatan.
Caranya :
6.1.4.2.1. Petugas memakai alat pelindung diri ( masker, penutup kepala, scort dll )
6.1.4.2.2. Siapkan wadah / tempat yang terbuat dari plastik untuk rendaman cairan
desinfektan
6.1.4.2.3. Kumpulkan semua instrumen / barang dan buka semua engselnya
6.1.4.2.4. Rendam instrumen / peralatan medik dengan larutan glutaraldehida
6.1.4.2.5. Tutup wadah / tempat perendaman instrumen / peralatan medik.
6.1.4.2.6. Waktu perendaman ±10 menit untuk semua organisme yang patogen, ± 25 untuk
TB dan untuk tingkat spora dibutuhkan perendaman ± 10 jam
6.1.4.2.7. Angkat rendaman instrumen / peralatan medik dan bilas dengan air bersih yang
mengalir .
6.1.4.2.8. Keringkan semua instrumen / peralatan dengan mesin pengering & untuk slang,
ETT dan sejenisnya gunakan Spray Gun untuk mengeringkannya.
6.1.4.2.9. Instrumen / peralatan medik yang telah kering telah siap untuk diset, distribusikan
atau disimpan ditempat bersih .
6.1.4.2.10. Instrumen / peralatan medik yang setelah didekontaminasi harus dicuci sampai
bersih.

6.1.5 Pencucian
Pencucian intrumen / peralatan medik adalah suatu proses pembersihan / menghilangkan
semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan pada instrumen
/ peralatan medik.
6.1.5.1 Cara Manual
Tujuannya untuk menjamin kebersihan instrumen / peralatan medik yang akan dicuci
agar tidak terjadi infeksi nosokomial. Sebelum dilakukan pencucian instrumen terlebih
dahulu direndam dengan Enzimatic detergent untuk melarutkan sisa lemak, protein,
darah maupun mokus atau dapat juga dimulai dengan membilas dengan air kran yang
mengalir untuk melepas partikel- partikel kotoran.
Caranya :
6.1.5.1.1. Petugas memakai alat pelindung diri
6.1.5.1.2. Siapkan wadah / tempat rendaman yang terbuat dari plastik
6.1.5.1.3. Instrumen / barang kotor direndam dengan larutan desinfektan selama ± 10 menit.
6.1.5.1.4. Angkat instrumen / barang dari rendaman lalu dicuci dan dibilas dengan air bersih
mengalir
6.1.5.1.5. Setelah dicuci dan dibilas, lalu di keringkan

6.1.5.2 Mencuci Secara Mekanis


Mencuci secara Makanis adalah suatu proses pencucian instrumen / barang secara
sistimatis dengan menggunakan mesin cuci instrumen / barang yang berguna untuk
meningkatkan produktivitas, lebih bersih dan aman bagi pekerja.
Tujuannya menjamin kebersihan instrumen yangakan dicuci agar tidak terjadi Infeksi
Nosokomial.
Caranya :
6.1.5.2.1. Petugas memakai alat pelindung diri ( masker,apron, penutup kepala dll)
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 6 dari 12
6.1.5.2.2. Buka semua engsel instrumen / peralatan medik yang kotor.
6.1.5.2.3. Instrumen / peralatan medik yang kotor ditempatkan didalam tray berlubang.
6.1.5.2.4. Masukkan tray tersebut kedalam mesin cuci (Getinge Washer)
6.1.5.2.5. Setelah proses pencucian selesai keluarkan tray instrumen / peralatan medik dari
mesin cuci.
6.1.5.2.6. Instrumen / peralatan medik siap untuk dimasukkan ke dalam mesin pengering.

6.1.6 Penggunaan Disinfektan


Penggunaan disinfektan harus sesuai label dan intruksi Produsen
6.1.6.1 Cara mengaktifkan produk, berapa lama ekfektifitasnya, dan apakah bisa dipakai ulang.
6.1.6.2 Sesuaikan dengan rekomendasi dari produsen alat yang akan didisinfeksi.
6.1.6.3 Mikroorganisme apa saja yang dapat di bunuh dengan zat tersebut, berapa lama waktu
dan suhu yang dibutuhkan.
6.1.6.4 Cara menggunakan Produk tersebut dengan aman.
6.1.6.5 Hindari kontak langsung dengan produk, baik dalam bentuk cairan maupun serbuk
dengan kulit, membranmucous, dan mata.
6.1.6.6 Pakailah alat pelindung diri, seperti apron, masker, sarung tangan, tutup kepala dan lain-
lain.
6.1.6.7 Cara penyimpanan dan pembuangan limbah cair.
6.1.6.8 Desinfectan yang dipakai di RSZ (Steri Cide, Sterizyme, Sterald 30 dll)

6.1.7 Pengeringan instrument


Caranya :
6.1.7.1 Instrumen / peralatan medik yang telah dicuci / dibersihkan dimasukkan ke dalam mesin
pengering (Drying Cabinet).
6.1.7.2 Setelah selesai dikeringkan instrumen / peralatan medik di keluarkan dan kemudian siap
untuk di Sortir.

6.1.8 Sortir Instrument


Tujuan dari sortir instrument
6.1.8.1 untuk memastikan kelayakan instrumen / peralatan medik dapat dipakai atau tidak.
6.1.8.2 untuk menentukan instrumen peralatan medik yang akan dipacking dengan kemasan
linen atau wipak.
Caranya :
6.1.8.3. Instrumen / peralatan medik disortir yang layak pakai.
6.1.8.4. Instrumen / peralatan medik yang telah disortir siap untuk di set menurut jenisnya.
6.1.8.5. Instrumen / peralatan medik setelah diset siap untuk dipacking.

6.1.9 Packing Instrumen


Packing instrumen ada 3 cara :
6.1.9.1 Packing memakai wipak untuk pensterilan dengan mesin Autoclave
Instrumen / peralatan medik yang akan dipacking ada 2 macam :
6.1.9.1.1 Packing dengan wipak self seal (perekat)
6.1.9.1.2 Packing wipak roll yang harus dipotong dan dipres dengan mesin pres.
Caranya :
6.1.9.1.3. Instrumen / peralatan medik dipilih terlebih dahulu mana yang perlu untuk
dipacking dengan wipak.
6.1.9.1.4. Instrumen / peralatan medik yang akan dipacking bias menggunakan wipak self
seal atau wipak roll.
6.1.9.1.5. Roll wipak yang telah dipotong lalu dipres dengan mesin pres .
6.1.9.1.6. Instrumen / peralatan medik yang telah dipacking dengan wipak diberi label,
indicator tape dan ditulis tanggal kadaluarsa.
6.1.9.1.7. Instrumen / peralatan medik yang telah dipacking dengan wipak siap untuk di
pakai.

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 7 dari 12
6.1.9.2 Packing memakai pouches untuk pensterilan mesin Sterrad.
Caranya :
6.1.9.2.1. Instrumen / peralatan medik harus benar – benar bersih dan kering.
6.1.9.2.2. Instrumen / peralatan medik dimasukkan dalam roll pouches dan dipotong sesuai
dengan ukurannya.
6.1.9.2.3. Roll pouches yang telah di potong lalu dipres dengan mesin pres.
6.1.9.2.4. Instrumen / peralatan medik yang telah dipacking dengan pouches diberi label,
indicator tape yang ditulis tanggal kadaluarsa.
6.1.9.2.5. Instrumen / peralatan medik yang telah dipacking dengan pouches siap untuk
disterilkan.

6.1.9.3 Packing dengan menggunakan kertas Wrapping paper green untuk pensterilan dengan
mesin Autoclave
Caranya :
6.1.9.3.1. Instrumen / barang yang sudah di set dibungkus dengan menggunakan wrapping
paper green.
6.1.9.3.2. Pembungkusan Instrumen / barang yang sudah diset di lakukan 2 kali.

6.1.10 Pemberian Etiket ( Tanggal kadaluarsa )


Intrumen / peralatan medik yang akan di sterilkan dengan mesin Autoclave maupun dengan
mesin Sterrad harus menggunakan etiket / tanggal kadaluarsa, yang fungsinya untuk
mengetahui bahwa instrumen / peralatan medik tersebut dalam keadaan steril / tidak melebihi
batas waktu yang telah di tetapkan.
Adapun CSSD RS Zahirah menetapkan batas waktu masa kadaluarsa sebagai berikut :
6.1.10.1. Packing wipak dengan Autoclave : 1 bulan
6.1.10.2. Kertas Wrapping paper green dengan Autoclave : 6 bulan.
6.1.10.3. Kemasan yang disterilkan dengan mesin Sterrad : 6 bulan

Semua tersebut diatas berlaku apabila kemasan diperlakukan dengan baik dan kemasan tidak
rusak.

6.1.11 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran semua bentuk microorganisme termasuk spora /
endospora melalui cara kimia / fisika. CSSD RSZmelakukan pesterilan instrumen / peralatan
medik dengan menggunakan mesin :
6.1.11.1. Mesin Autolcave Steam.
6.1.11.1.1. Program PI dengan suhu 135 ˚C selama 50 menit.
6.1.11.1.2. Program P2 dengan suhu 120 ˚C selama 50 menit.

6.1.11.2. Mesin Sterrad 100 S

6.1.12 Penyimpanan Instrumen


6.1.12.1 Untuk penyimpanan instrumen / peralatan medik steril disimpan di rak susun khusus
penyimpanan instrument steril.
6.1.12.2 Instrumen / peralatan medik dari tiap Unit – unit terkait disimpan di rak susun / lemari
distribusi.
6.1.13 Distribusi
Instrumen / peralatan medik yang didistribusikan ke Unit terkait dicatat di bukuexpedisi tanggal
dan paraf kedua belah pihak.

7. MONITORING DAN EVALUASI PROSES STERILISASI


Dalam menerapkan mutu terbaik untuk hasil proses sterilisasi maka CSSD RSZ menerapkan
mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat yaitu dengan melakukan proses pemantauan
dengan memakai :
7.1 Indikator Mekanik
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 8 dari 12
7.1.1 Indicator Mekanik
Indicator Mekanik adalah bagian dari mesin sterilisasi seerti gauge, table dan indicator suhu
maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat / mesin sterilisasi bekerja dengan baik.
Tujuannya :
7.1.1.1. Untuk pengukuran temperatur dan tekanan merupakan fungsi penting dari sistim
monitoring sterilisasi, maka bila indicator mekanik berfungsi dengan baik, akan
memberikan informasi segera mengenai temperatur, tekanan, waktu dan fungsi mekanik
lainnya dari alat sterilisasi.
7.1.1.2. Memberikan indikasi adanya masalah apabila alat rusak dan memerlukan perbaikan.

7.2 Indikator Kimia


Indikator Kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi pada obyek yang
disterilkan dengan adanya perubahan warna.
7.2.1 Indikator Kimia terdiri dari :
7.2.1.1 Indikator Eksternal (Indicator Tape)
Indikator berbentuk tape ini di gunakan di bagian luar kemasan, bermanfaat untuk :
7.2.1.1.1. Memberikan bukti visual instrumen / peralatan medik yang sudah melewati
proses sterilisasi.
7.2.1.1.2. Membedakan barang yang sudah dan belum disterilkan.
7.2.1.1.3. Memberikan informasi tanggal pensterilan dan kadaluarsa.

7.2.1.2 Indikator Internal (Indicator Stripe)


Indikator Internal berbentuk strip dan pemakaiannya diletakkan dalam kemasan yang
akan disterilkan. Indikator ini bermanfaat memberikan informasi bahwa barang didalam
kemasan telah melewati proses sterilisasi, yang ditandai dengan adanya perubahan
warna pada indikator tersebut.
7.2.1.3 Indikator untuk tes Bowie – Dick
Indikator untuk tes Bowie – Dick ini untuk menilai efisiensi pompa vakum pada alat
sterilisasi, serta untuk mengetahui adanya kebocoran udara dalam ruang/chamber alat
sterilisasi. Oleh karenanya uji Bowie – Dick ini hanya berlaku pada mesin sterilisasi uap
panas yang menggunakan sistim vakum.
Uji Bowie – Dick dilakukan satu minggu sekali dan dilakukan pada saat mesin pertama
kali dijalankan dan mesin sterilisasi dalam keadaan kosong. Bowie- Dick di letakkan di
dalam Chamber. Proses sterilisasinya menggunakan program P3 (suhu 135 ˚C dan lama
sterilisasi 3,5 menit). Setelah selesai di evaluasi dengan mengamati adanya perubahan
warna (putih menjadi hitam). Hasil yang baik ditandai dengan perubahan warna yang
merata. Apabila perubahan warna tidak merata maka diduga masih ada udara yang
tertinggal dalam ruang sterilisasi yang berarti ada kerusakan pada pompa vakum/mesin
sementara tidak dapat digunakan (rusak), dan segera menghubungi teknisi mesin
tersebut.

7.3 Indikator Biologi


Indikator Biologi adalah sediaan berisi populasi microorganisme spesifik dalam bentukspora yang
bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam suatu proses
sterilisasi. Prinsip kerja Indikator Biologi adalah dengan mensterilkannya dan apabila selama
proses sterilisasi spora berhasil terbunuh maka dapat dikatakan bahwa microorganisme lainnya
juga ikut terbunuh dan instrumen / peralatan medis yang disterilkan bisa di katakan steril. Jenis
Microorganisme yang digunakan adalah Bacillus Stearothermophilus (untuk Autoclave dan
sterrad)
Setelah proses sterilisasi selesai, indicator biologi diaktifkan (ampul dipecahkan) kemudian
dimasukkan ke dalam Incubator khusus (37 ˚C) selama 24 – 48 jam. Bila selama proses
sterilisasi spora terbunuh, maka tidak terjadi perubahan warna dan ini berarti proses sterilisasi
telah tercapai dan steril.
Sebaliknya apabila spora dapat bertahan, maka dalam media pertumbuhan akan terjadi
perubahan warna.
RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 9 dari 12
7.3.1 Cara mengevaluasi Indikator Biologi :
7.3.1.1 Setelah masa inkubasi, kita melakukan pengamatan untuk mengevaluasi hasil indikator
Biologi. Hasil positif bila terjadi perubahan warna (keruh) dan hasil negatif bila tidak
terjadi perubahan warna (unggu).
7.3.1.2 Sebagai perbandingan pengamatan dilakukan juga terhadap control positif, yaitu indikator
biologi diaktifkan dan diinkubasi tanpa melalui proses sterilisasi. Kontrol positif ini harus
menunjukkan hasil positif. Kontrol pembanding dilakukan untuk meyakinkan perbedaan
antara Indikator yang steril dengan yang tidak disterilkan.
7.3.1.3 Waktu jika diperlukan. Keberhasilan sterilisasi ditandai dengan hasil Indikator Biologi
negatif dan sebaliknya bila hasil positif merupakan indikasi dari kegagalan proses
sterilisasi.

7.3.2 Jadwal pemantauan mesin Sterilisasi


Sehari sekali setiap mesin sterilisasi di jalankan.
7.3.3 Jadwal pemantauan instrumen / peralatan medik steril
Pemeriksaan Microbiologik 3 bulan sekali di laboratorium Rumah Sakit RSZ atau di
laboratorium di luar RSZ
7.3.4 Jadwal Pemantauan Mutu secara berkesinambungan ( KPI )
Pemantauan hasil Mutu instrumen / peralatan medik dipantau setiap hari dari tiap-tiap unit dan
hasil dari pemantauan tersebut akan di evaluasi dan dibahas dalam rapat KPI setiap akhir
bulan.

8. SARANA DAN FISIK PERALATAN


8.1 Lokasi CSSD
Lokasi CSSD di RSZ terletak di lantai 3 berdampingan dengan Kamar Operasi.
8.2 Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik
Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik di CSSD RSZ dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
8.2.1. Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik Fixed Asset
Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik Fixed Asset di CSSD RSZ perlu
direncanakan dalam bentuk anggaran atau Budget pertahun dan akan dievaluasi ditahun
berikutnya. Permintaan pengadaan instrumen / peralatan medik dilakukan dengan cara
mengisi form permintaan pembelian ( Purchase Request ) yang ditanda tangani oleh Kepala
Unit, Mgr Nursing Services yang kemudian diserahkan ke bagian Pembelian untuk diproses
lebih lanjut.
8.2.2. Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik Consumable(kebutuhan
instrumen / peralatan medik rutin sehari – hari)
Perencanaan dan pengadaan instrumen / peralatan medik Consumable (kebutuhan instrumen
/ peralatan medik rutin sehari – hari ) di CSSD RSZdengan cara :
8.2.1.1 Instrumen / peralatan medik yang distock di General Store (Gudang ) Rumah sakit Sahid
sahirman dengan cara mengisi Form SPPB (Surat Permohonan Permintaan Barang)
yang ditandatangani oleh pemohon (staf pelaksana) dan disetujui oleh Kepala Unit dan
diserahkan ke bagian gudang (General Store).
Contoh : Alat tulis kantor.
Instrumen / peralatan medik yang distock di bagian Farmasi RSZ dengan cara mengisi
form SPPB (Surat Permohonan Permintaan Barang) yang ditandatangani oleh pemohon
(staf pelaksana) dan disetujui oleh Kepala Unit dan diserahkan kebagian Farmasi.
Contoh : Kassa, lidi kapas, cairan desinfektan, alcohol dll.
8.2.1.2 Instrumen / peralatan medik yang tidak distock di Gudang maupun di Farmasi,
permohonan permintaannya dilakukan dengan cara mengisi form Permintaan Pembelian
( Purchase Request ) yang ditandatangani oleh pemohon (staf pelaksana) dan disetujui
oleh Kepala Unit dan Manager Nursing Services yang kemudian diserahkan ke bagian
Pembelian untuk diproses lebih lanjut.

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 10 dari 12
Contoh : Instrumen

8.3 Peralatan yang ada di CSSD RSZ


8.3.1 Mesin Getinge Washer 1 Buah
8.3.2 Mesin Pengering Instrumen 1 Buah
8.3.3 Mesin Press Wipak 1 Buah
8.3.4 Mesin Autoclave Steam Merk Getinge 2 Buah
8.3.5 Mesin Pemotong Wipak 1 Buah

8.4 Pemeliharaan mesin sterilisasi (Mesin Autoclave Steam)


Pembersihan mesin Sterilisasi (Autoclave Steam) dilakukan secara rutin setiap harinya terutama
didalam Chamber mesin. Untuk pembersihan berkala dan pemeliharaan khusus dilaksanakan
sesuai dengan jadual service mesin oleh pihak teknisi atau oleh pihak produsen yang memiliki
mesin tersebut.
8.5 Kalibrasi mesin Sterilisasi
Kalibrasi mesin secara periodik dilakukan sesuai dengan instruksi dari produsen mesin. Di RSZ
Kalibrasi mesin sterilisasi dilakukan setiap satu tahun sekali. Kalibrasi mesin Strerilisasi dilakukan
oleh orang yang berwenang/terlatih khusus terhadap jenis mesin Sterilisasi yang akan dikalibrasi
(pihak teknisi Depkes/pihak produsen mesin). Alasan mesin Sterilisasi dilakukan kalibrasi adalah
untuk menjamin bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan baik, efektif dan sesuai dengan standar
kelayakan.
8.6 Pendokumentasian Service Sterilisasi
Setiap mesin sterilisasi yang sudah dilakukan service oleh pihak produsen mesin harus dicatat.
Adapun pencatatannya meliputi :
8.6.1 Tanggal permohonan service
8.6.2 Model dan nomer seri mesin sterilisasi
8.6.3 Nama pemohon dan pemberi izin service
8.6.4 Alasan permohonan service
8.6.5 Deskripsi service yang dilakukan (kalibrasi, pengantian alat yang rusak)
8.6.6 Nama orang yang melakukan service
8.6.7 Tanggal dilakukannya perbaikan
8.6.8 Jadual service mesin

8.7 Alat Pelindung Diri


CSSD RSZdilengkapi dengan alat pelindung diri seperti apron (tidak tembus air), penutup kepala,
masker, ear muff, sarung tangan plastik dan goggle. Untuk alat pelindung diri yang disposible
(penutup kepala, masker, sarung tangan, ear muff) setelah pemakaian segera dibuang.

9. PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA DI CSSD


Salah satu tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan tentang CSSD adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga – tenaga yang bekerja di CSSD dan
petugas memiliki bekal dan kemampuan secara propesional yang memungkinkan petugas
mampu menciptakan hasil kerja yang optimal untuk kepentingan pasien maupun rumah sakit.
Pendidikan bagi petugas dapat dilakukan dengan melalui pendidikan formal maupun non formal
dan pelaksanaannya menggunakan kurikulum yang baku, sehingga mutu pelatihan dapat
dipertanggung jawabkan.
Program pendidikan dan pelatihan untuk penanggung jawab CSSD lebih bersifat manajerial
sedangkan untuk staf lebih bersifat teknis.Sampai saat ini staf CSSD RSZ sudah mengikuti
pelatihan / seminar – seminar mengenai CSSD dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit yang
dilaksanakan dilingkungan RSZ maupun diluar Rumah sakit Sahid sahirman.

10. DAFTAR PUSTAKA


10.1 Buku Paduan CSSD Modern Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta(E. Taufik Hidayat)

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 11 dari 12
10.2 Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik Tahun 2001.

RS ZAHIRAH
Nomor Surat Peraturan CEO : Tanggal Revisi: Tanggal Implementasi:
053/SK.AKR.PPI/CEO/RSZ/II/2014 Ditinjau Kembali Pada: 11 Februari 2017 12 Maret 2014
Hal. 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai