Anda di halaman 1dari 15

PANGKALAN UTAMA TNI AL I

RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

PANDUAN ALAT SINGLE USE DAN REUSE


RUMKITAL Dr. KOMANG MAKES

RUMKITAL Dr KOMANG MAKES

Jl.Bengkalis No.1 Belawan

Email : rumkitalkomangmakes@gmail.com
PANGKALAN UTAMA TNI I
RUMKITAL DR KOMANG MAKES

KEPUTUSAN KEPALA RUMKITAL DR KOMANG MAKES


Nomor : Kep / / VI / 2022
TENTANG

TENTANG

BUKU PANDUAN PENGELOLAAN ALAT SINGLE USE DAN RE-USE


KEPALA RUMKITAL DR KOMANG MAKES

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi dan


kelancaran pelaksanaan tugas serta untuk meningkatkan
mutu pelayanan, maka dipandang perlu menetapkan
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumkital dr
Komang Makes
b. bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit, maka buku panduan
pengelolaan alat single use danre-use di Rumkital dr
Komang Makes perlu disesuaikan.
c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b
tersebut di atas, maka dipandang perlu ditetapkan buku
panduan pengelolaan alat single use danre-use di
Rumkital dr Komang Makes dengan keputusan Kepala
Rumkital dr Komang Makes

Mengingat : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004


tentang praktek kedokteran.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
Tentang Kesehatan
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalaian Infeksi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
e. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes – perdalin –
JHPIEGO, 2011

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU : Keputusan Kepala Rumkital dr Komang Makes tentang Buku
Panduan Pengelolaan Alat Single Use danRe-use di Rumkital
dr Komang Makes
KEDUA : Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use danRe-use di
Rumkital dr Komang Makes ini menjadi acuan prosedur
pelayanan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam lampiran
KETIGA : keputusan ini.
Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use danRe-use di
Rumkital dr Komang Makes dimaksud di poin kesatu agar
KEEMPAT : disosialisasikan dan digunakan oleh unit kerja terkait.
Pembinaan dan pengawasan Buku Panduan Pengelolaan Alat
Single Use danRe-use di Rumkital dr Komang Makes agar
KELIMA : dilaksanakan oleh seluruh manajer dan supervisor terkait.
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Belawan
pada tanggal Juni 2022

Kepala Rumkital Dr Komang Makes,

dr.Rudyhard,E.Hutagalung,Sp.KJ
Letkol Laut (K)NRP 14087/P
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karuni-Nya sehingga buku PANDUAN PENGELOLAAN
ALAT SINGLE USE DI RE-USE ini berhasil disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian
infeksi di Rumah Sakit sangat terkait komitmen pimpinan Rumah Sakit serta
memerlukan dukungan dari para klinisi di Rumah Sakit. Infeksi nosocomial pada
prinsipnya dapat dicegah, walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali.
Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara seluruh pegawai Rumkital dr Komang
Makes
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami aturkan kepada Kepala Rumkital
dr Komang Makes yang telah memberikan dukungan moril dan materil dalam
pembuatan panduan ini, para pejabat structural dan tenaga fungsional di lingkungan
Rumkital dr Komang Makes yang telah memberikan masukan dalam proses
penyusunan panduan ini, serta seluruh staf di Rumkital dr Komang Makes yang telah
dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai
pada proses monitoring adan evaluasi panduan ini

Belawan, Juni 2022

Komie/Tim PPI
BAB I
DEFINISI

Alat kesehatan single use suatu alat bagian dari suatu benda termasuk segala
macam komponen, suku cadang, aksesori dantujukan untuk sekali pakai dalam
diagnosis terapi medis pada manusia dankelompokka ke dalam peralatan kritis yang
harus disediakan dalam keadaan steril atau kelompok peralatan semi kritis yang
harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Alat kesehatan sekali pakai yang kotor / terkontaminasi dapat dipakai proses
mulai dari pre-cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme
dengan metode sterilisasi atau dengan desinfeksi tingkat tinggi. Penggunaan barang
single use di rumah sakit yang seharusnya sekali pakai sering dilakukan proses
ulang sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang single use danlakukan
selama ini belum terstandarisasi dan legalitasnya belum jelas, alasannya harga
barang single use maha.
Pemrosesan peralatan pasien adalah cara memproses instrument yang kotor,
sarung tangan dan alat yang akan dipakai kembali; (precleaning /prabilas) dengan
larutan enzymetik; mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh dan ditangani;
serta memilih dan alas an setiap proses dangunakan.
Precleaning/prabilas adalah proses yang membuat benda mati lebiih aman
untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi
HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah
mikroorganisme yang mengkontaminasi.
Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua kotoran,
darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah
mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau
menangani objek tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau detergen dan air atau enzymetik, membilas dengan air bersih dan
mengeringkan.
Sterilisasi adalah proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria,
virus, fungi dan parasite) termasuk endospore bacterial dari benda mati dengan uap
tekanan tinggi (autoklaf), panas kering (oven, sterilan kimiawi atau radiasi.
Bacillus subtilis adalah mikroorganisme yang dapat membentuk spora dan
digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi athylene oksida.
Incubator adalah alat dangunakan untuk dapat menghasilkan suhu tertentu
secara kontinus untuk membunuhkan kultur bakteri dan digunakan untuk
menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai.
Indicator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme
spesifik dalam bentuk spora yang resisten terhadap suatu proses sterilisasi.
Indicator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai
terjadinya pemaparan sterilan pada obyek dansterilkan ditandai dengan adanya
perubahan warna.
Indicator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin
sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal.
Metode ethylene oksida adalah metode sterilisasi suhu rendah dangunakan
untuk sterilisasi alat yang tidak dapat disterilkan dengan metode sterilisasi uap/suhu
tinggi.
Instrument di Rumah Sakit dibagi menjadi 3 kriteria :
1. Non kritikal

Merupakan jenis indtrumen yang pada saat digunakan hanya menyentuh


bagian permukaan kulit pasien. Alat jenis ini pembersihannya cukup
menggunakan alcohol. Contohnya tensimeter, pengukur suhu badan.
2. Semi kritikal

Merupakan jenis intrumen yang pada saat digunakan menyentuh bagian


mukosa pasien. Alat jenis ini dapat dilakukan proses Desinfeksi Tingkat Tinggi
(DTT)/High Level Desinfektion (HLD) untukpengelolaannya. Proses ini
menghancurkan semua mikroorganisme kecuali spora
3. Kritikal

Merupakan jenis instrument yang masuk invasive ke tubuh pasien.


Instrument jenin ini harus dilakukan proses sterilisasi yang dapat menghancurkan
semua jenis mikroorganisme dan spora.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pengelolaan alat single use dan re-use memiliki ruang lingkup di ruangan
perawatan pasien meliputi instrument di ICU, OK, Kamar bayi. Semua petugas di
ruangan tersebut harus memahami bahwa pengelolaan alat single use dan reuse
diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap paparan darah dan
cairan tubuh pasien.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Pengertian

Alat kesehatan sekali pakai yang kotor/terkontaminasi dapat dipakai ulang


melalui proses dari pre-cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari
mikroorganisme dengan metode sterilisasi atau dengan Desinfeksi Tingkat
Tinggi. Penggunaan barang single use di Rumah Sakit yang seharusnya sekali
pakai sering dilakukan proses ulang sampai menjadi barang steril. Proses
sterilisasi barang single use danlakukan selama ini belum terstandarisasi dan
legalitasnya belum jelas, alasannya harga barang single use mahal.
B. Prinsip Dasar Operasional
1. Memberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik-baiknya dengan
bekerjasama dengan unit lainnya yang ada di Rumkital dr Komang Makes di
dalam memenuhi kebutuhan alat/bahan yang steril.
2. Memberikan pelayanan bahan/alat medic steril untuk kebutuhan unit-unit di
Rumkital dr Komang Makes
C. Tujuan Pengelolaan Alat Single use dan re-use
1. Menurunkan biaya RS dalam penyediaan alat kesehatan
2. Memelihara efektifitas dan mutu alat kesehatan
3. Meningkatkan masa pakai alat kesehatan
D. Unit Sterilisasi
1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien
2. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
3. Mendistribusikan dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif
serta bermutu.
4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif
serta bermutu.
E. Persyaratn Pengelolaan Alat Single Use dan Re-use
1. Cost effective
Pastikan total biaya proses alkes single use kotor lebih rendah dari harga
alkes single use baru. Unit cost danhitung
a. Tenaga kerja (SDM)
b. Energy listrik, air, uap, dll
c. Bahan pembersihan / desinfektasn
d. Bahan pengemas dan label
e. Pemeliharaan peralatan sterilisasi
f. Penyimpanan-distribusi barang steril
g. Komponen-komponen lainnya
2. Persyaratan klinis
a. Keamanan penderita / patient safety
Pastikan single use danlakukan proses re-use dapat dijamin
mutunya, baik mutu fisik barang maupun mutu sterilitas agar aman
digunakan pasien (patient safety)
b. Standart of care
Pastikan single use difungsikan re-use tersebut apakah tidak
menyalahi standart of care di unit pelayanan pasien.
3. Keamanan personil
Pastikan pemrosesan ulang single use tersebut tidak menimbulkan
bahaya pada personil dan aman terhadap bahaya penyakit menular seperti;
hepatitis, AIDS dan penyakit menular lainnya. Penyakit kulit seperti; gatal-
gatal, kelainan kulit lainnya.
4. Etika dan medico legal
Pertanggungjawaban bila Alkes single use danproses ulang adalah
koordinasi unit sterilisasi dengan unit pengguna
5. Persyaratan teknis
a. Saran Rumah Sakit harus menyediakan sarana yang sesuai dengan
spesifikasi dan kapasitas yang cukup antara lain :
1) Ruangan
a) Area un clear/kotor
b) Area clean/bersih
c) Area steril
2) Kelengkapan peralatan
a) Proses dekontaminasi/ pencucian
b) Proses pengemasan, persyaratan
c) Proses sterilisaasi
 Suhu tinggi (Auroclave atau dry Heat)
 Suhu rendah (plasma atau ethylene oksida )
 DTT (desinfeksi Tingkat Tinggi)
3) Bahan medis habis pakai
a) Desinfeksi
b) Pengemas
c) Perlengkapan mesin
d) Dll
b. Tenaga sterilisasi
Mempunyai pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan dalam bidang
sterilisasi
c. Jenis single use
Pastikan single use kotor termasuk kedalam jenis barang yang
mudah dibersihkan, bila sulit dibersihkan ada kemungkinan masih tersisa
kotoraan-kotoran yang mengandung bakteri mengakibatkan proses
dekontaminasi tidak sempurna.
d. Kekuatan struktur single use
Pastikan adanya dekungan dan rekomendasi dari pabrik barang
single use untuk bolehh dilakukan proses pemakaian ulang atau
difungsikan re-use
e. Rekomendasi pabrik asal single use
Pastikan adanya dukungan dan rekomendasi dari pabrik barang
single use untuk boleh dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan
re-use
F. Alat yang tidak boleh dilakukan re-use
1. Spuit
2. Sarung tangan steril untuk pelayanan pasien
3. NGT
4. Catheter suction
5. Selanh oksigen
6. NRM
7. Catheter urin
8. Urin bag
9. IV catheter
10. CVC
11. Semua peralatan yang bertanda single use tidak boleh dire-use kecuali yang
sudah termasuk dalam daftar re-use
G. Alat yang dapat dilakukan re-use
1. CPAP
2. Mikromist
3. Selang ventilator
4. LMA
5. Selang anastesi
6. Selang suction
7. Mayo
8. ET
9. Tongue spatel
10. Holofilter
11. Sungkup (ambubag)
12. Baju sitotastika
13. Set irigasi mata
H. Penetapan single use
1. Alat single use danre-use dapat digunakan dengan 5 kali re-use kecuali
holofilter 7 kali re-use
2. Penandaan menggunakan angka dantulis pada label diluar pengemas
I. Tahapan proses single use di ruang perawatan
1. Mengumpulkan instrument kotor
2. Memindahkan ke ruangan pre cleaning
3. Memisahkan instrument single use
4. Mengelompokkan kritikal dan semi kritikal
5. Melakukan proses pre cleaning
6. Memberi kode/tanda yang berapakali di re-use
7. Mengirim ke sterilisasi dengan memakai alat transportasi yang tertutup
dengan jarak waktu yang singkat.
J. Di ruangan area kotor (ruang sterilisasi)
1. Menerima buku sterilisasi
2. Menerima barang kotor single use yang sudah diberi kode/tanda yang
keberapakali di re-use
3. Melakukan uji kelayakan
4. Mengelompokan single use semi kritikal dan single use kritikal
5. Melakukan proses cleaning/pembersihan manual
K. Ruang bersih (ruang sterilisasi0
1. Menerima single use bersih melalui loket
2. Melakukan uji kekeringan/uji visual
3. Pengelolaan single use (pembersihan instrument non logam)
4. Single use yang semi kritikal, melakukan pengemasan dan memberi label,
dikirim ke arean melalui loket
5. Single use kritikal pisahkan yang akan disterilkan pakai mesin EO
6. Melakukan pengemasan dengan bahan pengemas yang cocok
7. Memberi label, tanggal steril dan tanggal kadaluarsa
8. Menyusun pada rak, barang siap disterilkan
9. Sterilkan dengan mesin EO sesuai aturan masing-masing mesin
L. Ruang penyimpanan steril (ruang sterilisasi)
1. Menerima single use steril danproses
a. DDT melalui loket
b. Steril dengan mesin EO
Melakukan uji visual terhadap single use steril
2. Menyimpan pada rakj disusun secara teratur
3. Mendistribusikan sngle use steril melalui loket steril
M. Ruang tunggu loket steril (petugas ruangan)
1. Memeriksa single use steril danserahkan
2. Menerima single use steril bersama buku sterilisasi yang sudah lengkap diisi
dan ditandatangai
3. Menempatkan single use steril dalam trolley khusus barang steril yang
bertutup
4. Mengangkut single use steril ke unit pengguna
N. Penyimpanan alat single use di unit pengguna
1. Menempatkan single use di ruangan khusus dan disusun pad arak
2. Menyimpan buku sterilisasi insrumen
3. Menyerahkan single use steril ke dokter bila akan digunakan untuk pasien
4. Melakukan uji visual selama single use steril di simpan (kadaluarsa,
pengemas rusak)
O. Jaminan mutu
1. Penetapan jumlah re use harus berpedoman pada kelayan fungsi alat dan
hasil pemeriksaan mikrobiologi
2. Petugas ruangan yang terakhir menggunakan alat single use berkewajiban
menetapkan apakah alat kesehatan single use bias di re-use atau tidak
3. Setiap single use dan re-use yang sudah digunakan dilakukan pre-cleaning
(pembersihan) dan dimasukkan lagi ke pouches, kirim ke sterilisasi
menggunakan wadah tertutp
4. Dilakukan proses sesuai dengan buku panduan yang sudah disetujuioleh
pimpinan Rumah Sakit
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasipengelolaan instrument single use dan re-use dankelola di


sterilisasi selama tahun dan dibuat penghitungan rata-rata per bulan berdasarkan
jenis instrument danlakukan sesuai tipe alatnya (proses sterilisasi suhu rendah dan
DTT). Untuk pengawasan pengelolaan alat single use dan re-use dilakukan audit
danlakukan oleh petugas sterilisasi di ruang rawat inap dan rawat jalan.
BAB V
PENUTUP

Pedoman pengelolaan alat single use dan re-use ini dibuat agar dipatuhi oleh
petugas di Rumkital dr Komang Makes sehingga upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap paparan darah dan cairan tubuh pasien dapat
diminimalkan.

Ditetapkan di : Belawan
pada tanggal Juni 2022

Kepala Rumkital Dr Komang Makes,

dr.Rudyhard,E.Hutagalung,Sp.KJ
Letkol Laut (K)NRP 14087/P

Anda mungkin juga menyukai