0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
150 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas tentang pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan seperti flebitis akibat infus, yang dapat dicegah dengan hygiene dan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pemasangan infus, flebitis, trombus, dan emboli serta asuhan keperawatan pada pasien flebitis yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Dokumen ini membahas tentang pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan seperti flebitis akibat infus, yang dapat dicegah dengan hygiene dan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pemasangan infus, flebitis, trombus, dan emboli serta asuhan keperawatan pada pasien flebitis yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Dokumen ini membahas tentang pencegahan infeksi terkait pelayanan kesehatan seperti flebitis akibat infus, yang dapat dicegah dengan hygiene dan program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pemasangan infus, flebitis, trombus, dan emboli serta asuhan keperawatan pada pasien flebitis yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
No. 27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi difasilitas pelayanan kesehatan. Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) seperti Flebitis infeksi akibat luka infus (ILI) secara prinsip kejadian itu dapat di cegah dengan melakukan hygiene, dan secara konsisten melaksanakan program PPI di RS. Inflamasi Pemasangan Infus Pemasangan infus atau terapi intravena adalah proses memasukkan jarum abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus dan di alirkan cairan infus (Rosyidi, 2013). Flebitis TROMBUS DAN EMBOLI Asuhan Keperawatan pada pasien Flebitis