Anda di halaman 1dari 32

DEFINISI

• Peradangan pada tunika intima pembuluh


darah vena sebagai mekanisme iritasi yang
terjadi pada endhotelium tunika intima vena
dan perlekatan trombosit pada area tersebut
Oedem/tumor

rubor

calor
dolor
Functio laesa

Akibat Komplikasi dari pemasangan infus atau terapi IV


KLASIFIKASI
• Menurut letaknya, phlebitis dibagi menjadi
dua, yaitu sebagai berikut:

Phlebitis vena
Phlebitis superficial dalam atau DVT
(Deep Vein
Thrombophlebitis)
• Phlebitis superficial
– terjadi pada pembuluh darah vena yang berada
langsung di bawah kulit
– Jarang menjadi serius dan penanganannya lebih
mudah
• Phlebitis vena dalam atau DVT (Deep Vein
Thrombophlebitis)
– Biasa terjadi pada tungkai, namun bisa juga
terjadi di lengan.
– Sumbatan thrombus ini dapat lepas dan melayang
di dalam pembuluh darah sampai ke paru-paru
kematian karena terjadi emboli (sumbatan) di
paru-paru
PENYEBAB ATAU
ETIOLOGI
PHLEBITIS

Mechanical
Chemical Phlebitis Bacterial Phlebitis
Phlebitis
(Phlebitis kimia) (Phlebitis Bakteri)
(Phlebitis mekanik)
Chemical Phlebitis
(Phlebitis kimia)
• Respon yang terjadi pada tunika intima vena dengan
bahan kimia yang menyebabkan reaksi peradangan.

• Reaksi peradangan dapat terjadi akibat dari jenis


cairan yang diberikan atau bahan material kateter
(polivinil klorida atau polietilen) yang digunakan.
• pH darah normal : 7,35 – 7,45 dan cenderung
basa. pH cairan yang diperlukan dalam
pemberian terapi adalah 7 (netral).
• Konsentrasi plasma manusia : 285 ± 10
mOsm/kg H20
• Cairan yang dapat ditoleransi maksimun
berosmolaritas 900 mOsm/L.
• Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki
osmolaritas total sebesar 280 – 310 mOsm/L,
larutan yang memiliki osmolaritas kurang dari
itu disebut hipotonik, sedangkan yang
melebihi disebut larutan hipertonik
Cairan Isotonik
• Bermanfaat pada pasien hipovolemi.
• Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan
cairan), khususnya pada penyakit gagal
jantung kongestif dan hipertensi.
• Contoh : cairan Ringer-Laktat (RL) dan normal
saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
Cairan Hipotonik
• Digunakan pada keadaan sel “mengalami”
dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah
(dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada
pasien hiperglikemia dengan ketoasidosis
diabetik.
• Contoh : NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
Cairan Hipertonik
• Mampu menstabilkan tekanan darah,
meningkatkan produksi urin, dan mengurangi
edema (bengkak).
• Contoh : Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik,
Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose
5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan
albumin.
Mechanical Phlebitis
(Phlebitis mekanik)
• pemilihan vena dan penempatan kanula
• ukuran kanula yang terlalu besar di bandingkan
ukuran vena

• fiksasi kanula yang tidak adekuat


• ambulasi berlebihan terhadap sistem dan pergerakan
ekstremitas yang tidak terkontrol
Ukuran Abocath
• Ukuran 16G warna abu- • Ukuran 18G Warna
abu hijau Guna
– Guna : Dewasa, Bedah – Guna : Anak dan
Mayor, Trauma, Apabila dewasa, Untuk darah,
sejumlah besar cairan komponen darah, dan
perlu diinfuskan infus kental lainnya
– Pertimbangan Perawat : – Pertimbangan Perawat :
Sakit pada insersi, Butuh Sakit pada insersi, Butuh
vena besar vena besar
• Ukuran 20G Warna • Ukuran 22G Warna biru
merah muda – Guna : Bayi, anak, dan
– Guna : Anak dan dewasa (terutama usia
dewasa, Sesuai untuk lanjut), Cocok untuk
kebanyakan cairan infus, sebagian besar cairan
darah, komponen darah, infus
dan infus kental lainnya – Pertimbangan Perawat :
– Pertimbangan Perawat : Lebih mudah untuk
Umum dipakai insersi ke vena yang
kecil, tipis dan rapuh,
Kecepatan tetesan harus
dipertahankan lambat,
Sulit insersi melalui kulit
yang keras
• Ukuran 24G Warna kuning, 26 Warna putih
– Guna : Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama
usia lanjut), Sesuai untuk sebagian besar cairan
infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat
– Pertimbangan Perawat : Untuk vena yang sangat
kecil, Sulit insersi melalui kulit keras
Bacterial Phlebitis
(Phlebitis Bakteri)
• peradangan vena yang berhubungan dengan adanya
kolonisasi bakteri
• Teknik pencucian tangan yang buruk
• Kegagalan memeriksa peralatan yang rusak. Pembungkus
yang bocor atau robek mengundang bakteri
• Teknik aseptik tidak baik
• Kanula dipasang terlalu lama
Skor Visual Flebitis VIP score
(Visual Infusion Phlebitis score)
Hukum Virchow

Trias virchow:
1) faktor pembuluh darah
2) faktor aliran darah
3) aktivasi koagulasi darah
Faktor Pembuluh Darah
• kerusakan di dinding pembuluh darah bisa
menimbulkan reaksi pembekuan darah yang
berusaha membuat sumbatan supaya darah
tidak keluar banyak dari pembuluh darah.
Kalau hal ini terjadi berlebihan, terjadi
thrombus.
Faktor Aliran Darah
• Paling sering menjadi penyebab thrombosis
vena. Aliran darah yang statis menyebabkan
darah lebih mudah membeku. Yang membuat
aliran statis ini bisa karena kegagalan katup
vena yang pada akhirnya membuat darah
menumpuk di kaki dan menjadi bengkak atau
karena imobilisasi, seperti pada kaki yang
tidak digerakkan.
Aktivasi Koagulasi Darah
• masalah di trombositnya atau di faktor - faktor
pembekuan darahnya.
Gejala Klinis
• 50% Asimptomatik.
• Jika trombosis menyebabkan peradangan
hebat dan penyumbatan aliran darah, otot
betis akan membengkak dan nyeri, terutama
jika berdiri/berjalan, disentuh, eritema dan
hangat.
• Bisa terjadi perubahan warna menjadi coklat
pada kulit, biasanya diatas pergelangan kaki
(menjadi sangat peka).
• menekankan pada kebersihan tangan
• tehnik aseptik
• perawatan daerah infus serta antisepsis kulit.
• Untuk pemilihan larutan antisepsis, CDC
merekomendasikan penggunaan chlorhexedine 2 %,
akan tetapi penggunaan tincture yodium, iodofor atau
alcohol 70 % bisa digunakan.
• Selalu waspada dari tindakan aseptic. Selalu
berprinsip aseptic setiap tindakan yang
memberikan manipulasi pada daerah infus.
Aseptic dressing
• INS merekomendasikan untuk penggunaan
balutan yang transparan sehingga mudah
untuk melakukan pengawasan.
• Penggunaan balutan konvensional masih bisa
dilakukan, tetapi kassa steril harus diganti
tiap 24 jam.
Titrable acidity
• Titratable acidity mengukur jumlah alkali yang
dibutuhkan untuk menetralkan pH larutan
infus. Semakin rendah titrable acidity larutan
infus makin rendah risiko phlebitisnya.

Anda mungkin juga menyukai