Anda di halaman 1dari 52

Oleh: Tita Setiawati, S.Kep.

, Ners
IPCN
KOMITE PPIRS RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
CURRICULUM VITAE
NAMA : TITA SETIAWATI
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : SUBANG, 20 FEBRUARI 1980
ALAMAT : Komp. Melong Asri No. 20 Rt 08/28 Kel. Melong
Kec. Cimahi Selatan

Riwayat Pendidikan :
 D III Keperawatan Akper Dr. Otten Bandung tahun 2000
 S1 keperawatan UNPAD tahun 2013
Riwayat Pelatihan PPI :
 IHT RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2011
 Pelatihan IPCN HIPPII di Jakarta tahun 2012
 Pelatihan Surveilans KEMKES di Batam tahun 2013
 Pelatihan IPCN Lanjut HIPPII di Jakarta tahun 2017
Riwayat Organisasi :
 Anggota PPNI
 Pengurus HIPPII Cab. Jawa Barat Periode 2017-2021
 Pengurus PERDALIN Bandung Bidang LitBang
Riwayat Pekerjaan :
 Pelaksana Perawat di Ruang GICU tahun 2001-2014
 IPCN tahun 2014 s.d sekarang
Pasien ICU Kondisi kritis

RISIKO
DAYA
INFEKSI Banyak terpasang
TINGGI TAHAN TUBUH
MENURUN Alat kesehatan

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Mencegah & meminimalkan
terjadinya infeksi pada
pasien, petugas, pengunjung,
dan masyarakat sekitar
rumah sakit dengan
mempertimbangkan biaya
efektif.

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
• STANDAR PPI 10.
– Proses PPI diintegrasikan dengan keseluruhan program
rumah sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
• ELEMEN PENILAIAN PPI 10.
– Kegiatan PPI diintegrasikan ke dalam program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
– Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalammekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Pengertian HAIs (CDC, WHO th 2007)

• Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di


rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain (PKM,
Klinik, Balai dll)
• saat pasen masuk tidak ada infeksi atau tidak dalam
masa inkubasi
• termasuk infeksi muncul setelah pasien pulang dari
perawatan (30 hr , jk pasang implant 90 hr)
• juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di
pelayanan kesehatan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
HAIs MASALAH Mortalitas
Morbiditas

HH
APD
Limbah
Lingkungan
VAP,IADP Peralatan
ILO,ISK Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal punksi

Menerapkan
Bundles of Airborne
HAIs Droplet
Contact

Komite PPI
Tim PPI
Eksternal
Monev Internal
Audit Struktur organisasi
Uraian tugas
• Prevalensi HAIs di RS 5-10%.
• 25% terjadi di ruang ICU
• Jumlah TT ICU hanya < 5 % dari seluruh tempat tidur
di RS
• Kejadian HAIs hampir 10 kali lebih besar di ruang
ICU dari pada ruang rawat (general ward).
• Konsumsi antibiotik total di ICU 10 kali lebih besar
dibanding di ruang perawatan lainnya.

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
EPIDEMIOLOGI
Kennedy menggambarkan bahwa ICU
“ epidemiological jungle”

 Pseudomonas aeruginosa 13 %
 Staphylococcus aureus 12 %
 Coagulase negative staphylococci 10%
 Candida 10 %
 Enterococi 9 %
 Enterobacter 8 %
1. Petugas RS
• Kurangnya kepatuhan kebersihan tangan
• Penggunaan APD yang tidak tepat
• Kurangnya teknik aseptik dan antiseptik
• Penggunaan spuit berulang kali
• Pemakaian peralatan pasien yang tidak tepat
• Penggunaan antimikroba yang tidak tepat
• Kurangnya pemahaman tentang PPI
• Kurangnya perawatan dasar

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
2. Alat-alat yang dipakai
• Kotor atau kurang bersih
• Penyimpanan yang kurang
baik
• Dipakai berulang-ulang

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
3. Pasien
• Umur
• Immunocompromised
• Malnutrisi
• Menderita penyakit kronis/
menahun
• Banyak prosedur invasif
• GCS menurun
• Letak berdekatan satu sama
lain
• Tingkat ketergantungan
tinggi

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Lanjutan.....
4. Lingkungan
• Tidak ada sinar
matahari/ penerangan
yang masuk
• Ventilasi/ sirkulasi udara
yang kurang baik
• Ruangan lembab
• Banyak serangga

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Engineering control
– Design and layout
• Administrative control
– Menerapkan Kewaspadaan Isolasi
• Kewaspadaan Standar
• Kewaspadaan berdasarkan
transmisi
– Pendidikan dan Pelatihan PPI
– Kegiatan Surveilans
– Kegiatan Audit
– Menerapkan Bundles HAIs
– Penggunaan Antimikroba rasional

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Pencahayaan alami harus optimal.
• Memaksimalkan jmlh jendela sebagai sarana
visual untuk menguatkan orientasi pada
siang dan malam hari.
• Jendela sebaiknya tahan lama, tidak
menyimpan debu, mudah dibersihkan dan
harus dibersihkan secara rutin.
• Daerah rawat pasien harus teduh, tidak
silau, mudah dibersihkan, bersih dari debu
dan kuman.

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Ruang Perawatan Intensif-Isolasi

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Penerapan
Kewaspadaan Isolasi
– Kewaspadaan Standar
– Kewaspadaan
Berdasarkan Transmisi

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Cuci tangan dengan air dan sabun
jika tangan terlihat kotor

• Gosok tangan dengan hand rub


berbasis alcohol/clorhexidine
jika tangan tidak terlihat kotor

• Jangan menyentuh kembali area


permukaan lingkungan sebelum
melakukan tindakan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Tempat cuci tangan dengan air
bersih mengalir dengan keran
otomatis atau menggunakan siku
saat membuka
 Sabun atau anti septik dalam
dispenser dengan pengontrol
otomatis
 Kertas tissue/handuk kertas
 Tempat limbah kertas
menggunakan injakan kaki saat
membuka

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
APD merupakan alat kesehatan yang
terdiri dari masker, topi, sarung
tangan,pelindung wajah, sepatu yang
digunakan petugas maupun pasien
untuk melindungi diri dari
kontaminasi penyakit infeksi.
Digunakan sesuai indikasi
Segera dilepas

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Dipakai sebelum tindakan
invasif, menyentuh darah
cairan tubuh, mencuci
peralatan yang
terkontaminasi
 Segera dilepas jika telah
selesai melakukan
tindakan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Dipakai sebelum melakukan
tindakan yang memungkinkan
terkena percikan cairan tubuh
pasien
 Tidak perlu memakai gaun jika
tidak kontak dengan pasien
 Segera lepas setelah selesai
tindakan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Pelindung Mata & Pelindung Wajah,Masker

• Dipakai selama tindakan yang memungkinkan


mata wajah terkena percikan cairan tubuh
pasien
• Dilepas segera setelah selesai tindakan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Tidak dianjurkan melakukan
fogging desinfetan
• Segera bersihkan permukaan
lingkungan yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh pasien
• Pertahankan udara lingkungan
memadai
• Batasi jumlah personil di ruangan
• Batasi jumlah pengunjung,
maksimum dua orang sekali
berkunjung
• Penataan peralatan diruangan
sedemikian rupa sehingga mudah
dibersihkan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Limbah padat infeksius ke kantong plastik
kuning dan limbah padat non infeksius ke
kantong plastik hitam
 Limbah jarum dan benda tajam lainnya
ke wadah tahan tusuk dan tahan air
 Limbah cair infeksius ke saluran khusus
 Kontainer limbah tertutup, sebaiknya
membuka menggunakan injakan kaki

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Sehat, tidak dalam kondisi sakit yang
memungkinkan menularkan kepada
pasien

 Tidak ada bukti memakai pakaian


khusus menurunkan angka HAIs

 Tidak ada bukti menggunakan sepatu


khusus menurunkan HAIs

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Pasien dan keluarga
 Ajarkan pasien dan keluarga tentang
PPI secara umum
 Ajarkan kepada pasien & pengunjung
pentingnya HH
 Keluarga pasien tidak diizinkan
menunggu di ruang ICU
 Anjurkan keluarga pasien melakukan
kebersihan tangan sebelum dan
sesudah berkunjung
 Tidak ada bukti turun HAIs
menggunakan baju dan sepatu khusus
 Pengunjung dalam kondisi sakit tidak
diperkenankan berkunjung
 Tidak diperkenankan memasuki ruang
ICU tanpa alas kaki

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Penempatan pasien
• Pasien yang dapat
menularkan kepada
pasien lain
• Daya tahan tubuh yang
menurun
• Pasien tidak dapat
menjaga kebersihan
lingkungannya
• Pasien yang dapat
mengkontaminasikan
ke lingkungan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Tidak direkomendasikan
menggunakan spuit berulang kali
(one needle, one shoot, one time)
 Menggunakan bak instrumen jika
memberikan suntikan, bukan
keranjang plastik berubang-
lubang
 Memberikan suntikan dengan
teknik aseptik dan antiseptik

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal
pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena
sentral
• Cegah droplet flora orofaring yang dapat menimbulkan
meningitis bakterial

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
CLABSI
(Central line-
Central line Associated
care bundles Bloodstream
Infection)

1. Higiene Tangan
2. Maksimal Barrier Precaution
3. Antisepsis kulit
4. Pemilihan letak kateter yang optimal
5. Evaluasi setiap hari, pencabutan
segera bila saluran tidak diperlukan lagi

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
 Kebersihan tangan
 Posisi elevasi 30 – 45 derajat
 Kebersihan mulut setiap 2-4 jam sehari
 “Sedation vacation” setiap hari dan kaji setiap hari
proses penyapihan dan ekstubasi
 Peptic ulcer disease (PUD) prophylaxis
 Deep venous thrombosis (DVT) prophylaxis (unless
contraindicated)
 Pendidikan
 Surveilans VAP
 Adekuat staf

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Pencegahan & Pengendalian Infeksi RSHS
FORMULIR PEMANTAUAN PASIEN DENGAN VENTILATOR
(BUNDLE PENCEGAHAN VAP)

NAMA : No RM :
Tanggal Lahir : Tanggal Pasang Ventilator :

Tanggal
KOMPONEN
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Pagi
Apakah bagian kepala pasien
dielevasi 30-45° Siang
Sore

Apakah pasien dilakukan Oral Pagi


Hygien dengan menggunakan Siang
Chlohexidine ?
Sore

Dokter melakukan evaluasi, apakah


pasien dapat dilepaskan dari sedasi ?

apakah pasien mendapatkan


prophylaksis DVT ?

Apakah pasien mendapatkan


prophylaksis peptic ulcer desease ?

Paraf Petugas

Nama & tanda tangan IPCN Nama & tanda tangan IPCLN/KARU

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Pemasangan kateter dengan
teknik steril
• Lakukan mengkaji ulang setiap
hari indikasi pemakaian kateter
urine .
• Periksa system aliran kateter
tertutup dan terhubung terus
menerus .
• Lakukan secara rutin setiap hari
kebersihan meatus

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Kosongkan kantong urine setiap
hari secara prosedur terpisah , ke
dalam kontainer bersih dengan
teratur.
• Lakukan kebersihan tangan dan
gunakan sarung tangan dan
apron setiap prosedur perawatan
kateter , segera lepas sarung
tangan dan gaun dan lakukan
kebersihan tangan.

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• Tidak menggunakan
antimikrobial propilaksis
secara rutin.
• Hindari irigasi kateter
• Pertahankan posisi kantong
urine dibawah blader setiap
saat

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
Pencegahan & Pengendalian Infeksi RSHS
FORMULIR PEMANTAUAN PASIEN TERPASANG KATETER URINE MENETAP
(BUNDLE PENCEGAHAN ISK)

Nama Pasien : Tanggal Lahir : No MR :

I. PEMASANGAN KATETER URINE MENETAP


KOMPONEN BUNDLE YA TIDAK Beri tanda (x) pada INDIKASI PEMASANGAN KATETER MENETAP :
Apakah pemasangan kateter 1. Pasien dengan akut retensi urin dan obstruksi bladder
sesuai dengan indikasi 2. Pasien kritis yang memerlukan pengukuran urin output yang akurat
3. Pada tindakan bedah tertentu :
• Pasien bedah urologi atau pembedahan yang berkaitan dengan
struktur genitourinaria
• Mengantisipasi durasi pembedahan yang lama (untuk alasan ini,
kateter harus segera dilepas di ruang PR)
• Mengantisipasi pasien yang mendapatkan volume infus yang
banyak atau mendapatkan diuretic selama pembedahan
• Membutuhkan monitoring urinroutput selama pembedahan
Membantu penyembuhan pasien inkontinesia dengan luka terbuka
4. pada sakrum dan perineum
Pasien yang membutuhkan imobilisasi jangka panjang (Contoh : pasien
dengan multiple trauma termasuk fraktur pelvic, potetially unstable
5. thoracic atau lumbar spine)
6. Meningkatkan rasa nyaman diakhiri kehidupan, bila dibutuhkan.
7. Lain-lain (sebutkan) :
Menggunakan tehnik aseptik Jenis dan ukuran kateter (Sebutkan) :
dan APD yang tepat
Tanggal dan Jam : Nama dan tanda tangan (Petugas yang melakukan insersi) :

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
II. PEMANTAUAN HARIAN
Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII
KOMPONEN BUNDLE Tgl : Tgl : Tgl : Tgl : Tgl : Tgl : Tgl :
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Apakah kateter urine masih
dibutuhkan
Posisi urine bag lebih rendah
dari blader dan tidak
menyentuh lantai
Hand Hygiene dan Gunakan
Gloves saat menangani kateter
Melakukan meatal care secara
rutin
Fixasi Kateter yang benar
Kosongkan Urine bag < 2/3
penuh

Pertahankan closed system

Tanggal pada kateter dan urine


bag
Pertahankan aliran urine lancar
Tanda tangan dan nama jelas

Catatan :
Bila setelah hari ke VII kateter masih dibutuhkan, GANTI kateter, urine bag dan sertakan formulir pemantauan baru

Gould C, et al. Infection Control & Hospital Epidemiology, 2010;31:319-326


Penanggung jawab
IPCN

(………………………………………….)
 Batasi pemilihan antibiotik
 Terapi berdasarkan hasil kultur
 Kontrol kualitas dari antibiotik
 Ganti ke terapi oral selekas
mungkin
 Antibiotik yang rasional

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
PELAPORAN HAIs SECARA ONLINE

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
• HAIs di ICU hampir 10 kali lebih besar dari
ruangan bangsal.
• Pencegahan & Pengendalian infeksi di Ruang
ICU sudah seharusnya mendapat perhatian
dari semua petugas kesehatan.
• Komitmen setiap individu sangat diperlukan

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
1. Depkes RI. (2003). Pedoman Pencegahan dan
Penanggulangan Infeksi di ICU. Jakarta: Depkes RI.
2. Kemkes RI. (2012). Pedoman Teknis Bangunan Rumah
Sakit Ruang Perawatan Intensif. Jakarta: Kemkes RI.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1204/Menkes/SK/XII/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan ICU di Rumah sakit.
5. G.D. Kunders, Hospitals, Facilities Planning and
Management, Tata McGraw-Hill Publishing Company
Limited, 2004.

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017
DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENGUATAN INTENSIVE CARE DI RUMAH SAKIT, 16 OKTOBER 2017

Anda mungkin juga menyukai