STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL 01 Juli 2019 (dr.Lusi Nurlina Nasution )
Direktur
Tindakan merawat trakeostomi dan kanul trakeostomi yang dilakukan dengan
PENGERTIAN tehnik dilatasional perkutan.
Pasien sakit kritis yang dirawat di ICU dengan indikasi dilakukan Trakeostomi
dilakukan dengan tehnik Percutanneous Dilatational Tracheostomy ( PDT )
paska tindakan dilakukan perawatan trakeostomi dan kanul trakeostomi sesuai
KEBIJAKAN
prosedur dan kebijakan Direktur RSU Melati Perbaungan.
PersiapanPasien:
1. Lakukan identifikasi lisan untuk pasien baru dengan menanyakan nama
dan no. Rekam medik , identifikasi visual dengan melihat gelang pasien
untuk pasien rawat inap.
2. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan mengenai tujuan tindakan yang
akan dilakukan
3. Edukasi berkelanjutan sampai rencana home caredan tujuan umum
PROSEDUR
pemasangan kanul trakeostomi serta hubungannya dengan pencegahan
infeksi nosokomial.
4. Memeriksa ulang kapan tindakan PDT dilakukan dan sudah dilakukan
perawatan kanul berapa kali.
PERAWATAN KANUL PERCUTANEOUS
DILATATIONAL TRACHEOSTOMY (PDT)
1. Perawatan di iCU
a. Perawatan kanul umum pasien dengan ventilasi mekanis paska tindakan PDT
1) Setelah dilakukan bronkial toilet dan oral hygiene sebersih mungkin,
pasien diposisikan datar selama 6 jam paska tindakan PDT, setelahnya
head up 30 - 45 ° sesuai klinis pasien.
2) Humidifikasi dengan nebulizer Nacl 0,9 % + combivent per 4jam atau
sesuai instruksi. Atau dilembabkan dengan alat khusus.
3) Cuci kanul dalam setiap 8 jam. Di cuci per 6 jam atau 4 jam atau 2 jam
jika di setiap waktu pencuciannya sangat kotor dan produksi slemnya
banyak. Jika per 2 jam dicuci masih sangat kotor dibantu dengan
suctioning.
4) Suctioning seefektif mungkin sampai bersih, kanul suksion masuk kurang
lebih 8 – 10 cm saja. Suctioning dilakukan hanya seperlunya saja jika
pembersihan kanul dalam kurang efektif untuk mengurangi produksi slem.
Jika sangat kental slemnya diberikan nacl 10 ml (sebelumnya pasien di
datarkan) biarkan nafas dengan ventilator 3 kali kemudian segera disuction
sesuai prosedur.
5) Balon kanul dikembangkan selama menggunakan ventilator dan
PROSEDUR memerlukan tekanan positip. Balon kanul dikempiskan sekali setiap pagi
untuk memberikan aerasi/oksigenasi dan membersihkan jalan nafas di
daerah atas balon kanul, selama tindakan posisi pasien didatarkan ; diberi
tekanan peep lebih tinggi (misal 10 atau 12) dan disuksion didaerah mulut.
Tekanan balon dijaga tidak melebihi 20 cmh2o ; diperiksa tekanannya
setiap pagi setelah tindakan pengempisan balon.
6) Luka trakeostomi dirawat bersih dan kering sekali sehari atau jika basah
dan kotor semakin sering. Kasa steril dipasang saat awal 24 jam pertama
untuk menekan dan mengatasi perdarahan di sekitar luka ; jika tidak ada
perdarahan tidak perlu dipasang kasa. Jika perdarahan banyak bisa di
lakukan penjahitan di sekitar luka trakeostomi.
7) Tali pengikat kanul diganti setiap 7 hari atau jika basah dan kotor. Jahitan
kanul dicopot setelah 7 hari.
8) Oral hygiene dilakukan setiap hari sekali sebersih mungkin.
9) Edukasi keluarga dan pasien (jika sadar penuh) mengenai perawatan kanul
serta perawatan umumnya. Libatkan keluarga atau personil yang
direncanakan mengelola pasien di rumah ; sesuai klinis pasien sampai
rencana home care jika ada kemungkinan akan menggunakan kanul
trakeostomi dalam jangka lama. Rencana kontrol dan evaluasi kanul untuk
rekanulasi atau dekanulasi sesuai klinis pasien dan indikasi pemasangan
kanul trakeostomi sebulan sekali bersamaan dengan waktu kontrol untuk
penyakit utamanya.
PERAWATAN KANUL PERCUTANEOUS DILATATIONAL
TRACHEOSTOMY(PDT)
9) Rencana kontrol dan evaluasi kanul untuk rekanulasi atau dekanulasi sesuai
klinis pasien dan indikasi pemasangan kanul trakeostomi sebulan sekali
bersamaan dengan waktu kontrol untuk penyakit utamanya.Diperhatikan dan
diingatkan keluarga untuk mencatat waktu control dan evaluasi kanul
trakeostomi.
3. Perawatan di Rumah
Perawatan kanul umum kanul trakeostomi
1) Cuci kanul dalam setiap 8 jam. Di cuci per 6 jam atau 4 jam atau 2 jam jika di
setiap waktu pencuciannya sangat kotor dan produksi slemnya banyak. Jika per
2 jam dicuci masih sangat kotor dibantu dengan suctioning.
2) Suctioning dilakukan hanya seperlunya saja jika pembersihan kanul dalam
kurang efektif untuk mengurangi produksi slem. Masuk hanya sekitar 8 – 10
cm.
PROSEDUR
3) Balon kanul dikempiskan terus menerus.
4) Luka trakeostomi dirawat bersih dan kering sekali sehari. Semakin sering jika
basah dan kotor dengan menggunakan tissue basah steril. Tidak perlu dipasang
kasa. Jika perdarahan banyak dan aktif hubungi dan konsultasikan ke rumah
sakit.
5) Tali pengikat kanul diganti setiap 7 hari atau jika basah dan kotor.
6) Oral hygiene dilakukan setiap hari sekali sebersih mungkin.Dilakukan test
patensi jalan nafas atau latihan nafas dan batuk. Pasien bernafas mengambil
nafas, lubang kanul ditutup saat diakhir ambil nafas, saat akan mengeluarkan
nafaslubang kanul tetap ditutup dengan jari tangan (sarung tangan) sehingga
aliran nafas keluar melalui mulut / hidung. Diulang beberapa kali, sambil dinilai
kekuatan reflek batuk dan reflek menelannya. Latihan nafas juga bisa
difasilitasi menggunakan Speaking valve ; saat inspirasi katup turun sehingga
udara bisa masuk, dan saat ekspirasi udara menekan katup ke atas dan menutup
sehingga udara naik ke arah orofaring melalui pita suara. Dilakukan selama 30
menit sekali sehari dan bisa diulang beberapa kali sesuai kemampuan dan klinis
pasien.
7) Membuat catatan kegiatan pasien oleh keluarga mengenai perawatan kanul
serta perawatan umumnya. Jika ada kemungkinan akan menggunakan kanul
trakeostomi dalam jangka lama. Keluarga membuat buku catatan khusus untuk
mengetahui masalah dan jika perlu kembali konsultasi ke RS dan dokter tim
yang memasang PDT.
8) Rencana kontrol dan evaluasi kanul untuk rekanulasi atau dekanulasi sesuai
klinis pasien dan indikasi pemasangan kanul trakeostomi sebulan sekali
bersamaan dengan waktu kontrol untuk penyakit utamanyasebulan sekali
(dicatat tanggalnya).
PERAWATAN KANUL PERCUTANEOUS DILATATIONAL
TRACHEOSTOMY (PDT)