SKRIPSI
Oleh:
MIMY ADININGSIH
NIM : 1914201077
Tim Penguji
Pembimbing
Diketahui :
Diketahui :
I. Identitas Diri
Agama : Islam
Status : Menikah
ABSTRAK
Kepatuhan merupakan suatu perilaku dalam bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar organisme. Diabetes mellitus (DM) adalah
keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik. Diet
merupakan pilar utama dari penatalaksanaan DM. Desain penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif murni dengan kemampuan menggambarkan dan
menguraikan masalah yang ada, dengan tujuan menggambarkan tingkat
kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus di RSU Melati Perbaungan. Populasi
dari penelitian ini sebanyak 230, peneliti mengambil sampel sebanyak 25%. Hasil
penelitian menunjukan responden yang patuh sebanyak 40 (87%) dan responden
yang tidak patuh yaitu sebanyak 6 (13%). Dapat di simpulkan bahwa kepatuhan
menjalankan diet sangat mempengaruhi dalam proses penyembuhan penyakit, diet
merupakan salah satu faktor untuk menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi
normal dan mencegah komplikasi. Dengan demikian diharapkan kepada
responden untuk meningkatkan penerimaan informasi seputar penanganan
diabetes mellitus, khususnya diet.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis sampai saat ini masih diberikan
hikmat dan kebijakan sebagai dasar dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul
”Tingkat Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus Tahun 2021” Skripsi ini
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
Imelda Medan.
Imelda Medan.
Imelda Medan.
Medan.
7. Rostinah Manurung, S.Kep, Ns, M.Kes., selaku ketua program studi S-1
i
8. Noradina S.Kep., Ns., M.Biomed selaku Dosen Pembimbing yang selalu
skripsi ini.
9. Ratna Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku wali kelas SI keperawatan Jalur Non
10. Seluruh staf Dosen S-1 Keperawatan Universitas Imelda Medan yang telah
11. Teristimewa buat Suami, dan anak –anak serta keluarga (ayah dan ibu) yang
12. Responden yang telah bersedia memberi waktu dan membantu peneliti dalam
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
Penulis
(Mimy Adiningsih)
1914201077
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. viii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.4.1. Bagi Peneliti.................................................................... 5
1.4.2. Bagi Responden.............................................................. 5
1.4.3. Bagi Masyarakat.............................................................. 5
1.4.3. Bagi ................................................................................ 5
1.4.4. Peneliti Lain.................................................................... 5
iii
3.2.1. Waktu Penelitian............................................................. 23
3.2.2. Tempat Penelitian............................................................ 23
3.3. Populasi,Sampling dan Sampel Penelitian................................ 23
3.3.1. Populasi........................................................................... 23
3.3.2. Sampel............................................................................. 23
3.4.Tehnik Pengumpulan Data......................................................... 23
3.4.1. Data Primer..................................................................... 24
3.4.2. Data Sekunder................................................................. 24
3.4.2. Data Tersier..................................................................... 24
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional........................................... 25
3.5.1. Variabel........................................................................... 25
3.5.2. Definisi Oparasional........................................................ 25
3.6. Tehnik pengukuran.................................................................... 26
3.7. Instrumen Penelitian.................................................................. 27
3.8.Pengolahan Data......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai
lesi pada membran basalis yang terlihat dengan mikroskop elektron (Risnasari,
2014)..
tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula dalam darah dapat distabilkan menjadi
normal. Untuk menstabilkan kadar gula dalam darah diperlukan berbagai jenis
insulin dan oral serta pengetahuan yang tepat bagi penderita diabetes mellitus
tentang diet diharapkan dapat menghasilkan suatu tindakan yang benar dalam
penyediaan diet diabetes mellitus. Salah satu cara untuk mengatasi akibat lebih
lanjut dari diabetes mellitus adalah dengan penerapan diet. Namun sampai saat ini
kontinu dan dalam kurun waktu yang lama. Kepatuhan jangka panjang terhadap
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003,
2003, setidaknya ada 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 miliar penduduk dunia usia
1
2
20-79 tahun yang menderita diabetes mellitus. Sekitar 80% diantaranya, berada di
juta jiwa pada tahun 2001 dan diperkirakan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada
India (31,7 juta jiwa), China (20,8 juta jiwa), Amerika Serikat (17,7 juta jiwa)
mencapai angka 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya
dan diantara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur (Khaier,
2015).
khususnya ruangan Poli endokrin, jumlah pasien diabetes mellitus dari bulan
dalam pelaksanaan diet. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui tingkat
kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus di poli endokrin RSU Melati
Perbaungan.
leptospirtosis dan cara yang tepat untuk pencegahannya dan memiliki pengalaman
penyakit Hipertensi .
menerapkannya.
TINJAUAN PUSTAKA
degeneratif atau tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula dalam darah dapat
pendidikan kesehatan, perencanaan makan atau diet, latihan fisik teratur dan
gula (glukosa) dalam darah tinggi, karena tubuh tidak mampu melepaskan atau
darah (hiperglikemia) akibat jumlah dan atau fungsi insulin terganggu (Junaidi,
2009).
2.1.1.2 Klasifikasi
tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab
autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi
4
5
sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit
Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa
membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang
glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati.
Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif karena
relatif insulin.
glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan
DM tipe ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik fungsi sel
beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik
endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan kelainan genetik
lain.
didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua
DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan (Ndraha,
2014).
2.1.1.3 Patofisiologi
menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses
auto imun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak
terukur oleh hati. Glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam
glukosa
Menurut Brunner & Suddarth (2012), jika konsentrasi glukosa dalam darah
cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang
Ketika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke dalam urin, ekskresi ini akan
disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini dinamakan
7
diuresis osmotik.
menyebabkan penurunan berat badan. Jika terjadi defisiensi insulin, protein yang
berlebihan di dalam sirkulasi darah tidak dapat disimpan dalam jaringan. Semua
aspek metabolisme lemak sangat meningkat bila tidak ada insulin. Normalnya ini
terjadi antara waktu makan sewaktu sekresi insulin minimum, tetapi metabolisme
lemak meningkat hebat pada DM sewaktu sekresi hampir nol. Pasien dapat
substansi lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi
tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan hiperglikemia serta terjadi
gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, nafas berbau aseton,
dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan
pemantauan kadar glukosa darah yang sering merupakan komponen terapi yang
a. Poliuria
glukosa plasma puasa yang normal, atau toleransi glukosa setelah makan
karbohidrat. Jika hiperglikeminya berat dan melebihi ambang ginjal untuk zat
b. Polidipsia
c. Polifagia
Rasa lapar yang semakin besar mungkin akan timbul sebagai akibat
sebagai berikut :
a. Kelainan genetika
b. Faktor usia
cepat setelah usia 40 tahun. DM sering muncul setelah usia lanjut terutama
setelah berusia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih, sehingga
c. Factor kegemukan/obesitas
Makin banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin resisten
terhadap kerja insulin. Lemak ini akan memblokir kerja insulin sehingga
glukosa tidak dapat diangkut ke dalam sel dan menumpuk dalam peredaran
darah.
Glukosa darah akan dibakar menjadi energi, sel-sel tubuh menjadi lebih
2.1.1.6 Diagnosis
seperti poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak
diketahui penyebabnya. Selain itu ada keluhan lainnya, yaitu lemah badan,
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria dan pruritus vulva pada
10
wanita.
puasa dengan hasil >126 mg/dl (7.0 mmol/L). Puasa diartikan pasien
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO >_ 200 mg/dl (11.1 mmol/L). tes
darah 2 jam setelah konsumsi 75 gram glukosa yang dilarutkan dalam air.
Sampel darah untuk pemeriksaan glukosa dapat diambil dari darah vena atau
kapiler.
Selain itu, pemeriksaan HbA1C (>6,5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan
menjadi salah satu kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana
2.1.1.7 Komplikasi
perubahan yang relatif akut dari konsentrasi glukosa plasma. Komplikasi akut
(nefropati diabetik) dan saraf perifer (neuropati diabetik), dan otot serta kulit.
2.1.1.7 Penatalaksanaan
1. Diet
Diet merupakan pilar utama dari penatalaksanaan DM. Standar diet yang
2. Latihan
3. Pemantauan
jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika diet dan
5. Pendidikan
Diet merupakan pilar utama dari penatalaksanaan DM. Standar diet yang
dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang antara zat gizi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral sesuai dengan kecukupan gizi
tepat yang dapat merugikan penderita tersebut. Pengaturan diet pada penderita
1) Jumlah makanan
dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan
13
sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-
masing 10-15%).
dalam bentuk <7% berasal dari lemak jenuh, <10% dari lemak tidak
mg/hari.
diperlukan.
karbohidrat
Keterangan:
a. Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
komplikasi.
khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah
menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi
yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-bauhan segar. Hal yang
mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia) dan juga
15
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak
b. Sumber protrein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
buah naga.
gorengan.
c. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan
yang diawetkan.
3. Jadwal makanan
makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali
dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan
jadwal yang teratur yaitu makan pagi, makan siang, makan malam dan
(Waspadji, 2002).
2.1.1 Defenisi
disarankan oleh orang yang berwenang, disini adalah dokter, perawat dan
anjuran diet dan atau melakukan perubahan gaya hidup yasng sesuai dengan
seperti dokter, ahli gizi maupun ahli medis serta kerelaan dari individu
pengobatan yang disarankan dari pihak luar, yakni otoritas individu yang
yang disarankan. Social pressure atau tekanan sosial baik dari petugas
mungkin tidak dirasakan secara langsung, namun dampak serius akibat sikap
frekuensi minum obat dalam sehari. Pasien akan lebih patuh pada dosis
yang diberikan satu kali sehari daripada dosis yang diberikan lebih sering,
rawat jalan dari pelayanan kesehatan primer (dokter umum). Pasien yang
19
akut. Masalah biaya pelayanan juga merupakan hambatan yang besar bagi
Dua hal penting dalam faktor inter personal : kualitas hubungan antara
makanannya adalah pada saat liburan, adanya kegiatan pesta atau makan
diluar rumah, pada saat sedang sendiri dan merasa bosan, ada
tinggi, yang tersedia dengan mudah dan murah serta perubahan sistem
(InfoPOM, 2006)
gaya hidup seperti diet dan olahraga. Penelitian yang dilakukan oleh
terhadap terapi diet adalah 48,9%. Dan penelitian yang dilakukan oleh
antara konsep satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tingkat kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus di RSU Melati Perbaungan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret- Juli 2021, Waktu penelitian
publikasi penelitian.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita penyakit
diabetes mellitus yaitu sebanyak 230 pasien yang berada di RSU Melati
Perbaungan.
23
3.3.2 Sampel
dimiliki oleh populasi (Notoatmodjo, 2012). Dari data populasi tercatat 230
berupa surat izin penelitian dan survey awal ke tempat yang akan dijadikan lokasi
penelitian. Selain melakukan survey terlebih dahulu, peneliti juga harus penderita
Diabetes Melitus yang berada di RSU Melati Perbaungan, .yang akan dijadikan
responden pada penelitian yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan menjelaskan
alasan dan tujuan dari informed consent kepada responden. Peneliti harus
menjelaskan kepada responden bahwa penelitian yang akan dilakukan ini tidak
akan merugikan dan tidak akan berdampak negatif kepada mental maupun fisik
Data yang diperoleh dari pihak lain/ badan instansi yang secara rutin
mengumpulkan data. Adapun data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini
adalah data yang telah diterbitkan oleh instansi-instansi terkait seperti, Depkes,
Infodatin, WHO, laporan dan catatan atau dokumen Mahasiswa terkhususnya bagi
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dan jumlah yang telah di
publikasikan/ dikomplikasikan dari pihak lain dalam bentuk tabel. Pada penelitian
ini data tersier diambil dari Jurnal Kesehatan, Jurnal Keperawatan dan penelitian
3.4.1 Variabel
dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secra empiris
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011), Variable
1. Proses editing
kuesioner perlu disuting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
kekurangan.
26
2. Coding
3. Tabulating
4. Entry
Atau yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak atau kartu kode sesuai
melihat presentase data yang telah terkumpul dan disajiakn dalam bentuk
Selalu: skor 4, Sering: skor 3, Jarang skor 2, Tidak pernah : skor 1.Hasil
ukur penilaian dibagi menjadi dua yaitu Patuh dan tidak patuh dengan nilai
Pada Pasien Diabetes Melitus di RSU Melati Perbaungan tahun 2021” maka
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU
Melati PerbaunganTahun 2021.
28
29
(4,3%).
Berdasarkan tabel 4.4. diatas dapat dilihat bahwa bahwa mayoritas responden
4.2. Pembahasan
Melati Perbaungan.
disarankan oleh orang yang berwenang, disini adalah dokter, perawat dan
patuh seperti mau memeriksakan atau mengontrolkan kadar gula darah ke pusat
kesehatan terdekat, dan responden juga mau mematuhi apa yang diperintahkan
oleh petugas kesehatan mengenai diet diabetes melitus seperti menerapkan pola
makan terdekat, dan responden juga mau mematuhi apa yang diperintahkan
oleh petugas kesehatan mengenai diet diabetes melitus seperti menerapkan pola
aktif pasien untuk mengikuti aturan diet sehingga penyakit diabetes penderita
lebih terkontrol.
(13%). Dapat kita simpulkan bahwa responden yang diteliti patuh terhadap
pelaksanaan diet pada penyakit diabetes mellitus. Hasil penelitian ini didukung
dengan penelitian yang dilakukan Gustina (2014), yang meneliti tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet Diabetes Mellitus pada pasien
dalam pengobatan dari penyakit itu sendiri telah dikaitkan dengan kepatuhan,
kepatuhan, yaitu usia, jenis kelamin, self-esteem, selfefficacy, stres, depresi dan
penyalahgunaan alkohol.
tingkat pendapatan dan sosial. Seseorang yang bekerja dengan aktivitas diam
atau duduk terus menerus misalnya pekerja kantor, sopir angkot sangat
32
sosial. Dan yang keempat adalah faktor lingkungan, dua variable yang
patuh dari pada penderita dengan tingkat pendidikan menengah. Dapat kita
menjalankan perilaku patuh terhadap diet yaitu membiasakan diri untuk makan
tepat waktu agar tidak terjadi perubahan pada kadar glukosa darah. Dengan
dukungan keluarga dari anggota keluarga yang lain merupakn faktor penting
selalu tepat waktu, yang mengikuti anjuran dokter sebanyak 22 (47.8%), dan
artinya lebih dari setengah jumlah responden patuh dan sadar akan
penyakitnya, dan tau apa resiko dari penyakitnya jika ia tidak displin dalam
BAB V
5.1. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa :
sebanyak 22 (47.8%).
5.2. Saran
1. Bagi Responden
agar lebih patuh dalam menjalani diet khususnya pasien DM, dan
DM.
Diharapkan kepada institusi pendidikan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat
penelitian ini dengan sampel yang lebih besar untuk penelitian yang lebih
DM.
DAFTAR PUSTAKA
penelitian tentang tingkat kepatuhan diet pada pasien Diabetes Melitus RSU
Tujuan penelitian ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyelesaikan tugas
yang Anda/i berikan tidak akan merugikan Anda/i dan akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya dipergunakan dalam penelitian ini. Peneliti berharap agar Anda/i dapat
berpartisipasi dalam penelitian ini, jika para Anda/i setuju maka dapat
Peneliti Responden
(Mimy Adiningsih) ( )
38
Kepada Yth:
di-
Tempat
Dengan Hormat,
Nim : 19142011077
Untuk maksud tersebut saya membutuhkan data yang nyata dan akurat dari
anda jika setuju untuk menjadi responden. Adapun jawaban dan identitas anda
dalam penelitian ini akan saya jamin kerahasiaannya dan tidak akan membawa
Hormat saya,
Peneliti
39
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk :
a. Berilah tanda cheklist (√) pada kotak pilihan yang sesuai dengan pilihan
anda
b. Bila ada yang kurang mengerti dari pertanyaan dapat ditanyakan kepada
peneliti
Inisial nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan:
Hari/ MATERI
No HASIL PARAF
Tanggal KONSULTASI
1 Senin Konsul revisi judul Acc judul
14 Mei 2021 cari referensi
BAB 1
2 Senin BAB 1 REVISI
30 Mei 2021 Di latar
belakang
3 Sabtu REVISI BAB 1 REVISI
03 Juni 2021 1. Pembahasan
2. L. Belakang
4 Sabtu BAB II REVISI
15 Juni 2021 BABA III
5 Rabu Perbaikan BAB II REVISI
30 Juni 2021 BAB III
6 Selasa BAB1, BAB II, BAB ACC
10 Juli 2021 III
KUESIONER
7 Rabu BAB IV REVISI
18 Agustus 2021 Hasil dan
pembahasan
8 Sabtu BAB IV REVISI
28 Agustus 2021 BAB V
2021
10 Sabtu BAB 1, II, III, IV, V ACC/
25 September LANJUT
2021 SIDANG
( Noradina, S.Kep.,Ns.,M.Biomed )