Kegawatan pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
memerlukan penanganan dan tatalaksana secepatnya dan optimal sehingga
dapat bayi dapat dicegah dari kematian dan kecacatan.Beberapa keadaan yang
memerlukan penanganan yang cepat dan tepat pada bayi baru lahir :
Takipne Sementara Pada Bayi Baru Lahir : yaitu sindrom gawat napas yg terjadi
pada bayi cukup bulan ditandai dengan takipneu, retraksi dan sianosis dan dapat
membaik dalam 48-72 jam kemudian.
Hipoglikemi : keadaan kadar glukosa plasma < 45 mg/dl pada bayi cukup bulan
dan kurang bulan.
Kejang pada Bayi baru lahir : adanya gerakan-gerakan abnormal pada bayi baru
lahir oleh karena gangguan fungsi sistem neuron.
Sepsis : sindrom klinis yang ditandai gejala sistemis dan disertai baktremia yang
terjadi dalam 1 bulan kehidupan.
A. Mengatasi kegawatan pada bayi baru lahir dengan cepat dan
TUJUAN Tepat
B. Mencegah kematian dan kecacatan pada bayi baru lahir akibat
kegawatdaruratan yang terjadi pada bayi baru lahir.
APNEA :
Tata Laksana :
A. Beri kehangatan (pengaturan suhu lingkungan)
B. Posisikan kepala bayi (ekstensi), bersihkan jalan napas mulut
dan hidung.
C. Stimulasi taktil Bila bayi masih apnu berikan Ventilasi Tekanan Positip
(VTP) dengan kecepatan 40-60x/menit.
D. Nilai usaha napas denyut jantung dan warna kulit :
1. Bila bayi mulai bernapas beri bayi Oksigen dan tekanan positip
kontinyu atau Continous Cositive Airway Pressure (CPAP)
2. Jika perburukan dgn CPAP bayi masuk Ventilator Mekanik
E. Beri Aminofilin dgn dosis 6 mg/kgBB, IV, 12 jam kemudian
dilanjutkan dgn dosis pemeliharaan 2 mg/kgBB/12 jam.
F. Skrining bayi dengan pemeriksaan darah lengkap, elektrolit darah,
CRP,IT ratio,kultur darah, Gula darah, AGD dan foto toraks, CT scan
Kepala.
PROSEDUR
ASFIKSIA :
Tata Laksana :
Resusitasi yang efektif akan dapat merangsang pernapasan awal dan mencegah
asfiksia progresif.
6. Jika bayi mulai bernapas secara teratur, denyut jantung >100 x/menit dan
bayi tidak mngalami sianosis, hentikan resusitasi , tapi jika bayi sianosis
berikan oksigen aliran bebas.
Kompresi Dada
Pemberian Obat
Epinefrin
1. Harus diberikan jika denyut jantung tetap <60x/menit setelah 30 detik
VTP dan 30 detik lagi VTP dan kompresi dada. Dosis epinefrin 0,1-0,3
ml/kgBB larutan 1:10.000 secara IV atau vena umbilikal, bila diberikan
melalui pipa endotrakheal dosis 0,3-1,0 ml/kgBB.
Volume expander :
Diberikan kepada bayi yang dicurigai kehilangan darah, berespon buruk terhadap
tindakan resusitasi. Dapat diberikan NaCl 0,9% atau RL 10 ml/kgBB selama 5-10
menit.
Obat2an lain:
2. Natrium bikarbonat
3. Nalokson hidroklorida pada bayi dengan depresi napas memanjang
dengan ibu mendapat anestesi narkotik 4 jam sebelum persalinan,
denyut jantung dan warna kulit bayi normal.
Indikasi:
1. Bila pada pengisapan trakea terdapat mekonium
2. Ventilasi dengan VTP tidak efektif dan lama
3. Bila akan dilakukan kompresi dada
PROSEDUR 4. Bila memerlukan pemberian obat melalui trakea
5. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah
6. Hernia diafragmatika.
Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : analisis gas darah, elektrolit, glukosa darah
2. Radiologi: foto toraks, USG dan CT-Scan kepala.
ASPIRASI MEKONIUM:
Tata laksana :
Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium: darah lengkap, Work-up sepsis, elektrolit darah, AGD, GDS.
PNEUMONIA:
Tata Laksana:
Pemeriksaan penunjang:
3. Laboratorium : darah lengkap, kultur dan analisa gas darah
4. Foto torak
HIPOGLIKEMIA:
Tata laksana :
PROSEDUR
KEJANG:
Tata Laksana:
1. Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi, tekanan darah, elektrolit
darah dan pH darah
2. Mengobati penyebab : jika terjadi hipoglikemia lihat pada
penanganan hipoglikemia
Anti Kejang : Fenobarbital dengan dosis awal 20 mg/kgBB intravena,
jika setelah 60 menit kejang masih ada berikan dosis kedua sebanyak
10 mg/kgBB intravena. Jika kejang masih ada berikan Fenitoin dengan
dosis 15-20 mg/kgBB intravena. Bila kejang telah teratasi berikan
dosis rumatan : Fenobarbital 3,5-4,5 mg/kgBB dosis tunggal atau 2x
per
hari IV/oral. Fenitoin dosis rumatan 4-8 mg/kgBB per hari dalam 2
atau 3 dosis intravena atau oral
3. Pemberian cairan intravena sesuai dengan kebutuhan
4. Berikan Antibiotik untuk bayi yang dicurigai sepsis
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Darah lengkap, CRP, IT Rasio, kultur darah, Glukosa
darah, Kalsium dan Magnesium darah, elektrolit darah.
2. Analisis Gas Darah
3. TORCH
4. USG atau CT-Scan kepala
SEPSIS:
PROSEDUR Tata Laksana:
Umum :
1. Rawat dalam ruang isolasi / inkubator
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan bayi
3. Pengaturan suhu dan posisi bayi
Khusus :
1. Suportif untuk menjaga stabilitas hemodinamik dan oksigenasi jaringan
vital :
a. Terapi oksigen bila ditemukan sianosis, distress pernafasan,
apnu, kejang
b. Pemberian cairan dan elektrolit
c. Pemberian nutrisi enteral secara bertahap
d. Atasi kejang (lihat terapi kejang)
e. Atasi anemia, syok
2. Antibiotik
a. Sebelum pemberian antibiotik periksa kultur dan test resistensi.
Diberikan antibiotik Ceftazidime 25 mg/kgBB per hari dan Amikasin 6
mg/kgBB per hari.
b. Bila hasil kultur sudah ada terapi antibiotik disesuaikan dengan test
resistensinya
Pemeriksaan Penunjang :
1. Darah lengkap, CRP, IT rasio, kultur darah, urin lengkap dan kultur urin
2. Thorax foto
3. Foto abdomen
USG kepala dan abdomen