LAMPIRAN 1
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
NOMOR:062/SK/RSKK/DIR/I/2019
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN PASIEN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG.
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan
banyak Negara di seluruh dunia. Demikian pesatnya penularan dan penyebaran
HIV/AIDS perhitungannya bukan pertahun, perbulan, perminggu, perhari atau perjam
melainkan permenit yaitu setiap menit 5 orang terinfeksi HIV/AIDS dikenal dengan
fenomena gunung es, artinya bila ada satu kasus yang tercatat maka diasumsikan
terdapat 200 kasus yang sama yang tidak tercatat.
Sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok
berperilaku resiko tinggi tertular HIV yaitu para penjaja seks komersial dan penyalah-guna
NAPZA suntikan di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Riau, Bali Jawa Barat dan
Jawa Timur sehingga provinsi tersebut tergolong sebagai daerah dengan tingkat epidemi
konsentrasi (concentrated level of epidemic).
Data dari The Joint United Nations Program on AIDS (UNAIDS) menggambarkan
perkiraan sebaran orang dewasa dan anak yang terinfeksi oleh HIV dan AIDS pada akhir
tahun 2008 dengan total global 33,4 juta sedangkan di Indonesia sejak pertama kali
ditemukan tahun 1987 sampai dengan Desember 2012, HIV-AIDS tersebar di 345
(69,4%) dari 497 kabupaten/ kota di seluruh provinsi di Indonesia, sampai dengan tahun
2012 jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sebanyak 98.390 dan jumlah AIDS
yang dilaporkan sebanyak 42.887 orang.
Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya
menuju pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death dan Zero
Discrimination.
PROGNAS 1
RS KELUARGA KITA
Infeksi HIV merupakan infeksi kronis dengan berbagai macam infeksi oportunistik
yang memiliki sosial terkait stigma dan diskriminasi serta melibatkan berbagai unsur
dengan pendekatan di setiap unit layanan dan menyediakan :
2. TUJUAN
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk keseragaman langkah dalam
penatalaksanaan pelayanan pasien HIV/ AIDS di Rumah Sakit Keluarga KIta
PROGNAS 2
RS KELUARGA KITA
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga dilakukan berdasarkan hari kerja masing masing unit
BAB III
PROGNAS 3
RS KELUARGA KITA
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Ruang konsultasi HIV saat ini tidak memiliki ruangan sendiri, tetapi akan di edukasi
di unit masing-masing sesuai dengan saat pasien di ketemukan di Rumah Sakit
Keluarga Kita,
BAB IV
PROGNAS 4
RS KELUARGA KITA
A. Konsep Dasar
Dalam rangka pencegahan dan penularan HIV Rumah Sakit mengadakan :
1. Promosi kesehatan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan yang
benar dan komprehensif mengenai pencegahan penularan HIV dan
menghilangkan stigma serta diskriminasi.
2. Promosi kesehatan diberikan dalam bentuk sosialisasi,
3. Promosi kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan terlatih.
4. Sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat, diutamakan populasi
muda
5. Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT)
Pelayanan PMTCT merupakan salah satu pelayanan tersedia untuk klien
yang berusia produktif, mempunyai istri atau suami
6. Promosi kesehatan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan maupun program promosi kesehatan lainnya, meliputi:
a. Promosi penggunaan kondom pada setiap hubungan seks berisiko;
b. Peningkatan kapasitas dalam promosi pencegahan penyalahgu-
naan napza dan penularan HIV kepada tenaga kesehatan, tenaga
non kesehatan yang terlatih; dan
c. Promosi kesehatan yang terintegrasi pada pelayanan kesehatan
diutamakan pada pelayanan:
1) Pemeriksaan asuhan antenatal;
2) Infeksi menular seksual;
3) Tuberkulosis.
B. Fungsi dan tugas
1. FUNGSI
Fungsi pelayanan ini, agar dapat mencegah penularan HIV dikalangan
masyarakat. Dalam upaya Pencegahan penularan HIV dilakukan upaya
untuk:
Menjaring ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dilakukan promosi
kesehatan dan pencegahan penularan HIV.
1) Pencegahan penularan HIV terhadap ibu hamil dilakukan melalui
pemeriksaan diagnostis HIV dengan tes dan konseling.
2) Apabila ibu hamil ini sudah di screening HIV sebelumnya di
pelayanan primer, dan hasilnya mengidap HIV dan bila dalam
kondisi stabil dan memungkinkan di rujuk maka akan di edukasi
untuk di rujuk ke rs rujukan
3) Tes dan Konseling dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaan
laboratorium rutin saat pemeriksaan asuhan antenatal atau
menjelang persalinan pada Ibu hamil dengan keluhan keluhan IMS
dan tuberkulosis.
4) Ibu hamil dengan HIV dan AIDS akan di rujuk ke rs rujukan
PROGNAS 5
RS KELUARGA KITA
2. TUGAS
Tugas pelayanan ini,menjaring sebanyaknya pasien yang beresiko tinggi
HIV,Dengan cara:
A. Menjaring pasien yang berobat ke Rumah Sakit Keluarga Kita terutama
pasien ibu hamil dengan cara (empat) kegiatan yang meliputi:
1) Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduktif;
2) Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan
dengan HIV;
3) Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya; dan
4) Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta anak dan keluarganya.
B. melakukan promosi kesehatan tentang HIV
C. Diagram kerja
?
D. Mekanisme kerja
Yang bersangkutan;
5. Test rapid hiv tidak dilakukan dalam hal pasien menolak secara tertulis.
a. Pelayanan IMS;
d. Pelayanan tuberculosis.
7. Tes HIV untuk diagnosis dilakukan oleh tenaga medis dan/atau teknisi
laboratorium yang terlatih.
8. Dalam hal tidak ada tenaga medis dan/atau teknisi laboratorium, bidan
atau perawat terlatih dapat melakukan tes HIV.
PROGNAS 7
RS KELUARGA KITA
menurunkan sampai tidak terdeteksi jumlah virus (viral load) HIV dalam
darah dengan menggunakan kombinasi obat ARV.
a. Semua kegiatan pelayanan HIV dan AIDS harus dilakukan pencatatan dan
pelaporan.
b. Wajib melakukan pelaporan kasus HIV, kasus AIDS kepada Direktur Sakit
Keluarga Kita, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangeang
c. Pelaporan dilakukan setiap bulan yaitu laporan pasien yang positiv
HIV/AIDS
PROGNAS 8
RS KELUARGA KITA
BAB V
LOGISTIK
Permintaan untuk pemeriksaan rapid hiv dan sifilis, pihak Rumah Sakit
Keluarga Kita bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk pengadaan reagent nya,
PROGNAS 9
RS KELUARGA KITA
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
PROGNAS 10
RS KELUARGA KITA
KESELAMATAN KERJA
8) Keringkan dgn lap kertas/ tisu/ handuk katun bersih dan kering
PROGNAS 11
RS KELUARGA KITA
sekali pakai
9) Matikan kran dengan lap/kertas atau tisu
b. Alternatif Cuci Tangan (ALCUTA) keadaan terpaksa. Tujuan :
1) Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir pasien.
2) Jenis tindakan berisiko mencakup tindakan perawatan pasien
termasuk tindakan rutin, tindakan bedah ortopedi, otopsi atau
perawatan gigi dimana menggunakan bor dengan kecepatan putar
yang tinggi.
c. Alat Pelindung Perorangan (APP).
1)Sarung Tangan
2)Pelindung Muka
3)Masker
Ganti sarung tangan apabila melakukan tindakan yang berbeda pada 1
pasien yang sama, krn mungkin mengandung mikroba dengan konsentrasi
yang tinggi.
BAB VIII
PROGNAS 12
RS KELUARGA KITA
BAB X
PROGNAS 13
RS KELUARGA KITA
PENUTUP
Pedoman Pelayanan pasien HIV dan AIDS (ODHA) ini diharapkan menjadi
panduan penyelenggaraan pelayanan HIV dan AIDS (ODHA) di Rumah Sakit Keluarga
Kita. Pelaksanaan pelayanan HIV dan AIDS (ODHA) di Rumah Sakit Keluarga Kita harus
disesuaikan dengan SDM yang tersedia, peralatan, sarana dan prasarana sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, selain itu perlu adanya kerjasama pihak Rumah Sakit
Keluarga Kita yang secara bersama-sama menangani pasien HIV dan AIDS (ODHA
sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing sehingga terwujud pelayanan HIV dan
AIDS (ODHA) Rumah Sakit Keluarga Kita ,buku Pedoman pelayanan ini selanjutnya perlu
dijabarkan dalam prosedur tetap guna kelancaran pelaksanaannya.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 2 Oktober 2019
Direktur RS Keluarga Kita
Dr.M.CHUDRI WARDANA
PROGNAS 14