Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENANGGULANGAN HIV

Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl : 2023

Diberikan Kepada :
No.Copy Dokumen :
Tanggal Pemberian :

Ditetapkan
Kepala Puskesmas Pejagoan

dr. Timbul Pranoto, M.Sc


NIP. 19770409 200701 1007

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS PEJAGOAN
Alamat : Jln. Kenanga, Pejagoan, Kebumen Telp/Fax (0287) 382178
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS PEJAGOAN
Alamat : Jln. Kenanga, Pejagoan, Kebumen Telp/Fax (0287) 382178

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM PENANGGULANGAN HIV

I. PENDAHULUAN
Human immunodeficiency virus, acquired immuno- deficiency syndrome
(HIV-AIDS) di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang berdampak
pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan
berbagai masalah sosial ekonomi, sehingga diperlukan upaya penanggulangan.
Pelaksanakan penanggulangan human immunodeficiency virus, acquired
immuno- deficiency syndrome memerlukan dukungan lintas sektor dan
masyarakat untuk mencapai eliminasi human immunodeficiency virus, acquired
immuno-deficiency syndrome, dan infeksi menular seksual.Program HIV AIDS
dikelola pemerintah dan masyarakat merupakan kebijakan yang terpadu untuk
mencegah penularan HIV dan memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV.
Berdasarkan Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa
setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Peraturan Menteri
Kesehatan No. 23 Tahun 2022 mengatur tentang upaya penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS di seluruh Indonesia.

II. LATAR BELAKANG


Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHIV, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV-AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, Dengan harapan individu dan masyarakat menjadi
produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif
berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang
terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV
dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, baik menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan
yang kondusif. Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan
diperlukan peran aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang
berisiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak
terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah
1
orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan HIV,
seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; dan (3) ODHIV
adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap
kesehatan masyarakat. World Health Organisation (WHO) mencatat ada sekitar
38,4 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia pada tahun 2021. Setiap
hari, lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih dari 5700 meninggal karena
AIDS, yang disebabkan terutama kurangnya akses terhadap pelayanan
pengobatan dan pencegahan HIV. Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan
AIDS di indonesia telah memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan data
SIHA Kemenkes, jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai
dengan Desember 2021 cenderung meningkat setiap tahun. Jumlah kumulatif
kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Desember 2021 sebanyak 456.453.
Di Kabupaten Kebumen, jumlah kasus HIV-AIDS yang dilaporkan sampai
dengan tahun 2023 sebanyak 2.157 kasus dengan factor risiko terbanyak yaitu
heteroseks (74,4%), homoseks (18%), perinatal (2,7%), bisex (2,3%), IDU
(0,6%).
Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif,
menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang
cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan. Puskesmas Klirong II sebagai
salah satu Puskesmas di Kabupaten Kebumen ikut serta dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan kegiatan
berupa konseling pra dan pasca tes HIV, pemeriksaan VCT, penyuluhan
tentang HIV-AIDS ke kelompok risiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular
HIV, remaja serta masyarakat pada umumnya.
Sebagian besar Kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku
risiko tinggi yang merupakan kelompok yang di marginalkan, maka program
program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS memerlukan
pertimbangan keagamaan, adat istiadat dan norma norma masyarakat yang
berlaku di samping pertimbangan kesehatan. Upaya promosi kesehatan
ditujukan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu beroeran aktif dalam
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan sehingga terhindar dari HIV AIDS. Upaya promosi
kesehatan juga dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, advokasi, dan
kemitraan dengan cara komunikasi perubahan perilaku, informasi, dan edukasi.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di wilayah kerja Puskesmas
Pejagoan.
2
B. Tujuan Khusus
1. Menemukan kasus baru penderita HIV-AIDS
2. Mencegah penularan HIV-AIDS
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kelompok rentan tertular virus
HIV
4. Meniadakan diskriminasi pada ODHIV di masyarakat
5. Meingkatkan kualitas hidup ODHIV.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
Kegiatan yang di lakukan di Ruang Pemeriksaan Umum, KIA, dan Ruang
Konseling di dalam gedung Puskesmas Pejagoan yang meliputi:
a. Penemuan kasus baru.
b. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
c. Pemberian nasihat/koseling.
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Dokumentasi.
f. Rujukan ke layanan PDP
2. Kegiatan luar gedung
Kegiatan yang di lakukan meliputi:
a. Kunjungan rumah
b. Pemberian nasehat /konseling.
c. Pemantauan keteraturan pengobatan sesuai program pengobatan
d. Dokumentasi.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kegiatan Program HIV-AIDS pada penyelenggaraan UKP:
a. Persyaratan pemeriksaan VCT:
1. Pengguna layanan membawa kartu identitas berupa KTP
2. Setiap pasien akan dipanggil sesuai dengan nomor antrian
3. Setiap pasien menunggu di ruang tunggu untuk dipanggil sesuai
dengan urutan rekam medik
b. Biaya
Gratis

c. Waktu
Selasa : 08.00-11.00 WIB
Kamis 08.00-11.00 ‫׃‬

3
d. Prosedur pelayanan
1. Pasien datang sendiri atau diantar oleh penjangkau
2. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain
3. Membawa persyaratan dokumen administrasi
4. Melalui alur pendaftaran
e. Produk/hasil pelayanan yang akan diterima pasien
1. Pelayanan medis
2. Resep obat
3. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
4. Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium
5. Surat rujukan
6. Konseling pra test dan pasca test
f. Kompetensi petugas
Konselor VCT yang terlatih sebanyak 4 orang
g. Sarana dan prasarana
1. Ruang tunggu
2. Ruang konseling
3. Alat diagnostik
4. Media Informasi
h. Pelayanan informasi
Pasien mendapat informasi megenai :
1. Penyakit yang diderita
2. Tindakan medis yang akan dilakukan
3. Kemungkinan efek samping tindakan serta cara mengatasinya

2. Kegiatan Program HIV-AIDS pada Penyelenggaraan UKM


a. Kunjungan Rumah pada ODHA

VI. SASARAN
Sasaran upaya penanggulangan HIV-AIDS adalah individu, keluarga,
kelompok masyarakat yang mempunyai masalah akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya.
Sasaran terdiri dari:
1. Sasaran prioritas individu adalah penderita penyakit menular HIV
2. Sasaran pada populasi khusus yaitu ibu hamil
3. Sasaran pada populasi khusus yaitu penderita TBC
4. Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap HIV
5. Sasaran kader TOMA TOGA sebagai upaya advoksai dan kerjasama lintas
sektor terkait.
4
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2023
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Ju Ag Se Ok No De
o Mei Jun
n b r r l s p t v s
Konselin
1. g dan            
Tes HIV
Merujuk
pasien ke
2.
layanan
PDP
Kunjunan
Rumah
4.  
pada
Odha
Membuat
5. laporan            
bulanan

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Semua kegiatan dan hasil kegiatan dilakukan pencatatan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan serta dilakukan
evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pejagoan Penanggung Jawab
Program Penanggulangan HIV

dr. Timbul Pranoto, M.Sc Dian Fitriawati, A.Md.Keb


NIP. 197704092007011007 NIP. 198606022009032007

Anda mungkin juga menyukai