Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BAUBAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KATOBENGKE
Jalan Lakarambau Nomor 23 c Baubau 93724 Telp./Fax…

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PROGRAMER IMS DAN HIV / AIDS

I. Pendahuluan
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas
manusia yang di harapkan, perlu peningkatan upaya penanggulangan HIV IAIDS, yang melibatkan
semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah, lerpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) Merupakan Kumpulan gejala penyakit yang
disebabkan oleh Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang akan mudah menular dan
mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang
bersangkutan kehilangan daya tahan tubuh, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena
berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ada diitemukan vaksin pencegahan atau obat untuk Infeksi Menular
Jangka Waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa memakan
waktu 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat secara sadar maupun
tidak, pengidap HIV dapan menularkan virusnya pada orang lain. Infeksi menular seksual (IMS)
adaiah infeksi yang di tularkan meialui hubungan seksual, Infeksi menular seksual akan lebih
beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina,
oral maupun anal.

II. Latar Belakang


Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan mengurangi resiko
penularan HIV. meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi
alibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi
produktif dan bermanfaat utuk pembanguan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemenntah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga
keseluruhan upaya penangulangan HIV dan AIDS dapatdi lakukan dengan sebaik-baiknya, yang
manyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pembangunan lingkungan yang
kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan peran aktil dan
kelompok populasi kunci yaitu: (1) Orang-orang beresiko tertular atau rawan tertular karena perilaku
seksual beresiko yang tidak terlindung bertukaran alat suntik tidak steril, (2) Orang-orang yang rentan
adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh
migran, pengungsi dan kalangan muda beresiko dan (3) ODHA adalah Orang yang sudah terinfeksi
HIV .
Seperti di ketahui situasi epidemi HIV dan Aids di indonesia telah memasuki epidemi
terkonsentrasi. Berdasarkan hasi surveilans Terpadu HIV dan Prilaku (STHP populasi kunci
2007) menunjukan prevalensi HIV pada populasi terkunci; Wanita Pekerja Seks (WPS)
langsung 10,4%, WPS tidak Langsung 4,6%, Waria 24,45%, Pelanggan WPS 0.8%, lelaki seks
dengan lelaki (LSL) 5,2%: penguna nafza suntik 52,4%. Di Provinsi Papua dan Papua Barat
terdapat pergerakan kearah generalizd epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada
penduduk 15-49 tahun(STHP, Penduduk papua, 2017),.
Dalam rangka menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan
dan penangulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkordinasi,
menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Katobengke sebagal salah satu puskesmas yang ada di kota Baubau yang
ikut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan mengadakan
kegiatan VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok beresiko tinggi
dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan
penangulangan HIV-AIDS ini.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Katobengke adalah pencegahan
dan penangulangan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas
Katobengke

B. Tujuan Khusus program Hiv-Aids dan IMS di Puskesmas Katobengke adalah:


a. Menemukan Dini Kasus penderita HIV
b. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
c. Meningkatkan pengetahuan kelampok fesiko tinggi dan kelompok rentan tertular
HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit infeksi Menular Seksual(IMS).

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelengaraan UKP :
a. Test Hiv atas Inisiasi petugas Kesehatan (PITC) pasien yang berkunjung
b. kelayanan klinis puskesmas Katobengke. Melakukan konseling dan test HIV Sikarela
(VCT) maupun konseling IMS baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung
Puskesmas Katobengke.
c. Merujuk pasien ke unit laboratorium untuk test HIV dan IMS
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan (MS pada Penyelenggaraan UKM :
a. Pelaksanaan Kegiatan berupa Penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan
tertular HIV tentang HIV-AIDS dan penyakit IMS.
b. Deteksi Dini Penyakit HIV-AIDS pada Ibu Hami dan Masyarakat yang rentan terinfeksi
HIV-AIDS.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Syarat
a. Membawa dokumen administrasi yang di perlukan :
1) Penguna BPJS Harus membawa BPJS
2) Pengguna layanan Umum harus menibawa KTP,Kartu keluarga
b. Setiap Pelanggan akan di panggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar di loket.

c. Setiap Pelanggan akan menunggu di ruang tunggu untuk di panggil sesuai urutan
pendaftaran.

2. Biaya
Masyarakat yang akan melakukan Test Hiv tidak di kenakan Biaya (GRATIS)
3. Waktu Lama Pelayanan
Waktu atau lama Pelayanan Memakan Waktu 10-30 menit

4. Prosedur Pelayanan
a. Pergi Sendiri atau diantar oleh pihak keluarga
b. Membawa rujukan bila di rujuk oleh fasilitas kesehatan lainya
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi
d. Melalui alur pendaftaran

5. Produk / hasil pelayanan yang akan di terima pelanggan :


a. Pelayanan Medis
b. Resep Obat
c. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil laboratorium
e. Surat rujukan
f. Konseling Pratear dan posttest

6. Kompetensi Petugas
Dokter Umum dan Perawat

7. Sarana Dan Prasarana


a. Ruang Tunggu
b. Ruang Konseling
c. Alat diagnosis
d. Media informasi

8. Pelayanan Informasi Pelanggan mendapat informasi mengenal


a. Penyakit yang di derita
b. Tindakan medis yang akan di lakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya

Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelengaraan UKM


a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat di lakukan di luar gedung maupun di dalam gedung dengan
mengundang kader kesehatan maupun kelompok resikotinggi dan rentan tertular HIV-
AIDS dan Penyakit IMS
b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah berkordinasi dengan
penjangkau dan Dinas Kesehatan Kota Baubau

VI. Sasaran
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV/AIDS dan
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu Wanita Penjaja Seks (WPS), Lelaki
Beresiko Tinggi (LBT), pengguna napza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko
tinggi.
b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Katobengke yang menunjukan adanya
gejala IMS.
c. Semua Ibu hamil baik yang berkunjung ke puskesmas maupun rujukan dari faskes lain.
d. Pasien TBC Paru.
2. Merujuk pasien dengan HIV posiif ke layanan CST untuk mendapatkan terapi ARV sebesar
100%.
3. Penyuluhan HIV/AIDS dan IMS dilakukan minimal 2 kali dalam setahun.
4. Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam setahun.
5. Laporan Program HIV/AIDS dan IMS pada tanggal 25 setiap bulan.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Konseling dan
1.            
test

Merujuk
2. pasien ke            
layanan CST

3. Penyuluhan 

4. Mobile VCT 

Laporan
5.            
Bulanan

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan Kegiatan program akan di evaluasi 3 bulan sekali untuk melihat
kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasi.

IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
a. Kegiatan Program Pada penyelengaraan UKP akan di catat pada format pencatatan
harian kemudian akan di rekap pada akhir bulan
b. Kegiatan program pada pelayanan UKM akan di dokumentasikan pada notule kegiatan

2. Pelaporan
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan di laporkan
kepada Dinas Kesehatan Kota Baubau.

3. Evaluasi Kegiatan
a. Program akan di evaluasi oleh tim mutu puskesmas 3 bulan sekali
b. Program akan di evaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai