Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DTP & PONED CIBUNGBULANG
Jl.Kapten Dasuki Bakri RT 02/03 Cibatok 1 Kecamatan Cibungbulang Kode Pos 16630
Telp. (0251) 8647668 e-mail:pkm.cibungbulang@gmail.com website: www.puskesmascibungbulang.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM HIV – AIDS IMS DAN INFEKSI


MENULAR SEKSUAL DIPUSKESMAS UPT CIBUNGBULANG

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan mengamankan jalanya pembangunan nasional,demi


terciptanya kwalitas manusian yang diharapkan, perlu peningkatan Upaya penanggulangan HIV
_ AIDS IMS. Yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melaului program yang
terarah, terpadu dan menyuluh.

AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sindrome) Merupakan kumoulan gejala penyakit


yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang akan mudah menular
dan mematikan. Virus tersebut menyerang system kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat
yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal
karena penyakit infeksi, kanker dan lain-lainya. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau
obat untuk penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala
penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5–10 tahun, selama kurun waktu tersebut
walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak mengidap HIV dapat menularkan virus
pada orang lain.
IMS ( Infeksi Menular Seksual) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta
ganti pasangan, baik melaui vagina ,oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG

Stategi penanggulangan HIV–AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi resiko


penularan HIV, meningkatkan hidup kualitas ODHA, serta mengurangi dampak social ekonomi
akibat HIV dan AIDS pada individu,keluarga dan masyarakay, agar individu dan masyarakat
menjadi produktif dan bermanfaat bagi pembangunan.hal ini memerlukan peran multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi,sehinga keseluruhan upaya
penanggulangan HIV–AIDS dapat dilakukan sebaik–baiknya, yang menyangkut area
pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari
kelompok populasi kunci : (1) Orang–orang yang beresiko tertular atau rawan tertular karena
perilaku seksual beresiko yang tidak terlindungi,bertukar alat suntik tidak streril: (2) Orang–
orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap penularan
HIV,seperti buruh migrasi,pengungsi dan kalangan muda beresiko; dan (3) ODHA adalah orang
yang terinfeksi HIV.
Seperti diketahui epidemi HIV dan AIDS diindonesia telah memasuki epidemic
terkonsentrasi. Popolasi Kunci: WPS (wanita pekerja seks) langsung dan tidak langsung LSL
(Lelaki Seks Lelaki), Pengguna Napza Suntik dalam menghadapi epidemic HIV tersebut perlu
dilakukan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyuluh,
terpadu dan terkoordinasi untuk menghasillkan program yang cakupanya tinggi,efektif dan
berkelanjutan.
UPT Puskesmas Cibungbulang sebagai salah satu puskesmas dikabupaten bogor ikut
serts dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV–AIDS dengan mengadakan kegiatan
berupa klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV–AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi
dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan
penanggulangan HIV dan AIDS ini.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a) Tujuan Umum
Pencegahan dan penanggulangan HIV–AIDS dan IMS dimasyarakat

b) Tujuan Khusus

1. Menemukan kasus baru penderita


2. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
3. Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular
HIV–AIDS dan IMS

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan berkaitan dengan penyelenggaraan UKP :


a. Melakukan tes HIV atas inisiasi petugas (PITC) pasien yang berkunjung ke
layana puskesmas
b. Merujuk pasien keunit laboratorium untuk tes HIV dan IMS
c. Memberikan resep obat pasien dengan IMS
d. Melakukan rujukan pasien HIV (+) kelayanan CST dan pendampingan

2. Kegiatan berkaitan dengan penyelenggaraan UKM:


a. Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan pada kelompok resiko tinggi dan tertular
HIV–AIDS dan IMS
b. Kegiatan mobile VCT

V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan program HIV–AIDS dan IMS pada UKP

1. Syarat
a) Membawa dokumen administrasi yang diperlukan; Pengguna layanan BPJS harus
membawa kartu BPJS dan layanan umum membawa KTP, Kartu Keluarga
b) Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomer antrian untuk mendaftar loket
c) Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu sesuai dengan urutan rekam medik
d) Biaya (gratis)
e) Waktu lama pelayanan
Senin : 10.00–13.30
Selasa : 10.00–13.30
Rabu : 10.00–13.30
Kamis : 10.00–13.30
Jumat : 10.00–11.00
Sabtu : 10.00–12.00
f) Prosedur pelayanan:

1. Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau


2. Membawa rujukan bila di rujuk oleh pasilitas kesehatan lain
3. Membawa persyaratan dokumen administrasi
4. Melalui alur pendaftaran
5. Produk/hasil pelayanan yang akan di terima pelanggan:
1. Pelayanan medis
2. Resep obat
3. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium
4. Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium
5. Surat rujukan
6. Konseling pra test dan post test
6. Kompetensi petugas:
1. Dokter umum
2. Perawat
7. Sarana dan prasarana:
1. Ruang tunggu
2. Ruang konseling
3. Alat diagnostic
4. Media informasi

Kegiatan program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggara UKM:

a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat di lakukan di luar gedung maupun didalam gedung dengan
Mengundang kader kesehatan maupun klompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-AIDS dan penyakit IMS.
b. Kegitan mobile VCT dan IMS pada klompok resiko tinggi,setelah berkoordinasi
Pejangkau dan Dinas Kesehatan Kab.tegal
VI. SASARAN

1. Konseling dan test terutama pada ;


a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV –
AIDA dan IMS, yaitu wanita penjaja seks (WPS). Lelaki seks lelaki
(LSL)<pengguna napza suntik,warian dan pasangan resiko tinggi
b. Pelanggan yang berkunjung ke UPT puskesmas Cibungbulang yang menunjukan
gejala IMS
c. Semua ibu hamil yang berkunjung ke UPT puskesmas Cibungbulang maupun
rujukan dari fasilitas kesehatan lain.
d. Pasien TB Paru
2. Merujuk pasien HIV (+) kelayanan CST untuk mendapatkan terapi ARV sebesar
100%
3. Penyuluhan HIV – AIDS dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam satu bulan
4. Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam sebulan
5. Laporan program HIV – AIDS dan IMS paling lambat tanggal 5

VII. JADWAL DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


a) Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Kegiatan

1 KONSELING DAN TEST Setiap hari kerja

2 Merujuk pasien ke layanan cst Setiap hari kerja ( klw hasil


(+)
3 Mobile VCT Satu bulan sekali

4 Penyuluhan Tiga kali dalam sebulan

5 Laporan Bulanan Setiap bulan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali untuk melihat
kesesuian antara rencana kegiatan dan realidsasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
a. Kegiatan program pada penyelenggara UKP akan dicatat pada format harian dan
akan direkap pada akhir bulan
b. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan
2. Pelaporan
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile VCT akan
dilaporkan kepada kepala puskesmas dan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kab.
Bogor
3. Evaluasi Kegiatan
a. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas
b. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 Tahun sekali

Mengetahui, Penanggung Jawab


Kepala UPT Puskesmas Cibungbulang Program HIV–AIDS dan IMS

dr.James G.H. Tambun Tati Suparti S.Kep.Ners


NIP. 197504192008011001 NIP. 197808162007012009

Anda mungkin juga menyukai