Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

SOSIALISASI HIV-AIDS DAN IMS


WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TARAMAN
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi
terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya
penaggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional
melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh. AIDS (Acuquired Immune
Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah menular dan
mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan
berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah
terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala
penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun
waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap
HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun
anal.
II. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan
sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak
dan pengembangan lingkungan yang kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran
aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau
rawan tertular karena perilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat
suntik tidak steril; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,
lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan
kalangan muda berisiko; dan (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV/ AIDS di UPTD Puskesmas Taraman
tahun 2019 telah ditemukan 1 kasus HIV/AIDS. Dalam menghadapi epidemi HIV
tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang
lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program
yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Taraman sebagai salah satu Puskesmas yang ada di OKU Timur
ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS dengan
mengadakan kegiatan berupa klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS
dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang
menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini.
III. TUJUAN
1. Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS adalah pencegahan dan
penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat.
2. Tujuan khusus program HIV- AIDS dan IMS adalah :
a. menemukan kasus baru penderita HIV.
b. pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
c. meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan
tertular HIV tentang HIV – AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual
(IMS).
IV. KEGIATAN
1. Kegiatan program HIV/ AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKP:
- Melakukan test HIV atas inisiasi petugas kesehatan (PITC) pasien yang
berkunjung ke layanan klinis UPTD Puskesmas Taraman.
- Melakukan konseling dan test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS
baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung UPTD Puskesmas
Taraman.
- Merujuk pasien ke unit laboratorium untuk test HIV dan IMS.
- Memberikan resep obat pasien dengan IMS.
- Melakukan rujukan pasien dengan HIV ke layanan CST dan pendamping
(atas izin pasien).
2. Kegiatan Program HIV/ AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKM :
- Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV tentang masalah HIV/AIDS dan penyakit IMS.
- Kegiatan mobile VCT.
- Kegiatan Triple Eliminasi TB-HIV/AIDS-HB pada ibu hamil.
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan program HIV/AIDS dan IMS pada penyelenggaraan UKP :
A. Syarat
a) Membawa dokumen yang diperlukan :
- Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS.
- Pengguna layanan umum harus membawa KTP, Kartu Keluarga.
b) Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar di
loket.
c) Setiap pelanggan menunggu di ruang tunggu untuk dipanggil sesuai
dengan urutan Rekam Medik.
B. Biaya
Gratis
C. Waktu-Lama Layanan
Senin-Kamis : 07.30-14.00 WIB
Jumat : 07.30-11.00 WIB
Sabtu : 07.30-12.00 WIB
Lama Pelayanan : 10-30 Menit
D. Prosedur pelayanan
a) Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau.
b) Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain.
c) Membawa persyaratan dokumen administrasi.
d) Melalui alur pendaftaran.
E. Produk/ hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan:
a) Pelayanan medis.
b) Resep obat.
c) Surat pengantar pemeriksaan laboratorium.
d) Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium.
e) Surat rujukan.
F. Kompetensi Petugas
Dokter Umum : 2
Bidan :4
Laboratorium : 3
G. Sarana dan prasarana
a) Ruang tunggu
b) Alat diagnostik
c) Media informasi
H. Pelayanan Informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai:
a) Penyakit yang diderita
b) Tindakan medis yang akan dilakukan
c) Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya.
2. Kegiatan Program HIV/ AIDS pada penyelenggara UKM:
a. Penyuluhan kegiatan HIV/ AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada
perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat dilakukan baik didalam maupun diluar gedung dengan
mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan
tertulan HIV/ AIDS dan IMS.
b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah
berkoordinasi dengan pejangkau dan Dinas Kesehatan OKU Timur.
c. Kegiatan triple eliminasi TB-HIV/AIDS-Hepatitis di posyandu pada ibu hamil
9 Desa Semendawai Suku III wilayah UPTD Puskesmas Taraman.
VI. SASARAN KEGIATAN
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Semua yang termasuk dalam kelompokresiko tinggi dan rentan tertular HIV/
AIDS dan penyakit IMS yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki beresiko
tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko
tinggi.
b. Pelanggan yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Taraman yang menunjukkan
adanya gejala IMS.
c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Taraman
maupun rujukan dari fasilitas kesehatan lain.
d. Pasien TBC Paru.
2. Merujuk pasien dengan HIV positive ke layanan CST untuk mendapatkan terapi
ARV sebesar 100%.
3. Penyuluhan HIV/ AIDS dan IMS dilakukan minimal 4x dalam 1 tahun.
4. Mobile VCT dilakukan minimal 1x dalam 1 tahun.
5. Laporan HIV/ AIDS dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan.
VII. RENCANA DAN ANGGARAN BIAYA
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan dibiayai oleh BOK UPTD Puskesmas Taraman.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali.
2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali.
IX. PENCATATAN EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN
1. Pencatatan
a. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format
pencatatan harian kemudian akan direkap pada akhir bulan.
b. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan.
2. Pelaporan
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
dilaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas Taraman dan kemudian akan
diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Oku Timur.
X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan program HIV/ AIDS dan IMS ini dibuat untuk
diketahui serta dijadikan acuan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Taraman.

Anda mungkin juga menyukai