Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN HIV/AIDS TANPA

KOMPLIKASI
No Dokumen : 445/ /20.05/SOP/ /2020
No Revisi :-
SOP Tgl Terbit :

Halaman :

Puskesmas Kepala UPTD Puskesmas


MUNIRWAN
Rawat Inap
197307081994031003
Sumber Rejo

1. Pengertian HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1]
atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV, dan lain-lain)
2. Tujuan Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS tanpa komplikasi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sumber Rejo Nomor….. Tanggal…..
tentang ....
4. Referensi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Pedoman Nasional Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada
Orang Dewasa.Jakarta: Kemenkes. 2011. (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011)
5. Alat dan Layanan VCT
Bahan
6. Langkah- a. Petugas menerima pasien.
langkah b. Petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan penyakit, riwayat
faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-keluhan lain
c. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
d. Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan darah, nadi,
frekuensi pernapasan, dan suhu.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut sampai kaki,
petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kekbalan tubuh.
f. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
g. Petugas melakukan penegakan diagnosis.
h. Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian klinis
i. Tersedia pemeriksaan CD4
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350
sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil
dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4
j. Rencana Tindak Lanjut
1. Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-nya setiap 6 bulan
sekali.
2. Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral
a) Pemantauan klinis
Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak memulai terapi
ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai keadaan
stabil.
b) Pemantauan laboratorium
 Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan atau lebih sering bila
ada indikasi klinis.
 Pasien yang akan memulai terapi dengan AZT maka perlu
dilakukan pengukuran kadar Hemoglobin (Hb) sebelum memulai
terapi dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai terapi atau ada
indikasi tanda dan gejala anemia
 Bila menggunakan NVP untuk perempuan dengan CD4 antara
250–350 sel/mm3 maka perlu dilakuan pemantauan enzim
transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12 sejak memulai terapi
ARV (bila memungkinkan), dilanjutkan dengan pemantauan
berdasarkan gejala klinis.
 Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk pasien yang
mendapatkan TDF.
k. Konseling dan Edukasi
1. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual
(IMS), dan kelompok risiko tinggi beserta pasangan seksualnya,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk bergabung dengan
kelompok penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan
dirinya dalam menghadapi pengobatan penyakitnya.
l. Kriteria Rujukan
1. Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu dirujuk ke
Pelayanan Dukungan Pengobatan untuk menjalankan
serangkaian layanan yang meliputi penilaian stadium klinis,
penilaian imunologis dan penilaian virologi.
2. Pasien HIV/AIDS dengan komplikasi.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Bagan Alir
9. Unit Terkait Klinik VCT
10.Dokumen
Terkait
11.Rekaman
Historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENATALAKSANAAN HIV/AIDS TANPA
KOMPLIKASI
No Kode :

DAFTA No Revisi :-
R TILIK Tgl Terbit :

Halaman :

Unit Pelayanan : ____________________________________________________

Petugas yang dinilai : ____________________________________________________

Tanggal Pelaksanaan : ____________________________________________________

DILAKUKAN
No. KEGIATAN
YA TIDAK
1. Apakah petugas menerima pasien?
2. Apakah petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan
penyakit, riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-
keluhan lain?
3. Apakah petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan?
4. Apakah petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran
tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut
sampai kaki, petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan
penurunan kekbalan tubuh?
6 Apakah petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan?
7 Apakah petugas melakukan penegakan diagnosis?
8 Apakah petugas memberikan terapi ARV sesuai indikasi dan dosis
yang tepat?
9 Apakah petugas melakukan rencana tindak lanjut pada pasien
dengan HIV/AIDS?
10 Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi kepada pasien
dan keluarga pasien?
11 Apakah petugas merujuk pasien sesuai dengan indikasi?

Compliance Rate (CR) =.........................%

Petugas Penilai / Auditor

(...........................................................)

Anda mungkin juga menyukai