Anda di halaman 1dari 8

IV.

KEGIATAN POKOK DAN RINCI


KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PUSKESMAS MELONG TENGAH JL. RAYA MELONG TENGAH RT 02 RW 04
TAHUN 2022

1. PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) sangat penting untuk di laksanakan
di puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, di samping sebagai tolak ukur
mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas, pengunjung, dan keluarga
serta lingkungan dari resiko tertular penyakit infeksi karena perawatan, bertugas dan
berkunjung puskesmas. Puskesmassebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di harapkan dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah di tentukan.
Keberhasilan program dan kegiatan PPI di puskesmas memerlukan keterlibatan semua
pihak yaitu keterlibatan semua profesional dan unit kerja (Dokter, Dokter gigi
Perawat, Ahli Laboratorium, K3, Farmasi, Ahli Gizi, Sanitasi, CSSD. Sehingga di
perlukan wadah untuk pengorganisasiannya berupa Komite PPI. Kerja sama organisasi
PPI dalam pelaksanaannya harus di dukung komitmen tinggi manajerial sehingga
menentukan terlaksanaannya program dan kegiatan dengan baik semuanya itu akan
menjamin mutu pelayanan puskesmas.

2. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan untuk masyarakat
berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi yang dapat terjadi kepada pasien,
keluarga pasien serta semua petugas di puskesmas. Salah satu jenis infeksi yang
sangat merugikan adalah infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang
diperoleh atau dialami oleh pasien setelah melakukan perawatan dan atau rawat inap
di suatu pusat layanan kesehatan dan menunjukkan adanya infeksi baru setelah 72
jam pasien berada di pusat layanan kesehatan tersebut serta infeksi itu tidak
ditemukan atau diderita pada saat pasien masuk ke pusat layanan kesehatan. Salah
satu indikator keberhasilan dalam pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka
infeksi nosokomial di pusat layanan kesehatan tersebut, sehingga semua kasus infeksi
yang terjadi murni karena infeksi yang terjadi bukan karena perawatan di pusat
layanan kesehatan. Komite PPI dibentuk khusus untuk menanggulangi terjadinya
infeksi di Puskesmas Melong Tengah akibat pelayanan kesehatan yang tidak adekuat
yang dapat merugikan pasien,keluarga pasien dan staf dari Puskesmas Melong
Tengah. Oleh karena itu penting bagi puskesmas untuk mendukung program –
program komite PPI agar kasus – kasus infeksi yang tak seharusnya terjadi di
puskesmas dapat dikendalikan sehingga pelayanan pada pasien dan masyarakat akan
semakin berkwalitas
3. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Umum Meningkatkan kualitas keamanan pelayanan kesehatan puskesmas
Melong tengah terhadap pasien, keluarga dan petugas kesehatan,sehingga
mereka terhindar dari paparan infeksi nosokomial
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan beberapa kegiatan
yang bersifat kebersihan lingkungan kerja dan kebiasaan kerja yang
aman
b. Menyiapkan data infeksi di puskesmas terhadap kasus - kasus yang
spesifik dapat menimbulkan infeksi nosocomial
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan khusus PPI kepada petugas
puskesmas, pasien, pengantar pasien dan pengunjung

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program kerja merupakan sebuah rencana kerja yang disusun berdasarkan
kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai, di dalam program kerja ini PPI
mencanangkan beberapa kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
telah dijabarkan di atas. Adapun kegiatan PPI adalah sebagai berikut :

1. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Membangun kesadaran tentang PPI 1. Workshop Teori dan
penerapan PPI di Fasyankes
sesuai PMK 27/2017
2. Sosialisasi Worshop PPI
3. Menyusun SOP PPI
2 PENERAPAN PPI KEWASPADAAN
STANDAR

Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. Penyediaan sarana cuci tangan


kebersihan tangan  Sabun
1.1 Cuci tangan dan kebersihan tangan  Tissue
(Five Moment)  Hand srub disetiap unit
a. Sebelum kontak dengan pasien layanan
b. Sebelum prosedur aseptik 2. Pemantaun pelaksanaan
c. Setelah prosedur / risiko kebersihan cuci tangan
terpapar cairan tubuh
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan area
sekitar pasien
Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. Penyediaan APD
Penggunaan alat pelindung diri  Sarung tangan
(APD)  Masker
 Penutup kepala
 Apron
 Face shield
 Sepatu tertutup
2. Pemantauan penggunaan APD
Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. Penyediaan Sarana
pengendalian lingkungan  Sapu
 Kain pel
 Cairan pembersih
 Cairan desinfektan
 Kain lap
 Spill kit B3
 Spill kit infeksius
Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. Penyediaan sarana
pengelolaan limbah  Tempat sampah sesuai
standar ( pemisahan
antara limbah medis
dan non medis, safety
box tahan air dan tahan
tusukan )

Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. . Penyediaan sarana


dekontaminasi peralatan perawatan  Dekontaminasi
pasien  Pembersihan / pencucian
 Sterilisasi / autoclave
 Penyimpanan
 Pemantauan pengelolaan
dekontaminasi dan
sterilisasi alat kesehatan
Penerapan PPI kewaspadaan standar SOP penyuntikan yang aman
Praktik menyuntik yang aman
Penerapan PPI kewaspadaan 1. Peneyediaan sarana
standard etika batuk dan kebersihan  Penyediaan masker
pernapasan bagi pasien / karyawan
yang sedang batuk
 Petunjuk etika batuk

Penerapan PPI kewaspadaan standar 1. Penyediaan sarana


penempatan pasien  Penyediaan ruang
tunggu tersendiri
pasien infeksius
( missal TB )
3 PENERAPAN KEWASPADAAN
BERDASARKAN
TRANSMISI
Kewaspadaan transmisi melalui 1. Penyediaan sarana
kontak  Sarung tangan
 Gaun
Kewaspadaan transmisi melalui 1. Penyediaan sarana
droplet  Masker
 Gaun
 Face shield / kaca mata
Kewaspadaan transmisi melalui 1. Penyediaan sarana
udara  Masker N95
 Gaun
 Face shield

N Nama jumlah Satuan harga total Sumber


O barang/ pembiayaan
kegiatan

2. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Adapun untuk melaksanakan kegiatan diatas, maka perlu dilakukan
a. Rapat rutin Komite PPI setiap bulan di hari Kamis di minggu
pertama
b. kerjasama dengan dengan pihak penyedia sarana dan prasarana
c. kerjasama dengan pihak kesehatan lingkungan dalam
pengelolaan limbah B3
d. Kerjasama dengan pihak bagian umum dalam pembuatan sarana
informasi (poster / banner)
e. Audit pelaksanaan PPI,kepatuhan petugas di setiap unit
pelayanan
f. Monitoring rutin ( membuat laporan setiap bulan dan dievaluasi
setiap 3 bulan )

5. SASARAN
Sasaran dari program kerja komite PPI dalam usaha untuk
meminimalkan risiko terjadinya infeksi di puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Melong tengah
mengetahui PPI
2. Seluruh rencana kegiatan program PPI dipuskesmas tercapai
3. Seluruh petugas dipuskesmas menerapkan PPI

6. JADWAL KEGIATAN
N KEGIA 2
O TAN 0
2
2

J F M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T V S
L I I
1 Memb X
angun
kesada
ran
tentan
g PPI
2 Penera X X X X X X X X X X X X
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
kebersi
han
tangan

3 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
Pengg
unaan
alat
pelind
ung
diri
(APD)
4 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
penge
ndalia
n
lingku
ngan
5 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
pengel
olaan
limbah
6 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
dekont
aminas
i
peralat
an
peraw
atan
pasien
7 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
Praktik
menyu
ntik
yang
aman
8 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
rd
etika
batuk
dan
kebersi
han
pernap
asan
9 Penera
pan
PPI
kewas
padaa
n
standa
r
penem
patan
pasien
7. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan terjadwal melalui rapat
tim mutu yang diikuti anggota tim PPI

8. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan laporan monitoring dan evaluasi program PPI di
Puskesmas dilaporkan kepada Kepala Puskesmas 2 kali dalam setahun
oleh Tim PPI

Anda mungkin juga menyukai