PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP
1. Identiikasi resiko
2. Menasirkan kerugian atau resiko yang dapat terjadi
3. Menangani resiko
4. Pengimplementasian
5. Memonitor dan mengevaluasi pengimplementasiannya
1. Incident investigation
2. Inpection
3. Checklist
4. Auditing
4. Pengelolaan linen
Dilakukan pemisahan Linen yang infeksius dan non inveksius
Linen atau kain yang terkontaminasi dilakukan proses
disenfeksi
Linen atau kain secara berkala dikumpulkan dan dikirim
ketempat pencucuian.
5. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
Dilakukan pengamatan terhadap serangga,kecoa,nyamuk dan
tikus
Kebersihan ruangan dijaga untuk mencegah binatang
pengganggu
Dilakukan pemberantasan jika terdapat binatang pengganggu
6. Dekontaminasi dan sterilisasi
Seluruh peralatan yang terkontaminasi dilakukan proses
dekontaminasi dan sterilisasi
Proses dekontaminasi dilaksanakan segera setelah proses
pelayanan,sterilisasi dilakukan diruangan sterilisasi
7. Promosi hygiene dan sanitasi
Tersedia peomosi untuk menjaga kebersihan ruangan,
membuang sampah, kebersihan kamar mandi dan cara
mencuci tangan,etika batuk
e. Pemantauan penerapan manajemen resiko lingkungan
pemantauan penerapan manajemen resiko lingkungan dilaksanakan
oleg petugas sanitasi.
1. Identifikasi resiko
Masing masing unit pelayanan dan jaringan Puskesmas menyusun
data resiko yang menyusun data reesiko yang berpotensi membahayakan
pasien dan petugas yang bisa didptkan dari :
Hasil temuan pada audit internal
Keluhan pasien/pelanggan Puskesmas
Adanya insiden atau kejadian barbahaya yang pernah terjadi di unit
pelayanan tersebut
Program Resiko
Posyandu balita Kesalahan penentuan kebutuhan
imunisasi
Kasaahan cara pemberian imunisasi
Kesalahan jenis imunisasi
Kesalahan dosis vaksin
Insiden kegagalan pemberian imunisasi
Cacaran limbah medis
Insiden petugas tertusuk jarum
Insiden balita terluka pada proses
penimbangan menggunakan dacin
Kesalahan cara penimbangan
Kesalahan pecatatan hasil pengukuran
dan pemeriksaan
2. Analisa resiko
Daftarcresiko yang telah diidentifikasi kemudian dilakukan
analisis oleh tim Mutu.Analisis resiko dilakukan denga cara
menilai tingkat kegawatan dari resiko (severity assessment)
dan denga metode FMEA (Feulure Mode and Effect Analisis)
seperti dalam formulir terlampir
3. Evaluasi resiko
Resiko yang teridentifikasi di analisis menggunakan formulir
FMEA dan analisis penyebab dengan menggunakan metode
RCA (root Caused Analysis).tingkat resiko yang memiliki nilai
yang tinggi merupakan prioritas untuk dilakukan [emecahan
masalah. Identifikasi resiko dilaporkan kepada Tim Mutu
Puskesmas
4. Tindakan perbaikan
Jika diperlukan perbaikan maka Tim Mutu
merekomendasikan rencana tindakan perbaikan dan
monitoring terhadap tindakan perbaikan. Setiap tindakan
perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas dan
dikomunikasikan kepada petugas Puskesmas Lainnya.
Identifikasi resiko dapat dikategorikan berdasarkan dampak
sesuai dengan jenis jenis insiden keselamatan pasien
sebagaimana dicontohkan dalam table berikut :
kategor
Error i Hasil
No.Erro Kejadian atau yang berpotensi untuk
A
r terjadinya kesalahan (KPC)
Error terjadi kesalahan sebelum obat mencapai
B
No. pasien (KNC)
C terjadi keslahan dan obat obat suada
Harm
diminu atau digunakan pasien tetapi
tidak membahayakan pasien
Terjadi kesalahan sehingga monitoring
D ketat harus digunakan tetepi tidak
membahayakan pasien (KTC)
Terjadi kesalahan sehingga terapi dan
intervensi lanjut diperlukan dan
E
keslahan ini memberikan efek yang
buruk yang sifatnya sementara (KTD)
Terjadi kesalahan dan mengakibatkan
pasien harus dirawat lebih lama
Error F
DiPuskesmas serta memberikan efek
Harm
buruk yang sifatnya sementara (KTD)
terjadi kesalahan yang mengakibatkan
G
efet beruk yang bersifat permanent (KTD)
terjadi kesalahn dan hampir merenggut
H nyawa pasien contoh syock anafilaktif
(KTD)
Error Terjadi kesalahan dan pasien meninggal
I
Death dunia (Sentinel)
1. ANALISA RESIKO
Analisa dilakukan dengan menentukan skore resiko atau inseden tersebut
untuk menentukan prioritas penanganan
a. Peluang
b. Dampak
2. EVALUASI RESIKO
Resiko yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai skor
dan dan grading yang didapat:
LEVEL TINDAKAN
Eksterm Memerlikan tindakan segera,paling lambat
2x24 jam
Tinggi Kaji dengan detail dan perlu tindakan
segera,sampai 2 minnu
Sedang Ilakukan penelitian sederhana paling lama 2
minggu.sebaliknya menilai dampak terhadap
bahaya dan kelola resiko. Target waktu
pengendalian sampai 6 minggu
Rendah Dilakukan penelitian sedrhana paling lama 1
minggu. Diselesaikan dengan prosedurrutin.
Target waktu pengendalian sampai 12 minggu
RESPON MANAJEMEN
Setelah resiko yang mungkin rejadi diidentifikasi dan dianalisa, tim
manajerial akan memulai memformulasikan strategi penanganan resiko
yang tepat.strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak petonsial
dari resiko itu sendiri.adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk
memindahkan dampak pitensial resiko sebanyak mungkin untuk
meningkatkan control terhadap resioko.
Ada lima alternative untuk menangani resiko :
1. Menghindari resiko
2. Mencegah resiko dan mengurangi kerugian
3. Merentesi resiko
4. Mentransfer resiko
5. asuransi
PENUTUP