TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu kecelakaan
(peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-
sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi,
gangguan psikososial, dan ergonomi. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam
jiwa bagi kehidupan bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung
yang ada di lingkungan rumah sakit.
Rumah sakit mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang
kecelakaan. Misalnya, petugas acapkali menggunakan dan menyerahkan instrumen benda-benda
tajam tanpa melihat atau membiarkan orang lain tahu apa yang sedang mereka lakukan.
Ruang kerja yang terbatas dan kemampuan melihat apa yang sedang terjadi di area operasi
bagi sejumlah anggota tim (perawat instrumen atau asisten) dapat menjadi buruk. Hal ini
dapat mempercepat dan menambah stres kecemasan, kelelahan, frustasi dan kadang-kadang
bahkan kemarahan. Pada akhirnya, paparan atas darah acapkali terjadi tanpa sepengetahuan
orang tersebut, biasanya tidak diketahui hingga sarung tangan dilepaskan pada akhir
prosedur yang memperpanjang durasi paparan. Pada kenyataannya, jari jemari acap kali
menjadi tempat goresan kecil dan luka, meningkatkan risiko infeksi terhadap patogen yang
ditularkan lewat darah.
Mengelola risiko harus dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan manajemen
risiko sebagaimana terlihat dalam Risk management standard AS/NZS 4360,yang meliputi:
1. Penentuan konteks,
2. Identifikasi risiko
3. Analisa risiko,
4. Evaluasi risiko,
5. Pengendalian risiko,
6. Komunikasi,dan
7. Pemantauan dan tinjauan ulang
1.2.Tujuan
1. Menciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS, pasien serta pengunjung di RSU Mitra Sehat
2. Meminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan dan sakit,
meningkatkan kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja
yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat kegagalan
Mengidentifikasi sumber dari resiko
Mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko
Memaparkan mengenai sistem pengorganisasian Manajemen Resiko.
Memaparkan mengenai pelaksanaan jadwal kegiatan program Manajemen Resiko
BAB II
PENGERTIAN –PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN RESIKO
2.1. Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan
Jenis-jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit:
a. Corporate risk:
Kejadian yang akan memberikan dampak negatif terhadap tujuan organisasi
b. Non-clinical (physical) risk
Bahaya potensial akibat lingkungan
c. Clinical risk
Bahaya potensial akibat pelayanan klinis
d. Financial risk
Risiko finansial yang secara negatif akan berdampak pada kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan.
Jenis-jenis insiden:
A. KPC (KONDISI POTENSIAL CEDERA / RE PORTABLE CI RCUMSTANCE )
Suatu kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.
Contoh:
• ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang.
• Penempatan defibrillator standby di IGD ternyata rusak dan tidak dapat digunakan.
B. KNC ( NEAR MI SS / KEJADIAN NYARIS CEDERA)
3.1. VISI
” Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Pelayanan yang Bermutu, Profesional,
Aman dan Nyaman ”
3.2. MISI
• Handal
Dilayani oleh dokter spesialisdan paramedic yang professional dan berpengalaman.
• Aman
Ruang bersalin luas, 2 ruang operasi, peralatan canggih, USG 4D, Maternal Foetal
Monitor, Inkubator, Infant warmer, photo terapi.
• Nyaman
Pelayanan Ramah dan kekeluargaan, lokasi tenang dan strategis, Ruang perawatan
luas dengan fasilitas AC, TV, Lemari Es, Kamar mandi dalam, air panas dingin,
Nurse call, hotspot area.
Kepala Departemen
Koordinator Penelitian
dan Pengembangan
Kerangka Kerja
Menetapkan lingkup
Manajemen Resiko
Identifikasi Resiko
Monitoring,
Komunikasi
audit dan Tinjauan (review)
dan Konsultasi pd stakeholders
Dukungan internal
Analisis Resiko
Evaluasi Resiko
Tindakan /treatment
terhadap resiko
Penjadwalan Manajemen Resiko yang berkaitan dengan Patient Safe
1 Pelaporan Insiden 12
4 Investigasi Sederhana 12
MATRI
SUMBE X
KONTROL RESIKO
R CONT
ACUANEFEK
POTENROLUU/P
AREAIDENTIFIKABAHAYADARI PIC
SI P PENGENDALI
SI BAHAYA BAHAY BAHAYA PENGENDALIA
K PSAN YANGN RESIKO YANG
ARDILAKUKAN
DIBUTUHKAN
SAAT INI
Rawat 1. Pemeriksaan Biologica Infeksi Penularan 2 5 1 Cuci Tangan 6 Monitoring Ka.
Jalan/ Pasien l Nosokomia Langsung 0 langkah dan 5 Pemakaian APD Ruanga
Poliklini l Kontak S moment Poliklinik n
k Pasien SPO untuk cuci SPO Audit
tangan dan SPO Pemakaian APD
5 moment Poliklinik
Ruang 1. Melakukan Biologica Infeksi Terpapar 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring Ka.
Tindaka Tindakan l Nosokomia Cairan tubuh 5 Kamar Tindakan pemakaian APD Ruanga
n Invasif l pasien B Penyediaan APD Ruang Tindakan n
kepada di ruang tindakan SPO Audit
pasien SPO tertusuk Pemakaian APD
jarum Monitoring
Penyediaan APD di
2. Melakukan Tertusuk/ 5 3 ruang tindakan
terapi Teriris 1 Pemeriksaan
dengan Instrumen 5 Kuman dan jenis
suntikan Tajam B kuman di ruang
rawat inap
Monitoring dan
penanganan
pegawai tertusuk
jarum secara
tuntas
Inap Pasien
l Nosokomia Langsung 0 langkah dan 5 Pemakaian APD Ruanga
l Kontak S moment Poliklinik n
Pasien SPO untuk cuci SPO Audit
tangan dan SPO Pemakaian APD
5
2. Melakukan
terapi dengan suntikan moment Poliklinik
Biologica Infeksi Terpapar 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring
l Nosokomia Cairan tubuh 5 Kamar Tindakan pemakaian APD
l pasien B Penyediaan APD Ruang Tindakan
Tertusuk/ di ruang tindakan SPO Audit
Teriris SPO tertusuk Pemakaian APD
Instrumen jarum Monitoring
Tajam Penyediaan APD di
ruang tindakan
Monitoring dan
penanganan
pegawai tertusuk
3. Memandika jarum secara tuntas
Biologica Infeksi Penularan 3 5 1 Pemakaian APD Monitoring
n pasien
l Nosokomia Kontak 5 Rawat Inap pemakaian APD
l Langsung B Penyediaan APD rawat inap
Terpapar di rawat inap SPO Audit
cairan tubuh Pemakaian APD
Penyediaan APD di
rawat inap
4. Membersih Biologica Infeksi Terpapar 3 5 1 Pemakaian APD SPO Pembersihan
kan linen l Nosokomia cairan tubuh 5 Rawat Inap linen dan tempat
dan tempat l B tidur
tidur pasien Monitoring
pemakaian APD
Rawat Inap
5. Melakukan Biologica Infeksi Penularan 3 5 1 Pemakaian APD SPO Cleaning
Cleaning l Nosokomia melalui udara 5 Rawat Inap Lingkungan Pasien
Lingkunga l Penularan B Monitoring
n Pasien dengan pemakaian APD
kontak Rawat Inap
langsung Pemeriksaan
lingkungan Kuman dan jenis
pasien yang kuman di ruang
tercemar rawat inap
Kamar 1. Melakukan Biologica Infeksi Penularan 2 5 1 Cuci Tangan 6 Monitoring Ka.
Bedah pemeriksaa l Nosokomia Langsung 0 langkah dan 5 Pemakaian APD Ruanga
n pasien l Kontak S moment Poliklinik n
Pasien SPO untuk cuci SPO Audit
tangan dan SPO Pemakaian APD
5
moment Poliklinik
2. Melakukan Biologica Infeksi Terpapar 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring dan
tindakan l Nosokomia cairan tubuh 5 Kamar Bedah penanganan
operasi l Tertusuk 5 3 B Penyediaan APD pegawai tertusuk
pasien /teriris 1 di Kamar Bedah jarum secara tuntas
instrument 5 Monitoring
operasi B Pemakaian APD
Pasien 5 2 SPO tertusuk
tertular jarum
infeksi dari 1 Cuci Tangan 6
pasien lain 0 langkah dan 5
S moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
3. Melakukan Biologica Infeksi Terpapar 5 5 2 Pemakaian APD
cleaning l Nosokomia cairan tubuh 5 Kamar Bedah
ruang l Terkontamin 3 3 B Penyediaan APD
operasi asi 9 di Kamar Bedah
lingkungan S Monitoring
yang Pemakaian APD
tercemar Cuci Tangan 6
langkah dan 5
moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO
5 moment
CSSD 1. Proses Biologika Infeksi Teriris atau 5 5 2 Pemakaian APD Monitoring Ka.
pemilahan l Nosokomia Tertusuk 5 CSSD Pemakaian APD Ruanga
Instrument l Instrument B Penyediaan APD Di CSSD n
menyebabka di CSSD Audit Cuci
n terinfeksi Cuci Tangan 6 Tangan 6 langkah
kuman langkah dan 5 dan 5 moment
melalui darah moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
Rawat Inap 12
RR 12
5. CSSD 12
7Penyusunan SPO :
1
Instrument
Memakai
Handskun, Menggunakan
Biologika Terinfeksi Infeksi PerMenkes No. Masker dan Apron dan
l Kuman Kuman 1 4 M 749a/Men Topi Kaca
2. Proses Pendarahan
Pencucian Tertusuk dan Luka Baju Ruang Google dan
Instrument Fisikal dan Teriris Tusuk Operasi Sepatu Boot
SOP
Pemilahan
Instrument Instrument
Memakai
Handskun, Menggunakan
Biologika Infeksi PerMenkes No. Masker dan Apron Kaca
l Infeksi Kuman 1 4 M 749a/Men Topi Mata
Memakai Sikat Google dan
Kes/ XII / 1989 Untuk Cuci Sepatu Boot
SOP
Pencucuian
Baju Ruang Alat
Operasi Instrument
Memakai
Kerusakan Handskun, Menggunakan
2 Penyusunan SOP:
a. Pemilahan Instrument 1
b. Pencucian Alat Instrument 1
c. Penggunaan Bahan Desinfektan 1
d. Dekontaminasi Instrument 1
e. Bahan Desinfektan 1
Untuk Dekontaminasi
f. Penggunaan Mesin Drying 1
g. Evakuasi Kebakaran 7 area
3 Penyediaan Apar 14
4 Penyediaan P3K 14
5 Pembelian kunci ruang penyimpanan. 1
3.4 Sasaran
1. 100%Insiden ditindaklanjuti
2. 0% Kejadian Sentinel
3. 0% Accident Kecelakaan Kerja
1. Evaluasi Bulanan
2. Evaluasi Tri wulan
3. Evaluasi Semester
4. Laporan
BAB V
PENUTUP
Program Manajemen Resiko RSU Mitra Sehat ini dijadikan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan program manajemen resiko yang berupa penjadwalan kegiatan yang berkaitan
dengan patient safety, infeksi nosokomial dan Kontrol resiko di unit Mutu RSU Mitra Sehat ,
dengan tujuan tercapainya sertifikasi Akreditasi
Pendidikan Mata Internasional.
Dengan dilaksanakannya Program Manajemen Resiko ini dengan baik dan benar maka
diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya 100% seluruh
proses dalam program Manajemen Resiko.
Mengetahui
Rumah Sakit Ibu & Anak
Mutiara Bunda